tag:blogger.com,1999:blog-73862227989310434602024-02-06T17:59:18.579-08:00NgajikokPengajian mingguan komunitas mahasiswa Indonesia di Bangkokngajikokhttp://www.blogger.com/profile/07650292908853868840noreply@blogger.comBlogger38125tag:blogger.com,1999:blog-7386222798931043460.post-34451576020745725702013-03-30T08:46:00.000-07:002013-03-30T08:46:16.350-07:00Amalan yang Berlipat Pahalanya<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://www.forexfactory.com/attachment.php?s=a6fd037fa59b80f7103f3d2cbbde8f3b&attachmentid=826735&stc=1&d=1320798981" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="198" src="http://www.forexfactory.com/attachment.php?s=a6fd037fa59b80f7103f3d2cbbde8f3b&attachmentid=826735&stc=1&d=1320798981" width="200" /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
Ngajikok 30 Maret 2013, di Athen Apartment 332, Pemateri: Husni Rois Ali</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Oleh: Sulaiman bin Shalih al Kharasyi<br />
Penerjemah: Farid bin Muhammad al-Bathothy</div>
<div style="text-align: justify;">
Setiap orang muslim diantara kita tentu
menginginkan berumur panjang supaya bertambah kebaikannya. Seperti yang
disabdakan oleh Rasulullah <em>Shallallahu ‘alaihi wasallam</em> tatkala beliau ditanya: Siapakah orang yang paling baik itu? Beliau menjawab:</div>
<blockquote>
<div style="text-align: justify;">
<em>“Yaitu orang yang panjang umurnya dan baik amalannya.”</em> (HR. Tirmidzi dan Ahmad).</div>
</blockquote>
<div style="text-align: justify;">
Kehidupan di dunia ini merupakan tempat
untuk menambah dan memperbanyak amalan-amalan yang baik agar manusia
senang setelah kematian serta rela dengan apa yang ia kerjakan.</div>
<div style="text-align: justify;">
Rasulullah <em>Shallallahu ‘alaihi wasallam</em>
telah memberitahukan bahwa umur umatnya ini antara enam puluh sampai
tujuh puluh tahun, mereka tidak seperti umur-umur umat sebelumnya. Akan
tetapi Beliau <em>Shallallahu ‘alaihi wasallam</em> telah menunjukkan
mereka kepada perbuatan maupun ucapan yang dapat mengumpulkan pahala
yang banyak dengan amalan yang sedikit lagi mudah, yang dapat
menggantikan manusia dari tahun-tahun yang berlalu kalau dibandingkan
dengan umat-umat sebelumnya. Dan inilah yang dinamakan dengan<em> “Al-A’maal Al-Mudha’afah”</em> (amalan-amalan yang pahalanya berlipat ganda) yang tidak semua orang mengetahuinya.</div>
<div style="text-align: justify;">
Oleh karena itu saya hendak menyebutkan
sebagian besar dari padanya pada tulisan yang singkat ini. Dengan
harapan agar setiap orang diantara kita menambah umurnya (dengan amalan)
yang produktif dalam kehidupan dunia ini. Agar tergolong dari
orang-orang yang mengerti (untuk mengambil) selanya. (Kata pepatah):
“Darimanakah bahu itu di makan”. Maka mereka memilih dari amalan-amalan
tersebut mana yang paling ringan (dikerjakan) oleh jiwa dan paling besar
pahalanya. Orang seperti ini bagaikan orang yang mengumpulkan
permata-permata yang berharga dari dasar laut sementara manusia yang
lain (hanya) mendapatkan ombaknya saja.</div>
<div style="text-align: justify;">
Berikut ini akan kami sebutkan
amalan-amalan maupun ucapan-ucapan secara berurutan dan singkat, dengan
disertai dalil dari setiap ucapan atau amalan yaitu dalil-dalil dari
Kitabullah atau dari hadits-hadits yang shahih dan hasan. Allah-lah Yang
Maha Pemberi taufiq untuk setiap kebaikan.<span id="more-157"></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<strong>1. Silaturrahim</strong><br />
Rasulullah <em>Shallallahu ‘alaihi wasallam</em> bersabda yang artinya:</div>
<blockquote>
<div style="text-align: justify;">
<em>“Barangsiapa yang ingin dilapangkan rezekinya, dipanjangkan umurnya, maka hendaknya menyambung (tali) silaturrahimnya.”</em> (HR. Bukhari dan Muslim).</div>
</blockquote>
<div style="text-align: justify;">
<strong>2. Berakhlaq yang mulia</strong><br />
Rasulullah <em>Shallallahu ‘alaihi wasallam</em> bersabda yang artinya:</div>
<blockquote>
<div style="text-align: justify;">
<em>“Silaturrahim, berbudi mulia dan ramah pada tetangga (dapat) mendirikan kabilah dan menambah umur.”</em> (HR. Ahmad dan Baihaqi).</div>
</blockquote>
<div style="text-align: justify;">
<strong>3. Memperbanyak shalat di Haramain Syarifain</strong><br />
Berdasarkan sabdanya <em>Shallallahu ‘alaihi wasallam</em> yang artinya:</div>
<blockquote>
<div style="text-align: justify;">
<em>“Shalat di masjidku ini (Masjid
Nabawi) lebih baik dari seribu (shalat) daripada yang lain kecuali
Masjidil Haram, dan shalat di Masjid haram itu lebih baik dari seratus
ribu (shalat) daripada yang lain.”</em> (HR. Ahmad dan Ibnu Majah).</div>
</blockquote>
<div style="text-align: justify;">
<strong>4. Shalat berjama’ah bersama imam</strong><br />
Berdasarkan sabdanya <em>Shallallahu ‘alaihi wasallam</em> yang artinya:</div>
<blockquote>
<div style="text-align: justify;">
<em>“Shalat berjama’ah itu lebih baik daripada shalat sendiri dengan dua puluh tujuh derajat.”</em> (HR. Bukhari dan Muslim).</div>
</blockquote>
<div style="text-align: justify;">
Adapun perempuan shalat di rumah, dan hal
itu lebih baik daripada mereka shalat di masjid, walaupun di Masjid
nabawi. Berdasarkan sabda Nabi <em>Shallallahu ‘alaihi wasallam</em> kepada Ummu Humaid-salah satu dari shahabiyat- yang artinya:</div>
<blockquote>
<div style="text-align: justify;">
<em>“Aku tahu bahwa kamu senang shalat
bersamaku, tapi shalatmu di rumahmu itu lebih baik bagimu daripada
shalatmu di kamarmu. Dan shalatmu di kamarmu itu lebih baik bagimu
daripada shalatmu di tempat tinggalmu. Dan shalatmu di tempat tinggalmu
lebih baik bagimu daripada shalatmu di Masjidku.”</em> (HR. Ahmad).</div>
</blockquote>
<div style="text-align: justify;">
Lalu setelah ini beliau <em>Radhiyallahu ‘anha</em> shalat di penghujung rumahnya di tempat yang gelap sampai beliau menemui ajalnya.</div>
<div style="text-align: justify;">
<strong>5. Melaksanakan shalat <em>nafilah</em> (sunnah) di rumah</strong><br />
Berdasarkan sabdanya <em>Shallallahu ‘alaihi wasallam</em>:</div>
<blockquote>
<div style="text-align: justify;">
<em>“Keutamaan shalat seorang laki-laki
di rumahnya dengan shalat yang dilihat oleh orang banyak seperti halnya
keutamaan shalat fardhu atas shalat sunnah.”</em> (HR. Baihaqi dan dishahihkan olah Albani).</div>
</blockquote>
<div style="text-align: justify;">
Bukti yang menguatkan hal itu juga sabda Rasulullah <em>Shallallahu ‘alaihi wasallam</em> dalam shahih:</div>
<blockquote>
<div style="text-align: justify;">
<em>“Sebaik-baik shalat seseorang adalah di rumahnya kecuali shalat wajib.” </em>(HR. Bukhari dan Muslim)<em>.</em></div>
</blockquote>
<div style="text-align: justify;">
<strong>6. Berhias dengan beberapa adab pada hari Jum’at</strong><br />
Yaitu yang terdapat pada sabdanya <em>Shallallahu ‘alaihi wasallam</em>:</div>
<blockquote>
<div style="text-align: justify;">
<em>“Barangsiapa yang mandi (janabat)
pada hari Jum’at kemudian berangkat di awal waktu, mendapatkan khutbah
pertama, berjalan kaki tidak naik kendaraan, mendekat dari imam,
mendengarkan khutbah dan tidak berbicara maka baginya setiap langkahnya
adalah (bagaikan) amalan setahun dari pahala puasa dan shalat
(taraweh)nya.”</em> (HR. Ahlus Sunan).</div>
</blockquote>
<div style="text-align: justify;">
Arti: <em>“Ghassala”</em> adalah membasuh
kepalanya, dan ada yang mengartikan: “Menggaulinya isterinya agar
matanya tidak melihat yang haram pada hari itu. Sedang arti: <em>“Bakkara”</em> adalah berangkat (ke masjid) di awal waktu. Dan<em> “Ibtikara”</em> adalah mendapatkan khutbah pertama.</div>
<div style="text-align: justify;">
<strong>7. Shalat Dhuha</strong><br />
Berdasarkan sabdanya <em>Shallallahu ‘alaihi wasallam</em> yang artinya:</div>
<blockquote>
<div style="text-align: justify;">
<em>“Bila masuk waktu pagi maka setiap
jari-jari tangan kamu ada kewajiban shadaqah, lalu setiap (bacaan)
tasbih adalah shadaqah, tahmid adalah shadaqah, tahlil adalah shadaqah,
takbir adalah shadaqah, amar ma’ruf adalah shadaqah, nahi mungkar adalah
shadaqah, dan cukup dari itu semuanya dengan shalat dua raka’at waktu
Dhuha.”</em> (HR. Muslim).</div>
</blockquote>
<div style="text-align: justify;">
Makna: <em>“Sulamaa”</em> adalah
lipatan-lipatan organ tubuh seseorang yang berjumlah 360 lipatan/engsel.
Dan sebaik-baik waktu shalat Dhuha itu tatkala matahari sangat panas,
berdasarkan sabdanya Shallallahu ‘alaihi wasallam yang artinya:</div>
<blockquote>
<div style="text-align: justify;">
<em>“Shalat orang-orang yang bertaubat itu ketika anak unta itu terasa sangat panas.”</em> HR. Muslim).</div>
</blockquote>
<div style="text-align: justify;">
Maksudnya: tatkala anak unta itu berdiri dari tempatnya karena terik matahari yang sangat panas.</div>
<div style="text-align: justify;">
<strong>8. Menghajikan orang lain atas biayanya setiap setahun</strong><br />
Berdasarkan sabdanya <em>Shallallahu ‘alaihi wasallam</em> yang artinya:</div>
<blockquote>
<div style="text-align: justify;">
<em>“Kerjakanlah haji dan umrah itu
berturut-turut, karena sesungguhnya ia (dapat) menghilangkan kefaqiran
dan dosa seperti ubupan (alat peniup api) tukang besi yang menghilangkan
karat besi, emas dan perak.”</em> (HR. Tirmidzi dan dishahihkan oleh Albani).</div>
</blockquote>
<div style="text-align: justify;">
Dan kadang-kadang seseorang tidak bisa
melakukan haji setiap tahun, oleh karena itu hendaknya ia menghajikan
orang –atas biayanya- yang mampu badannya (dalam mengadakan perjalanan
ke Baitullah).</div>
<div style="text-align: justify;">
<strong>9. Shalat setelah terbitnya matahari</strong><br />
Berdasarkan sabdanya <em>Shallallahu ‘alaihi wasallam</em> yang artinya:</div>
<blockquote>
<div style="text-align: justify;">
<em>“Barangsiapa shalat subuh dengan
berjama’ah kemudian ia duduk sambil berdzikir kepada Allah sampai
terbitnya matahari lalu shalat dua raka’at maka baginya seperti ibadah
haji dan umrah yang sempurna, yang sempurna, yang sempurna.”</em> (HR. Tirmidzi dan dishahihkan oleh Albani).</div>
</blockquote>
<div style="text-align: justify;">
<strong>10. Menghadiri halaqah-halaqah ilmu di masjid</strong><br />
Berdasarkan sabdanya <em>Shallallahu ‘alaihi wasallam</em> yang artinya:</div>
<blockquote>
<div style="text-align: justify;">
<em>“Barangsiapa yang berangkat ke masjid
dia tidak menginginkan kecuali untuk belajar sesuatu kebaikan atau
mengajarinya maka baginya adalah seperti pahala orang yang beribadah
haji dengan sempurna.”</em> (HR. Ath-Thabrani dan dishahihkan oleh Albani).</div>
</blockquote>
<div style="text-align: justify;">
<strong>11. Melaksanakan umrah pada Bulan Ramadhan</strong><br />
Berdasarkan sabdanya <em>Shallallahu ‘alaihi wasallam</em> yang artinya:</div>
<blockquote>
<div style="text-align: justify;">
<em>“Umrah di Bulan Ramadhan sama dengan haji bersamaku.”</em> (HR. Bukhari).</div>
</blockquote>
<div style="text-align: justify;">
<strong>12. Melaksanakan shalat lima waktu di masjid</strong><br />
Berdasarkan sabdanya <em>Shallallahu ‘alaihi wasallam</em> yang artinya:</div>
<blockquote>
<div style="text-align: justify;">
<em>“Barangsiapa keluar dari rumahnya dalam keadaan suci untuk shalat fardhu maka pahalanya seperti haji.”</em> (HR. Abu Daud dan dishahihkan olah Albani).</div>
</blockquote>
<div style="text-align: justify;">
Dan yang lebih utama agar keluar dari
rumahnya sudah dalam keadaan suci, bukan bersuci di toilet masjid
kecuali dalam keadaan terpaksa dan darurat.</div>
<div style="text-align: justify;">
<strong>13. Hendaknya berada di shaf yang pertama</strong><br />
Berdasarkan ucapan “irbadh bin sariyah <em>Radhiyallahu ‘anhu</em> bahwa Rasulullah <em>Shallallahu ‘alaihi wasallam</em>
memintakan ampunan (kepada Allah) bagi orang yang berada di shaf yang
pertama tiga kali, dan shaf yang kedua satu kali. (HR. an-Nasai dan Ibnu
Majah).</div>
<div style="text-align: justify;">
Dan berdasarkan sabda Nabi <em>Shallallahu ‘alaihi wasallam</em> juga yang artinya:</div>
<blockquote>
<div style="text-align: justify;">
<em>“Sesungguhnya Allah dan malaikat-Nya membacakan shalawat kepada orang-orang yang ada di shaf pertama.”</em> (HR. Ahmad dengan sanad yang baik).</div>
</blockquote>
<div style="text-align: justify;">
<strong>14. Shalat di Masjid Quba</strong><br />
Berdasarkan sabdanya <em>Shallallahu ‘alaihi wasallam</em> yang artinya:</div>
<blockquote>
<div style="text-align: justify;">
<em>“Barangsiapa yang bersuci dari
rumahnya kemudian ia datang ke Masjid Quba lalu shalat di dalamnya maka
baginya seperti pahala umrah.”</em> (HR. an-Nasai dan Ibnu Majah).</div>
</blockquote>
<div style="text-align: justify;">
<strong>15. Menjadi Tukang Adzan</strong><br />
Berdasarkan sabdanya <em>Shallallahu ‘alaihi wasallam</em> yang artinya:</div>
<blockquote>
<div style="text-align: justify;">
<em>“Tukang adzan itu akan diampuni
(dosanya) sepanjang suaranya (terdengar), dan dibenarkan oleh orang yang
mendengarkannya baik basah maupun kering dan juga baginya pahala orang
yang shalat bersamanya.”</em> (HR. Ahmad dan an-Nasai).</div>
</blockquote>
<div style="text-align: justify;">
Apabila anda tidak dapat menjadi tukang
adzan itu maka paling tidak anda harus mendapatkan pahala yang setimpal
dengannya, yaitu:</div>
<div style="text-align: justify;">
<strong>16. Untuk mengucapkan seperti yang dikatakan oleh tukang adzan itu</strong><br />
Berdasarkan sabdanya <em>Shallallahu ‘alaihi wasallam</em> yang artinya:</div>
<blockquote>
<div style="text-align: justify;">
<em>“Katakanlah seperti yang dikatakan
oleh muadzin, bila kamu sudah selesai maka mohonlah (kepada Allah)
niscaya dia akan memberimu.”</em> (HR. Abu Daud dan an-Nasai).</div>
</blockquote>
<div style="text-align: justify;">
Maksudnya: memohonlah setelah kamu selesai menjawab muadzin itu.</div>
<div style="text-align: justify;">
<strong>17. Puasa Ramadhan dan enam hari di Bulan Syawwal setelahnya</strong><br />
Berdasarkan sabdanya <em>Shallallahu ‘alaihi wasallam</em> yang artinya:</div>
<blockquote>
<div style="text-align: justify;">
<em>“Barangsiapa Puasa Ramadhan kemudian diikuti enam hari di Bulan Syawwal maka (pahalanya) seperti puasa setahun.”</em> (HR. Muslim).</div>
</blockquote>
<div style="text-align: justify;">
<strong>18. Puasa tiga hari setiap bulan (tanggal: 13, 14 dan 15 Bulan Qomariyah)</strong><br />
Berdasarkan sabdanya <em>Shallallahu ‘alaihi wasallam</em> yang artinya:</div>
<blockquote>
<div style="text-align: justify;">
<em>“Barangsiapa puasa tiga hari dari
setiap bulan maka itulah (pahalanya seperti) puasa setahun.” Kemudian
Allah menurunkan firman-Nya sebagai pembenaran dalam kitab-Nya yang
artinya: “Barangsiapa membawa amal yang baik maka baginya (pahala)
sepuluh kali lipat amalnya.” (QS. Al An’am:160). Satu hari sama dengan
sepuluh hari</em> (HR. at-Tirmidzi).</div>
</blockquote>
<div style="text-align: justify;">
<strong>19. Memberi makanan untuk berbuka puasa bagi orang-orang yang berpuasa</strong><br />
Berdasarkan sabdanya <em>Shallallahu ‘alaihi wasallam</em> yang artinya:</div>
<blockquote>
<div style="text-align: justify;">
<em>“Barangsiapa yang memberikan makanan
untuk berbuka puasa bagi orang yang berpuasa maka baginya seperti
pahalaya tanpa dikurangi sedikitpun dari pahala orang yang berpuasa
itu.”</em> (HR. at-Tirmidzi dan Ibnu Majah).</div>
</blockquote>
<div style="text-align: justify;">
<strong>20. Shalat pada malam Lailatul Qadr</strong><br />
Berdasarkan firman Allah Ta’ala yang artinya:</div>
<blockquote>
<div style="text-align: justify;">
<em>“Malam kemuliaan itu lebih baik dari seribu bulan.”</em> (QS. Al-Qadr:3).</div>
</blockquote>
<div style="text-align: justify;">
Maksudnya: lebih baik daripada ibadah selama 83 tahun kira-kira.</div>
<div style="text-align: justify;">
<strong>21. Jihad</strong><br />
Berdasarkan sabdanya <em>Shallallahu ‘alaihi wasallam</em> yang artinya:</div>
<blockquote>
<div style="text-align: justify;">
<em>“Kedudukan seseorang dalam shaf (jihad) fi sabilillah lebih baik daripada ibadah enam puluh tahun.”</em> (HR. Hakim dan dishahihkan oleh Albani).</div>
</blockquote>
<div style="text-align: justify;">
Dan ini merupakan keutamaan
kedudukan/posisi dalam shaf (jihad), lalu bagaimana dengan orang yang
berjihad fi sabilillah dalam tempo berhari-hari, berbulan-bulan atau
bahkan bertahun-tahun?</div>
<div style="text-align: justify;">
<strong>22. Ar Ribath (bersiap siaga di perbatasan musuh)</strong><br />
Berdasarkan sabdanya <em>Shallallahu ‘alaihi wasallam</em> yang artinya:</div>
<blockquote>
<div style="text-align: justify;">
<em>“Barangsiapa yang tetap bersiap siaga
(diperbatasan musuh) fi sabilillah dalam satu hari satu malam maka
baginya pahala seperti puasa satu bulan penuh dengan shalat malamnya.
Dan barang siapa yang meninggal dalam keadaan bersiap siaga maka baginya
seperti itu juga pahalanya, dan ia diberikan rezeki serta diamankan
dari fitnah.”</em> (HR. Muslim).</div>
</blockquote>
<div style="text-align: justify;">
Yang dimaksud dengan “fitnah” disini adalah siksa kubur.</div>
<div style="text-align: justify;">
<strong>23. Amal shalih pada sepuluh Dzulhijjah</strong><br />
Berdasarkan sabdanya <em>Shallallahu ‘alaihi wasallam</em> yang artinya:</div>
<blockquote>
<div style="text-align: justify;">
<em>“Tidak ada hari dimana amal shalih
dalam sepuluh (Dzulhijjah) lebih dicintai oleh Allah daripada hari-hari
lainnya.” Para shahabat bertanya: Wahai Rasulullah, juga tidak jihad di
jalan Allah? Beliau menjawab: Juga tidak jihad di jalan Allah, kecuali
orang yang mengeluarkan dengan harta dan jiwanya sementara ia tidak
kembali sedkitpun.”</em> (HR. Bukhari).</div>
</blockquote>
<div style="text-align: justify;">
<strong>24.Mengulang-ulangi beberapa surat Al-Qur’an</strong><br />
Berdasarkan sabdanya <em>Shallallahu ‘alaihi wasallam</em> yang artinya:</div>
<blockquote>
<div style="text-align: justify;">
<em>“Surat al-Ikhlash sama dengan sepertiga al-qur’an dan surat al-Falaq sama dengan seperempat al-Qur’an.”</em> (HR. ath-Thabarani dan dishahihkan olah Albani).</div>
</blockquote>
<div style="text-align: justify;">
<strong>25. Berdzikir yang pahalanya berlipat ganda dan hal ini banyak (macamnya)</strong><br />
Diantaranya bahwa Rasulullah <em>Shallallahu ‘alaihi wasallam</em> ketika keluar dari (rumah isterinya) Juwairiyah Ummul Mu’minin <em>Radhiyallahu ‘anha</em>
disaat pagi hari ketika beliau shalat subuh sedang dia berada di tempat
shalatnya. Kemudian Rasulullah pulang setelah shalat dhuha sementara
Ummul mu’minin sedang duduk (di tempat shalatnya), seraya beliau
bertanya: <em>“Masihkah engkau dalam keadaan yang tatkala aku tinggalkan?”</em> Ummul mu’minin menjawab: Ya, benar. Lalu beliau bersabda:</div>
<blockquote>
<div style="text-align: justify;">
<em>“Aku telah mengucapkan empat kalimat
tiga kali setelahmu seandainya kalimat-kalimat itu ditimbang dengan apa
yang kamu ucapkan mulai hari ini pasti (kalimat-kalimat itu) akan lebih
berat, yaitu: “Subhaanallahi wa bihamdihi ‘adada khalqihi
waridhaanafsihi wazinata’arsihi wamidaada kalimaatihi: maha suci Allah
dan segala puji bagi-Nya, Yang menghitung ciptaan-Nya, Yang ridha dengan
Dzat-Nya, berat ‘arsi-Nya dan tinta kalimat-kalimat-Nya.”</em> (HR. Muslim).</div>
</blockquote>
<div style="text-align: justify;">
Dari Abu Umamah <em>Radhiyallahu ‘anhu</em> berkata: nabi <em>Shallallahu ‘alaihi wasallam</em> melihatku dan aku sedang menggerakkan bibirku lalu beliau bertanya: <em>“Apa yang kamu ucapkan wahai Abu Umamah?</em> Saya menjawab: Saya berdzikir dan menyebut Allah. Kemudian (beliau mengajariku) lalu bersabda:</div>
<blockquote>
<div style="text-align: justify;">
<em>“Maukah kamu aku tunjukkan kepada
yang lebih banyak (pahalanya) dalam berdzikir kepada Allah di siang hari
dan malam hari? Maka ucapkanlah: “Walhamdulillahi mil amaa ahshaa
kitaabahu, walhamdulillahi ‘adada kulla syay in, walhamdulillahi mil a
kulla syay in: segala puji bagi Allah Yang Menghitung apa yang
diciptakan-Nya, segala puji bagi-Nya sepenuh apa yang diciptakan-Nya,
segala puji bagi-Nya yang Menghitung apa yang (terdapat) dalam langit
dan bumi, segala puji bagi-Nya Yang menghitung apa yang (termaktub)
dalam kitab-Nya, segala puji bagi-Nya sepenuh apa yang (termaktub) dalam
kitab-Nya, segala puji bagi-Nya Yang Menghitung segala sesuatu, dan
segala puji bagi-Nya sepenuh segala sesuatu.”</em><br />
<em> “Dan hendaklah kamu bertasbih kepada Allah seperti itu” Lalu beliau
meneruskan sabdanya: “Pelajarilah (do’a-do’a ini) dan ajarilah
orang-orang setelahmu.”</em> (HR. ath-Thabarani dan dishahihkan oleh Albani).</div>
</blockquote>
<div style="text-align: justify;">
<strong>26. Istighfar yang berlipat ganda</strong><br />
Berdasarkan sabda Beliau <em>Shallallahu ‘alaihi wasallam</em> yang artinya:</div>
<blockquote>
<div style="text-align: justify;">
<em>“Barangsiapa yang memintakan ampunan
bagi orang-orang mu’minin maupun mu’minah Allah akan menulis dari
seperti mu’minin maupun mu’minah sebagai satu kebajikan.”</em> (HR. ath-Thabarani dan dishahihkan oleh Albani).</div>
</blockquote>
<div style="text-align: justify;">
<strong>27. Melaksanakan kepentingan manusia</strong><br />
Berdasarkan sabda Beliau <em>Shallallahu ‘alaihi wasallam</em> yang artinya:</div>
<blockquote>
<div style="text-align: justify;">
<em>“Sesungguhnya bila aku berjalan
dengan saudaraku muslim untuk memenuhi suatu hajatnya lebih saya cintai
daripada saya beri’tikaf di masjid selama satu bulan.”</em> (HR. Ibnu Abi Dun-yaa dan dihasankan oleh Albani).</div>
</blockquote>
<div style="text-align: justify;">
<strong>28. Perbuatan-perbuatan yang pahalanya senantiasa mengalir sampai setelah mati</strong><br />
Yaitu yang dijelaskan dalam hadits Beliau <em>Shallallahu ‘alaihi wasallam</em> yang artinya:</div>
<blockquote>
<div style="text-align: justify;">
<em>“Ada empat macam pahala yang selalu
mengucur (walaupun) setelah meninggal: “Seseorang yang selalu siap siaga
(di perbatasan musuh) di jalan Allah, seseorang yang mengajarkan suatu
ilmu maka pahalanya akan selalu mengucur selama ilmu itu diamalkan,
seseorang yang memberi shadaqah maka pahalanya akan selalu mengucur
(kepadanya) selama (shadaqah tersebut) dipergunakan dan seorang ayah
yang meninggalkan anak yang shalih yang mendo’akan kepadanya.”</em> (HR. Ahmad dan Thabrani).</div>
</blockquote>
<div style="text-align: justify;">
<strong>29. Mempergunakan waktu</strong><br />
Hendaknya seorang muslim menggunakan waktunya dengan ketaatan (kepada
Allah). Seperti membaca al-Qur’an, berdzikir, ibadah, mendengarkan
kaset-kaset yang bermanfaat agar waktunya tidak sia-sia belaka agar ia
tidak dilalaikan dimana saat itu tidak bermanfaat lagi kelalaian,
seperti yang disabdakan oleh Rasulullah <em>Shallallahu ‘alaihi wasallam</em> yang artinya:</div>
<blockquote>
<div style="text-align: justify;">
<em>“Dua nikmat yang (sering) dilupakan oleh kebanyakan orang, yaitu: kesehatan dan kekosongan (waktu).”</em> (HR. Bukhari).</div>
</blockquote>
<div style="text-align: justify;">
Allah-lah yang Maha Memberikan taufiq
kepada kita semua agar umur kita dipanjangkan oleh-Nya dalam kebaikan.
Dan dapat mempergunakan kesempatan-kesempatan yang berlipat ganda
(pahalanya) dimana kebanyakan orang melalaikannya.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
sumber: <a href="http://fariqgasimanuz.wordpress.com/2011/08/18/amalan-amalan-yang-pahalanya-berlipat-ganda/" target="_blank">http://fariqgasimanuz.wordpress.com/2011/08/18/amalan-amalan-yang-pahalanya-berlipat-ganda/ </a></div>
ngajikokhttp://www.blogger.com/profile/07650292908853868840noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7386222798931043460.post-17296686782444555742013-02-03T10:04:00.001-08:002013-02-03T10:07:25.330-08:00Panduan Berwudhu, Video, Kesalahan-Kesalahan, dan Pembatalnya<span id="sasText" style="left: -9999px; position: fixed; top: 0px;"></span><br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://img.gawkerassets.com/img/17qh7tgvqptqkjpg/original.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="112" src="http://img.gawkerassets.com/img/17qh7tgvqptqkjpg/original.jpg" width="200" /></a></div>
Segala puji hanya kembali dan milik Allah <i>Tabaroka wa Ta’ala, </i>hidup kita, mati kita hanya untuk menghambakan diri kita kepada Dzat yang tidak membutuhkan sesuatu apapun dari hambanya. <i>Sholawat </i>serta salam semoga senantiasa tercurah kepada Rasulullah<i>, </i>Muhammad bin Abdillah <i>Shollallahu ‘alaihi wa Sallam, </i>beserta <a href="http://muslim.or.id/fiqh-dan-muamalah/panduan-praktis-tata-cara-wudhu.html#">keluarga</a> dan para sahabat beliau <i>ra</i><i>dhiyallahu ‘anhum.</i><br />
<b>Kedudukan wudhu dalam sholat</b><br />
Wudhu merupakan suatu hal yang tiada asing bagi setiap muslim, sejak
kecil ia telah mengetahuinya bahkan telah mengamalkannya. Akan tetapi
apakah wudhu yang telah kita lakukan selama bertahun-tahun atau bahkan
telah puluhan tahun itu telah benar sesuai dengan apa yang diajarkan
Nabi kita Muhammad <i>shallallahu ‘alaihi was sallam</i>? Karena suatu
hal yang telah menjadi konsekwensi dari dua kalimat syahadat bahwa
ibadah harus ikhlas mengharapkan ridho Allah dan sesuai sunnah Nabi <i>shallallahu ‘alaihi was sallam.</i> Demikian juga telah masyhur bagi kita bahwa wudhu merupakan <b>syarat sah sholat<a href="http://muslim.or.id/fiqh-dan-muamalah/panduan-praktis-tata-cara-wudhu.html#_ftn1"><b>[1]</b></a></b>,
yang mana jika syarat tidak terpenuhi maka tidak akan
teranggap/terlaksana apa yang kita inginkan dari syarat tersebut.
Sebagaimana sabda Nabi yang mulia, Muhammad <i>shallallahu ‘alaihi was sallam,</i><br />
<div style="font-family: Traditional Arabic; font-size: 22px; text-align: center;">
« لاَ تُقْبَلُ صَلاَةُ مَنْ أَحْدَثَ حَتَّى يَتَوَضَّأَ »</div>
<div align="center">
<i>“</i><i>Tidak diterima </i><i>sholat orang yang berhadats sampai ia berwudhu</i><i>”</i><i>.<a href="http://muslim.or.id/fiqh-dan-muamalah/panduan-praktis-tata-cara-wudhu.html#_ftn2"><b>[2]</b></a></i></div>
Demikian juga dalam juga Allah <i>Subhanahu wa Ta’ala </i>perintahkan kepada kita dalam KitabNya,<br />
<div style="font-family: Traditional Arabic; font-size: 22px; text-align: center;">
يَا
أَيُّهَا الَّذِينَ آَمَنُوا إِذَا قُمْتُمْ إِلَى الصَّلَاةِ فَاغْسِلُوا
وُجُوهَكُمْ وَأَيْدِيَكُمْ إِلَى الْمَرَافِقِ وَامْسَحُوا بِرُءُوسِكُمْ
وَأَرْجُلَكُمْ إِلَى الْكَعْبَيْنِ</div>
<div align="center">
<i>“Hai orang-orang yang beriman, apabila kamu hendak
mengerjakan shalat, maka basuhlah mukamu dan tanganmu sampai dengan
siku, dan sapulah kepalamu dan (basuh) kakimu sampai dengan kedua mata
kaki”. </i>(QS Al Maidah [5] : 6).</div>
Maka marilah duduk bersama kami barang sejenak untuk mempelajari shifat/tata cara wudhu Nabi <i>shallallahu ‘alaihi was sallam</i>.<br />
<b>Pengertian wudhu</b><br />
Secara <b>bahasa</b> wudhu berarti <b><i>husnu</i>/keindahan</b> dan <b><i>nadhofah</i>/kebersihan</b>, wudhu untuk sholat dikatakan sebagai wudhu karena ia membersihkan anggota wudhu dan memperindahnya<a href="http://muslim.or.id/fiqh-dan-muamalah/panduan-praktis-tata-cara-wudhu.html#_ftn3">[3]</a>. Sedangkan pengertian menurut istilah dalam syari’at, wudhu adalah <b>peribadatan </b>kepada Allah <i>‘azza wa jalla </i>dengan <b>mencuci</b> empat anggota wudhu<a href="http://muslim.or.id/fiqh-dan-muamalah/panduan-praktis-tata-cara-wudhu.html#_ftn4">[4]</a> <b>dengan tata cara tertentu</b>.
Jika pengertian ini telah dipahami maka kita akan mulai pembahasan
tentang syarat, hal-hal wajib dan sunnah dalam wudhu secara ringkas.<br />
<b>Tata </b><b>C</b><b>ara </b><b>W</b><b>udhu secara </b><b>G</b><b>lobal</b><br />
Adapun tata cara wudhu secara ringkas berdasarkan hadits Nabi <i>shallallahu ‘alaihi was sallam </i>dari Humroon budak sahabat Utsman bin Affan <i>rodhiyallahu ‘anhu<a href="http://muslim.or.id/fiqh-dan-muamalah/panduan-praktis-tata-cara-wudhu.html#_ftn5"><b>[5]</b></a></i>,<br />
<div style="font-family: Traditional Arabic; font-size: 22px; text-align: center;">
عَنْ
حُمْرَانَ مَوْلَى عُثْمَانَ بْنِ عَفَّانَ أَنَّهُ رَأَى عُثْمَانَ دَعَا
بِوَضُوءٍ ، فَأَفْرَغَ عَلَى يَدَيْهِ مِنْ إِنَائِهِ ، فَغَسَلَهُمَا
ثَلاَثَ مَرَّاتٍ ، ثُمَّ أَدْخَلَ يَمِينَهُ فِى الْوَضُوءِ ، ثُمَّ
تَمَضْمَضَ ، وَاسْتَنْشَقَ ، وَاسْتَنْثَرَ ، ثُمَّ غَسَلَ وَجْهَهُ
ثَلاَثًا وَيَدَيْهِ إِلَى الْمِرْفَقَيْنِ ثَلاَثًا ، ثُمَّ مَسَحَ
بِرَأْسِهِ ، ثُمَّ غَسَلَ كُلَّ رِجْلٍ ثَلاَثًا ، ثُمَّ قَالَ رَأَيْتُ
النَّبِىَّ – صلى الله عليه وسلم – يَتَوَضَّأُ نَحْوَ وُضُوئِى هَذَا
وَقَالَ « مَنْ تَوَضَّأَ نَحْوَ وُضُوئِى هَذَا ثُمَّ صَلَّى رَكْعَتَيْنِ
، لاَ يُحَدِّثُ فِيهِمَا نَفْسَهُ ، غَفَرَ اللَّهُ لَهُ مَا تَقَدَّمَ
مِنْ ذَنْبِهِ</div>
<div align="center">
<i>Dari Humroon </i><i>-bekas </i><i>budak</i><i> </i><i>Utsman bin Affan</i><i>-</i><i>, suatu ketika </i><i>‘Utsman </i><i>memintanya untuk membawakan air wudhu (dengan wadah<sup>pent.</sup>), kemudian </i><i>ia</i><i> tuangkan air dari wadah tersebut ke kedua tangan</i><i>nya</i><i>.
Maka ia membasuh kedua tangannya sebanyak tiga kali, lalu ia memasukkan
tangan kanannya ke dalam air wudhu kemudian berkumur-kumur, lalu
beristinsyaq dan beristintsar. Lalu beliau membasuh wajahnya sebanyak
tiga kali, (kemudian) membasuh kedua tangannya sampai siku sebanyak tiga
kali kemudian menyapu kepalanya (sekali saja<sup>pent.</sup>) kemudian
membasuh kedua kakinya sebanyak tiga kali, kemudian beliau mengatakan,
“Aku melihat Nabi shallallahu ‘alaihi was sallam berwudhu dengan wudhu
yang semisal ini dan beliau shallallahu ‘alaihi was sallam mengatakan,
“Barangsiapa yang berwudhu dengan wudhu semisal ini kemudian sholat 2
roka’at (dengan khusyuk<sup>ed.</sup>)dan ia tidak berbicara di antara wudhu dan sholatnya<a href="http://muslim.or.id/fiqh-dan-muamalah/panduan-praktis-tata-cara-wudhu.html#_ftn6"><b>[6]</b></a> maka Allah akan ampuni dosa-dosanya yang telah lalu”<a href="http://muslim.or.id/fiqh-dan-muamalah/panduan-praktis-tata-cara-wudhu.html#_ftn7"><b>[7]</b></a>.</i></div>
Dari hadits yang mulia ini dan beberapa hadits yang lain dapat kita simpulkan tata cara wudhu Nabi <i>shallallahu ‘alaihi was sallam </i>secara ringkas sebagai berikut<a href="http://muslim.or.id/fiqh-dan-muamalah/panduan-praktis-tata-cara-wudhu.html#_ftn8">[8]</a>,<br />
<ol>
<li>Berniat wudhu (dalam hati) untuk menghilangkan hadats.</li>
<li>Mengucapkan basmalah<i> </i>(bacaan bismillah).</li>
<li>Membasuh dua telapak tangan sebanyak 3 kali.</li>
<li>Mengambil air dengan tangan kanan kemudian memasukkannya ke dalam
mulut dan hidung untuk berkumur-kumur dan istinsyaq (memasukkan air
dalam hidung). Kemudian beristintsar (mengeluarkan air dari hidung)
dengan tangan kiri sebanyak 3 kali.</li>
<li>Membasuh seluruh wajah dan menyela-nyelai jenggot sebanyak 3 kali.</li>
<li>Membasuh tangan kanan hingga siku bersamaan dengan menyela-nyelai jemari sebanyak 3 kali kemudian dilanjutkan dengan yang kiri.</li>
<li>Menyapu seluruh kepala dengan cara mengusap dari depan ditarik ke
belakang, lalu ditarik lagi ke depan, dilakukan sebanyak 1 kali,
dilanjutkan menyapu bagian luar dan dalam telinga sebanyak 1 kali.</li>
<li>Membasuh kaki kanan hingga mata kaki bersamaan dengan menyela-nyelai
jemari sebanyak 3 kali kemudian dilanjutkan dengan kaki kiri.</li>
</ol>
<b>Syarat-Syarat Wudhu<a href="http://muslim.or.id/fiqh-dan-muamalah/panduan-praktis-tata-cara-wudhu.html#_ftn9"><b>[9]</b></a></b><br />
Syaikh Dr. Sholeh bin Fauzan bin Abdullah Al Fauzan<i> hafidzahullah</i> menyebutkan <b>syarat wudhu ada tujuh</b><a href="http://muslim.or.id/fiqh-dan-muamalah/panduan-praktis-tata-cara-wudhu.html#_ftn10">[10]</a>, yaitu<br />
<ul>
<li>Islam,</li>
<li>Berakal,</li>
<li><i>Tamyiz<a href="http://muslim.or.id/fiqh-dan-muamalah/panduan-praktis-tata-cara-wudhu.html#_ftn11"><b>[11]</b></a></i>,</li>
<li>Berniat<a href="http://muslim.or.id/fiqh-dan-muamalah/panduan-praktis-tata-cara-wudhu.html#_ftn12">[12]</a>, (letak niat ini <b>ketika hendak</b> akan melakukan ibadah tersebut<a href="http://muslim.or.id/fiqh-dan-muamalah/panduan-praktis-tata-cara-wudhu.html#_ftn13">[13]</a>,<sup>pent.</sup>)</li>
<li>Air yang digunakan adalah air yang bersih dan bukan air yang diperoleh dengan cara yang haram,</li>
<li>Telah beristinja’<a href="http://muslim.or.id/fiqh-dan-muamalah/panduan-praktis-tata-cara-wudhu.html#_ftn14">[14]</a> & istijmar<a href="http://muslim.or.id/fiqh-dan-muamalah/panduan-praktis-tata-cara-wudhu.html#_ftn15">[15]</a> lebih dulu (jika sebelumnya memiliki keharusan untuk istinja’ dan istijmar dari hadats),</li>
<li>Tidak adanya sesuatu hal yang mencegah air sampai ke kulit.</li>
</ul>
Kami tidak menyebutkan dalil tentang hal di atas karena kami menganggap hal ini telah ma’ruf dikalangan kaum muslimin.<br />
<b>Wajib Wudhu</b><br />
<ul>
<li><b>Membaca bismillah</b> ketika hendak wudhu, sebagaimana sabda Nabi kita <i>shallallahu ‘alaihi was sallam,</i></li>
</ul>
<div style="font-family: Traditional Arabic; font-size: 22px; text-align: center;">
« لاَ صَلاَةَ لِمَنْ لاَ وُضُوءَ لَهُ وَلاَ وُضُوءَ لِمَنْ لَمْ يَذْكُرِ اسْمَ اللَّهِ تَعَالَى عَلَيْهِ »</div>
<div align="center">
<i>“Tidak ada sholat bagi orang yang tidak berwudhu, dan <b>tidak ada wudhu bagi orang yang tidak menyebut nama Allah Ta’ala (bismillah) ketika hendak berwudhu</b>”.<a href="http://muslim.or.id/fiqh-dan-muamalah/panduan-praktis-tata-cara-wudhu.html#_ftn16"><b>[16]</b></a></i><b> </b></div>
<ul>
<li><b>Membasuh wajah, </b>termasuk dalam membasuh wajah adalah <b>berkumur-kumur, istinsyaq dan istintsar<a href="http://muslim.or.id/fiqh-dan-muamalah/panduan-praktis-tata-cara-wudhu.html#_ftn17"><b>[17]</b></a>. </b>Para
‘ulama mengatakan batasan bagian wajah yang dibasuh adalah mulai dari
atas ujung dahi (awal tempat tumbuhnya rambut) sampai bagian bawah
jenggot dan batas kiri kanan adalah telinga[*]<a href="http://muslim.or.id/fiqh-dan-muamalah/panduan-praktis-tata-cara-wudhu.html#_ftn18">[18]</a>.</li>
</ul>
Adapun yang dimaksud dengan istinsyaq adalah sebagaimana yang dikatakan <b>Al Hafidz Ibnu Hajar Al Asqolaniy</b> <i>rohimahullah</i>, “Memasukkan air ke hidung dengan menghisapnya sampai ke ujungnya, sedangkan istintsar adalah kebalikannya”<a href="http://muslim.or.id/fiqh-dan-muamalah/panduan-praktis-tata-cara-wudhu.html#_ftn19">[19]</a>. Dalil tentang hal ini sebagaimana yang firman Allah <i>‘azza wa jalla</i>,<br />
<div style="font-family: Traditional Arabic; font-size: 22px; text-align: center;">
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آَمَنُوا إِذَا قُمْتُمْ إِلَى الصَّلَاةِ فَاغْسِلُوا وُجُوهَكُمْ</div>
<div align="center">
<i>“Hai orang-orang yang beriman, apabila kamu hendak mengerjakan shalat, maka <b>basuhlah wajah</b>”. </i>(QS Al Maidah [5] : 6).</div>
Sebagaimana dalam <a href="http://muslim.or.id/tag/ilmu">ilmu</a> ushul fiqh<a href="http://muslim.or.id/fiqh-dan-muamalah/panduan-praktis-tata-cara-wudhu.html#_ftn20">[20]</a>
perintah dalam perkara ibadah memberikan konsekwensi wajib. Maka
membasuh wajah dalam wudhu adalah wajib. Sedangkan dalil yang
menunjukkan wajibnya berkumur-kumur, istinsyaq dan istintsar adalah ayat
di atas yang memerintahkan kita untuk membasuh wajah, sedangkan mulut
dan hidung merupakan bagian dari wajah. Demikian juga hadits Nabi <i>shallallahu ‘alaihi was sallam</i>,<br />
<div style="font-family: Traditional Arabic; font-size: 22px; text-align: center;">
« إِذَا تَوَضَّأَ أَحَدُكُمْ فَلْيَسْتَنْشِقْ بِمَنْخِرَيْهِ مِنَ الْمَاءِ ثُمَّ لْيَنْتَثِرْ »</div>
<div align="center">
<i>“Jika salah seorang dari kalian hendak berwudhu maka beristinsyaqlah di hidungnya dengan air kemudian beristintsarlah”.<a href="http://muslim.or.id/fiqh-dan-muamalah/panduan-praktis-tata-cara-wudhu.html#_ftn21"><b>[21]</b></a></i></div>
Dalil khusus dalam masalah kumur-kumur adalah hadits Nabi <i>shallallahu ‘alaihi was sallam,</i><br />
<div style="font-family: Traditional Arabic; font-size: 22px; text-align: center;">
« إِذَا تَوَضَّأْتَ فَمَضْمِضْ »</div>
<div align="center">
<i>“Jika engkau hendak wudhu</i><i>,</i><i> maka berkumur-kumurlah”<a href="http://muslim.or.id/fiqh-dan-muamalah/panduan-praktis-tata-cara-wudhu.html#_ftn22"><b>[22]</b></a>.</i></div>
Syaikh Muhammad Nashiruddin Al Albani <i>rohimahullah </i>mengatakan,
“Cara berkumur-kumur, istinsyaq dan istintsar dilakukan bersamaan (satu
kali jalan), maka setengah air digunakan untuk berkumur-kumur dan
sisanya untuk istinsyaq dan istintsar”.<a href="http://muslim.or.id/fiqh-dan-muamalah/panduan-praktis-tata-cara-wudhu.html#_ftn23">[23]</a><b> </b><br />
<ul>
<li><b>Menyela-nyelai jenggot</b>, dalil tentang hal ini adalah hadits Nabi <i>shallallahu ‘alaihi was sallam </i>dari sahabat Anas bin Malik <i>rodhiyallahu ‘anhu, </i></li>
</ul>
<div style="font-family: Traditional Arabic; font-size: 22px; text-align: center;">
كَانَ إِذَا تَوَضَّأَ أَخَذَ كَفًّا مِنْ مَاءٍ فَأَدْخَلَهُ تَحْتَ حَنَكِهِ فَخَلَّلَ بِهِ لِحْيَتَهُ</div>
<div style="font-family: Traditional Arabic; font-size: 22px; text-align: center;">
وَقَالَ « هَكَذَا أَمَرَنِى رَبِّى عَزَّ وَجَلَّ »</div>
<div align="center">
<i>“Merupakan kebiasaan (Nabi shallallahu ‘alaihi was sallam<sup>pent</sup>. ) jika beliau akan berwudhu, beliau mengambil segenggaman air kemudian beliau basuhkan (ke wajahnya<sup>pent</sup>) sampai ketenggorokannya kemudian beliau menyela-nyelai jenggotnya”. Kemudian beliau mengatakan, “<b>Demikianlah cara berwudhu yang diperintahkan Robbku kepadaku</b>”<a href="http://muslim.or.id/fiqh-dan-muamalah/panduan-praktis-tata-cara-wudhu.html#_ftn24"><b>[24]</b></a>.</i></div>
Dan cara menyela-nyelai jenggot adalah sebagaimana sabda Nabi <i>shallallahu ‘alaihi was sallam</i> di atas yaitu dengan menyela-nyelainya bersamaan dengan membasuh wajah<a href="http://muslim.or.id/fiqh-dan-muamalah/panduan-praktis-tata-cara-wudhu.html#_ftn25">[25]</a>.<br />
<ul>
<li><b>Membasuh kedua tangan sampai siku</b>, dalilnya adalah firman Allah <i>‘azza wa jalla,</i></li>
</ul>
<div style="font-family: Traditional Arabic; font-size: 22px; text-align: center;">
إِذَا قُمْتُمْ إِلَى الصَّلَاةِ فَاغْسِلُوا وُجُوهَكُمْ وَأَيْدِيَكُمْ إِلَى الْمَرَافِقِ</div>
<div align="center">
<i>“Apabila kamu hendak mengerjakan shalat, maka basuhlah mukamu dan tanganmu <b>sampai dengan siku</b>”. </i>(QS Al Maidah [5] : 6).</div>
Demikian juga hadits Nabi <i>shallallahu ‘alaihi was sallam</i>,<br />
<div style="font-family: Traditional Arabic; font-size: 22px; text-align: center;">
« ثُمَّ غَسَلَ يَدَهُ الْيُمْنَى إِلَى الْمَرْفِقِ ثَلاَثًا ، ثُمَّ غَسَلَ يَدَهُ الْيُسْرَى إِلَى الْمَرْفِقِ ثَلاَثًا »</div>
<div align="center">
<i>“Kemudian beliau membasuh tangannya yang kanan
sampai siku sebanyak tiga kali, kemudian membasuh tangannya yang kiri
sampai siku sebanyak tiga kali”<a href="http://muslim.or.id/fiqh-dan-muamalah/panduan-praktis-tata-cara-wudhu.html#_ftn26"><b>[26]</b></a>.</i></div>
<ul>
<li><b>Menyapu<a href="http://muslim.or.id/fiqh-dan-muamalah/panduan-praktis-tata-cara-wudhu.html#_ftn27"><b>[27]</b></a> kepala dengan air, kedua telinga termasuk dalam bagian kepala<a href="http://muslim.or.id/fiqh-dan-muamalah/panduan-praktis-tata-cara-wudhu.html#_ftn28"><b>[28]</b></a></b>. Dalilnya adalah firman Allah <i>‘azza wa jalla,</i></li>
</ul>
<div style="font-family: Traditional Arabic; font-size: 22px; text-align: center;">
وَامْسَحُوا بِرُءُوسِكُمْ</div>
<div align="center">
<i>“Dan sapulah kepalamu”. </i>(QS Al Maidah [5] : 6).</div>
Perintah dalam ayat ini menunjukkan hukum menyapu kepala adalah wajib bahkan hal ini diklaim ijma’ oleh An Nawawi Asy Syafi’i <i>rohimahullah<a href="http://muslim.or.id/fiqh-dan-muamalah/panduan-praktis-tata-cara-wudhu.html#_ftn29"><b>[29]</b></a></i>. Demikian juga sabda Nabi <i>shallallahu ‘alaihi was sallam,</i><br />
<div style="font-family: Traditional Arabic; font-size: 22px; text-align: center;">
«
ثُمَّ مَسَحَ رَأْسَهُ بِيَدَيْهِ ، فَأَقْبَلَ بِهِمَا وَأَدْبَرَ ،
بَدَأَ بِمُقَدَّمِ رَأْسِهِ ، حَتَّى ذَهَبَ بِهِمَا إِلَى قَفَاهُ ،
ثُمَّ رَدَّهُمَا إِلَى الْمَكَانِ الَّذِى بَدَأَ مِنْهُ »</div>
<div align="center">
<i>“Kemudian beliau membasuh mengusap kepala dengan tangannya,(dengan cara<sup>pent.</sup>) menyapunya </i><i>ke depan dan ke belakang. B</i><i>eliau memulainya dari bagian depan kepalanya </i><i>ditarik ke belakang </i><i>sampai ke tengkuk kemudian mengembalikannya </i><i>lagi </i><i>ke bagian depan kepalanya”<a href="http://muslim.or.id/fiqh-dan-muamalah/panduan-praktis-tata-cara-wudhu.html#_ftn30"><b>[30]</b></a>.</i></div>
Hadits ini menunjukkan bagaimana <b>cara mengusap kepala<a href="http://muslim.or.id/fiqh-dan-muamalah/panduan-praktis-tata-cara-wudhu.html#_ftn31"><b>[31]</b></a></b>
yang Allah perintahkan dalam surat Al Maidah ayat 6 di atas. Demikian
juga hadits ini juga dalil bahwa yang bagian kepala yang dihusap dalam
ayat di atas adalah <b>seluruh kepala/rambut<a href="http://muslim.or.id/fiqh-dan-muamalah/panduan-praktis-tata-cara-wudhu.html#_ftn32"><b>[32]</b></a> </b>dan inilah pendapat Al Imam Malik <i>rohimahullah </i>demikian juga hal ini merupakan pendapat Al Imam Al Bukhori <i>rohimahullah</i>
sebagaimana dalam kitab shahihnya. Jadi mengusap kepala bukanlah hanya
sebagian (hanya ubun-ubun) sebagaimana anggapan sebagian orang.
Sedangkan dalil bahwa menyapu kedua telinga termasuk dalam menyapu
kepala adalah sabda Nabi <i>’alaihish sholatu was salam</i>,<br />
<div style="font-family: Traditional Arabic; font-size: 22px; text-align: center;">
« الأُذُنَانِ مِنَ الرَّأْسِ »</div>
<div align="center">
<i>“Kedua telinga merupakan bagian dari kepala”.<a href="http://muslim.or.id/fiqh-dan-muamalah/panduan-praktis-tata-cara-wudhu.html#_ftn33"><b>[33]</b></a></i></div>
Lalu cara menyapu kedua telinga adalah sebagaimana sabda Nabi <i>shallallahu ‘alaihi was sallam</i>,<br />
<div style="font-family: Traditional Arabic; font-size: 22px; text-align: center;">
« ثُمَّ مَسَحَ بِرَأْسِهِ وَأُذُنَيْهِ بَاطِنِهِمَا بِالسَّبَّاحَتَيْنِ وَظَاهِرِهِمَا بِإِبْهَامَيْهِ »</div>
<div align="center">
<i>“kemudian beliau menyapu kedua telinga sisi dalamnya dengan dua telunjuknya dan sisi luarnya dengan kedua jempolnya”.<a href="http://muslim.or.id/fiqh-dan-muamalah/panduan-praktis-tata-cara-wudhu.html#_ftn34"><b>[34]</b></a></i></div>
Adapun untuk <b>cara mengusap kepala dan kedua telinga</b><b> </b><b>dengan air, untuk perempuan sama seperti untuk laki-laki</b> sebagaimana yang dikatakan oleh An Nawawi Asy Syafi’i <i>rohimahullah </i>demikian juga hal ini merupakan pendapat Imam Syafi’i <i>rohimahullah</i> sendiri dan dinukil oleh Al Bukhori <i>rohimahullah</i> dalam kitab shohihnya dari Sa’id bin Musayyib<i> rohimahullah</i> <a href="http://muslim.or.id/fiqh-dan-muamalah/panduan-praktis-tata-cara-wudhu.html#_ftn35">[35]</a>.<br />
<ul>
<li><b>Membasuh kedua kaki hingga mata kaki</b>. Dalil hal ini adalah firman Allah <i>Subhanahu wa Ta’ala,</i></li>
</ul>
<div style="font-family: Traditional Arabic; font-size: 22px; text-align: center;">
وَأَرْجُلَكُمْ إِلَى الْكَعْبَيْنِ</div>
<div align="center">
<i>“(basuh) kaki-kaki kalian sampai dengan kedua mata kaki”. </i></div>
<div align="center">
(QS Al Maidah [5] : 6).</div>
Demikian juga hadits Nabi <i>shallallahu ‘alaihi was sallam,</i><br />
<div style="font-family: Traditional Arabic; font-size: 22px; text-align: center;">
« ثُمَّ غَسَلَ رِجْلَيْهِ إِلَى الْكَعْبَيْنِ »</div>
<div align="center">
<i>“Kemudian beliau membasuh kedua kakinya hingga dua mata kaki”<a href="http://muslim.or.id/fiqh-dan-muamalah/panduan-praktis-tata-cara-wudhu.html#_ftn36"><b>[36]</b></a>.</i></div>
Membasuh kedua mata kaki hukumnya wajib karena Allah sebutkan dengan
lafadz/bentuk perintah, dan hukum asal perintah dalam masalah ibadah
adalah wajib. Adapun cara membasuhnya adalah sebagaimana yang disabdakan
beliau <i>alaihish sholatu was salam,</i><br />
<div style="font-family: Traditional Arabic; font-size: 22px; text-align: center;">
« إِذَا تَوَضَّأَ دَلَكَ أَصَابِعَ رِجْلَيْهِ بِخِنْصَرِهِ »</div>
<div align="center">
<i>“Jika beliau shallallahu ‘alaihi was sallam berwudhu, <b>beliau menggosok jari-jari kedua kakinya dengan dengan jari kelingkingnya</b>”<a href="http://muslim.or.id/fiqh-dan-muamalah/panduan-praktis-tata-cara-wudhu.html#_ftn37"><b>[37]</b></a>.</i></div>
Demikian juga pendapat Al Ghozali <i>rohimahullah, </i>namun beliau <i>qiyas</i>kan dengan cara istinja’, sebagaimana yang dinukilkan oleh Al ‘Amir Ash Shon’ani <i>rohimahullah<a href="http://muslim.or.id/fiqh-dan-muamalah/panduan-praktis-tata-cara-wudhu.html#_ftn38"><b>[38]</b></a></i>.<br />
<ul>
<li><b>Muwalah</b></li>
</ul>
Muwalah<a href="http://muslim.or.id/fiqh-dan-muamalah/panduan-praktis-tata-cara-wudhu.html#_ftn39">[39]</a>
adalah berturut-turut dalam membasuh anggota-anggota wudhu dalam artian
membasuh anggota wudhu lainnya sebelum anggota wudhu (yang sebelumnya
telah dibasuh <sup>pent.</sup>) mengering dalam kondisi/waktu normal<a href="http://muslim.or.id/fiqh-dan-muamalah/panduan-praktis-tata-cara-wudhu.html#_ftn40">[40]</a>.<br />
Dalil wajibnya hal ini adalah firman Allah <i>Subhanahu wa Ta’ala,</i><br />
<div style="font-family: Traditional Arabic; font-size: 22px; text-align: center;">
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آَمَنُوا إِذَا قُمْتُمْ إِلَى الصَّلَاةِ فَاغْسِلُوا وُجُوهَكُمْ وَأَيْدِيَكُمْ إِلَى الْمَرَافِقِ</div>
<div align="center">
<i>“Wahai orang-orang yang beriman, apabila kamu hendak mengerjakan <a href="http://muslim.or.id/tag/shalat">shalat</a>, maka basuhlah mukamu dan tanganmu sampai dengan siku”.</i> (QS Al Maidah <a href="http://muslim.or.id/fiqh-dan-muamalah/panduan-praktis-tata-cara-wudhu.html#_ftnref5">[5]</a> : 6).</div>
Sisi pendalilannya sebagai berikut, jawab syarat (dari kalimat syarat yang ada dalam ayat ini<i><sup>pent.</sup></i>) merupakan suatu yang berurutan dan tidak boleh diakhirkan<a href="http://muslim.or.id/fiqh-dan-muamalah/panduan-praktis-tata-cara-wudhu.html#_ftn41">[41]</a>. Adapun dalil dari Sunnah adalah Nabi <i>shallallahu ‘alaihi was sallam </i>berwudhu dengan tidak memisahkan membasuh anggota wudhu (yang satu dengan yang lainnya<i><sup>pent.</sup></i>) dan hadits Nabi <i>shallallahu ‘alaihi was sallam </i>yang diriwayatkan dari sahabat Umar bin Khottob <i>rodhiyallahu ‘anhu</i><br />
<div style="font-family: Traditional Arabic; font-size: 22px; text-align: center;">
أَنَّ
رَجُلاً تَوَضَّأَ فَتَرَكَ مَوْضِعَ ظُفُرٍ عَلَى قَدَمِهِ فَأَبْصَرَهُ
النَّبِىُّ -صلى الله عليه وسلم- فَقَالَ « ارْجِعْ فَأَحْسِنْ وُضُوءَكَ
». فَرَجَعَ ثُمَّ صَلَّى</div>
<div align="center">
<i>“Bahwasanya ada seorang laki-laki berwudhu dan
meninggalkan bagian yang belum dibasuh sebesar kuku pada kakinya. Ketika
Nabi shallallahu ‘alaihi was sallam melihatnya maka Nabi shallallahu
‘alaihi was sallam mengatakan, “Kembalilah (berwudhu<sup>pent.</sup>) perbaguslah wudhumu”.<a href="http://muslim.or.id/fiqh-dan-muamalah/panduan-praktis-tata-cara-wudhu.html#_ftn42"><b>[42]</b></a></i></div>
Hal ini merupakan pendapat Imam Syafi’i dalam perkataannya yang lama,
serta pendapat Al Imam Ahmad dalam riwayat yang masyhur dar beliau<a href="http://muslim.or.id/fiqh-dan-muamalah/panduan-praktis-tata-cara-wudhu.html#_ftn43">[43]</a>.<br />
<b>Sunnah Wudhu</b><br />
<ul>
<li><b>Bersiwak<a href="http://muslim.or.id/fiqh-dan-muamalah/panduan-praktis-tata-cara-wudhu.html#_ftn44"><b>[44]</b></a></b>, hal sebagaimana dalam sabda Nabi <i>shallallahu ‘alaihi was sallam,</i></li>
</ul>
<div style="font-family: Traditional Arabic; font-size: 22px; text-align: center;">
« لَوْلاَ أَنْ أَشُقَّ عَلَى أُمَّتِى لأَمَرْتُهُمْ بِالسِّوَاكِ عِنْدَ كُلِّ صَلاَةٍ »</div>
<div align="center">
<i>“Seandainya jika tidak memberatkan ummatku, niscaya aku perintahkan mereka untuk bersiwak pada setiap hendak berwudhu”<a href="http://muslim.or.id/fiqh-dan-muamalah/panduan-praktis-tata-cara-wudhu.html#_ftn45"><b>[45]</b></a>.</i></div>
<ul>
<li><b>Mencuci kedua tangan tiga kali ketika hendak berwudhu</b>, sunnah ini lebih ditekankan <b>ketika bangun dari tidur</b> atau dengan kata lain hukumnya <b>wajib</b>. Dalil yang menunjukkan bahwa mencuci tangan ketika hendak berwudhu sunnah adalah hadits Nabi <i>shallallahu ‘alaihi was sallam,</i></li>
</ul>
<div style="font-family: Traditional Arabic; font-size: 22px; text-align: center;">
عَنْ
حُمْرَانَ مَوْلَى عُثْمَانَ بْنِ عَفَّانَ أَنَّهُ رَأَى عُثْمَانَ دَعَا
بِوَضُوءٍ ، فَأَفْرَغَ عَلَى يَدَيْهِ مِنْ إِنَائِهِ ، فَغَسَلَهُمَا
ثَلاَثَ مَرَّاتٍ….. ثُمَّ قَالَ رَأَيْتُ النَّبِىَّ – صلى الله عليه وسلم
– يَتَوَضَّأُ نَحْوَ وُضُوئِى هَذَا</div>
<div align="center">
<i>Dari Humroon budaknya Utsman bin Affan, (ketika ia menjadi budaknya Utsman<sup>pent.</sup>) suatu ketika beliau memintanya untuk membawakan air wudhu (dengan wadah<sup>pent.</sup>),
kemudian aku tuangkan air dari wadah tersebut ke kedua tangan beliau.
Maka ia membasuh tangannya sebanyak tiga kali……kemudian beliau berkata,
“Aku dahulu melihat Nabi shallallahu ‘alaihi was sallam berwudhu dengan
wudhu seperti yang aku peragakan ini”<a href="http://muslim.or.id/fiqh-dan-muamalah/panduan-praktis-tata-cara-wudhu.html#_ftn46"><b>[46]</b></a>.</i></div>
Hal ini ditetapkan sebagai sunnah dan bukan wajib sebab Utsman <i>rodhiyallahu ‘anhu </i>melakukannya karena melihat Nabi <i>shallallahu ‘alaihi was sallam</i> melakukannya. Semata-mata perbuatan Nabi <i>shallallahu ‘alaihi was sallam </i>yang dicontoh para sahabat menunjukkan hukum anjuran atau sunnah<a href="http://muslim.or.id/fiqh-dan-muamalah/panduan-praktis-tata-cara-wudhu.html#_ftn47">[47]</a>. Kemudian dalil yang menunjukkan wajibnya mencuci tangan ketika bangun dari tidur adalah sabda Nabi <i>shallallahu ‘alaihi was sallam,</i><br />
<div style="font-family: Traditional Arabic; font-size: 22px; text-align: center;">
«وَإِذَا
اسْتَيْقَظَ أَحَدُكُمْ مِنْ نَوْمِهِ فَلْيَغْسِلْ يَدَهُ قَبْلَ أَنْ
يُدْخِلَهَا فِى وَضُوئِهِ ، فَإِنَّ أَحَدَكُمْ لاَ يَدْرِى أَيْنَ
بَاتَتْ يَدُهُ »</div>
<div align="center">
<i>“</i><i>Jika salah seorang dari kalian bangun
dari tidurnya maka hendaklah ia mencuci tangannya sebelum ia memasukkan
tangannya ke air wudhu, <b>karena ia tidak tahu di mana tangannya bermalam</b>”.</i></div>
Jika ada yang bertanya apakah hal ini hanya berlaku pada tidur di
malam hari saja atau umum? Maka jawabannya adalah sebagaimana yang
disampaikan Nabi <i>shollallahu ‘alaihi was sallam </i>di atas yaitu
semua tidur yang menyebabkan orang tidak tahu di mana tangannya berada
ketika ia tidur. Dan inilah pendapat yang dipilih oleh Al Imam Asy
Syafi’i <i>rohimahullah, </i>demikian juga mayoritas ‘ulama<a href="http://muslim.or.id/fiqh-dan-muamalah/panduan-praktis-tata-cara-wudhu.html#_ftn48">[48]</a>.<br />
<ul>
<li><b>Bersungguh-sungguh</b> dalam <b>beristinsyaq</b> dan <b>berkumur-kumur</b> ketika <b>tidak sedang berpuasa<a href="http://muslim.or.id/fiqh-dan-muamalah/panduan-praktis-tata-cara-wudhu.html#_ftn49"><b>[49]</b></a></b>. Dalilnya adalah sabda Nabi <i>shollallahu ‘alaihi was sallam,</i></li>
</ul>
<div style="font-family: Traditional Arabic; font-size: 22px; text-align: center;">
« بَالِغْ فِى الاِسْتِنْشَاقِ إِلاَّ أَنْ تَكُونَ صَائِمًا »</div>
<div align="center">
<i>“Bersungguh-sungguhlah dalam beristinsyaq kecuali jika kalian sedang berpuasa”<a href="http://muslim.or.id/fiqh-dan-muamalah/panduan-praktis-tata-cara-wudhu.html#_ftn50"><b>[50]</b></a>.</i></div>
<ul>
<li><b>Mendahulukan</b> <b>membasuh anggota wudhu yang kanan</b>. Dalilnya adalah sabda Nabi <i>shollallahu ‘alaihi was sallam,</i></li>
</ul>
<div style="font-family: Traditional Arabic; font-size: 22px; text-align: center;">
« كَانَ رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- لَيُحِبُّ التَّيَمُّنَ فِى طُهُورِهِ إِذَا تَطَهَّرَ »</div>
<div align="center">
<i>“Adalah kebiasaan Nabi shollallahu ‘alaihi was sallam sangat menyukai mendahulukan kanan dalam thoharoh (berwudhu<sup>pent.</sup>)”<a href="http://muslim.or.id/fiqh-dan-muamalah/panduan-praktis-tata-cara-wudhu.html#_ftn51"><b>[51]</b></a>.</i></div>
<ul>
<li><b>Membasuh anggota wudhu sebanyak</b><b> 2 kali atau</b><b> 3 kali</b>. Dalil bahwa Nabi <i>shallallahu ‘alaihi was sallam </i>membasuh anggota wudhunya 2 kali adalah hadits yang diriwayatkan dari sahabat Abdullah bin Zaid,</li>
</ul>
<div style="font-family: Traditional Arabic; font-size: 22px; text-align: center;">
أَنَّ النَّبِىَّ – صلى الله عليه وسلم – تَوَضَّأَ مَرَّتَيْنِ مَرَّتَيْنِ</div>
<div align="center">
<i>“Sesungguhnya Nabi shallallahu ‘alaihi was sallam berwudhu <b>(membasuh anggota wudhunya sebanyak</b><sup>pent.</sup><b>) dua kali-dua kali</b>.<a href="http://muslim.or.id/fiqh-dan-muamalah/panduan-praktis-tata-cara-wudhu.html#_ftn52"><b>[52]</b></a>”</i></div>
Dalil bahwa beliau membasuh anggota wudhu sebanyak tiga kali adalah
hadits yang diriwayatkan Humroon dari tentang wudhu Utsman bin Affan <i>rodhiyallahu ‘anhu</i> ketika melihat cara wudhu Nabi <i>shollallahu ‘alaihi was sallam,</i><br />
<div style="font-family: Traditional Arabic; font-size: 22px; text-align: center;">
عَنْ
حُمْرَانَ مَوْلَى عُثْمَانَ بْنِ عَفَّانَ أَنَّهُ رَأَى عُثْمَانَ دَعَا
بِوَضُوءٍ ، فَأَفْرَغَ عَلَى يَدَيْهِ مِنْ إِنَائِهِ ، فَغَسَلَهُمَا
ثَلاَثَ مَرَّاتٍ…. ثُمَّ غَسَلَ وَجْهَهُ ثَلاَثًا…</div>
<div align="center">
<i>Dari Humroon budaknya Utsman bin Affan, (ketika ia menjadi budaknya Utsman<sup>pent.</sup>) suatu ketika beliau memintanya untuk membawakan air wudhu (dengan wadah<sup>pent.</sup>), kemudian aku tuangkan air dari wadah tersebut ke tangan beliau. Maka ia membasuh tangannya <b>sebanyak </b></i><b><i>3</i></b><b><i> kali</i></b><i>…</i><i>kemudian dia <b>membasuh wajahnya sebanyak 3 kali….<a href="http://muslim.or.id/fiqh-dan-muamalah/panduan-praktis-tata-cara-wudhu.html#_ftn53"><b>[53]</b></a></b></i></div>
Hal ini sering beliau lakukan pada anggota wudhu selain pada mengusap
kepala, berdasarkan salah satu riwayat hadits Abdullah bin Zaid <i>rodhiyallahu ‘anhu</i> di atas yang juga dalam <i>shohihain</i>,<br />
<div style="font-family: Traditional Arabic; font-size: 22px; text-align: center;">
ثُمَّ أَدْخَلَ يَدَهُ فَمَسَحَ رَأْسَهُ ، فَأَقْبَلَ بِهِمَا وَأَدْبَرَ مَرَّةً وَاحِدَةً</div>
<div align="center">
<i>“Kemudian beliau memasukkan tangannya ke dalam wadah air lalu menyapu kepalanya ke arah depan dan belakang sebanyak 1 kali”<a href="http://muslim.or.id/fiqh-dan-muamalah/panduan-praktis-tata-cara-wudhu.html#_ftn54"><b>[54]</b></a>.</i></div>
Namun demikian dianjurkan juga menyapu kepala sebanyak tiga kali<a href="http://muslim.or.id/fiqh-dan-muamalah/panduan-praktis-tata-cara-wudhu.html#_ftn55">[55]</a>,
namun hal ini dianjurkan dengan catatan tidak dilakukan terus menerus
berdasarkan salah satu riwayat hadits yang diriwayatkan Humroon tentang
cara wudhu Utsman bin Affan <i>rodhiyallahu ‘anhu</i> ketika beliau melihat cara wudhu Nabi <i>shollallahu ‘alaihi was sallam</i>,<br />
<div style="font-family: Traditional Arabic; font-size: 22px; text-align: center;">
وَمَسَحَ
رَأْسَهُ ثَلاَثًا ثُمَّ غَسَلَ رِجْلَيْهِ ثَلاَثًا ثُمَّ قَالَ رَأَيْتُ
رَسُولَ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- تَوَضَّأَ هَكَذَا</div>
<div align="center">
<i>Beliau (Utsman bin Affan <sup>pent.</sup>)menyapu
kepalanya tiga kali kemudian membasuh kakinya tiga kali, kemudian beliau
berkata, “Aku melihat Rosulullah shallallahu ‘alaihi was sallam
berwudhu dengan wudhu seperti ini”<a href="http://muslim.or.id/fiqh-dan-muamalah/panduan-praktis-tata-cara-wudhu.html#_ftn56"><b>[56]</b></a>.</i></div>
<ul>
<li><b>Tertib</b>, yang dimaksud tertib di sini adalah membasuh anggota wudhu sesuai tempatnya (urutan yang ada dalam ayat wudhu<i><sup>pent.</sup></i>)<a href="http://muslim.or.id/fiqh-dan-muamalah/panduan-praktis-tata-cara-wudhu.html#_ftn57">[57]</a>. Hal ini kami cantumkan di sini sebagai sebuah <a href="http://muslim.or.id/tag/sunnah">sunnah</a> bukan wajib dalam wudhu dengan alasan <a href="http://muslim.or.id/tag/hadits">hadits</a> Al Miqdam bin Ma’dikarib Al Kindiy <i>rodhiyallahu ‘anhu,</i></li>
</ul>
<div style="font-family: Traditional Arabic; font-size: 22px; text-align: center;">
أُتِىَ
رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- بِوَضُوءٍ فَتَوَضَّأَ فَغَسَلَ
كَفَّيْهِ ثَلاَثًا ثُمَّ تَمَضْمَضَ وَاسْتَنْشَقَ ثَلاَثًا وَغَسَلَ
وَجْهَهُ ثَلاَثًا ثُمَّ غَسَلَ ذِرَاعَيْهِ ثَلاَثًا ثَلاَثًا ثُمَّ
مَسَحَ بِرَأْسِهِ وَأُذُنَيْهِ ظَاهِرِهِمَا وَبَاطِنِهِمَا</div>
<div align="center">
<i>“Rosulullah shallallahu ‘alaihi was sallam
melakukan wudhu dengan membasuh tangannya tiga kali kemudian
berkumur-kumur dan istinsyaq tiga kali, kemudian membasuh wajahnya tiga
kali, kemudian membasuh kakinya tiga kali, kemudian menyapu kepalanya
dan telinga bagian luar maupun dalam”<a href="http://muslim.or.id/fiqh-dan-muamalah/panduan-praktis-tata-cara-wudhu.html#_ftn58"><b>[58]</b></a>.</i></div>
<ul>
<li><b>Berdo’a ketika telah selesai berwudhu</b>. Hal ini berdasarkan sabda Nabi <i>shallallahu ‘alaihi was sallam, </i></li>
</ul>
<div style="font-family: Traditional Arabic; font-size: 22px; text-align: center;">
«
مَا مِنْكُمْ مِنْ أَحَدٍ يَتَوَضَّأُ فَيُبْلِغُ – أَوْ فَيُسْبِغُ –
الْوُضُوءَ ثُمَّ يَقُولُ أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللَّهُ وَأَنَّ
مُحَمَّدًا عَبْدُ اللَّهِ وَرَسُولُهُ إِلاَّ فُتِحَتْ لَهُ أَبْوَابُ
الْجَنَّةِ الثَّمَانِيَةُ يَدْخُلُ مِنْ أَيِّهَا شَاءَ ».</div>
<div align="center">
<i>“Tidaklah salah seorang dari kalian berwudhu dan
ia menyempurnakan wudhunya kemudian membaca, “Aku bersaksi bahwa tidak
ada sesembahan yang berhak disembah kecuali Allah, dan Nabi Muhammad
adalah utusan Allah” melainkan akan dibukakan baginya pintu-pintu surga
yang jumlahnya delapan, dan dia bis</i><i>a</i><i> masuk dari</i><i> pintu</i><i> mana saja ia mau”<a href="http://muslim.or.id/fiqh-dan-muamalah/panduan-praktis-tata-cara-wudhu.html#_ftn59"><b>[59]</b></a>.</i></div>
At Tirmidzi menambahkan lafafdz,<br />
<div style="font-family: Traditional Arabic; font-size: 22px; text-align: center;">
اللَّهُمَّ اجْعَلْنِى مِنَ التَّوَّابِينَ وَاجْعَلْنِى مِنَ الْمُتَطَهِّرِينَ</div>
<div align="center">
<i>“Ya Allah jadikanlah aku termasuk orang-orang yang bertaubat dan jadikanlah aku termsuk orang-orang yang selalu mensucikan diri”<a href="http://muslim.or.id/fiqh-dan-muamalah/panduan-praktis-tata-cara-wudhu.html#_ftn60"><b>[60]</b></a></i>.</div>
<ul>
<li>Sholat dua raka’at setelah wudhu. Hal ini berdasarkan <a href="http://muslim.or.id/hadits">hadits</a> Nabi <i>shollallahu ‘alaihi was sallam,</i></li>
</ul>
<div style="font-family: Traditional Arabic; font-size: 22px; text-align: center;">
«
مَنْ تَوَضَّأَ نَحْوَ وُضُوئِى هَذَا ثُمَّ صَلَّى رَكْعَتَيْنِ ، لاَ
يُحَدِّثُ فِيهِمَا نَفْسَهُ ، غَفَرَ اللَّهُ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ
ذَنْبِهِ »</div>
<div align="center">
<i>“Barangsiapa berwudhu sebagaimana wudhuku ini, kemudian sholat 2 raka’at </i><i>(dengan khusyuk<sup>ed.</sup>) </i><i>setelahnya dan <b>ia tidak berbicara di antara keduanya<a href="http://muslim.or.id/fiqh-dan-muamalah/panduan-praktis-tata-cara-wudhu.html#_ftn61"><b>[61]</b></a></b>, maka akan diampuni seluruh dosanya yang telah lalu”<a href="http://muslim.or.id/fiqh-dan-muamalah/panduan-praktis-tata-cara-wudhu.html#_ftn62"><b>[62]</b></a>.</i></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<iframe allowfullscreen='allowfullscreen' webkitallowfullscreen='webkitallowfullscreen' mozallowfullscreen='mozallowfullscreen' width='320' height='266' src='https://www.youtube.com/embed/qaW9Zv-eecA?feature=player_embedded' frameborder='0'></iframe></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<object class="BLOGGER-youtube-video" classid="clsid:D27CDB6E-AE6D-11cf-96B8-444553540000" codebase="http://download.macromedia.com/pub/shockwave/cabs/flash/swflash.cab#version=6,0,40,0" data-thumbnail-src="http://2.gvt0.com/vi/aO-fii_9DC4/0.jpg" height="266" width="320"><param name="movie" value="http://www.youtube.com/v/aO-fii_9DC4&fs=1&source=uds" /><param name="bgcolor" value="#FFFFFF" /><param name="allowFullScreen" value="true" /><embed width="320" height="266" src="http://www.youtube.com/v/aO-fii_9DC4&fs=1&source=uds" type="application/x-shockwave-flash" allowfullscreen="true"></embed></object></div>
<div align="center">
<br />
<br />
<div style="text-align: left;">
<br /></div>
<div style="text-align: left;">
<b>KESALAHAN-KESALAHAN DALAM BERWUDHU </b></div>
<div style="text-align: left;">
<br /></div>
<div style="text-align: left;">
kesalahan-kesalahan yang sering dilakukan oleh kaum muslimin pada tata cara berwudhu diantaranya:</div>
<div style="text-align: left;">
<a href="http://muslim.or.id/fiqh-dan-muamalah/beberapa-kesalahan-dalam-berwudhu.html/comment-page-1#comments">1</a>. <b>Melafazhkan niat</b>.
Kebiasaan salah yang sering dilakukan kaum muslimin ini bukan hanya
dalam masalah wudhu saja, bahkan dalam berbagai macam ibadah. Rosululloh
</div>
<div style="text-align: left;">
<ins datetime="2006-12-02T06:16:18+00:00">tidak pernah</ins></div>
<div style="text-align: left;">
melafazhkan niat ketika berwudhu sedangkan orang yang mengamalkan
perkara ibadah yang tidak pernah ada contohnya dari Rosululloh maka
amalan itu tertolak (Lihat hadits <i>Arba’in Nawawiyah</i> no. 5) dan
bahkan akan mendatangkan murka Alloh. Patokan dalam tata cara ibadah
adalah mengikuti Rosululloh, bukan akal pikiran atau perasaaan kita
sendiri yang akan menjadi hakim mana yang baik dan mana yang buruk.
Andaikan itu adalah hal yang baik, mengapa Rosululloh tidak
mengajarkannya atau tidak melakukannya? Apa mereka merasa lebih pintar,
lebih sholih, lebih bertaqwa, lebih berilmu daripada Rosululloh? Apakah
mereka merasa bahwa Rosululloh bodoh terhadap hal-hal yang baik sampai
mereka berkarya sendiri? Maka siapakah yang kalian ikuti dalam ibadah
ini wahai para pelafazh niat…???</div>
<div style="text-align: left;">
2. Membaca doa-doa khusus dalam setiap gerakan wudhu seperti doa membasuh muka, do’a membasuh kepala dan lain-lain. </div>
<div style="text-align: left;">
<ins datetime="2006-12-02T06:16:18+00:00">Tidak ada riwayat shohih yang menjelaskan tentang hal tersebut.</ins></div>
<div style="text-align: left;">
<br /></div>
<div style="text-align: left;">
3. Tidak membaca “bismillah” padahal Rosululloh shollallohu ‘alaihi wa sallam bersabda, <i>“Tidak sempurna wudhu’ sesorang yang tidak membaca basmallah.”</i> (HR. Ahmad)</div>
<div style="text-align: left;">
4. Hanya berkumur tanpa <i>istinsyaq</i> (memasukkan air ke hidung) padahal keduanya termasuk dalam membasuh wajah. Adapun yang sesuai <a href="http://muslim.or.id/tag/sunnah">sunnah</a> adalah menyatukan antara berkumur-kumur dangan ber<i>istinsyaq</i> dengan satu kali cidukan berdasarkan <a href="http://muslim.or.id/tag/hadits">hadits</a> Utsman bin Affan <i>rodhiyallohu ‘anhu</i> tentang tata cara berwudhu. (HR. Bukhari, Muslim)</div>
<div style="text-align: left;">
5. Tidak membasuh kedua tangan sampai siku, hal ini sering kita lihat
pada orang yang berwudhu cepat bagaikan kilat sehingga tidak
memperhatikan bahwa sikunya tidak terbasuh. Padahal Alloh Ta’ala
berfirman, <i>“Dan basuhlah kedua tanganmu hingga kedua siku.”</i> (Al Maaidah: 6)</div>
<div style="text-align: left;">
6. Memisah antara membasuh kepala dengan membasuh telinga padahal
yang benar adalah membasuh kepala dan telinga dalam satu kali ciduk. Dan
ini hanya dilakukan satu kali, bukan tiga kali seperti pada bagian
lain, hal ini berdasarkan <a href="http://muslim.or.id/hadits">hadits</a> dari Utsman bin Affan <i>rodhiyallohu ‘anhu</i> tentang tata cara berwudhu. (HR. Bukhari, Muslim)</div>
<div style="text-align: left;">
7. Tidak memperhatikan kebagusan wudhunya sehingga terkadang ada
anggota wudhunya yang seharusnya terbasuh tetapi belum terkena air.
Rosululloh pernah melihat seorang yang sedang sholat sedangkan pada
punggung telapak kakinya ada bagian seluas uang dirham yang belum
terkena air, kemudian beliau memerintahkannya untuk mengulang wudhu dan
sholatnya.</div>
<div style="text-align: left;">
8. Was-was ketika berwudhu. Sering kita melihat ketika seseorang
berwudhu hingga sampai ke tangannya, dia teringat bahwa lafazh niatnya
belum mantap sehingga dia mengulang wudhunya dari awal bahkan kejadian
ini terus berulang dalam wudhunya tersebut hingga iqomah dikumandangkan,
hal seperti ini adalah was-was dari syaithon yang tidak berdasar. <i>Wallahul musta’an.</i></div>
<div style="text-align: left;">
<br /></div>
<div style="text-align: left;">
<b>PEMBATAL-PEMBATAL WUDHU</b> </div>
<div style="text-align: left;">
<br />
<i></i></div>
<div id="credit" style="text-align: left;">
<span id="sasText" style="left: -9999px; position: fixed; top: 0px;"></span><br />
Berikut adalah beberapa pembatal wudhu berdasarkan Al Qur’an dan As <a href="http://muslim.or.id/tag/sunnah">Sunnah</a>. Semoga bermanfaat bagi pembaca sekalian.<br />
<span style="color: red;"><b>Pembatal p</b><b>ertama</b></span>: Kencing, buang air besar, dan kentut<br />
Dalil bahwa kencing dan buang air besar merupakan pembatal wudhu dapat dilihat pada firman Allah <i>Ta’ala</i>,<br />
<h3 style="text-align: center;">
أَوْ جَاءَ أَحَدٌ مِنْكُمْ مِنَ الْغَائِطِ</h3>
“<i>Atau kembali dari tempat buang air (kakus).</i>”<a href="http://muslim.or.id/fiqh-dan-muamalah/pembatal-pembatal-wudhu.html#_ftn1">[1]</a> Yang dimaksud dengan <i>al ghoith </i>dalam ayat ini secara bahasa bermakna tanah yang rendah yang luas.<a href="http://muslim.or.id/fiqh-dan-muamalah/pembatal-pembatal-wudhu.html#_ftn2">[2]</a> <i>Al ghoith </i>juga adalah kata kiasan (majaz) untuk tempat buang air (kakus) dan lebih sering digunakan untuk makna majaz ini.<a href="http://muslim.or.id/fiqh-dan-muamalah/pembatal-pembatal-wudhu.html#_ftn3">[3]</a><br />
Para ulama sepakat bahwa wudhu menjadi batal jika keluar kencing dan buang air besar dari jalan depan atau pun belakang.<a href="http://muslim.or.id/fiqh-dan-muamalah/pembatal-pembatal-wudhu.html#_ftn4">[4]</a><br />
Sedangkan dalil bahwa kentut (baik dengan bersuara atau pun tidak)
membatalkan wudhu adalah hadits dari Abu Hurairah bahwa Rasulullah <i>shallallahu ‘alaihi wa sallam </i>bersabda,<br />
<h3 dir="rtl" style="text-align: center;">
سَمِعَ أَبَا هُرَيْرَةَ
يَقُولُ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ – صلى الله عليه وسلم – « لاَ تُقْبَلُ
صَلاَةُ مَنْ أَحْدَثَ حَتَّى يَتَوَضَّأَ » . قَالَ رَجُلٌ مِنْ
حَضْرَمَوْتَ مَا الْحَدَثُ يَا أَبَا هُرَيْرَةَ قَالَ فُسَاءٌ أَوْ
ضُرَاطٌ</h3>
“<i>Shalat seseorang yang berhadats tidak akan diterima sampai ia berwudhu.</i>” Lalu ada orang dari Hadhromaut mengatakan, “Apa yang dimaksud hadats, wahai Abu Hurairah?” Abu Hurairah pun menjawab,<br />
<h3 dir="rtl" style="text-align: center;">
فُسَاءٌ أَوْ ضُرَاطٌ</h3>
“<i>Di antaranya adalah kentut tanpa suara atau kentut dengan suara.</i>”<a href="http://muslim.or.id/fiqh-dan-muamalah/pembatal-pembatal-wudhu.html#_ftn5">[5]</a> Para ulama pun sepakat bahwa kentut termasuk <a href="http://muslim.or.id/fiqh-dan-muamalah/pembatal-pembatal-wudhu.html">pembatal wudhu</a>.<a href="http://muslim.or.id/fiqh-dan-muamalah/pembatal-pembatal-wudhu.html#_ftn6">[6]</a><br />
<span style="color: red;"><b>Pembatal k</b><b>edua</b></span>: Keluarnya mani, wadi, dan madzi<br />
Apa yang dimaksud <i>mani</i>, <i>wadi</i> dan <i>madzi</i>?<br />
<i>Wadi</i> adalah sesuatu yang keluar sesudah kencing pada
umumnya, berwarna putih, tebal mirip mani, namun berbeda kekeruhannya
dengan mani. <i>Wadi </i>tidak memiliki bau yang khas.<br />
Sedangkan <i>madzi</i> adalah cairan berwarna putih, tipis,
lengket, keluar ketika bercumbu rayu atau ketika membayangkan jima’
(bersetubuh) atau ketika berkeinginan untuk jima’. Madzi tidak
menyebabkan lemas dan terkadang keluar tanpa terasa yaitu keluar ketika
muqoddimah syahwat. Laki-laki dan perempuan sama-sama bisa memiliki
madzi.<a href="http://muslim.or.id/fiqh-dan-muamalah/pembatal-pembatal-wudhu.html#_ftn7">[7]</a><br />
Madzi dan wadi najis. Sedangkan mani -menurut pendapat yang lebih
kuat- termasuk zat yang suci. Cara mensucikan pakaian yang terkena madzi
dan wadi adalah dengan cara diperciki. Sedangkan mani cukup dengan
dikerik.<br />
Jika keluar mani, maka seseorang diwajibkan untuk mandi. Mani bisa
membatalkan wudhu berdasarkan kesepakatan para ulama dan segala sesuatu
yang menyebabkan mandi termasuk pembatal wudhu.<a href="http://muslim.or.id/fiqh-dan-muamalah/pembatal-pembatal-wudhu.html#_ftn8">[8]</a><br />
Madzi bisa membatalkan wudhu berdasarkan <a href="http://muslim.or.id/tag/hadits">hadits</a> tentang cerita ‘Ali bin Abi Tholib. ‘Ali mengatakan,<br />
<h3 style="text-align: center;">
<b> </b> كُنْتُ رَجُلاً
مَذَّاءً وَكُنْتُ أَسْتَحْيِى أَنْ أَسْأَلَ النَّبِىَّ -صلى الله عليه
وسلم- لِمَكَانِ ابْنَتِهِ فَأَمَرْتُ الْمِقْدَادَ بْنَ الأَسْوَدِ
فَسَأَلَهُ فَقَالَ « يَغْسِلُ ذَكَرَهُ وَيَتَوَضَّأُ ».</h3>
“Aku termausk orang yang sering keluar madzi. Namun aku malu menanyakan hal ini kepada Nabi <i>shallallahu ‘alaihi wa sallm </i>dikarenakan
kedudukan anaknya (Fatimah) di sisiku. Lalu aku pun memerintahkan pada
Al Miqdad bin Al Aswad untuk bertanya pada Nabi <i>shallallahu ‘alaihi wa sallam</i>. Lantas beliau memberikan jawaban pada Al Miqdad, “<i>Cucilah kemaluannya kemudian suruh ia berwudhu”.</i>”<a href="http://muslim.or.id/fiqh-dan-muamalah/pembatal-pembatal-wudhu.html#_ftn9">[9]</a><br />
Sedangkan wadi semisal dengan madzi sehingga perlakuannya sama dengan madzi.<br />
Ibnu ‘Abbas mengatakan,<br />
<h3 dir="rtl" style="text-align: center;">
الْمَنِىُّ وَالْمَذْىُ
وَالْوَدْىُ ، أَمَّا الْمَنِىُّ فَهُوَ الَّذِى مِنْهُ الْغُسْلُ ،
وَأَمَّا الْوَدْىُ وَالْمَذْىُ فَقَالَ : اغْسِلْ ذَكَرَكَ أَوْ
مَذَاكِيرَكَ وَتَوَضَّأْ وُضُوءَكَ لِلصَّلاَةِ.</h3>
“Mengenai mani, madzi dan wadi; adapun mani, maka diharuskan untuk mandi. Sedangkan wadi dan madzi, Ibnu ‘Abbas mengatakan<i>, “Cucilah kemaluanmu, lantas berwudhulah sebagaimana wudhumu untuk shalat.</i>”<a href="http://muslim.or.id/fiqh-dan-muamalah/pembatal-pembatal-wudhu.html#_ftn10">[10]</a><br />
<span style="color: red;"><b>Pembatal k</b><b>etiga</b></span>: Tidur Lelap (Dalam Keadaan Tidak Sadar)<br />
Tidur yang membatalkan wudhu adalah tidur lelap yang tidak lagi dalam
keadaan sadar. Maksudnya, ia tidak lagi mendengar suara, atau tidak
merasakan lagi sesuatu jatuh dari tangannya, atau tidak merasakan air
liur yang menetes. Tidur seperti inilah yang membatalkan wudhu, baik
tidurnya dalam keadaan berdiri, berbaring, ruku’ atau sujud. Karena
tidur semacam ini yang dianggap <i>mazhonnatu lil hadats</i>, yaitu kemungkinan muncul hadats.<br />
Sedangkan tidur yang hanya sesaat yang dalam keadaan kantuk, masih
sadar dan masih merasakan merasakan apa-apa, maka tidur semacam ini
tidak membatalkan wudhu. Inilah pendapat yang bisa menggabungkan
dalil-dalil yang ada.<br />
Di antara dalil hal ini adalah <a href="http://muslim.or.id/hadits">hadits</a> dari Anas bin Malik,<br />
<h3 dir="rtl" style="text-align: center;">
<b> </b>أُقِيمَتِ
الصَّلاَةُ وَالنَّبِىُّ -صلى الله عليه وسلم- يُنَاجِى رَجُلاً فَلَمْ
يَزَلْ يُنَاجِيهِ حَتَّى نَامَ أَصْحَابُهُ ثُمَّ جَاءَ فَصَلَّى بِهِمْ.</h3>
“Ketika shalat hendak ditegakkan, Nabi <i>shallallahu ‘alaihi wa sallam </i>berbisik-bisik dengan seseorang. Beliau terus berbisik-bisik dengannya hingga para sahabat tertidur. Lalu Nabi <i>shallallahu ‘alaihi wa sallam </i>pun datang dan shalat bersama mereka.”<a href="http://muslim.or.id/fiqh-dan-muamalah/pembatal-pembatal-wudhu.html#_ftn11">[11]</a><br />
Qotadah mengatakan bahwa ia pernah mendengar Anas berkata,<br />
<h3 dir="rtl" style="text-align: center;">
<b> </b>كَانَ
أَصْحَابُ رَسُولِ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- يَنَامُونَ ثُمَّ
يُصَلُّونَ وَلاَ يَتَوَضَّئُونَ قَالَ قُلْتُ سَمِعْتَهُ مِنْ أَنَسٍ
قَالَ إِى وَاللَّهِ.</h3>
“<i>Para sahabat Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah ketiduran kemudian mereka pun melakukan <a href="http://muslim.or.id/tag/shalat">shalat</a>, tanpa berwudhu lagi.</i>” Ada yang mengatakan, “<i>Benarkah engkau mendengar hal ini dari Anas?</i>” Qotadah, “<i>Iya betul. Demi Allah.</i>”<a href="http://muslim.or.id/fiqh-dan-muamalah/pembatal-pembatal-wudhu.html#_ftn12">[12]</a><br />
<span style="color: red;"><b>Pembatal keempat</b></span>:
Hilangnya akal karena mabuk, pingsan dan gila. Ini berdasarkan ijma’
(kesepakatan para ulama). Hilang kesadaran pada kondisi semacam ini
tentu lebih parah dari tidur.<a href="http://muslim.or.id/fiqh-dan-muamalah/pembatal-pembatal-wudhu.html#_ftn13">[13]</a><br />
<span style="color: red;"><b>Pembatal kelima</b></span>: Memakan daging unta.<br />
Dalilnya adalah hadist dari Jabir bin Samuroh,<br />
<h3 dir="rtl" style="text-align: center;">
أَنَّ رَجُلاً سَأَلَ رَسُولَ
اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- أَأَتَوَضَّأُ مِنْ لُحُومِ الْغَنَمِ قَالَ «
إِنْ شِئْتَ فَتَوَضَّأْ وَإِنْ شِئْتَ فَلاَ تَوَضَّأْ ». قَالَ
أَتَوَضَّأُ مِنْ لُحُومِ الإِبِلِ قَالَ « نَعَمْ فَتَوَضَّأْ مِنْ
لُحُومِ الإِبِلِ ».</h3>
“Ada seseorang yang bertanya pada Rasulullah <i>shallallahu ‘alaihi wa sallam</i>, “<i>Apakah aku mesti berwudhu setelah memakan daging kambing?</i>” Beliau bersabda, “<i>Jika engkau mau, berwudhulah. Namun jika enggan, maka tidak mengapa engkau tidak berwudhu.</i>” Orang tadi bertanya lagi, “<i> Apakah seseorang mesti berwudhu setelah memakan daging unta?</i>” Beliau bersabda, “<i>Iya, engkau harus berwudhu setelah memakan daging unta.</i>”<a href="http://muslim.or.id/fiqh-dan-muamalah/pembatal-pembatal-wudhu.html#_ftn14">[14]</a><br />
Demikian pembahasan mengenai pembatal wudhu. Sebagian lainnya adalah
pembatal wudhu yang masih diperselisihkan di antara para ulama. Insya
Allah sebagian lainnya yang dianggap sebagai pembatal wudhu akan kami
kupas dalam artikel selanjutnya. Semoga bermanfaat.<br />
<div id="credit">
<br />
Sumber:<br />
'<a href="http://muslim.or.id/fiqh-dan-muamalah/pembatal-pembatal-wudhu.html">Pembatal-Pembatal Wudhu — Muslim.Or.Id</a>'</div>
<br />
'<a href="http://muslim.or.id/fiqh-dan-muamalah/beberapa-kesalahan-dalam-berwudhu.html">Beberapa Kesalahan Dalam Berwudhu — Muslim.Or.Id</a>'</div>
<i> </i></div>
<div id="credit">
<br />
'<a href="http://muslim.or.id/fiqh-dan-muamalah/panduan-praktis-tata-cara-wudhu.html">Panduan Praktis Tata Cara Wudhu — Muslim.Or.Id</a>'</div>
<br />ngajikokhttp://www.blogger.com/profile/07650292908853868840noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7386222798931043460.post-30814360635286591392013-01-24T08:52:00.000-08:002013-01-24T08:56:11.056-08:007 Tanda Kebahagiaan Dunia<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhllHbYb1njwqrQZkpezXCDXWtWguB43pnSJj23IiiHnT_SxNpmIDsjhG6yqY_sUotlUL504248ClXk14vR8STZge-x4b73ndyRqVbWYKN_GOECw_-oR530RE_QeTHYLDu6RauW_OzVsOI/s1600/bahagia.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="137" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhllHbYb1njwqrQZkpezXCDXWtWguB43pnSJj23IiiHnT_SxNpmIDsjhG6yqY_sUotlUL504248ClXk14vR8STZge-x4b73ndyRqVbWYKN_GOECw_-oR530RE_QeTHYLDu6RauW_OzVsOI/s200/bahagia.jpg" width="200" /></a></div>
<span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Calibri; font-size: 16px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">Disampaikan oleh: Kurnia Sholihat, Ngajikok Sabtu 19 Januari 2013.<br /><br />Bismillaahirrahmaanirrahiim </span><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: 'Times New Roman'; font-size: 16px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;"></span><br />
<span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Calibri; font-size: 16px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">Bahagia,
siapa yang tidak menginginkannya. Semua orang, baik kalangan bawah
maupun yang berpenghasilan wah berlomba-lomba mendapatkannya. Namun
faktanya ternyata tidak semua orang mendapatkannya, bahkan bagi mereka
yang sudah terpenuhi segala kebutuhannya terkadang masih belum
merasakannya.</span><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: 'Times New Roman'; font-size: 16px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;"></span><br />
<span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Calibri; font-size: 16px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">Sebagaimana
kata orang bijak, bahwa bahagia itu adalah state of mind. Bahagia
adalah pilihan dan tidak selalu menjadi tujuan. Berapa banyak orang yang
sudah tercapai tujuan hidupnya, tetapi merasa tidak bahagia?</span><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: 'Times New Roman'; font-size: 16px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;"></span><br />
<span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Calibri; font-size: 16px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">Lantas
seperti apakah agama kita mengajarkan untuk menjadi bahagia, barangkali
tidak ada salahnya kita belajar dari generasi terbaik manusia yaitu
para shahabat Rasul SAW. Diantaranya yang disampaikan oleh salah seorang
diantaranya yaitu shahabat Ibnu Abbas. </span><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: 'Times New Roman'; font-size: 16px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;"></span><br />
<span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Calibri; font-size: 16px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">Ibnu
Abbas atau Abdullah bin Abbas* suatu ketika ditanya oleh para Tabi’in
(generasi sesudah para Sahabat) mengenai apa yang dimaksud dengan
kebahagiaan dunia. Ibnu Abbas menjawab bahwa ada 7 (tujuh) indikator
kebahagiaan dunia, yaitu :</span><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Calibri; font-size: 15px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: bold; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">Pertama, </span><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Calibri; font-size: 15px; font-style: italic; font-variant: normal; font-weight: bold; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">Qolbun Syaakirun</span><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Calibri; font-size: 15px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: bold; text-decoration: none; vertical-align: baseline;"> (Hati yang selalu bersyukur)</span><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Calibri; font-size: 16px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;"><br class="kix-line-break" />Artinya
selalu menerima apa yang telah Allah SWT berikan dengan ikhlas apapun
bentuknya. Agar dapat selalu bersyukur, maka mestilah kita memahami
ayat. "Sesungguhnya beruntunglah orang-orang yang beriman.” (QS. Al
Mu’minun, 23 : 1) <br class="kix-line-break" /><br class="kix-line-break" />Mengapa
beruntung?. Karena setiap peristiwa apapun itu yang ditimpakan oleh
Allah terhadap hambanya yang beriman adalah sebuah keberuntungan bagi
dirinya. Apapun bentuknya. Tetapi kuncinya jika hambanya ikhlas. Ikhlas
dalam artian memurnikan. Ilustrasinya jika dia diberikan kesenangan,
orang yang beriman akan ikhlas dan bersyukur dengan memuji Allah, berdoa
serta membagikan rizki, kesenangan atau nikmatnya kepada hamba-hamba
lainnya. <br class="kix-line-break" /><br class="kix-line-break" />“Dan
terhadap nikmat tuhanMU, maka hendaklah kamu sebarkan. (QS. Ad Dhuha, 93
: 11) Karena itu Allah pun akan menambah rizkinya bagi orang-orang yang
pandai bersyukur. "Dan (ingatlah), tatkala Tuhanmu memaklumkan;
"Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti kami akan menambah (nikmat)
kepadamu, dan jika kamu mengingkari (nikmatku), maka sesungguhnya azab
KU sangatlah pedih." (QS. Ibrahim, 14 : 7) Dan jika Allah menimpakan
musibah kepadanya, maka merekapun bersimpuh, berdoa memohon kepadaNYA
agar musibah tersebut menjadi penghapus dosa-dosanya, serta menjadikan
mereka hamba-hamba yang selalu mengingat Allah.<br class="kix-line-break" /><br class="kix-line-break" />Dalam
hadits yg diriwayatkan Imam Muslim (shahih muslim no. 4673) dinyatakan
bahwa : Rasulullah bersabda "janganlah kamu sekalian terlalu bersedih
& tetaplah berbuat kebaikan karena dalam setiap musibah yang menimpa
seorang muslim terdapat penghapusan dosa bahkan bencana kecil yg
menimpanya atau karena sebuah duri yg menusuknya."</span><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: 'Times New Roman'; font-size: 16px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;"></span><br />
<span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Calibri; font-size: 16px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;"><br class="kix-line-break" />Memiliki
jiwa syukur berarti selalu menerima apa adanya (qona’ah), sehingga
tidak ada ambisi yang berlebihan, tidak ada stress, inilah nikmat bagi
hati yang selalu bersyukur. berbahagialah orang yang pandai bersyukur!</span><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Calibri; font-size: 15px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: bold; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">Kedua, </span><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Calibri; font-size: 15px; font-style: italic; font-variant: normal; font-weight: bold; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">Azwaajun Shoolihun</span><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Calibri; font-size: 15px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: bold; text-decoration: none; vertical-align: baseline;"> (pasangan hidup yang sholeh)</span><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Calibri; font-size: 16px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">.<br class="kix-line-break" />Pasangan
hidup yang sholeh akan menciptakan suasana rumah dan keluarga yang
sholeh pula. Di akhirat kelak seorang suami (sebagai imam keluarga) akan
diminta pertanggungjawaban dalam mengajak istri dan anaknya kepada
kesholehan. Berbahagialah menjadi seorang istri bila memiliki suami yang
sholeh, yang pasti akan bekerja keras untuk mengajak istri dan anaknya
menjadi muslim yang sholeh. <br class="kix-line-break" /><br class="kix-line-break" />sebaliknya
pula seorang istri yang sholehah, akan memiliki kesabaran dan
keikhlasan yang luar biasa dalam melayani suami dan anak-anaknya.
Pasangan hidup yang saleh. ia menciptakan suasana rumah teduh dan
menurunkan keluarga yang saleh pula. indah dan menentramkan. para
peneliti membuktikan, kesalehan (</span><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Calibri; font-size: 16px; font-style: italic; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">inner beauty</span><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Calibri; font-size: 16px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">)
adalah 2/3 faktor penentu kebahagiaan hidup, sedangkan kecantikan atau
ketampanan dan kekayaan hanyalah 1/3 darinya. Maka berbahagialah menjadi
seorang suami/istri yang memiliki seorang suami/istri yang sholehah.</span><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Calibri; font-size: 15px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: bold; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">Ketiga, </span><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Calibri; font-size: 15px; font-style: italic; font-variant: normal; font-weight: bold; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">Aulaadun Shoolihun</span><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Calibri; font-size: 15px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: bold; text-decoration: none; vertical-align: baseline;"> (anak-anak yang sholeh)</span><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Calibri; font-size: 16px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;"><br class="kix-line-break" />Rasulullah
saw bersabda: "Apabila seorang anak Adam mati maka terputuslah seluruh
amalnya kecuali dari tiga perkara: shadaqah jariyah, ilmu yang
bermanfaat atau anak shalih yang selalu mendoakannya." (HR. Muslim)<br class="kix-line-break" /> <br class="kix-line-break" />Saat
Rasulullah SAW thawaf. Rasulullah bertemu dengan seorang anak muda yang
pundaknya lecet-lecet. Setelah selesai thawaf Rasul bertanya kepada
anak muda itu : “Kenapa pundakmu itu ?” Jawab anak muda itu : “Ya
Rasulullah, saya dari Yaman, saya mempunyai seorang ibu yang sudah
udzur. Saya sangat mencintai dia dan saya tidak pernah melepaskan dia. <br class="kix-line-break" /><br class="kix-line-break" />Saya
melepaskan ibu saya hanya ketika buang hajat, ketika sholat, atau
ketika istirahat, selain itu sisanya saya selalu menggendongnya”. Lalu
anak muda itu bertanya: ” Ya Rasulullah, apakah aku sudah termasuk
kedalam orang yang sudah berbakti kepada orang tua?”</span><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: 'Times New Roman'; font-size: 16px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;"></span><br />
<span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Calibri; font-size: 16px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">Nabi
SAW sambil memeluk anak muda itu dan mengatakan: “Sungguh Allah ridho
kepadamu, kamu anak yang soleh, anak yang berbakti, tapi anakku
ketahuilah, cinta orangtuamu tidak akan terbalaskan olehmu”. Dari hadist
tersebut kita mendapat gambaran bahwa amal ibadah kita ternyata tidak
cukup untuk membalas cinta dan kebaikan orang tua kita, namun minimal
kita bisa memulainya dengan menjadi anak yang soleh, dimana doa anak
yang sholeh kepada orang tuanya dijamin dikabulkan Allah. Berbahagialah
kita bila memiliki anak yang sholeh.<br class="kix-line-break" /></span><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Calibri; font-size: 15px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: bold; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">Keempat, </span><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Calibri; font-size: 15px; font-style: italic; font-variant: normal; font-weight: bold; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">Al Bi’ah As-Shoolihah</span><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Calibri; font-size: 15px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: bold; text-decoration: none; vertical-align: baseline;"> (lingkungan yang baik untuk iman kita)</span><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Calibri; font-size: 16px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;"><br class="kix-line-break" />"Hai
orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah, dan hendaklah kamu
bersama orang-orang yang benar(jujur)." (QS. At Taubah, 9 : 119)</span><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: 'Times New Roman'; font-size: 16px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;"></span><br />
<span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Calibri; font-size: 16px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;"><br class="kix-line-break" />Nabi
SAW juga mengajarkan kepada kita agar bersahabat dengan orang yang
dapat memberikan kebaikan dan sering menasehati kita.
“Seseorang yang
duduk (berteman) dengan orang sholih dan orang yang jelek adalah
bagaikan berteman dengan pemilik minyak misk dan pandai besi. Jika
engkau tidak dihadiahkan minyak misk olehnya, engkau bisa membeli
darinya atau minimal dapat harumnya. Adapun berteman dengan pandai besi,
jika engkau tidak mendapati badan atau pakaianmu hangus terbakar,
minimal engkau dapat baunya yang tidak enak.” (HR. Bukhari)

<br class="kix-line-break" /><br class="kix-line-break" />Ibnul
Qayyim mengisahkan, “Kami (murid-murid Ibnu Taimiyyah), jika kami
ditimpa perasaan gundah gulana atau muncul dalam diri kami
prasangka-prasangka buruk atau ketika kami merasakan sempit dalam
menjalani hidup, kami segera mendatangi Ibnu Taimiyah untuk meminta
nasehat.</span><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: 'Times New Roman'; font-size: 16px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;"></span><br />
<span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Calibri; font-size: 16px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">Maka
dengan hanya memandang wajah beliau dan mendengarkan nasehat beliau
serta merta hilang semua kegundahan yang kami rasakan dan berganti
dengan perasaan lapang, tegar, yakin dan tenang .

Itulah pentingnya
bergaul dengan orang-orang sholeh, dapat kembali membangkitkan semangat
keimanan sehingga kita pun dapat menularkan nuansa kebaikan kepada
lingkungan sekitar kita.</span><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Calibri; font-size: 15px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: bold; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">Kelima, </span><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Calibri; font-size: 15px; font-style: italic; font-variant: normal; font-weight: bold; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">Al Maal Al Halaal</span><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Calibri; font-size: 15px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: bold; text-decoration: none; vertical-align: baseline;"> (harta yang halal).</span><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Calibri; font-size: 16px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;"><br class="kix-line-break" />Harta
yang halal. yang terpenting dalam Islam kualitas harta, bukan kuantitas
harta. Ini tidak berarti Islam tidak menyuruh umatnya untuk kaya. Dalam
riwayat Imam Muslim di dalam bab sadaqoh, Rasulullah SAW pernah bertemu
dengan seorang sahabat yang berdoa mengangkat tangan. “Kamu berdoa
sudah bagus”, kata Nabi SAW, “Namun sayang makanan, minuman dan pakaian
dan tempat tinggalnya didapat secara haram, bagaimana doanya
dikabulkan”.</span><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: 'Times New Roman'; font-size: 16px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;"></span><br />
<span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Calibri; font-size: 16px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">Berbahagialah
menjadi orang yang hartanya halal karena doanya sangat mudah dikabulkan
Allah. Harta yang halal juga akan menjauhkan setan dari hatinya, maka
hatinya semakin bersih, suci dan kokoh, sehingga memberi ketenangan
dalam hidupnya. Maka berbahagialah orang-orang yang selalu dengan teliti
menjaga kehalalan hartanya.</span><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Calibri; font-size: 15px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: bold; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">Keenam, </span><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Calibri; font-size: 15px; font-style: italic; font-variant: normal; font-weight: bold; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">Tafaqquh Fiddien</span><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Calibri; font-size: 15px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: bold; text-decoration: none; vertical-align: baseline;"> (semangat untuk memahami agama).</span><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Calibri; font-size: 16px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;"><br class="kix-line-break" />Semangat
memahami agama diwujudkan dalam semangat memahami ilmu-ilmu agama
Islam. Semakin ia belajar, semakin cinta ia kepada agamanya, semakin
tinggi cintanya kepada Allah dan rasul-Nya. Cinta inilah yang akan
memberi cahaya bagi hatinya. Semangat memahami agama akan meng “hidup”
kan hatinya, hati yang “hidup” adalah hati yang selalu dipenuhi cahaya
nikmat Islam dan nikmat iman. Maka berbahagialah orang yang penuh
semangat memahami ilmu agama Islam.</span><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Calibri; font-size: 16px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: bold; text-decoration: none; vertical-align: baseline;"><br class="kix-line-break" /></span><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Calibri; font-size: 15px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: bold; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">Ketujuh, </span><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Calibri; font-size: 15px; font-style: italic; font-variant: normal; font-weight: bold; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">Al ‘Umur Al Barakah</span><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Calibri; font-size: 15px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: bold; text-decoration: none; vertical-align: baseline;"> (umur yang barokah</span><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Calibri; font-size: 16px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">)<br class="kix-line-break" />Umur
yang barokah itu artinya umur yang semakin tua semakin sholeh, yang
setiap detiknya diisi dengan amal ibadah. Umur yang dalam kesehariannya
selama 24 jam adalah menjadi nilai ibadah. Seseorang yang mengisi
hidupnya untuk kebahagiaan dunia semata, maka hari tuanya akan diisi
pada bagaimana caranya menikmati sisa hidupnya, maka iapun sibuk
berangan-angan terhadap kenikmatan dunia yang belum ia sempat rasakan,
hatinya kecewa bila ia tidak mampu menikmati kenikmatan yang
diangankannya. Sedangkan orang yang mengisi umurnya dengan banyak
mempersiapkan diri untuk akhirat (melalui amal ibadah) maka semakin tua
semakin rindu ia untuk bertemu dengan Allah SWT. Inilah semangat “hidup”
orang-orang yang baroqah umurnya, maka berbahagialah orang-orang yang
umurnya barokah.<br class="kix-line-break" /><br class="kix-line-break" />Demikianlah pesan-pesan dari Ibnu Abbas ra. mengenai 7 indikator kebahagiaan dunia. Wallahu a’lam bisshowaab.</span><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: 'Times New Roman'; font-size: 16px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;"></span><br />
<span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Calibri; font-size: 16px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">*Ibnu Abbas ra adalah salah seorang sahabat Nabi SAW yang terkenal dengan julukan </span><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Calibri; font-size: 16px; font-style: italic; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">Turjumaanul Qur’an</span><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Calibri; font-size: 16px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;"> (orang yang paling ahli dalam menerjemahkan Alquran). Beliau sangat telaten dalam menjaga dan melayani Rasulullah SAW.<br class="kix-line-break" /><br class="kix-line-break" />Ia
pernah secara khusus didoakan Rasulullah SAW, maka pada usia 9 tahun
Ibnu Abbas telah hafal Al Quran dan telah menjadi imam di masjid. Ia
pernah didoakan Nabi dua kali, saat didekap beliau dan saat ia melayani
Rasulullah dengan mengambil air wudhu. Rasul berdoa, ''Ya Allah
pahamkanlah (faqihkanlah) ia.'' (HR. Muslim). <br class="kix-line-break" /><br class="kix-line-break" />Sejak
kecil Ibnu Abbas sudah menunjukkan kecerdasan dan semangatnya dalam
menuntut ilmu. Sepeninggal wafat Nabi, ghiroh Ibnu Abbas menuntut ilmu
tak menjadi surut.<br class="kix-line-break" /> <br class="kix-line-break" />Tanpa
bosan ia mendatangi satu per satu sahabat untuk sekadar bertanya
berbagai perkara yang belum diketahuinya. Alhasil, dalam waktu singkat
Ibnu Abbas digelari sebagai faqih al ashr (faqih di masanya) dan imam al
mufassirin (penghulu ahli tafsir). <br class="kix-line-break" /><br class="kix-line-break" />Ibnu
Abbas juga berjuluk al bahr (lautan ilmu). Seiring perjalanan waktu,
penglihatan Ibnu Abbas mulai berkurang hingga ia wafat di kota Thaif.
Musnad Abdullah Ibnu Abbas mencapai 1.660 hadits. 75 hadits diantaranya
disepakati oleh Bukhari dan Muslim (Muttafaq ‘alaihi). Bukhari
meriwayatkan 120 hadits sedang Muslim sebanyak 9 hadits.</span><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: 'Times New Roman'; font-size: 16px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;"></span><br />
<span style="background-color: transparent; color: black; font-family: 'Times New Roman'; font-size: 16px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;"></span><br />
<div dir="ltr" style="margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; text-align: right;">
<span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Calibri; font-size: 12px; font-style: italic; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">(Heri Akhmadi)</span><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: 'Times New Roman'; font-size: 16px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;"></span></div>
<div dir="ltr" style="margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; text-align: right;">
<span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Calibri; font-size: 12px; font-style: italic; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">Digubah
seperlunya dari tulisan Ustadz Erick Yusuf: Pemrakarsa Training iHAQi
(Integrated Human Quotient) di www.republika.co.id.</span><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: 'Times New Roman'; font-size: 16px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;"></span></div>
<span style="background-color: transparent; color: black; font-family: 'Times New Roman'; font-size: 16px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;"></span>ngajikokhttp://www.blogger.com/profile/07650292908853868840noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7386222798931043460.post-72394295733707493172012-12-31T17:08:00.000-08:002012-12-31T17:08:52.332-08:00PRODUK HALAL DI THAILAND<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://www.rubia.co.th/images/logo_standard/Halal%20Th.JPG" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="http://www.rubia.co.th/images/logo_standard/Halal%20Th.JPG" /></a></div>
<span style="font-family: inherit;"><span style="background-color: transparent; color: black; font-size: 21px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;"></span></span><div dir="ltr" style="margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; text-align: center;">
<span style="font-family: inherit;"><span style="background-color: transparent; color: black; font-size: 15px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">Oleh :</span></span></div>
<div dir="ltr" style="margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; text-align: center;">
<span style="font-family: inherit;"><span style="background-color: transparent; color: black; font-size: 15px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">Hendri Wasito</span></span></div>
<span style="font-family: inherit;"><span style="background-color: transparent; color: black; font-size: 15px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;"></span><br /><span style="background-color: transparent; color: black; font-size: 15px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;"></span><br /><span style="background-color: transparent; color: black; font-size: 15px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: bold; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">Prinsip Halal dan Haram Dalam Islam</span><span style="background-color: transparent; color: black; font-size: 15px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;"> </span></span><div dir="ltr" style="margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; text-align: justify; text-indent: 36pt;">
<span style="font-family: inherit;"><span style="background-color: transparent; color: black; font-size: 15px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">Ketentuan
halal dan haram merupakan salah satu hak Allah yang harus ditaati oleh
manusia. Sebagai landasan dalam penentuan halal dan haram umat Islam
berpedoman kepada Al-Quran dan Sunnah. Sumber utama yang harus dijadikan
patokan pertama adalah Al-Quran. Kemudian sumber kedua adalah Hadis.
Apabila tidak ada dalil yangb menjelasakan secara rinci dan tegas dalam
al-Quran dan hadist maka diperbolehkan Ijtihad.</span></span></div>
<div dir="ltr" style="margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; text-align: justify; text-indent: 36pt;">
<span style="font-family: inherit;"><span style="background-color: transparent; color: black; font-size: 15px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">Berkaitan dengan halal dan haram, Imam Yusuf Al Qardhawy menjelaskan beberapa prinsip ajaran Islam diantaranya;</span></span></div>
<span style="font-family: inherit;"><br /></span><ol style="margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;">
<li dir="ltr" style="background-color: transparent; color: black; font-size: 15px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; list-style-type: decimal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;"><div dir="ltr" style="margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: inherit;"><span style="background-color: transparent; color: black; font-size: 15px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">Asal setiap sesuatu adalah mubah.Landasan hukumnya dalam Al-Quran;</span></span></div>
</li>
</ol>
<div dir="ltr" style="margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; text-align: justify; text-indent: 36pt;">
<span style="font-family: inherit;"><span style="background-color: transparent; color: black; font-size: 15px; font-style: italic; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">“
Dia-lah Allah, yang menjadikan segala yang ada di bumi untuk kamu dan
Dia berkehendak (menciptakan) langit, lalu dijadikan-Nya tujuh langit.
Dan Dia Maha Mengetahui segala sesuatu.” </span><span style="background-color: transparent; color: black; font-size: 15px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">(QS Al- Baqarah : 29)</span></span></div>
<div dir="ltr" style="margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; text-align: justify; text-indent: 36pt;">
<span style="font-family: inherit;"><span style="background-color: transparent; color: black; font-size: 15px; font-style: italic; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">“
Dan Dia telah menundukkan untukmu apa yang di langit dan apa yang di
bumi semuanya, (sebagai rahmat) daripada-Nya. Sesungguhnya pada yang
demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda (kekuasaan Allah) bagi
kaum yang berfikir.” </span><span style="background-color: transparent; color: black; font-size: 15px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">(QS Al – Jatsiyah : 13)</span></span></div>
<div dir="ltr" style="margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; text-align: justify; text-indent: 36pt;">
<span style="font-family: inherit;"><span style="background-color: transparent; color: black; font-size: 15px; font-style: italic; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">“
Tidakkah kamu perhatikan sesungguhnya Allah telah menundukkan untuk
(kepentingan)mu apa yang di langit dan apa yang di bumi dan
menyempurnakan untukmu nikmat-Nya lahir dan batin. Dan di antara manusia
ada yang membantah tentang (keesaan) Allah tanpa ilmu pengetahuan atau
petunjuk dan tanpa Kitab yang memberi penerangan.” </span><span style="background-color: transparent; color: black; font-size: 15px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">(QS Lukman : 20)</span></span></div>
<span style="font-family: inherit;"><br /></span><ol start="2" style="margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;">
<li dir="ltr" style="background-color: transparent; color: black; font-size: 15px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; list-style-type: decimal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;"><div dir="ltr" style="margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: inherit;"><span style="background-color: transparent; color: black; font-size: 15px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">Menentukan halal haram merupakan hak Allah SWT</span></span></div>
</li>
</ol>
<div dir="ltr" style="margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; text-align: justify; text-indent: 36pt;">
<span style="font-family: inherit;"><span style="background-color: transparent; color: black; font-size: 15px; font-style: italic; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">“
Katakanlah: "Terangkanlah kepadaku tentang rezeki yang diturunkan Allah
kepadamu, lalu kamu jadikan sebagiannya haram dan (sebagiannya) halal".
Katakanlah: "Apakah Allah telah memberikan izin kepadamu (tentang ini)
atau kamu mengada-adakan saja terhadap Allah ?" </span><span style="background-color: transparent; color: black; font-size: 15px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">(QS Yunus : 59)</span></span></div>
<div dir="ltr" style="margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; text-align: justify; text-indent: 36pt;">
<span style="font-family: inherit;"><span style="background-color: transparent; color: black; font-size: 15px; font-style: italic; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">“
Mengapa kamu tidak mau memakan (binatang-binatang yang halal) yang
disebut nama Allah ketika menyembelihnya, padahal sesungguhnya Allah
telah menjelaskan kepada kamu apa yang diharamkan-Nya atasmu, kecuali
apa yang terpaksa kamu memakannya. Dan sesungguhnya kebanyakan (dari
manusia) benar benar hendak menyesatkan (orang lain) dengan hawa nafsu
mereka tanpa pengetahuan. Sesungguhnya Tuhanmu, Dia-lah yang lebih
mengetahui orang-orang yang melampaui batas.” </span><span style="background-color: transparent; color: black; font-size: 15px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">(QS Al-an’am : 119)</span></span></div>
<span style="font-family: inherit;"><br /></span><ol start="3" style="margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;">
<li dir="ltr" style="background-color: transparent; color: black; font-size: 15px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; list-style-type: decimal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;"><div dir="ltr" style="margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: inherit;"><span style="background-color: transparent; color: black; font-size: 15px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">Apa yang membawa kepada perbuatan haram, hukumnya adalah haram.</span></span></div>
</li>
<li dir="ltr" style="background-color: transparent; color: black; font-size: 15px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; list-style-type: decimal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;"><div dir="ltr" style="margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: inherit;"><span style="background-color: transparent; color: black; font-size: 15px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">Bersiasat kepada yang haram, hukumnya adalah haram.</span></span></div>
</li>
<li dir="ltr" style="background-color: transparent; color: black; font-size: 15px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; list-style-type: decimal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;"><div dir="ltr" style="margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: inherit;"><span style="background-color: transparent; color: black; font-size: 15px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">Menjauhkan diri dari yang syubhat karena takut terlibat dalam haram (saddu al-dzari’ah)</span></span></div>
</li>
<li dir="ltr" style="background-color: transparent; color: black; font-size: 15px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; list-style-type: decimal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;"><div dir="ltr" style="margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: inherit;"><span style="background-color: transparent; color: black; font-size: 15px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">Niat baik tidak dapat melepaskan keharaman</span></span></div>
</li>
<li dir="ltr" style="background-color: transparent; color: black; font-size: 15px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; list-style-type: decimal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;"><div dir="ltr" style="margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: inherit;"><span style="background-color: transparent; color: black; font-size: 15px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">Keadaan yang terpaksa/ darurat memperbolehkan (tidak berarti menghalalkan) yang haram</span></span></div>
</li>
</ol>
<span style="font-family: inherit;"><span style="background-color: transparent; color: black; font-size: 15px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;"></span><br /></span><div dir="ltr" style="margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; text-align: justify; text-indent: 36pt;">
<span style="font-family: inherit;"><span style="background-color: transparent; color: black; font-size: 15px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">Sebenarnya jenis barang yang diharamkan sangatlah sedikit dibanding yang halal. Karena itu para ulama membuat kaedah </span><span style="background-color: transparent; color: black; font-size: 15px; font-style: italic; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">al-ash fil asya’al ibabah batta’ yadullad dalil’ala tabrimih.</span><span style="background-color: transparent; color: black; font-size: 15px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">
Segala sesuatu hukum asalnya adalah halal kecuali ada dalil yang
mengharamkannya. Namun melalui industrialisasi modern kapitalisme yang
berasas </span><span style="background-color: transparent; color: black; font-size: 15px; font-style: italic; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">al-ghoyah tubarrir al-washilah</span><span style="background-color: transparent; color: black; font-size: 15px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;"> (tujuan mengahalalkan cara) dan berprinsip </span><span style="background-color: transparent; color: black; font-size: 15px; font-style: italic; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">zero wasting</span><span style="background-color: transparent; color: black; font-size: 15px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">
(sampah nol), yang sedikit itu justru menjadi sangat fungsional. Dalam
bahasa lain, bahan haram yang minoritas ini menjadi dominan terhadap
barang halal yang mayoritas.</span></span></div>
<div dir="ltr" style="margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; text-align: justify; text-indent: 36pt;">
<span style="font-family: inherit;"><span style="background-color: transparent; color: black; font-size: 15px; font-style: italic; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">”Hai
orang-orang yang beriman, makanlah diantara rezeki yang kami berikan
kepadamu dan bersyukurlah kepada Allah, jika benar-benar kepadanya saja
kamu menyembah” </span><span style="background-color: transparent; color: black; font-size: 15px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">(Q.S. Al Baqarah : 172)</span></span></div>
<div dir="ltr" style="margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; text-align: justify; text-indent: 36pt;">
<span style="font-family: inherit;"><span style="background-color: transparent; color: black; font-size: 15px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">Dalam Al-Quran juga diperintahkan untuk memakan makanan yang Halal dan </span><span style="background-color: transparent; color: black; font-size: 15px; font-style: italic; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">Thoyib</span><span style="background-color: transparent; color: black; font-size: 15px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">
(baik). Beberapa rambu-rambu yang membatasi adalah makanan yang
diharamkan yaitu bangkai, babi, darah, hewan yang mati tidak wajar dan
binatang yang disembelih tanpa nama Allah dan khamr.</span></span></div>
<div dir="ltr" style="margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; text-align: justify; text-indent: 36pt;">
<span style="font-family: inherit;"><span style="background-color: transparent; color: black; font-size: 15px; font-style: italic; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">”Hai
orang-orang yang beriman, janganlah kamu haramkan apa-apa yang baik
yang telah Allah halalkan bagimu, dan janganlah kamu melampaui batas.
Dan makanlah makanan yang halal lagi baik dari apa yang telah Allah
rezekikan kepadamu, dan bertakwalah kepada Allah yang kamu beriman
kepadaNya”</span><span style="background-color: transparent; color: black; font-size: 15px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;"> (Q.S. Al-Maidah : 87-88)</span></span></div>
<div dir="ltr" style="margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; text-align: justify; text-indent: 36pt;">
<span style="font-family: inherit;"><span style="background-color: transparent; color: black; font-size: 15px; font-style: italic; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">”Dihalalkan
bagimu binatang buruan laut dan makanan (yang berasal) dari laut
sebagai makanan yang lezat bagimu, dan bagi orang-orang yang dalam
perjalanan, dan diharamkan atasmu (menangkap) binatang buruan darat,
selama kamu ihram, dan bertakwalah kepada Allah yang kepadaNya kamu akan
dikumpulkan”</span><span style="background-color: transparent; color: black; font-size: 15px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;"> (Q.S. Al-Maaidah : 96)</span></span></div>
<div dir="ltr" style="margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; text-align: justify; text-indent: 36pt;">
<span style="font-family: inherit;"><span style="background-color: transparent; color: black; font-size: 15px; font-style: italic; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">”Sesungguhnya
Allah hanya mengharamkan bagimu bangkai, darah, daging babi, (daging
hewan) yang disembelih atas nama selain Allah, yang tercekik, yang
jatuh, yang ditanduk, dan yang diterkam binatang buas, kecuali kamu
sempat menyembelihnya, dan(diharamkan bagimu) yang disembelih untuk
berhala...” (</span><span style="background-color: transparent; color: black; font-size: 15px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">Q.S. Al-Maidah : 3)</span></span></div>
<div dir="ltr" style="margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; text-align: justify; text-indent: 36pt;">
<span style="font-family: inherit;"><span style="background-color: white; color: black; font-size: 15px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">“</span><span style="background-color: white; color: black; font-size: 15px; font-style: italic; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">Hai
orang-orang yang beriman, sesungguhnya (meminum) khamar, berjudi,
(berkorban untuk) berhala, mengundi nasib dengan panah, adalah termasuk
perbuatan syaitan. Maka jauhilah perbuatan-perbuatan itu agar kamu
mendapat keberuntungan</span><span style="background-color: white; color: black; font-size: 15px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">.” (QS. Al-Maidah: 90).</span></span></div>
<div dir="ltr" style="margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; text-align: justify; text-indent: 36pt;">
<span style="font-family: inherit;"><span style="background-color: white; color: black; font-size: 15px; font-style: italic; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">“Setiap
yang memabukkan adalah haram. Segala sesuatu yang jika dikonsumsi dalam
jumlah tertentu bisa memabukkan maka mengkonsumsi sedikit hukumnya
haram.”</span><span style="background-color: white; color: black; font-size: 15px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;"> (HR. Ibn Majah dan disahihkan Al-Albani).</span></span></div>
<div dir="ltr" style="margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; text-align: justify; text-indent: 27pt;">
<span style="font-family: inherit;"><span style="background-color: transparent; color: black; font-size: 15px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">Seperti
yang kita ketahui pedoman Al-Quran dan Hadist di atas berlaku untuk
segala produk yang dikonsumsi oleh manusia baik obat maupun makanan.
Imam Nawawi menjelaskan bahwa para ulama fiqih pendukung madzhab Syafi’i
menegaskan standar darurat ialah timbulnya kekhawatiran akan kematian
jika tidak dilakukan. Demikian pula Imam Suyuthi mendefinisikannya
sebagai kondisi yang jika tidak dilakukan akan mati atau dekat kematian.
Kondisi darurat adalah respon reaktif yang bisa menjadi landasan
penentuan hukum ketika manusia berada dalam kondisi terdesak. Sayangnya
status darurat ini sering menjadi tempat berlindung seseorang ketika
berhadapan dengan sesuatu yang haram. </span></span></div>
<div dir="ltr" style="margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; text-align: justify; text-indent: 36pt;">
<span style="font-family: inherit;"><span style="background-color: transparent; color: black; font-size: 15px; font-style: italic; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">“Sesungguhnya
Allah hanya mengharamkan atasmu (memakan) bangkai, darah, daging babi
dan apa yang disembelih dengan menyebut nama selain Allah; tetapi
barangsiapa yang terpaksa memakannya dengan tidak menganiaya dan tidak
pula melampaui batas, maka sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha
Penyayang.” (An Nahl : 115)</span><span style="background-color: transparent; color: black; font-size: 16px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;"></span></span></div>
<span style="font-family: inherit;"><span style="background-color: transparent; color: black; font-size: 15px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;"></span><br /></span><div dir="ltr" style="margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: inherit;"><span style="background-color: transparent; color: black; font-size: 15px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: bold; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">Regulasi Terkait Produk Halal oleh </span><span style="background-color: transparent; color: black; font-size: 15px; font-style: italic; font-variant: normal; font-weight: bold; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">Central Islamic Committee of Thailand</span></span></div>
<div dir="ltr" style="margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; text-align: justify; text-indent: 36pt;">
<span style="font-family: inherit;"><span style="background-color: transparent; color: black; font-size: 15px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">Untuk menjamin kelancaran dan efisiensi urusan </span><span style="background-color: transparent; color: black; font-size: 15px; font-style: italic; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">Halal Manajemen</span><span style="background-color: transparent; color: black; font-size: 15px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">,
dan untuk mengatur ukuran dan kontrol kualitas produk Halal dan
penggunaan Logo Halal, Komite Islam Pusat Thailand telah mengeluarkan
sebuah peraturan yang disahkan tanggal 21 Januari 2009 berupa </span><span style="background-color: transparent; color: black; font-size: 15px; font-style: italic; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">Regulation of the Central Islamic Committee of Thailand Concerning Halal Affair Operation of B.E 2552</span><span style="background-color: transparent; color: black; font-size: 15px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">. </span></span></div>
<div dir="ltr" style="margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; text-align: justify; text-indent: 36pt;">
<span style="font-family: inherit;"><span style="background-color: transparent; color: black; font-size: 15px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">Komite Pusat Islam Thailand secara resmi telah mengeluarkan logo Halal dan terdaftar secara hukum / </span><span style="background-color: transparent; color: black; font-size: 15px; font-style: italic; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">trademark</span><span style="background-color: transparent; color: black; font-size: 15px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">,
dan telah diizinkan untuk menggunakan logo tersebut pada produk, iklan
produk atau urusan lain yang memiliki simbol yang dibaca sebagai
"Halal", dan ditulis dalam bahasa Arab sebagai “</span><span style="background-color: transparent; color: black; font-size: 15px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">حلآل</span><span style="background-color: transparent; color: black; font-size: 15px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">”
dalam bentuk berlian bingkai berlian, dengan latar belakang garis-garis
vertikal dan pada bawah bingkai dalam garis paralel ada tulisan "</span><span style="background-color: transparent; color: black; font-size: 15px; font-style: italic; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">The Central Islamic Committee of Thailand</span><span style="background-color: transparent; color: black; font-size: 15px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">"
atau "CICOT" dan di bawah garis parallel ada sebuah kata "CICOT.HL.
.... (kode produk) .... "dalam bahasa Thai, bahasa Arab atau Bahasa
Inggris.</span></span></div>
<div dir="ltr" style="margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; text-align: justify; text-indent: 36pt;">
<span style="font-family: inherit;"><span style="background-color: transparent; color: black; font-size: 15px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">Produk
Halal berarti produk baik alami atau produk yang dibuat sesuai dengan
proses standar Halal, termasuk manufaktur, jasa, pendistribusian yang
tidak bertentangan dengan Prinsip Islam. Komite telah mengeluarkan
ketentuan untuk mengeluarkan sertifikasi Halal dan pemohon sertifikasi
Halal harus mengikuti ketentuan tersebut. Selain itu juga, Komite telah
mengeluarkan beberapa ketentuan terkait proses dan prinsip untuk
mendapatkan sertifikasi Halal yang harus dipenuhi baik oleh pemohon yang
akan memproduksi produk halal, tempat pemotongan hewan, dan pengusaha
restoran Halalatau Katering.</span></span></div>
<div dir="ltr" style="margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; text-align: justify; text-indent: 36pt;">
<span style="font-family: inherit;"><span style="background-color: transparent; color: black; font-size: 15px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">Untuk
produsen yang akan memproduksi produk Halal, semua peralatan yang
digunakan untuk produksi harus bersih sesuai dengan pinsip Islam dan
harus tidak menggunakan peralatan secara bersamaan untuk sesuatu yang
dilarang sesuai prinsip Islam; bahan baku atau campura makanan atau
bahan lainnya harus bersumber jelas dan diakui kehalalannya dan atau
tidak bercampur dengan bahan yang dilarang sesuai prinsip Islam; jika
dalam proses produksi menggunakan bahan dari hewan haruslah yang
diperbolehkan sesuai prinsip Islam dan bersih sesuai prinsip Islam;
proses pengawetan, transportasi dan penjualan produk harus tidak
bercampur dengan bahan yang dilarang oleh prinsip Islam.</span></span></div>
<div dir="ltr" style="margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; text-align: justify; text-indent: 36pt;">
<span style="font-family: inherit;"><span style="background-color: transparent; color: black; font-size: 15px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">Rumah
pemotngan hewan yang akan mensertifikasi Halal harus mengikuti
ketentuan bahwa orang yang menyembelih hewanharuslah seorang muslim yang
baik dan sehat; hewan yang akan disembelih haruslah hewan yang
diperbolehkan oleh prinsip Islam; proses transportasi hewa yang akan
disembelih harus tidak bercampur dengan hewan yang dilarang dalam
prinsip Islam; sebelum penyembelihan, penyembelih harus tidak boleh
menganiaya hewan; penyembelih harus menggunakan alat yang tajam ketika
menyembelih;nama Allah harus disebutkan ketika menyembelih hewan dengan
mengucapkan “Bismillah, AllahuAkbar”; penyembelih harus menghadapkan
wajahnya kea rah Qiblat; proses penyembelihan harus langsung dalam
sekali proses tanpa menyiksa hewan; teggorokan, kerongkongan dan dua
saluran darah di leher harus terpotong sekaligus; kematian hewan harus
hanya karena penyembelihan; setelah penyembelihan, hewan harus
benar-benar mati sebelum diroses selanjutnya; proses pengawetan,
transportasi dan penjualan harus tidak bercampur dengan sesuatu yang
dilarang dalam prinsip Islam.</span></span></div>
<div dir="ltr" style="margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; text-align: justify; text-indent: 36pt;">
<span style="font-family: inherit;"><span style="background-color: transparent; color: black; font-size: 15px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">Restoran
Halal dan pengusaha catering harus memenuhi ketentuan: bahan dan alat
yang digunakan untuk makanan dan jasa harus sesuai dengan prinsip Islam;
Chef atau supervisor pemasak harus orang Muslim; Tempat memasak tidak
boleh bercampur dengan tempat memasak bahan yang dilarang dalam prinsip
Islam; pengwetan, transportasi dan penjualan harus tidak bercampur
dengan sesuatu yang dilarang dalam prinsip Islam; proses pencucian wadah
memasak atau dapur harus terpisah dari wadah yang digunakan untuk bahan
yang dilarang dalam prinsip Islam.</span></span></div>
<div dir="ltr" style="margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; text-align: justify; text-indent: 36pt;">
<span style="font-family: inherit;"><span style="background-color: transparent; color: black; font-size: 15px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">Sedangkan
untuk pengusaha atau distributor yang akan meminta sertifikat daging
yang diimport atau produk Halal harus mengikuti ketentuan: importer
daging atau produk dengan sertifikat Halal dari produsen dan sertifikat
Halal yang asli harus disertakan untuk pertimbangan; jika tidak ada
sertifikat Halal atau ada namun tidak terpercaya</span><span style="background-color: transparent; color: black; font-size: 15px; font-style: italic; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">, the Halal Affairs Department</span><span style="background-color: transparent; color: black; font-size: 15px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;"> harus melakukan inspeksi terkait prosedur regulasi atau meakukan inspeksi langsung ke sumber produksi.</span></span></div>
<div dir="ltr" style="margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; text-align: justify; text-indent: 36pt;">
<span style="font-family: inherit;"><span style="background-color: transparent; color: black; font-size: 15px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">Adapun
bahan yang dilarang sesuai prinsip Islam untuk digunakan dalam produk
Halal meliputi : untuk binatang seperti babi, anjing dan binatang yang
lahir darinya, keledai, gajah dan bagal (</span><span style="background-color: transparent; color: black; font-size: 15px; font-style: italic; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">mule</span><span style="background-color: transparent; color: black; font-size: 15px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">),
binatang darat dengan gigi taring seperti harimau, singa, kucing,
burung dengan cakar seperti elang dan rajawali, hewan yang mengandung
racun atau berpenyakit seperti tikus, lipan, kalajengking dan binatang
sejenisnya, binatang yang tidak diperbolehkan dibunuh sesuai ketentuan
Islam seperti semut, tawon, dan </span><span style="background-color: transparent; color: black; font-size: 15px; font-style: italic; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">woodpecker</span><span style="background-color: transparent; color: black; font-size: 15px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">,
binatang yang menjijikan seperti lalat dan sejenisnya, binatang yang
ketika menyembelihnya tidak menyebut asma Allah, binatang yang mati
sendirinya tanpa penyembelihan atau disembelih tidak sesuai prinsip
Islam, binatang yang tercekik atau dipukul hingga mati, binatang yang
mati karena terjatuh, tertusuk tanduk, dan mati karena dimakan hewan
karnvora; darah semua jenis hewan; sema jenis tanaman beracun; dan
makanan dan minuman dengan alcohol, atau campuran yang memabukkan.</span></span></div>
<span style="font-family: inherit;"><span style="background-color: transparent; color: black; font-size: 15px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;"></span><br /><span style="background-color: transparent; color: black; font-size: 15px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;"></span></span><div dir="ltr" style="margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; text-align: justify; text-indent: 36pt;">
<span style="font-family: inherit;"><span style="background-color: transparent; color: black; font-size: 15px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">Permintaan sertifikasi Halal dan logo Halal dapat dari produsen produk </span><span style="background-color: transparent; color: black; font-size: 15px; font-style: italic; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">Consemer</span><span style="background-color: transparent; color: black; font-size: 15px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">;
bisnis pemotongan hewan; jasa makanan, minuman, dan jasa catering;
produk halal, produk olahan, bahan baku, campuran dan / atau importer
daging;dan juga produk yang akan dieksport. Permintaan Sertifikasi Halal
dan Logo Halal berlaku tidak lebih dari satu tahun dan dapat
diperpanjang kembali 60 hari sebelum massa berakhir, dan apabila lebih
dari 60 hari dari massa sertifikasi Halal berakhir tidak mengajukan
perpanjangan maka sertifikasi Halal produk tersebut akan dicabut.
Instansi yang telah memperoleh sertifikasi Halal harus bersedia diaudit
dan menjaga produk atau jasanya sesuai ketentuan yang dikeluarkan oleh </span><span style="background-color: transparent; color: black; font-size: 15px; font-style: italic; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">the Halal Affairs Department Committee</span><span style="background-color: transparent; color: black; font-size: 15px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">.</span></span></div>
<div dir="ltr" style="margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; text-align: justify; text-indent: 36pt;">
<span style="font-family: inherit;"><span style="background-color: transparent; color: black; font-size: 15px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">Adapun
orang yang menerima sertifikasi Halal atau berwenang untuk menggunakan
logo Halal jika sertifikasi Halal dicabut sesuai dengan keputusan
Komite karena melanggar ketentuan yang telah dikeluarkan harus melakukan
perbaikan sesuai instruksi komite dalam waktu 30 hari setelah
peringatan, hukuman atau pinalti dapat berupa ia tidak memiliki hak
untuk meminta sertifikasi atau Logo Halal selama minimal 1 tahun atau
bahkan tidak akan diberi serifikasi Halal selamanya. Komite juga akan
mengumumkan sertifikasi, pencabutan sertifikasi dan melakukan
sosialisasi ke masyarakat. Pemohon yang sertifikasi Halalnya dicabut
atau permintaan untuk pembatalan Logo halal harus menghapus logo Halal
dari produk yang beredar dipasar dalam waktu 90 hari.</span></span></div>
<span style="font-family: inherit;"><span style="background-color: transparent; color: black; font-size: 15px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;"></span><br /></span><div dir="ltr" style="margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: inherit;"><span style="background-color: transparent; color: black; font-size: 15px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: bold; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">REFERENSI</span></span></div>
<span style="font-family: inherit;"><br /></span><ul style="margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;">
<li dir="ltr" style="background-color: transparent; color: black; font-size: 15px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; list-style-type: disc; text-decoration: none; vertical-align: baseline;"><div dir="ltr" style="margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: inherit;"><span style="background-color: transparent; color: black; font-size: 15px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">Wasito, H. dan Herawati, D.(2008) </span><span style="background-color: transparent; color: black; font-size: 15px; font-style: italic; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">Etika Farmasi dalam Islam</span><span style="background-color: transparent; color: black; font-size: 15px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">. Graha Ilmu. Yogyakarta.</span><span style="background-color: transparent; color: black; font-size: 15px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;"></span></span></div>
</li>
<li dir="ltr" style="background-color: transparent; color: black; font-size: 15px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; list-style-type: disc; text-decoration: none; vertical-align: baseline;"><div dir="ltr" style="margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: inherit;"><a href="http://www.halalmui.org/"><span style="background-color: transparent; color: black; font-size: 15px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">http://www.halalmui.org/</span><span style="background-color: transparent; color: black; font-size: 15px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;"></span></a></span></div>
</li>
<li dir="ltr" style="background-color: transparent; color: black; font-size: 15px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; list-style-type: disc; text-decoration: none; vertical-align: baseline;"><div dir="ltr" style="margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: inherit;"><span style="background-color: transparent; color: black; font-size: 15px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">The Central Islamic Committee of Thailand (2009) </span><span style="background-color: transparent; color: black; font-size: 15px; font-style: italic; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">Regulation of the Central Islamic Committee of Thailand Regarding Halal Affair Operation of B.E. 2552.</span><span style="background-color: transparent; color: black; font-size: 15px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;"></span></span></div>
</li>
<li dir="ltr" style="background-color: transparent; color: black; font-size: 15px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; list-style-type: disc; text-decoration: none; vertical-align: baseline;"><span style="font-family: inherit;"><span style="background-color: transparent; color: black; font-size: 15px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">Beberapa sumber lainnya yang tidak disebutkan dalam makalah ini.</span></span></li>
</ul>
<span style="font-family: inherit;"><br /></span>ngajikokhttp://www.blogger.com/profile/07650292908853868840noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7386222798931043460.post-13845561640400465792012-12-06T06:00:00.000-08:002012-12-06T06:00:05.107-08:00ISLAM DAN PERBUDAKAN DI ZAMAN MODERN<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://www.mythwallpaper.com/uploads/allimg/100115/1001/aa_glass_1.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="http://www.mythwallpaper.com/uploads/allimg/100115/1001/aa_glass_1.jpg" /></a></div>
<span style="background-color: transparent; color: black; font-family: 'Times New Roman'; font-size: 16px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">Oleh: Fatimana Agustinanto.</span><br /><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: 'Times New Roman'; font-size: 16px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">Disampaikan dalam kesempatan Pengajian Mingguan Komunitas Mahasiswa Indonesia di Bangkok (Ngajikok). </span><br /><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: 'Times New Roman'; font-size: 16px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;"></span><br /><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: 'Times New Roman'; font-size: 16px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">Bismillahirrohmanirrohiim. </span><br /><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: 'Times New Roman'; font-size: 16px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;"></span><br /><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: 'Times New Roman'; font-size: 16px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">Assalamu’alaikum Warohmatullohi Wabarokatuh. </span><br /><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: 'Times New Roman'; font-size: 16px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;"></span><br /><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: 'Times New Roman'; font-size: 16px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">Fenomena
perbudakan ternyata belum bisa sepenuhnya dihapuskan dalam peradaban
manusia. Jauh sebelum peradaban Islam, fenomena perbudakan telah terjadi
pada masa Romawi. Saat Nabi Muhammad SAW menyebarkan dakwah di Kota
Makkah, fenomena perbudakan juga terus berlanjut. Kita mengenal sosok
Bilal bin Rabah, seorang budak berkulit hitam yang hidup di zaman nabi.
Fenomena perbudakan juga kita alami pada zaman penjajahan Belanda dan
Jepang di Indonesia. Para budak di zaman itu dipaksa untuk membangun
infrastruktur atau bekerja di perkebunan yang dikuasai penjajah. Sangat
disayangkan ternyata fenomena perbudakan masih terjadi hingga detik ini.
Rakyat Indonesia yang mengais rezeki di negeri orang sebagai pekerja
migran atau yang kita kenal sebagai TKI juga diperlakukan seperti budak.
Mereka dijanjikan pekerjaan sebagai pekerja rumah tangga atau buruh di
perkebunan sawit dengan gaji yang tinggi. Tapi sesampainya di negeri
tujuan, banyak dari mereka yang tidak menerima gaji seperti yang
dijanjikan atau bahkan tidak menerima gaji sama sekali. Mereka bekerja
lebih dari 8 jam sehari, dibatasi kebebasannya, mengalami penyiksaan dan
perkosaan. Perbudakan mungkin telah berubah bentuk menyesuaikan dengan
perkembangan zaman, tetapi esensi perbudakan, atau eksploitasi seorang
manusia oleh manusia yang lain tetap tidak berubah dan terus tejadi
hingga saat ini. </span><br /><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: 'Times New Roman'; font-size: 16px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;"></span><br /><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: 'Times New Roman'; font-size: 16px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">Menurut
Kamus Besar Bahasa Indonesia, budak didefinisikan antara lain yaitu:
(1) hamba atau (2) jongos. Sementara perbudakan didefinisikan sebagai
sistem segolongan manusia yg dirampas kebebasan hidupnya untuk bekerja
guna kepentingan golongan manusia yg lain. Sedangkan eksploitasi
didefinisikan sebagai (1) pemanfaatan untuk keuntungan sendiri, (2)
pengisapan, dan (3) pemerasan tenaga seseorang. </span><br /><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: 'Times New Roman'; font-size: 16px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;"></span><br /><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: 'Times New Roman'; font-size: 16px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">Bagaimana
Islam melihat fenomena perbudakan? Agama Islam sangat menentang
ekspolitasi manusia atas manusia yang lain. Bahkan lebih jauh
memerintahkan agar kita umat Islam </span><br /><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: 'Times New Roman'; font-size: 16px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;"></span><br /><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: 'Times New Roman'; font-size: 16px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;"></span><br /><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: 'Times New Roman'; font-size: 16px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;"></span><br /><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: 'Times New Roman'; font-size: 16px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">untuk
memperlakukan sesama manusia secara bermartabat. Beberapa Surat
Al-Qur’an dan Hadis Rasulullah SAW yang menekanan hal ini adalah sebagai
berikut</span> 1<span style="background-color: transparent; color: black; font-family: 'Times New Roman'; font-size: 16px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">: </span><br /><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: 'Times New Roman'; font-size: 16px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;"></span><br />
<ol style="margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;">
<li dir="ltr" style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 15px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; list-style-type: decimal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;"><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: 'Times New Roman'; font-size: 16px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">Berbuat
baik terhadap hamba sahaya harus dilakukan sebagaimana berbuat baik
terhadap kedua orang tua, kerabat, anak yatim, orang miskin, tetangga
dekat, dan tetangga jauh (QS. 4: 36). </span></li>
<li dir="ltr" style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 15px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; list-style-type: decimal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;"><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: 'Times New Roman'; font-size: 16px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">"Janganlah
kamu panggil budakmu dengan 'Hai budakku, hai hambaku,’ tetapi ia harus
dipanggil dengan ‘Hai pemudaku, hai remajaku’.” (HR. Muslim).</span></li>
<li dir="ltr" style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 15px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; list-style-type: decimal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;"><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: 'Times New Roman'; font-size: 16px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">"Budak
adalah para pembantu dan saudaramu yang dijadikan Allah berada di bawah
pengawasanmu, maka siapa saja di antara saudaramu yang berada di bawah
kekuasaanmu berilah ia makanan seperti yang kamu makan, serta berilah ia
pakaian seperti yang kamu pakai. Dan jangan sekali-kali beri mereka
tugas atau beban yang tidak bisa mereka lakukan. Dan bila diberi tugas
yang agak berat, bantulah mereka sehingga mereka merasa senang untuk
melakukannya.” (HR. Bukhari).</span></li>
<li dir="ltr" style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 15px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; list-style-type: decimal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;"><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: 'Times New Roman'; font-size: 16px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">"Siapa yang menampar (menganiaya) budaknya, maka ia wajib memerdekakannya.” (HR. Ahmad bin Hanbal). </span></li>
<li dir="ltr" style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 15px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; list-style-type: decimal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;"><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: 'Times New Roman'; font-size: 16px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">Dalam
hadis lain dikemukakan bahwa Ibnu Mas'ud memukul budaknya. Tiba-tiba
datang Rasulullah SAW seraya bersabda, "Wahai Ibnu Mas’ud, Allah telah
menetapkan terhadapmu sebuah kewajiban mengenai budakmu itu.” Ibnu
Mas'ud menjawab, “Kalau demikian, karena Allah ia merdeka.” Rasulullah
SAW selanjutnya bersabda, "Seandainya engkau tidak memerdekakannya, ia
akan menyeretmu ke neraka." (HR. Muslim).</span></li>
</ol>
<span style="background-color: transparent; color: black; font-family: 'Times New Roman'; font-size: 16px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;"></span><br /><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: 'Times New Roman'; font-size: 16px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">Perintah
untuk membebaskan budak dalam ajaran Islam terdapat pada ayat-ayat
Al-Qur’an baik yang turun sebelum dan sesudah Rasulullah SAW hijrah ke
Madinah. Bagi mereka yang membebaskan budak, Allah SWT bahkan
menggolongkan mereka sebagai salah satu orang yang bertaqwa</span> 2<span style="background-color: transparent; color: black; font-family: 'Times New Roman'; font-size: 16px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">. </span><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Helvetica; font-size: 16px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;"><br class="kix-line-break" /></span><br /><span id="internal-source-marker_0.4201789837824663" style="background-color: transparent; color: black; font-family: 'Times New Roman'; font-size: 16px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">Dalam surat Al-Balad ayat 8-14, Allah menegaskan</span> 3<span style="background-color: transparent; color: black; font-family: 'Times New Roman'; font-size: 16px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">:</span><br /><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: 'Times New Roman'; font-size: 16px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;"></span><br /><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: 'Times New Roman'; font-size: 16px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;"></span><br /><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: 'Times New Roman'; font-size: 16px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">أَلَمْ</span><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Helvetica; font-size: 16px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;"> </span><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: 'Times New Roman'; font-size: 16px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">نَجْعَلْ</span><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Helvetica; font-size: 16px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;"> </span><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: 'Times New Roman'; font-size: 16px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">لَهُ</span><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Helvetica; font-size: 16px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;"> </span><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: 'Times New Roman'; font-size: 16px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">عَيْنَيْنِ</span><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Helvetica; font-size: 16px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;"> (8) </span><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: 'Times New Roman'; font-size: 16px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">وَلِسَانًا</span><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Helvetica; font-size: 16px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;"> </span><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: 'Times New Roman'; font-size: 16px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">وَشَفَتَيْنِ</span><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Helvetica; font-size: 16px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;"> (9) </span><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: 'Times New Roman'; font-size: 16px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">وَهَدَيْنَاهُ</span><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Helvetica; font-size: 16px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;"> </span><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: 'Times New Roman'; font-size: 16px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">النَّجْدَيْنِ</span><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Helvetica; font-size: 16px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;"> (10) </span><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: 'Times New Roman'; font-size: 16px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">فَلَا</span><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Helvetica; font-size: 16px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;"> </span><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: 'Times New Roman'; font-size: 16px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">اقْتَحَمَ</span><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Helvetica; font-size: 16px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;"> </span><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: 'Times New Roman'; font-size: 16px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">الْعَقَبَةَ</span><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Helvetica; font-size: 16px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;"> (11) </span><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: 'Times New Roman'; font-size: 16px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">وَمَا</span><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Helvetica; font-size: 16px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;"> </span><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: 'Times New Roman'; font-size: 16px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">أَدْرَاكَ</span><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Helvetica; font-size: 16px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;"> </span><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: 'Times New Roman'; font-size: 16px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">مَا</span><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Helvetica; font-size: 16px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;"> </span><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: 'Times New Roman'; font-size: 16px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">الْعَقَبَةُ</span><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Helvetica; font-size: 16px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;"> (12) </span><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: 'Times New Roman'; font-size: 16px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">فَكُّ</span><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Helvetica; font-size: 16px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;"> </span><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: 'Times New Roman'; font-size: 16px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">رَقَبَةٍ</span><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Helvetica; font-size: 16px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;"> (13) </span><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: 'Times New Roman'; font-size: 16px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">أَوْ</span><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Helvetica; font-size: 16px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;"> </span><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: 'Times New Roman'; font-size: 16px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">إِطْعَامٌ</span><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Helvetica; font-size: 16px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;"> </span><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: 'Times New Roman'; font-size: 16px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">فِي</span><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Helvetica; font-size: 16px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;"> </span><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: 'Times New Roman'; font-size: 16px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">يَوْمٍ</span><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Helvetica; font-size: 16px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;"> </span><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: 'Times New Roman'; font-size: 16px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">ذِي</span><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Helvetica; font-size: 16px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;"> </span><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: 'Times New Roman'; font-size: 16px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">مَسْغَبَةٍ</span><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Helvetica; font-size: 16px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;"> (14)</span><br /><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: 'Times New Roman'; font-size: 16px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">Artinya: “Bukankah Kami telah memberikan kepadanya dua buah mata, lidah dan</span><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Helvetica; font-size: 16px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;"> </span><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: 'Times New Roman'; font-size: 16px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">dua
buah bibir. Dan kami telah menunjukkan kepadanya dua jalan. Tetapi dia
tiada menempuh jalan yang mendaki lagi sukar. Tahukah kamu apakah jalan
yang mendaki lagi sukar itu? (yaitu) melepaskan budak dari perbudakan,
atau memberi makan pada hari kelaparan” (QS. Al-Balad: 8-14). </span><br /><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: 'Times New Roman'; font-size: 16px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;"></span><br /><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: 'Times New Roman'; font-size: 16px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">Dalam ayat lain, surat al-Baqarah ayat 177, Allah juga berfirman: </span><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Helvetica; font-size: 16px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;"><br class="kix-line-break" /></span><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: 'Times New Roman'; font-size: 16px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">لَيْسَ</span><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Helvetica; font-size: 16px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;"> </span><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: 'Times New Roman'; font-size: 16px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">الْبِرَّ</span><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Helvetica; font-size: 16px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;"> </span><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: 'Times New Roman'; font-size: 16px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">أَنْ</span><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Helvetica; font-size: 16px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;"> </span><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: 'Times New Roman'; font-size: 16px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">تُوَلُّوا</span><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Helvetica; font-size: 16px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;"> </span><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: 'Times New Roman'; font-size: 16px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">وُجُوهَكُمْ</span><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Helvetica; font-size: 16px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;"> </span><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: 'Times New Roman'; font-size: 16px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">قِبَلَ</span><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Helvetica; font-size: 16px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;"> </span><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: 'Times New Roman'; font-size: 16px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">الْمَشْرِقِ</span><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Helvetica; font-size: 16px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;"> </span><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: 'Times New Roman'; font-size: 16px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">وَالْمَغْرِبِ</span><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Helvetica; font-size: 16px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;"> </span><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: 'Times New Roman'; font-size: 16px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">وَلَكِنَّ</span><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Helvetica; font-size: 16px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;"> </span><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: 'Times New Roman'; font-size: 16px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">الْبِرَّ</span><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Helvetica; font-size: 16px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;"> </span><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: 'Times New Roman'; font-size: 16px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">مَنْ</span><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Helvetica; font-size: 16px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;"> </span><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: 'Times New Roman'; font-size: 16px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">آمَنَ</span><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Helvetica; font-size: 16px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;"> </span><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: 'Times New Roman'; font-size: 16px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">بِاللَّهِ</span><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Helvetica; font-size: 16px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;"> </span><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: 'Times New Roman'; font-size: 16px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">وَالْيَوْمِ</span><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Helvetica; font-size: 16px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;"> </span><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: 'Times New Roman'; font-size: 16px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">الْآخِرِ</span><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Helvetica; font-size: 16px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;"> </span><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: 'Times New Roman'; font-size: 16px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">وَالْمَلَائِكَةِ</span><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Helvetica; font-size: 16px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;"> </span><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: 'Times New Roman'; font-size: 16px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">وَالْكِتَابِ</span><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Helvetica; font-size: 16px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;"> </span><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: 'Times New Roman'; font-size: 16px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">وَالنَّبِيِّينَ</span><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Helvetica; font-size: 16px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;"> </span><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: 'Times New Roman'; font-size: 16px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">وَآتَى</span><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Helvetica; font-size: 16px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;"> </span><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: 'Times New Roman'; font-size: 16px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">الْمَالَ</span><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Helvetica; font-size: 16px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;"> </span><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: 'Times New Roman'; font-size: 16px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">عَلَى</span><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Helvetica; font-size: 16px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;"> </span><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: 'Times New Roman'; font-size: 16px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">حُبِّهِ</span><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Helvetica; font-size: 16px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;"> </span><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: 'Times New Roman'; font-size: 16px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">ذَوِي</span><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Helvetica; font-size: 16px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;"> </span><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: 'Times New Roman'; font-size: 16px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">الْقُرْبَى</span><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Helvetica; font-size: 16px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;"> </span><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: 'Times New Roman'; font-size: 16px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">وَالْيَتَامَى</span><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Helvetica; font-size: 16px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;"> </span><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: 'Times New Roman'; font-size: 16px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">وَالْمَسَاكِينَ</span><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Helvetica; font-size: 16px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;"> </span><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: 'Times New Roman'; font-size: 16px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">وَابْنَ</span><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Helvetica; font-size: 16px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;"> </span><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: 'Times New Roman'; font-size: 16px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">السَّبِيلِ</span><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Helvetica; font-size: 16px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;"> </span><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: 'Times New Roman'; font-size: 16px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">وَالسَّائِلِينَ</span><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Helvetica; font-size: 16px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;"> </span><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: 'Times New Roman'; font-size: 16px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">وَفِي</span><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Helvetica; font-size: 16px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;"> </span><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: 'Times New Roman'; font-size: 16px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">الرِّقَابِ</span><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Helvetica; font-size: 16px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;"><br class="kix-line-break" /></span><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: 'Times New Roman'; font-size: 16px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">Artinya:
“Bukanlah menghadapkan wajahmu ke arah timur dan barat itu suatu
kebajikan, akan tetapi Sesungguhnya kebajikan itu ialah beriman kepada
Allah, hari Kemudian, malaikat-malaikat, kitab-kitab, nabi-nabi dan
memberikan harta yang dicintainya kepada kerabatnya, anak-anak yatim,
orang-orang miskin, musafir (yang memerlukan pertolongan) dan
orang-orang yang meminta-minta; dan (memerdekakan) hamba sahaya..” (QS.
Al-Baqarah: 177). </span><br /><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: 'Times New Roman'; font-size: 16px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;"></span><br /><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: 'Times New Roman'; font-size: 16px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">Lebih
jauh, dalam konteks menghapus perbudakan, sahabat Rasulullah SAW., Abu
Bakar R.A. secara langsung telah mencontohkan sikap yang terpuji dengan
membaskan Bilal bin Rabah dari perbudakan.</span><br /><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: 'Times New Roman'; font-size: 16px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;"></span><br /><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: 'Times New Roman'; font-size: 16px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">Allah
SWT tidak membeda-bedakan umatnya. Apakah dia bekas budak atau hamba
yang merdeka. Semua umat Nya yang beriman dan beramal soleh akan
dijanjikan mendapat ganjaran surga Nya. Bilal bin Rabah seorang bekas
budak berkulit hitam diberikan kesempatan menjadi orang pertama yang
melakukan adzan dari atas Ka’bah. Bilal bahkan sudah dijanjikan tempat
pada surganya Allah SWT. Dirawayatkan, Rasulullah SAW pernah mendengar
bunyi terompah Bilal di surga, padahal saat itu Bilal masih hidup
bersama beliau. </span><br /><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: 'Times New Roman'; font-size: 16px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;"></span><br /><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: 'Times New Roman'; font-size: 16px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">Perbudakan
di zaman modern sudah selayaknya dapat dihapuskan. Walaupun harus
diakui bahwa penghapusan fenomena ini tidaklah mudah. Islam telah
memberikan konsep yang jelas untuk </span><span id="internal-source-marker_0.4201789837824663" style="background-color: transparent; color: black; font-family: 'Times New Roman'; font-size: 16px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">Perbudakan
di zaman modern sudah selayaknya dapat dihapuskan. Walaupun harus
diakui bahwa penghapusan fenomena ini tidaklah mudah. Islam telah
memberikan konsep yang jelas untuk </span><br /><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: 'Times New Roman'; font-size: 13px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">Wallahu A'lam Bishawab. </span><br /><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: 'Times New Roman'; font-size: 16px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">Bangkok, 1 Desember 2012.</span><br />
<br />
Sumber:<br />
<a href="http://www.republika.co.id/berita/dunia-islam/khazanah/12/09/18/majn8x-upaya-islam-membebaskan-perbudakan-2" id="internal-source-marker_0.4201789837824663"><span style="background-color: transparent; color: blue; font-family: 'Times New Roman'; font-size: 13px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: underline; vertical-align: baseline;">http://www.republika.co.id/berita/dunia-islam/khazanah/12/09/18/majn8x-upaya-islam-membebaskan-perbudakan-2</span></a><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: 'Times New Roman'; font-size: 16px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">, diunduh pada 30 November 2012. </span><br />
<br />
<span style="background-color: transparent; color: black; font-family: 'Times New Roman'; font-size: 16px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;"><a href="http://pasca.uin-suska.ac.id/index.php?option=com_content&view=article&id=109:wawasan-al-quran-tentang-budak-upaya-upaya-pembebasan-budak-dalam-islam&catid=28:vol-7-no-1-januari-juni-2008&Itemid=93" id="internal-source-marker_0.4201789837824663"><span style="background-color: transparent; color: blue; font-family: 'Times New Roman'; font-size: 13px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: underline; vertical-align: baseline;">http://pasca.uin-suska.ac.id/index.php?option=com_content&view=article&id=109:wawasan-al-quran-tentang-budak-upaya-upaya-pembebasan-budak-dalam-islam&catid=28:vol-7-no-1-januari-juni-2008&Itemid=93</span></a><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: 'Times New Roman'; font-size: 16px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">. Diunduh pada 30 November 2012. </span></span><br />
<br />
<span style="background-color: transparent; color: black; font-family: 'Times New Roman'; font-size: 16px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;"><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: 'Times New Roman'; font-size: 16px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;"><span id="internal-source-marker_0.4201789837824663" style="background-color: transparent; color: black; font-family: 'Times New Roman'; font-size: 16px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">http://www.penerbitzaman.com/code.php?index=Ustadz_Menjawab&act=lihat&id=28</span><br /> </span><br /> </span>ngajikokhttp://www.blogger.com/profile/07650292908853868840noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7386222798931043460.post-25337497745566278032012-12-06T05:50:00.000-08:002012-12-06T05:50:03.135-08:00Jin dan keutamaan menghindari gangguannya<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://upload.wikimedia.org/wikipedia/en/thumb/0/0a/Dark_Moon_Max_Frear_2008.JPG/800px-Dark_Moon_Max_Frear_2008.JPG" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="150" src="http://upload.wikimedia.org/wikipedia/en/thumb/0/0a/Dark_Moon_Max_Frear_2008.JPG/800px-Dark_Moon_Max_Frear_2008.JPG" width="200" /></a></div>
<div dir="ltr" id="internal-source-marker_0.7972543100842928" style="margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; text-align: center;">
<span style="background-color: transparent; color: black; font-family: 'Times New Roman'; font-size: 13px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: bold; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">Materi ngajikok oleh : Heny Budi Utari</span></div>
<div dir="ltr" style="margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; text-align: center;">
<span style="background-color: transparent; color: black; font-family: 'Times New Roman'; font-size: 13px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: bold; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">Tanggal : 17 November 2012</span></div>
<div dir="ltr" style="margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; text-align: center;">
<span style="background-color: transparent; color: black; font-family: 'Times New Roman'; font-size: 13px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: bold; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">Dikutip dari berbagai sumber</span></div>
<span style="background-color: transparent; color: black; font-family: 'Times New Roman'; font-size: 13px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: bold; text-decoration: none; vertical-align: baseline;"></span><br /><div dir="ltr" style="margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; text-align: justify;">
<span style="background-color: transparent; color: black; font-family: 'Times New Roman'; font-size: 15px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">Bismillahirrahmannirohiim,</span><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Tahoma; font-size: 16px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;"></span></div>
<div dir="ltr" style="margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; text-align: justify;">
<span style="background-color: transparent; color: black; font-family: 'Times New Roman'; font-size: 15px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">Assalamu ‘alaikum warahmatullahi wabarakatuh,</span><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Tahoma; font-size: 16px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;"></span></div>
<div dir="ltr" style="margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; text-align: justify;">
<span style="background-color: transparent; color: black; font-family: 'Times New Roman'; font-size: 15px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">Dalam al Baqarah ayat 1-3 telah dijelaskan tanda-tanda orang yang bertaqwa: </span><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Tahoma; font-size: 16px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;"></span></div>
<span style="background-color: transparent; color: black; font-family: 'Times New Roman'; font-size: 15px; font-style: italic; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">“alif
lam mim. Kitab (Al Quran) ini tidak ada keraguan padanya, petunjuk bagi
mereka yang bertaqwa, (yaitu) mereka yang beriman kepada yang ghaib,
yang mendirikan shalat, dan menafkahkan sebagian rezeki yang Kami
anugerahkan kepada mereka..” (Al Baqarah 1-3)</span><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Tahoma; font-size: 16px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;"></span><br /><div dir="ltr" style="margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; text-align: justify;">
<span style="background-color: transparent; color: black; font-family: 'Times New Roman'; font-size: 15px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">Semua ciptaan Allah yang ghaib adalah: Malaikat, Iblis, Jin, dan Manusia</span><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Tahoma; font-size: 16px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;"></span></div>
<span style="background-color: transparent; color: black; font-family: 'Times New Roman'; font-size: 15px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">Tak
ada satupun dari golongan kaum muslimin yang mengingkari keberadaan
jin. Ahli kitab dari kalangan Yahudi dan Nashrani pun mengakui
eksistensinya. Bahkan dalam Al-qur’an ada surat tersendiri yaitu surat
Al-jin (72). Mengetahui dan beriman kepada Allah dan mahluknya
meningkatkan derajad keimanan kita. </span><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: 'Times New Roman'; font-size: 13px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">Namun kalau kepercayaan terhadap yang ghaib tidak menggunakan ilmu yang benar maka akan mendekati syirik.</span><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Tahoma; font-size: 16px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;"></span><br /><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: 'Times New Roman'; font-size: 15px; font-style: italic; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">Dia
adalah Tuhan yang mengetahui yang ghaib, maka Dia tidak memperlihatkan
kepada seorang pun tentang yang ghaib itu. Kecuali kepada Rasul yang
diridhai-Nya, maka sesungguhnya Dia mengadakan penjaga-penjaga
(malaikat) di muka dan di belakangnya. Supaya Dia mengetahui, bahwa
sesungguhnya rasul-rasul itu telah menyampaikan risalah-risalah
Tuhannya, sedang (sebenarnya) ilmu-Nya meliputi apa yang ada pada
mereka, dan Dia menghitung segala sesuatu satu persatu.</span><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: 'Times New Roman'; font-size: 15px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;"> (Al-Jin: 26-28).</span><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Tahoma; font-size: 16px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;"></span><br /><h1 dir="ltr">
<span style="background-color: transparent; color: black; font-family: 'Times New Roman'; font-size: 15px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: bold; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">SEJARAH DAN KEHIDUPAN JIN</span></h1>
<span style="background-color: transparent; color: black; font-family: 'Times New Roman'; font-size: 15px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: bold; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">Penciptaan jin sebelum penciptaan manusia</span><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: 'Times New Roman'; font-size: 15px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;"> </span><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Tahoma; font-size: 16px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;"></span><br /><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: 'Times New Roman'; font-size: 15px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">Dalam Alquran terdapat banyak ayat yang menceritakan tentang Jin. Diantaranya:</span><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Tahoma; font-size: 16px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;"></span><br /><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: 'Times New Roman'; font-size: 15px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">1. Surah Al-Hijr ayat 26 – 27:</span><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: 'Times New Roman'; font-size: 15px; font-style: italic; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">Artinya:
“Dan sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dari tanah liat yang
kering kerontang yang berasal dari lumpur hitam yang diberi bentuk dan
Kami telah ciptakan Jin sebelum di ciptakan manusia dari api yang sangat
panas.” Jadi Jin lebih dahulu diciptakan daripada manusia.</span><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Tahoma; font-size: 16px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;"></span><br /><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: 'Times New Roman'; font-size: 15px; font-style: italic; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">2. Surah Ar-Rahman ayat 15:<br class="kix-line-break" />Artinya: “Dia (Allah) menciptakan Jann (Jin) dari nyala api (Pucuk api yang menyala-nyala atau Maarij)”</span><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Tahoma; font-size: 16px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;"></span><br /><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: 'Times New Roman'; font-size: 15px; font-style: italic; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">3. Surah Al-’Araf ayat 12:<br class="kix-line-break" />Artinya: “Engkau ciptakan aku (kata Iblis) dari api sedangkan kau ciptakan dia (Adam) dari tanah.”</span><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Tahoma; font-size: 16px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;"></span><br /><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: 'Times New Roman'; font-size: 15px; font-style: italic; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">4. Dari Hadis Nabi saw yang telah diriwayatkan oleh Muslim ra:<br class="kix-line-break" />“Malaikat
diciptakan dari cahaya, Jaan diciptakan dari lidah api sedangkan Adam
diciptakan dari sesuatu yang telah disebutkan kepada kamu (tanah).”</span><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Tahoma; font-size: 16px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;"></span><br /><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: 'Times New Roman'; font-size: 15px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">Secara
pasti, kaum jin adalah makhluk hidup, berakal dan mereka melakukan
segala sesuatu dengan kehendak. Karena jin lebih dulu ada, maka Allah
mendahulukan penyebutannya daripada manusia ketika menjelaskan bahwa
mereka diperintah untuk beribadah seperti halnya manusia. Allah
berfirman:</span><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Tahoma; font-size: 16px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;"></span><br /><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: 'Times New Roman'; font-size: 15px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">“</span><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: 'Times New Roman'; font-size: 15px; font-style: italic; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka beribadah kepadaKu.” (Adz-Dzariyat: 56)</span><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Tahoma; font-size: 16px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;"></span><br /><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: 'Times New Roman'; font-size: 15px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: bold; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">Penggambaran tentang jin</span><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Tahoma; font-size: 16px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;"></span><br /><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: 'Times New Roman'; font-size: 15px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">Jin
menurut bahasa (Arab) berasal dari kata ijtinan, al jinnu, secara
harfiah berarti sesuatu yang berkonotasi “tersembunyi” atau “tidak
terlihat”. Maka segala sesuatu yang tertutup berarti tersembunyi. Jadi,
jin itu disebut dengan jin karena keadaannya yang tersembunyi. </span><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Tahoma; font-size: 16px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;"></span><br /><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: 'Times New Roman'; font-size: 15px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">Surat</span><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: 'Times New Roman'; font-size: 15px; font-style: italic; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;"> Al-A’raf Ayat 72:<br class="kix-line-break" />“Sesungguhnya ia dan pengikut-pengikutnya melihat kamu dari suatu tempat yang kamu tidak bisa melihat mereka.”</span><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Tahoma; font-size: 16px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;"></span><br /><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: 'Times New Roman'; font-size: 15px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">Syaikhuna
Muqbil bin Hadist mengatakan: “Jin memiliki roh dan jasad. Hanya saja
mereka dapat berubah-ubah bentuk dan menyerupai sosok tertentu, serta
mereka bisa masuk dari tempat manapun. </span><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Tahoma; font-size: 16px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;"></span><br /><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: 'Times New Roman'; font-size: 15px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">Nabi
memerintahkan kepada kita agar menutup pintu-pintu sembari beliau
mengatakan: ‘Sesungguhnya setan tidak dapat membuka yang tertutup’.
Beliau memerintahkan agar kita menutup bejana-bejana dan menyebut nama
Allah SWT atasnya. Demikian pula bila seseorang masuk ke rumahnya
kemudian membaca bismillah, maka setan mengatakan: ‘Tidak ada kesempatan
menginap’. Jika seseorang makan dan mengucapkan bismillah, maka setan
berkata: ‘Tidak ada kesempatan menginap dan bersantap malam’.”
(Nashihatii li Ahlis Sunnah Minal Jin)</span><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Tahoma; font-size: 16px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;"></span><br /><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: 'Times New Roman'; font-size: 15px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: bold; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">Tempat tinggal jin</span><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Tahoma; font-size: 16px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;"></span><br /><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: 'Times New Roman'; font-size: 15px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">Kaum
jin memiliki tempat tinggal yang berbeda-beda. Jin muslim yang shalih
bertempat tinggal di masjid dan tempat-tempat yang baik. Sedangkan jin
yang jahat dan merusak, mereka tinggal di kamar mandi dan tempat-tempat
yang kotor. (Nashihatii li Ahlis Sunnah Minal Jin). Alam tempat
berdiamnya Jin adalah di lautan, daratan, di udara dan di Alam Mithal
yaitu suatu alam yang terletak diantara alam manusia dan alam malaikat.
Oleh sebab itu orang tua kita selalu berpesan agar anak-anaknya segera
kembali ke rumah apabila tiba waktu maghrib dan pintu serta jendela
rumah harus di tutup, agar tidak dimasuki oleh setan dan Iblis.</span><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Tahoma; font-size: 16px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;"></span><br /><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: 'Times New Roman'; font-size: 15px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">Sebagaimana sebuah hadist yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari dari Rasulullah:<br class="kix-line-break" />“Bila
kamu menghadapi malam atau kamu telah berada di sebagian malam maka
tahanlah anak-anakmu karena sesungguhnya setan berkeliaran ketika itu
dan apabila berlalu sesuatu ketika malam maka tahanlah mereka dan
tutuplah pintu-pintu rumahmu serta sebutlah nama Allah, padamkan
lampu-lampu mu serta sebutlah nama Allah, ikatlah minuman mu serta
sebutlah nama Allah dan tutuplah sisa makanan mu serta sebutlah nama
Allah (ketika menutupnya) “</span><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Tahoma; font-size: 16px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;"></span><br /><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: 'Times New Roman'; font-size: 15px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">Tulang dan kotoran hewan adalah makanan jin. Di dalam sebuah hadits, Rasulullah n berkata kepada Abu Hurairah :</span><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Tahoma; font-size: 16px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;"></span><br /><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: 'Times New Roman'; font-size: 15px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">“Carikan
beberapa buah batu untuk kugunakan bersuci dan janganlah engkau carikan
tulang dan kotoran hewan.” Abu Hurairahzberkata: “Aku pun membawakan
untuknya beberapa buah batu dan kusimpan di sampingnya. Lalu aku menjauh
hingga beliau menyelesaikan hajatnya.”<br class="kix-line-break" />Aku bertanya: “Ada apa dengan tulang dan kotoran hewan?”<br class="kix-line-break" />Beliau
menjawab: “Keduanya termasuk makanan jin. Aku pernah didatangi
rombongan utusan jin dari Nashibin, dan mereka adalah sebaik-baik jin.
Mereka meminta bekal kepadaku. Maka aku berdoa kepada Allah untuk mereka
agar tidaklah mereka melewati tulang dan kotoran melainkan mereka
mendapatkan makanan.” (HR. Al-Bukhari no. 3860 dari Abu Hurairah z,
dalam riwayat Muslim disebutkan : “Semua tulang yang disebutkan nama
Allah padanya”.</span><br />
<span style="background-color: transparent; color: black; font-family: 'Times New Roman'; font-size: 15px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;"><span id="internal-source-marker_0.7972543100842928" style="background-color: transparent; color: black; font-family: 'Times New Roman'; font-size: 15px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: bold; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">Tujuan kehidupan Iblis dan jin atau manusia yang bersifat syeitan:</span><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Tahoma; font-size: 16px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;"></span><br /><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: 'Times New Roman'; font-size: 15px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">Iblis
adalah wazan dari fi’il, diambil dari asal kata al-iblaas yang bermakna
at-tai`as (putus asa) dari rahmat Allah. Mereka adalah musuh nomer
wahid bagi manusia, musuh bagi Adam dan keturunannya. Dengan kesombongan
dan analoginya yang rusak serta kedustaannya, mereka berani menentang
perintah Allah saat mereka enggan untuk sujud kepada Adam.</span><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Tahoma; font-size: 16px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;"></span><br /><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: 'Times New Roman'; font-size: 15px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">Allah berfirman:</span><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Tahoma; font-size: 16px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;"></span><br /><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: 'Times New Roman'; font-size: 15px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">“Dan
(ingatlah) ketika Kami berfirman dalam surah Al A’raf 11 kepada para
malaikat: ‘Sujudlah kamu kepada Adam,’. maka sujudlah mereka kecuali
Iblis. Ia enggan dan takabur, dan adalah ia termasuk golongan
orang-orang yang kafir.” (Al-Baqarah: 34). Malah dengan analoginya yang
menyesatkan, Iblis menjawab:</span><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Tahoma; font-size: 16px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;"></span><br /><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: 'Times New Roman'; font-size: 15px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">“</span><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: 'Times New Roman'; font-size: 15px; font-style: italic; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">Aku lebih baik darinya: Engkau ciptakan aku dari api sedang dia Engkau ciptakan dari tanah.” (Al-A’raf: 12)</span><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: 'Times New Roman'; font-size: 15px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">Sejak itu iblis memproklamirkan tugasnya seperti</span><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: 'Times New Roman'; font-size: 15px; font-style: italic; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;"> </span><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: 'Times New Roman'; font-size: 15px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">dalam Surah Al-Araf :16 dan 17</span><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: 'Times New Roman'; font-size: 15px; font-style: italic; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">.</span><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Tahoma; font-size: 16px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;"></span><br /><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: 'Times New Roman'; font-size: 15px; font-style: italic; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">Ayat 16: Iblis menjawab: karena engkau telah menyesatkan aku, pasti aku akan selalu menghalangi mereka dari jalanMu yang lurus.</span><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Tahoma; font-size: 16px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;"></span><br /><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: 'Times New Roman'; font-size: 15px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">Syeitan akan menggoda manusia dari arah manapun juga untuk menggelincirkan manusia. </span><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Tahoma; font-size: 16px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;"></span><br /><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: 'Times New Roman'; font-size: 15px; font-style: italic; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">Ayat
17: kemudian aku pasti akan mendatangi mereka dari depan, dari
belakang, dari kanan dan dari kiri mereka. Dan Engkau tidak akan
mendapati kebanyakan mereka bersyukur.</span><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Tahoma; font-size: 16px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;"></span><br /><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: 'Times New Roman'; font-size: 15px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">Sumpah
mereka untuk menggoda Bani Adam terus berlangsung sampai hari kiamat
setelah mereka berhasil menggoda Abul Basyar (bapak manusia) Adam AS dan
vonis sesat dari Allah SWT untuk mereka. Allah mengingatkan kita dengan
firman-Nya:</span><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Tahoma; font-size: 16px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;"></span><br /><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: 'Times New Roman'; font-size: 15px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">“</span><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: 'Times New Roman'; font-size: 15px; font-style: italic; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">Hai
anak Adam, janganlah sekali-kali kamu dapat ditipu oleh setan
sebagaimana ia telah mengeluarkan kedua ibu bapakmu dari surga. Ia
menanggalkan pakaian kedua-nya untuk memperlihatkan kepada keduanya
auratnya. Sesungguhnya ia dan pengikut-pengikutnya melihat kamu dari
suatu tempat yang kamu tidak bisa melihat mereka. Sesungguhnya Kami
telah menjadikan setan-setan itu pemimpin-pemimpin bagi orang-orang yang
tidak beriman.” (Al-A’raf: 27)</span><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: 'Times New Roman'; font-size: 15px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;"> </span><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Tahoma; font-size: 16px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;"></span><br /><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: 'Times New Roman'; font-size: 15px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;"> </span><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Tahoma; font-size: 16px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;"></span><br /><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: 'Times New Roman'; font-size: 15px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;"> Allah berfirman:</span><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Tahoma; font-size: 16px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;"></span><br /><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: 'Times New Roman'; font-size: 15px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">“</span><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: 'Times New Roman'; font-size: 15px; font-style: italic; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">Sesungguhnya
setan itu adalah musuh bagimu, maka anggaplah ia musuhmu, karena
sesungguhnya setan-setan itu hanya mengajak golongannya supaya mereka
menjadi penghuni neraka yang menyala-nyala.” (Fathir: 6)</span><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Tahoma; font-size: 16px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;"></span><br /><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: 'Times New Roman'; font-size: 15px; font-style: italic; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">Dan
berkatalah syaitan tatkala perkara (hisab) telah diselesaikan:
“Sesungguhnya Allah telah menjanjikan kepadamu janji yang benar, dan
akupun telah menjanjikan kepadamu tetapi aku menyalahinya. Sekali-kali
tidak ada kekuasaan bagiku terhadapmu, melainkan (sekedar) aku menyeru
kamu lalu kamu mematuhi seruanku, oleh sebab itu janganlah kamu mencerca
aku akan tetapi cercalah dirimu sendiri. Aku sekali-kali tidak dapat
menolongmu dan kamupun sekali-kali tidak dapat menolongku. Sesungguhnya
aku tidak membenarkan perbuatanmu mempersekutukan aku (dengan Allah)
sejak dahulu.” Sesungguhnya orang-orang yang zalim itu mendapat siksaan
yang pedih. (QS Ibrahim 22)</span><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Tahoma; font-size: 16px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;"></span><br /><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: 'Times New Roman'; font-size: 15px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: underline; vertical-align: baseline;">Dan Allah telah memperingatkan</span><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: 'Times New Roman'; font-size: 15px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">:</span><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Tahoma; font-size: 16px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;"></span><br /><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: 'Times New Roman'; font-size: 15px; font-style: italic; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">“Patutkah
kamu mengambil dia dan turunan-turunannya sebagai pemimpin selain-Ku,
sedangkan mereka adalah musuhmu? Amat buruklah Iblis itu sebagai
pengganti (Allah) bagi orang-orang yang dzalim.” (Al-Kahfi: 50)</span><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Tahoma; font-size: 16px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;"></span><br /><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: 'Times New Roman'; font-size: 15px; font-style: italic; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">Jin
itu ada tiga macam. sesuai sabda rasulullah, “jin ada tiga macam.
pertama, jin yang mempunyai sayap, mereka bisa terbang di udara. kedua,
jin berupa ular-ular dan kalajengking. dan ketiga, jin yang bertempat
tinggal dan pindah-pindah serta berpetualang.” (HR Thabrani dan Hakim)</span><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Tahoma; font-size: 16px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;"></span><br /><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: 'Times New Roman'; font-size: 16px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: bold; text-decoration: none; vertical-align: baseline;"> </span></span><br />
<span style="background-color: transparent; color: black; font-family: 'Times New Roman'; font-size: 15px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;"><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: 'Times New Roman'; font-size: 16px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: bold; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">CARA MENGHINDARI GANGGUAN JIN</span><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Tahoma; font-size: 16px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;"></span><br /><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: 'Times New Roman'; font-size: 15px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">1. Mohon Perlindungan kepada Allah<br class="kix-line-break" />Allah
berfirman, “Dan jika setan mengganggumu dengan suatu gangguan, maka
mohonlah perlindungan kepada Allah. Sesungguhnya Dia Maha Mendengar,
Maha Mengetahui.” (QS. Al-A’raf:200).</span><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Tahoma; font-size: 16px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;"></span><br /><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: 'Times New Roman'; font-size: 15px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">Selain
itu, Adi Bin Tsabit meriwayatkan dari Sulaiman bin Shard, katanya,
“Sungguh aku tahu ada kalimat sekiranya seseorang mengucapkannya,
niscaya sirna sesuatu yang menggelisahkannya. Jika seseorang mengucapkan
Ta’awudz.</span><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Tahoma; font-size: 16px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;"></span><br /><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: 'Times New Roman'; font-size: 15px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">2. Membaca Surat Al-Falaq dan Surat An-Nas<br class="kix-line-break" />Kedua
surat tersebut memang memiliki pengaruh yang dahsyat terhadap kejahatan
dan gangguan setan. Diriwayatkan bahwa Rasulullah selalu membacanya
setiap malam saat akan tidur.<br class="kix-line-break" />3. Membaca Ayat Kursi<br class="kix-line-break" />Mungkin
anda ingat pada kisah yang diriwayatkan oleh Abu Hanifah saat beliau
menjaga tugas tempat penyimpanan zakat Ramadhan. Ada pencuri yang
mencuri ke gudang tersebut tiga malam beturut-turut. Pada malam pertama
dan kedua, karena kasihan Abu Hurairah melepaskannya. Tapi pada malam
ketiga Abu Hurairah bersikeras tak akan melepaskannya walaupun si
pencuri memohon-mohon. Abu Hurairah berniat menghadapkan si pencuri pada
Rasulullah. Tapi akhirnya Abu Hurairah melepaskannya juga karena si
pencuri mengajari Abu Hurairah ayat Kursi. Belakangan diketahui bahwa si
pencuri adalah setan yang menyamar.</span><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Tahoma; font-size: 16px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;"></span><br /><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: 'Times New Roman'; font-size: 15px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">Khasiat
Ayat Kursi memang luar biasa. Disebutkan, bila ayat Kursi dibaca saat
akan tidur, maka orang tersebut akan senantiasa dijaga oleh penjaga dari
Allah dan tak akan didekati setan sampai pagi.</span><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Tahoma; font-size: 16px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;"></span><br /><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: 'Times New Roman'; font-size: 15px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">4. Membaca Surat Al-Baqarah<br class="kix-line-break" />Rasulullah
pernah bersabda, “Janganlah kalian menjadikan rumah-rumah kalian
seperti kuburan. Sesungguhnya rumah yang didalamnya surat Al-Baqarah
dibaca tidak dimasuki setan.”</span><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Tahoma; font-size: 16px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;"></span><br /><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: 'Times New Roman'; font-size: 15px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">5. Membaca Akhir Surat Al-Baqarah<br class="kix-line-break" />Rasulullah
pernah bersabda, “Sesungguhnya Allah menulis satu kitab 2000 tahun
sebelum menciptakan mahluk. Dia menurunkan darinya dua ayat yang
dijadikan-Nya sebagai penutup surat Al-Baqarah. Tidaklah keduanya dibaca
dalam suatu rumah tiga malam (berturut-turut) lantas setan menetap
disana.”</span><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Tahoma; font-size: 16px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;"></span><br /><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: 'Times New Roman'; font-size: 15px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">6. Membaca Tiga Ayat Pertama Surat Al-Mukmin dan Ayat Kursi<br class="kix-line-break" />Rasulullah
bersabda, “Barangsiapa membaca tiga ayat pertama surat Al-Mukmin dan
ayat Kursi di pagi hari, niscaya dia dijaga dengannya sampai sore. Dan
barangsiapa membacanya disore hari, niscaya dia dijaga dengannya sampai
pagi.”</span><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Tahoma; font-size: 16px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;"></span><br /><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: 'Times New Roman'; font-size: 15px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">7. Membaca bacaan berikut:<br class="kix-line-break" />LAAILAAHAILLALLAAHU WAHDAHULAA SYARIIKALAH. LAHULMULKU WA LAHULHAMDU WAHUWA ‘ALAKULLI SYAIINKODIIR.</span><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Tahoma; font-size: 16px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;"></span><br /><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: 'Times New Roman'; font-size: 15px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">8. Wudhu dan Shalat<br class="kix-line-break" />Kedua
hal tersebut merupakan perkara terbesar untuk membentengi diri dari
setan, terutama saat diliputi amarah dan syahwat. Maka bila seseorang
sedang bergejolak kemarahannya, berwudhulah dan shalatlah, maka
kemarahan tersebut akan mereda.</span><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Tahoma; font-size: 16px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;"></span><br /><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: 'Times New Roman'; font-size: 15px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">9. Tidak Berlebihan dalam Pandangan, Bicara, Makan, dan Bergaul.<br class="kix-line-break" />Seringkali setan dapat menguasai seorang manusia dari keempat pintu tersebut.</span><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Tahoma; font-size: 16px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;"></span><br /><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: 'Times New Roman'; font-size: 15px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">10. Memperbanyak Dzikir pada Allah SWT<br class="kix-line-break" />Nabi
telah menyampaikan lewat Hadits bahwwa seorang hamba hanya bisa menjaga
hatinya dari godaan setan dengan berdzikir pada Allah. Jika seorang
hamba mengingat Allah, maka setan akan menjauh dan begitu pula
sebaliknya.</span><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Tahoma; font-size: 16px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;"></span><br /><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: 'Times New Roman'; font-size: 15px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: bold; text-decoration: underline; vertical-align: baseline;">Lalu, apa bedanya jin, iblis, dan setan</span><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: 'Times New Roman'; font-size: 15px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: bold; text-decoration: none; vertical-align: baseline;"> ?</span><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: 'Times New Roman'; font-size: 15px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">
pada hakikatnya sama. Iblis itu merupakan jin yang durhaka kepada Allah
(masih ingatkan kisah di Al Quran tentang pengusiran iblis ini dari
surga?). Atau bisa juga disebut setan yang berasal dari golongan jin.
jadi yang namanya setan itu bukan makhluk, tetapi sifat. Makanya setan
tidak hanya berasal dari golongan jin, tapi juga dari golongan manusia
(QS An Naas).</span><br /> </span>ngajikokhttp://www.blogger.com/profile/07650292908853868840noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7386222798931043460.post-23413563647301242052012-10-14T17:00:00.002-07:002012-10-14T17:00:58.197-07:00Makna Taubat<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://www.earthrangers.com/content/wildwire/bluewater.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="150" src="http://www.earthrangers.com/content/wildwire/bluewater.jpg" width="200" /></a></div>
<div dir="ltr" style="margin-bottom: 0pt; margin-left: -0.05pt; margin-right: -0.05pt; margin-top: 0pt; text-align: justify; text-indent: -0.05pt;">
<span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 13px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: bold; text-decoration: none; vertical-align: baseline;"></span><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 13px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">Menurut </span><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 13px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: bold; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">bahasa</span><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 13px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;"> At-taubah berarti ar-rujuu’ (kembali), sedangkan menurut </span><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 13px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: bold; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">istilah</span><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 13px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">
taubat adalah kembali dari kondisi jauh dari Allah SWT menuju kedekatan
kepada-Nya. Atau: pengakuan atas dosa, penyesalan, berhenti, dan tekad
untuk tidak mengulanginya kembali di masa datang.</span></div>
<div dir="ltr" style="margin-bottom: 0pt; margin-left: -0.05pt; margin-right: -0.05pt; margin-top: 0pt; text-align: justify; text-indent: -0.05pt;">
<span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 13px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: bold; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">Mengapa harus bertaubat?</span></div>
<div dir="ltr" style="margin-bottom: 0pt; margin-left: -0.05pt; margin-right: -0.05pt; margin-top: 0pt; text-align: justify; text-indent: -0.05pt;">
<span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 13px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">1. Karena manusia pasti berdosa.</span></div>
<div dir="ltr" style="margin-bottom: 0pt; margin-left: -0.05pt; margin-right: -0.05pt; margin-top: 0pt; text-align: justify; text-indent: -0.05pt;">
<span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 13px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">2.
Karena dosa adalah penghalang antara kita dan Sang Kekasih (Allah SWT),
maka lari dari hal yang membuat kita jauh dari-Nya adalah kemestian.</span></div>
<a name='more'></a><br />
<div dir="ltr" style="margin-bottom: 0pt; margin-left: -0.05pt; margin-right: -0.05pt; margin-top: 0pt; text-align: justify; text-indent: -0.05pt;">
<span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 13px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">3. Karena dosa pasti membawa kehancuran cepat atau lambat, maka mereka yang berakal sehat pasti segera menjauh darinya.</span></div>
<div dir="ltr" style="margin-bottom: 0pt; margin-left: -0.05pt; margin-right: -0.05pt; margin-top: 0pt; text-align: justify; text-indent: -0.05pt;">
<span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 13px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">4.
Jika ada manusia yang tidak melakukan dosa, pasti ia pernah
berkeinginan untuk melakukannya. Jika ada orang yang tidak pernah
berkeinginan melakukan dosa, pasti ia pernah lalai dari mengingat Allah.
Jika ada orang yang tidak pernah lalai mengingat Allah, pastilah ia
tidak akan mampu memberikan hak Allah sepenuhnya. Semua itu adalah
kekurangan yang harus ditutupi dengan taubat.</span></div>
<div dir="ltr" style="margin-bottom: 0pt; margin-left: -0.05pt; margin-right: -0.05pt; margin-top: 0pt; text-align: justify; text-indent: -0.05pt;">
<span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 13px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">5. Karena Allah swt memerintahkan kita bertaubat, sebagaimana dalam firman-Nya,</span></div>
<div dir="ltr" style="margin-bottom: 0pt; margin-left: -0.05pt; margin-right: -0.05pt; margin-top: 0pt; text-align: justify; text-indent: -0.05pt;">
<span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 13px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">يَا
أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا تُوبُوا إِلَى اللَّهِ تَوْبَةً نَّصُوحًا
عَسَىٰ رَبُّكُمْ أَن يُكَفِّرَ عَنكُمْ سَيِّئَاتِكُمْ وَيُدْخِلَكُمْ
جَنَّاتٍ تَجْرِي مِن تَحْتِهَا الْأَنْهَارُ يَوْمَ لَا يُخْزِي اللَّهُ
النَّبِيَّ وَالَّذِينَ آمَنُوا مَعَهُ ۖ نُورُهُمْ يَسْعَىٰ بَيْنَ
أَيْدِيهِمْ وَبِأَيْمَانِهِمْ يَقُولُونَ رَبَّنَا أَتْمِمْ لَنَا
نُورَنَا وَاغْفِرْ لَنَا ۖ إِنَّكَ عَلَىٰ كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ﴿٨﴾</span></div>
<div dir="ltr" style="margin-bottom: 0pt; margin-left: -0.05pt; margin-right: -0.05pt; margin-top: 0pt; text-align: justify; text-indent: -0.05pt;">
<span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 13px; font-style: italic; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">“Hai
orang-orang yang beriman, bertaubatlah kepada Allah dengan taubatan
nasuhaa (taubat yang semurni-murninya). Mudah-mudahan Rabbmu akan
menutupi kesalahan-kesalahanmu dan memasukkanmu ke dalam jannah yang
mengalir di bawahnya sungai-sungai, pada hari ketika Allah tidak
menghinakan Nabi dan orang-orang mukmin yang bersama dia; sedang cahaya
mereka memancar di hadapan dan di sebelah kanan mereka, sambil mereka
mengatakan: “Ya Rabb kami, sempurnakanlah bagi kami cahaya kami dan
ampunilah kami; Sesungguhnya Engkau Maha Kuasa atas segala sesuatu”.</span><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 13px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;"> (QS. At-Tahrim: 8)</span></div>
<div dir="ltr" style="margin-bottom: 0pt; margin-left: -0.05pt; margin-right: -0.05pt; margin-top: 0pt; text-align: justify; text-indent: -0.05pt;">
<span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 13px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">وَتُوبُوا إِلَى اللَّهِ جَمِيعًا أَيُّهَ الْمُؤْمِنُونَ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُونَ﴿٣١﴾</span></div>
<div dir="ltr" style="margin-bottom: 0pt; margin-left: -0.05pt; margin-right: -0.05pt; margin-top: 0pt; text-align: justify; text-indent: -0.05pt;">
<span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 13px; font-style: italic; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">“Dan bertaubatlah kamu sekalian kepada Allah, hai orang-orang yang beriman supaya kamu beruntung.”</span><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 13px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;"> (QS. An-Nuur: 31)</span></div>
<div dir="ltr" style="margin-bottom: 0pt; margin-left: -0.05pt; margin-right: -0.05pt; margin-top: 0pt; text-align: justify; text-indent: -0.05pt;">
<span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 13px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">وَأَنِ
اسْتَغْفِرُوا رَبَّكُمْ ثُمَّ تُوبُوا إِلَيْهِ يُمَتِّعْكُم مَّتَاعًا
حَسَنًا إِلَىٰ أَجَلٍ مُّسَمًّى وَيُؤْتِ كُلَّ ذِي فَضْلٍ فَضْلَهُ ۖ
وَإِن تَوَلَّوْا فَإِنِّي أَخَافُ عَلَيْكُمْ عَذَابَ يَوْمٍ كَبِيرٍ﴿٣﴾</span></div>
<div dir="ltr" style="margin-bottom: 0pt; margin-left: -0.05pt; margin-right: -0.05pt; margin-top: 0pt; text-align: justify; text-indent: -0.05pt;">
<span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 13px; font-style: italic; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">“dan
hendaklah kamu meminta ampun kepada Tuhanmu dan bertaubat kepada-Nya.
(Jika kamu mengerjakan yang demikian), niscaya Dia akan memberi
kenikmatan yang baik (terus menerus) kepadamu sampai kepada waktu yang
telah ditentukan dan Dia akan memberikan kepada tiap-tiap orang yang
mempunyai keutamaan (balasan) keutamaannya. Jika kamu berpaling, maka
sesungguhnya aku takut kamu akan ditimpa siksa hari kiamat.”</span><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 13px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;"> (QS. Huud: 3)</span></div>
<div dir="ltr" style="margin-bottom: 0pt; margin-left: -0.05pt; margin-right: -0.05pt; margin-top: 0pt; text-align: justify; text-indent: -0.05pt;">
<span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 13px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">6. Karena Allah mencintai orang yang bertaubat, sebagaimana dalam firman-Nya,</span></div>
<div dir="ltr" style="margin-bottom: 0pt; margin-left: -0.05pt; margin-right: -0.05pt; margin-top: 0pt; text-align: justify; text-indent: -0.05pt;">
<span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 13px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">إِنَّ اللَّهَ يُحِبُّ التَّوَّابِينَ وَيُحِبُّ الْمُتَطَهِّرِينَ﴿٢٢٢﴾</span></div>
<div dir="ltr" style="margin-bottom: 0pt; margin-left: -0.05pt; margin-right: -0.05pt; margin-top: 0pt; text-align: justify; text-indent: -0.05pt;">
<span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 13px; font-style: italic; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">“Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertaubat dan menyukai orang-orang yang mensucikan diri.”</span><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 13px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;"> (QS. Al-Baqarah: 222)</span></div>
<div dir="ltr" style="margin-bottom: 0pt; margin-left: -0.05pt; margin-right: -0.05pt; margin-top: 0pt; text-align: justify; text-indent: -0.05pt;">
<span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 13px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">7. Karena Rasulullah SAW senantiasa bertaubat padahal beliau seorang nabi yang ma’shum (terjaga dari dosa). Beliau bersabda:</span></div>
<div dir="ltr" style="margin-bottom: 0pt; margin-left: -0.05pt; margin-right: -0.05pt; margin-top: 0pt; text-align: justify; text-indent: -0.05pt;">
<span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 13px; font-style: italic; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">“Demi Allah, sesungguhnya aku meminta ampun dan bertaubat kepada Allah dalam sehari lebih dari tujuh puluh kali.”</span><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 13px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;"> (HR. Bukhari).</span></div>
<div dir="ltr" style="margin-bottom: 0pt; margin-left: -0.05pt; margin-right: -0.05pt; margin-top: 0pt; text-align: justify; text-indent: -0.05pt;">
<span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 13px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">Dalam riwayat Muslim disebutkan bahwa beliau beristighfar seratus kali dalam sehari.</span></div>
<div dir="ltr" style="margin-bottom: 0pt; margin-left: -0.05pt; margin-right: -0.05pt; margin-top: 0pt; text-align: justify; text-indent: -0.05pt;">
<span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 13px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: bold; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">Syarat-syarat taubat</span></div>
<br /><ol style="margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;">
<li style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 15px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; list-style-type: decimal; margin-left: -24px; text-decoration: none; vertical-align: baseline;"><div dir="ltr" style="margin-bottom: 0pt; margin-right: -0.05pt; margin-top: 0pt; text-align: justify;">
<span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 13px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">Penyesalan dari dosa karena Allah.</span></div>
</li>
<li style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 15px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; list-style-type: decimal; margin-left: -24px; text-decoration: none; vertical-align: baseline;"><div dir="ltr" style="margin-bottom: 0pt; margin-right: -0.05pt; margin-top: 0pt; text-align: justify;">
<span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 13px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">Berhenti melakukannya.</span></div>
</li>
<li style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 15px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; list-style-type: decimal; margin-left: -24px; text-decoration: none; vertical-align: baseline;"><div dir="ltr" style="margin-bottom: 0pt; margin-right: -0.05pt; margin-top: 0pt; text-align: justify;">
<span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 13px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">Bertekad untuk tidak mengulanginya di masa datang.</span></div>
</li>
<li style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 15px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; list-style-type: decimal; margin-left: -24px; text-decoration: none; vertical-align: baseline;"><div dir="ltr" style="margin-bottom: 0pt; margin-right: -0.05pt; margin-top: 0pt; text-align: justify;">
<span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 13px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">Dilakukan sebelum nyawa sampai di tenggorokan ketika sakaratul maut, atau sebelum matahari terbit dari barat.</span></div>
</li>
<li style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 15px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; list-style-type: decimal; margin-left: -24px; text-decoration: none; vertical-align: baseline;"><div dir="ltr" style="margin-bottom: 0pt; margin-right: -0.05pt; margin-top: 0pt; text-align: justify;">
<span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 13px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">Jika
dosa berkaitan dengan sesama manusia, maka syaratnya bertambah satu:
melunasi hak orang tersebut, atau meminta kerelaannya, atau memperbanyak
amal kebaikan.</span></div>
</li>
</ol>
<div dir="ltr" style="margin-bottom: 0pt; margin-left: -0.05pt; margin-right: -0.05pt; margin-top: 0pt; text-align: justify; text-indent: -0.05pt;">
<span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 13px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">Kemaksiatan
yang dilakukan berkaitan dengan hak sesama manusia, ada empat syarat
yang harus dipenuhi, yakni syarat pertama, kedua, dan ketiga,
sebagaimana tiga syarat di atas, dan syarat keempat: membebaskan diri
dari hak tersebut.</span></div>
<div dir="ltr" style="margin-bottom: 0pt; margin-left: -0.05pt; margin-right: -0.05pt; margin-top: 0pt; text-align: justify; text-indent: -0.05pt;">
<span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 13px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">Artinya, jika hak itu berupa harta benda, ia harus mengembalikan kepada pemiliknya. Jika berupa </span><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 13px; font-style: italic; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">qadzaf </span><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 13px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">(menuduh
orang lain berbuat zina), ia harus menyerahkan dirinya untuk dijatuhi
hukuman atau meminta maaf kepada orang yang bersangkutan. Jika berupa </span><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 13px; font-style: italic; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">ghibah </span><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 13px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">(menggunjing orang lain), ia harus meminta maaf kepada orang tersebut.</span></div>
<div dir="ltr" style="margin-bottom: 0pt; margin-left: -0.05pt; margin-right: -0.05pt; margin-top: 0pt; text-align: justify; text-indent: -0.05pt;">
<span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 13px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">Setiap
orang harus bertaubat dari segala dosa yang pernah diperbuat. Jika ia
hanya bertaubat dari sebagian dosanya, taubat tersebut diterima, namun
ia masih mempunyai tanggungan dosa yang lain.</span></div>
<div dir="ltr" style="margin-bottom: 0pt; margin-left: -0.05pt; margin-right: -0.05pt; margin-top: 0pt; text-align: justify; text-indent: -0.05pt;">
<span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 13px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;"><br class="kix-line-break" /></span><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 13px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: bold; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">Buah dari Taubat</span></div>
<div dir="ltr" style="margin-bottom: 0pt; margin-left: -0.05pt; margin-right: -0.05pt; margin-top: 0pt; text-align: justify; text-indent: -0.05pt;">
<span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 13px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: bold; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">dakwatuna.com - </span><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 13px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">Taubat
selain kewajiban dan keharusan yang mesti dilakukan oleh manusia, tanpa
terkecuali orang beriman apalagi orang banyak berdosa dan maksiat.
Allah SWT berfirman</span></div>
<div dir="ltr" style="margin-bottom: 0pt; margin-left: -0.05pt; margin-right: -0.05pt; margin-top: 0pt; text-align: justify; text-indent: -0.05pt;">
<span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 13px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">وَتُوبُوا إِلَى اللَّهِ جَمِيعًا أَيُّهَ الْمُؤْمِنُونَ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُونَ﴿٣١﴾</span></div>
<div dir="ltr" style="margin-bottom: 0pt; margin-left: -0.05pt; margin-right: -0.05pt; margin-top: 0pt; text-align: justify; text-indent: -0.05pt;">
<span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 13px; font-style: italic; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">“…dan bertaubatlah kamu sekalian kepada Allah, hai orang-orang yang beriman supaya kamu beruntung.”</span><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 13px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;"> (QS. An-Nuur: 31)</span></div>
<div dir="ltr" style="margin-bottom: 0pt; margin-left: -0.05pt; margin-right: -0.05pt; margin-top: 0pt; text-align: justify; text-indent: -0.05pt;">
<span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 13px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">Allah Berfirman:</span></div>
<div dir="ltr" style="margin-bottom: 0pt; margin-left: -0.05pt; margin-right: -0.05pt; margin-top: 0pt; text-align: justify; text-indent: -0.05pt;">
<span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 13px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">وَاسْتَغْفِرُوا رَبَّكُمْ ثُمَّ تُوبُوا إِلَيْهِ ۚ</span></div>
<div dir="ltr" style="margin-bottom: 0pt; margin-left: -0.05pt; margin-right: -0.05pt; margin-top: 0pt; text-align: justify; text-indent: -0.05pt;">
<span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 13px; font-style: italic; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">“Mohonlah ampun kepada Tuhanmu kemudian bertaubatlah kepada-Nya…” </span><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 13px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">(QS. Huud: 90)</span></div>
<div dir="ltr" style="margin-bottom: 0pt; margin-left: -0.05pt; margin-right: -0.05pt; margin-top: 0pt; text-align: justify; text-indent: -0.05pt;">
<span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 13px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">Allah Berfirman:</span></div>
<div dir="ltr" style="margin-bottom: 0pt; margin-left: -0.05pt; margin-right: -0.05pt; margin-top: 0pt; text-align: justify; text-indent: -0.05pt;">
<span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 13px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا تُوبُوا إِلَى اللَّهِ تَوْبَةً نَّصُوحًا</span></div>
<div dir="ltr" style="margin-bottom: 0pt; margin-left: -0.05pt; margin-right: -0.05pt; margin-top: 0pt; text-align: justify; text-indent: -0.05pt;">
<span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 13px; font-style: italic; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">“Hai orang-orang yang beriman, bertaubatlah kepada Allah dengan taubat yang sesungguhnya…”</span><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 13px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;"> (QS. At-Tahrim: 8)</span></div>
<div dir="ltr" style="margin-bottom: 0pt; margin-left: -0.05pt; margin-right: -0.05pt; margin-top: 0pt; text-align: justify; text-indent: -0.05pt;">
<span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 13px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">Dalam hadits nabi disebutkan:</span></div>
<div dir="ltr" style="margin-bottom: 0pt; margin-left: -0.05pt; margin-right: -0.05pt; margin-top: 0pt; text-align: justify; text-indent: -0.05pt;">
<span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 13px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">عَنْ
أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ قَالَ سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ
صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ وَاللَّهِ إِنِّي
لَأَسْتَغْفِرُ اللَّهَ وَأَتُوبُ إِلَيْهِ فِي الْيَوْمِ أَكْثَرَ مِنْ
سَبْعِينَ مَرَّةً (رَوَاهُ الْبُخَارِي)</span></div>
<div dir="ltr" style="margin-bottom: 0pt; margin-left: -0.05pt; margin-right: -0.05pt; margin-top: 0pt; text-align: justify; text-indent: -0.05pt;">
<span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 13px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">Abu Hurairah RA berkata: </span><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 13px; font-style: italic; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">“Aku
mendengar Rasulullah SAW bersabda, ‘Demi Allah, sesungguhnya, aku
membaca istighfar dan bertaubat kepada Allah dalam sehari lebih dari
tujuh puluh kali.’”</span><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 13px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;"> (HR. Bukhari)</span></div>
<div dir="ltr" style="margin-bottom: 0pt; margin-left: -0.05pt; margin-right: -0.05pt; margin-top: 0pt; text-align: justify; text-indent: -0.05pt;">
<span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 13px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">Dalam riwayat lain disebutkan:</span></div>
<div dir="ltr" style="margin-bottom: 0pt; margin-left: -0.05pt; margin-right: -0.05pt; margin-top: 0pt; text-align: justify; text-indent: -0.05pt;">
<span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 13px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">وَعَنْ
الأَغَرِّ بْنِ يَسَارٍ الْمُزَنِي رَضِيَ اللهُ عَنْهُ قَالَ : قَالَ
رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَا أَيُّهَا النَّاسُ
تُوبُوا إِلَى اللَّهِ فَإِنِّي أَتُوبُ فِي الْيَوْمِ إِلَيْهِ مِائَةَ
مَرَّةٍ (رَوَاهُ مُسْلِم)</span></div>
<div dir="ltr" style="margin-bottom: 0pt; margin-left: -0.05pt; margin-right: -0.05pt; margin-top: 0pt; text-align: justify; text-indent: -0.05pt;">
<span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 13px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">Al-Aghar bin Yasar Al-Muzani RA berkata bahwa Rasulullah SAW bersabda, </span><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 13px; font-style: italic; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">“Hai manusia, bertaubatlah kepada Allah dan mintalah ampunan kepada-Nya. Sesungguhnya, aku bertaubat seratus kali dalam sehari.”</span><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 13px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;"> (HR. Muslim)</span></div>
<div dir="ltr" style="margin-bottom: 0pt; margin-left: -0.05pt; margin-right: -0.05pt; margin-top: 0pt; text-align: justify; text-indent: -0.05pt;">
<span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 13px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">Taubat juga merupakan amalan yang sangat disenangi dan dicintai oleh Allah SWT. Seperti firman Allah:</span></div>
<div dir="ltr" style="margin-bottom: 0pt; margin-left: -0.05pt; margin-right: -0.05pt; margin-top: 0pt; text-align: justify; text-indent: -0.05pt;">
<span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 13px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">إِنَّ اللهَ يُحِبُّ التَّوَّابِيْنَ وَيُحِبُّ الْمُتَطَهِّرِيْنَ</span></div>
<div dir="ltr" style="margin-bottom: 0pt; margin-left: -0.05pt; margin-right: -0.05pt; margin-top: 0pt; text-align: justify; text-indent: -0.05pt;">
<span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 13px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">“Sesungguhnya Allah mencintai orang yang bertaubat dan mencintai orang yang mensucikan diri” (QS. Al-Baqarah: 222)</span></div>
<div dir="ltr" style="margin-bottom: 0pt; margin-left: -0.05pt; margin-right: -0.05pt; margin-top: 0pt; text-align: justify; text-indent: -0.05pt;">
<span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 13px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">Kegembiraan
dan kesenangan Allah begitu besar seperti orang yang mendapatkan barang
yang sebelumnya hilang namun secara tiba-tiba ada dihadapannya,
Rasulullah saw mentamsilkan dalam haditsnya:</span></div>
<div dir="ltr" style="margin-bottom: 0pt; margin-left: -0.05pt; margin-right: -0.05pt; margin-top: 0pt; text-align: justify; text-indent: -0.05pt;">
<span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 13px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">عَنْ
أَبِي حَمْزَةِ أَنَسِ بْنِ مَالِكِ الأَنْصَارِي خَادِمُ رَسُوْلِ اللهِ
صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ قَالَ
رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ اللَّهُ أَفْرَحُ
بِتَوْبَةِ عَبْدِهِ مِنْ أَحَدِكُمْ سَقَطَ عَلَى بَعِيرِهِ وَقَدْ
أَضَلَّهُ فِي أَرْضِ فُلاَةٍ</span><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 13px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: bold; text-decoration: none; vertical-align: baseline;"> </span><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 13px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">(مُتَّفَقٌ
عَلَيْهِ) وفي رواية أخرى : للهِ أَشَدُّ فَرْحًا بِتَوْبَةِ عَبْدِهِ
حِيْنَ يَتُوْبُ إِلَيْهِ مِنْ أَحَدِكُمْ كَانَ عَلىَ رَاحِلَتِهِ
بِأَرْضِ فُلاَةٍ فَانْفَلَتَتْ مِنْهُ وَعَلَيْهَا طَعَامُهُ وَشَرَابُهُ
فَأَيَسَ مِنْهَا فَأَتَى شَجَرَةً فَاضْطَجَعَ فِي ظِلِّهَا وَقَدْ أَيَسَ
مِنْ رَاحِلَتِهِ فَبَيْنَمَا هُوَ كَذَلِكَ إِذْ هُوَ بِهَا قَائِمَةٌ
عِندَهُ فَأَخَذَ بِخِطَامِهَا ثُمَّ قَالَ مِنْ شِدَّةِ الْفَرْحِ
اللَّهُمَّ أَنْتَ عَبْدِي وَأَنَا رَبُّكَ أَخْطَأَ مِنْ شِدَّةِ
الْفَرَحِ (رواه مسلم)</span></div>
<div dir="ltr" style="margin-bottom: 0pt; margin-left: -0.05pt; margin-right: -0.05pt; margin-top: 0pt; text-align: justify; text-indent: -0.05pt;">
<span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 13px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">Abu Hamzah, Anas bin Malik Al-Ansari RA (pelayan Rasulullah SAW.) berkata bahwa Rasulullah SAW bersabda: </span><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 13px; font-style: italic; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">“Allah
lebih gembira terhadap taubat hamba-Nya daripada seseorang di antara
kamu yang mendapatkan untanya yang telah hilang di gurun sahara.”</span><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 13px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;"> (Muttafaq ‘alaih)</span></div>
<div dir="ltr" style="margin-bottom: 0pt; margin-left: -0.05pt; margin-right: -0.05pt; margin-top: 0pt; text-align: justify; text-indent: -0.05pt;">
<span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 13px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">Dalam riwayat lain disebutkan: </span><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 13px; font-style: italic; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">“Allah
sangat gembira terhadap hamba-Nya yang mau bertaubat. Kegembiraan Allah
itu lebih besar daripada kegembiraan seseorang di antara kamu yang
mendapatkan kembali untanya yang sarat dengan perbekalan. Sebelumnya, ia
mengendarai untanya di gurun sahara, lalu unta yang ِa tunggangi lepas.
Padahal, di atas unta tersebut terdapat makanan dan minuman
perbekalannya. Ia sudah putus asa. Kemudian, ia mendekati sebuah pohon,
dan berbaring di bawahnya. Dia sudah yakin bahwa untanya tidak akan
kembali. Pada saat itulah, tiba-tiba unta tersebut berdiri di depannya.
Ia memegang kendalinya. Lalu karena sangat gembiranya, ia mengucapkan,
‘Ya Allah, Engkau adalah hambaku dan aku adalah tuhan-Mu.’ Ia salah
mengucapkannya karena sangat gembira.” </span><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 13px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">(HR. Muslim)</span></div>
<div dir="ltr" style="margin-bottom: 0pt; margin-left: -0.05pt; margin-right: -0.05pt; margin-top: 0pt; text-align: justify; text-indent: -0.05pt;">
<span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 13px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">Dalam hadits disebutkan:</span></div>
<div dir="ltr" style="margin-bottom: 0pt; margin-left: -0.05pt; margin-right: -0.05pt; margin-top: 0pt; text-align: justify; text-indent: -0.05pt;">
<span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 13px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">وَعَنْ
أَبِي هُرَيْرَةِ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ أَنَّ رَسُوْلَ اللهِ صَلَّى اللهُ
عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ : يَضْحَكُ اللهُ سُبْحَانَهُ وَتَعَالَى إِلَى
رَجُلَيْنِ يَقْتُلُ أَحَدُهُمَا الآخَرَ يَدْخُلاَنِ الْجَنَّةَ يُقَاتِلُ
هَذَا فِي سَبِيْلِ اللهِ فَيَقْتُلُ ثُمَّ يَتُوْبُ اللهُ عَلَى
الْقَاتِلِ فَيَسْلَمَ فَيَسْتَشْهِدُ (مُتَّفَقٌ عَلَيْهِ)</span></div>
<div dir="ltr" style="margin-bottom: 0pt; margin-left: -0.05pt; margin-right: -0.05pt; margin-top: 0pt; text-align: justify; text-indent: -0.05pt;">
<span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 13px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">Abu Hurairah RA berkata bahwa Rasulullah SAW bersabda, </span><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 13px; font-style: italic; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">“Allah SWT tertawa melihat dua orang yang ingin saling membunuh, tetapi keduanya masuk surga.” </span></div>
<div dir="ltr" style="margin-bottom: 0pt; margin-left: -0.05pt; margin-right: -0.05pt; margin-top: 0pt; text-align: justify; text-indent: -0.05pt;">
<span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 13px; font-style: italic; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">Para sahabat bertanya, “Ya Rasulullah, bagaimana itu bisa terjadi?” </span></div>
<div dir="ltr" style="margin-bottom: 0pt; margin-left: -0.05pt; margin-right: -0.05pt; margin-top: 0pt; text-align: justify; text-indent: -0.05pt;">
<span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 13px; font-style: italic; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">(Rasulullah
menjawab), “Orang yang pertama berperang di jalan Allah, lalu ia
terbunuh sebagai syahid. Kemudian, si pembunuh bertaubat dan masuk
Islam. Ia berperang di jalan Allah hingga mati sebagai syahid.”</span><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 13px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;"> (Muttafaq ‘alaih)</span></div>
<div dir="ltr" style="margin-bottom: 0pt; margin-left: -0.05pt; margin-right: -0.05pt; margin-top: 0pt; text-align: justify; text-indent: -0.05pt;">
<span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 13px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">Di samping itu pula Allah akan menggantikan keburukan dengan kebaikan, sebagaimana firman-Nya:</span></div>
<div dir="ltr" style="margin-bottom: 0pt; margin-left: -0.05pt; margin-right: -0.05pt; margin-top: 0pt; text-align: justify; text-indent: -0.05pt;">
<span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 13px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">إِلاَّ
مَنْ تَابَ وَآمَنَ وَعَمِلَ عَمَلاً صَالِحًا فَأُولئِكَ يُبَدِّلُ اللهُ
سَيِّئَاتِهِمْ حَسَنَاتٍ وَكَانَ اللهُ غَفُوْرًا رَحِيْمًا</span></div>
<div dir="ltr" style="margin-bottom: 0pt; margin-left: -0.05pt; margin-right: -0.05pt; margin-top: 0pt; text-align: justify; text-indent: -0.05pt;">
<span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 13px; font-style: italic; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">“Kecuali
orang yang bertaubat, beriman dan melakukan perbuatan baik; maka
kejahatan mereka diganti dengan kebajikan. Dan adalah Allah Maha
Pengampun lagi Maha Penyayang”.</span><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 13px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;"> (QS. Al-Furqan: 70)</span></div>
<div dir="ltr" style="margin-bottom: 0pt; margin-left: -0.05pt; margin-right: -0.05pt; margin-top: 0pt; text-align: justify; text-indent: -0.05pt;">
<span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 13px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">Karena itu taubat bagi kita adalah sebuah kebutuhan agar kita mendapatkan karunia yang begitu dari Allah SWT.</span></div>
<div dir="ltr" style="margin-bottom: 0pt; margin-left: -0.05pt; margin-right: -0.05pt; margin-top: 0pt; text-align: justify; text-indent: -0.05pt;">
<span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 13px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">Adapun buah dari bertaubat kepada Allah adalah:</span></div>
<div dir="ltr" style="margin-bottom: 0pt; margin-left: -0.05pt; margin-right: -0.05pt; margin-top: 0pt; text-align: justify; text-indent: -0.05pt;">
<span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 13px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">1. Mendapatkan kecintaan dari Allah SWT.</span></div>
<div dir="ltr" style="margin-bottom: 0pt; margin-left: -0.05pt; margin-right: -0.05pt; margin-top: 0pt; text-align: justify; text-indent: -0.05pt;">
<span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 13px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">إِنَّ اللَّهَ يُحِبُّ التَّوَّابِينَ وَيُحِبُّ الْمُتَطَهِّرِينَ ﴿٢٢٢﴾</span></div>
<div dir="ltr" style="margin-bottom: 0pt; margin-left: -0.05pt; margin-right: -0.05pt; margin-top: 0pt; text-align: justify; text-indent: -0.05pt;">
<span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 13px; font-style: italic; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">“Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertaubat dan menyukai orang-orang yang mensucikan diri.”</span><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 13px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;"> (QS. Al-Baqarah: 222)</span></div>
<div dir="ltr" style="margin-bottom: 0pt; margin-left: -0.05pt; margin-right: -0.05pt; margin-top: 0pt; text-align: justify; text-indent: -0.05pt;">
<span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 13px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">2. Mendapatkan nikmat dari Allah saat di dunia.</span></div>
<div dir="ltr" style="margin-bottom: 0pt; margin-left: -0.05pt; margin-right: -0.05pt; margin-top: 0pt; text-align: justify; text-indent: -0.05pt;">
<span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 13px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">فَقُلْتُ
اسْتَغْفِرُوا رَبَّكُمْ إِنَّهُ كَانَ غَفَّارًا ﴿١٠﴾ يُرْسِلِ
السَّمَاءَ عَلَيْكُم مِّدْرَارًا ﴿١١﴾ وَيُمْدِدْكُم بِأَمْوَالٍ
وَبَنِينَ وَيَجْعَل لَّكُمْ جَنَّاتٍ وَيَجْعَل لَّكُمْ أَنْهَارًا ﴿١٢﴾</span></div>
<div dir="ltr" style="margin-bottom: 0pt; margin-left: -0.05pt; margin-right: -0.05pt; margin-top: 0pt; text-align: justify; text-indent: -0.05pt;">
<span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 13px; font-style: italic; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">“…
maka aku katakan kepada mereka: ‘Mohonlah ampun kepada Tuhanmu,
-sesungguhnya Dia adalah Maha Pengampun-, niscaya Dia akan mengirimkan
hujan kepadamu dengan lebat, dan membanyakkan harta dan anak-anakmu, dan
mengadakan untukmu kebun-kebun dan mengadakan (pula di dalamnya)
untukmu sungai-sungai.”</span><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 13px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;"> (QS. Nuh: 10-12)</span></div>
<div dir="ltr" style="margin-bottom: 0pt; margin-left: -0.05pt; margin-right: -0.05pt; margin-top: 0pt; text-align: justify; text-indent: -0.05pt;">
<span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 13px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">3. Dihapuskannya dosa-dosa.</span></div>
<div dir="ltr" style="margin-bottom: 0pt; margin-left: -0.05pt; margin-right: -0.05pt; margin-top: 0pt; text-align: justify; text-indent: -0.05pt;">
<span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 13px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا تُوبُوا إِلَى اللَّهِ تَوْبَةً نَّصُوحًا عَسَىٰ رَبُّكُمْ أَن يُكَفِّرَ عَنكُمْ سَيِّئَاتِكُمْ</span></div>
<div dir="ltr" style="margin-bottom: 0pt; margin-left: -0.05pt; margin-right: -0.05pt; margin-top: 0pt; text-align: justify; text-indent: -0.05pt;">
<span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 13px; font-style: italic; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">“Hai
orang-orang yang beriman, bertaubatlah kepada Allah dengan taubatan
nasuhaa (taubat yang semurni-murninya). Mudah-mudahan Rabbmu akan
menutupi kesalahan-kesalahanmu…”</span><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 13px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;"> (QS. At-Tahrim: 8)</span></div>
<div dir="ltr" style="margin-bottom: 0pt; margin-left: -0.05pt; margin-right: -0.05pt; margin-top: 0pt; text-align: justify; text-indent: -0.05pt;">
<span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 13px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">4. Mendapatkan ganjaran surga</span></div>
<div dir="ltr" style="margin-bottom: 0pt; margin-left: -0.05pt; margin-right: -0.05pt; margin-top: 0pt; text-align: justify; text-indent: -0.05pt;">
<span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 13px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">وَيُدْخِلَكُمْ جَنَّاتٍ تَجْرِي مِن تَحْتِهَا الْأَنْهَارُ</span></div>
<div dir="ltr" style="margin-bottom: 0pt; margin-left: -0.05pt; margin-right: -0.05pt; margin-top: 0pt; text-align: justify; text-indent: -0.05pt;">
<span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 13px; font-style: italic; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">“… dan memasukkanmu ke dalam jannah yang mengalir di bawahnya sungai-sungai…”</span><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 13px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;"> (QS. At-Tahrim: 8)<br class="kix-line-break" />5. Digantikannya kejahatan dengan kebaikan</span></div>
<div dir="ltr" style="margin-bottom: 0pt; margin-left: -0.05pt; margin-right: -0.05pt; margin-top: 0pt; text-align: justify; text-indent: -0.05pt;">
<span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 13px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">إِلَّا
مَن تَابَ وَآمَنَ وَعَمِلَ عَمَلًا صَالِحًا فَأُولَٰئِكَ يُبَدِّلُ
اللَّهُ سَيِّئَاتِهِمْ حَسَنَاتٍ ۗ وَكَانَ اللَّهُ غَفُورًا رَّحِيمًا
﴿٧٠﴾</span></div>
<div dir="ltr" style="margin-bottom: 0pt; margin-left: -0.05pt; margin-right: -0.05pt; margin-top: 0pt; text-align: justify; text-indent: -0.05pt;">
<span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 13px; font-style: italic; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">“…
kecuali orang-orang yang bertaubat, beriman dan mengerjakan amal saleh;
maka itu kejahatan mereka diganti Allah dengan kebajikan. Dan adalah
Allah maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” </span><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 13px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">(QS. Al-Furqan: 70)</span></div>
<div dir="ltr" style="margin-bottom: 0pt; margin-left: -0.05pt; margin-right: -0.05pt; margin-top: 0pt; text-align: justify; text-indent: -0.05pt;">
<span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 13px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;"><br class="kix-line-break" /></span><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 13px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: bold; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">Yang Menyebabkan Dosa Kecil Menjadi Besar di Sisi Allah SWT</span></div>
<div dir="ltr" style="margin-bottom: 0pt; margin-left: -0.05pt; margin-right: -0.05pt; margin-top: 0pt; text-align: justify; text-indent: -0.05pt;">
<span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 13px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: bold; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">1. Jika dilakukan terus menerus</span></div>
<div dir="ltr" style="margin-bottom: 0pt; margin-left: -0.05pt; margin-right: -0.05pt; margin-top: 0pt; text-align: justify; text-indent: -0.05pt;">
<span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 13px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: bold; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">dakwatuna.com -</span><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 13px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;"> Allah SWT berfirman,</span></div>
<div dir="ltr" style="margin-bottom: 0pt; margin-left: -0.05pt; margin-right: -0.05pt; margin-top: 0pt; text-align: justify; text-indent: -0.05pt;">
<span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 13px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">وَالَّذِينَ
إِذَا فَعَلُوا فَاحِشَةً أَوْ ظَلَمُوا أَنفُسَهُمْ ذَكَرُوا اللَّهَ
فَاسْتَغْفَرُوا لِذُنُوبِهِمْ وَمَن يَغْفِرُ الذُّنُوبَ إِلَّا اللَّهُ
وَلَمْ يُصِرُّوا عَلَىٰ مَا فَعَلُوا وَهُمْ يَعْلَمُونَ﴿١٣٥﴾</span></div>
<div dir="ltr" style="margin-bottom: 0pt; margin-left: -0.05pt; margin-right: -0.05pt; margin-top: 0pt; text-align: justify; text-indent: -0.05pt;">
<span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 13px; font-style: italic; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">“Dan
(juga) orang-orang yang apabila mengerjakan perbuatan keji atau
menganiaya diri sendiri, mereka ingat akan Allah, lalu memohon ampun
terhadap dosa-dosa mereka dan siapa lagi yang dapat mengampuni dosa
selain dari pada Allah? Dan mereka tidak meneruskan perbuatan kejinya
itu, sedang mereka mengetahui.” </span><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 13px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;"> (QS. Ali Imran: 135)</span></div>
<div dir="ltr" style="margin-bottom: 0pt; margin-left: -0.05pt; margin-right: -0.05pt; margin-top: 0pt; text-align: justify; text-indent: -0.05pt;">
<span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 13px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">Dosa
besar yang hanya dilakukan sekali, lebih bisa diharapkan pengampunannya
dari pada dosa kecil yang dilakukan terus menerus, jika seorang hamba
meremehkannya. Setiap kali seorang hamba menganggap besar sebuah dosa
niscaya akan kecil di sisi Allah, dan setiap kali ia menganggap remeh
sebuah dosa niscaya akan menjadi besar di sisiNya.</span></div>
<div dir="ltr" style="margin-bottom: 0pt; margin-left: -0.05pt; margin-right: -0.05pt; margin-top: 0pt; text-align: justify; text-indent: -0.05pt;">
<span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 13px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">Abdullah bin Mas’ud RA berkata:</span></div>
<div dir="ltr" style="margin-bottom: 0pt; margin-left: -0.05pt; margin-right: -0.05pt; margin-top: 0pt; text-align: justify; text-indent: -0.05pt;">
<span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 13px; font-style: italic; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">“Seorang
mukmin memandang dosanya bagaikan gunung yang akan runtuh menimpa
dirinya, sedangkan seorang pendosa menganggap dosanya seperti seekor
lalat yang mencolok di hidungnya, cukup diusir dengan tangannya.”</span><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 13px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;"> (HR. Bukhari-Muslim).</span></div>
<div dir="ltr" style="margin-bottom: 0pt; margin-left: -0.05pt; margin-right: -0.05pt; margin-top: 0pt; text-align: justify; text-indent: -0.05pt;">
<span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 13px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">Bilal bin Sa’ad rahimahullah berkata:</span></div>
<div dir="ltr" style="margin-bottom: 0pt; margin-left: -0.05pt; margin-right: -0.05pt; margin-top: 0pt; text-align: justify; text-indent: -0.05pt;">
<span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 13px; font-style: italic; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">“Jangan kamu memandang kecilnya dosa, tapi lihatlah keagungan Zat yang kamu durhakai itu.”</span></div>
<div dir="ltr" style="margin-bottom: 0pt; margin-left: -0.05pt; margin-right: -0.05pt; margin-top: 0pt; text-align: justify; text-indent: -0.05pt;">
<span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 13px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: bold; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">2. Jika seseorang melakukan dosa tanpa diketahui orang lain lalu ia menceritakannya dengan bangga kepada orang lain</span></div>
<div dir="ltr" style="margin-bottom: 0pt; margin-left: -0.05pt; margin-right: -0.05pt; margin-top: 0pt; text-align: justify; text-indent: -0.05pt;">
<span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 13px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">Jika
dilakukan dengan bangga atau minta dipuji, seperti seseorang yang
mengatakan: “Lihat, bagaimana hebatnya saya mempermalukan orang itu di
depan umum!?” Atau seperti ucapan seorang pedagang: “Lihat, bagaimana
saya bisa menipu pembeli itu!?”</span></div>
<div dir="ltr" style="margin-bottom: 0pt; margin-left: -0.05pt; margin-right: -0.05pt; margin-top: 0pt; text-align: justify; text-indent: -0.05pt;">
<span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 13px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">Rasulullah SAW bersabda:</span></div>
<div dir="ltr" style="margin-bottom: 0pt; margin-left: -0.05pt; margin-right: -0.05pt; margin-top: 0pt; text-align: justify; text-indent: -0.05pt;">
<span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 13px; font-style: italic; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">“Setiap
umatku selamat kecuali orang-orang yang terang-terangan berlaku dosa.
Dan di antara perbuatan terang-terangan melakukan dosa ialah jika
seseorang berdosa di malam hari sementara Allah telah menutupi aibnya,
namun di pagi hari ia merobek tirai penutup itu sambil berkata: “Hai
Fulan, semalam aku melakukan ini dan itu.”</span><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 13px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;"> (HR. Bukhari-Muslim).</span></div>
<div dir="ltr" style="margin-bottom: 0pt; margin-left: -0.05pt; margin-right: -0.05pt; margin-top: 0pt; text-align: justify; text-indent: -0.05pt;">
<span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 13px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: bold; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">3. Jika yang melakukannya seorang alim yang menjadi panutan.</span></div>
<div dir="ltr" style="margin-bottom: 0pt; margin-left: -0.05pt; margin-right: -0.05pt; margin-top: 0pt; text-align: justify; text-indent: -0.05pt;">
<span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 13px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">Karena
apa yang ia lakukan dicontoh oleh orang lain. Ketika ia melakukan dosa,
maka ia juga mendapatkan dosa orang yang mencontohnya. Rasulullah SAW
bersabda:</span></div>
<div dir="ltr" style="margin-bottom: 0pt; margin-left: -0.05pt; margin-right: -0.05pt; margin-top: 0pt; text-align: justify; text-indent: -0.05pt;">
<span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 13px; font-style: italic; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">“…dan
barang siapa memberi contoh keburukan dalam Islam maka baginya dosa
perbuatan itu dan juga dosa orang yang mencontohnya setelah itu tanpa
dikurangi sedikit pun dosa itu dari pelakunya.”</span><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 13px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;"> (HR. Muslim).</span></div>
<div dir="ltr" style="margin-bottom: 0pt; margin-left: -0.05pt; margin-right: -0.05pt; margin-top: 0pt; text-align: justify; text-indent: -0.05pt;">
<span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 13px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;"><br class="kix-line-break" /></span><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 13px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: bold; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">Allah Pasti Menerima Taubat Hamba-Nya</span></div>
<div dir="ltr" style="margin-bottom: 0pt; margin-left: -0.05pt; margin-right: -0.05pt; margin-top: 0pt; text-align: justify; text-indent: -0.05pt;">
<span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 13px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: bold; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">dakwatuna.com -</span><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 13px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">
Jangan takut dengan dosa yang pernah kita lakukan karena Allah pasti
akan menerima taubat hamba selama dirinya mau datang kepada Allah dan
bertaubat kepada-Nya dengan penuh kesungguhan. Ambilah hikmah dari
beberapa kisah yang terekam dalam hadits-hadits berikut ini,</span></div>
<div dir="ltr" style="margin-bottom: 0pt; margin-left: -0.05pt; margin-right: -0.05pt; margin-top: 0pt; text-align: justify; text-indent: -0.05pt;">
<span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 13px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">وَعَنْ
أَبِي سَعِيْدٍ سَعْدِ بْنِ مَالِكِ بْنِ سَنَانٍ الْخُدْرِيِّ رَضِيَ
اللهُ عَنْهُ : أَنَّ نَبِيَّ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
قَالَ كَانَ فِيمَنْ كَانَ قَبْلَكُمْ رَجُلٌ قَتَلَ تِسْعَةً وَتِسْعِينَ
نَفْسًا فَسَأَلَ عَنْ أَعْلَمِ أَهْلِ الْأَرْضِ فَدُلَّ عَلَى رَاهِبٍ
فَأَتَاهُ فَقَالَ إِنَّهُ قَتَلَ تِسْعَةً وَتِسْعِينَ نَفْسًا فَهَلْ
لَهُ مِنْ تَوْبَةٍ فَقَالَ لَا فَقَتَلَهُ فَكَمَّلَ بِهِ مِائَةً ثُمَّ
سَأَلَ عَنْ أَعْلَمِ أَهْلِ الْأَرْضِ فَدُلَّ عَلَى رَجُلٍ عَالِمٍ
فَقَالَ إِنَّهُ قَتَلَ مِائَةَ نَفْسٍ فَهَلْ لَهُ مِنْ تَوْبَةٍ فَقَالَ
نَعَمْ وَمَنْ يَحُولُ بَيْنَهُ وَبَيْنَ التَّوْبَةِ انْطَلِقْ إِلَى
أَرْضِ كَذَا وَكَذَا فَإِنَّ بِهَا أُنَاسًا يَعْبُدُونَ اللَّهَ
فَاعْبُدْ اللَّهَ مَعَهُمْ وَلَا تَرْجِعْ إِلَى أَرْضِكَ فَإِنَّهَا
أَرْضُ سَوْءٍ فَانْطَلَقَ حَتَّى إِذَا نَصَفَ الطَّرِيقَ أَتَاهُ
الْمَوْتُ فَاخْتَصَمَتْ فِيهِ مَلَائِكَةُ الرَّحْمَةِ وَمَلَائِكَةُ
الْعَذَابِ فَقَالَتْ مَلَائِكَةُ الرَّحْمَةِ جَاءَ تَائِبًا مُقْبِلًا
بِقَلْبِهِ إِلَى اللَّهِ وَقَالَتْ مَلَائِكَةُ الْعَذَابِ إِنَّهُ لَمْ
يَعْمَلْ خَيْرًا قَطُّ فَأَتَاهُمْ مَلَكٌ فِي صُورَةِ آدَمِيٍّ
فَجَعَلُوهُ بَيْنَهُمْ فَقَالَ قِيسُوا مَا بَيْنَ الْأَرْضَيْنِ فَإِلَى
أَيَّتِهِمَا كَانَ أَدْنَى فَهُوَ لَهُ فَقَاسُوهُ فَوَجَدُوهُ أَدْنَى
إِلَى الْأَرْضِ الَّتِي أَرَادَ فَقَبَضَتْهُ مَلَائِكَةُ الرَّحْمَةِ
قَالَ قَتَادَةُ فَقَالَ الْحَسَنُ ذُكِرَ لَنَا أَنَّهُ لَمَّا أَتَاهُ
الْمَوْتُ نَأَى بِصَدْرِهِ</span><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 13px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: bold; text-decoration: none; vertical-align: baseline;"> </span><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 13px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">نَحْوِهَا</span></div>
<div dir="ltr" style="margin-bottom: 0pt; margin-left: -0.05pt; margin-right: -0.05pt; margin-top: 0pt; text-align: justify; text-indent: -0.05pt;">
<span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 13px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">Abu Sa’id, Sa’d bin Malik bin Sinan Al-Khudri RA berkata bahwa Nabi SAW bersabda: </span><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 13px; font-style: italic; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">“Di
kalangan masyarakat sebelum kalian, ada seorang laki-laki yang telah
membunuh 99 orang. (Karena ingin bertaubat), ia bertanya kepada
seseorang, di mana orang yang paling banyak ilmunya berada? Ia
ditunjukkan kepada seorang pendeta, lalu ia mendatangi pendeta itu.</span></div>
<div dir="ltr" style="margin-bottom: 0pt; margin-left: -0.05pt; margin-right: -0.05pt; margin-top: 0pt; text-align: justify; text-indent: -0.05pt;">
<span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 13px; font-style: italic; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">Orang yang mengantar berkata (kepada si pendeta), ‘Ia telah membunuh 99 orang. Apakah ia masih memiliki peluang bertaubat.’ </span></div>
<div dir="ltr" style="margin-bottom: 0pt; margin-left: -0.05pt; margin-right: -0.05pt; margin-top: 0pt; text-align: justify; text-indent: -0.05pt;">
<span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 13px; font-style: italic; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">Pendeta itu menjawab, ‘Tidak.’ </span></div>
<div dir="ltr" style="margin-bottom: 0pt; margin-left: -0.05pt; margin-right: -0.05pt; margin-top: 0pt; text-align: justify; text-indent: -0.05pt;">
<span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 13px; font-style: italic; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">(Laki-laki pembunuh itu naik pitam) lalu membunuh si pendeta. Dengan demikian, ia telah membunuh seratus orang.</span></div>
<div dir="ltr" style="margin-bottom: 0pt; margin-left: -0.05pt; margin-right: -0.05pt; margin-top: 0pt; text-align: justify; text-indent: -0.05pt;">
<span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 13px; font-style: italic; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">Pembunuh
itu bertanya kembali tentang keberadaan orang yang paling banyak
ilmunya. Ia ditunjukkan kepada seorang ulama. (Sesampainya di tempat
ulama itu), orang yang mengantar berkata, ‘Ia telah membunuh seratus
orang, apakah masih terbuka pintu taubat baginya?’ </span></div>
<div dir="ltr" style="margin-bottom: 0pt; margin-left: -0.05pt; margin-right: -0.05pt; margin-top: 0pt; text-align: justify; text-indent: -0.05pt;">
<span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 13px; font-style: italic; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">Ulama
itu menjawab, ‘Ya. Tidak ada yang menghalangi Allah untuk menerima
taubat. Berangkatlah ke daerah ini dan ini. Di sana ada kaum yang
menyembah Allah. Beribadahlah bersama mereka. Jangan kembali ke
lingkunganmu, karena lingkunganmu adalah lingkungan yang buruk (penuh
maksiat).’</span></div>
<div dir="ltr" style="margin-bottom: 0pt; margin-left: -0.05pt; margin-right: -0.05pt; margin-top: 0pt; text-align: justify; text-indent: -0.05pt;">
<span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 13px; font-style: italic; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">Laki-laki itu berangkat (memenuhi nasihat ulama itu). Di tengah perjalanan, ia meninggal dunia. </span></div>
<div dir="ltr" style="margin-bottom: 0pt; margin-left: -0.05pt; margin-right: -0.05pt; margin-top: 0pt; text-align: justify; text-indent: -0.05pt;">
<span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 13px; font-style: italic; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">Malaikat
rahmat dan malaikat azab bertengkar (memperebutkannya). Malaikat rahmat
berkata, ‘Dia telah datang dalam keadaan bertaubat. Hatinya tertuju
kepada Allah (karena itu, dia adalah bagianku).’</span></div>
<div dir="ltr" style="margin-bottom: 0pt; margin-left: -0.05pt; margin-right: -0.05pt; margin-top: 0pt; text-align: justify; text-indent: -0.05pt;">
<span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 13px; font-style: italic; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">Malaikat azab berkata, ‘Dia belum melakukan kebaikan sedikit pun (karena itu, dia bagianku).’</span></div>
<div dir="ltr" style="margin-bottom: 0pt; margin-left: -0.05pt; margin-right: -0.05pt; margin-top: 0pt; text-align: justify; text-indent: -0.05pt;">
<span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 13px; font-style: italic; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">Kemudian, datanglah seorang malaikat dalam bentuk manusia. Kedua malaikat itu mengangkatnya untuk menjadi penengah.</span></div>
<div dir="ltr" style="margin-bottom: 0pt; margin-left: -0.05pt; margin-right: -0.05pt; margin-top: 0pt; text-align: justify; text-indent: -0.05pt;">
<span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 13px; font-style: italic; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">Dia
(malaikat penengah) berkata, ‘Ukurlah jarak dua tanah itu (tanah yang
mengarah ke tempat pemberangkatan laki-laki yang akan bertaubat dan
tanah yang akan dituju). Ke manakah dia lebih dekat, maka laki-laki ini
miliknya.’</span></div>
<div dir="ltr" style="margin-bottom: 0pt; margin-left: -0.05pt; margin-right: -0.05pt; margin-top: 0pt; text-align: justify; text-indent: -0.05pt;">
<span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 13px; font-style: italic; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">Dua
malaikat mengukur tanah tersebut. Setelah itu, diketahui bahwa si
pembunuh lebih dekat dengan tanah yang akan ditujunya. Dengan demikian,
malaikat rahmatlah yang berhak mengambilnya.” </span><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 13px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">(Muttafaq ‘alaih)</span></div>
<div dir="ltr" style="margin-bottom: 0pt; margin-left: -0.05pt; margin-right: -0.05pt; margin-top: 0pt; text-align: justify; text-indent: -0.05pt;">
<span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 13px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">Di dalam riwayat lain disebutkan: </span><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 13px; font-style: italic; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">“Jarak ke tanah yang akan dituju lebih dekat satu jengkal, maka ia menjadi golongannya.”</span></div>
<div dir="ltr" style="margin-bottom: 0pt; margin-left: -0.05pt; margin-right: -0.05pt; margin-top: 0pt; text-align: justify; text-indent: -0.05pt;">
<span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 13px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">Di dalam riwayat lain disebutkan: </span><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 13px; font-style: italic; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">“Allah
memerintahkan kepada tanah tempat pemberangkatan untuk menjauh dan
memerintahkan kepada tanah tempat tujuan untuk mendekat, lalu berfirman,
‘Ukurlah keduanya.’ Mereka mendapati bahwa tanah tujuan lebih dekat
satu jengkal, maka dosa-dosanya diampuni.’”</span></div>
<div dir="ltr" style="margin-bottom: 0pt; margin-left: -0.05pt; margin-right: -0.05pt; margin-top: 0pt; text-align: justify; text-indent: -0.05pt;">
<span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 13px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">Di dalam riwayat lain disebutkan: </span><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 13px; font-style: italic; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">“Dada orang tersebut mendekat ke arah tanah yang dituju.”</span></div>
<div dir="ltr" style="margin-bottom: 0pt; margin-left: -0.05pt; margin-right: -0.05pt; margin-top: 0pt; text-align: justify; text-indent: -0.05pt;">
<span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 13px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">Dalam kisah lain disebutkan:</span></div>
<div dir="ltr" style="margin-bottom: 0pt; margin-left: -0.05pt; margin-right: -0.05pt; margin-top: 0pt; text-align: justify; text-indent: -0.05pt;">
<span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 13px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">وَعَنْ
أَبِي نُجَيْدٍ –بِضَمِّ النُّوْنِ وَفَتْحِ الْجِيْمِ- عِمْرَانِ بْنِ
الْحُصَيْنِ الْخُزَاعِي رَضِيَ اللهُ عَنْهُمَا أَنَّ امْرَأَةً مِنْ
جَهِيْنَةٍ أَتَتْ رَسُوْلَ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَهِيَ
حَبْلِىٌّ مِنَ الزِّنَا فَقَالَتْ يَا رَسُوْلَ اللهِ أَصَبْتُ حَدًّا
فَأَقِمْهُ عَلَيَّ فَدَعَا نَبِيُّ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
وَلِيَّهَا فَقَالَ أَحْسِنْ إِلَيْهَا فَإِذَا وَضَعَتْ فَآتِنِيْ
فَفَعَلَ فَأَمَرَ بِهَا نَبِيُّ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
فَشَدَّتْ عَلَيْهَا ثِيَابَهَا ثُمَّ أَمَرَ بِهَا فَرَجَمَتْ ثُمَّ
صَلَّى عَلَيْهَا فَقَالَ لَهُ عُمَرُ تُصَلِّي عَلَيْهَا يَا رَسُوْلَ
اللهِ وَقَدْ زَنَتْ قَالَ لَقَدْ تَابَتْ تَوْبَةً لَوْ قُسِمَتْ بَيْنَ
سَبْعِيْنَ مِنْ أَهْلِ الْمَدِينَةِ لَوَسَعَتْهُمْ وَهَلْ وَجَدْتَ
أَفْضَلُ مِنْ أَنْ جَادَتْ بِنَفْسِهَا للهِ عَزَّ وَجَلَّ (رَوَاهُ
مُسْلِمٌ)</span></div>
<div dir="ltr" style="margin-bottom: 0pt; margin-left: -0.05pt; margin-right: -0.05pt; margin-top: 0pt; text-align: justify; text-indent: -0.05pt;">
<span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 13px; font-style: italic; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">Dari
Abu Nujaid, Imran bin Al-Hushain Al-Khuza’i RA, menceritakan bahwa
seorang wanita dari Juhainah datang menemui Rasulullah SAW. Wanita itu
hamil karena zina. Dia berkata, “Ya Rasulullah, aku berhak menerima
hukuman hadd. Tegakkanlah hukuman itu terhadapku.”</span></div>
<div dir="ltr" style="margin-bottom: 0pt; margin-left: -0.05pt; margin-right: -0.05pt; margin-top: 0pt; text-align: justify; text-indent: -0.05pt;">
<span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 13px; font-style: italic; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">Rasulullah SAW memanggil walinya dan bersabda, “Jagalah dia dengan baik. Apabila dia telah melahirkan, bawalah ke sini.”</span></div>
<div dir="ltr" style="margin-bottom: 0pt; margin-left: -0.05pt; margin-right: -0.05pt; margin-top: 0pt; text-align: justify; text-indent: -0.05pt;">
<span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 13px; font-style: italic; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">Sang
wali melaksanakan perintah Rasulullah. Setelah wanita itu melahirkan,
wanita itu datang menemui Nabi SAW bersama wanita tersebut.</span></div>
<div dir="ltr" style="margin-bottom: 0pt; margin-left: -0.05pt; margin-right: -0.05pt; margin-top: 0pt; text-align: justify; text-indent: -0.05pt;">
<span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 13px; font-style: italic; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">Lalu,
Rasulullah SAW memerintahkan agar hukuman hadd dilaksanakan terhadap
wanita tersebut. Lalu ia diikat, dengan tetap mengenakan pakaiannya
(tidak dilepas). Rasulullah SAW memerintahkan agar wanita itu dirajam.
Perintah beliau pun dilaksanakan.</span></div>
<div dir="ltr" style="margin-bottom: 0pt; margin-left: -0.05pt; margin-right: -0.05pt; margin-top: 0pt; text-align: justify; text-indent: -0.05pt;">
<span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 13px; font-style: italic; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">Setelah
dia meninggal dunia, Rasulullah menshalatinya. Umar RA berkata, “Ya
Rasulullah, engkau menshalatinya, padahal dia telah berbuat zina?”</span></div>
<div dir="ltr" style="margin-bottom: 0pt; margin-left: -0.05pt; margin-right: -0.05pt; margin-top: 0pt; text-align: justify; text-indent: -0.05pt;">
<span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 13px; font-style: italic; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">Rasulullah
menjawab, “Sungguh, dia telah bertaubat. Seandainya taubatnya dibagikan
kepada tujuh puluh penduduk Madinah, taubat itu pasti mencukupinya.
Apakah kamu menjumpai sesuatu yang lebih utama daripada seseorang yang
mengorbankan dirinya untuk Allah yang Mahamulia lagi Maha Agung.”</span><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 13px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;"> (HR. Muslim)</span></div>
<div dir="ltr" style="margin-bottom: 0pt; margin-left: -0.05pt; margin-right: -0.05pt; margin-top: 0pt; text-align: justify; text-indent: -0.05pt;">
<span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 13px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">Dalam hadits disebutkan:</span></div>
<div dir="ltr" style="margin-bottom: 0pt; margin-left: -0.05pt; margin-right: -0.05pt; margin-top: 0pt; text-align: justify; text-indent: -0.05pt;">
<span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 13px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">وَعَنِ
ابْنِ عَبَّاسٍ وَأَنَسِ بْنِ مَالِكٍ رَضِيَ اللهُ عَنْهُمْ أَنَّ
رَسُوْلَ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ : لَوْ أَنَّ لابْنِ
آدَمَ وَادِيًا مِنْ ذَهَبٍ أَحَبَّ أَنْ يَكُوْنَ لَهُ وَادِيَانِ وَلَنْ
يَمْلأَ فَاهُ إِلاَّ التُّرَابِ وَيَتُوْبُ اللهُ عَلَى مَنْ تَابَ
(مُتَّفَقٌ عَلَيْهِ)</span></div>
<div dir="ltr" style="margin-bottom: 0pt; margin-left: -0.05pt; margin-right: -0.05pt; margin-top: 0pt; text-align: justify; text-indent: -0.05pt;">
<span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 13px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">Ibnu Abbas RA dan Anas bin Malik RA berkata bahwa Rasulullah SAW bersabda, </span><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 13px; font-style: italic; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">“Seandainya
seseorang sudah memiliki satu lembah emas, ia ingin memiliki dua lembah
emas. Tidak ada yang memenuhi mulutnya, kecuali debu.</span><a href="http://www.dakwatuna.com/2012/02/18668/taubat-bagian-ke-4-allah-pasti-menerima-taubat-hamba-nya/#_ftn1"><span style="background-color: transparent; color: blue; font-family: Arial; font-size: 13px; font-style: italic; font-variant: normal; font-weight: bold; text-decoration: underline; vertical-align: baseline;">[1]</span></a><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 13px; font-style: italic; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;"> Dan, Allah menerima taubat orang yang mau bertaubat.”</span><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 13px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;"> (Muttafaq ‘alaih)</span></div>
<div dir="ltr" style="margin-bottom: 0pt; margin-left: -0.05pt; margin-right: -0.05pt; margin-top: 0pt; text-align: justify; text-indent: -0.05pt;">
<span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 13px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: bold; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">Bersegera Bertaubat</span></div>
<div dir="ltr" style="margin-bottom: 0pt; margin-left: -0.05pt; margin-right: -0.05pt; margin-top: 0pt; text-align: justify; text-indent: -0.05pt;">
<span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 13px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;"><br class="kix-line-break" />Bersegera
bertaubat hanya dilakukan oleh mereka yang berakal sehat. Orang-orang
yang menunda taubat ibarat seseorang yang ingin mencabut pohon yang
mengganggu, namun karena merasa sulit mencabutnya ia menundanya hingga
esok atau lusa, atau minggu depan, atau … tanpa ia sadari bahwa semakin
hari akar pohon itu makin menghujam di tanah, sedangkan ia semakin tua
dan lemah.</span></div>
<div dir="ltr" style="margin-bottom: 0pt; margin-left: -0.05pt; margin-right: -0.05pt; margin-top: 0pt; text-align: justify; text-indent: -0.05pt;">
<span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 13px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">Jangan
menunda-nunda taubat karena mengandalkan rahmat dan ampunan Allah SWT.
Orang seperti itu ibarat seorang laki-laki yang menghabiskan seluruh
hartanya dengan sia-sia dan meninggalkan keluarganya dalam kefakiran,
lalu ia mengharapkan harta karun datang kepadanya tanpa bekerja. Mungkin
harta karun itu ada, tapi orang ini jelas kurang sehat akalnya.</span></div>
<div dir="ltr" style="margin-bottom: 0pt; margin-left: -0.05pt; margin-right: -0.05pt; margin-top: 0pt; text-align: justify; text-indent: -0.05pt;">
<span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 13px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">Mengapa kita dapat berpikir logis dalam masalah keduniaan namun tidak demikian dalam urusan akhirat?</span></div>
<div dir="ltr" style="margin-bottom: 0pt; margin-left: -0.05pt; margin-right: -0.05pt; margin-top: 0pt; text-align: justify; text-indent: -0.05pt;">
<span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 13px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">Nabi SAW bersabda:</span></div>
<div dir="ltr" style="margin-bottom: 0pt; margin-left: -0.05pt; margin-right: -0.05pt; margin-top: 0pt; text-align: justify; text-indent: -0.05pt;">
<span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 13px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">وَعَنْ
أَبِي مُوْسَى عَبْدُ اللهِ بْنِ قَيْسٍ الأَشْعَرِي رَضِي اللهُ عَنْهُ :
عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ إِنَّ اللَّهَ
عَزَّ وَجَلَّ يَبْسُطُ يَدَهُ بِاللَّيْلِ لِيَتُوبَ مُسِيءُ النَّهَارِ
وَيَبْسُطُ يَدَهُ بِالنَّهَارِ لِيَتُوبَ مُسِيءُ اللَّيْلِ حَتَّى
تَطْلُعَ الشَّمْسُ مِنْ مَغْرِبِهَا (رَوَاهُ مُسْلِم)</span></div>
<div dir="ltr" style="margin-bottom: 0pt; margin-left: -0.05pt; margin-right: -0.05pt; margin-top: 0pt; text-align: justify; text-indent: -0.05pt;">
<span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 13px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">Abu Musa, Abdullah bin Qais Al-Asy’ari RA berkata bahwa Nabi SAW bersabda: </span><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 13px; font-style: italic; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">“Allah
membentangkan tangan-Nya di malam hari agar orang yang berbuat
keburukan di siang hari bertaubat, dan membentangkan tangan-Nya di siang
hari agar orang yang berbuat keburukan di malam hari bertaubat. (Ini
akan terus berlaku) hingga matahari terbit dari arah barat.”</span><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 13px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;"> (HR. Muslim)</span></div>
<div dir="ltr" style="margin-bottom: 0pt; margin-left: -0.05pt; margin-right: -0.05pt; margin-top: 0pt; text-align: justify; text-indent: -0.05pt;">
<span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 13px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">وعَنْ
أَبِي هُرَيْرَةَ قَالَ : قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ مَنْ تَابَ قَبْلَ أَنْ تَطْلُعَ الشَّمْسُ مِنْ مَغْرِبِهَا
تَابَ اللَّهُ عَلَيْهِ (رَوَاهُ مُسْلِم)</span></div>
<div dir="ltr" style="margin-bottom: 0pt; margin-left: -0.05pt; margin-right: -0.05pt; margin-top: 0pt; text-align: justify; text-indent: -0.05pt;">
<span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 13px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">Abu Hurairah RA berkata bahwa Rasulullah SAW bersabda: </span><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 13px; font-style: italic; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">“Barangsiapa yang bertaubat sebelum matahari terbit dari arah barat, maka Allah akan menerima taubatnya.” </span><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 13px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">(HR. Muslim)</span></div>
<div dir="ltr" style="margin-bottom: 0pt; margin-left: -0.05pt; margin-right: -0.05pt; margin-top: 0pt; text-align: justify; text-indent: -0.05pt;">
<span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 13px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">وَعَنْ
أَبِي عَبْدِ الرَّحْمَن عَبْدِ اللهِ بْنِ عُمَرِ بْنِ الْخَطَّابِ
رَضِيَ اللهُ عَنْهُمَا : عَنِ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ قَالَ إِنَّ اللَّهَ يَقْبَلُ تَوْبَةَ الْعَبْدِ مَا لَمْ
يُغَرْغِرْ (رَوَاهُ التِّرْمِذِي وَقَالَ حَدِيْثٌ حَسَنٌ صَحِيْحٌ)</span></div>
<div dir="ltr" style="margin-bottom: 0pt; margin-left: -0.05pt; margin-right: -0.05pt; margin-top: 0pt; text-align: justify; text-indent: -0.05pt;">
<span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 13px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">Abu Abdirrahman, Abdullah bin Umar bin Khaththab RA berkata bahwa Nabi SAW bersabda: </span><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 13px; font-style: italic; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">“Allah yang Mahamulia dan Maha Agung menerima taubat hamba-Nya selama belum sekarat.”</span><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 13px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;"> (Tirmidzi. Ia berkata, “Hadits ini hasan shahih.”)</span></div>
<span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 13px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;"></span><br />
<br />
Sumber: <a href="http://www.dakwatuna.com/2012/02/18353/taubat-bagian-ke-1/" target="_blank">http://www.dakwatuna.com/2012/02/18353/taubat-bagian-ke-1/ </a>ngajikokhttp://www.blogger.com/profile/07650292908853868840noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7386222798931043460.post-606359086952137222012-09-29T08:14:00.001-07:002012-09-29T08:14:44.708-07:00Amalan Penguat Iman<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://jofania.files.wordpress.com/2010/11/tali.jpg?w=500" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="200" src="http://jofania.files.wordpress.com/2010/11/tali.jpg?w=500" width="162" /></a></div>
<b id="internal-source-marker_0.259313773130998" style="-webkit-text-size-adjust: auto; -webkit-text-stroke-width: 0px; color: black; font-family: 'Times New Roman'; font-size: medium; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; letter-spacing: normal; line-height: normal; orphans: 2; text-align: start; text-indent: 0px; text-transform: none; white-space: normal; widows: 2; word-spacing: 0px;"><span style="background-color: transparent; color: #333333; font-family: Arial; font-size: 12px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: bold; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;"></span><span style="background-color: transparent; color: #333333; font-family: Arial; font-size: 12px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">Tak seorangpun bisa menjamin dirinya akan tetap terus berada dalam keimanan sehingga meninggal dalam keadaan khusnul khatimah. Untuk itu kita perlu merawat bahkan senantiasa berusaha menguatkan keimanan kita. Tulisan ini insya'allah membantu kita dalam usaha mulia itu. <br class="kix-line-break" /><br class="kix-line-break" />Tsabat (kekuatan keteguhan iman) adalah tuntutan asasi setiap muslim. Karena itu tema ini penting dibahas. Ada beberapa alasan mengapa tema ini begitu sangat perlu mendapat perhatian serius. <br class="kix-line-break" /><br class="kix-line-break" />Pertama, pada zaman ini kaum muslimin hidup di tengah berbagai macam fitnah, syahwat dan syubhat dan hal-hal itu sangat berpotensi menggerogoti iman. Maka kekuatan iman merupakan kebutuhan muthlak, bahkan lebih dibutuhkan dibanding pada masa generasi sahabat, karena kerusakan manusia di segala bidang telah menjadi f</span></b><br />
<a name='more'></a><b id="internal-source-marker_0.259313773130998" style="-webkit-text-size-adjust: auto; -webkit-text-stroke-width: 0px; color: black; font-family: 'Times New Roman'; font-size: medium; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; letter-spacing: normal; line-height: normal; orphans: 2; text-align: start; text-indent: 0px; text-transform: none; white-space: normal; widows: 2; word-spacing: 0px;">enomena umum. <br class="kix-line-break" /><br class="kix-line-break" />Kedua, banyak terjadi pemurtadan dan konversi (perpindahan) agama. Jika pada awal kemerdekaan jumlah umat Islam di Indonesia mencapai 90 % maka saat ini jumlah itu telah berkurang hampir 5%. Ini tentu menimbulkan kekhawatiran mendalam. Untuk menga-tasinya diperlukan jalan keluar, sehingga setiap muslim tetap memiliki kekuatan iman. <br class="kix-line-break" /><br class="kix-line-break" />Ketiga, pembahasan masalah tsabat berkait erat dengan masalah hati. Padahal Nabi Shallallahu Alaihi wa Sallam bersabda: "Dinamakan hati karena ia (selalu) berbolak-balik. Perumpamaan hati itu bagaikan bulu yang ada di pucuk pohon yang diombang-ambingkan oleh angin." (HR. Ahmad, Shahihul Jami' no. 2361) <br class="kix-line-break" /><br class="kix-line-break" />Maka, mengukuhkan hati yang senantiasa berbolak-balik itu dibutuhkan usaha keras, agar hati tetap teguh dalam keimanan. <br class="kix-line-break" />Dan sungguh Allah Maha Rahman dan Rahim kepada hambaNya. Melalui Al Qur'an dan Sunnah RasulNya Ia memberikan petunjuk bagaimana cara mencapai tsabat. Berikut ini penjelasan 15 petunjuk berdasarkan Al Qur'an dan Sunnah untuk memelihara kekuatan dan keteguhan iman kita. <br class="kix-line-break" /><br class="kix-line-break" />1. Akrab dengan Al Qur'an <br class="kix-line-break" /><br class="kix-line-break" />Al Qur'an merupakan petunjuk utama mencapai tsabat. Al Qur'an adalah tali penghubung yang amat kokoh antara hamba dengan Rabbnya. Siapa akrab dan berpegang teguh dengan Al Qur'an niscaya Allah memeliharanya; siapa mengikuti Al Qur'an, niscaya Allah menyelamatkannya; dan siapa yang mendakwahkan Al Qur'an, niscaya Allah menunjukinya ke jalan yang lurus. Dalam hal ini Allah berfirman: "Orang-orang kafir berkata, mengapa Al Qur'an itu tidak diturunkan kepadanya sekali turun saja? Demikianlah supaya Kami teguhkan hatimu dengannya dan Kami membacakannya secara tartil (teratur dan benar)." (Al Furqan: 32-33) <br class="kix-line-break" /><br class="kix-line-break" />Beberapa alasan mengapa Al Qur'an dijadikan sebagai sumber utama mencapai tsabat adalah:<br /><span style="background-color: transparent; color: #333333; font-family: Arial; font-size: 12px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">Pertama, Al Qur'an menanamkan keimanan dan mensucikan jiwa seseorang, karena melalui Al Qur'an, hubungan kepada Allah menjadi sangat dekat. </span><br /><span style="background-color: transparent; color: #333333; font-family: Arial; font-size: 12px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">Kedua, ayat-ayat Al Qur'an diturunkan sebagai penentram hati, menjadi penyejuk dan penyelamat hati orang beriman sekaligus benteng dari hempasan berbagai badai fitnah.</span><br /><span style="background-color: transparent; color: #333333; font-family: Arial; font-size: 12px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">Ketiga, Al Qur'an menunjukkan konsepsi serta nilai-nilai yang dijamin kebenarannya. Karena itu, seorang mukmin akan menjadikan Al Qur'an sebagai ukuran kebenaran. </span><br /><span style="background-color: transparent; color: #333333; font-family: Arial; font-size: 12px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">Keempat, Al Qur'an menjawab berbagai tuduhan orang-orang kafir, munafik dan musuh Islam lainnya. Seperti ketika orang-orang musyrik berkata, Muhammad ditinggalkan Rabbnya, maka turunlah ayat: "Rabbmu tidaklah meninggalkan kamu dan tidak (pula) benci kepadamu." (Adl Dluha: 3) (Syarh Nawawi,12/156) Orang yang akrab dengan Al Qur'an akan menyandarkan semua perihalnya kepada Al Qur'an dan tidak kepada perkataan manusia. Maka, betapa agung sekiranya penuntut ilmu dalam segala disiplinnya menjadikan Al Qur'an berikut tafsirnya sebagai obyek utama kegiatannya menuntut ilmu. <br class="kix-line-break" /><br class="kix-line-break" />2. Iltizam (komitmen) terhadap syari'at Allah <br class="kix-line-break" /><br class="kix-line-break" />Allah berfirman: "Allah meneguhkan (iman) orang-orang yang beriman dengan ucapan yang teguh itu dalam kehidupan di dunia dan di akherat. Dan Allah menyesatkan orang-orang yang zhalim. Dan Allah berbuat apa saja yang Ia kehendaki." (Ibrahim: 27) </span><br /><span style="background-color: transparent; color: #333333; font-family: Arial; font-size: 12px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">Di dalam tafsir ibnu katsir, surat ibrahim di atas memiliki penjelasan bahwa ; :-"Adapun dalam kehidupan di dunia, Allah meneguhkan orang-orang beriman dengan kebaikan dan amal shalih sedang yang dimaksud dengan kehidupan akherat adalah alam kubur." (Ibnu Katsir: IV/421) <br class="kix-line-break" /><br class="kix-line-break" /><br class="kix-line-break" />Di ayat lain Allah menjelaskan jalan mencapai tsabat yang dimaksud. "Dan sesungguhnya kalau mereka melaksanakan pelajaran yang diberikan kepada mereka, tentulah hal demikian itu lebih baik bagi mereka dan lebih meneguhkan (hati mereka di atas kebenaran)." (An Nisa': 66) <br class="kix-line-break" /><br class="kix-line-break" />Maka jelas sekali, sangat mustahil orang-orang yang malas berbuat kebaikan dan amal shaleh diharapkan memiliki keteguhan iman. Karena itu, Nabi Shallallahu Alaihi wa Sallam senantiasa melakukan amal shaleh secara kontinyu, sekalipun amalan itu sedikit, demikian pula halnya dengan para sahabat. Komitmen untuk senantiasa menjalankan syariat Islam akan membentuk kepribadian yang tangguh, dan iman pun menjadi teguh. <br class="kix-line-break" /><br class="kix-line-break" />3. Mempelajari Kisah Para Nabi <br class="kix-line-break" /><br class="kix-line-break" />Mempelajari kisah dan sejarah itu penting. Apatah lagi sejarah para Nabi. Ia bahkan bisa menguatkan iman seseorang. Secara khusus Allah menyinggung masalah ini dalam firman-Nya: "Dan Kami ceritakan kepadamu kisah-kisah para rasul agar dengannya Kami teguhkan hatimu dan dalam surat ini telah datang kepadamu kebenaran , pengajaran dan peringatan bagi orang-orang yang beriman." (Hud: 120) <br class="kix-line-break" /><br class="kix-line-break" />Sebagai contoh, marilah kita renungkan kisah Ibrahim Alaihis Salam yang diberitakan dalam Al Qur'an: "Mereka berkata, bakarlah dia dan bantulah tuhan-tuhan kamu, jika kamu benar-benar hendak bertindak. Kami berfirman, hai api menjadi dinginlah dan menjadi keselamatanlah bagi Ibrahim. Mereka hendak berbuat makar terhadap Ibrahim maka Kami jadikan mereka itu orang-orang yang paling merugi." (Al Anbiya': 68-70) <br class="kix-line-break" /><br class="kix-line-break" />Bukankah hati kita akan bergetar saat merenungi kronologi pembakaran nabi Ibrahim sehingga ia selamat atas izin Allah? Dan bukankah dengan demikian akan membuahkan keteguh-an iman kita? Lalu, kisah nabi Musa Alaihis Salam yang tegar menghadapi kezhaliman Fir'aun demi menegakkan agama Allah. Bukankah kisah itu mengingatkan kekerdilan jiwa kita dibanding dengan nabi Musa? <br class="kix-line-break" /><br class="kix-line-break" />Tak sedikit umat Islam sudah merasa tak punya jalan karena kondisi ekonomi yang kurang menguntungkan misalnya, sehingga mau saja saat diajak kolusi dan berbagai praktek syubhat lain oleh koleganya. Lalu mereka mencari-cari alasan mengabsahkan tindakannya yang keliru. Dan bukankah karena takut gertakan penguasa yang tiranik lalu banyak di antara umat Islam (termasuk ulamanya) yang menjadi tuli, buta dan bisu sehingga tidak melakukan amar ma'ruf nahi mungkar? Bahkan sebaliknya malah bergabung dan bersekongkol serta melegitimasi status quo (menganggap yang ada sudah baik dan tak perlu diubah). <br class="kix-line-break" /><br class="kix-line-break" />Bukankah dengan mempelajari kisah-kisah Nabi yang penuh dengan perjuangan menegakkan dan meneguhkan iman itu kita menjadi malu kepada diri sendiri dan kepada Allah? Kita mengharap Surga tetapi banyak hal dari perilaku kita yang menjauhinya. Mudah-mudahan Allah menunjuki kita ke jalan yang diridhaiNya. <br class="kix-line-break" /><br class="kix-line-break" />4. Berdo'a <br class="kix-line-break" /><br class="kix-line-break" />Di antara sifat hamba-hamba Allah yang beriman adalah mereka memohon kepada Allah agar diberi keteguhan iman, seperti do'a yang tertulis dalam firmanNya: "Ya Rabb, janganlah Engkau jadikan hati kami condong kepada kesesatan setelah Engkau beri petunjuk kepada kami." (Ali Imran: 8) <br class="kix-line-break" /><br class="kix-line-break" />"Ya Rabb kami, berilah kesabaran atas diri kami dan teguhkanlah pendirian kami serta tolonglah kami dari orang-orang kafir." (Al Baqarah: 250) <br class="kix-line-break" /><br class="kix-line-break" />Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam bersabda: "Sesungguhnya seluruh hati Bani Adam terdapat di antara dua jari dari jemari Ar Rahman (Allah), bagaikan satu hati yang dapat Dia palingkan ke mana saja Dia kehendaki." (HR. Muslim dan Ahmad) <br class="kix-line-break" /><br class="kix-line-break" />Agar hati tetap teguh maka Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam banyak memanjatkan do'a berikut ini terutama pada waktu duduk takhiyat akhir dalam shalat. <br class="kix-line-break" />"Wahai (Allah) yang membolak-balikkan hati, teguhkanlah hatiku pada din-Mu." (HR. Turmudzi) <br class="kix-line-break" /><br class="kix-line-break" />Banyak lagi do'a-do'a lain tuntunan Nabi Shallallahu Alaihi wa Sallam agar kita mendapat keteguhan iman. Mudah-mudahan kita senantiasa tergerak hati untuk berdo'a utamanya agar iman kita diteguhkan saat menghadapi berbagai ujian kehidupan. <br class="kix-line-break" /><br class="kix-line-break" />5. Dzikir kepada Allah <br class="kix-line-break" /><br class="kix-line-break" />Dzikir kepada Allah merupakan amalan yang paling ampuh untuk mencapai tsabat. Karena pentingnya amalan dzikir maka Allah memadukan antara dzikir dan jihad, sebagaimana tersebut dalam firmanNya: "Hai orang-orang yang beriman, bila kamu memerangi pasukan (musuh) maka berteguh-hatilah kamu dan dzikirlah kepada Allah sebanyak-banyaknya." (Al Anfal: 45) <br class="kix-line-break" /><br class="kix-line-break" />Dalam ayat tersebut, Allah menjadikan dzikrullah sebagai amalan yang amat baik untuk mencapai tsabat dalam jihad. <br class="kix-line-break" />Ingatlah Yusuf Alaihis Salam ! Dengan apa ia memohon bantuan untuk mencapai tsabat ketika menghadapi fitnah rayuan seorang wanita cantik dan berkedudukan tinggi? Bukankah dia berlindung dengan kalimat ma'adzallah (aku berlindung kepada Allah), lantas gejolak syahwatnya reda? <br class="kix-line-break" /><br class="kix-line-break" />Demikianlah pengaruh dzikrullah dalam memberikan keteguhan iman kepada orang-orang yang beriman. <br class="kix-line-break" /><br class="kix-line-break" />6. Menempuh Jalan Lurus <br class="kix-line-break" /><br class="kix-line-break" />Allah berfirman: "Dan bahwa (yang Kami perintahkan) ini adalah jalanKu yang lurus, maka ikutilah dia dan jangan mengikuti jalan-jalan (lain) sehingga menceraiberaikan kamu dari jalanNya." (Al An'am: 153) <br class="kix-line-break" /><br class="kix-line-break" />Dan Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam mensinyalir bahwa umatnya bakal terpecah-belah menjadi 73 golongan, semuanya masuk Neraka kecuali hanya satu golongan yang selamat (HR. Ahmad, hasan) <br class="kix-line-break" /><br class="kix-line-break" />Dari sini kita mengetahui, tidak setiap orang yang mengaku muslim mesti berada di jalan yang benar. Rentang waktu 14 abad dari datangnya Islam cukup banyak membuat terkotak-kotaknya pemahaman keagamaan. Lalu, jalan manakah yang selamat dan benar itu? Dan, pemahaman siapakah yang mesti kita ikuti dalam praktek keberaga-maan kita? Berdasarkan banyak keterangan ayat dan hadits , jalan yang benar dan selamat itu adalah jalan Allah dan RasulNya. Sedangkan pemahaman agama yang autentik kebenarannya adalah pemahaman berdasarkan keterangan Rasul Shallallahu Alaihi wa Sallam kepada para sahabatnya. (HR. Turmudzi, hasan). <br class="kix-line-break" /><br class="kix-line-break" />Itulah yang mesti kita ikuti, tidak penafsiran-penafsiran agama berdasarkan akal manusia yang tingkat kedalaman dan kecerdasannya majemuk dan terbatas. Tradisi pemahaman itu selanjutnya dirawat oleh para tabi'in dan para imam shalihin. Paham keagamaan inilah yang dalam terminologi (istilah) Islam selanjutnya dikenal dengan paham Ahlus Sunnah wal Jamaah . Atau sebagian menyebutnya dengan pemahaman para salafus shalih. <br class="kix-line-break" /><br class="kix-line-break" />Orang yang telah mengikuti paham Ahlus Sunnah wal Jamaah akan tegar dalam menghadapi berbagai keanekaragaman paham, sebab mereka telah yakin akan kebenaran yang diikutinya. Berbeda dengan orang yang berada di luar Ahlus Sunnah wal Jamaah, mereka akan senantiasa bingung dan ragu. Berpindah dari suatu lingkungan sesat ke lingkungan bid'ah, dari filsafat ke ilmu kalam, dari mu'tazilah ke ahli tahrif, dari ahli ta'wil ke murji'ah, dari thariqat yang satu ke thariqat yang lain dan seterusnya. Di sinilah pentingnya kita berpegang teguh dengan manhaj (jalan) yang benar sehingga iman kita akan tetap kuat dalam situasi apapun. <br class="kix-line-break" /><br class="kix-line-break" />7. Menjalani Tarbiyah <br class="kix-line-break" /><br class="kix-line-break" />Tarbiyah (pendidikan) yang semestinya dilalui oleh setiap muslim cukup banyak. Paling tidak ada empat macam : </span><span style="background-color: transparent; color: #333333; font-family: Verdana; font-size: 12px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">♣</span><span style="background-color: transparent; color: #333333; font-family: Arial; font-size: 12px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;"> Tarbiyah Imaniyah <br class="kix-line-break" />yaitu pendidikan untuk menghidupkan hati agar memiliki rasa khauf (takut), raja' (pengharapan) dan mahabbah (kecintaan) kepada Allah serta untuk menghilangkan kekeringan hati yang disebabkan oleh jauhnya dari Al Qur'an dan Sunnah. </span><span style="background-color: transparent; color: #333333; font-family: Verdana; font-size: 12px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">♣</span><span style="background-color: transparent; color: #333333; font-family: Arial; font-size: 12px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;"> Tarbiyah Ilmiyah <br class="kix-line-break" />yaitu pendidikan keilmuan berdasarkan dalil yang benar dan menghindari taqlid buta yang tercela. </span><span style="background-color: transparent; color: #333333; font-family: Verdana; font-size: 12px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">♣</span><span style="background-color: transparent; color: #333333; font-family: Arial; font-size: 12px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;"> Tarbiyah Wa'iyah <br class="kix-line-break" />yaitu pendidikan untuk mempelajari siasat orang-orang jahat, langkah dan strategi musuh Islam serta fakta dari berbagai peristiwa yang terjadi berdasarkan ilmu dan pemahaman yang benar. </span><span style="background-color: transparent; color: #333333; font-family: Verdana; font-size: 12px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">♣</span><span style="background-color: transparent; color: #333333; font-family: Arial; font-size: 12px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;"> Tarbiyah Mutadarrijah <br class="kix-line-break" />yaitu pendidikan bertahap, yang membimbing seorang muslim setingkat demi setingkat menuju kesempurnaannya, dengan program dan perencanaan yang matang. Bukan tarbiyah yang dilakukan dengan terburu-buru dan asal jalan.<br class="kix-line-break" />Itulah beberapa tarbiyah yang diberikan Rasul kepada para sahabatnya. Berbagai tarbiyah itu menjadikan para sahabat memiliki iman baja, bahkan membentuk mereka menjadi generasi terbaik sepanjang masa. <br class="kix-line-break" /><br class="kix-line-break" />8. Meyakini Jalan yang Ditempuh <br class="kix-line-break" /><br class="kix-line-break" />Tak dipungkiri bahwa seorang muslim yang bertambah keyakinannya terhadap jalan yang ditempuh yaitu Ahlus Sunnah wal Jamaah maka bertambah pula tsabat (keteguhan iman) nya. Adapun di antara usaha yang dapat kita lakukan untuk mencapai keyakinan kokoh terhadap jalan hidup yang kita tempuh adalah: <br class="kix-line-break" /><br class="kix-line-break" />Pertama, kita harus yakin bahwa jalan lurus yang kita tempuh itu adalah jalan para nabi, shiddiqien, ulama, syuhada dan orang-orang shalih. <br class="kix-line-break" /><br class="kix-line-break" />Kedua, kita harus merasa sebagai orang-orang terpilih karena kebenaran yang kita pegang, sebagai-mana firman Allah: "Segala puji bagi Allah dan kesejahteraan atas hamba-hambaNya yang Ia pilih." (QS. 27: 59) <br class="kix-line-break" /><br class="kix-line-break" />Bagaimana perasaan kita seandainya Allah menciptakan kita sebagai benda mati, binatang, orang kafir, penyeru bid'ah, orang fasik, orang Islam yang tidak mau berdakwah atau da'i yang sesat? Mudah-mudahan kita berada dalam keyakinan yang benar yakni sebagai Ahlus Sunnah wal Jamaah yang sesungguhnya. <br class="kix-line-break" /><br class="kix-line-break" />9. Berdakwah <br class="kix-line-break" /><br class="kix-line-break" />Jika tidak digerakkan, jiwa seseorang tentu akan rusak. Untuk menggerakkan jiwa maka perlu dicarikan medan yang tepat. Di antara medan pergerakan yang paling agung adalah berdakwah. Dan berdakwah merupakan tugas para rasul untuk membebaskan manusia dari adzab Allah. <br class="kix-line-break" /><br class="kix-line-break" />Maka tidak benar jika dikatakan, fulan itu tidak ada perubahan. Jiwa manusia, bila tidak disibukkan oleh ketaatan maka dapat dipastikan akan disibukkan oleh kemaksiatan. Sebab, iman itu bisa bertambah dan berkurang. <br class="kix-line-break" />Jika seorang da'i menghadapi berbagai tantangan dari ahlul bathil dalam perjalanan dakwahnya, tetapi ia tetap terus berdakwah maka Allah akan semakin menambah dan mengokohkan keimanannya. <br class="kix-line-break" /><br class="kix-line-break" />10. Dekat dengan Ulama <br class="kix-line-break" /><br class="kix-line-break" />Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam bersabda: "Di antara manusia ada orang-orang yang menjadi kunci kebaikan dan penutup kejahatan." (HR. Ibnu Majah, no. 237, hasan) <br class="kix-line-break" /><br class="kix-line-break" />Senantiasa bergaul dengan ulama akan semakin menguatkan iman seseorang. Tercatat dalam sejarah bahwa berbagai fitnah telah terjadi dan menimpa kaum muslimin, lalu Allah meneguhkan iman kaum muslimin melalui ulama. Di antaranya seperti diutarakan Ali bin Al Madini Rahimahullah: "Di hari riddah (pemurtadan) Allah telah memuliakan din ini dengan Abu Bakar dan di hari mihnah (ujian) dengan Imam Ahmad." <br class="kix-line-break" />Bila mengalami kegundahan dan problem yang dahsyat Ibnul Qayyim mendatangi Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah untuk mendengarkan berbagai nasehatnya. Sertamerta kegundahannya pun hilang berganti dengan kelapangan dan keteguhan iman ( Al Wabilush Shaib, hal. 97). <br class="kix-line-break" /><br class="kix-line-break" />11. Meyakini Pertolongan Allah <br class="kix-line-break" /><br class="kix-line-break" />Mungkin pernah terjadi, seseorang tertimpa musibah dan meminta pertolongan Allah, tetapi pertolongan yang ditunggu-tunggu itu tidak kunjung datang, bahkan yang dialaminya hanya bencana dan ujian. Dalam keadaan seperti ini manusia banyak membutuh-kan tsabat agar tidak berputus asa. Allah berfirman: Dan berapa banyak nabi yang berperang yang diikuti oleh sejumlah besar pengikutnya yang bertaqwa, mereka tidak menjadi lemah karena bencana yang menimpa mereka di jalan Allah, tidak lesu dan tidak pula menyerah (kepada musuh). Dan Allah menyukai orang-orang yang sabar. Tidak ada do'a mereka selain ucapan, Ya Rabb kami, ampunilah dosa-dosa kami dan tindakan-tindakan kami yang berlebihan dalam urusan kami. Tetapkanlah pendirian kami dan tolonglah kami terhadap orang-orang kafir. Karena itu Allah memberikan kepada mereka pahala di dunia dan pahala yang baik di akherat. " (Ali Imran: 146-148) <br class="kix-line-break" /><br class="kix-line-break" />12. Mengetahui Hakekat Kebatilan <br class="kix-line-break" /><br class="kix-line-break" />Allah berfirman: "Janganlah sekali-kali kamu terpedaya oleh kebebasan orang-orang kafir yang bergerak dalam negeri ." (Ali Imran: 196) <br class="kix-line-break" /><br class="kix-line-break" />"Dan demikianlah Kami terang-kan ayat-ayat Al Qur'an (supaya jelas jalan orang-orang shaleh) dan supaya jelas (pula) jalan orang-orang yang berbuat jahat (musuh-musuh Islam)." (Al An'am: 55) <br class="kix-line-break" /><br class="kix-line-break" />"Dan Katakanlah, yang benar telah datang dan yang batil telah sirna, sesungguhnya yang batil itu pastilah lenyap." (Al Isra': 81) <br class="kix-line-break" /><br class="kix-line-break" />Berbagai keterangan ayat di atas sungguh menentramkan hati setiap orang beriman. Mengetahui bahwa kebatilan akan sirna dan kebenaran akan menang akan mengukuhkan seseorang untuk tetap teguh berada dalam keimanannya. <br class="kix-line-break" /><br class="kix-line-break" />13. Memiliki Akhlak Pendukung Tsabat <br class="kix-line-break" /><br class="kix-line-break" />Akhlak pendukung tsabat yang utama adalah sabar. Sebagaimana sabda Nabi Shallallahu Alaihi wa Sallam:"Tidak ada suatu pemberian yang diberikan kepada seseorang yang lebih baik dan lebih luas daripada kesabar-an." (HR. Al Bukhari dan Muslim) <br class="kix-line-break" /><br class="kix-line-break" />Tanpa kesabaran iman yang kita miliki akan mudah terombang-ambingkan oleh berbagai musibah dan ujian. Karena itu, sabar termasuk senjata utama mencapai tsabat. </span><br /><span style="background-color: transparent; color: #333333; font-family: Arial; font-size: 12px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">Bentuk-Bentuk Kesabaran</span><br /><span style="background-color: transparent; color: #333333; font-family: Arial; font-size: 12px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">1. Sabar dalam ketaatan kepada Allah</span><br /><span style="background-color: transparent; color: #333333; font-family: Arial; font-size: 12px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">2. Sabar dalam meninggalkan kemaksiatan</span><br /><span style="background-color: transparent; color: #333333; font-family: Arial; font-size: 12px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">3. Sabar dalam menghadapi ujian dan cobaan dari Allah</span><br /><span style="background-color: transparent; color: #333333; font-family: Arial; font-size: 12px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">Ketidaksabaran (baca; isti’jal) merupakan salah satu penyakit hati, yang harus diterapi sejak dini. Karena hal ini memilki dampak negatif pada amal. Seperti hasil yang tidak maksimal, terjerumus kedalam kemaksiatan, enggan melaksanakan ibadah. Oleh karena itulah, diperlukan beberapa kiat guna meningkatkan kesabaran. Di antaranya:</span><br /><span style="background-color: transparent; color: #333333; font-family: Arial; font-size: 12px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">1. Mengikhlaskan niat kepada Allah swt.</span><br /><span style="background-color: transparent; color: #333333; font-family: Arial; font-size: 12px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">2. Memperbanyak tilawah (membaca) Al-Qur’an, baik pada pagi, siang, sore ataupun malam hari. Akan lebih optimal lagi manakala bacaan tersebut disertai perenungan dan pentadaburan.</span><br /><span style="background-color: transparent; color: #333333; font-family: Arial; font-size: 12px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">3. Memperbanyak puasa sunnah. Puasa merupakan ibadah yang memang secara khusus dapat melatih kesabaran.</span><br /><span style="background-color: transparent; color: #333333; font-family: Arial; font-size: 12px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">4. Mujahadatun nafs, yaitu sebuah usaha yang dilakukan insan untuk berusaha secara giat untuk mengalahkan nafsu yang cenderung suka pada hal-hal negatif, seperti malas, marah, dan kikir.</span><br /><span style="background-color: transparent; color: #333333; font-family: Arial; font-size: 12px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">5. Mengingat-ingat kembali tujuan hidup di dunia. Karena hal ini akan memacu insan untuk beramal secara sempurna.</span><br /><span style="background-color: transparent; color: #333333; font-family: Arial; font-size: 12px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">6. Perlu mengadakan latihan-latihan sabar secara pribadi. Seperti ketika sedang sendiri dalam rumah, hendaklah dilatih untuk beramal ibadah dari pada menyaksikan televisi, misalnya. Kemudian melatih diri untuk menyisihkan sebagian rezeki untuk infaq fi sabilillah.</span><br /><span style="background-color: transparent; color: #333333; font-family: Arial; font-size: 12px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">7. Membaca-baca kisah-kisah kesabaran para sahabat, tabi’in maupun tokoh-tokoh Islam lainnya.<br class="kix-line-break" /><br class="kix-line-break" />14. Nasehat Orang Shalih <br class="kix-line-break" /><br class="kix-line-break" />Nasehat para shalihin sungguh amat penting artinya bagi keteguhan iman. Karena itu, dalam segala tindakan yang akan kita lakukan hendaklah kita sering-sering meminta nasehat mereka. Kita perlu meminta nasehat orang-orang shalih saat mengalami berbagai ujian, saat diberi jabatan, saat mendapat rezki yang banyak dan lain-lain. <br class="kix-line-break" /><br class="kix-line-break" />Bahkan seorang sekaliber Imam Ahmad pun, beliau masih perlu mendapat nasehat saat menghadapi ujian berat oleh intimidasi penguasa yang tiranik. Bagaimana pula halnya dengan kita? <br class="kix-line-break" /><br class="kix-line-break" />15. Merenungi Nikmatnya Surga <br class="kix-line-break" /><br class="kix-line-break" />Surga adalah tempat yang penuh dengan kenikmatan, kegembiraan dan suka-cita. Ke sanalah tujuan pengembaraan kaum muslimin. <br class="kix-line-break" />Orang yang meyakini adanya pahala dan Surga niscaya akan mudah menghadapi berbagai kesulitan. Mudah pula baginya untuk tetap tsabat dalam keteguhan dan kekuatan imannya. <br class="kix-line-break" /><br class="kix-line-break" />Dalam meneguhkan iman para sahabat, Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam sering mengingatkan mereka dengan kenikmatan Surga. Ketika melewati Yasir, istri dan anaknya Ammar yang sedang disiksa oleh kaum musyrikin beliau mengatakan: "Bersabarlah wahai keluarga Yasir, tempat kalian nanti adalah Surga". (HR. Al Hakim/III/383, hasan shahih) </span><br /><span style="background-color: transparent; color: #333333; font-family: Arial; font-size: 12px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">Beberapa kenikmatan surga di banding dengan kenikmatan dunia adalah ;</span><br /><span style="background-color: transparent; color: #333333; font-family: Arial; font-size: 12px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: bold; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">1. Apa yang ada di dunia hanya sedikit, sangat berbeda jauh dengan apa yang ada di surga.</span><br /><span style="background-color: transparent; color: #333333; font-family: Arial; font-size: 12px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">Allah </span><span style="background-color: transparent; color: #333333; font-family: Arial; font-size: 12px; font-style: italic; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">subhanahu wa ta’ala </span><span style="background-color: transparent; color: #333333; font-family: Arial; font-size: 12px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">berfirman:</span><br /><h2 dir="ltr">
<span style="background-color: transparent; color: #333333; font-family: Arial; font-size: 12px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: bold; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">{ قُلْ مَتَاعُ الدُّنْيَا قَلِيلٌ وَالْآخِرَةُ خَيْرٌ لِمَنِ اتَّقَى }</span></h2>
<span style="background-color: transparent; color: #333333; font-family: Arial; font-size: 12px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">(1) Artinya: “Katakanlah: ‘Kesenangan di dunia ini hanya sedikit dan akhirat itu lebih baik untuk orang-orang yang bertakwa.’!” (QS An-Nisa’ : 77)</span><br /><span style="background-color: transparent; color: #333333; font-family: Arial; font-size: 12px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">Allah </span><span style="background-color: transparent; color: #333333; font-family: Arial; font-size: 12px; font-style: italic; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">subhanahu wa ta’ala </span><span style="background-color: transparent; color: #333333; font-family: Arial; font-size: 12px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">mengabarkan bahwa kesenangan dunia ini hanya sedikit saja. Buat apa kita mengejar yang sedikit ini dan melalaikan yang lebih baik nanti.</span><br /><span style="background-color: transparent; color: #333333; font-family: Arial; font-size: 12px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">Disebutkan pula di dalam </span><span style="background-color: transparent; color: #333333; font-family: Arial; font-size: 12px; font-style: italic; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">hadits</span><span style="background-color: transparent; color: #333333; font-family: Arial; font-size: 12px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;"> berikut:</span><br /><h2 dir="ltr">
<span style="background-color: transparent; color: #333333; font-family: Arial; font-size: 12px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: bold; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">عن مُسْتَوْرِد يَقُولُ: قَالَ رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم-: (( وَاللَّهِ مَا الدُّنْيَا فِى الآخِرَةِ إِلاَّ مِثْلُ مَا يَجْعَلُ أَحَدُكُمْ إِصْبَعَهُ هَذِهِ – وَأَشَارَ يَحْيَى بِالسَّبَّابَةِ – فِى الْيَمِّ فَلْيَنْظُرْ بِمَ يَرْجِعُ )).</span></h2>
<span style="background-color: transparent; color: #333333; font-family: Arial; font-size: 12px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">(2) Diriwayatkan dari Mustaurid </span><span style="background-color: transparent; color: #333333; font-family: Arial; font-size: 12px; font-style: italic; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">radhiallahu ‘anhu</span><span style="background-color: transparent; color: #333333; font-family: Arial; font-size: 12px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;"> bahwasanya Rasulullah </span><span style="background-color: transparent; color: #333333; font-family: Arial; font-size: 12px; font-style: italic; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">shallallahu ‘alaihi wa sallam </span><span style="background-color: transparent; color: #333333; font-family: Arial; font-size: 12px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">bersabda, “Demi Allah! Perbandingan dunia dengan akhirat adalah seperti seseorang dari kalian yang memasukkah satu jarinya ke laut, hendaknya dia melihat, seperti apa jari itu kembali.”</span><a href="http://kajiansaid.wordpress.com/2011/02/06/perbandingan-kenikmatan-surga-dan-kenikmatan-dunia/#_ftn1"><span style="background-color: transparent; color: #772124; font-family: Arial; font-size: 12px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: bold; text-decoration: underline; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">[1]</span></a><span style="background-color: transparent; color: #333333; font-family: Arial; font-size: 12px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;"> (Berapa banyak air yang berada di jarinya bila dibanding dengan air laut-pen)</span><br /><span style="background-color: transparent; color: #333333; font-family: Arial; font-size: 12px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">Tidak terbayangkan bukan perbandingan tetesan air yang sedikit di satu jari kita dengan lautan yang sangat luas. Begitulah kenikmatan surga kita tidak bisa membandingkannya dengan kenikmatan dunia</span><br /><span style="background-color: transparent; color: #333333; font-family: Arial; font-size: 12px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: bold; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">2. Kenikmatan di surga tidak bisa dibandingkan dengan kenikmatan dunia</span><br /><span style="background-color: transparent; color: #333333; font-family: Arial; font-size: 12px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">Rasulullah </span><span style="background-color: transparent; color: #333333; font-family: Arial; font-size: 12px; font-style: italic; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">shallallahu ‘alaihi wa sallam </span><span style="background-color: transparent; color: #333333; font-family: Arial; font-size: 12px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">mengabarkan di dalam </span><span style="background-color: transparent; color: #333333; font-family: Arial; font-size: 12px; font-style: italic; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">hadits-</span><span style="background-color: transparent; color: #333333; font-family: Arial; font-size: 12px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">nya:</span><br /><h2 dir="ltr">
<span style="background-color: transparent; color: #333333; font-family: Arial; font-size: 12px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: bold; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">عَنْ سَهْلِ بْنِ سَعْدٍ السَّاعِدِيِّ قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللَّهِ -صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ- : (( مَوْضِعُ سَوْطٍ فِي الْجَنَّةِ خَيْرٌ مِنْ الدُّنْيَا وَمَا فِيهَا )).</span></h2>
<span style="background-color: transparent; color: #333333; font-family: Arial; font-size: 12px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">(3) Diriwayatkan dari Sahl bin Sa’d As-Sa’idi bahwasanya Rasulullah </span><span style="background-color: transparent; color: #333333; font-family: Arial; font-size: 12px; font-style: italic; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">shallallahu ‘alaihi wa sallam </span><span style="background-color: transparent; color: #333333; font-family: Arial; font-size: 12px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">bersabda, “Satu tempat di surga yang sebesar cambuk lebih baik dari dunia dan seisinya.”</span><a href="http://kajiansaid.wordpress.com/2011/02/06/perbandingan-kenikmatan-surga-dan-kenikmatan-dunia/#_ftn2"><span style="background-color: transparent; color: #772124; font-family: Arial; font-size: 12px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: bold; text-decoration: underline; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">[2]</span></a><br /><span style="background-color: transparent; color: #333333; font-family: Arial; font-size: 12px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">Tidak bisa dibayangkan bukan berapa besar dan nikmatnya surga.</span><br /><span style="background-color: transparent; color: #333333; font-family: Arial; font-size: 12px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">Di dalam </span><span style="background-color: transparent; color: #333333; font-family: Arial; font-size: 12px; font-style: italic; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">hadits</span><span style="background-color: transparent; color: #333333; font-family: Arial; font-size: 12px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;"> yang lain Rasulullah </span><span style="background-color: transparent; color: #333333; font-family: Arial; font-size: 12px; font-style: italic; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">shallallahu ‘alaihi wa sallam </span><span style="background-color: transparent; color: #333333; font-family: Arial; font-size: 12px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">mengabarkan:</span><br /><h2 dir="ltr">
<span style="background-color: transparent; color: #333333; font-family: Arial; font-size: 12px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: bold; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">عن أَنَسَ بْنَ مَالِكٍ عَنْ النَّبِيِّ -صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ- لَرَوْحَةٌ فِي سَبِيلِ اللَّهِ أَوْ غَدْوَةٌ خَيْرٌ مِنْ الدُّنْيَا وَمَا فِيهَا …وَلَوْ أَنَّ امْرَأَةً مِنْ أَهْلِ الْجَنَّةِ اطَّلَعَتْ إِلَى أَهْلِ الْأَرْضِ لَأَضَاءَتْ مَا بَيْنَهُمَا وَلَمَلَأَتْهُ رِيحًا وَلَنَصِيفُهَا عَلَى رَأْسِهَا خَيْرٌ مِنْ الدُّنْيَا وَمَا فِيهَا</span></h2>
<span style="background-color: transparent; color: #333333; font-family: Arial; font-size: 12px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">(4) Diriwayatkan dari Anas bin Malik </span><span style="background-color: transparent; color: #333333; font-family: Arial; font-size: 12px; font-style: italic; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">radhiallahu ‘anhu</span><span style="background-color: transparent; color: #333333; font-family: Arial; font-size: 12px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;"> dari Nabi </span><span style="background-color: transparent; color: #333333; font-family: Arial; font-size: 12px; font-style: italic; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">shallallahu ‘alaihi wa sallam </span><span style="background-color: transparent; color: #333333; font-family: Arial; font-size: 12px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">(beliau bersabda), “Pergi berjihad di jalan Allah lebih baik dari dunia dan seisinya. Seandainya ada seorang wanita penghuni surga mengintip penduduk bumi, niscaya akan menerangi antara keduanya dan akan terpenuhi dengan anginnya (yang harum). Kerudung yang ada di kepalanya lebih baik dari dunia dan seisinya.”</span><a href="http://kajiansaid.wordpress.com/2011/02/06/perbandingan-kenikmatan-surga-dan-kenikmatan-dunia/#_ftn3"><span style="background-color: transparent; color: #772124; font-family: Arial; font-size: 12px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: bold; text-decoration: underline; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">[3]</span></a><br /><span style="background-color: transparent; color: #333333; font-family: Arial; font-size: 12px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">Adakah wanita dunia yang seperti itu? </span><span style="background-color: transparent; color: #333333; font-family: Arial; font-size: 12px; font-style: italic; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">Subhanahu wa ta’ala</span><span style="background-color: transparent; color: #333333; font-family: Arial; font-size: 12px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">, sungguh lalai orang yang tidak mengharapkannya.</span><br /><span style="background-color: transparent; color: #333333; font-family: Arial; font-size: 12px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: bold; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">3. Surga tidak memiliki hal-hal yang jelek sebagaimana di dunia</span><br /><span style="background-color: transparent; color: #333333; font-family: Arial; font-size: 12px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">Surga tidak memiliki hal-hal yang jelek. Ketika penduduk bumi makan atau minum, maka pasti akan mengeluarkan kotoran, air seni dan bau yang tidak sedap. Wanita di dunia mengalami haid dan juga melahirkan. Haid tersebut adalah kotoran yang dibuang oleh wanita, sedangkan di surga tidak akan didapatkan hal-hal seperti itu.</span><br /><h2 dir="ltr">
<span style="background-color: transparent; color: #333333; font-family: Arial; font-size: 12px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: bold; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">{ قَالُوا هَذَا الَّذِي رُزِقْنَا مِنْ قَبْلُ وَأُتُوا بِهِ مُتَشَابِهًا وَلَهُمْ فِيهَا أَزْوَاجٌ مُطَهَّرَةٌ وَهُمْ فِيهَا خَالِدُونَ }</span></h2>
<span style="background-color: transparent; color: #333333; font-family: Arial; font-size: 12px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">(5) Artinya: “Mereka mengatakan, ‘Inilah yang pernah diberikan kepada kami dahulu.’ Mereka diberi buah-buahan yang serupa dan untuk mereka di dalamnya ada </span><span style="background-color: transparent; color: #333333; font-family: Arial; font-size: 12px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: underline; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">istri-istri yang suci</span><span style="background-color: transparent; color: #333333; font-family: Arial; font-size: 12px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">dan mereka kekal di dalamnya” (QS Al-Baqarah : 25)</span><br /><span style="background-color: transparent; color: #333333; font-family: Arial; font-size: 12px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">Penduduk-penduduk surga tidak membuang kotoran-kotoran, mereka selalu bersih dan tidak pernah berbau tidak sedap. Begitu pula dengan khamr di surga, dia tidak memabukkan dan enak rasanya.</span><br /><span style="background-color: transparent; color: #333333; font-family: Arial; font-size: 12px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">Allah </span><span style="background-color: transparent; color: #333333; font-family: Arial; font-size: 12px; font-style: italic; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">subhanahu wa ta’ala </span><span style="background-color: transparent; color: #333333; font-family: Arial; font-size: 12px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">berfirman:</span><br /><h2 dir="ltr">
<span style="background-color: transparent; color: #333333; font-family: Arial; font-size: 12px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: bold; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">{ بَيْضَاءَ لَذَّةٍ لِلشَّارِبِينَ (46) لَا فِيهَا غَوْلٌ وَلَا هُمْ عَنْهَا يُنْزَفُونَ (47) }</span></h2>
<span style="background-color: transparent; color: #333333; font-family: Arial; font-size: 12px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">(6) Artinya: “(46) (Warnanya) putih bersih, sedap rasanya bagi orang-orang yang minum. (47) Tidak ada dalam khamar itu sesuatu yang membuat pusing dan mereka tiada mabuk karenanya.” (QS Ash-Shaffat : 46-47)</span><br /><span style="background-color: transparent; color: #333333; font-family: Arial; font-size: 12px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">Surga memiliki sungai-sungai yang airnya tidak berubah rasanya, sungai-sungai yang mengalirkan air susu yang tidak akan basi, sungai-sungai yang mengalirkan khamr yang sangat lezat dan sungai-sungai yang mengalirkan madu murni. Allah </span><span style="background-color: transparent; color: #333333; font-family: Arial; font-size: 12px; font-style: italic; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">subhanahu wa ta’ala </span><span style="background-color: transparent; color: #333333; font-family: Arial; font-size: 12px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">berfirman:</span><br /><h2 dir="ltr">
<span style="background-color: transparent; color: #333333; font-family: Arial; font-size: 12px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: bold; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">{مَثَلُ الْجَنَّةِ الَّتِي وُعِدَ الْمُتَّقُونَ فِيهَا أَنْهَارٌ مِنْ مَاءٍ غَيْرِ آَسِنٍ وَأَنْهَارٌ مِنْ لَبَنٍ لَمْ يَتَغَيَّرْ طَعْمُهُ وَأَنْهَارٌ مِنْ خَمْرٍ لَذَّةٍ لِلشَّارِبِينَ وَأَنْهَارٌ مِنْ عَسَلٍ مُصَفًّى وَلَهُمْ فِيهَا مِنْ كُلِّ الثَّمَرَاتِ وَمَغْفِرَةٌ مِنْ رَبِّهِمْ كَمَنْ هُوَ خَالِدٌ فِي النَّارِ وَسُقُوا مَاءً حَمِيمًا فَقَطَّعَ أَمْعَاءَهُمْ}</span></h2>
<span style="background-color: transparent; color: #333333; font-family: Arial; font-size: 12px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">(7) Artinya: “(Apakah) perumpamaan (penghuni) surga yang dijanjikan kepada orang-orang yang bertakwa yang di dalamnya ada sungai-sungai dari air yang tiada beubah rasa dan baunya, sungai-sungai dari air susu yang tidak berubah rasanya, sungai-sungai dari khamar yang lezat rasanya bagi peminumnya dan sungai-sungai dari madu yang disaring, dan mereka memperoleh di dalamnya segala macam buah-buahan dan ampunan dari Rab mereka, sama dengan orang yang kekal dalam Jahannam dan diberi minuman dengan air yang mendidih sehingga memotong ususnya?” (QS Muhammad : 15)</span><br /><span style="background-color: transparent; color: #333333; font-family: Arial; font-size: 12px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">Penduduk surga memiliki hati yang suci dan bersih. Mereka tidak berbicara kecuali yang baik-baik saja. Mereka tidak mengerjakan perbuatan jelek sedikitpun.</span><br /><h2 dir="ltr">
<span style="background-color: transparent; color: #333333; font-family: Arial; font-size: 12px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: bold; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">{ لَا لَغْوٌ فِيهَا وَلَا تَأْثِيمٌ }</span></h2>
<span style="background-color: transparent; color: #333333; font-family: Arial; font-size: 12px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">(8) Artinya: “Tidak ada kata-kata yang tidak berfaidah dan tiada pula perbuatan dosa.” (QS Ath-Thur: 23)</span><br /><span style="background-color: transparent; color: #333333; font-family: Arial; font-size: 12px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">Allah </span><span style="background-color: transparent; color: #333333; font-family: Arial; font-size: 12px; font-style: italic; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">subhanahu wa ta’ala </span><span style="background-color: transparent; color: #333333; font-family: Arial; font-size: 12px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">juga berfirman:</span><br /><h2 dir="ltr">
<span style="background-color: transparent; color: #333333; font-family: Arial; font-size: 12px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: bold; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">{ لَا يَسْمَعُونَ فِيهَا لَغْوًا وَلَا تَأْثِيمًا (25) إِلَّا قِيلًا سَلَامًا سَلَامًا (26) }</span></h2>
<span style="background-color: transparent; color: #333333; font-family: Arial; font-size: 12px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">(9) Artinya: “(25) Mereka tidak mendengar di dalamnya perkataan yang sia-sia dan tidak pula perkataan yang menimbulkan dosa. (26) Akan tetapi mereka mendengar ucapan salam.” (QS Al-Waqi’ah : 25-26)</span><br /><span style="background-color: transparent; color: #333333; font-family: Arial; font-size: 12px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">Begitulah penduduk surga, jika mereka akan memasuki surga, maka mereka ditahan dulu sebelum memasukinya di sebuah jembatan antara surga dan neraka. Mereka akan dibersihkan dari segala bentuk dosa dan rasa dendam, sehingga tidaklah mereka masuk ke dalam surga kecuali hati mereka benar-benar bersih. Mereka tidak akan menemukan lagi apa yang dinamakan kebencian, kedengkian, kemarahan dan sebagainya sebagaimana mereka dapatkan di dunia. Hati mereka hati yang satu yang selalu bertasbih kepada Allah </span><span style="background-color: transparent; color: #333333; font-family: Arial; font-size: 12px; font-style: italic; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">subhanahu wa ta’ala.</span><br /><span style="background-color: transparent; color: #333333; font-family: Arial; font-size: 12px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">Rasulullah </span><span style="background-color: transparent; color: #333333; font-family: Arial; font-size: 12px; font-style: italic; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">shallallahu ‘alaihi wa sallam </span><span style="background-color: transparent; color: #333333; font-family: Arial; font-size: 12px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">sebagaimana </span><span style="background-color: transparent; color: #333333; font-family: Arial; font-size: 12px; font-style: italic; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">hadits</span><span style="background-color: transparent; color: #333333; font-family: Arial; font-size: 12px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;"> berikut:</span><br /><h2 dir="ltr">
<span style="background-color: transparent; color: #333333; font-family: Arial; font-size: 12px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: bold; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ ، رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ ، قَالَ : قَالَ رَسُولُ اللهِ صلى الله عليه وسلم: ((…لاَ اخْتِلاَفَ بَيْنَهُمْ ، وَلاَ تَبَاغُضَ قُلُوبُهُمْ قَلْبٌ وَاحِدٌ يُسَبِّحُونَ اللَّهَ بُكْرَةً وَعَشِيًّا.))</span></h2>
<span style="background-color: transparent; color: #333333; font-family: Arial; font-size: 12px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">(10) Artinya: Diriwayatkan dari Abu Hurairah </span><span style="background-color: transparent; color: #333333; font-family: Arial; font-size: 12px; font-style: italic; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">radhiallahu ‘anhu</span><span style="background-color: transparent; color: #333333; font-family: Arial; font-size: 12px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;"> bahwasanya Rasulullah</span><span style="background-color: transparent; color: #333333; font-family: Arial; font-size: 12px; font-style: italic; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">shallallahu ‘alaihi wa sallam </span><span style="background-color: transparent; color: #333333; font-family: Arial; font-size: 12px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">bersabda, “Tidak ada perbedaan pendapat di antara mereka. Hati-hati mereka tidak saling membenci. Hati-hati mereka adalah hati yang satu. Mereka bertasbih kepada Allah di setiap pagi dan petang.” </span><a href="http://kajiansaid.wordpress.com/2011/02/06/perbandingan-kenikmatan-surga-dan-kenikmatan-dunia/#_ftn4"><span style="background-color: transparent; color: #772124; font-family: Arial; font-size: 12px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: bold; text-decoration: underline; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">[4]</span></a><br /><span style="background-color: transparent; color: #333333; font-family: Arial; font-size: 12px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">Allah </span><span style="background-color: transparent; color: #333333; font-family: Arial; font-size: 12px; font-style: italic; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">subhanahu wa ta’ala </span><span style="background-color: transparent; color: #333333; font-family: Arial; font-size: 12px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">berfirman:</span><br /><h2 dir="ltr">
<span style="background-color: transparent; color: #333333; font-family: Arial; font-size: 12px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: bold; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">{ وَنَزَعْنَا مَا فِي صُدُورِهِمْ مِنْ غِلٍّ إِخْوَانًا عَلَى سُرُرٍ مُتَقَابِلِينَ }</span></h2>
<span style="background-color: transparent; color: #333333; font-family: Arial; font-size: 12px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">(11) Artinya: “Dan kami lenyapkan segala rasa dendam yang berada dalam hati mereka, sedang mereka merasa bersaudara duduk berhadap-hadapan di atas dipan-dipan.” (QS Al-Hijr : 47)</span><br /><span style="background-color: transparent; color: #333333; font-family: Arial; font-size: 12px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">Mari kita bandingkan antara surga dan dunia, surga tidak memiliki hal-hal yang jelek, sementara di dunia kita harus menghadapi berbagai hal yang jelek. Mudah-mudahan kita diberi kesabaran oleh Allah </span><span style="background-color: transparent; color: #333333; font-family: Arial; font-size: 12px; font-style: italic; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">subhanahu wa ta’ala </span><span style="background-color: transparent; color: #333333; font-family: Arial; font-size: 12px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">untuk menghadapi semua ujian di dunia ini. Amin.</span><br /><span style="background-color: transparent; color: #333333; font-family: Arial; font-size: 12px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: bold; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">4. Kenikmatan dunia akan sirna sedangkan kenikmatan surga akan terus kekal dan abadi</span><br /><span style="background-color: transparent; color: #333333; font-family: Arial; font-size: 12px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">Allah </span><span style="background-color: transparent; color: #333333; font-family: Arial; font-size: 12px; font-style: italic; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">subhanahu wa ta’ala </span><span style="background-color: transparent; color: #333333; font-family: Arial; font-size: 12px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">telah mentakdirkan surga untuk menjadi sesuatu yang akan kekal abadi. Allah </span><span style="background-color: transparent; color: #333333; font-family: Arial; font-size: 12px; font-style: italic; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">subhanahu wa ta’ala </span><span style="background-color: transparent; color: #333333; font-family: Arial; font-size: 12px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">berfirman:</span><br /><h2 dir="ltr">
<span style="background-color: transparent; color: #333333; font-family: Arial; font-size: 12px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: bold; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">{ مَا عِنْدَكُمْ يَنْفَدُ وَمَا عِنْدَ اللَّهِ بَاقٍ }</span></h2>
<span style="background-color: transparent; color: #333333; font-family: Arial; font-size: 12px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">(12) Artinya: “Apa yang di sisi kalian akan lenyap, dan apa yang ada di sisi Allah adalah kekal.” (QS An-Nahl : 96)</span><br /><span style="background-color: transparent; color: #333333; font-family: Arial; font-size: 12px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">Adapun perkataan sebagian orang yang menyatakan bahwa akhirat, surga dan neraka tidak kekal, maka itu adalah perkataan yang batil. Ayat yang penulis sebutkan menjadi dalil yang sangat jelas akan kebatilan mereka. Walaupun banyak sekali dalil-dalil dari Al-Qur’an dan </span><span style="background-color: transparent; color: #333333; font-family: Arial; font-size: 12px; font-style: italic; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">As-Sunnah</span><span style="background-color: transparent; color: #333333; font-family: Arial; font-size: 12px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;"> yang menunjukkan hal yang serupa.</span><br /><span style="background-color: transparent; color: #333333; font-family: Arial; font-size: 12px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;"><br class="kix-line-break" />Mudah-mudahan kita bisa merawat dan terus-menerus meneguhkan keimanan kita sehingga Allah menjadikan kita khusnul khatimah. Amin. </span></b>ngajikokhttp://www.blogger.com/profile/07650292908853868840noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7386222798931043460.post-76881185363991495742012-09-25T17:06:00.001-07:002012-09-25T17:06:43.056-07:00Makna Ikhlas<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgI5SLZYT6vPZSO8aepkiERNUSOQ3i889JOCJiJhvigFptjGXuC-RXnKG7EB_Imk2Fkz8bwHmi3BspvyOgqDDJVJV9bTLJK4RIZlra5NYHV6LB9ZzXiLMtDYF5dXYMbJ6bcDja2szOYHIrE/s1600/ikhlas.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="150" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgI5SLZYT6vPZSO8aepkiERNUSOQ3i889JOCJiJhvigFptjGXuC-RXnKG7EB_Imk2Fkz8bwHmi3BspvyOgqDDJVJV9bTLJK4RIZlra5NYHV6LB9ZzXiLMtDYF5dXYMbJ6bcDja2szOYHIrE/s200/ikhlas.jpg" width="200" /></a></div>
<b id="internal-source-marker_0.5285239147488028" style="-webkit-text-size-adjust: auto; -webkit-text-stroke-width: 0px; color: black; font-family: 'Times New Roman'; font-size: medium; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; letter-spacing: normal; line-height: normal; orphans: 2; text-align: start; text-indent: 0px; text-transform: none; white-space: normal; widows: 2; word-spacing: 0px;"><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 16px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: bold; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;"></span><br />Secara bahasa, ikhlas bermakna bersih dari kotoran dan menjadikan sesuatu bersih tidak kotor. Maka orang yang ikhlas adalah orang yang menjadikan agamanya murni hanya untuk Allah saja dengan menyembah-Nya dan tidak menyekutukan dengan yang lain dan tidak riya dalam beramal.<br />Sedangkan secara istilah, ikhlas berarti niat mengharap ridha Allah saja dalam beramal tanpa menyekutukan-Nya dengan yang lain. Memurnikan niatnya dari kotoran yang merusak.<br />Seseorang yang ikhlas ibarat orang yang sedang membersihkan beras (nampi beras</b><br />
<a name='more'></a><b id="internal-source-marker_0.5285239147488028" style="-webkit-text-size-adjust: auto; -webkit-text-stroke-width: 0px; color: black; font-family: 'Times New Roman'; font-size: medium; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; letter-spacing: normal; line-height: normal; orphans: 2; text-align: start; text-indent: 0px; text-transform: none; white-space: normal; widows: 2; word-spacing: 0px;">) dari kerikil-kerikil dan batu-batu kecil di sekitar beras. Maka, beras yang dimasak menjadi nikmat dimakan. Tetapi jika beras itu masih kotor, ketika nasi dikunyah akan tergigit kerikil dan batu kecil. Demikianlah keikhlasan, menyebabkan beramal menjadi nikmat, tidak membuat lelah, dan segala pengorbanan tidak terasa berat. Sebaliknya, amal yang dilakukan dengan riya akan menyebabkan amal tidak nikmat. Pelakunya akan mudah menyerah dan selalu kecewa.<br /><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 16px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: bold; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">Niat</span><br />Fungsi<a href="http://niat/"> niat</a> dlm ibadah sangatlah penting. Karena itu tiap muslim harus senantiasa memperbaiki niatdlm ibadah yaitu ikhlas utk Allah semata.<br />Umar ibnul Khaththab radliallahuanhu berkata: Aku mendengar Nabi shallallahu alaihi wasallam bersabda :<br />“Amalan-amalan itu hanyalah tergantung dgn niat -nya. Dan tiap orang hanyalah mendapatkan sesuai dgn apa yg dia niat -kan. maka siapa yang amalan hijrah krn Allah dan Rasul-Nya maka hijrah itu karena Allah dan Rasul-Nya. Dan siapa yg hijrah karena dunia yang ingin ia peroleh atau karena wanita yang ingin ia nikahi maka hijrah itu kepada apa yang dia tujukan/niat -kan”.<br />Hadits yang agung di atas diriwayatkan oleh Imam Bukhari rahimahullah dalam beberapa tempat dari kitab shahih dan Imam Muslim rahimahullah dlm shahih .<br />Berkata Al Imam Ibnu Rajab Al Hambali tentang hadits ini : “Yahya bin Said Al Anshari bersendirian dalam meriwayatkan hadits ini dari Muhammad bin Ibrahim At Taimi dari `Alqamah bin Waqqash Al Laitsi dari Umar ibnul Khaththab radliallahuanhu. Dan tdk ada jalan lain yg shahih dari hadits ini kecuali jalan ini. Demikian yg dikatakan oleh Ali ibnul Madini dan selainnya”. Berkata Al Khaththabi : “Aku tdk mengetahui ada perselisihan di kalangan ahli hadits dlm hal ini sementara hadits ini juga diriwayatkan dari shahabat Abu Said Al Khudri dan selainnya”. Dan dikatakan: Hadits ini diriwayatkan dari jalan yang banyak akan tetapi tidak ada satupun yang shahih dari jalan-jalan tersebut di sisi para huffadz .<br />Kemudian setelah Yahya bin Said Al Anshari banyak sekali perawi yang meriwayatkan dari sampai dikatakan : Telah meriwayatkan dari Yahya Al Anshari lbh dari 200 perawi. Bahkan ada yang mengatakan jumlah mencapai 700 rawi yang terkenal dari mereka di antara Malik Ats Tsauri Al Auza`i Ibnul Mubarak Al Laits bin Sa`ad Hammad bin Zaid Syu`bah Ibnu `Uyainah dan selainnya. .<br />Ulama bersepakat menshahihkan hadits ini dan menerima dengan penerimaan yang baik dan mantap. Imam Bukhari membuka kitab Shahih dengan hadits ini dan menempatkan seperti khutbah/mukaddimah bagi kitab beliau sebagai isyarat bahwasa tiap amalan yang tidak ditujukan untuk mendapatkan wajah Allah maka amalan itu batil tidak akan diperoleh buah/hasil di dunia terlebih lagi di akhirat. Karena itulah berkata Abdurrahman bin Mahdi: “Seandai aku membuat bab-bab dalam sebuah kitab niscaya aku tempatkan pada tiap bab hadits Umar tentang amalan itu dengan niat -nya”. Beliau juga mengatakan: “Siapa yang ingin menulis sebuah kitab maka hendak ia memulai dengan hadits innamal a’malu binniyah.<br />Hadits ini selain diriwayatkan oleh Imam Bukhari dan Muslim juga diriwayatkan oleh para imam yg lain. Dan komentar tentang hadits ini kami cukupkan dari menukil ucapan Ibnu Rajab Al Hambali di atas krn pada ada kifayah .<br /><span style="background-color: transparent; color: #222222; font-family: Arial; font-size: 15px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: bold; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">Penjelasan Hadits Tentang Niat</span><br />Dari hadits di atas kita pahami bahwasa tiap orang akan memperoleh balasan amalan yang dia lakukan sesuai dengan niat -nya. Dalam hal ini telah berkata Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah rahimahullah: “Setiap amalan yang dilakukan seseorang apakah berupa kebaikan ataupun kejelekan tergantung dengan niat -nya. Apabila ia tujukan dengan perbuatan tersebut niatan/maksud yang baik maka ia mendapatkan kebaikan sebaliknya bila maksud jelek maka ia mendapatkan sesuai dengan apa yang ia niat -kan”. Beliau juga mengatakan: “Hadits ini mencakup di dalam seluruh amalan yakni tiap amalan harus disertai niat. Dan niat ini yg membedakan antara orang yg beramal karena ingin mendapatkan ridla Allah dan pahala di negeri akhirat dgn orang yg beramal karena ingin dunia apakah berupa harta kemuliaan pujian sanjungan pengagungan dan selainnya”.<br />Di sini kita bisa melihat arti penting niat sebagai ruh amal inti dan sendinya. Amal menjadi benar karena niat yg benar dan sebalik amal jadi rusak karena niat yg rusak.<br />Dinukilkan dari sebagian salaf ucapan mereka yang bermakna: “Siapa yang senang untuk disempurnakan amalan yang dilakukan maka hendaklah ia membaikkan niatnya. Karena Allah ta`ala memberi pahala bagi seorang hamba apabila baik niatnya hinga satu suapan yg dia berikan “.<br />Berkata Ibnul Mubarak rahimahullah: “Berapa banyak amalan yang sedikit bisa menjadi besar karena niat dan berapa banyak amalan yg besar bisa bernilai kecil karena niatnya”.<br />Perlu diketahui bahwasa suatu perkara yang sifatnya mubah bisa diberi pahala bagi pelaku karena niat yg baik. Seperti orang yg makan dan minum dan ia niatkan perbuatan tersebut dalam rangka membantu untuk taat kepada Allah dan bisa menegakkan ibadah kepada-Nya, maka dia akan diberi pahala karena niat yg baik tersebut. Ibnul Qayyim Al Jauziyah rahimahullah mengatakan : “Perkara mubah pada diri orang-orang yg khusus dari kalangan muqarrabin bisa berubah menjadi ketaatan dan qurubat (pendekatan kepada Allah) karena niat”.<br />Imam Nawawi rahimahullah dalam Syarah Muslim ketika menjelaskan hadits:<br />“Dan pada kemaluan salah seorang dari kalian ada sedekah”.<br />Beliau menyatakan: “Dalam hadits ini ada dalil yang menunjukkan bahwa perkara-perkara mubah bisa menjadi amalan ketaatan sebab niat yg baik. Jima’ bisa bernilai ibadah apabila seseorang meniatkan untuk menunaikan hak istri dan bergaul dengan cara yang baik sesuai dengan apa yang Allah perintahkan atau ia bertujuan untuk mendapatkan anak yg shalih atau untuk menjaga kehormatan diri atau kehormatan istri dan untuk mencegah kedua dari melihat perkara yang haram atau berfikir kepada perkara haram atau berkeinginan melakukan dan selain dari tujuan-tujuan yg tidak baik”.<br /><span style="background-color: transparent; color: #222222; font-family: Arial; font-size: 15px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: bold; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">Meluruskan Niat</span><br />Seorang hamba harus terus berupaya memperbaiki niat dan meluruskan agar apa yg dia lakukan dapat berbuah kebaikan. Dan perbaikan niat ini perlu mujahadah . Karena sulit meluruskan niat ini sampai-sampai Sufyan Ats Tsauri rahimahullah berkata : “Tidak ada suatu perkara yang paling berat bagiku untuk aku obati daripada meluruskan niatku karena niat itu bisa berubah-ubah terhadapku”.<br />Dan niat itu harus ditujukan semata untuk Allah ikhlas karena mengharapkan wajah-Nya yg Mulia. Ibadah tanpa keikhlasan niat maka tertolak sebagaimana bila ibadah itu tidak mencocoki tuntunan Rasulullah Shallallahu alaihi wasallam. Allah ta`ala berfirman tentang ikhlas dlm ibadah ini :<br />Dan tidaklah mereka diperintah kecuali untuk beribadah kepada Allah dalam keadaan mengikhlaskan agama bagi-Nya.<br />Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah rahimahullah berkata dalam Majmu` Fatawa : “Mengikhlaskan agama untuk Allah adalah pokok ajaran agama ini yang Allah tidak menerima selainnya. Dengan ajaran agama inilah Allah mengutus rasul yang pertama sampai akhir dan Allah menurunkan seluruh kitab. Ikhlas dalam agama merupakan perkara yang disepakati oleh para imam ahlul iman. Dan ia merupakan inti dari dakwah para nabi dan poros Al Qur’an”.<br /><span style="background-color: transparent; color: #333333; font-family: Arial; font-size: 13px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;"></span><br /><span style="background-color: transparent; color: #222222; font-family: Arial; font-size: 15px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: bold; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">Pelajaran Tentang Niat Yang Dipetik dari Hadits Ini</span><br />1. Niat itu termasuk bagian dari iman dan niat termasuk amalan hati.<br />2. Wajib bagi seorang muslim mengetahui hukum suatu amalan sebelum ia melakukan amalan tersebut apakah amalan itu disyariatkan atau tidak apakah hukum wajib atau sunnah. Karena didalam hadits ditunjukkan bahwasa amalan itu bisa tertolak apabila luput dari niatan yang disyariatkan.<br />3. Disyaratkan niat dalam amalan-amalan ketaatan dan harus dita`yin yakni bila seseorang ingin shalat maka ia harus menentukan dalam niat shalat apa yg akan ia kerjakan apakah shalat sunnah atau shalat wajib dhuhur atau ashar dst. Bila ingin puasa maka ia harus menentukan apakah puasa itu puasa sunnah puasa qadha atau yg lainnya.<br />4. Amal tergantung dari niat tentang sah, tidak sempurna atau kurang, taat atau maksiat.<br />5. Seseorang mendapatkan sesuai dengan apa yang dia niatkan namun perlu diingat niat yang baik tidaklah merubah perkara mungkar itu menjadi ma’ruf dan tidak menjadikan yang bid`ah menjadi sunnah.<br />6. Wajib berhati-hati dari riya, sum`ah dan tujuan dunia yang lain karena perkara tersebut merusak ibadah kepada Allah ta`ala.<br />7. Hijrah dari negeri kafir ke negeri Islam memiliki keutamaan yang besar dan merupakan ibadah bila di <a href="http://niat/">niat </a>kan krn Allah dan Rasul-Nya.<br />Wallahu ta`ala a`lam bishawwab<br /><br />Karena itu, bagi seorang dai makna ikhlas adalah ketika ia mengarahkan seluruh perkataan, perbuatan, dan jihadnya hanya untuk Allah, mengharap ridha-Nya, dan kebaikan pahala-Nya tanpa melihat pada kekayaan dunia, tampilan, kedudukan, sebutan, kemajuan atau kemunduran. Dengan demikian si dai menjadi tentara fikrah dan akidah, bukan tentara dunia dan kepentingan. Katakanlah: “Sesungguhnya shalatku, ibadahku, hidupku dan matiku hanyalah untuk Allah, Tuhan semesta alam. Tiada sekutu bagiNya; dan demikian itulah yang diperintahkan kepadaku.” Dai yang berkarakter seperti itulah yang punya semboyan ‘Allahu Ghayaatunaa‘, Allah tujuan kami, dalam segala aktivitas mengisi hidupnya.<br /><br /><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 16px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: bold; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">Ciri Orang Yang Ikhlas</span><br />Orang-orang yang ikhlas memiliki ciri yang bisa dilihat, diantaranya:<br /><div dir="ltr" style="margin-bottom: 0pt; margin-left: 18pt; margin-top: 0pt; text-indent: -18pt;">
<span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 16px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">1. Senantiasa beramal dan bersungguh-sungguh dalam beramal, baik dalam keadaan sendiri atau bersama orang banyak, baik ada pujian ataupun celaan. Ali bin Abi Thalib r.a. berkata, “Orang yang riya memiliki beberapa ciri; malas jika sendirian dan rajin jika di hadapan banyak orang. Semakin bergairah dalam beramal jika dipuji dan semakin berkurang jika dicela.”</span></div>
<div dir="ltr" style="margin-bottom: 0pt; margin-left: 18pt; margin-top: 0pt;">
<span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 16px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">Perjalanan waktulah yang akan menentukan seorang itu ikhlas atau tidak dalam beramal. Dengan melalui berbagai macam ujian dan cobaan, baik yang suka maupun duka, seorang akan terlihat kualitas keikhlasannya dalam beribadah, berdakwah, dan berjihad.</span></div>
<div dir="ltr" style="margin-bottom: 0pt; margin-left: 18pt; margin-top: 0pt;">
<span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 16px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">Al-Qur’an telah menjelaskan sifat orang-orang beriman yang ikhlas dan sifat orang-orang munafik, membuka kedok dan kebusukan orang-orang munafik dengan berbagai macam cirinya. Di antaranya disebutkan dalam surat At-Taubah ayat 44-45, “Orang-orang yang beriman kepada Allah dan hari akhir, tidak akan meminta izin kepadamu untuk (tidak ikut) berjihad dengan harta dan diri mereka. Dan Allah mengetahui orang-orang yang bertakwa. Sesungguhnya yang akan meminta izin kepadamu, hanyalah orang-orang yang tidak beriman kepada Allah dan hari akhir, dan hati mereka ragu-ragu, karena itu mereka selalu bimbang dalam keragu-raguannya.”</span></div>
<div dir="ltr" style="margin-bottom: 0pt; margin-left: 18pt; margin-top: 0pt; text-indent: -18pt;">
<span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 16px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">2. Terjaga dari segala yang diharamkan Allah, baik dalam keadaan bersama manusia atau jauh dari mereka. Disebutkan dalam hadits, “Aku beritahukan bahwa ada suatu kaum dari umatku datang di hari kiamat dengan kebaikan seperti Gunung Tihamah yang putih, tetapi Allah menjadikannya seperti debu-debu yang beterbangan. Mereka adalah saudara-saudara kamu, dan kulitnya sama dengan kamu, melakukan ibadah malam seperti kamu. Tetapi mereka adalah kaum yang jika sendiri melanggar yang diharamkan Allah.” (HR Ibnu Majah)</span></div>
<div dir="ltr" style="margin-bottom: 0pt; margin-left: 18pt; margin-top: 0pt;">
<span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 16px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">Tujuan yang hendak dicapai orang yang ikhlas adalah ridha Allah, bukan ridha manusia. Sehingga, mereka senantiasa memperbaiki diri dan terus beramal, baik dalam kondisi sendiri atau ramai, dilihat orang atau tidak, mendapat pujian atau celaan. Karena mereka yakin Allah Maha melihat setiap amal baik dan buruk sekecil apapun.</span></div>
<div dir="ltr" style="margin-bottom: 0pt; margin-left: 18pt; margin-top: 0pt; text-indent: -18pt;">
<span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 16px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">3. Dalam dakwah, akan terlihat bahwa seorang dai yang ikhlas akan merasa senang jika kebaikan terealisasi di tangan saudaranya sesama dai, sebagaimana dia juga merasa senang jika terlaksana oleh tangannya.</span></div>
<div dir="ltr" style="margin-bottom: 0pt; margin-left: 18pt; margin-top: 0pt;">
<span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 16px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">Para dai yang ikhlas akan menyadari kelemahan dan kekurangannya. Oleh karena itu mereka senantiasa membangun amal jama’i dalam dakwahnya. Senantiasa menghidupkan syuro dan mengokohkan perangkat dan sistem dakwah. Berdakwah untuk kemuliaan Islam dan umat Islam, bukan untuk meraih popularitas dan membesarkan diri atau lembaganya semata.</span></div>
<span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 16px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;"><br class="kix-line-break" /></span><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 16px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: bold; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">Kedudukan Ikhlas</span><br /><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 16px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">Ikhlas adalah buah dan intisari dari iman. Seorang tidak dianggap beragama dengan benar jika tidak ikhlas. Katakanlah: “Sesungguhnya shalatku, ibadatku, hidupku dan matiku hanyalah untuk Allah, Tuhan semesta alam.” (Al-An’am: 162). Surat Al-Bayyinah ayat 5 menyatakan, “Padahal mereka tidak disuruh kecuali supaya menyembah Allah dengan memurnikan ketaatan kepada-Nya dalam (menjalankan) agama dengan lurus.” Rasulullah saw. bersabda, “Ikhlaslah dalam beragama; cukup bagimu amal yang sedikit.”</span><br /><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 16px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">Tatkala Jibril bertanya tentang ihsan, Rasul saw. berkata, “Engkau beribadah kepada Allah seolah engkau melihat-Nya. Jika engkau tidak melihat-Nya, maka sesungguhnya Allah melihatmu.” Rasulullah saw. bersabda, “Sesungguhnya Allah tidak menerima amal kecuali dilakukan dengan ikhlas dan mengharap ridha-Nya.”</span><br /><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 16px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">Fudhail bin Iyadh memahami kata </span><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 16px; font-style: italic; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">ihsan</span><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 16px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;"> dalam firman Allah surat Al-Mulk ayat 2 yang berbunyi, “</span><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 16px; font-style: italic; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">Liyabluwakum ayyukum ahsanu ‘amala</span><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 16px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">, untuk menguji kamu, siapa di antara kamu yang lebih baik amalnya” dengan makna </span><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 16px; font-style: italic; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">akhlasahu</span><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 16px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;"> (yang paling ikhlas) dan </span><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 16px; font-style: italic; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">ashwabahu</span><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 16px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;"> (yang paling benar). Katanya, “Sesungguhnya jika amal dilakukan dengan ikhlas tetapi tidak benar, maka tidak diterima. Dan jika amal itu benar tetapi tidak ikhlas, juga tidak diterima. Sehingga, amal itu harus ikhlas dan benar. Ikhlas jika dilakukan karena Allah Azza wa Jalla dan benar jika dilakukan sesuai sunnah.” Pendapat Fudhail ini disandarkan pada firman Allah swt. di surat Al-Kahfi ayat 110.</span><br /><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 16px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">Imam Syafi’i pernah memberi nasihat kepada seorang temannya, “Wahai Abu Musa, jika engkau berijtihad dengan sebenar-benar kesungguhan untuk membuat seluruh manusia ridha (suka), maka itu tidak akan terjadi. Jika demikian, maka ikhlaskan amalmu dan niatmu karena Allah Azza wa Jalla.”</span><br /><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 16px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">Karena itu tak heran jika Ibnul Qoyyim memberi perumpamaan seperti ini, “Amal tanpa keikhlasan seperti musafir yang mengisi kantong dengan kerikil pasir. Memberatkannya tapi tidak bermanfaat.” Dalam kesempatan lain beliau berkata, “Jika ilmu bermanfaat tanpa amal, maka tidak mungkin Allah mencela para pendeta ahli Kitab. Jika ilmu bermanfaat tanpa keikhlasan, maka tidak mungkin Allah mencela orang-orang munafik.”</span><br /><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 16px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;"><br class="kix-line-break" /></span><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 16px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: bold; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">Buruknya Riya</span><br /><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 16px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">Makna riya adalah seorang muslim memperlihatkan amalnya pada manusia dengan harapan mendapat posisi, kedudukan, pujian, dan segala bentuk keduniaan lainnya. Riya merupakan sifat atau ciri khas orang-orang munafik. Disebutkan dalam surat An-Nisaa ayat 142, “Sesungguhnya orang-orang munafik itu menipu Allah, dan Allah akan membalas tipuan mereka. Dan apabila mereka berdiri untuk shalat mereka berdiri dengan malas. Mereka bermaksud riya (dengan shalat itu) di hadapan manusia. Dan tidaklah mereka menyebut Allah kecuali sedikit sekali.”</span><br /><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 16px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">Riya juga merupakan salah satu cabang dari kemusyrikan. Rasulullah saw. bersabda, “Sesungguhnya yang paling aku takuti pada kalian adalah syirik kecil.” Sahabat bertanya, “Apa itu syirik kecil, wahai Rasulullah?” Rasulullah saw. menjawab, “Riya. Allah berkata di hari kiamat ketika membalas amal-amal hamba-Nya, ‘Pergilah pada yang kamu berbuat riya di dunia dan perhatikanlah, apakah kamu mendapatkan balasannya?’” (HR Ahmad).</span><br /><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 16px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">Dan orang yang berbuat riya pasti mendapat hukuman dari Allah swt. Orang-orang yang telah melakukan amal-amal terbaik, apakah itu mujahid, ustadz, dan orang yang senantiasa berinfak, semuanya diseret ke neraka karena amal mereka tidak ikhlas kepada Allah. Kata Rasulullah saw., “Siapa yang menuntut ilmu, dan tidak menuntutnya kecuali untuk mendapatkan perhiasan dunia, maka ia tidak akan mendapatkan wangi-wangi surga di hari akhir.” (HR Abu Dawud)</span><br /><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 16px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;"><br class="kix-line-break" />Sumber: </span><a href="http://www.dakwatuna.com/2008/05/582/tiga-ciri-orang-ikhlas/#ixzz26rzWbMLQ"><span style="background-color: transparent; color: #003399; font-family: Arial; font-size: 16px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">http://www.dakwatuna.com/2008/05/582/tiga-ciri-orang-ikhlas/#ixzz26rzWbMLQ</span></a><br /><a href="http://adehumaidi.com/islam/niat-pokok-pangkal-segalanya"><span style="background-color: transparent; color: blue; font-family: Calibri; font-size: 15px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: underline; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">http://adehumaidi.com/islam/niat-pokok-pangkal-segalanya</span></a><br /><a href="http://adehumaidi.com/islam/niat-pokok-pangkal-segalanya"><span style="background-color: transparent; color: blue; font-family: Calibri; font-size: 15px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: underline; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;"></span></a><br /><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 16px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">Cerita tentang Ilmu ikhlas:</span><br /><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 16px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;"></span><br /><span style="background-color: transparent; color: #333333; font-family: 'Trebuchet MS'; font-size: 13px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">lmu ikhlas<br class="kix-line-break" /><br class="kix-line-break" />subhnallah...<br class="kix-line-break" />"sesungguhnya sholatku, ibadahku, hidupku, dan matiku hanya untuk allah, tuhan semesta alam. </span><span style="background-color: transparent; color: #555555; font-family: Arial; font-size: 12px; font-style: italic; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">Tiada sekutu bagiNya; dan demikian itulah yang diperintahkan kepadaku dan aku adalah orang yang pertama-tama menyerahkan diri (kepada Allah)”. (QS. Al-An’aam: 162-163).</span><span style="background-color: transparent; color: #333333; font-family: 'Trebuchet MS'; font-size: 13px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;"> "<br class="kix-line-break" /><br class="kix-line-break" />"barang siapa yang menyebut la illa ha ilallah dengan ikhlas pasti masuk surga"<br class="kix-line-break" /><br class="kix-line-break" />apakah jika saya mengharapkan surga allah disebut tidak ikhlas??<br class="kix-line-break" /><br class="kix-line-break" />apakah jika allah mengiming-imingkan saya dengan surga-Nya allah, lantas saya percaya kepada allah karena allah akan memberikan saya surga, saya disebut tidak ikhlas?? dan ini salah??<br class="kix-line-break" /><br class="kix-line-break" />apakah jika saya percaya (beriman) kepada perkataan allah lantas saya disebut tidak ikhlas??<br class="kix-line-break" /><br class="kix-line-break" />apakah saya tidak boleh mengharapkan sesuatu dari allah??, sedangkan allah maha berkuasa atas segala sesuatu, allah maha mengabulkan sesuatu, dan sedangkan allah menyuruh saya untuk meminta hanya kepadanya bukan kepada yang lain..., jika saya masih disalahkan juga dan dibilang tidak ikhlas karena mengharapkan sesuatu dari allah..., tega bener sih....!! (emangnya kemana lagi saya meminta pertolongan jika saya sedang kesusahan dan mempunyai hajat??, emangnya ada yah yang bisa mengabulkan permohonan saya selain allah??, dan yang lebih berkuasa selain allah, emang ada??)<br class="kix-line-break" /><br class="kix-line-break" />"sepertinya harus diteliti lebih dalam dan perlu diralat deh.... kata-kata "ibadah mah ibadah aja, jangan meminta/berharap sesuatu kepada allah..., meminta sesuatu kepada allah itu tidak ikhlas namanya (kan berharap)..." (kalau seperti ini bahasanya.., kasihan dong saya, gak ada tempat untuk mengadu dan gak ada tempat untuk meminta..., padahal banyak sekali kebutuhan-kebuthan dan hajat saya...)</span><br /><span style="background-color: transparent; color: #333333; font-family: 'Trebuchet MS'; font-size: 13px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;"><br class="kix-line-break" />CERITA 1 : si Budi<br class="kix-line-break" /><br class="kix-line-break" />Ada seorang anak yatim, yang sakit. Di ujung gang. Dan si budi tergerak memberi ibu anak yatim ini, 100rb rupiah sebagai sedekah. <br class="kix-line-break" /><br class="kix-line-break" />si budi jalan diam-diam, no body knows. Tidak ada yang tahu. Bahkan si budi pun menyengaja tidak memberi tahu siapapun. budi sembunyikan segala niatan nya.... Hanya Allah saja yang tahu.<br class="kix-line-break" /><br class="kix-line-break" />budi ambil amplop, lalu budi selipkan uang Rp. 100 tersebut. si budi pilih sengaja jalan menuju rumah si yatim di saat langit begitu sunyi dihiasi sinar sempurna rembulan. dengan alasan: Benar-benar supaya tidak ada yang tahu, bahwa di tangan budi tergenggam amplop putih berisi uang 100rb untuk si yatim.<br class="kix-line-break" /><br class="kix-line-break" />Andai pun ada yang menegur: "Hendak kemana wahai anak muda?" Niscaya budi hanya akan jawab dengan senyuman saja tanpa berkata-kata. Menghindari pertanyaan selanjutnya. Kalaupun perlu menjawab, si budi hanya akan menjawab: "Sedang menikmati malam dan gemerlapnya bintang".<br class="kix-line-break" /><br class="kix-line-break" />Lalu, di depan pintu rumah si yatim, budi pun menikmati kesendirian amal. Benar-benar tidak ada yang tahu. Sementara budi meyakini bahwa Malaikat-Malaikat Allah yang bersih hatinya lah yang menatap lekat perilaku budi dan mencatatnya bahwa amal ini mutlak milik Allah dan<br class="kix-line-break" />dipersembahkan hanya untuk Allah semata.<br class="kix-line-break" /><br class="kix-line-break" />Melalui lobang kecil di bawah pintu, yang berjarak hanya setengah centi dari tanah, budi masukkan amplop tersebut. Amplop ini hanya bertuliskan: “Dari hamba Allah”.<br class="kix-line-break" /><br class="kix-line-break" />Bahkan amplop itu masih berisi sedekah dalam bentuk yang lain. Yakni sedekah dalam bentuk<br class="kix-line-break" />sekalimat doa: “Semoga Ananda diberikan kesembuhan, dan ibu memiliki keberkahan memelihara<br class="kix-line-break" />anak yatim".<br class="kix-line-break" /><br class="kix-line-break" />Tapi ya hanya sampai di situ. Benar-benar sampai di situ. Tidak ada ketukan pintu yang kemudian menjadi kesempatan buat budi memberi tahu si penghuni rumah bahwa ada amplop terselip dibawah pintu. Tidak. <br class="kix-line-break" /><br class="kix-line-break" />Amal ini begitu sunyi. Sesunyi malam yang dipilih. dan sunyi dari kepentingan pribadi...<br class="kix-line-break" /><br class="kix-line-break" />Inilah yang barangkali disebut budi dengan “ikhlas” dan juga oleh kebanyakan orang. Berusaha keras menyembunyikan amal, hanya Allah saja yang tahu. Kerahasiaan amal di jaga demikian ketat. Hal-hal apa saja yang menyebabkan amal ini menjadi tetap tersembunyi, benar-benar dilakukan.<br class="kix-line-break" /><br class="kix-line-break" />CERITA 2 : si Andi<br class="kix-line-break" /><br class="kix-line-break" />Masih dalam adegan yang sama, kejadian yang sama, dan situasi keadaan yang juga sama dengan<br class="kix-line-break" />cerita 1. cerita 2 ini hanya ingin menambahkan, bahwa ternyata amplop yang diberikan ke anak yatim tersebut "tidak kosong". Melainkan ia “berisi”.<br class="kix-line-break" /><br class="kix-line-break" />Tentu saja bukan berisi uang 100rb. Sebab itu mah udah terang bahwa itu amplop berisi 100rb.<br class="kix-line-break" />Cuma, amplop itu tanpa nama. Hanya bertuliskan “Hamba Allah”. Ada sih “isi” nya yang lain selain uang 100rb dan bubuhan nama: Hamba Allah. Yakni bubuhan doa: “Semoga Ananda diberikan<br class="kix-line-break" />kesembuhan, dan ibu memiliki keberkahan memelihara anak yatim". Tapi, ini amplop sepi dari<br class="kix-line-break" />kepentingan pribadi.<br class="kix-line-break" /><br class="kix-line-break" />Nah, di cerita 2 ini, ada seorang anak muda yang bernama andi, yang bergaya sedekah sama. Sama2 tersembunyi.<br class="kix-line-break" /><br class="kix-line-break" />Namun anak muda ini berbeda. Anak muda pemberi sedekah ini menambahkan kalimat akhir di amplop tersebut: "... Mohon doa, agar Allah berikan saya rizki yang banyak yang barokah,<br class="kix-line-break" />dan agar Allah kabulkan hajat saya". Masih tanpa nama. Hanya tertulis: "Hamba Allah".<br class="kix-line-break" /><br class="kix-line-break" />----------------<br class="kix-line-break" />Terasa ada satu pamrih ya? Minta didoakan oleh si penerima sedekah.<br class="kix-line-break" /><br class="kix-line-break" />Atau temen-temen ada yang mengatakan, yang beginian mah disebutnya bukan pamrih atuh. Sebut saja dengan: Minta doa. Ya, minta doa dari si yatim dan ibunya. Toh, minta doa itu kan tidak salah. Bukan sesuatu yang pamrih. Malah kebaikan adanya. Betul loh, minta doa itu adalah ibadah juga. Bahkan ibadah berganda. Ketika kita minta doa, maka itu akan membuat orang lain mendoakan kita. Itu kan sama saja dengan memberi peluang orang untuk mendoakan orang lain. Dan ketika meminta doa, ada pahala silaturahim juga.<br class="kix-line-break" /><br class="kix-line-break" />Sebagian temen-temen yang lain lagi berpendapat, minta doa mah, ga kudu ngasih juga ga apa-apa. Barangkali demikian. “Cuma, ga enak aja,” Masa minta tanpa memberi sesuatu? Kalo kita bawa tentengan buat si yatim, bisa nyenengin hatinya, rasanya si yatim pun begitu dimintain doa jadi tambah enteng dan ikhlas.<br class="kix-line-break" /><br class="kix-line-break" />Tetap terlihat pamrih ya?<br class="kix-line-break" />Engga ah.<br class="kix-line-break" />Ya terserah saja.<br class="kix-line-break" /><br class="kix-line-break" />---------------------<br class="kix-line-break" />Dalam hubungannya dengan Allah, jika meminta adalah sesuatu yang bukan saja tidak dilarang, tapi juga malah disuruh, dianjurkan, dan menjadi ibadah. Maka, mestinya sedekah tidak boleh<br class="kix-line-break" />menghalangi seseorang dari meminta. Sebagaimana shalat dan atau amal saleh lainnya yang malah menjadi penambah faktor doa dikabulkan, jika doa itu dilayangkan sehabis mengerjakan/<br class="kix-line-break" />dibarengi dengan amal saleh.<br class="kix-line-break" /><br class="kix-line-break" />jika meminta adalah doa, dan doa adalah ibadah, maka ia bisa berdiri sebagai satu ibadah<br class="kix-line-break" />tersendiri. Yang tanpa rangkaian ibadah lain, doa menjadi boleh dipanjatkan.<br class="kix-line-break" /><br class="kix-line-break" />Jika demikian, apakah bisa dikatakan bahwa seseorang yang bersedekah dan berdoa (meminta kepada Allah, mengharap kepada Allah) dia mendapat dua pahala, Pahala bersedekah dan pahala berdoa.<br class="kix-line-break" /><br class="kix-line-break" />Dan jika bersedekah malah menjadikan seseorang tidak boleh berharap sama Allah, apakah ia boleh kemudian memilih tidak bersedekah saja? Sebab sedekahnya malah menghalanginya meminta sama Allah?<br class="kix-line-break" /><br class="kix-line-break" />CERITA 3 : si edi<br class="kix-line-break" /><br class="kix-line-break" />masih dalam cerita yang mirip : Ada seorang anak yatim, yang sakit. Di ujung gang. Dan si edi tergerak memberi ibu anak yatim ini, 100rb rupiah sebagai sedekah. <br class="kix-line-break" /><br class="kix-line-break" />berbeda dengan si budi dan si andi..., si edi langsung mendatangi rumah seorang ibu yang mempunyai anak yatim tersebut tanpa bersembunyi-sembunyi....<br class="kix-line-break" /><br class="kix-line-break" />si edi berkeyakinan seperti pesan ibunya "sambil menyelam minum susu"...., (alias sekali mendayung 2 atau 3 pulau bisa terlampaui).. selain niat bersedekah si edi juga punya berbagai macam niatan (si edi berfikir.., lumayan kan 1 kali ayunan langkah bisa mengumpulkan beberapa macam pahala kebaikan...). selin niat bersedekah (pertama), si edi juga ingin memenuhi perintah allah dalam bersilaturahmi (kedua), bukankah silaturahmi itu perintah allah???, bukan cuma itu.., si edi tahu benar bahwa anak-anak yatim itu dimuliakan oleh allah.., maka si edi berniat mencari berkah anak yatim "dengan meminta do'anya" kepada anak yatim dan ibunya... "... Mohon doa, agar Allah berikan saya rizki yang banyak yang barokah, dan agar Allah kabulkan hajat saya" (persis seperti si andi layangkan dalam amplop), tidak sampai disitu : setelah pulang edi pun berdoa kepada allah agar anak yatim tersebut diangkat penyakitnya, ibunya pun diberikan kesabaran dalam merawat anak yatim tersebut dan tidak lupa edi berdoa untuk dirinya sendiri agar dimudahkan dalam hidup dan langkah edi.... (subhanallah bukankah ini benar-benar, "sekali ayunan langkah bisa mengumpulkan beberapa macam kebaikan??) .<br class="kix-line-break" /><br class="kix-line-break" />tidak sampai disini.....<br class="kix-line-break" /><br class="kix-line-break" />setelah beberapa hari (dari mengunjungi anak yatim...)... pintu rezeki si edi benar-benar terbuka (mungkin ini karena doa dari si anak yatim..., karena allah memuliakan anak yatim) subhanallah....<br class="kix-line-break" /><br class="kix-line-break" />si edi berfikir (saya gak boleh seneng sendirian nih...), si edi kemudian bercerita kepada adiknya, kakaknya dan seluruh keluarganya..., si edi berkata "kalau rezeki kamu mau terbuka dan hajat ingin dikabulkan allah..., maka banyaklah sedekah dan senangi hati anak yatim"... walhasil adiknya pun mengikuti (dan edi pun mendapatkan pahala kebaikan dari adiknya) dan mendapatkan kejadian yang sama seperti edi yaitu "terbuka rizkinya dan lancar"<br class="kix-line-break" /><br class="kix-line-break" />tidak sampai disini lagi....<br class="kix-line-break" /><br class="kix-line-break" />edi pun memberi tahukan dan menadikan "sedekah" sebagai metode karena kejadiannya terus berulang dan berulang kepada siapa saja yang melakukannya... dan edi pun menyebarluaskan kepada teman-temannya dan menjadikan sebuah tulisan agar diikuti oleh pembaca yang ingin mengharapkan pertolongan allah.... (walhasil edi pun mendapatkan pahala yang tak terhingga karena orang-orang yang mengikuti anjuran edi untuk bersedekah.... subhanallah...)<br class="kix-line-break" /><br class="kix-line-break" />masa iya saya menjalankan perintah allah disebut tidak ikhlas??<br class="kix-line-break" />masa iya saya mengajarkan suatu ilmu (ilmu-Nya allah) disebut tidak ikhlas??<br class="kix-line-break" />masa iya saya mencari-cari pahala kebaikan yang banyak, disebut tidak ikhlas??<br class="kix-line-break" />masa iya saya mengharapkan pertolongan allah disebut tidak ikhlas??<br class="kix-line-break" /><br class="kix-line-break" />oke seperti biasa... untuk temen2 semua jika tulisan ini bermanfaat, yang mau share saya persilahkahkan share....!! saya minta do'anya dari temen2....... saya tunggu doanya dari temen2 semua yah.... terima kasih. assalamu'alaikum wrwb.....</span><br /><span style="background-color: transparent; color: #333333; font-family: 'Trebuchet MS'; font-size: 13px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;"></span><br /><span style="background-color: transparent; color: #333333; font-family: 'Trebuchet MS'; font-size: 13px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">Sumber: </span><br /><span style="background-color: transparent; color: #333333; font-family: 'Trebuchet MS'; font-size: 13px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">Penulis : Edi Sutisna : (</span><a href="about:blank"><span style="background-color: transparent; color: #da2424; font-family: 'Trebuchet MS'; font-size: 13px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: underline; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">http://www.facebook.com/edi.sutisna.kerens</span></a><span style="background-color: transparent; color: #333333; font-family: 'Trebuchet MS'; font-size: 13px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">)</span><br /><span style="background-color: transparent; color: #333333; font-family: 'Trebuchet MS'; font-size: 13px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">Penulis : Edi Sutisna : (</span><a href="about:blank"><span style="background-color: transparent; color: #da2424; font-family: 'Trebuchet MS'; font-size: 13px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: underline; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">http://www.facebook.com/edi.sutisna2</span></a><span style="background-color: transparent; color: #333333; font-family: 'Trebuchet MS'; font-size: 13px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">)</span><br /><a href="about:blank"><span style="background-color: transparent; color: #da2424; font-family: 'Trebuchet MS'; font-size: 13px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: underline; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">http://www.club-pecinta-alquran.com/</span></a><br /><a href="http://www.gerakkan-sedekah-membabibuta.com/"><span style="background-color: transparent; color: #da2424; font-family: 'Trebuchet MS'; font-size: 13px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: underline; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">http://www.gerakkan-sedekah-membabibuta.com/</span></a><br /><a href="about:blank"><span style="background-color: transparent; color: #da2424; font-family: 'Trebuchet MS'; font-size: 13px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: underline; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">http://www.kampungakhirat.com/</span></a></b>ngajikokhttp://www.blogger.com/profile/07650292908853868840noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7386222798931043460.post-62807041369878309732012-09-09T08:39:00.002-07:002012-09-09T08:39:29.841-07:00Bagaimana Istiqamah setelah Ramadhan<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://sphotos.ak.fbcdn.net/hphotos-ak-snc4/hs150.snc4/36846_414252574495_40569674495_4390111_785327_n.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="150" src="http://sphotos.ak.fbcdn.net/hphotos-ak-snc4/hs150.snc4/36846_414252574495_40569674495_4390111_785327_n.jpg" width="200" /></a></div>
<span id="sasText" style="left: -9999px; position: fixed; top: 0px;"></span><br />
<div align="CENTER" lang="">
<span style="font-family: Tahoma;"></span></div>
<div align="LEFT">
Tidak terasa, waktu begitu cepat berlalu, dan bulan
Ramadhan yang penuh dengan keberkahan dan keutamaan berlalu sudah.
Semoga kita tidak termasuk orang-orang yang celaka karena tidak
mendapatkan pengampunan dari Allah <i>Ta’ala</i> selama bulan Ramadhan, sebagaimana yang tersebut dalam doa yang diucapkan oleh malaikat Jibril <i>‘alaihissalam</i> dan diamini oleh Rasulullah <i>Shallallahu’alaihi Wasallam</i>: “<i>Celakalah
seorang hamba yang mendapati bulan Ramadhan kemudian Ramadhan berlalu
dalam keadaan dosa-dosanya belum diampuni (oleh Allah Ta’ala )</i>”<sup><a href="http://muslim.or.id/ramadhan/istiqamah-setelah-ramadhan.html#sdfootnote1sym"><sup>1</sup></a></sup>.</div>
<div align="LEFT">
Salah seorang ulama salaf berkata: “Barangsiapa yang
tidak diampuni dosa-dosanya di bulan Ramadhan maka tidak akan diampuni
dosa-dosanya di bulan-bulan lainnya”<sup><a href="http://muslim.or.id/ramadhan/istiqamah-setelah-ramadhan.html#sdfootnote2sym"><sup>2</sup></a></sup>.<br />
<a name='more'></a></div>
<div align="LEFT">
Oleh karena itu, mohonlah dengan sungguh-sungguh kepada Allah <i>Ta’ala</i> agar
Dia menerima amal kebaikan kita di bulan yang penuh berkah ini dan
mengabulkan segala doa dan permohonan ampun kita kepada-Nya, sebagaimana
sebelum datangnya bulan Ramadhan kita berdoa kepada-Nya agar Allah <i>Ta’ala</i> mempertemukan
kita dengan bulan Ramadhan dalam keadaan hati kita kita dipenuhi dengan
keimanan dan pengharapan akan ridha-Nya. Imam Mu’alla bin al-Fadhl
berkata: “Dulunya (para salaf) berdoa kepada Allah <i>Ta’ala</i> (selama)
enam bulan agar Allah mempertemukan mereka dengan bulan Ramadhan,
kemudian mereka berdoa kepada-Nya (selama) enam bulan (berikutnya) agar
Dia menerima (amal-amal shalih) yang mereka (kerjakan)”<sup><a href="http://muslim.or.id/ramadhan/istiqamah-setelah-ramadhan.html#sdfootnote3sym"><sup>3</sup></a></sup>.</div>
<div align="LEFT">
Lalu muncul satu pertanyaan besar dengan sendirinya: Apa
yang tertinggal dalam diri kita setelah Ramadhan berlalu? Bekas-bekas
kebaikan apa yang terlihat pada diri kita setelah keluar dari madrasah
bulan puasa?</div>
<div align="LEFT">
Apakah bekas-bekas itu hilang seiring dengan berlalunya
bulan itu? Apakah amal-amal kebaikan yang terbiasa kita kerjakan di
bulan itu pudar setelah puasa berakhir?</div>
<div align="LEFT">
Jawabannya ada pada kisah berikut ini:</div>
<div align="LEFT">
Imam Bisyr bin al-Harits al-Hafi pernah ditanya tentang
orang-orang yang (hanya) rajin dan sungguh-sungguh beribadah di bulan
Ramadhan, maka beliau menjawab: “Mereka adalah orang-orang yang sangat
buruk, (karena) mereka tidak mengenal hak Allah kecuali hanya di bulan
Ramadhan, (hamba Allah) yang shaleh adalah orang yang rajin dan
sungguh-sungguh beribadah dalam setahun penuh”<sup><a href="http://muslim.or.id/ramadhan/istiqamah-setelah-ramadhan.html#sdfootnote4sym"><sup>4</sup></a></sup>.</div>
<div align="LEFT">
Demi Allah, inilah hamba Allah <i>Ta’ala</i> yang sejati, yang selalu menjadi hamba-Nya di setiap tempat dan waktu, bukan hanya di waktu dan tempat tertentu.</div>
<div align="LEFT">
Imam Asy-Syibli pernah ditanya: Mana yang lebih utama,
bulan Rajab atau bulan Sya’ban? Maka beliau menjawab: “Jadilah kamu
seorang <i>Rabbani</i> (hamba Allah <i>Ta’ala</i> yang selalu beribadah kepada-Nya di setiap waktu dan tempat), dan janganlah kamu menjadi seorang <i>Sya’bani</i> (orang yang hanya beribadah kepada-Nya di bulan Sya’ban atau bulan tertentu lainnya)”<sup><a href="http://muslim.or.id/ramadhan/istiqamah-setelah-ramadhan.html#sdfootnote5sym"><sup>5</sup></a></sup>.</div>
<div align="LEFT">
Maka sebagaimana kita membutuhkan dan mengharapkan rahmat Allah <i>Ta’ala</i> di
bulan Ramadhan, bukankah kita juga tetap membutuhkan dan mengharapkan
rahmat-Nya di bulan-bulan lainnya? Bukankah kita semua termasuk dalam
firman-Nya:</div>
<div align="JUSTIFY" dir="RTL">
<span style="font-size: medium;"><b>{</b></span><span style="font-family: Tahoma;">يَا أَيُّهَا النَّاسُ أَنْتُمُ الْفُقَرَاءُ إِلَى اللَّهِ وَاللَّهُ هُوَ الْغَنِيُّ الْحَمِيد</span><span style="font-size: medium;"><b>}</b></span></div>
<div align="JUSTIFY">
“<i>Hai manusia, kalian semua butuh kepada (rahmat) Allah; dan Allah Dia-lah Yang Maha Kaya lagi Maha Terpuji</i>” (QS Faathir: 15).</div>
<div align="JUSTIFY">
Inilah makna <i>istiqamah</i> yang sesungguhnya dan
inilah pertanda diterimanya amal shaleh seorang hamba. Imam Ibnu Rajab
berkata: “Sesungguhnya Allah jika Dia menerima amal (kebaikan) seorang
hamba maka Dia akan memberi taufik kepada hamba-Nya tersebut untuk
beramal shaleh setelahnya, sebagaimana ucapan salah seorang dari mereka
(ulama <a href="http://muslim.or.id/tag/salaf">salaf</a>): Ganjaran perbuatan baik adalah (taufik dari Allah <i>Ta’ala</i> untuk
melakukan) perbuatan baik setelahnya. Maka barangsiapa yang mengerjakan
amal kebaikan, lalu dia mengerjakan amal kebaikan lagi setelahnya, maka
itu merupakan pertanda diterimanya amal kebaikannya yang pertama (oleh
Allah <i>Ta’ala</i>), sebagaimana barangsiapa yang mengerjakan amal
kebakan, lalu dia dia mengerjakan perbuatan buruk (setelahnya), maka itu
merupakan pertanda tertolak dan tidak diterimanya amal kebaikan
tersebut”<sup><a href="http://muslim.or.id/ramadhan/istiqamah-setelah-ramadhan.html#sdfootnote6sym"><sup>6</sup></a></sup>.</div>
<div align="JUSTIFY">
Oleh karena itulah, Allah <i>Ta’ala</i> mensyariatkan
puasa enam hari di bulan Syawwal, yangkeutamannya sangat besar yaitu
menjadikan puasa Ramadhan dan puasa enam hari di bulan Syawwal pahalanya
seperti puasa setahun penuh, sebagaimana sabda Rasululah <i>Shallallahu’alaihi Wasallam</i>: “<i>Barangsiapa yang berpuasa (di bulan) <a href="http://muslim.or.id/tag/ramadhan">Ramadhan</a>, kemudian dia mengikutkannya dengan (puasa <a href="http://muslim.or.id/tag/sunnah">sunnah</a>) enam hari di bulan Syawwal, maka (dia akan mendapatkan pahala) seperti puasa setahun penuh</i>”<sup><a href="http://muslim.or.id/ramadhan/istiqamah-setelah-ramadhan.html#sdfootnote7sym"><sup>7</sup></a></sup>.</div>
<div align="JUSTIFY">
Di samping itu juga untuk tujuan memenuhi keinginan
hamba-hamba-Nya yang shaleh dan selalu rindu untuk mendekatkan diri
kepada Allah <i>Ta’ala</i> dengan puasa dan ibadah-ibadah lainnya,
karena mereka adalah orang-orang yang merasa gembira dengan mengerjakan
ibadah puasa. Rasulullah <i>Shallallahu’alaihi Wasallam</i> bersabda: “<i>Orang yang berpuasa akan merasakan dua kegembiraan (besar): kegembiraan ketika berbuka <a href="http://muslim.or.id/tag/puasa">puasa</a> dan kegembiraan ketika dia bertemu Allah</i>”<sup><a href="http://muslim.or.id/ramadhan/istiqamah-setelah-ramadhan.html#sdfootnote8sym"><sup>8</sup></a></sup>.</div>
<div align="JUSTIFY">
Inilah bentuk amal kebaikan yang paling dicintai oleh Allah<i>Ta’ala</i> dan Rasul-Nya <i>Shallallahu’alaihi Wasallam</i>.</div>
<div align="JUSTIFY">
Rasulullah <i>Shallallahu’alaihi Wasallam </i>bersabda: “<i>Amal (ibadah) yang paling dicintai Allah Ta’ala adalah amal yang paling terus-menerus dikerjakan meskipun sedikit</i>”<sup><a href="http://muslim.or.id/ramadhan/istiqamah-setelah-ramadhan.html#sdfootnote9sym"><sup>9</sup></a></sup>.</div>
<div align="JUSTIFY">
Ummul mu’minin ‘Aisyah <i>Radhiallahu’anha</i> berkata: “Rasulullah <i>Shallallahu’alaihi Wasallam</i> jika mengerjakan suatu amal (kebaikan) maka beliau <i>Shallallahu’alaihi Wasallam </i>akan menetapinya”<sup><a href="http://muslim.or.id/ramadhan/istiqamah-setelah-ramadhan.html#sdfootnote10sym"><sup>10</sup></a></sup>.</div>
<div align="JUSTIFY">
Inilah makna <i>istiqamah</i> setelah bulan <a href="http://muslim.or.id/category/ramadhan">Ramadhan</a>,
inilah tanda diterimanya amal-amal kebaikan kita di bulan yang berkah
itu, maka silahkan menilai diri kita sendiri, apakah kita termasuk
orang-orang yang beruntung dan diterima amal kebaikannya atau malah
sebaliknya.</div>
<div align="JUSTIFY" dir="RTL">
<span style="font-family: 'Traditional Arabic';"><span style="font-size: medium;">{</span></span><span style="font-family: Tahoma;">فَاعْتَبِرُوا يَا أُولِي الأبْصَارِ</span><span style="font-family: 'Traditional Arabic';"><span style="font-size: medium;">}</span></span></div>
<div align="JUSTIFY">
“<i>Maka ambillah pelajaran (dari semua ini), wahai orang-orang yang mempunyai akal sehat</i>” (QS al-Hasyr: 2).</div>
<div align="JUSTIFY" lang="">
</div>
<div align="CENTER" lang="">
<span style="font-family: Tahoma;">وصلى الله وسلم وبارك على نبينا محمد وآله وصحبه أجمعين، وآخر دعوانا أن الحمد لله رب العالمين</span></div>
<div align="RIGHT" style="text-align: left;">
Kota Kendari, 6 <a href="http://muslim.or.id/ramadhan">Ramadhan</a> 1433 H</div>
<div align="JUSTIFY" lang="">
—</div>
<div>
<div align="LEFT">
<a href="http://muslim.or.id/ramadhan/istiqamah-setelah-ramadhan.html#sdfootnote1anc">1</a> HR Ahmad (2/254), al-Bukhari dalam “<i>al-Adabul mufrad</i>”
(no. 644), Ibnu Hibban (no. 907) dan al-Hakim (4/170), dinyatakan
shahih oleh Ibnu Hibban, al-Hakim, adz-Dzahabi dan al-Albani.</div>
</div>
<div>
<div align="LEFT">
<a href="http://muslim.or.id/ramadhan/istiqamah-setelah-ramadhan.html#sdfootnote2anc">2</a> Dinukil oleh imam Ibnu Rajab dalam kitab “<i>Latha-iful ma’aarif</i>” (hal. 297).</div>
</div>
<div>
<div align="JUSTIFY">
<a href="http://muslim.or.id/ramadhan/istiqamah-setelah-ramadhan.html#sdfootnote3anc">3</a> Dinukil oleh imam Ibnu Rajab al-Hambali dalam kitab “<i>Latha-iful ma’aarif</i>” (hal. 174).</div>
</div>
<div>
<div align="JUSTIFY">
<a href="http://muslim.or.id/ramadhan/istiqamah-setelah-ramadhan.html#sdfootnote4anc">4</a> Dinukil oleh imam Ibnu Rajab al-Hambali dalam kitab “<i>Latha-iful ma’aarif</i>” (hal. 313).</div>
</div>
<div>
<div align="JUSTIFY">
<a href="http://muslim.or.id/ramadhan/istiqamah-setelah-ramadhan.html#sdfootnote5anc">5</a> Ibid.</div>
</div>
<div>
<div align="JUSTIFY">
<a href="http://muslim.or.id/ramadhan/istiqamah-setelah-ramadhan.html#sdfootnote6anc">6</a> Kitab “<i>Latha-iful ma’aarif</i>” (hal. 311).</div>
</div>
<div>
<div align="LEFT">
<a href="http://muslim.or.id/ramadhan/istiqamah-setelah-ramadhan.html#sdfootnote7anc">7</a> HSR Muslim (no. 1164).</div>
</div>
<div>
<div align="JUSTIFY">
<a href="http://muslim.or.id/ramadhan/istiqamah-setelah-ramadhan.html#sdfootnote8anc">8</a> HSR al-Bukhari (no. 7054) dan Muslim (no. 1151).</div>
</div>
<div>
<div align="LEFT">
<a href="http://muslim.or.id/ramadhan/istiqamah-setelah-ramadhan.html#sdfootnote9anc">9</a><span style="font-size: x-small;"> HSR al-Bukhari (no. 6099) dan Muslim (no. 783).</span></div>
</div>
<div>
<div align="JUSTIFY">
<a href="http://muslim.or.id/ramadhan/istiqamah-setelah-ramadhan.html#sdfootnote10anc">10</a> HSR Muslim (no. 746).</div>
<div align="JUSTIFY">
—</div>
<div align="JUSTIFY">
Penulis: <a href="http://muslim.or.id/tag/ustadz">Ustadz</a> Abdullah bin Taslim al-Buthani, MA.<br />
Artikel <a href="http://muslim.or.id/">Muslim.Or.Id</a></div>
</div>
<div id="credit">
<br />
Dari artikel <a href="http://muslim.or.id/ramadhan/istiqamah-setelah-ramadhan.html">Istiqamah Setelah Ramadhan — Muslim.Or.Id</a> by <a href="http://muslim.or.id/">null</a><span id="sasText" style="left: -9999px; position: fixed; top: 0px;"></span></div>
<div align="CENTER" lang="">
<span style="font-family: Tahoma;"></span></div>
<div align="LEFT">
Tidak terasa, waktu begitu cepat berlalu, dan bulan
Ramadhan yang penuh dengan keberkahan dan keutamaan berlalu sudah.
Semoga kita tidak termasuk orang-orang yang celaka karena tidak
mendapatkan pengampunan dari Allah <i>Ta’ala</i> selama bulan Ramadhan, sebagaimana yang tersebut dalam doa yang diucapkan oleh malaikat Jibril <i>‘alaihissalam</i> dan diamini oleh Rasulullah <i>Shallallahu’alaihi Wasallam</i>: “<i>Celakalah
seorang hamba yang mendapati bulan Ramadhan kemudian Ramadhan berlalu
dalam keadaan dosa-dosanya belum diampuni (oleh Allah Ta’ala )</i>”<sup><a href="http://muslim.or.id/ramadhan/istiqamah-setelah-ramadhan.html#sdfootnote1sym"><sup>1</sup></a></sup>.</div>
<div align="LEFT">
Salah seorang ulama salaf berkata: “Barangsiapa yang
tidak diampuni dosa-dosanya di bulan Ramadhan maka tidak akan diampuni
dosa-dosanya di bulan-bulan lainnya”<sup><a href="http://muslim.or.id/ramadhan/istiqamah-setelah-ramadhan.html#sdfootnote2sym"><sup>2</sup></a></sup>.</div>
<div align="LEFT">
Oleh karena itu, mohonlah dengan sungguh-sungguh kepada Allah <i>Ta’ala</i> agar
Dia menerima amal kebaikan kita di bulan yang penuh berkah ini dan
mengabulkan segala doa dan permohonan ampun kita kepada-Nya, sebagaimana
sebelum datangnya bulan Ramadhan kita berdoa kepada-Nya agar Allah <i>Ta’ala</i> mempertemukan
kita dengan bulan Ramadhan dalam keadaan hati kita kita dipenuhi dengan
keimanan dan pengharapan akan ridha-Nya. Imam Mu’alla bin al-Fadhl
berkata: “Dulunya (para salaf) berdoa kepada Allah <i>Ta’ala</i> (selama)
enam bulan agar Allah mempertemukan mereka dengan bulan Ramadhan,
kemudian mereka berdoa kepada-Nya (selama) enam bulan (berikutnya) agar
Dia menerima (amal-amal shalih) yang mereka (kerjakan)”<sup><a href="http://muslim.or.id/ramadhan/istiqamah-setelah-ramadhan.html#sdfootnote3sym"><sup>3</sup></a></sup>.</div>
<div align="LEFT">
Lalu muncul satu pertanyaan besar dengan sendirinya: Apa
yang tertinggal dalam diri kita setelah Ramadhan berlalu? Bekas-bekas
kebaikan apa yang terlihat pada diri kita setelah keluar dari madrasah
bulan puasa?</div>
<div align="LEFT">
Apakah bekas-bekas itu hilang seiring dengan berlalunya
bulan itu? Apakah amal-amal kebaikan yang terbiasa kita kerjakan di
bulan itu pudar setelah puasa berakhir?</div>
<div align="LEFT">
Jawabannya ada pada kisah berikut ini:</div>
<div align="LEFT">
Imam Bisyr bin al-Harits al-Hafi pernah ditanya tentang
orang-orang yang (hanya) rajin dan sungguh-sungguh beribadah di bulan
Ramadhan, maka beliau menjawab: “Mereka adalah orang-orang yang sangat
buruk, (karena) mereka tidak mengenal hak Allah kecuali hanya di bulan
Ramadhan, (hamba Allah) yang shaleh adalah orang yang rajin dan
sungguh-sungguh beribadah dalam setahun penuh”<sup><a href="http://muslim.or.id/ramadhan/istiqamah-setelah-ramadhan.html#sdfootnote4sym"><sup>4</sup></a></sup>.</div>
<div align="LEFT">
Demi Allah, inilah hamba Allah <i>Ta’ala</i> yang sejati, yang selalu menjadi hamba-Nya di setiap tempat dan waktu, bukan hanya di waktu dan tempat tertentu.</div>
<div align="LEFT">
Imam Asy-Syibli pernah ditanya: Mana yang lebih utama,
bulan Rajab atau bulan Sya’ban? Maka beliau menjawab: “Jadilah kamu
seorang <i>Rabbani</i> (hamba Allah <i>Ta’ala</i> yang selalu beribadah kepada-Nya di setiap waktu dan tempat), dan janganlah kamu menjadi seorang <i>Sya’bani</i> (orang yang hanya beribadah kepada-Nya di bulan Sya’ban atau bulan tertentu lainnya)”<sup><a href="http://muslim.or.id/ramadhan/istiqamah-setelah-ramadhan.html#sdfootnote5sym"><sup>5</sup></a></sup>.</div>
<div align="LEFT">
Maka sebagaimana kita membutuhkan dan mengharapkan rahmat Allah <i>Ta’ala</i> di
bulan Ramadhan, bukankah kita juga tetap membutuhkan dan mengharapkan
rahmat-Nya di bulan-bulan lainnya? Bukankah kita semua termasuk dalam
firman-Nya:</div>
<div align="JUSTIFY" dir="RTL">
<span style="font-size: medium;"><b>{</b></span><span style="font-family: Tahoma;">يَا أَيُّهَا النَّاسُ أَنْتُمُ الْفُقَرَاءُ إِلَى اللَّهِ وَاللَّهُ هُوَ الْغَنِيُّ الْحَمِيد</span><span style="font-size: medium;"><b>}</b></span></div>
<div align="JUSTIFY">
“<i>Hai manusia, kalian semua butuh kepada (rahmat) Allah; dan Allah Dia-lah Yang Maha Kaya lagi Maha Terpuji</i>” (QS Faathir: 15).</div>
<div align="JUSTIFY">
Inilah makna <i>istiqamah</i> yang sesungguhnya dan
inilah pertanda diterimanya amal shaleh seorang hamba. Imam Ibnu Rajab
berkata: “Sesungguhnya Allah jika Dia menerima amal (kebaikan) seorang
hamba maka Dia akan memberi taufik kepada hamba-Nya tersebut untuk
beramal shaleh setelahnya, sebagaimana ucapan salah seorang dari mereka
(ulama <a href="http://muslim.or.id/tag/salaf">salaf</a>): Ganjaran perbuatan baik adalah (taufik dari Allah <i>Ta’ala</i> untuk
melakukan) perbuatan baik setelahnya. Maka barangsiapa yang mengerjakan
amal kebaikan, lalu dia mengerjakan amal kebaikan lagi setelahnya, maka
itu merupakan pertanda diterimanya amal kebaikannya yang pertama (oleh
Allah <i>Ta’ala</i>), sebagaimana barangsiapa yang mengerjakan amal
kebakan, lalu dia dia mengerjakan perbuatan buruk (setelahnya), maka itu
merupakan pertanda tertolak dan tidak diterimanya amal kebaikan
tersebut”<sup><a href="http://muslim.or.id/ramadhan/istiqamah-setelah-ramadhan.html#sdfootnote6sym"><sup>6</sup></a></sup>.</div>
<div align="JUSTIFY">
Oleh karena itulah, Allah <i>Ta’ala</i> mensyariatkan
puasa enam hari di bulan Syawwal, yangkeutamannya sangat besar yaitu
menjadikan puasa Ramadhan dan puasa enam hari di bulan Syawwal pahalanya
seperti puasa setahun penuh, sebagaimana sabda Rasululah <i>Shallallahu’alaihi Wasallam</i>: “<i>Barangsiapa yang berpuasa (di bulan) <a href="http://muslim.or.id/tag/ramadhan">Ramadhan</a>, kemudian dia mengikutkannya dengan (puasa <a href="http://muslim.or.id/tag/sunnah">sunnah</a>) enam hari di bulan Syawwal, maka (dia akan mendapatkan pahala) seperti puasa setahun penuh</i>”<sup><a href="http://muslim.or.id/ramadhan/istiqamah-setelah-ramadhan.html#sdfootnote7sym"><sup>7</sup></a></sup>.</div>
<div align="JUSTIFY">
Di samping itu juga untuk tujuan memenuhi keinginan
hamba-hamba-Nya yang shaleh dan selalu rindu untuk mendekatkan diri
kepada Allah <i>Ta’ala</i> dengan puasa dan ibadah-ibadah lainnya,
karena mereka adalah orang-orang yang merasa gembira dengan mengerjakan
ibadah puasa. Rasulullah <i>Shallallahu’alaihi Wasallam</i> bersabda: “<i>Orang yang berpuasa akan merasakan dua kegembiraan (besar): kegembiraan ketika berbuka <a href="http://muslim.or.id/tag/puasa">puasa</a> dan kegembiraan ketika dia bertemu Allah</i>”<sup><a href="http://muslim.or.id/ramadhan/istiqamah-setelah-ramadhan.html#sdfootnote8sym"><sup>8</sup></a></sup>.</div>
<div align="JUSTIFY">
Inilah bentuk amal kebaikan yang paling dicintai oleh Allah<i>Ta’ala</i> dan Rasul-Nya <i>Shallallahu’alaihi Wasallam</i>.</div>
<div align="JUSTIFY">
Rasulullah <i>Shallallahu’alaihi Wasallam </i>bersabda: “<i>Amal (ibadah) yang paling dicintai Allah Ta’ala adalah amal yang paling terus-menerus dikerjakan meskipun sedikit</i>”<sup><a href="http://muslim.or.id/ramadhan/istiqamah-setelah-ramadhan.html#sdfootnote9sym"><sup>9</sup></a></sup>.</div>
<div align="JUSTIFY">
Ummul mu’minin ‘Aisyah <i>Radhiallahu’anha</i> berkata: “Rasulullah <i>Shallallahu’alaihi Wasallam</i> jika mengerjakan suatu amal (kebaikan) maka beliau <i>Shallallahu’alaihi Wasallam </i>akan menetapinya”<sup><a href="http://muslim.or.id/ramadhan/istiqamah-setelah-ramadhan.html#sdfootnote10sym"><sup>10</sup></a></sup>.</div>
<div align="JUSTIFY">
Inilah makna <i>istiqamah</i> setelah bulan <a href="http://muslim.or.id/category/ramadhan">Ramadhan</a>,
inilah tanda diterimanya amal-amal kebaikan kita di bulan yang berkah
itu, maka silahkan menilai diri kita sendiri, apakah kita termasuk
orang-orang yang beruntung dan diterima amal kebaikannya atau malah
sebaliknya.</div>
<div align="JUSTIFY" dir="RTL">
<span style="font-family: 'Traditional Arabic';"><span style="font-size: medium;">{</span></span><span style="font-family: Tahoma;">فَاعْتَبِرُوا يَا أُولِي الأبْصَارِ</span><span style="font-family: 'Traditional Arabic';"><span style="font-size: medium;">}</span></span></div>
<div align="JUSTIFY">
“<i>Maka ambillah pelajaran (dari semua ini), wahai orang-orang yang mempunyai akal sehat</i>” (QS al-Hasyr: 2).</div>
<div align="JUSTIFY" lang="">
</div>
<div align="CENTER" lang="">
<span style="font-family: Tahoma;">وصلى الله وسلم وبارك على نبينا محمد وآله وصحبه أجمعين، وآخر دعوانا أن الحمد لله رب العالمين</span></div>
<div align="RIGHT" style="text-align: left;">
<br /></div>
<div align="JUSTIFY" lang="">
—</div>
<div>
<div align="LEFT">
<a href="http://muslim.or.id/ramadhan/istiqamah-setelah-ramadhan.html#sdfootnote1anc">1</a> HR Ahmad (2/254), al-Bukhari dalam “<i>al-Adabul mufrad</i>”
(no. 644), Ibnu Hibban (no. 907) dan al-Hakim (4/170), dinyatakan
shahih oleh Ibnu Hibban, al-Hakim, adz-Dzahabi dan al-Albani.</div>
</div>
<div>
<div align="LEFT">
<a href="http://muslim.or.id/ramadhan/istiqamah-setelah-ramadhan.html#sdfootnote2anc">2</a> Dinukil oleh imam Ibnu Rajab dalam kitab “<i>Latha-iful ma’aarif</i>” (hal. 297).</div>
</div>
<div>
<div align="JUSTIFY">
<a href="http://muslim.or.id/ramadhan/istiqamah-setelah-ramadhan.html#sdfootnote3anc">3</a> Dinukil oleh imam Ibnu Rajab al-Hambali dalam kitab “<i>Latha-iful ma’aarif</i>” (hal. 174).</div>
</div>
<div>
<div align="JUSTIFY">
<a href="http://muslim.or.id/ramadhan/istiqamah-setelah-ramadhan.html#sdfootnote4anc">4</a> Dinukil oleh imam Ibnu Rajab al-Hambali dalam kitab “<i>Latha-iful ma’aarif</i>” (hal. 313).</div>
</div>
<div>
<div align="JUSTIFY">
<a href="http://muslim.or.id/ramadhan/istiqamah-setelah-ramadhan.html#sdfootnote5anc">5</a> Ibid.</div>
</div>
<div>
<div align="JUSTIFY">
<a href="http://muslim.or.id/ramadhan/istiqamah-setelah-ramadhan.html#sdfootnote6anc">6</a> Kitab “<i>Latha-iful ma’aarif</i>” (hal. 311).</div>
</div>
<div>
<div align="LEFT">
<a href="http://muslim.or.id/ramadhan/istiqamah-setelah-ramadhan.html#sdfootnote7anc">7</a> HSR Muslim (no. 1164).</div>
</div>
<div>
<div align="JUSTIFY">
<a href="http://muslim.or.id/ramadhan/istiqamah-setelah-ramadhan.html#sdfootnote8anc">8</a> HSR al-Bukhari (no. 7054) dan Muslim (no. 1151).</div>
</div>
<div>
<div align="LEFT">
<a href="http://muslim.or.id/ramadhan/istiqamah-setelah-ramadhan.html#sdfootnote9anc">9</a><span style="font-size: x-small;"> HSR al-Bukhari (no. 6099) dan Muslim (no. 783).</span></div>
</div>
<div>
<div align="JUSTIFY">
<a href="http://muslim.or.id/ramadhan/istiqamah-setelah-ramadhan.html#sdfootnote10anc">10</a> HSR Muslim (no. 746).</div>
<div align="JUSTIFY">
—</div>
<div align="JUSTIFY">
Penulis: <a href="http://muslim.or.id/tag/ustadz">Ustadz</a> Abdullah bin Taslim al-Buthani, MA.<br />
Artikel <a href="http://muslim.or.id/">Muslim.Or.Id</a></div>
</div>
<div id="credit">
<br />
Dari artikel <a href="http://muslim.or.id/ramadhan/istiqamah-setelah-ramadhan.html">Istiqamah Setelah Ramadhan — Muslim.Or.Id</a> by <a href="http://muslim.or.id/">null</a><span id="sasText" style="left: -9999px; position: fixed; top: 0px;"></span></div>
<div align="CENTER" lang="">
<span style="font-family: Tahoma;"></span></div>
<div align="LEFT">
Tidak terasa, waktu begitu cepat berlalu, dan bulan
Ramadhan yang penuh dengan keberkahan dan keutamaan berlalu sudah.
Semoga kita tidak termasuk orang-orang yang celaka karena tidak
mendapatkan pengampunan dari Allah <i>Ta’ala</i> selama bulan Ramadhan, sebagaimana yang tersebut dalam doa yang diucapkan oleh malaikat Jibril <i>‘alaihissalam</i> dan diamini oleh Rasulullah <i>Shallallahu’alaihi Wasallam</i>: “<i>Celakalah
seorang hamba yang mendapati bulan Ramadhan kemudian Ramadhan berlalu
dalam keadaan dosa-dosanya belum diampuni (oleh Allah Ta’ala )</i>”<sup><a href="http://muslim.or.id/ramadhan/istiqamah-setelah-ramadhan.html#sdfootnote1sym"><sup>1</sup></a></sup>.</div>
<div align="LEFT">
Salah seorang ulama salaf berkata: “Barangsiapa yang
tidak diampuni dosa-dosanya di bulan Ramadhan maka tidak akan diampuni
dosa-dosanya di bulan-bulan lainnya”<sup><a href="http://muslim.or.id/ramadhan/istiqamah-setelah-ramadhan.html#sdfootnote2sym"><sup>2</sup></a></sup>.</div>
<div align="LEFT">
Oleh karena itu, mohonlah dengan sungguh-sungguh kepada Allah <i>Ta’ala</i> agar
Dia menerima amal kebaikan kita di bulan yang penuh berkah ini dan
mengabulkan segala doa dan permohonan ampun kita kepada-Nya, sebagaimana
sebelum datangnya bulan Ramadhan kita berdoa kepada-Nya agar Allah <i>Ta’ala</i> mempertemukan
kita dengan bulan Ramadhan dalam keadaan hati kita kita dipenuhi dengan
keimanan dan pengharapan akan ridha-Nya. Imam Mu’alla bin al-Fadhl
berkata: “Dulunya (para salaf) berdoa kepada Allah <i>Ta’ala</i> (selama)
enam bulan agar Allah mempertemukan mereka dengan bulan Ramadhan,
kemudian mereka berdoa kepada-Nya (selama) enam bulan (berikutnya) agar
Dia menerima (amal-amal shalih) yang mereka (kerjakan)”<sup><a href="http://muslim.or.id/ramadhan/istiqamah-setelah-ramadhan.html#sdfootnote3sym"><sup>3</sup></a></sup>.</div>
<div align="LEFT">
Lalu muncul satu pertanyaan besar dengan sendirinya: Apa
yang tertinggal dalam diri kita setelah Ramadhan berlalu? Bekas-bekas
kebaikan apa yang terlihat pada diri kita setelah keluar dari madrasah
bulan puasa?</div>
<div align="LEFT">
Apakah bekas-bekas itu hilang seiring dengan berlalunya
bulan itu? Apakah amal-amal kebaikan yang terbiasa kita kerjakan di
bulan itu pudar setelah puasa berakhir?</div>
<div align="LEFT">
Jawabannya ada pada kisah berikut ini:</div>
<div align="LEFT">
Imam Bisyr bin al-Harits al-Hafi pernah ditanya tentang
orang-orang yang (hanya) rajin dan sungguh-sungguh beribadah di bulan
Ramadhan, maka beliau menjawab: “Mereka adalah orang-orang yang sangat
buruk, (karena) mereka tidak mengenal hak Allah kecuali hanya di bulan
Ramadhan, (hamba Allah) yang shaleh adalah orang yang rajin dan
sungguh-sungguh beribadah dalam setahun penuh”<sup><a href="http://muslim.or.id/ramadhan/istiqamah-setelah-ramadhan.html#sdfootnote4sym"><sup>4</sup></a></sup>.</div>
<div align="LEFT">
Demi Allah, inilah hamba Allah <i>Ta’ala</i> yang sejati, yang selalu menjadi hamba-Nya di setiap tempat dan waktu, bukan hanya di waktu dan tempat tertentu.</div>
<div align="LEFT">
Imam Asy-Syibli pernah ditanya: Mana yang lebih utama,
bulan Rajab atau bulan Sya’ban? Maka beliau menjawab: “Jadilah kamu
seorang <i>Rabbani</i> (hamba Allah <i>Ta’ala</i> yang selalu beribadah kepada-Nya di setiap waktu dan tempat), dan janganlah kamu menjadi seorang <i>Sya’bani</i> (orang yang hanya beribadah kepada-Nya di bulan Sya’ban atau bulan tertentu lainnya)”<sup><a href="http://muslim.or.id/ramadhan/istiqamah-setelah-ramadhan.html#sdfootnote5sym"><sup>5</sup></a></sup>.</div>
<div align="LEFT">
Maka sebagaimana kita membutuhkan dan mengharapkan rahmat Allah <i>Ta’ala</i> di
bulan Ramadhan, bukankah kita juga tetap membutuhkan dan mengharapkan
rahmat-Nya di bulan-bulan lainnya? Bukankah kita semua termasuk dalam
firman-Nya:</div>
<div align="JUSTIFY" dir="RTL">
<span style="font-size: medium;"><b>{</b></span><span style="font-family: Tahoma;">يَا أَيُّهَا النَّاسُ أَنْتُمُ الْفُقَرَاءُ إِلَى اللَّهِ وَاللَّهُ هُوَ الْغَنِيُّ الْحَمِيد</span><span style="font-size: medium;"><b>}</b></span></div>
<div align="JUSTIFY">
“<i>Hai manusia, kalian semua butuh kepada (rahmat) Allah; dan Allah Dia-lah Yang Maha Kaya lagi Maha Terpuji</i>” (QS Faathir: 15).</div>
<div align="JUSTIFY">
Inilah makna <i>istiqamah</i> yang sesungguhnya dan
inilah pertanda diterimanya amal shaleh seorang hamba. Imam Ibnu Rajab
berkata: “Sesungguhnya Allah jika Dia menerima amal (kebaikan) seorang
hamba maka Dia akan memberi taufik kepada hamba-Nya tersebut untuk
beramal shaleh setelahnya, sebagaimana ucapan salah seorang dari mereka
(ulama <a href="http://muslim.or.id/tag/salaf">salaf</a>): Ganjaran perbuatan baik adalah (taufik dari Allah <i>Ta’ala</i> untuk
melakukan) perbuatan baik setelahnya. Maka barangsiapa yang mengerjakan
amal kebaikan, lalu dia mengerjakan amal kebaikan lagi setelahnya, maka
itu merupakan pertanda diterimanya amal kebaikannya yang pertama (oleh
Allah <i>Ta’ala</i>), sebagaimana barangsiapa yang mengerjakan amal
kebakan, lalu dia dia mengerjakan perbuatan buruk (setelahnya), maka itu
merupakan pertanda tertolak dan tidak diterimanya amal kebaikan
tersebut”<sup><a href="http://muslim.or.id/ramadhan/istiqamah-setelah-ramadhan.html#sdfootnote6sym"><sup>6</sup></a></sup>.</div>
<div align="JUSTIFY">
Oleh karena itulah, Allah <i>Ta’ala</i> mensyariatkan
puasa enam hari di bulan Syawwal, yangkeutamannya sangat besar yaitu
menjadikan puasa Ramadhan dan puasa enam hari di bulan Syawwal pahalanya
seperti puasa setahun penuh, sebagaimana sabda Rasululah <i>Shallallahu’alaihi Wasallam</i>: “<i>Barangsiapa yang berpuasa (di bulan) <a href="http://muslim.or.id/tag/ramadhan">Ramadhan</a>, kemudian dia mengikutkannya dengan (puasa <a href="http://muslim.or.id/tag/sunnah">sunnah</a>) enam hari di bulan Syawwal, maka (dia akan mendapatkan pahala) seperti puasa setahun penuh</i>”<sup><a href="http://muslim.or.id/ramadhan/istiqamah-setelah-ramadhan.html#sdfootnote7sym"><sup>7</sup></a></sup>.</div>
<div align="JUSTIFY">
Di samping itu juga untuk tujuan memenuhi keinginan
hamba-hamba-Nya yang shaleh dan selalu rindu untuk mendekatkan diri
kepada Allah <i>Ta’ala</i> dengan puasa dan ibadah-ibadah lainnya,
karena mereka adalah orang-orang yang merasa gembira dengan mengerjakan
ibadah puasa. Rasulullah <i>Shallallahu’alaihi Wasallam</i> bersabda: “<i>Orang yang berpuasa akan merasakan dua kegembiraan (besar): kegembiraan ketika berbuka <a href="http://muslim.or.id/tag/puasa">puasa</a> dan kegembiraan ketika dia bertemu Allah</i>”<sup><a href="http://muslim.or.id/ramadhan/istiqamah-setelah-ramadhan.html#sdfootnote8sym"><sup>8</sup></a></sup>.</div>
<div align="JUSTIFY">
Inilah bentuk amal kebaikan yang paling dicintai oleh Allah<i>Ta’ala</i> dan Rasul-Nya <i>Shallallahu’alaihi Wasallam</i>.</div>
<div align="JUSTIFY">
Rasulullah <i>Shallallahu’alaihi Wasallam </i>bersabda: “<i>Amal (ibadah) yang paling dicintai Allah Ta’ala adalah amal yang paling terus-menerus dikerjakan meskipun sedikit</i>”<sup><a href="http://muslim.or.id/ramadhan/istiqamah-setelah-ramadhan.html#sdfootnote9sym"><sup>9</sup></a></sup>.</div>
<div align="JUSTIFY">
Ummul mu’minin ‘Aisyah <i>Radhiallahu’anha</i> berkata: “Rasulullah <i>Shallallahu’alaihi Wasallam</i> jika mengerjakan suatu amal (kebaikan) maka beliau <i>Shallallahu’alaihi Wasallam </i>akan menetapinya”<sup><a href="http://muslim.or.id/ramadhan/istiqamah-setelah-ramadhan.html#sdfootnote10sym"><sup>10</sup></a></sup>.</div>
<div align="JUSTIFY">
Inilah makna <i>istiqamah</i> setelah bulan <a href="http://muslim.or.id/category/ramadhan">Ramadhan</a>,
inilah tanda diterimanya amal-amal kebaikan kita di bulan yang berkah
itu, maka silahkan menilai diri kita sendiri, apakah kita termasuk
orang-orang yang beruntung dan diterima amal kebaikannya atau malah
sebaliknya.</div>
<div align="JUSTIFY" dir="RTL">
<span style="font-family: 'Traditional Arabic';"><span style="font-size: medium;">{</span></span><span style="font-family: Tahoma;">فَاعْتَبِرُوا يَا أُولِي الأبْصَارِ</span><span style="font-family: 'Traditional Arabic';"><span style="font-size: medium;">}</span></span></div>
<div align="JUSTIFY">
“<i>Maka ambillah pelajaran (dari semua ini), wahai orang-orang yang mempunyai akal sehat</i>” (QS al-Hasyr: 2).</div>
<div align="JUSTIFY" lang="">
</div>
<div align="CENTER" lang="">
<span style="font-family: Tahoma;">وصلى الله وسلم وبارك على نبينا محمد وآله وصحبه أجمعين، وآخر دعوانا أن الحمد لله رب العالمين</span></div>
<div align="RIGHT" style="text-align: left;">
Kota Kendari, 6 <a href="http://muslim.or.id/ramadhan">Ramadhan</a> 1433 H</div>
<div align="JUSTIFY" lang="">
—</div>
<div>
<div align="LEFT">
<a href="http://muslim.or.id/ramadhan/istiqamah-setelah-ramadhan.html#sdfootnote1anc">1</a> HR Ahmad (2/254), al-Bukhari dalam “<i>al-Adabul mufrad</i>”
(no. 644), Ibnu Hibban (no. 907) dan al-Hakim (4/170), dinyatakan
shahih oleh Ibnu Hibban, al-Hakim, adz-Dzahabi dan al-Albani.</div>
</div>
<div>
<div align="LEFT">
<a href="http://muslim.or.id/ramadhan/istiqamah-setelah-ramadhan.html#sdfootnote2anc">2</a> Dinukil oleh imam Ibnu Rajab dalam kitab “<i>Latha-iful ma’aarif</i>” (hal. 297).</div>
</div>
<div>
<div align="JUSTIFY">
<a href="http://muslim.or.id/ramadhan/istiqamah-setelah-ramadhan.html#sdfootnote3anc">3</a> Dinukil oleh imam Ibnu Rajab al-Hambali dalam kitab “<i>Latha-iful ma’aarif</i>” (hal. 174).</div>
</div>
<div>
<div align="JUSTIFY">
<a href="http://muslim.or.id/ramadhan/istiqamah-setelah-ramadhan.html#sdfootnote4anc">4</a> Dinukil oleh imam Ibnu Rajab al-Hambali dalam kitab “<i>Latha-iful ma’aarif</i>” (hal. 313).</div>
</div>
<div>
<div align="JUSTIFY">
<a href="http://muslim.or.id/ramadhan/istiqamah-setelah-ramadhan.html#sdfootnote5anc">5</a> Ibid.</div>
</div>
<div>
<div align="JUSTIFY">
<a href="http://muslim.or.id/ramadhan/istiqamah-setelah-ramadhan.html#sdfootnote6anc">6</a> Kitab “<i>Latha-iful ma’aarif</i>” (hal. 311).</div>
</div>
<div>
<div align="LEFT">
<a href="http://muslim.or.id/ramadhan/istiqamah-setelah-ramadhan.html#sdfootnote7anc">7</a> HSR Muslim (no. 1164).</div>
</div>
<div>
<div align="JUSTIFY">
<a href="http://muslim.or.id/ramadhan/istiqamah-setelah-ramadhan.html#sdfootnote8anc">8</a> HSR al-Bukhari (no. 7054) dan Muslim (no. 1151).</div>
</div>
<div>
<div align="LEFT">
<a href="http://muslim.or.id/ramadhan/istiqamah-setelah-ramadhan.html#sdfootnote9anc">9</a><span style="font-size: x-small;"> HSR al-Bukhari (no. 6099) dan Muslim (no. 783).</span></div>
</div>
<div>
<div align="JUSTIFY">
<a href="http://muslim.or.id/ramadhan/istiqamah-setelah-ramadhan.html#sdfootnote10anc">10</a> HSR Muslim (no. 746).</div>
<div align="JUSTIFY">
—</div>
<div align="JUSTIFY">
Penulis: <a href="http://muslim.or.id/tag/ustadz">Ustadz</a> Abdullah bin Taslim al-Buthani, MA.<br />
Artikel <a href="http://muslim.or.id/">Muslim.Or.Id</a></div>
</div>
<div id="credit">
<br />
Dari artikel <a href="http://muslim.or.id/ramadhan/istiqamah-setelah-ramadhan.html">Istiqamah Setelah Ramadhan — Muslim.Or.Id</a> by <a href="http://muslim.or.id/">null</a></div>
<br />
<br />ngajikokhttp://www.blogger.com/profile/07650292908853868840noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7386222798931043460.post-40258916904250159602012-07-05T23:33:00.000-07:002012-07-05T23:33:25.734-07:00Serba – serbi dan Amalan-amalan yang terkait Bulan Ramadhan<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="http://moblog.net/media/j/o/k/jokoprasetiyo/buka-puasa.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="200" src="http://moblog.net/media/j/o/k/jokoprasetiyo/buka-puasa.jpg" width="200" /></a></div><span id="internal-source-marker_0.6657050328188158" style="background-color: transparent; color: black; font-family: Verdana; font-size: 24px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: bold; text-decoration: none; vertical-align: baseline;"></span><br />
<span style="background-color: transparent; color: black; font-family: 'Times New Roman'; font-size: 16px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: bold; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">1. Niat</span><br />
<span style="background-color: transparent; color: black; font-family: 'Times New Roman'; font-size: 16px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">Jika telah masuk bulan </span><a href="http://muslim.or.id/category/ramadhan"><span style="background-color: transparent; color: blue; font-family: 'Times New Roman'; font-size: 16px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: underline; vertical-align: baseline;">Ramadhan</span></a><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: 'Times New Roman'; font-size: 16px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">, wajib atas setiap muslim untuk berniat puasa pada malam harinya karena Rasulullah </span><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: 'Times New Roman'; font-size: 16px; font-style: italic; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">shallallahu ‘alaihi wa sallam</span><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: 'Times New Roman'; font-size: 16px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;"> bersabda,</span><br />
<span style="background-color: transparent; color: black; font-family: 'Times New Roman'; font-size: 16px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">من لم يجمع الصيام قبل الفجر فلا صيام له</span><br />
<span style="background-color: transparent; color: black; font-family: 'Times New Roman'; font-size: 16px; font-style: italic; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">“Barangsiapa yang tidak berniat puasa sebelum fajar, maka tiada baginya puasa itu.”</span><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: 'Times New Roman'; font-size: 16px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;"> (Riwayat Abu Dawud, Ibnu Khuzaimah, dan al-Baihaqy dari Hafshah binti Umar)</span><br />
<span style="background-color: transparent; color: black; font-family: 'Times New Roman'; font-size: 16px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">Niat tempatnya di hati sedang melafalkannya itu termasuk kebid’ahan. Kewajiban berniat puasa pada malam hari khusus untuk puasa wajib saja.</span><br />
<span style="background-color: transparent; color: black; font-family: 'Times New Roman'; font-size: 16px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: bold; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">2. Waktu Puasa</span><br />
<span style="background-color: transparent; color: black; font-family: 'Times New Roman'; font-size: 16px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">Adapun waktu puasa dimulai dari terbit fajar subuh sampai terbenam matahari dengan dalil firman Allah,</span><br />
<span style="background-color: transparent; color: black; font-family: 'Times New Roman'; font-size: 16px; font-style: italic; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">“Dan makan dan minumlah kalian sampai jelas bagi kalian putihnya siang dan hitamnya malam dari fajar.”</span><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: 'Times New Roman'; font-size: 16px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;"> (QS. Al-Baqarah, 2:186)</span><br />
<span style="background-color: transparent; color: black; font-family: 'Times New Roman'; font-size: 16px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">Dan perlu diketahui bahwa Rasulullah </span><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: 'Times New Roman'; font-size: 16px; font-style: italic; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">shallallahu ‘alaihi wa sallam</span><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: 'Times New Roman'; font-size: 16px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;"> telah menjelaskan bahwa fajar ada dua:</span><br />
<a name='more'></a><br />
<span style="background-color: transparent; color: black; font-family: 'Times New Roman'; font-size: 16px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">a. Fajar Kazib (fajar awal). Dalam waktu ini belum boleh dilakukan solat subuh dan dibolehkan untuk makan dan minum bagi yang berpuasa.</span><br />
<span style="background-color: transparent; color: black; font-family: 'Times New Roman'; font-size: 16px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">b. Fazar Shodiq (fajar yang kedua/subuh) sebagaimana hadits Ibnu Abbas </span><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: 'Times New Roman'; font-size: 16px; font-style: italic; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">radhiallahu’anhu</span><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: 'Times New Roman'; font-size: 16px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">, Rasulullah </span><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: 'Times New Roman'; font-size: 16px; font-style: italic; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">shallallahu ‘alaihi wa sallam</span><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: 'Times New Roman'; font-size: 16px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;"> bersabda,</span><br />
<span style="background-color: transparent; color: black; font-family: 'Times New Roman'; font-size: 16px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">الفجر فجران: فأما الأول فإنه لا يحرم الطعام ولا يحل الصلاة وأما الثاني فإنه يحرم الطعام و يحل الصلاة</span><br />
<span style="background-color: transparent; color: black; font-family: 'Times New Roman'; font-size: 16px; font-style: italic; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">“Fajar itu ada dua. Adapun yang pertama, maka dibolehkan makan dan tidak boleh melakukan sholat, sedang yang kedua, maka diharamkam makan dan dibolehkan sholat.”</span><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: 'Times New Roman'; font-size: 16px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;"> (Riwayat Ibnu Khuzaimah, al-Hakim, ad-Daruqutny, dan al-Baihaqy dengan sanad yang sahih)</span><br />
<span style="background-color: transparent; color: black; font-family: 'Times New Roman'; font-size: 16px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">Untuk mengenal keduanya dapat dilihat dari bentuknya. Fajar yang pertama, bentuknya putih memanjang vertikal seperti ekor serigala. Sedangkan fajar yang kedua, berwarna merah menyebar horisontal (melintang) di atas lembah-lembah dan gunung-gunung dan merata di jalanan dan rumah-rumah, dan jenis ini yang ada hubungannya dengan puasa.</span><br />
<span style="background-color: transparent; color: black; font-family: 'Times New Roman'; font-size: 16px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">Jika tanda-tanda tersebut telah tampak, maka hentikanlah makan dan minum serta bersetubuh. Sedangkan adat yang ada dan berkembang saat ini – yang dikenal dengan nama imsak – merupakan satu kebidahan yang seharusnya ditinggalkan. Dalam hal ini, al-Hafizh Ibnu Hajar – seorang ulama besar dan ahli hadits yang bermazhab Syafi’i yang meninggal tahun 852 H – berkata dalam kitabnya yang terkenal </span><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: 'Times New Roman'; font-size: 16px; font-style: italic; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">Fath al-Bary Syarh al-Jami’ ash-Shohih</span><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: 'Times New Roman'; font-size: 16px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;"> (4/199), </span><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: 'Times New Roman'; font-size: 16px; font-style: italic; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">“Termasuk kebidahan yang mungkar adalah apa yang terjadi pada masa ini, yaitu mengadakan azan yang kedua kira-kira sepertiga jam sebelum fajar dalam bulan </span><a href="http://muslim.or.id/ramadhan"><span style="background-color: transparent; color: blue; font-family: 'Times New Roman'; font-size: 16px; font-style: italic; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: underline; vertical-align: baseline;">Ramadhan</span></a><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: 'Times New Roman'; font-size: 16px; font-style: italic; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;"> dan mematikan lentera-lentera sebagai alamat untuk menghentikan makan dan minum bagi yang ingin berpuasa, dengan persangkaan bahwa apa yang mereka perbuat itu demi kehati-hatian dalam beribadah. Hal seperti itu tidak diketahui, kecuali dari segelintir orang saja. Hal tersebut membawa mereka untuk tidak azan, kecuali setelah terbenam beberapa waktu (lamanya) untuk memastikan (masuknya) waktu-menurut persangkaan mereka- lalu mengakhirkan buka puasa dan mempercepat sahur. Maka mereka telah menyelisihi sunnah Rasulullah. Oleh karena itu, sedikit sekali kebaikan mereka dan lebih banyak kejelekan pada diri mereka. الله المستعان .”</span><br />
<span style="background-color: transparent; color: black; font-family: 'Times New Roman'; font-size: 16px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">Setelah jelas waktu fajar, maka kita menyempurnakan puasa sampai terbenam matahari lalu berbuka sebagaimana disebutkan dalam hadits Umar radhiallahu’anhu bahwa Rasulullah </span><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: 'Times New Roman'; font-size: 16px; font-style: italic; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">shallallahu ‘alaihi wa sallam</span><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: 'Times New Roman'; font-size: 16px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;"> bersabda,</span><br />
<span style="background-color: transparent; color: black; font-family: 'Times New Roman'; font-size: 16px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">إذا أقبل الليل من ههنا و أدبر النهار من ههنا وغربت الشمس فقد أفطر الصائم</span><br />
<span style="background-color: transparent; color: black; font-family: 'Times New Roman'; font-size: 16px; font-style: italic; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">“Jika telah datang waktu malam dari arah sini dan pergi waktu siang dari arah sini serta telah terbenam matahari, maka orang yang berpuasa telah berbuka.”</span><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: 'Times New Roman'; font-size: 16px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;"> (Riwayat al-Bukhari dan Muslim)</span><br />
<span style="background-color: transparent; color: black; font-family: 'Times New Roman'; font-size: 16px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">Waktu berbuka tersebut dapat dilihat dengan datangnya awal kegelapan dari arah timur setelah hilangnya bulatan matahari secara langsung. Semua itu dapat dilihat dengan mata telanjang tidak memerlukan alat teropong untuk mengetahuinya.</span><br />
<span style="background-color: transparent; color: black; font-family: 'Times New Roman'; font-size: 16px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: bold; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">3. Sahur</span><br />
<span style="background-color: transparent; color: black; font-family: 'Times New Roman'; font-size: 16px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">3.1. Hikmahnya</span><br />
<span style="background-color: transparent; color: black; font-family: 'Times New Roman'; font-size: 16px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">Setelah mewajibkan berpuasa dengan waktu dan hukum yang sama dengan yang berlaku bagi orang-orang sebelum mereka, maka Allah mensyariatkan sahur atas kaum muslimin dalam rangka membedakan puasa mereka dengan puasa orang-orang sebelum mereka, sebagaimana yang disabdakan Rasulullah </span><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: 'Times New Roman'; font-size: 16px; font-style: italic; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">shallallahu ‘alaihi wa sallam</span><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: 'Times New Roman'; font-size: 16px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;"> dalam hadits Abu Sa’id al-Khudriy:</span><br />
<span style="background-color: transparent; color: black; font-family: 'Times New Roman'; font-size: 16px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">فصل ما بين صيامنا وصيام أهل الكتاب أكلة السحور</span><br />
<span style="background-color: transparent; color: black; font-family: 'Times New Roman'; font-size: 16px; font-style: italic; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">“Yang membedakan antara puasa kita dengan puasa ahli kitab adalah makan sahur.”</span><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: 'Times New Roman'; font-size: 16px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;"> (Riwayat Muslim)</span><br />
<span style="background-color: transparent; color: black; font-family: 'Times New Roman'; font-size: 16px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">3.2. Keutamaannya</span><br />
<span style="background-color: transparent; color: black; font-family: 'Times New Roman'; font-size: 16px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">Keutamaan sahur antara lain:</span><br />
<span style="background-color: transparent; color: black; font-family: 'Times New Roman'; font-size: 16px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">1. Sahur adalah berkah sebagaimana sabda Rasulullah </span><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: 'Times New Roman'; font-size: 16px; font-style: italic; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">shallallahu ‘alaihi wa sallam</span><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: 'Times New Roman'; font-size: 16px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">:</span><br />
<span style="background-color: transparent; color: black; font-family: 'Times New Roman'; font-size: 16px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">إنها بركة أعطاكم الله إياها فلا تدعوه</span><br />
<span style="background-color: transparent; color: black; font-family: 'Times New Roman'; font-size: 16px; font-style: italic; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">“Sesungguhnya dia adalah berkah yang diberikan Allah kepada kalian, maka jangan kalian meninggalkannya.”</span><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: 'Times New Roman'; font-size: 16px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;"> (Riwayat an-Nasai dan Ahmad dengan sanad yang sahih)</span><br />
<span style="background-color: transparent; color: black; font-family: 'Times New Roman'; font-size: 16px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">Sahur sebagai suatu berkah dapat dilihat dengan jelas karena sahur itu mengikuti sunnah dan menguatkan orang yang berpuasa serta menambah semangat untuk menambah puasa dan juga mengandung nilai menyelisihi ahli kitab.</span><br />
<span style="background-color: transparent; color: black; font-family: 'Times New Roman'; font-size: 16px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">2. Shalawat dari Allah dan malaikat bagi orang yang bersahur, sebagaimana yang ada dalam hadits Abu Sa’id al-Khudry </span><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: 'Times New Roman'; font-size: 16px; font-style: italic; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">radhiallahu’anhu</span><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: 'Times New Roman'; font-size: 16px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;"> bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,</span><br />
<span style="background-color: transparent; color: black; font-family: 'Times New Roman'; font-size: 16px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">السحور أكلة البركة، فلا تدعوه ولو أن يجرع أحدكم جرعة من ماء فإن الله وملائكته يصلون على المتسحرين</span><br />
<span style="background-color: transparent; color: black; font-family: 'Times New Roman'; font-size: 16px; font-style: italic; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">“Sahur adalah makanan berkah, maka jangan kalian tinggalkan walaupun salah seorang dari kalian hanya meneguk seteguk air, karena Allah dan para malaikat bersalawat atas orang-orang yang bersahur.”</span><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: 'Times New Roman'; font-size: 16px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;"> (Riwayat Ibnu Abu Syaibah dan Ahmad)</span><br />
<span style="background-color: transparent; color: black; font-family: 'Times New Roman'; font-size: 16px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">3.3. Sunnah Mengakhirkannya</span><br />
<span style="background-color: transparent; color: black; font-family: 'Times New Roman'; font-size: 16px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">Disunnahkan memperlambat sahur sampai mendekati subuh (fajar) sebagaimana yang dilakukan Rasulullah </span><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: 'Times New Roman'; font-size: 16px; font-style: italic; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">shallallahu ‘alaihi wa sallam</span><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: 'Times New Roman'; font-size: 16px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;"> di dalam hadits Ibnu Abbas </span><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: 'Times New Roman'; font-size: 16px; font-style: italic; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">radhiallahu’anhu</span><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: 'Times New Roman'; font-size: 16px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;"> dari Zaid bin Tsabit, beliau berkata,</span><br />
<span style="background-color: transparent; color: black; font-family: 'Times New Roman'; font-size: 16px; font-style: italic; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">“Kami bersahur bersama Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, kemudian beliau pergi untuk solat.” Aku (Ibnu Abbas) bertanya, “Berapa lama antara azan dan sahur?” Beliau menjawab, “Sekitar 50 ayat.”</span><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: 'Times New Roman'; font-size: 16px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;"> (Riwayat Bukhari dan Muslim)</span><br />
<span style="background-color: transparent; color: black; font-family: 'Times New Roman'; font-size: 16px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">3.4. Hukumnya</span><br />
<span style="background-color: transparent; color: black; font-family: 'Times New Roman'; font-size: 16px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">Sahur merupakan sunnah yang muakkad dengan dalil:</span><br />
<span style="background-color: transparent; color: black; font-family: 'Times New Roman'; font-size: 16px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">a. Perintah dari Rasulullah </span><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: 'Times New Roman'; font-size: 16px; font-style: italic; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">shallallahu ‘alaihi wa sallam</span><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: 'Times New Roman'; font-size: 16px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;"> untuk itu sebagaimana hadits yang terdahulu dan juga sabda beliau </span><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: 'Times New Roman'; font-size: 16px; font-style: italic; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">shallallahu ‘alaihi wa sallam</span><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: 'Times New Roman'; font-size: 16px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">:</span><br />
<span style="background-color: transparent; color: black; font-family: 'Times New Roman'; font-size: 16px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">تسحروا فإن في السحور بركة</span><br />
<span style="background-color: transparent; color: black; font-family: 'Times New Roman'; font-size: 16px; font-style: italic; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">“Bersahurlah karena dalam sahur terdapat berkah.”</span><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: 'Times New Roman'; font-size: 16px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;"> (Riwayat al-Bukhariy dan Muslim)</span><br />
<span style="background-color: transparent; color: black; font-family: 'Times New Roman'; font-size: 16px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">b. Larangan beliau </span><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: 'Times New Roman'; font-size: 16px; font-style: italic; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">shallallahu ‘alaihi wa sallam</span><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: 'Times New Roman'; font-size: 16px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;"> dari meninggalkannya sebagaimana hadits Abu Sa’id yang terdahulu. Oleh karena itu, al-Hafidz Ibnu Hajar dalam </span><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: 'Times New Roman'; font-size: 16px; font-style: italic; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">Fath al-Bary</span><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: 'Times New Roman'; font-size: 16px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;"> (3/139) menukilkan ijmak atas kesunnahannya.</span><br />
<span style="background-color: transparent; color: black; font-family: 'Times New Roman'; font-size: 16px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: bold; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">4. Perkara-Perkara yang Membatalkan Puasa</span><br />
<span style="background-color: transparent; color: black; font-family: 'Times New Roman'; font-size: 16px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">Di dalam puasa ada perkara-perkara yang merusaknya, yang harus dijauhi oleh seorang yang berpuasa pada siang harinya. Perkara-perkara tersebut adalah:</span><br />
<span style="background-color: transparent; color: black; font-family: 'Times New Roman'; font-size: 16px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">a. Makan dan minum dengan sengaja sebagaimana yang difirmankan Allah Subhanahu wa Ta’ala:</span><br />
<span style="background-color: transparent; color: black; font-family: 'Times New Roman'; font-size: 16px; font-style: italic; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">“Dan makanlah dan minumlah kalian sampai jelas baggi kalian benang putih siang dari benang hitam malam dari fajar.”</span><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: 'Times New Roman'; font-size: 16px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;"> (QS. Al-Baqarah, 2:186)</span><br />
<span style="background-color: transparent; color: black; font-family: 'Times New Roman'; font-size: 16px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">b. Sengaja untuk muntah (muntah dengan sengaja).</span><br />
<span style="background-color: transparent; color: black; font-family: 'Times New Roman'; font-size: 16px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">c. Haid dan nifas.</span><br />
<span style="background-color: transparent; color: black; font-family: 'Times New Roman'; font-size: 16px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">d. Injeksi yang berisi makanan (infus).</span><br />
<span style="background-color: transparent; color: black; font-family: 'Times New Roman'; font-size: 16px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">e. Bersetubuh.</span><br />
<span style="background-color: transparent; color: black; font-family: 'Times New Roman'; font-size: 16px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">Kemudian ada perkara-perkara lain yang harus ditinggalkan oleh seorang yang berpuasa, yaitu:</span><br />
<span style="background-color: transparent; color: black; font-family: 'Times New Roman'; font-size: 16px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">1. Berkata bohong sebagaimana disebutkan dalam hadits Abu Hurairah </span><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: 'Times New Roman'; font-size: 16px; font-style: italic; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">radhiallahu’anhu</span><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: 'Times New Roman'; font-size: 16px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;"> bahwa Rasulullah </span><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: 'Times New Roman'; font-size: 16px; font-style: italic; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">shallallahu ‘alaihi wa sallam</span><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: 'Times New Roman'; font-size: 16px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;"> bersabda,</span><br />
<span style="background-color: transparent; color: black; font-family: 'Times New Roman'; font-size: 16px; font-style: italic; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">“Barangsiapa yang tidak meninggalkan berkata bohong dan beramal dengannya, maka Allah tidak butuh dengan usahanya meninggalkan makan dan minum.”</span><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: 'Times New Roman'; font-size: 16px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;"> (Riwayat al-Bukhari)</span><br />
<span style="background-color: transparent; color: black; font-family: 'Times New Roman'; font-size: 16px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">2. Berbuat kesia-siaan dan kejahatan (kejelekan) sebagaimana disebutkan dalam hadits</span><br />
<span style="background-color: transparent; color: black; font-family: 'Times New Roman'; font-size: 16px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">Abu Hurairah </span><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: 'Times New Roman'; font-size: 16px; font-style: italic; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">radhiallahu’anhu</span><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: 'Times New Roman'; font-size: 16px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;"> bahwa Rasulullah </span><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: 'Times New Roman'; font-size: 16px; font-style: italic; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">shallallahu ‘alaihi wa sallam</span><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: 'Times New Roman'; font-size: 16px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;"> bersabda,</span><br />
<span style="background-color: transparent; color: black; font-family: 'Times New Roman'; font-size: 16px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">لَيْسَ الصِّيَامُ مِنَ الأَكْلِ وَالشَّراَبِ إِنَّمَا الصِّيَامُ مِنَ اللَّغْوِ وَالرَّفَثِ، فَإِنْ سَابَكَ أَحَدٌ أَوْ جَهِلَ عَلَيْكَ فَقُلْ إِنِّيْ صَائِمٌ إِنِّيْ صَائِمٌ</span><br />
<span style="background-color: transparent; color: black; font-family: 'Times New Roman'; font-size: 16px; font-style: italic; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">“Bukanlah puasa itu (menahan diri) dari makan dan minum. Puasa itu hanyalah (menahan diri) dari kesia-siaan dan kejelekan, maka kalau seseorang mencacimu atau berbuat kejelekan kepadamu, maka katakanlah, ‘Saya sedang puasa. Saya sedang puasa.’”</span><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: 'Times New Roman'; font-size: 16px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;"> (Riwayat Ibnu Khuzaimah dan al-Hakim)</span><br />
<span style="background-color: transparent; color: black; font-family: 'Times New Roman'; font-size: 16px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: bold; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">5. Perkara-Perkara yang Dibolehkan</span><br />
<span style="background-color: transparent; color: black; font-family: 'Times New Roman'; font-size: 16px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">Ada beberapa perkara yang dianggap tidak boleh padahal dibolehkan, di antaranya:</span><br />
<br />
<ul style="margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;"><li style="background-color: transparent; color: black; font-family: Verdana; font-size: 13px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; list-style-type: disc; margin-left: -24px; text-decoration: none; vertical-align: baseline;"><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: 'Times New Roman'; font-size: 16px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">a. Orang yang junub sampai datang waktu fajar sebagaimana disebutkan dalam hadits Aisyah dan Ummu Salamah, keduanya berkata: </span><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: 'Times New Roman'; font-size: 16px; font-style: italic; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">“Sesungguhnya Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam mendapatkan fajar (subuh) dalam keadaan junub dari keluarganya kemudian mandi dan berpuasa.”</span><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: 'Times New Roman'; font-size: 16px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;"> (Riwayat al-Bukhari dan Muslim)</span></li>
<li style="background-color: transparent; color: black; font-family: Verdana; font-size: 13px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; list-style-type: disc; margin-left: -24px; text-decoration: none; vertical-align: baseline;"><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: 'Times New Roman'; font-size: 16px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">Bersiwak.</span></li>
<li style="background-color: transparent; color: black; font-family: Verdana; font-size: 13px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; list-style-type: disc; margin-left: -24px; text-decoration: none; vertical-align: baseline;"><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: 'Times New Roman'; font-size: 16px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">Berkumur dan memasukkan air ke hidung ketika bersuci.</span></li>
<li style="background-color: transparent; color: black; font-family: Verdana; font-size: 13px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; list-style-type: disc; margin-left: -24px; text-decoration: none; vertical-align: baseline;"><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: 'Times New Roman'; font-size: 16px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">Bersentuhan dan berciuman bagi orang yang berpuasa dan dimakruhkan bagi orang-orang yang berusia muda.</span></li>
<li style="background-color: transparent; color: black; font-family: Verdana; font-size: 13px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; list-style-type: disc; margin-left: -24px; text-decoration: none; vertical-align: baseline;"><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: 'Times New Roman'; font-size: 16px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">Injeksi yang bukan berupa makanan.</span></li>
<li style="background-color: transparent; color: black; font-family: Verdana; font-size: 13px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; list-style-type: disc; margin-left: -24px; text-decoration: none; vertical-align: baseline;"><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: 'Times New Roman'; font-size: 16px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">Berbekam.</span></li>
<li style="background-color: transparent; color: black; font-family: Verdana; font-size: 13px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; list-style-type: disc; margin-left: -24px; text-decoration: none; vertical-align: baseline;"><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: 'Times New Roman'; font-size: 16px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">Mencicipi makanan selama tidak masuk ke tenggorokan.</span></li>
<li style="background-color: transparent; color: black; font-family: Verdana; font-size: 13px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; list-style-type: disc; margin-left: -24px; text-decoration: none; vertical-align: baseline;"><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: 'Times New Roman'; font-size: 16px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">Memakai penghitam mata (celak) dan tetes mata.</span></li>
<li style="background-color: transparent; color: black; font-family: Verdana; font-size: 13px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; list-style-type: disc; margin-left: -24px; text-decoration: none; vertical-align: baseline;"><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: 'Times New Roman'; font-size: 16px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">Menyiram kepala dengan air dingin dan mandi.</span></li>
<li style="background-color: transparent; color: black; font-family: Verdana; font-size: 13px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; list-style-type: disc; margin-left: -24px; text-decoration: none; vertical-align: baseline;"><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: 'Times New Roman'; font-size: 16px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;"></span></li>
</ul><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: 'Times New Roman'; font-size: 16px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: bold; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">6. Orang-Orang yang Dibolehkan Tidak Berpuasa</span><br />
<span style="background-color: transparent; color: black; font-family: 'Times New Roman'; font-size: 16px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">Sesungguhnya agama Islam adalah agama yang mudah. Oleh karena itu, ia memberikan kemudahan dalam puasa ini kepada orang-orang tertentu yang tidak mampu atau sangat sulit untuk berpuasa. Mereka itu adalah sebagai berikut:</span><br />
<ul style="margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;"><li style="background-color: transparent; color: black; font-family: Verdana; font-size: 13px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; list-style-type: disc; margin-left: -24px; text-decoration: none; vertical-align: baseline;"><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: 'Times New Roman'; font-size: 16px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">Musafir (orang yang sedang dalam perjalanan/bepergian ke luar kota).</span></li>
<li style="background-color: transparent; color: black; font-family: Verdana; font-size: 13px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; list-style-type: disc; margin-left: -24px; text-decoration: none; vertical-align: baseline;"><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: 'Times New Roman'; font-size: 16px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">Orang yang sakit.</span></li>
<li style="background-color: transparent; color: black; font-family: Verdana; font-size: 13px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; list-style-type: disc; margin-left: -24px; text-decoration: none; vertical-align: baseline;"><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: 'Times New Roman'; font-size: 16px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">Wanita yang sedang haid atau nifas.</span></li>
<li style="background-color: transparent; color: black; font-family: Verdana; font-size: 13px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; list-style-type: disc; margin-left: -24px; text-decoration: none; vertical-align: baseline;"><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: 'Times New Roman'; font-size: 16px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">Orang yang sudah tua dan </span><a href="http://muslim.or.id/tag/wanita"><span style="background-color: transparent; color: blue; font-family: 'Times New Roman'; font-size: 16px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: underline; vertical-align: baseline;">wanita</span></a><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: 'Times New Roman'; font-size: 16px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;"> yang sudah tua dan lemah.</span></li>
<li style="background-color: transparent; color: black; font-family: Verdana; font-size: 13px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; list-style-type: disc; margin-left: -24px; text-decoration: none; vertical-align: baseline;"><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: 'Times New Roman'; font-size: 16px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">Wanita yang hamil atau menyusui.</span></li>
</ul><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: 'Times New Roman'; font-size: 16px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: bold; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">7. Berbuka Puasa</span><br />
<span style="background-color: transparent; color: black; font-family: 'Times New Roman'; font-size: 16px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">7.1. Waktu berbuka</span><br />
<span style="background-color: transparent; color: black; font-family: 'Times New Roman'; font-size: 16px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">Berbuka puasa dilakukan pada waktu terbenam matahari dan telah lalu penjelasannya pada pembahasan waktu puasa.</span><br />
<span style="background-color: transparent; color: black; font-family: 'Times New Roman'; font-size: 16px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">7.2. Mempercepat Buka Puasa</span><br />
<span style="background-color: transparent; color: black; font-family: 'Times New Roman'; font-size: 16px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">Termasuk dalam sunnah puasa adalah mempercepat waktu berbuka dalam rangka mengikuti contoh Rasulullah </span><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: 'Times New Roman'; font-size: 16px; font-style: italic; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">shallallahu ‘alaihi wa sallam</span><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: 'Times New Roman'; font-size: 16px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;"> dan para sahabatnya sebagaimana yang dikatakan oleh Amr bin Maimun al-Audy bahwa sahabat-sahabat Muhammad </span><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: 'Times New Roman'; font-size: 16px; font-style: italic; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">shallallahu ‘alaihi wa sallam</span><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: 'Times New Roman'; font-size: 16px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;"> adalah orang-orang yang paling cepat berbuka dan paling lambat sahurnya. (Diriwayatkan oleh Abdurrazaq dalam </span><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: 'Times New Roman'; font-size: 16px; font-style: italic; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">al-Musannaf</span><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: 'Times New Roman'; font-size: 16px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;"> no 7591 dengan sanad yang disahihkan Ibnu Hajar dalam </span><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: 'Times New Roman'; font-size: 16px; font-style: italic; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">Fath al-Bary</span><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: 'Times New Roman'; font-size: 16px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;"> 4/199)</span><br />
<span style="background-color: transparent; color: black; font-family: 'Times New Roman'; font-size: 16px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">Adapun manfaatnya adalah:</span><br />
<span style="background-color: transparent; color: black; font-family: 'Times New Roman'; font-size: 16px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">1. Mendapatkan kebaikan sebagaimana disebutkan dalam </span><a href="http://muslim.or.id/tag/hadits"><span style="background-color: transparent; color: blue; font-family: 'Times New Roman'; font-size: 16px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: underline; vertical-align: baseline;">hadits</span></a><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: 'Times New Roman'; font-size: 16px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;"> yang diriwayatkan Sahl bin Saàd radhiallahu’anhu bahwa Rasulullah </span><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: 'Times New Roman'; font-size: 16px; font-style: italic; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">shallallahu ‘alaihi wa sallam</span><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: 'Times New Roman'; font-size: 16px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;"> bersabda,</span><br />
<span style="background-color: transparent; color: black; font-family: 'Times New Roman'; font-size: 16px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">لَا يَزَالُ النَّاسَ بِخَيْرٍ مَا عَجَّلُوْا الْفِطْرَ</span><br />
<span style="background-color: transparent; color: black; font-family: 'Times New Roman'; font-size: 16px; font-style: italic; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">“Manusia akan senantiasa dalam kebaikan selama mereka mempercepat buka puasanya.”</span><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: 'Times New Roman'; font-size: 16px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;"> (Riwayat al-Bukhari dan Muslim)</span><br />
<span style="background-color: transparent; color: black; font-family: 'Times New Roman'; font-size: 16px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">2. Merupakan </span><a href="http://muslim.or.id/tag/sunnah"><span style="background-color: transparent; color: blue; font-family: 'Times New Roman'; font-size: 16px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: underline; vertical-align: baseline;">sunnah</span></a><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: 'Times New Roman'; font-size: 16px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;"> Nabi </span><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: 'Times New Roman'; font-size: 16px; font-style: italic; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">shallallahu ‘alaihi wa sallam</span><br />
<span style="background-color: transparent; color: black; font-family: 'Times New Roman'; font-size: 16px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">3. Dalam rangka menyelisihi ahli kitab sebagaimana disebutkan dalam </span><a href="http://muslim.or.id/hadits"><span style="background-color: transparent; color: blue; font-family: 'Times New Roman'; font-size: 16px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: underline; vertical-align: baseline;">hadits</span></a><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: 'Times New Roman'; font-size: 16px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;"> Abu Hurairah </span><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: 'Times New Roman'; font-size: 16px; font-style: italic; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">radhiallahu’anhu</span><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: 'Times New Roman'; font-size: 16px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;"> bahwa Rasulullah </span><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: 'Times New Roman'; font-size: 16px; font-style: italic; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">shallallahu ‘alaihi wa sallam</span><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: 'Times New Roman'; font-size: 16px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;"> bersabda,</span><br />
<span style="background-color: transparent; color: black; font-family: 'Times New Roman'; font-size: 16px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">لاَ يَزَالُ الدَّيْنُ ظَاهِرًا مَا عَجَّلَ النَّاسُ الْفِطْرَ، لأَنَّ الْيَهُوْدَ وَالنَّصَارَى يُؤَخِّرُوْنَهُ</span><br />
<span style="background-color: transparent; color: black; font-family: 'Times New Roman'; font-size: 16px; font-style: italic; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">“Agama ini akan senantiasa menang selama manusia (kaum muslimin) mempercepat buka puasanya karena orang-orang Yahudi dan Kristen (Nashrani) mengakhirkannya.”</span><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: 'Times New Roman'; font-size: 16px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;"> (Riwayat Abu Dawud dan Ibnu Hibban dengan sanad hasan)</span><br />
<span style="background-color: transparent; color: black; font-family: 'Times New Roman'; font-size: 16px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">Buka puasa dilakukan sebelum sholat maghrib karena itu merupakan akhlak para nabi. Sedangkan Rasulullah </span><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: 'Times New Roman'; font-size: 16px; font-style: italic; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">shallallahu ‘alaihi wa sallam</span><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: 'Times New Roman'; font-size: 16px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;"> memotivasi kita untuk berbuka dengan kurma dan kalau tidak ada kurma, maka memakai air. Ini merupakan kesempurnaan kasih sayang dan perhatian beliau </span><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: 'Times New Roman'; font-size: 16px; font-style: italic; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">shallallahu ‘alaihi wa sallam</span><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: 'Times New Roman'; font-size: 16px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;"> terhadap umatnya.</span><br />
<span style="background-color: transparent; color: black; font-family: 'Times New Roman'; font-size: 16px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: bold; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">8. Adab Orang yang Berpuasa</span><br />
<span style="background-color: transparent; color: black; font-family: 'Times New Roman'; font-size: 16px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">Disunnahkan bagi orang yang berpuasa untuk beradab dengan adab-adab yang syar’i, di antaranya:</span><br />
<ul style="margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;"><li style="background-color: transparent; color: black; font-family: Verdana; font-size: 13px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; list-style-type: disc; margin-left: -24px; text-decoration: none; vertical-align: baseline;"><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: 'Times New Roman'; font-size: 16px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">Memperlambat sahur.</span></li>
<li style="background-color: transparent; color: black; font-family: Verdana; font-size: 13px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; list-style-type: disc; margin-left: -24px; text-decoration: none; vertical-align: baseline;"><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: 'Times New Roman'; font-size: 16px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">Mempercepat berbuka puasa.</span></li>
<li style="background-color: transparent; color: black; font-family: Verdana; font-size: 13px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; list-style-type: disc; margin-left: -24px; text-decoration: none; vertical-align: baseline;"><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: 'Times New Roman'; font-size: 16px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">Berdoa ketika berpuasa dan ketika berbuka.</span></li>
<li style="background-color: transparent; color: black; font-family: Verdana; font-size: 13px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; list-style-type: disc; margin-left: -24px; text-decoration: none; vertical-align: baseline;"><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: 'Times New Roman'; font-size: 16px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">Menahan diri dari perkara-perkara yang merusak </span><a href="http://muslim.or.id/tag/puasa"><span style="background-color: transparent; color: blue; font-family: 'Times New Roman'; font-size: 16px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: underline; vertical-align: baseline;">puasa</span></a><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: 'Times New Roman'; font-size: 16px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">.</span></li>
<li style="background-color: transparent; color: black; font-family: Verdana; font-size: 13px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; list-style-type: disc; margin-left: -24px; text-decoration: none; vertical-align: baseline;"><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: 'Times New Roman'; font-size: 16px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">Bersiwak.</span></li>
<li style="background-color: transparent; color: black; font-family: Verdana; font-size: 13px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; list-style-type: disc; margin-left: -24px; text-decoration: none; vertical-align: baseline;"><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: 'Times New Roman'; font-size: 16px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">Berderma dan tadarus Al-Qur’an.</span></li>
<li style="background-color: transparent; color: black; font-family: Verdana; font-size: 13px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; list-style-type: disc; margin-left: -24px; text-decoration: none; vertical-align: baseline;"><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: 'Times New Roman'; font-size: 16px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">Bersungguh-sungguh dalam beribadah khususnya pada sepuluh hari terakhir.</span></li>
</ul><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: 'Times New Roman'; font-size: 16px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;"> </span><br />
<span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Tahoma; font-size: 16px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;"><br class="kix-line-break" /></span><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Verdana; font-size: 21px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: bold; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">Amalan Amalan yang keliru menyambut Bulan Ramadhan</span><br />
<span style="background-color: transparent; color: black; font-family: 'Times New Roman'; font-size: 16px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">Berikut adalah beberapa kesalahan yang dilakukan di bulan Ramadhan yang tersebar luas di tengah-tengah kaum muslimin.</span><br />
<span style="background-color: transparent; color: blue; font-family: 'Times New Roman'; font-size: 16px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: bold; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">1. Mengkhususkan Ziarah Kubur Menjelang Ramadhan</span><br />
<span style="background-color: transparent; color: black; font-family: 'Times New Roman'; font-size: 16px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">Tidaklah tepat keyakinan bahwa menjelang bulan Ramadhan adalah waktu utama untuk menziarahi kubur orang tua atau kerabat (yang dikenal dengan “nyadran”). Kita boleh setiap saat melakukan ziarah kubur agar hati kita semakin lembut karena mengingat kematian. Namun masalahnya adalah jika seseorang mengkhususkan ziarah kubur pada waktu tertentu dan meyakini bahwa menjelang Ramadhan adalah waktu utama untuk nyadran atau nyekar. Ini sungguh suatu kekeliruan karena tidak ada dasar dari ajaran Islam yang menuntunkan hal ini.</span><br />
<span style="background-color: transparent; color: blue; font-family: 'Times New Roman'; font-size: 16px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: bold; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">2. Padusan, Mandi Besar, atau Keramasan Menyambut Ramadhan</span><br />
<span style="background-color: transparent; color: black; font-family: 'Times New Roman'; font-size: 16px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">Tidaklah tepat amalan sebagian orang yang menyambut bulan Ramadhan dengan mandi besar atau keramasan terlebih dahulu. Amalan seperti ini juga tidak ada tuntunannya sama sekali dari Nabi </span><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: 'Times New Roman'; font-size: 16px; font-style: italic; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">shallallahu ‘alaihi wa sallam</span><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: 'Times New Roman'; font-size: 16px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">. Lebih parahnya lagi mandi semacam ini (yang dikenal dengan “padusan”) ada juga yang melakukannya campur baur laki-laki dan perempuan dalam satu tempat pemandian. Ini sungguh merupakan kesalahan yang besar karena tidak mengindahkan aturan Islam. Bagaimana mungkin Ramadhan disambut dengan perbuatan yang bisa mendatangkan murka Allah?!</span><br />
<span style="background-color: transparent; color: blue; font-family: 'Times New Roman'; font-size: 16px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: bold; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">3. Menetapkan Awal Ramadhan dengan Hisab</span><br />
<span style="background-color: transparent; color: black; font-family: 'Times New Roman'; font-size: 16px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">Nabi </span><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: 'Times New Roman'; font-size: 16px; font-style: italic; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">shallallahu ‘alaihi wa sallam</span><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: 'Times New Roman'; font-size: 16px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;"> bersabda,</span><br />
<div dir="ltr" style="margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; text-align: center;"><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: 'Times New Roman'; font-size: 16px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">إِنَّا أُمَّةٌ أُمِّيَّةٌ ، لاَ نَكْتُبُ وَلاَ نَحْسِبُ ,الشَّهْرُ هَكَذَا وَهَكَذَا</span></div><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: 'Times New Roman'; font-size: 16px; font-style: italic; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">“Sesungguhnya kami adalah umat yang buta huruf. Kami tidak memakai kitabah (tulis-menulis) dan tidak pula memakai hisab (dalam penetapan bulan). Bulan itu seperti ini (beliau berisyarat dengan bilangan 29) dan seperti ini (beliau berisyarat dengan bilangan 30).”</span><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: 'Times New Roman'; font-size: 16px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;"> (HR. Bukhari dan Muslim)</span><br />
<span style="background-color: transparent; color: black; font-family: 'Times New Roman'; font-size: 16px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">Ibnu Bazizah mengatakan,”Madzhab ini (yang menetapkan awal </span><a href="http://muslim.or.id/category/ramadhan"><span style="background-color: transparent; color: blue; font-family: 'Times New Roman'; font-size: 16px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: underline; vertical-align: baseline;">ramadhan</span></a><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: 'Times New Roman'; font-size: 16px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;"> dengan hisab) adalah madzhab bathil dan syari’at ini telah melarang mendalami ilmu nujum (hisab) karena ilmu ini hanya sekedar perkiraan (dzon) dan bukanlah ilmu yang pasti (</span><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: 'Times New Roman'; font-size: 16px; font-style: italic; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">qoth’i</span><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: 'Times New Roman'; font-size: 16px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">) atau persangkaan kuat. Maka seandainya suatu perkara (misalnya penentuan awal </span><a href="http://muslim.or.id/ramadhan"><span style="background-color: transparent; color: blue; font-family: 'Times New Roman'; font-size: 16px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: underline; vertical-align: baseline;">ramadhan</span></a><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: 'Times New Roman'; font-size: 16px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">, pen) hanya dikaitkan dengan ilmu hisab ini maka agama ini akan menjadi sempit karena tidak ada yang menguasai </span><a href="http://muslim.or.id/tag/ilmu"><span style="background-color: transparent; color: blue; font-family: 'Times New Roman'; font-size: 16px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: underline; vertical-align: baseline;">ilmu</span></a><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: 'Times New Roman'; font-size: 16px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;"> hisab ini kecuali sedikit sekali.” (</span><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: 'Times New Roman'; font-size: 16px; font-style: italic; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">Fathul Baari</span><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: 'Times New Roman'; font-size: 16px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">, 6/156)</span><br />
<span style="background-color: transparent; color: black; font-family: 'Times New Roman'; font-size: 16px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;"></span><br />
<span style="background-color: transparent; color: black; font-family: 'Times New Roman'; font-size: 16px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;"></span><br />
<span style="background-color: transparent; color: blue; font-family: 'Times New Roman'; font-size: 16px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: bold; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">4. Mendahului Ramadhan dengan Berpuasa Satu atau Dua Hari Sebelumnya</span><br />
<span style="background-color: transparent; color: black; font-family: 'Times New Roman'; font-size: 16px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">Rasulullah </span><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: 'Times New Roman'; font-size: 16px; font-style: italic; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">shallallahu ‘alaihi wa sallam</span><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: 'Times New Roman'; font-size: 16px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;"> bersabda,</span><br />
<div dir="ltr" style="margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; text-align: center;"><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: 'Times New Roman'; font-size: 16px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">لاَ يَتَقَدَّمَنَّ أَحَدٌ الشَّهْرَ بِيَوْمٍ وَلاَ يَوْمَيْنِ إِلاَّ أَحَدٌ كَانَ يَصُومُ صِيَامًا قَبْلَهُ فَلْيَصُمْهُ</span></div><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: 'Times New Roman'; font-size: 16px; font-style: italic; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">“Janganlah kalian mendahului Ramadhan dengan berpuasa satu atau dua hari sebelumnya, kecuali bagi seseorang yang terbiasa mengerjakan puasa pada hari tersebut maka puasalah.”</span><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: 'Times New Roman'; font-size: 16px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;"> (HR. Tirmidzi dan dishahihkan oleh Al Albani dalam </span><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: 'Times New Roman'; font-size: 16px; font-style: italic; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">Shahih wa Dho’if Sunan Nasa’i</span><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: 'Times New Roman'; font-size: 16px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">)</span><br />
<span style="background-color: transparent; color: black; font-family: 'Times New Roman'; font-size: 16px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">Pada hari tersebut juga dilarang untuk berpuasa karena hari tersebut adalah hari yang meragukan. Dan Nabi </span><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: 'Times New Roman'; font-size: 16px; font-style: italic; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">shallallahu ‘alaihi wa sallam</span><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: 'Times New Roman'; font-size: 16px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;"> bersabda,</span><br />
<div dir="ltr" style="margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; text-align: center;"><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: 'Times New Roman'; font-size: 16px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">مَنْ صَامَ الْيَوْمَ الَّذِي يُشَكُّ فِيهِ فَقَدْ عَصَى أَبَا الْقَاسِمِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ</span></div><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: 'Times New Roman'; font-size: 16px; font-style: italic; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">“Barangsiapa berpuasa pada hari yang diragukan maka dia telah mendurhakai Abul Qasim (yaitu Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, pen).”</span><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: 'Times New Roman'; font-size: 16px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;"> (HR. Abu Daud dan Tirmidzi, dikatakan shahih oleh Syaikh Al Albani dalam </span><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: 'Times New Roman'; font-size: 16px; font-style: italic; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">Shahih wa Dho’if Sunan Tirmidzi</span><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: 'Times New Roman'; font-size: 16px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">)</span><br />
<span style="background-color: transparent; color: blue; font-family: 'Times New Roman'; font-size: 16px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: bold; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">5. Melafazhkan Niat </span><span style="background-color: transparent; color: blue; font-family: 'Times New Roman'; font-size: 16px; font-style: italic; font-variant: normal; font-weight: bold; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">“Nawaitu Shouma Ghodin…”</span><br />
<span style="background-color: transparent; color: black; font-family: 'Times New Roman'; font-size: 16px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">Sebenarnya </span><a href="http://muslim.or.id/ramadhan/14-amalan-yang-keliru-di-bulan-ramadhan.html"><span style="background-color: transparent; color: blue; font-family: 'Times New Roman'; font-size: 16px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: underline; vertical-align: baseline;">tidak ada tuntunan</span></a><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: 'Times New Roman'; font-size: 16px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;"> sama sekali untuk melafazhkan niat semacam ini karena tidak adanya dasar dari perintah atau perbuatan Nabi </span><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: 'Times New Roman'; font-size: 16px; font-style: italic; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">shallallahu ‘alaihi wa sallam</span><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: 'Times New Roman'; font-size: 16px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">, begitu pula dari para sahabat. Letak niat sebenarnya adalah dalam hati dan bukan di lisan. An Nawawi </span><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: 'Times New Roman'; font-size: 16px; font-style: italic; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">rahimahullah</span><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: 'Times New Roman'; font-size: 16px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;"> –ulama besar dalam Madzhab Syafi’i- mengatakan,</span><br />
<div dir="ltr" style="margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; text-align: center;"><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: 'Times New Roman'; font-size: 16px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">لَا يَصِحُّ الصَّوْمَ إِلَّا بِالنِّيَّةِ وَمَحَلُّهَا القَلْبُ وَلَا يُشْتَرَطُ النُّطْقُ بِلاَ خِلَافٍ</span></div><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: 'Times New Roman'; font-size: 16px; font-style: italic; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">“Tidaklah sah </span><a href="http://muslim.or.id/tag/puasa"><span style="background-color: transparent; color: blue; font-family: 'Times New Roman'; font-size: 16px; font-style: italic; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: underline; vertical-align: baseline;">puasa</span></a><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: 'Times New Roman'; font-size: 16px; font-style: italic; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;"> seseorang kecuali dengan niat. Letak niat adalah dalam hati, tidak disyaratkan untuk diucapkan dan pendapat ini tidak terdapat perselisihan di antara para ulama.”</span><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: 'Times New Roman'; font-size: 16px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;"> (</span><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: 'Times New Roman'; font-size: 16px; font-style: italic; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">Rowdhotuth Tholibin</span><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: 'Times New Roman'; font-size: 16px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">, I/268, </span><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: 'Times New Roman'; font-size: 16px; font-style: italic; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">Mawqi’ul Waroq</span><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: 'Times New Roman'; font-size: 16px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">-Maktabah Syamilah)</span><br />
<span style="background-color: transparent; color: blue; font-family: 'Times New Roman'; font-size: 16px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: bold; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">6. Membangunkan </span><span style="background-color: transparent; color: blue; font-family: 'Times New Roman'; font-size: 16px; font-style: italic; font-variant: normal; font-weight: bold; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">“Sahur … Sahur”</span><br />
<span style="background-color: transparent; color: black; font-family: 'Times New Roman'; font-size: 16px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">Sebenarnya Islam sudah memiliki tatacara sendiri untuk menunjukkan waktu bolehnya makan dan minum yaitu dengan adzan pertama sebelum adzan shubuh. Sedangkan adzan kedua ketika adzan shubuh adalah untuk menunjukkan diharamkannya makan dan minum. Inilah cara untuk memberitahu kaum muslimin bahwa masih diperbolehkan makan dan minum dan memberitahukan berakhirnya waktu sahur. Sehingga tidak tepat jika membangunkan kaum muslimin dengan meneriakkan </span><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: 'Times New Roman'; font-size: 16px; font-style: italic; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">“sahur … sahur ….”</span><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: 'Times New Roman'; font-size: 16px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;"> baik melalui speaker atau pun datang ke rumah-rumah seperti mengetuk pintu. Cara membangunkan seperti ini sungguh tidak ada tuntunannya sama sekali dari Nabi </span><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: 'Times New Roman'; font-size: 16px; font-style: italic; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">shallallahu ‘alaihi wa sallam</span><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: 'Times New Roman'; font-size: 16px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;"> juga tidak pernah dilakukan oleh generasi terbaik dari ummat ini. Jadi, hendaklah yang dilakukan adalah melaksanakan dua kali adzan. Adzan pertama untuk menunjukkan masih dibolehkannya makan dan minum. Adzan kedua untuk menunjukkan diharamkannya makan dan minum. Ibnu Mas’ud </span><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: 'Times New Roman'; font-size: 16px; font-style: italic; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">radhiyallahu ‘anhu</span><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: 'Times New Roman'; font-size: 16px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;"> memiliki nasehat yang indah, </span><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: 'Times New Roman'; font-size: 16px; font-style: italic; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">“Ikutilah (petunjuk Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, pen), janganlah membuat bid’ah. Karena (sunnah) itu sudah cukup bagi kalian.”</span><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: 'Times New Roman'; font-size: 16px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;"> (Lihat pembahasan at Tashiir di </span><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: 'Times New Roman'; font-size: 16px; font-style: italic; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">Al Bida’ Al Hawliyah</span><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: 'Times New Roman'; font-size: 16px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">, hal. 334-336)</span><br />
<span style="background-color: transparent; color: blue; font-family: 'Times New Roman'; font-size: 16px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: bold; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">7. Pensyariatan Waktu Imsak (Berhenti makan 10 atau 15 menit sebelum waktu shubuh)</span><br />
<span style="background-color: transparent; color: black; font-family: 'Times New Roman'; font-size: 16px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">Rasulullah </span><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: 'Times New Roman'; font-size: 16px; font-style: italic; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">shallallahu ‘alaihi wa sallam</span><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: 'Times New Roman'; font-size: 16px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;"> bersabda,</span><br />
<div dir="ltr" style="margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; text-align: center;"><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: 'Times New Roman'; font-size: 16px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">كُلُوا وَاشْرَبُوا وَلاَ يَهِيدَنَّكُمُ السَّاطِعُ الْمُصْعِدُ فَكُلُوا وَاشْرَبُوا حَتَّى يَعْتَرِضَ لَكُمُ الأَحْمَرُ</span></div><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: 'Times New Roman'; font-size: 16px; font-style: italic; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">“Makan dan minumlah. Janganlah kalian menjadi takut oleh pancaran sinar (putih) yang menjulang. Makan dan minumlah sehingga tampak bagi kalian warna merah yang melintang.”</span><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: 'Times New Roman'; font-size: 16px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;"> (HR. Tirmidzi, Abu Daud, Ibnu Khuzaimah. Dalam </span><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: 'Times New Roman'; font-size: 16px; font-style: italic; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">Shohih wa Dho’if Sunan Abu Daud</span><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: 'Times New Roman'; font-size: 16px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">, Syaikh Al Albani mengatakan hadits ini hasan shahih). Maka hadits ini menjadi dalil bahwa waktu </span><a href="about:blank"><span style="background-color: transparent; color: blue; font-family: 'Times New Roman'; font-size: 16px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: underline; vertical-align: baseline;">imsak</span></a><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: 'Times New Roman'; font-size: 16px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;"> (menahan diri dari makan dan minum) adalah sejak terbit fajar shodiq –yaitu ketika adzan shubuh dikumandangkan- dan bukanlah 10 menit sebelum adzan shubuh. Inilah yang sesuai dengan petunjuk Allah dan Rasul-Nya.</span><br />
<span style="background-color: transparent; color: black; font-family: 'Times New Roman'; font-size: 16px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">Dalam hadits Anas dari Zaid bin Tsabit bahwasanya beliau pernah makan sahur bersama Nabi </span><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: 'Times New Roman'; font-size: 16px; font-style: italic; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">shallallahu ‘alaihi wa sallam</span><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: 'Times New Roman'; font-size: 16px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">, kemudian beliau </span><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: 'Times New Roman'; font-size: 16px; font-style: italic; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">shallallahu ‘alaihi wa sallam</span><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: 'Times New Roman'; font-size: 16px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;"> berdiri untuk menunaikan shalat. Kemudian Anas berkata, </span><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: 'Times New Roman'; font-size: 16px; font-style: italic; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">“Berapa lama jarak antara adzan Shubuh dan sahur kalian?”</span><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: 'Times New Roman'; font-size: 16px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;"> Kemudian Zaid berkata, </span><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: 'Times New Roman'; font-size: 16px; font-style: italic; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">“Sekitar 50 ayat.”</span><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: 'Times New Roman'; font-size: 16px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;"> (HR. Bukhari dan Muslim). Lihatlah berapa lama jarak antara sahur dan adzan? Apakah satu jam?! Jawabnya: Tidak terlalu lama, bahkan sangat dekat dengan waktu adzan shubuh yaitu sekitar membaca 50 ayat Al Qur’an (sekitar 10 atau 15 menit)</span><br />
<span style="background-color: transparent; color: blue; font-family: 'Times New Roman'; font-size: 16px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: bold; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">8. Do’a Ketika Berbuka </span><span style="background-color: transparent; color: blue; font-family: 'Times New Roman'; font-size: 16px; font-style: italic; font-variant: normal; font-weight: bold; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">“Allahumma Laka Shumtu wa Bika Aamantu…”</span><br />
<span style="background-color: transparent; color: black; font-family: 'Times New Roman'; font-size: 16px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">Ada beberapa riwayat yang membicarakan do’a ketika berbuka semacam ini. Di antaranya adalah dalam </span><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: 'Times New Roman'; font-size: 16px; font-style: italic; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">Sunan Abu Daud</span><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: 'Times New Roman'; font-size: 16px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;"> no. 2357, Ibnus Sunni dalam </span><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: 'Times New Roman'; font-size: 16px; font-style: italic; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">‘Amalul Yaum wal Lailah</span><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: 'Times New Roman'; font-size: 16px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;"> no. 481 dan no. 482. Namun hadits-hadits yang membicarakan amalan ini adalah hadits-hadits yang lemah. Di antara hadits tersebut ada yang mursal yang dinilai lemah oleh para ulama pakar hadits. Juga ada perowi yang meriwayatkan </span><a href="http://muslim.or.id/tag/hadits"><span style="background-color: transparent; color: blue; font-family: 'Times New Roman'; font-size: 16px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: underline; vertical-align: baseline;">hadits</span></a><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: 'Times New Roman'; font-size: 16px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;"> tersebut yang dinilai lemah dan pendusta (Lihat </span><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: 'Times New Roman'; font-size: 16px; font-style: italic; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">Dho’if Abu Daud</span><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: 'Times New Roman'; font-size: 16px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;"> no. 2011 dan catatan kaki </span><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: 'Times New Roman'; font-size: 16px; font-style: italic; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">Al Adzkar</span><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: 'Times New Roman'; font-size: 16px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;"> yang ditakhrij oleh ‘Ishomuddin Ash Shobaabtiy).</span><br />
<span style="background-color: transparent; color: black; font-family: 'Times New Roman'; font-size: 16px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">Adapun do’a yang dianjurkan ketika berbuka adalah,</span><br />
<div dir="ltr" style="margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; text-align: center;"><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: 'Times New Roman'; font-size: 16px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">ذَهَبَ الظَّمَأُ وَابْتَلَّتِ الْعُرُوقُ وَثَبَتَ الأَجْرُ إِنْ شَاءَ اللَّهُ</span></div><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: 'Times New Roman'; font-size: 16px; font-style: italic; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">“Dzahabazh zhoma-u wabtallatil ‘uruqu wa tsabatal ajru insya Allah (artinya: Rasa haus telah hilang dan urat-urat telah basah, dan pahala telah ditetapkan insya Allah)”</span><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: 'Times New Roman'; font-size: 16px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;"> (HR. Abu Daud. Dikatakan hasan oleh Syaikh Al Albani dalam </span><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: 'Times New Roman'; font-size: 16px; font-style: italic; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">Shohih wa Dho’if Sunan Abi Daud</span><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: 'Times New Roman'; font-size: 16px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">)</span><br />
<span style="background-color: transparent; color: blue; font-family: 'Times New Roman'; font-size: 16px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: bold; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">9. Dzikir Jama’ah Dengan Dikomandoi dalam Shalat Tarawih dan Shalat Lima Waktu</span><br />
<span style="background-color: transparent; color: black; font-family: 'Times New Roman'; font-size: 16px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">Syaikh Abdul ‘Aziz bin Baz </span><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: 'Times New Roman'; font-size: 16px; font-style: italic; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">rahimahullah</span><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: 'Times New Roman'; font-size: 16px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;"> tatkala menjelaskan mengenai dzikir setelah shalat, “Tidak diperbolehkan para jama’ah membaca dizkir secara berjama’ah. Akan tetapi yang tepat adalah setiap orang membaca dzikir sendiri-sendiri tanpa dikomandai oleh yang lain. Karena </span><a href="http://muslim.or.id/tag/dzikir"><span style="background-color: transparent; color: blue; font-family: 'Times New Roman'; font-size: 16px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: underline; vertical-align: baseline;">dzikir</span></a><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: 'Times New Roman'; font-size: 16px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;"> secara berjama’ah (bersama-sama) adalah sesuatu yang tidak ada tuntunannya dalam syari’at Islam yang suci ini.” (</span><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: 'Times New Roman'; font-size: 16px; font-style: italic; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">Majmu’ Fatawa Ibnu Baz</span><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: 'Times New Roman'; font-size: 16px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">, 11/189)</span><br />
<span style="background-color: transparent; color: black; font-family: 'Times New Roman'; font-size: 16px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;"></span><br />
<span style="background-color: transparent; color: blue; font-family: 'Times New Roman'; font-size: 16px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: bold; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">10. </span><span style="background-color: transparent; color: blue; font-family: 'Times New Roman'; font-size: 16px; font-style: italic; font-variant: normal; font-weight: bold; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">“Ash Sholaatul Jaami’ah…”</span><span style="background-color: transparent; color: blue; font-family: 'Times New Roman'; font-size: 16px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: bold; text-decoration: none; vertical-align: baseline;"> untuk Menyeru Jama’ah dalam Shalat Tarawih</span><br />
<span style="background-color: transparent; color: black; font-family: 'Times New Roman'; font-size: 16px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">Ulama-ulama Hambali berpendapat bahwa tidak ada ucapan untuk memanggil jama’ah dengan ucapan </span><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: 'Times New Roman'; font-size: 16px; font-style: italic; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">“Ash Sholaatul Jaami’ah…”</span><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: 'Times New Roman'; font-size: 16px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;"> Menurut mereka, ini termasuk perkara yang diada-adakan (baca: bid’ah). (Lihat </span><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: 'Times New Roman'; font-size: 16px; font-style: italic; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">Al Mawsu’ah Al Fiqhiyyah Al Kuwaitiyyah</span><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: 'Times New Roman'; font-size: 16px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">, </span><a href="http://muslim.or.id/ramadhan/14-amalan-yang-keliru-di-bulan-ramadhan.html/comment-page-2#comments"><span style="background-color: transparent; color: blue; font-family: 'Times New Roman'; font-size: 16px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: underline; vertical-align: baseline;">2</span></a><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: 'Times New Roman'; font-size: 16px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">/9634, Asy Syamilah)</span><br />
<span style="background-color: transparent; color: blue; font-family: 'Times New Roman'; font-size: 16px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: bold; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">11. Bubar Terlebih Dahulu Sebelum Imam Selesai Shalat Malam</span><br />
<span style="background-color: transparent; color: black; font-family: 'Times New Roman'; font-size: 16px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">Nabi </span><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: 'Times New Roman'; font-size: 16px; font-style: italic; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">shallallahu ‘alaihi wa sallam</span><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: 'Times New Roman'; font-size: 16px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;"> bersabda,</span><br />
<div dir="ltr" style="margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; text-align: center;"><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: 'Times New Roman'; font-size: 16px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">إِنَّهُ مَنْ قَامَ مَعَ الإِمَامِ حَتَّى يَنْصَرِفَ كُتِبَ لَهُ قِيَامُ لَيْلَةً</span></div><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: 'Times New Roman'; font-size: 16px; font-style: italic; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">“Siapa yang shalat bersama imam sampai ia selesai, maka ditulis untuknya pahala qiyam satu malam penuh.”</span><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: 'Times New Roman'; font-size: 16px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;"> (HR. Ahmad dan Tirmidzi. Syaikh Al Albani dalam </span><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: 'Times New Roman'; font-size: 16px; font-style: italic; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">Al Irwa’</span><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: 'Times New Roman'; font-size: 16px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;"> 447 mengatakan bahwa </span><a href="http://muslim.or.id/hadits"><span style="background-color: transparent; color: blue; font-family: 'Times New Roman'; font-size: 16px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: underline; vertical-align: baseline;">hadits</span></a><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: 'Times New Roman'; font-size: 16px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;"> ini shahih). Jika imam melaksanakan shalat tarawih ditambah </span><a href="http://muslim.or.id/tag/shalat"><span style="background-color: transparent; color: blue; font-family: 'Times New Roman'; font-size: 16px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: underline; vertical-align: baseline;">shalat</span></a><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: 'Times New Roman'; font-size: 16px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;"> witir, makmum pun seharusnya ikut menyelesaikan bersama imam. Itulah yang lebih tepat.</span><br />
<span style="background-color: transparent; color: blue; font-family: 'Times New Roman'; font-size: 16px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: bold; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">12. Perayaan Nuzulul Qur’an</span><br />
<span style="background-color: transparent; color: black; font-family: 'Times New Roman'; font-size: 16px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">Perayaan Nuzulul Qur’an sama sekali tidak pernah dicontohkan oleh Nabi </span><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: 'Times New Roman'; font-size: 16px; font-style: italic; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">shallallahu ‘alaihi wa sallam</span><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: 'Times New Roman'; font-size: 16px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">, juga tidak pernah dicontohkan oleh para sahabat. Para ulama Ahlus Sunnah wal Jama’ah mengatakan,</span><br />
<div dir="ltr" style="margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; text-align: center;"><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: 'Times New Roman'; font-size: 16px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">لَوْ كَانَ خَيرْاً لَسَبَقُوْنَا إِلَيْهِ</span></div><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: 'Times New Roman'; font-size: 16px; font-style: italic; font-variant: normal; font-weight: bold; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">“Seandainya amalan tersebut baik, tentu mereka (para sahabat) sudah mendahului kita untuk melakukannya.”</span><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: 'Times New Roman'; font-size: 16px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;"> Inilah perkataan para ulama pada setiap amalan atau perbuatan yang tidak pernah dilakukan oleh para sahabat. Mereka menggolongkan perbuatan semacam ini sebagai bid’ah. Karena para sahabat tidaklah melihat suatu kebaikan kecuali mereka akan segera melakukannya. (Lihat </span><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: 'Times New Roman'; font-size: 16px; font-style: italic; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">Tafsir Al Qur’an Al ‘Azhim</span><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: 'Times New Roman'; font-size: 16px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">, pada </span><a href="http://muslim.or.id/tafsir"><span style="background-color: transparent; color: blue; font-family: 'Times New Roman'; font-size: 16px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: underline; vertical-align: baseline;">tafsir</span></a><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: 'Times New Roman'; font-size: 16px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;"> surat Al Ahqof ayat 11)</span><br />
<span style="background-color: transparent; color: blue; font-family: 'Times New Roman'; font-size: 16px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: bold; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">13. Membayar Zakat Fithri dengan Uang</span><br />
<span style="background-color: transparent; color: black; font-family: 'Times New Roman'; font-size: 16px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">Syaikh Abdul ‘Aziz bin ‘Abdillah bin Baz mengatakan, “Seandainya mata uang dianggap sah dalam membayar zakat fithri, tentu Nabi </span><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: 'Times New Roman'; font-size: 16px; font-style: italic; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">shallallahu ‘alaihi wa sallam</span><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: 'Times New Roman'; font-size: 16px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;"> akan menjelaskan hal ini. Alasannya, karena tidak boleh bagi beliau </span><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: 'Times New Roman'; font-size: 16px; font-style: italic; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">shallallahu ‘alaihi wa sallam</span><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: 'Times New Roman'; font-size: 16px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;"> mengakhirkan penjelasan padahal sedang dibutuhkan. Seandainya beliau </span><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: 'Times New Roman'; font-size: 16px; font-style: italic; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">shallallahu ‘alaihi wa sallam</span><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: 'Times New Roman'; font-size: 16px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;"> membayar zakat fithri dengan uang, tentu para sahabat –</span><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: 'Times New Roman'; font-size: 16px; font-style: italic; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">radhiyallahu ‘anhum</span><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: 'Times New Roman'; font-size: 16px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">- akan menukil berita tersebut. Kami juga tidak mengetahui ada seorang sahabat Nabi </span><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: 'Times New Roman'; font-size: 16px; font-style: italic; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">shallallahu ‘alaihi wa sallam</span><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: 'Times New Roman'; font-size: 16px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;"> yang membayar zakat fithri dengan uang. Padahal para sahabat adalah manusia yang paling mengetahui </span><a href="http://muslim.or.id/tag/sunnah"><span style="background-color: transparent; color: blue; font-family: 'Times New Roman'; font-size: 16px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: underline; vertical-align: baseline;">sunnah</span></a><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: 'Times New Roman'; font-size: 16px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;"> (ajaran) Nabi </span><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: 'Times New Roman'; font-size: 16px; font-style: italic; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">shallallahu ‘alaihi wa sallam</span><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: 'Times New Roman'; font-size: 16px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;"> dan orang yang paling bersemangat dalam menjalankan sunnahnya. Seandainya ada di antara mereka yang membayar </span><a href="http://muslim.or.id/tag/zakat"><span style="background-color: transparent; color: blue; font-family: 'Times New Roman'; font-size: 16px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: underline; vertical-align: baseline;">zakat</span></a><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: 'Times New Roman'; font-size: 16px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;"> fithri dengan uang, tentu hal ini akan dinukil sebagaimana perkataan dan perbuatan mereka yang berkaitan dengan syari’at lainnya dinukil (sampai pada kita).” (</span><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: 'Times New Roman'; font-size: 16px; font-style: italic; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">Majmu’ Fatawa Ibnu Baz</span><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: 'Times New Roman'; font-size: 16px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">, 14/208-211)</span><br />
<span style="background-color: transparent; color: black; font-family: 'Times New Roman'; font-size: 16px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;"></span><br />
<span style="background-color: transparent; color: blue; font-family: 'Times New Roman'; font-size: 16px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: bold; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">14. Tidak Mau Mengembalikan Keputusan Penetapan Hari Raya kepada Pemerintah</span><br />
<span style="background-color: transparent; color: black; font-family: 'Times New Roman'; font-size: 16px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">Al Lajnah Ad Da’imah, komisi Fatwa di Saudi Arabia mengatakan, “Jika di negeri tersebut terjadi perselisihan pendapat (tentang penetapan </span><a href="http://muslim.or.id/ramadhan/14-amalan-yang-keliru-di-bulan-ramadhan.html/comment-page-1#comments"><span style="background-color: transparent; color: blue; font-family: 'Times New Roman'; font-size: 16px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: underline; vertical-align: baseline;">1</span></a><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: 'Times New Roman'; font-size: 16px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;"> Syawal), maka hendaklah dikembalikan pada keputusan penguasa muslim di negeri tersebut. Jika penguasa tersebut memilih suatu pendapat, hilanglah perselisihan yang ada dan setiap muslim di negeri tersebut wajib mengikuti pendapatnya.” (</span><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: 'Times New Roman'; font-size: 16px; font-style: italic; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">Fatawa</span><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: 'Times New Roman'; font-size: 16px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;"> no. 388)</span><br />
<span style="background-color: transparent; color: black; font-family: 'Times New Roman'; font-size: 16px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">Demikian beberapa kesalahan atau kekeliruan di bulan </span><a href="http://muslim.or.id/tag/ramadhan"><span style="background-color: transparent; color: blue; font-family: 'Times New Roman'; font-size: 16px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: underline; vertical-align: baseline;">Ramadhan</span></a><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: 'Times New Roman'; font-size: 16px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;"> yang mesti kita tinggalkan dan mesti kita menasehati saudara kita yang lain untuk meninggalkannya. Tentu saja nasehat ini dengan lemah lembut dan penuh hikmah.</span><br />
<span style="background-color: transparent; color: black; font-family: 'Times New Roman'; font-size: 16px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">Semoga Allah memberi kita petunjuk, ketakwaan, sifat </span><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: 'Times New Roman'; font-size: 16px; font-style: italic; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">‘afaf </span><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: 'Times New Roman'; font-size: 16px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">(menjauhkan diri dari hal yang tidak diperbolehkan) dan memberikan kita kecukupan. Semoga Allah memperbaiki keadaan setiap orang yang membaca risalah ini.</span><br />
<span style="background-color: transparent; color: black; font-family: 'Times New Roman'; font-size: 16px; font-style: italic; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">Wa shallallahu wa salaamu ‘ala Nabiyyina Muhammad wa ‘ala alihi wa shohbihi ajma’in. Walhamdulillahi rabbil ‘alamin.</span><br />
<span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Verdana; font-size: 16px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">Sumber:</span><br />
<ol style="margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;"><li style="background-color: transparent; color: black; font-family: 'Times New Roman'; font-size: 13px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; list-style-type: decimal; margin-left: 24px; text-decoration: none; vertical-align: baseline;"><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Verdana; font-size: 16px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">Ustadz Kholid Syamhudi, Lc. </span><a href="http://www.muslim.or.id/"><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Verdana; font-size: 16px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">www.muslim.or.id</span></a><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Verdana; font-size: 16px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">, judul artikel Serba-Serbi </span><a href="http://muslim.or.id/ramadhan"><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Verdana; font-size: 16px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">Ramadhan</span></a><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Verdana; font-size: 16px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">: Amalan – Amalan yang Berhubungan Dengan </span><a href="http://muslim.or.id/tag/puasa"><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Verdana; font-size: 16px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">Puasa</span></a><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Verdana; font-size: 16px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;"> (4)</span></li>
<li style="background-color: transparent; color: black; font-family: 'Times New Roman'; font-size: 13px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; list-style-type: decimal; margin-left: 24px; text-decoration: none; vertical-align: baseline;"><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Verdana; font-size: 16px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">Muhammad Abduh Tuasikal, Lc. </span><a href="http://www.muslim.or.id/"><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Verdana; font-size: 16px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">www.muslim.or.id</span></a><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Verdana; font-size: 16px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">, judul artikel </span><a href="http://ramadhan/"><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Verdana; font-size: 16px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">14 Amalan yang Keliru di Bulan Ramadhan</span></a></li>
</ol><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Tahoma; font-size: 16px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;"><br class="kix-line-break" /></span><br />
<span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Tahoma; font-size: 16px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;"></span>ngajikokhttp://www.blogger.com/profile/07650292908853868840noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7386222798931043460.post-72478229651039423012012-06-21T01:47:00.000-07:002012-06-21T01:48:59.679-07:00Pengaruh Makanan Haram dan Halal<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://www.fordesigner.com/imguploads/Image/cjbc/zcool/20080718/1216396576.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="146" src="http://www.fordesigner.com/imguploads/Image/cjbc/zcool/20080718/1216396576.jpg" width="200" /></a></div>
Sebagian muslim tidak mempedulikan apa yang masuk dalam perutnya. Asal enak dan ekonomis, akhirnya disantap. Tidak tahu manakah yang halal, manakah yang haram. Padahal makanan, minuman dan hasil nafkah dari yang haram sangat berpengaruh sekali dalam kehidupan seorang muslim, bahkan untuk kehidupan akhiratnya setelah kematian. Baik pada terkabulnya do’a, amalan sholehnya dan kesehatan dirinya bisa dipengaruhi dari makanan yang ia konsumsi setiap harinya. Oleh karena itu, seorang muslim begitu urgent untuk mempelajari halal dan haramnya makanan. Dan yang kita bahas kali ini adalah seputar pengaruh makanan yang haram bagi diri kita. Moga bermanfaat. <br />
<br />
<b>Pertama: Makanan haram mempengaruhi </b><br />
<a name='more'></a><b>do’a</b><br />
<br />
Dari Abu Hurairah, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, <br />
<br />
« أَيُّهَا النَّاسُ إِنَّ اللَّهَ طَيِّبٌ لاَ يَقْبَلُ إِلاَّ طَيِّبًا وَإِنَّ اللَّهَ أَمَرَ الْمُؤْمِنِينَ بِمَا أَمَرَ بِهِ الْمُرْسَلِينَ فَقَالَ ( يَا أَيُّهَا الرُّسُلُ كُلُوا مِنَ الطَّيِّبَاتِ وَاعْمَلُوا صَالِحًا إِنِّى بِمَا تَعْمَلُونَ عَلِيمٌ) وَقَالَ (يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا كُلُوا مِنْ طَيِّبَاتِ مَا رَزَقْنَاكُمْ) ». ثُمَّ ذَكَرَ الرَّجُلَ يُطِيلُ السَّفَرَ أَشْعَثَ أَغْبَرَ يَمُدُّ يَدَيْهِ إِلَى السَّمَاءِ يَا رَبِّ يَا رَبِّ وَمَطْعَمُهُ حَرَامٌ وَمَشْرَبُهُ حَرَامٌ وَمَلْبَسُهُ حَرَامٌ وَغُذِىَ بِالْحَرَامِ فَأَنَّى يُسْتَجَابُ لِذَلِكَ ». <br />
<br />
“Wahai sekalian manusia, sesungguhnya Allah itu thoyyib (baik). Allah tidak akan menerima sesuatu melainkan dari yang thoyyib (baik). Dan sesungguhnya Allah telah memerintahkan kepada orang-orang mukmin seperti yang diperintahkan-Nya kepada para Rasul. Firman-Nya: 'Wahai para Rasul! Makanlah makanan yang baik-baik (halal) dan kerjakanlah amal shalih. Sesungguhnya Aku Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.' Dan Allah juga berfirman: 'Wahai orang-orang yang beriman! Makanlah rezeki yang baik-baik yang telah kami rezekikan kepadamu.'" Kemudian Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam menceritakan tentang seorang laki-laki yang telah menempuh perjalanan jauh, sehingga rambutnya kusut, masai dan berdebu. Orang itu mengangkat tangannya ke langit seraya berdo'a: "Wahai Tuhanku, wahai Tuhanku." Padahal, makanannya dari barang yang haram, minumannya dari yang haram, pakaiannya dari yang haram dan diberi makan dari yang haram, maka bagaimanakah Allah akan memperkenankan do'anya?" (HR. Muslim no. 1015) <br />
<br />
Begitu pula Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam mengatakan pada Sa’ad, <br />
<br />
<div style="text-align: right;">
أطب مطعمك تكن مستجاب الدعوة </div>
<br />
“Perbaikilah makananmu, maka do’amu akan mustajab.” (HR. Thobroni dalam Ash Shoghir. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini dho’if jiddan sebagaimana dalam As Silsilah Adh Dho’ifah 1812) <br />
Ada yang bertanya kepada Sa’ad bin Abi Waqqosh, <br />
<br />
<div style="text-align: right;">
تُستجابُ دعوتُك من بين أصحاب رسول الله - صلى الله عليه وسلم - ؟ فقال : ما رفعتُ إلى فمي لقمةً إلا وأنا عالمٌ من أين مجيئُها ، ومن أين خرجت . </div>
<br />
“Apa yang membuat do’amu mudah dikabulkan dibanding para sahabat Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam lainnya?” “Saya tidaklah memasukkan satu suapan ke dalam mulutku melainkan saya mengetahui dari manakah datangnya dan dari mana akan keluar,” jawab Sa’ad. <br />
Dari Wahb bin Munabbih, ia berkata, <br />
<div style="text-align: right;">
من سرَّه أنْ يستجيب الله دعوته ، فليُطِب طُعمته </div>
“Siapa yang bahagia do’anya dikabulkan oleh Allah, maka perbaikilah makanannya.” <br />
Dari Sahl bin ‘Abdillah, ia berkata, <br />
<div style="text-align: right;">
من أكل الحلال أربعين يوماً أُجيبَت دعوتُه </div>
“Barangsiapa memakan makanan halal selama 40 hari, maka do’anya akan mudah dikabulkan.” <br />
Yusuf bin Asbath berkata, <br />
<br />
بلغنا أنَّ دعاءَ العبد يحبس عن السماوات بسوءِ المطع <br />
<br />
“Telah sampai pada kami bahwa do’a seorang hamba tertahan di langit karena sebab makanan jelek (haram) yang ia konsumsi.”<br />
<br />
<b>Kedua: Rizki dan makanan halal mewariskan amalan sholeh</b><br />
<br />
Rizki dan makanan yang halal adalah bekal dan sekaligus pengobar semangat untuk beramal shaleh. Buktinya adalah firman Allah Ta’ala, <br />
<br />
يَا أَيُّهَا الرُّسُلُ كُلُوا مِنَ الطَّيِّبَاتِ وَاعْمَلُوا صَالِحًا إِنِّي بِمَا تَعْمَلُونَ عَلِيمٌ <br />
<br />
"Hai rasul-rasul, makanlah dari makanan yang thoyyib (yang baik), dan kerjakanlah amal yang saleh. Sesungguhnya Aku Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.” (QS. Al Mu’minun: 51). Sa’id bin Jubair dan Adh Dhohak mengatakan bahwa yang dimaksud makanan yang thoyyib adalah makanan yang halal (Tafsir Al Qur’an Al ‘Azhim, Ibnu Katsir, 10: 126). <br />
<br />
Ibnu Katsir rahimahullah berkata, “Allah Ta'ala pada ayat ini memerintahkan para rasul 'alaihimush sholaatu was salaam untuk memakan makanan yang halal dan beramal sholeh. Penyandingan dua perintah ini adalah isyarat bahwa makanan halal adalah pembangkit amal shaleh. Oleh karena itu, para Nabi benar-benar memperhatikan bagaimana memperoleh yang halal. Para Nabi mencontohkan pada kita kebaikan dengan perkataan, amalan, teladan dan nasehat. Semoga Allah memberi pada mereka balasan karena telah member contoh yang baik pada para hamba." (Tafsir Al Qur’an Al ‘Azhim, 10: 126). <br />
<br />
Bila selama ini kita merasa malas dan berat untuk beramal? Alangkah baiknya bila kita mengoreksi kembali makanan dan minuman yang masuk ke perut kita. Jangan-jangan ada yang perlu ditinjau ulang. Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, <br />
<br />
إِنَّ الْخَيْرَ لاَ يَأْتِى إِلاَّ بِخَيْرٍ أَوَ خَيْرٌ هُوَ <br />
<br />
"Sesungguhnya yang baik tidaklah mendatangkan kecuali kebaikan. Namun benarkah harta benda itu kebaikan yang sejati?" (HR. Bukhari no. 2842 dan Muslim no. 1052) <br />
<br />
<b>Ketiga: Makanan halal bisa sebagai pencegah dan penawar berbagai penyakit </b><br />
<br />
Allah Ta'ala berfirman, <br />
<br />
وَآَتُوا النِّسَاءَ صَدُقَاتِهِنَّ نِحْلَةً فَإِنْ طِبْنَ لَكُمْ عَنْ شَيْءٍ مِنْهُ نَفْسًا فَكُلُوهُ هَنِيئًا مَرِيئًا <br />
<br />
"Berikanlah mas kawin (mahar) kepada wanita (yang kamu nikahi) sebagai pemberian dengan penuh kerelaan. Kemudian jika mereka menyerahkan kepada kamu sebagian dari mas kawin itu dengan senang hati, maka makanlah (ambillah) pemberian itu (sebagai makanan) yang hanii’ (baik) lagi marii-a (baik akibatnya)." (QS. An Nisa': 4). <br />
<br />
Al Qurthubi menukilkan dari sebagian ulama' tafsir bahwa maksud firman Allah Ta'ala “هَنِيئًا مَرِيئًا” adalah, "Hanii’ ialah yang baik lagi enak dimakan dan tidak memiliki efek negatif. Sedangkan marii-a ialah yang tidak menimbulkan efek samping pasca dimakan, mudah dicerna dan tidak menimbulkan peyakit atau gangguan." (Tafsir Al Qurthubi, 5:27). Tentu saja makanan yang haram menimbulkan efek samping ketika dikonsumsi. Oleh karenanya, jika kita sering mengidap berbagai macam penyakit, koreksilah makanan kita. Sesungguhnya yang baik tidaklah mendatangkan kecuali kebaikan. <br />
<br />
Keempat: Di akhirat, neraka lebih pantas menyantap jasad yang tumbuh dari yang haram <br />
<br />
Dari Abu Bakr Ash Shiddiq radhiyallahu ‘anhu, ia berkata, <br />
<br />
مَنْ نَبَتَ لَحْمُهُ مِنَ السُّحْتِ فَالنَّارُ أَوْلَى بِهِ <br />
<br />
“Siapa yang dagingnya tumbuh dari pekerjaan yang tidak halal, maka neraka pantas untuknya.” (HR. Ibnu Hibban 11: 315, Al Hakim dalam mustadroknya 4: 141. Hadits ini shahih kata Syaikh Al Albani dalam Shahihul Jaami’ no. 4519) <br />
<br />
Lihatlah begitu bahayanya mengonsumsi makanan haram dan dampak dari pekerjaan yang tidak halal sehingga mempengaruhi do’a, kesehatan, amalan kebaikan, dan terakhir, mendapatkan siksaan di akhirat dari daging yang berasal dari yang haram.<br />
<br />
<br />
Berikut ini erdapat sebuah ebook seputar makanan: <a href="http://rumaysho.com/download-e-book/cat_view/41-kajian-e-book/28-fiqih-umum.html">Hukum Seputar Makanan</a><br />
<br />
<a href="http://rumaysho.com/hukum-islam/umum/3666-pengaruh-makanan-yang-haram.html">Sumber: http://rumaysho.com/hukum-islam/umum/3666-pengaruh-makanan-yang-haram.html</a>ngajikokhttp://www.blogger.com/profile/07650292908853868840noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7386222798931043460.post-75942089143819432972012-06-18T00:07:00.001-07:002012-06-18T00:11:41.320-07:00Berobat dalam Islam<span id="sasText" style="left: -9999px; position: fixed; top: 0px;"></span><br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://images.muchroji.multiply.com/image/1/photos/128/300x300/18/2009-07-17-01-48-01-omega3-t.jpg?et=pA8I0,jUqGqFfSY8O7V4Dg&nmid=288586223" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="http://images.muchroji.multiply.com/image/1/photos/128/300x300/18/2009-07-17-01-48-01-omega3-t.jpg?et=pA8I0,jUqGqFfSY8O7V4Dg&nmid=288586223" /></a></div>
Kesehatan adalah sebagian di antara nikmat Allah yang banyak dilupakan oleh manusia. Benarlah ketika Rasulullah <i>shallallahu alaihi wa sallam </i>bersabda, <i>”Ada dua nikmat yang sering kali memperdaya kebanyakan manusia, yaitu nikmat kesehatan dan nikmat kelapangan waktu” </i>(HR.
Bukhari). Dan tidaklah seseorang merasakan arti penting nikmat sehat
kecuali setelah jatuh sakit. Kesehatan adalah nikmat yang sangat agung
dari Allah <i>Ta’ala </i>di antara sekian banyak nikmat. Dan kewajiban kita sebagai seorang hamba adalah bersyukur kepada-Nya sebagaimana firman Allah <i>Ta’ala </i>yang artinya, <i>”Karena
itu, ingatlah kamu kepada-Ku niscaya Aku ingat (pula) kepadamu, dan
bersyukurlah kepada-Ku, dan janganlah kamu mengingkari (nikmat)-Ku” </i>(QS Al Baqarah: 152)<i>.</i><br />
Para pembaca yang semoga dirahmati oleh Allah, ada beberapa kondisi ketika sebagian orang sedang diuji oleh Allah <i>Ta’ala </i>dengan dicabutnya<br />
<a name='more'></a>nikmat kesehatan ini (baca: jatuh sakit)<i>. </i>Di
antara mereka ada yang bersabar dan ridha dengan ketetapan dari Allah,
mereka tetap bertawakkal dengan menempuh pengobatan yang diizinkan oleh
syari’at. Sehingga mereka pun mendulang pahala yang berlimpah dari Allah
<i>Ta’ala </i>karena sabar dan tawakkalnya kepada Allah <i>Ta’ala</i>.
Namun di antara mereka ada pula yang berputus asa dari rahmat-Nya,
berburuk sangka kepada-Nya, dan menempuh jalan-jalan yang dilarang oleh
syari’at demi mencari sebuah kesembuhan. Bahkan sampai menjerumuskan
dirinya ke dalam kesyirikan. Yang mereka dapatkan tidak lain hanyalah
penderitaan di atas penderitaan, penderitaan di dunia, setelah itu
penderitaan abadi di neraka jika tidak bertaubat sebelum meninggal
dunia. Karena Allah <i>Ta’ala </i>berfirman yang artinya,<i>”Sesungguhnya
Allah tidak akan mengampuni dosa syirik, dan Dia mengampuni segala dosa
yang lebih rendah dari (syirik) itu, bagi siapa saja yang
dikehendaki-Nya.” </i>(QS. An-Nisa’: 48).<br />
<span style="color: red;"><b>Setiap Penyakit Pasti Ada Obatnya</b></span><br />
<b> </b>Satu hal yang dapat memotivasi kita untuk terus berusaha mencari kesembuhan adalah jaminan dari Allah <i>Ta’ala </i>bahwa seluruh jenis penyakit yang menimpa seorang hamba pasti ada obatnya. Rasulullah <i>shallallahu alaihi wa sallam </i>bersabda, <i>”Tidaklah Allah menurunkan suatu penyakit, melainkan akan menurunkan pula obat untuk penyakit tersebut” </i>(HR.
Bukhari). Hadits ini menunjukkan bahwa seluruh jenis penyakit, memiliki
obat yang dapat digunakan untuk mencegah, menyembuhkan, atau untuk
meringankan penyakit tersebut. Hadits ini juga mengandung dorongan untuk
mempelajari pengobatan penyakit-penyakit badan sebagaimana kita juga
mempelajari obat untuk penyakit-penyakit hati. Karena Allah telah
menjelaskan kepada kita bahwa seluruh penyakit memiliki obat, maka
hendaknya kita berusaha mempelajarinya dan kemudian mempraktekkannya.
(Lihat <b><i>Bahjatul Quluubil Abraar</i></b><i> </i>hal. 174-175, Syaikh Abdurrahman As-Sa’di)<br />
Rasulullah <i>shallallahu alaihi wa sallam </i>juga bersabda, <i>”Untuk
setiap penyakit ada obatnya. Apabila obat tersebut sesuai dengan
penyakitnya, penyakit tersebut akan sembuh dengan seizin Allah Ta’ala” </i>(HR.
Muslim). Maksud hadits tersebut adalah, apabila seseorang diberi obat
yang sesuai dengan penyakit yang dideritanya, dan waktunya sesuai dengan
yang ditentukan oleh Allah, maka dengan seizin-Nya orang sakit tersebut
akan sembuh. Dan Allah <i>Ta’ala </i>akan mengajarkan pengobatan tersebut kepada siapa saja yang Dia kehendaki sebagaimana sabda Rasulullah <i>shallallahu alaihi wa sallam</i>, <i>”Sesungguhnya Allah tidak menurunkan penyakit kecuali menurunkan pula obatnya. </i><i>Ada yang tahu, ada juga yang tidak tahu</i><i>” </i>(HR. Ahmad. Dinilai <i>shahih </i>oleh Syaikh Albani dalam <b><i>Silsilah Ash-Shahihah</i></b>).<br />
<span style="color: red;"><b>Berobat =</b><b> Mengambil Sebab</b></span><br />
<b> </b><br />
<b> </b>Berobat sangat erat kaitannya dengan hukum
mengambil sebab. Maksud mengambil sebab adalah seseorang melakukan suatu
usaha/sarana (<i>“sebab”</i>) untuk dapat meraih apa yang dia
inginkan. Misalnya seseorang mengambil sebab berupa belajar agar dapat
meraih prestasi akademik. Demikian pula, seseorang “mengambil sebab”
berupa berobat agar dapat meraih kesembuhan dari penyakitnya.<br />
Di antara ketentuan yang telah dijelaskan oleh para ulama berkaitan
dengan hukum-hukum dalam mengambil sebab adalah bahwa sebab (sarana)
yang ditempuh tidak boleh menggunakan sarana yang haram, apalagi sampai
menjerumuskan ke dalam kesyirikan, meskipun metode pengobatan tersebut
terbukti menyembuhkan berdasarkan pengalaman atau penelitian ilmiah.
Selain itu, ketika mengambil sebab tersebut, hatinya harus senantiasa
bertawakkal kepada Allah <i>Ta’ala </i>dan senantiasa memohon
pertolongan kepada Allah demi berpengaruhnya sebab tersebut. Hatinya
tidak bersandar kepada sebab sehingga dirinya pun merasa aman setelah
mengambil sebab tersebut. Seseorang yang berobat, setelah dia berusaha
maksimal mencari pengobatan yang diizinkan oleh syari’at, maka dia
bersandar/bertawakkal kepada Allah <i>Ta’ala, </i>bukan kepada dokter
yang merawatnya –betapa pun hebatnya dokter tersebut- dan bukan pula
kepada obat yang diminumnya –betapa pun berkhasiatnya obat tersebut-.
Hal ini karena seseorang harus memiliki keyakinan bahwa betapa pun
hebatnya sebuah sebab (obat atau semacamnya), namun hal itu tetap berada
di bawah takdir Allah <i>Ta’ala.</i><br />
<span style="color: red;"><b>Bentuk-Bentuk Pengobatan Alternatif yang Diharamkan</b></span><br />
Di antara pengobatan alternatif yang diharamkan adalah pengobatan
yang mengandung unsur kesyirikan seperti berobat dengan menggunakan
metode sihir. Sihir merupakan ungkapan tentang jimat-jimat,
mantra-mantra, dan sejenisnya yang dapat berpengaruh pada hati dan
badan. Di antaranya ada yang membuat sakit, membunuh, dan memisahkan
antara suami dan istri. Namun, pengaruh sihir tersebut tetap tergantung
pada izin Allah <i>Ta’ala. </i>Sihir ini merupakan bentuk kekufuran dan kesesatan. Rasulullah <i>shallallahu alaihi wa sallam </i>bersabda, <i>”Jauhilah tujuh hal yang membinasakan!” </i>Para shahabat bertanya, <i>”Wahai Rasulullah! Apa saja itu?” </i>Maka Rasulullah bersabda, <i>”Yaitu syirik kepada Allah, sihir, …” </i>(HR. Bukhari dan Muslim).<br />
Pelaku sihir memiliki tanda-tanda yang dapat dikenali. Apabila
dijumpai salah satu di antara tanda-tanda tersebut pada seorang ahli
pengobatan, maka dapat diduga bahwa ia melakukan praktek sihir atau
melakukan praktek yang amat dekat dengan sihir. Di antara tanda-tanda
tersebut adalah: 1) mengambil bekas pakaian yang dipakai oleh pasien
semisal baju, tutup kepala, kaos dalam, celana dalam, dan lain-lainnya;
2) meminta binatang dengan sifat-sifat tertentu untuk disembelih dan
tidak menyebut nama Allah ketika menyembelihnya, dan kadang-kadang
melumurkan darah binatang tersebut pada bagian anggota badan yang sakit;
3) menuliskan jimat atau jampi-jampi yang tidak dapat difahami
maksudnya; 4) memerintahkan pasien untuk menyepi beberapa waktu di kamar
yang tidak tembus cahaya matahari; 5) memerintahkan pasien untuk tidak
menyentuh air selama jangka waktu tertentu, dan kebanyakan selama 40
hari; 6) membaca mantra-mantra yang tidak dapat difahami maknanya; 7)
kadang ia memberitahukan nama, tempat tinggal, dan semua identitas
pasien serta masalah yang dihadapi pasien tanpa pemberitahuan pasien
kepadanya.<br />
Demikian pula, diharamkan bagi seseorang untuk berobat kepada dukun.
Pada hakikatnya, dukun tidak berbeda dengan tukang sihir dari sisi bahwa
keduanya meminta bantuan kepada jin dan mematuhinya demi mencapai
tujuan yang dia inginkan. Sedangkan perbuatan meminta bantuan kepada jin
sendiri termasuk syirik besar. Karena meminta bantuan kepada jin dalam
hal-hal seperti ini tidaklah mungkin kecuali dengan mendekatkan diri
kepada jin dengan suatu ibadah atau “ritual” tertentu. Seorang dukun
harus mendekatkan diri kepada jin dengan melaksanakan ibadah tertentu,
seperti menyembelih, <i>istighatsah, </i>kufur kepada Allah dengan menghina mushaf Alqur’an, mencela Allah <i>Ta’ala, </i>atau amalan kesyirikan dan kekufuran yang semisal, agar mereka dibantu untuk diberitahu tentang perkara yang ghaib. (Lihat <b><i>Fathul Majiid </i></b>hal. 332, Syaikh Abdurrahman bin Hasan<b>; At<i>-Tamhiid </i></b>hal. 317, Syaikh Shalih Alu Syaikh)<br />
Rasulullah <i>shallallahu alaihi wa sallam </i>bersabda, <i>”Barangsiapa
mendatangi seorang dukun dan mempercayai apa yang dikatakannya, maka
sesungguhnya dia telah kafir (ingkar) dengan wahyu yang diturunkan
kepada Muhammad” </i>(HR. Ibnu Majah. Dinilai shahih oleh Syaikh Albani dalam <b><i>Al-Irwa’ </i></b>no. 2006). Syaikh Abdurrahman bin Hasan <i>rahimahullah </i>berkata, <i>”Di
dalam hadits tersebut terdapat dalil kafirnya dukun dan tukang sihir
karena keduanya mengaku mengetahui hal yang ghaib, padahal hal itu
adalah kekafiran. Demikian pula orang-orang yang membenarkannya,
meyakininya, dan ridha terhadapnya” </i>(<b><i>Fathul Majiid, </i></b>hal. 334).<br />
Para pembaca yang semoga dirahmati oleh Allah <i>Ta’ala, </i>satu
hal yang cukup memprihatinkan bagi kita adalah menyebarnya dukun dan
tukang sihir yang berkedok sebagai tabib yang mampu mengobati berbagai
penyakit. Di antara mereka banyak juga yang berani memasang <a href="http://muslim.or.id/iklan">iklan</a> di surat kabar dan mengklaim dirinya mampu mengetahui hal yang ghaib. <i>Wal ‘iyadhu billah! </i>Di antara contoh praktik-praktik pengobatan yang mereka lakukan misalnya:<br />
1. Pengobatan melalui jarak jauh, di mana <a href="http://muslim.or.id/aqidah/kepada-siapakah-anda-berobat.html#">keluarga</a>
pasien cukup membawa selembar foto pasien. Setelah itu, si tabib akan
mengetahui bahwa ia menderita (misalnya) sakit jantung dan gagal ginjal.
Oleh si tabib, penyakit itu kemudian di-<i>transfer </i>jarak jauh ke
binatang tertentu, misalnya kambing. Hal ini jelas-jelas termasuk
berobat kepada dukun, karena apakah hanya melihat foto seseorang
kemudian diketahui bahwa jantungnya bengkak, ginjalnya tidak berfungsi,
dan lain-lain?<br />
2. Pengobatan metode lainnya, pasien hanya diminta menyebutkan nama, tanggal lahir, dan kalau perlu <i>weton-</i>nya.
Bisa hanya dengan telepon saja. Setelah itu, si tabib akan mengatakan
bahwa pasien tersebut memiliki masalah dengan paru-paru atau jantungnya,
atau masalah-masalah kesehatan lainnya.<br />
3. Dukun lainnya hanya meminta pasiennya untuk mengirimkan
sehelai rambutnya lewat pos. Setelah itu dia akan “menerawang ghaib”
untuk mendeteksi, me-rituali, dan memberikan sarana ghaib kepada
pasiennya.<br />
4. Pengobatan dengan “ajian-ajian” yang dapat ditransfer jarak
jauh atau dengan menggunakan “benda-benda ghaib” tertentu seperti “batu
ghaib”, “gentong keramat” (cukup dimasukkan air ke dalam gentong
kemudian airnya diminum), dan lain sebagainya.<br />
Praktik perdukunan dan sihir seolah-olah memang tidak dapat
dipisahkan. Demikian pula pelakunya. Orang yang mengaku sebagai dukun,
paranormal, atau orang pintar juga melakukan sihir. Dan demikian pula
sebaliknya. Demikianlah salah satu kerusakan yang sudah tersebar luas di
Indonesia ini. Semoga Allah <i>Ta’ala </i>melindungi kita semua dari kesyirikan.<br />
Bentuk pengobatan syirik lainnya adalah berobat dengan menggunakan
jimat. Termasuk kerusakan pada masa sekarang ini adalah penggunaan jimat
untuk mencegah atau mengobati penyakit tertentu. Tidak sungkan-sungkan
pula pemilik jimat tersebut akan menawarkan jimatnya tersebut di
koran-koran agar menghasilkan uang. Di antaranya jimat dalam bentuk batu
“mustika” atau cincin yang dapat mengeluarkan sinar tertentu yang dapat
menyembuhkan penyakit apa pun bentuknya. Hal ini termasuk kesyirikan
karena Rasulullah <i>shallallahu alaihi wa sallam </i>bersabda, <i>”Barangsiapa menggantungkan jimat (tamimah), maka dia telah berbuat syirik” </i>(HR. Ahmad. Dinilai shahih oleh Syaikh Albani dalam <b><i>Silsilah Ash-Shahihah </i></b>no. 492).<br />
<span style="color: red;"><b>Pengobatan dengan Sesuatu yang Haram</b></span><br />
Tidak boleh pula seseorang berobat dengan menggunakan sesuatu yang haram, meskipun tidak sampai derajat <a href="http://muslim.or.id/tag/syirik">syirik</a>. Rasulullah <i>shallallahu alaihi wa sallam </i>bersabda, <i>”Sesungguhnya Allah menciptakan penyakit dan obatnya. Maka berobatlah, dan jangan berobat dengan sesuatu yang haram” </i>(HR. Thabrani. Dinilai <i>hasan </i>oleh Syaikh Albani dalam <b><i>Silsilah Ash-Shahihah</i></b><i> </i>no. 1633). Rasulullah <i>shallallahu alaihi wa sallam </i>juga bersabda, <i>”Sesungguhnya Allah tidak menjadikan kesembuhan kalian dalam sesuatu yang diharamkan-Nya” </i>(HR. Bukhari). Hadits-<a href="http://muslim.or.id/hadits">hadits</a> ini beserta dalil yang lain semuanya tegas melarang berobat dengan sesuatu yang haram.<br />
Misalnya, bentuk pengobatan dengan menggunakan air kencingnya
sendiri. Air seni yang diminum terutama air seni pertama kali yang
dikeluarkan pada waktu pagi hari setelah bangun tidur. Pengobatan
seperti ini tidak boleh dilakukan. Karena air seni adalah najis dan
setiap barang najis pasti haram, maka air seni termasuk ke dalam
larangan ini. Begitu pula berobat dengan memakan binatang-binatang yang
haram dimakan.<br />
Demikianlah pembahasan yang dapat kami sampaikan, semoga pembahasan yang sedikit ini bermanfaat bagi kita semua. Semoga Allah <i>Ta’ala </i>senantiasa mengkaruniakan nikmat berupa <a href="http://muslim.or.id/tag/ilmu">ilmu</a> yang bermanfaat dan amal yang shalih kepada kita semua. Dan semoga Allah <i>Ta’ala </i>memberikan
taufik dan hidayah-Nya kepada kita sehingga kita dapat menjadi
hamba-Nya yang bersih tauhidnya dan jauh dari kesyirikan. <b> </b><br />
Penulis: dr. M. Saifudin Hakim<br />
<div id="credit">
<br />
Dari artikel <a href="http://muslim.or.id/aqidah/kepada-siapakah-anda-berobat.html">Kepada Siapakah Anda Berobat? — Muslim.Or.Id</a> by <a href="http://muslim.or.id/">null</a></div>ngajikokhttp://www.blogger.com/profile/07650292908853868840noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7386222798931043460.post-65678893850830053572012-06-17T23:42:00.002-07:002012-06-17T23:53:32.705-07:00Sabar, Syukur, dan Istighfar<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiVfsUiqijuOxyBdySaSfHgMgn2xziAMevT8PrtnPvW6l44wkYHJdh4OSFUzr3iTAQQBuNMuYaXTb2aM5rQInDWh_0sKvmEckj2Zt5vdLdXLbtEZzD9X_YiGcC9iRqak9uqj9wBIRq_18g/s1600/lilin+cinta.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="141" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiVfsUiqijuOxyBdySaSfHgMgn2xziAMevT8PrtnPvW6l44wkYHJdh4OSFUzr3iTAQQBuNMuYaXTb2aM5rQInDWh_0sKvmEckj2Zt5vdLdXLbtEZzD9X_YiGcC9iRqak9uqj9wBIRq_18g/s200/lilin+cinta.jpg" width="200" /></a></div>
<b>Kunci Kebahagiaan Ada Tiga</b>
<br />
<div style="text-align: justify;">
Dalam bukunya yang sangat masyhur yang berjudul “<i>qawaidul arba</i>” (4 kaidah penting dalam memahami kesyirikan), Imam Muhammad bin Sulaiman at-Tamimi mengatakan:</div>
<div style="text-align: justify;">
“Semoga Allah menjadikan anda termasuk
diantara orang yang apabila dia diberi dia bersyukur, apabila diuji, dia
bersabar, dan apabila melakukan dosa, dia beristighfar. Karena tiga hal
ini merupakan tanda kebahagiaan.” (Qowaidul Arba’)</div>
<div style="text-align: justify;">
<b>Bersyukur ketika mendapat nikmat</b></div>
<div style="text-align: justify;">
Dengan sikap ini, orang akan tetap mendapatkan tambahan nikmat dan keberkahannya. Sebagaimana janji Allah <i>ta’ala</i>, dalam firman-Nya:</div>
<div style="text-align: justify;">
<i>“Jika kalian bersyukur maka sungguh Aku akan tambahkan untuk kalian, dan jika kalian kufur, sesungguhnya adzab-Ku sangat pedih”</i> (QS. Ibrahim: 7)</div>
<div style="text-align: justify;">
Hanya saja perlu kita ingat. Sikap ini
tidaklah<br />
<a name='more'></a> mudah. Kita baru bisa bersyukur, ketika kita merasa bahwa apa
yang ada pada diri kita adalah pemberian Allah yang sudah sangat
banyak. Dengan ini, kita tidak akan membandingkan kenikmatan yang ada
pada diri kita dengan nikmat yang Allah berikan kepada orang yang lebih
‘sukses’ dari pada kita. Inilah kunci yang diajarkan Nabi <i>shallallahu ‘alaihi wa sallam</i>, beliau bersabda :</div>
<div style="text-align: justify;">
<i>“Lihatlah kepada orang yang
(nikmatnya) lebih bawah dari pada kalian. Jangan melihat kepada orang
yang (nikmatnya) di atas kalian. Dengan ini, akan lebih memungkinkan,
agar kalian tidak meremehkan nikmat Allah pada diri kalian.”</i> (HR. Turmudzi dan dinilai shahih oleh al-Albani)</div>
<div style="text-align: justify;">
Nabi <i>shallallahu ‘alaihi wa sallam</i>
mengakui bahwa manusia memiliki sifat hasad dan selalu menginginkan
nikmat yang Allah berikan kepada orang lain. Dengan sebab ini, orang
akan melupakan nikmat yang ada pada dirinya. Karena itu, beliau <i>shallallahu ‘alaihi wa sallam</i>
mengarahkan kepada manusia agar menutup celah timbulnya perasaan ini,
dengan membandingkan keadaan dirinya dengan keadaan orang yang lebih
rendah kenikmatannya dari pada nikmat yang ada pada dirinya.</div>
<div style="text-align: justify;">
<b>Bersabar ketika mendapat ujian </b></div>
<div style="text-align: justify;">
Ujian dan cobaan merupakan salah satu
bagian dalam kehidupan manusia. Tidak ada kenikmatan mutlak di alam
dunia ini. Sehebat apapun manusia, sekaya apapun dia, kenikmatan yang
dia rasakan akan bercampur dengan ujian dan cobaan. Namun, orang yang
beriman bisa mengkondisikan keadaan yang sejatinya pahit ini sebagai
bagian dari kebahagiaan. Itulah sikap sabar dan mengharap pahala dari
Allah <i>ta’ala</i>. Karena itu, semakin besar sikap sabar yang
dilakukan, semakin besar pula kebahagiaan yang dia rasakan. Barangkali,
inilah diantara rahasia bahwa semakin sempurna keimanan seseorang maka
semakin besar pula ujian yang Allah berikan kepadanya. Dinyatakan dalam
sebuah hadits, dari Anas bin Malik <i>radliallahu ‘anhu</i>, bahwa Nabi <i>shallallahu ‘alaihi wa sallam</i> bersabda:</div>
<div style="text-align: justify;">
<i>“Sesungguhnya besarnya pahala
sepadan dengan besarnya ujian. Sesungguhnya Allah, apabila mencintai
seseorang maka Allah akan mengujinya. Siapa yang ridha (dengan takdir
Allah) maka dia akan mendapatkan ridha (Allah). Siapa yang marah (dengan
takdir Allah) maka dia akan mendapatkan murka (Allah)”</i> (HR. Turmudzi, Ibnu Majah, dan dinilai hasan shahih oleh al-Albani)</div>
<div style="text-align: justify;">
Diantara hikmah Allah memberikan ujian
kepada kaum mukminin adalah agar mereka tidak merasa bahwa kehidupan
dunia ini sebagai kenikmatan mutlak, sehingga mereka akan senantiasa
mengharapkan akhirat.</div>
<div style="text-align: justify;">
<b>Memohon ampunan ketika berdosa</b></div>
<div style="text-align: justify;">
Bukanlah sifat orang mukmin yang
bertaqwa, sama sekali tidak memiliki dosa. Hamba beriman yang baik
adalah hamba yang ketika melakukan dosa dia segera bertaubat dan memohon
ampunan kepada Allah. Allah berfirman:</div>
<div style="text-align: justify;">
<i>“(Orang yang bertaqwa) adalah
orang-orang yang apabila mengerjakan perbuatan keji atau menganiaya diri
sendiri, mereka ingat akan Allah, lalu memohon ampun terhadap dosa-dosa
mereka”</i> (QS. Ali Imran: 135)</div>
<div style="text-align: justify;">
Dan inilah bagian tabiat manusia yang
tidak bisa dihilangkan dari diri mereka. Akan tetapi, yang lebih penting
adalah bagaimana seorang mukmin bisa segera bertaubat ketika melakukan
dosa. Disebutkan dalam hadits, dari Abu Hurairah <i>radliallahu ‘anhu, </i>Nabi<i> </i><i>shallallahu ‘alaihi wa sallam </i>bersabda:<i> </i></div>
<div style="text-align: justify;">
<i>“Demi Dzat Yang jiwaku berada di
tangan-Nya. Andaikan kalian sama sekali tidak melakukan dosa, Allah akan
menghilangkan kalian, kemudian Allah datangkan sekelompok orang yang
mereka melakukan perbuatan dosa kemudian bertaubat, lalu Allah
mengampuni mereka.” </i>(HR. Muslim)</div>
<div style="text-align: justify;">
Hal inilah yang dirasakan para sahabat Nabi <i>shallallahu ‘alaihi wa sallam</i>.
Para manusia mulia ini, khawatir, jangan-jangan termasuk orang munafik,
ketika mereka merasa lebih bertaqwa pada saat di dekat Nabi <i>shallallahu ‘alaihi wa sallam</i>, tetapi ketika berada di rumah, mereka masih melekat dengan dunia.</div>
<div style="text-align: justify;">
Dari Abu Hurairah <i>rahiiallahu ‘anhu</i>,
bahwa para sahabat berkata: “Wahai Rasulullah, ketika kami melihat
anda, hati kami menjadi lunak, dan kami seolah menjadi penduduk akhirat.
Namun ketika kami jauh dari anda, kami menginginkan dunia dan bercanda
dengan para istri dan anak.” Kemudian beliau bersabda:</div>
<div style="text-align: justify;">
<i>“Jika kalian setiap saat dalam
keadaan sebagaimana ketika kalian berada di dekatku (seolah menjadi
penduduk akhirat), niscaya para malaikat akan menyalami kalian dengan
telapak tangan mereka dan mengunjungi kalian di rumah kalian. Andai
kalian tidak pernah melakukan perbuatan dosa, niscaya Allah akan
mendatangkan kaum yang berdosa (kemudian bertaubat) agar Allah
mengampuni mereka”</i> (HR. Ahmad, dan dinyatakan oleh Syu’aib al-Arnauth: Shahih dengan beberapa jalurnya). <i>Allahu a’lam.</i> [Ammi Nur Baits]</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<a href="http://buletin.muslim.or.id/tazkiyatun-nufus/sabar-syukur-dan-istighfar">sumber: http://buletin.muslim.or.id/tazkiyatun-nufus/sabar-syukur-dan-istighfar </a></div>ngajikokhttp://www.blogger.com/profile/07650292908853868840noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7386222798931043460.post-49919470851881192462012-06-17T23:28:00.000-07:002012-06-17T23:48:02.487-07:00Adab Ketika Makan dan Minum<div class="entry-author">
<span class="entry-author-parent"></span></div>
<img align="left" border="0" src="http://remajaislam.com/images/stories/adab%20makan%20minum.jpg" />Seorang
muslimah makan sambil berjalan, makan dengan tangan kiri, tanpa
berdoa, bahkan menyisakan makanan, hal ini seakan sudah menjadi
pemandangan umum di kantin-kantin kampus. Betapa miris hati ini
melihatnya. Bila amal ibadah yang ringan saja sudah ditinggalkan dan
disepelekan, bagaimana dengan amalan yang besar pahalanya?? Atau
mungkinkah karena hal itu hanya merupakan suatu ibadah yang kecil
kemudian kita meninggalkannya dengan alasan kecilnya pahala yang akan
kita peroleh? Tidak begitu Saudariku …<br />
<a name='more'></a> Yang sedikit apabila rutin
dilakukan, maka akan menjadi banyak! Allah <i>Ta’ala</i> berfirman (yang artinya),<i> “Wahai orang-orang yang beriman</i><i>,</i><i> </i><i>t</i><i>aatlah kepada Allah dan taatlah kepada r</i><i>a</i><i>sul, dan janganlah kamu merusakkan segala amalmu.”</i> (QS. Muhammad 33)
<br />
Cukuplah firman Allah <i>Ta’ala </i>tersebut menjadi nasihat bagi
kita semua untuk selalu berusaha menaati perintah Allah dan perintah
Rasul-Nya, baik perintah wajib maupun anjuran (sunnah) maupun atau
perintah untuk menjauhi perkara yang dilarang. Saat ini banyak kita
jumpai seorang muslim yang menyepelekan amalan sunnah, namun berlebihan
pada perkara yang mubah. Maka perhatikanlah firman Allah <i>Ta’ala</i> (yang artinya), <i>“</i><i>Dan a</i><i>pa yang diberikan R</i><i>a</i><i>sul
kepadamu maka terimalah. Dan apa yang dilarangnya bagimu maka
tinggalkanlah. Dan bertaqwalah kepada Allah. Sungguh, Allah sangat keras
hukuman-Nya.</i><i>”</i> (QS. Al-Hayr : 7) Dan di antara perintah dan larangan Rasulullah <i>shallallahu ‘alaihi wa sallam</i> adalah adab ketika makan dan minum.<br />
<br />
<span style="color: red;"><b>Adab ketika Makan dan Minum</b></span><br />
<span style="color: maroon;"><b> Memakan makanan dan minuman yang halal.</b></span><br />
Saudariku, hendaknya kita memilih makanan yang halal<b>.</b><b> </b>Allah <i>Ta’ala</i> telah memerintahkan kepada kita agar memakan makanan yang halal lagi baik. Allah <i>Ta’ala </i>telah berfirman (yang artinya), <i>“Hai para rasul, makanlah yang baik-baik, dan kerjakanlah amal shalih. Sesungguhnya Aku Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.”</i> (QS. Al-Mu`minun: 51)<b> </b><br />
<b><span style="color: maroon;"> Mendahulukan makan daripada shalat jika makanan telah dihidangkan.</span></b><br />
Yang dimaksud dengan telah dihidangkan yaitu sudah siap disantap. Rasulullah <i>shallallahu ‘alaihi wa sallam</i> bersabda, <i>“Apabila makan malam telah dihidangkan dan sh</i><i>a</i><i>lat telah ditegakkan, maka mulailah dengan makan malam dan janganlah tergesa-gesa (pergi shalat) sampai makanmu selesai.”</i> (Muttafaqun ‘alaih) <b>F</b><b>a</b><b>i</b><b>dahnya supaya hati kita tenang dan tidak memikirkan makanan ketika shalat</b><b>.</b>
Oleh karena itu, yang menjadi titik ukur adalah tingkat lapar
seseorang. Apabila seseorang sangat lapar dan makanan telah dihidangkan
hendaknya dia makan terlebih dahulu. Namun, hendaknya hal ini jangan
sering dilakukan.<br />
<span style="color: maroon;"><b> Tidak makan dan minum dengan menggunakan wadah yang terbuat dari emas dan perak.</b></span><br />
Rasulullah <i>shallallahu ‘alaihi wa sallam</i><i> </i>bersabda, <i>“Orang yang minum pada bejana perak sesungguhnya ia mengobarkan api neraka jahanam dalam perutnya.”</i> (HR. Bukhari dan Muslim) Dalam salah satu riwayat Muslim disebutkan, <i>“Sesungguhnya orang yang makan atau minum dalam <b>bejana perak dan emas </b>…”</i><br />
<span style="color: maroon;"><b> Jangan berlebih-lebihan dan boros.</b></span><br />
Sesungguhnya berlebih-lebihan adalah di antara sifat setan dan sangat dibenci Allah <i>Ta’ala</i>
sebagaimana disebutkan dalam QS. Al-Isra` ayat 26-27 dan Al-A’raf ayat
31. Berlebih-lebihan juga merupakan ciri orang-orang kafir sebagaimana
sabda Rasulullah <i>s</i><i>hallallahu ‘alaihi wa salla</i><i>m, </i><i>“Seorang mukmin makan dengan satu lambung, sedangkan orang kafir makan dengan tujuh lambung.”</i> (HR. Bukhari dan Muslim)<br />
<span style="color: maroon;"><b> Mencuci tangan sebelum makan.</b></span><br />
Walaupun Rasulullah <i>shallallahu ‘alaihi wa sallam </i>tidak mencontohkan hal ini, namun para <i>salaf</i>
(generasi terdahulu yang shalih) melakukan hal ini. Mencuci tangan
berguna untuk menjaga kesehatan dan menjauhkan diri dari berbagai
penyakit.<br />
<span style="color: maroon;"><b> Jangan menyantap makanan dan minuman dalam keadaan masih sangat panas ataupun sangat dingin karena hal ini membahayakan tubuh.</b></span><br />
Mendinginkan makanan hingga layak disantap akan mendatangkan berkah berdasarkan sabda Rasulullah <i>shallallahu ‘alaihi wa sallam</i>,<i> </i> <i>“Sesungguhnya yang demikian itu dapat mendatangkan berkah yang lebih besar.”</i> (HR. Ahmad)<br />
<span style="color: maroon;"><b> Tuntunan bagi orang yang makan tetapi tidak merasa kenyang.</b></span><br />
Para sahabat <i>radhiyallahu ‘anhum</i> berkata, <i>“Wahai Rasulullah, sesungguhnya kami makan tetapi tidak merasa kenyang</i><i>.</i><i>”</i> Rasulullah <i>shallallahu ‘alaihi wa sallam</i> menjawab, <i>”Barangkali kalian makan berpencar (sendiri-sendiri).”</i> Mereka menjawab, <i>”Benar.”</i> Beliau kemudian bersabda, <i>“Berkumpullah kalian atas makanan kalian dan sebutlah nama Allah, niscaya makanan itu diberkahi untuk kalian.”</i> (HR. Abu Dawud)<br />
<span style="color: maroon;"><b> Dianjurkan memuji makanan dan dilarang mencelanya.</b></span><br />
Rasulullah <i>s</i><i>hallallahu ‘alaihi wa sallam </i><b>tidak pernah mencela makanan sama sekali</b>.
Apabila beliau menyukainya, maka beliau memakannya. Dan apabila beliau
tidak suka terhadapnya, maka beliau meninggalkannya. (HR. Muslim)<br />
<b> Membaca <i>tasmiyah</i><i> (basmallah) </i>sebelum makan.</b><br />
Rasulullah <i>shallallahu ‘alaihi wa sallam</i> bersabda, <i>“</i><i>Ap</i><i>abila </i><i>salah </i><i>s</i><i>e</i><i>orang di</i><i> </i><i>antara kalian makan, hendaklah ia membaca <b>‘Bismillah’</b> (dengan menyebut nama Allah)</i><i>.</i><i> Jika ia lupa membacanya sebelum makan maka </i><i>ucapkanlah </i><b><i>‘</i></b><b><i>B</i></b><b><i>ismillaahi</i></b><b><i> fii</i></b><b><i> awwalihi wa aakhirihi’</i></b><b><i> </i></b><i>(dengan men</i><i>y</i><i>ebut nama Allah pada awal dan akhir</i><i> </i><i>-aku makan-)”</i> (HR. Abu Dawud dan At-Tirmidzi)<br />
Di antara faedah membaca basmallah di setiap makan adalah agar setan
tidak ikut makan apa yang kita makan. Suatu ketika Rasulullah <i>shallallahu ‘alaihi wa sallam</i>
sedang duduk bersama seseorang yang sedang makan. Orang itu belum
menyebut nama Allah hingga makanan yang dia makan itu tinggal sesuap.
Ketika dia mengangkat ke mulutnya, dia mengucapkan, ‘<i>Bismillaahi fii awwalihii wa aakhirihi’. </i>Maka Nabi <i>shallallahu ‘alaihi wa sallam</i> tertawa dibuatnya seraya bersabda, <i>“Masih saja setan makan bersamanya, </i><i>tetapi</i><i> ketika dia menyebut nama Allah </i><i>maka setan memuntahkan</i><i> semua yang ada dalam perutnya.”</i> (HR. Abu Dawud dan An-Nasa`i)<br />
<b> Makan dan minum dengan tangan kanan dan dilarang dengan tangan kiri.</b><br />
Rasulullah <i>shallallahu ‘alaihi wa sallam</i><i> </i>bersabda, <i>“Apabila salah seorang dari kalian makan, <b>makanlah dengan tangan kanan dan minum</b></i><b><i>lah</i></b><b><i> dengan tangan kanan</i></b><i>, karena sesungguhnya setan makan dan minum dengan tangan kirinya.”</i> (HR. Muslim)<br />
Rasulullah <i>shallallahu ‘alaihi wa salam</i> mendoakan keburukan bagi orang yang tidak mau makan dengan tangan kanannya. Seseorang makan di hadapan Rasulullah <i>shallallahu ‘alaihi wa salam</i> dengan tangan kirinya, maka beliau bersabda, <i>“</i><i>Makanlah dengan tangan kananmu.</i><i>”</i> Orang itu menjawab, <i>“Saya tidak bisa.” </i>Beliau bersabda, <i>“Semoga kamu tidak bisa!”</i>
Orang tersebut tidak mau makan dengan tangan kanan hanya karena
sombong. Akhirnya dia benar-benar tidak bisa mengangkat tangan kanannya
ke mulutnya. (HR. Muslim)<br />
<b><span style="color: maroon;"> Makan mulai dari makanan yang terdekat.</span></b><br />
Umar Ibnu Abi Salamah <i>r</i><i>adhiyallahu’anhu</i><i>ma </i>berkata, <i>“</i><i>S</i><i>aya </i><i>dulu </i><i>adalah seorang bocah kecil yang ada dalam bimbingan (asuhan) Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam</i><i>.</i><i> Tangan saya (kalau makan) menjelajah semua bagian</i><i> </i><i>nampan. </i><i>Maka
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa salam menegur saya, ‘Wahai bocah
bacalah bismillah, makanlah dengan tangan kananmu, dan makanlah dari
yang terdekat denganmu.’ Maka demikian seterusnya cara makan saya
setelah itu.”</i> (HR. Bukhari dan Muslim)<br />
Hadits ini sekaligus sebagai penguat dari kedua adab makan sebelumnya
dan menjelaskan bagaimana cara menasihati anak tentang adab-adab
makan. Lihatlah bahwa nasihat Rasulullah <i>shallallahu ‘alaihi wa salam</i> sangat dipatuhi oleh Umar Ibnu Abi Salamah pada perkataan beliau, “ <i>… demikian seterusnya cara makan saya setelah itu.“</i><i> </i><br />
<span style="color: maroon;"><b> Memungut makanan yang jatuh, membersihkannya, kemudian memakannya.</b></span><br />
Hal ini berdasarkan sabda Nabi <i>s</i><i>hallallahu ‘alaihi wa sallam</i><i>,</i><i> </i><i>“Jika salah </i><i>satu </i><i>dari ka</i><i>lian</i><i> makan lalu makanan tersebut jatuh</i><i>,</i><i> maka hendaklah ia memungutnya dan membuang kotorannya kemudian memakannya</i><i>. </i><i>Jangan ia biarkan makanan itu untuk setan.</i><i>”</i> (HR. At-Tirmidzi)<br />
Sungguh betapa mulianya agama ini, sampai-sampai sesuap nasi yang
jatuh pun sangat dianjurkan untuk dimakan. Hal ini merupakan salah satu
bentuk syukur atas makanan yang telah Allah <i>Ta’ala</i> berikan dan bentuk kepedulian kita terhadap fakir miskin.<br />
<span style="color: maroon;"><b> Makan dengan tiga jari (yaitu
dengan ibu jari, telunjuk, dan jari tengah) kemudian menjilati jari dan
wadah makan selesai makan.</b></span><br />
Ka’ab bin Malik <i>radhiyallahu ’anhu </i>berkata, <i>“Saya melihat Rasulullah s</i><i>hallallahu ‘alaihi wa sallam</i><i> </i><i>makan dengan tiga jarinya. Apabila beliau telah selesai makan, beliau menjilatinya.”</i> (HR. Muslim)<br />
Rasulullah <i>s</i><i>hallallahu ‘alaihi wa sallam</i><i> </i>bersabda, <i>“Apabila
salah seorang dari kalian selesai makan, maka janganlah ia mengusap
jari-jarinya hingga ia membersihkannya dengan mulutnya (menjilatinya)
atau menjilatkannya pada orang lain.”</i> (HR. Bukhari dan Muslim)<br />
Maksudnya yaitu menjilatkan pada orang lain yang tidak merasa jijik dengannya, misalnya anaknya saat menyuapinya, atau suaminya.<br />
<span style="color: maroon;"><b> Cara duduk untuk makan</b></span><br />
Rasulullah <i>shallallahu ‘alaihi wa sallam</i><i> </i>bersabda,<i> </i><b>“<i>Aku tidak makan dengan bersandar.”</i></b> (HR. Bukhari) Maksudnya adalah duduk yang serius untuk makan. Adapun hadits yang menyatakan bahwa Rasulullah <i>shallallahu ‘alaihi wa sallam</i><i> </i>saat makan duduk dengan menduduki salah satu kaki dan menegakkan kaki yang lain adalah <i>dhaif</i> (lemah). Yang benar adalah Rasulullah <i>shallallahu ‘alaihi wa sallam</i><i> </i>duduk bersimpuh (seperti duduk sopannya seorang perempuan dalam tradisi Jawa) saat makan.<br />
<span style="color: maroon;"><b> Apabila lalat terjatuh dalam minuman</b></span><br />
Nabi <i>s</i><i>hallallahu ‘alaihi wa sallam</i> bersabda, <i>“Apabila lalat jatuh pada minuman salah seorang </i><i>dari </i><i>kalian maka <b>hendaklah ia mencelupkan lalat tersebut kemudian barulah ia buang</b>, sebab di</i><i> </i><i>salah satu sayapnya ada penyakit dan di sayap yang lain terdapat penawarnya.</i><i>”</i> (HR. Bukhari)<br />
<span style="color: maroon;"><b> Bersyukur kepada Allah <i>Ta’ala</i> setelah makan</b></span><br />
Terdapat banyak cara bersyukur atas kenikmatan yang Allah <i>Ta’ala</i> berikan kepada kita, salah satunya dengan lisan kita selalu memuji Allah <i>Ta’ala</i> setelah makan (berdoa setelah makan). Salah satu doa setelah makan yaitu, <b><i>“alhamdulillaahi hamdan katsiiran thayyiban mubaarakan fiihi ghaira makfiyyin walaa muwadda’in walaa mustaghnan ‘anhu rabbanaa.”</i></b><i>(Segala
puji bagi Allah dengan puja-puji yang banyak dan penuh berkah, meski
bukanlah puja-puji yang memadai dan mencukupi dan meski tidak dibutuhkan
oleh Rabb kita.”) </i>(HR. Bukhari)<br />
<span style="color: maroon;"><b> Buruknya makan sambil berdiri dan boleh minum sambil berdiri, tetapi yang lebih utama sambil duduk.</b></span><br />
Dari Amir Ibn Syu’aib dari ayahnya dari kakeknya <i>radhiyallahu ’anhum, </i>dia berkata, <i>“Saya melihat Rasulullah s</i><i>hallallahu ‘alaihi wa sallam</i><i> minum sambil berdiri dan sambil duduk.”</i> (HR. Tirmidzi, hadits hasan shahih)<br />
Nabi <i>shallallahu ‘alaihi wa sallam</i> melarang seorang laki-laki minum sambil berdiri. Qatadah <i>radhiyallahu ‘anhu </i>berkata, <i>“Kami bertanya kepada Anas, ‘Kalau makan?’ Dia menjawab, <b>‘Itu lebih buruk -atau lebih jelek lagi-.</b>’”</i> (HR. Muslim)<br />
<span style="color: maroon;"><b> Minum tiga kali tegukan seraya mengambil nafas di luar gelas.</b></span><br />
Rasulullah <i>shallallahu ‘alaihi wa sallam</i><i> </i>minum sebanyak tiga kali, menyebut nama Allah di awalnya dan memuji Allah di akhirnya. (HR.Ibnu As-Sunni dalam <i>‘Amalul Yaumi wallailah (472)</i>)<br />
Apabila Nabi <i>shallallahu ‘alaihi wa sallam</i><i> </i>minum, beliau bernafas tiga kali. Beliau bersabda, <i>“Cara seperti itu lebih segar, lebih nikmat dan lebih mengenyangkan.” </i>(HR. Bukhari dan Muslim)<br />
Bernafas dalam gelas dilarang oleh Nabi <i>s</i><i>hallallahu ‘alaihi wa sallam</i><i> </i>dalam sabdanya, <i>“Apabila salah seorang dari kalian minum, janganlah ia bernafas di dalam gelas.”</i>(HR. Bukhari)<br />
<span style="color: maroon;"><b> Berdoa sebelum minum susu dan berkumur-kumur sesudahnya.</b></span><br />
Rasulullah <i>shallallahu ‘alaihi wa sallam</i><i> </i>bersabda, <i>“Jika minum susu maka ucapkanlah, ‘<b>Allahumma barik lana fihi wa zidna minhu</b>’
(Ya Allah berkahilah kami pada susu ini dan tambahkanlah untuk kami
lebih dari itu) karena tidak ada makanan dan minuman yang setara dengan
susu.”</i> (HR. Al-Baihaqi dalam <i>Syu’abul Iman</i> (5957), dinilai hasan oleh Al-Albani dalam <i>Shahih al-Jami’(381)</i>)<br />
Rasulullah <i>shallallahu ‘alaihi wa sallam</i> bersabda, <i>“Apabila kalian minum susu maka berkumur-kumurlah, karena sesungguhnya susu meninggalkan rasa masam pada mulut.”</i> (HR. Ibnu Majah (499))<br />
Dianjurkan bicara saat makan, tidak diam dan tenang menikmati makanan seperti halnya orang-orang Yahudi.<br />
Ishaq bin Ibrahim berkata, “Pernah suatu saat aku makan dengan Abu
‘Abdillah (Imam Ahmad) dan sahabatnya. Kami semua diam dan beliau (Imam
Ahmad) saat makan berkata, <i>‘</i><i>Alhamdulillah wa </i><i>b</i><i>ismillah</i><i>’</i>,<b><i> </i></b>kemudian beliau berkata, ‘Makan sambil memuji Allah <i>Ta’ala </i>adalah lebih baik dari pada makan sambil diam.’”<br />
Semoga yang sedikit ini bermanfaat dan semoga Allah <i>Ta’ala </i>memberikan kemudahan kepada kita dalam mengamalkan apa yang kita ketahui, karena hakikat ilmu adalah amal itu sendiri. <i>Wallahul muwaffiq. </i><br />
<b>[Ummu Shalihah]</b><br />
<br />
<b>Sumber:</b><br />
<br />
<b><a href="http://remajaislam.com/islam-dasar/amalan/201-adab-ketika-makan-dan-minum.html">http://remajaislam.com/islam-dasar/amalan/201-adab-ketika-makan-dan-minum.html </a></b>ngajikokhttp://www.blogger.com/profile/07650292908853868840noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7386222798931043460.post-44393186980363370782012-04-22T03:32:00.002-07:002012-04-22T03:32:50.520-07:00Sombong<span class="Apple-style-span" style="color: black; font-family: 'Times New Roman'; font-size: small; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; letter-spacing: normal; line-height: normal; orphans: 2; text-indent: 0px; text-transform: none; white-space: normal; widows: 2; word-spacing: 0px;"></span><br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://encrypted-tbn2.google.com/images?q=tbn:ANd9GcT6NsvhG0To2fnf5y3Ofmq3zdwclnWnRm2jP3-jXv8c_JKKKkC9" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="320" src="https://encrypted-tbn2.google.com/images?q=tbn:ANd9GcT6NsvhG0To2fnf5y3Ofmq3zdwclnWnRm2jP3-jXv8c_JKKKkC9" width="243" /></a></div>
<div style="background-color: transparent;">
Materi ngajikok 21 April 2012 oleh Bapak Lesnanto Putranto di Athen Apartment 332</div>
<div style="background-color: transparent;">
<br class="kix-line-break" /><b id="internal-source-marker_0.6770586655475199" style="font-weight: normal;"><div dir="ltr" style="margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; text-align: center;">
<span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 12px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: bold; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;"></span></div>
</b><b id="internal-source-marker_0.6770586655475199" style="font-weight: normal;"><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 12px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">Sombong dan hasad (dengki) adalah dua penyakit yang telah menghancurkan orang terdahulu dan belakangan. Keduanya adalah dosa yang</span><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: 'Times New Roman'; font-size: 16px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;"> </span><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 12px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">amat besar yang ada dahulu.</span><br /><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 12px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">Sifat kibr (sombong) berawal dari Iblis sedangkan sifat hasad berasal dari Adam.</span><br /><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 12px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;"></span><br /><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 12px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">Begitu pula anak Adam yang membunuh saudaranya. Ia membunuhnya karena hasad pada saudaranya.</span><br /><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 12px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">Sifat sombong menafikan Islam (sikap tunduk patuh pada Allah, pen). Sebagaimana pula syirk menafikan Islam.</span><br /><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 12px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;"></span><br /><div dir="ltr" style="margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; text-align: center;">
<span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 12px; font-style: italic; font-variant: normal; font-weight: bold; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">Islam adalah berserah diri (tunduk patuh) pada Allah semata.</span></div>
<span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 12px; font-style: italic; font-variant: normal; font-weight: bold; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;"></span><br /><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 12px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">Barangsiapa yang tunduk patuh pada Allah, juga pada selain-Nya, maka dia termasuk musyrik pada Allah (karena dia telah menduakan Allah, pen).</span><br /><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 12px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">Barangsiapa yang tidak tunduk patuh pada Allah, maka dialah orang yang</span><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: 'Times New Roman'; font-size: 16px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;"> </span><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 12px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">sombong. Inilah sebagaimana keadaan Fir’aun dan<a name='more'></a> pengikutnya.</span><br /><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 12px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">Barangsiapa yang tunduk patuh pada Allah di jalan yang hanif (lurus), maka dia adalah yang sebenar-benarnya muslim (orang yang tunduk patuh). Dialah yang sebenarnya menjadi pengikut Ibrahim sebagaimana Allah firmankan,</span><br /><div dir="ltr" style="margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; text-align: center;">
<span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 35px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">إِذْ قَالَ لَهُ رَبُّهُ أَسْلِمْ قَالَ أَسْلَمْتُ لِرَبِّ الْعَالَمِينَ</span></div>
<span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 35px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;"></span><br /><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 12px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">“Ketika Rabbnya berfirman kepadanya: "Tunduk patuhlah!" Ibrahim menjawab: "Aku tunduk patuh kepada Rabb semesta alam.” (QS. Al Baqarah: 131)</span><a href="http://rumaysho.com/belajar-islam/manajemen-qolbu/3273-sombong-dan-hasad-penyakit-membinasakan.html#_ftn1"><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 12px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">[1]</span></a><br /><a href="http://rumaysho.com/belajar-islam/manajemen-qolbu/3273-sombong-dan-hasad-penyakit-membinasakan.html#_ftn1"><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 12px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;"></span></a><br /><span style="background-color: transparent; color: #1c1c1c; font-family: Arial; font-size: 12px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: bold; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">APAKAH KESOMBONGAN ITU?</span><br /><span style="background-color: transparent; color: #1c1c1c; font-family: Arial; font-size: 12px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: bold; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;"></span><br /><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 12px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">Kesombongan (</span><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 12px; font-style: italic; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">takabbur</span><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 12px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">) atau dikenal dalam bahasa syariat dengan sebutan </span><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 12px; font-style: italic; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">al-kibr </span><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 12px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">yaitu melihat diri sendiri lebih besar dari yang lain. Orang </span><a href="about:blank"><span style="background-color: transparent; color: #1c1c1c; font-family: Arial; font-size: 12px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: bold; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">sombong</span></a><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 12px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;"> itu memandang dirinya lebih. Orang </span><a href="about:blank"><span style="background-color: transparent; color: #1c1c1c; font-family: Arial; font-size: 12px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: bold; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">sombong</span></a><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 12px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;"> itu memandang dirinya lebih sempurna dibandingkan siapapun. Dia memandang orang lain hina, rendah dan lain sebagainya.</span><br /><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 12px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;"></span><br /><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 12px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">Rasulullah </span><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 12px; font-style: italic; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">Shallallahu ‘alaihi wa sallam</span><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 12px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;"> telah menjelaskan hakikat kesombongan dalam hadits beliau </span><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 12px; font-style: italic; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">Shallallahu ‘alaihi wa salllam</span><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 12px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">,</span><br /><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 12px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;"></span></b><div style="text-align: right;">
<b id="internal-source-marker_0.6770586655475199" style="font-weight: normal;"><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 37px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">الْكِبْرُ بَطَرُ الْحَقِّ وَغَمْطُ النَّاسِ</span></b></div>
<b id="internal-source-marker_0.6770586655475199" style="font-weight: normal;"><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 37px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;"></span><br /><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 12px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">“</span><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 12px; font-style: italic; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">Kesombongan adalah menolak kebenaran dan merendahkan manusia</span><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 12px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">.” [H.R. Muslim, no. 2749, dari 'Abdullah bin Mas'ûd]</span><br /><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 12px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;"></span><br /><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 12px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">Inilah yang membedakan takabbur dari sifat </span><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 12px; font-style: italic; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">‘ujub</span><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 12px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;"> (membanggakan diri, silau dengan diri sendiri). Sifat</span><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 12px; font-style: italic; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;"> ‘ujub</span><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 12px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">, hanya membanggakan diri tanpa meremehkan orang. Sedangkan takabbur, disamping membanggakan diri juga meremehkan orang.</span><br /><span style="background-color: transparent; color: #1c1c1c; font-family: Arial; font-size: 12px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: bold; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">SEBAB-SEBAB KESOMBONGAN </span><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 12px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;"><br class="kix-line-break" /></span><br /><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 12px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">Sebab-sebab kesombongan, antara lain:</span><br /><span style="background-color: transparent; color: #1c1c1c; font-family: Arial; font-size: 12px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: bold; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">1- </span><span style="background-color: transparent; color: #1c1c1c; font-family: Arial; font-size: 12px; font-style: italic; font-variant: normal; font-weight: bold; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">‘Ujub </span><span style="background-color: transparent; color: #1c1c1c; font-family: Arial; font-size: 12px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: bold; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">(Membanggakan Diri) </span><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 12px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;"><br class="kix-line-break" />Ketahuilah wahai hamba yang ber-</span><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 12px; font-style: italic; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">tawadhu’ </span><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 12px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">–semoga Allah lebih meninggikan derajat bagimu-, bahwa manusia tidak akan takabbur kepada orang lain sampai dia terlebih dahulu merasa </span><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 12px; font-style: italic; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">‘ujub</span><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 12px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;"> (membanggakan diri) terhadap dirinya, dan dia memandang dirinya memiliki kelebihan dari orang lain. Maka dari </span><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 12px; font-style: italic; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">‘ujub</span><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 12px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;"> ini muncul kesombongan. Dan ‘ujub merupakan perkara yang membinasakan, berdasarkan sabda Nabi </span><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 12px; font-style: italic; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">Shallallahu ‘alaihi wa sallam</span><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 12px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">,</span><br /><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 12px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;"></span></b><div style="text-align: right;">
<b id="internal-source-marker_0.6770586655475199" style="font-weight: normal;"><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 37px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">ثَلاَثٌ مُهْلِكَاتٌ: شُحٌّ مُطَاعٌ وَهُوَيَ مُتَبَعٌ وَإِعْجَابٌ اْلمَرْءِ بِنَفْسِهِ</span></b></div>
<b id="internal-source-marker_0.6770586655475199" style="font-weight: normal;"><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 37px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;"></span><br /><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 12px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">“</span><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 12px; font-style: italic; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">Tiga perkara yang membinasakan: sifat sukh (rakus dan bakhil) yang ditaati, hawa nafsu yang diikuti, dan ‘ujub seseorang terhadap dirinya.</span><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 12px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">” [</span><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 12px; font-style: italic; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">Silsilah Shahihah</span><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 12px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">, no. 1802]</span><br /><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 12px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">Nabi </span><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 12px; font-style: italic; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">Shallallahu ‘alaihi wa sallam</span><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 12px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;"> juga bersabda,</span><br /><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 12px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;"></span></b><div style="text-align: right;">
<b id="internal-source-marker_0.6770586655475199" style="font-weight: normal;"><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 37px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">بَيْنَمَا رَجُلٌ يَتَبَخْتَرُ يَمْشِي فِي بُرْدَيْهِ قَدْ أَعْجَبَتْهُ نَفْسُهُ فَخَسَفَ اللَّهُ بِهِ الْأَرْضَ فَهُوَ يَتَجَلْجَلُ فِيهَا إِلَى يَوْمِ الْقِيَامَةِ</span></b></div>
<b id="internal-source-marker_0.6770586655475199" style="font-weight: normal;"><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 12px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">“</span><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 12px; font-style: italic; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">Ketika seorang laki-laki sedang bergaya dengan kesombongan berjalan dengan mengenakan dua burdahnya (jenis pakaian bergaris-garis; atau pakaian yang terbuat dari wol hitam), dia mengagumi dirinya, lalu Allah membenamkannya di dalam bumi, maka dia selalu terbenam ke bawah di dalam bumi sampai hari kiamat</span><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 12px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">.” [HR. Bukhari, no. 5789; Muslim, no. 2088; dan ini lafazh Muslim]</span><br /><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 12px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;"></span><br /><span style="background-color: transparent; color: #1c1c1c; font-family: Arial; font-size: 12px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: bold; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">2- Merendahkan Orang Lain. </span><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 12px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;"><br class="kix-line-break" />Ketahuilah wahai hamba (Allah), bahwa orang yang tidak meremehkan manusia, tidak akan takabbur terhadap mereka. Sedangkan meremehkan seseorang yang dimuliakan Allah dengan keimanan sudah cukup untuk menjadikan sebuah dosa.</span><br /><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 12px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;"></span><br /><span style="background-color: transparent; color: #1c1c1c; font-family: Arial; font-size: 12px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: bold; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">3- Suka Menonjolkan Diri (</span><span style="background-color: transparent; color: #1c1c1c; font-family: Arial; font-size: 12px; font-style: italic; font-variant: normal; font-weight: bold; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">Taraffu</span><span style="background-color: transparent; color: #1c1c1c; font-family: Arial; font-size: 12px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: bold; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">). </span><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 12px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;"><br class="kix-line-break" />Ketahuilah wahai hamba yang tunduk kepada Allah </span><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 12px; font-style: italic; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">Subhanahu wa Ta’ala</span><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 12px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">, bahwa jiwa manusia itu menyukai ketinggian di atas sesamanya, dan dari sini muncul kesombongan.</span><br /><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 12px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">Oleh karena itu, barangsiapa memperhatikan Al-Qur’an niscaya akan mendapati bahwa orang-orang yang bersombong pada tiap-tiap kaum adalah para pemukanya, yaitu orang-orang yang memegang kendali berbagai urusan. Allah </span><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 12px; font-style: italic; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">Ta’ala</span><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 12px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;"> berfirman tentang suku Tsamud, kaum Nabi Shalih </span><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 12px; font-style: italic; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">Alaihissalam</span><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 12px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;"> yang artinya, “</span><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 12px; font-style: italic; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">Pemuka-pemuka yang menyombongkan diri di antara kaumnya berkata kepada orang-orang yang dianggap lemah yang telah beriman di antara mereka, ‘Tahukah kamu bahwa Shalih di utus (menjadi Rasul) oleh Tuhannya?’ Mereka (yang dianggap lemah-red) menjawab, ‘Sesungguhnya kami beriman kepada wahyu, yang Shaleh diutus untuk menyampaikannya</span><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 12px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">.’</span><br /><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 12px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">Orang-orang yang menyombongkan diri berkata, “</span><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 12px; font-style: italic; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">Sesungguhnya kami adalah orang yang tidak percaya kepada apa yang kamu imani itu.</span><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 12px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">”</span><br /><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 12px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">Kemudian mereka sembelih unta betina itu, dan mereka berlaku angkuh terhadap perintah Tuhan. dan mereka berkata, “</span><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 12px; font-style: italic; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">Hai Shalih, datangkanlah apa yang kamu ancamkan itu kepada kami, jika (betul) kamu termasuk orang-orang yang diutus (Allah).</span><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 12px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">” [al-A’râf/7:75-77]</span><br /><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 12px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">Dan Allah </span><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 12px; font-style: italic; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">Ta’ala</span><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 12px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;"> memberitakan tentang kaum Nabi Syu’aib</span><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 12px; font-style: italic; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;"> Alaihissalam</span><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 12px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">,</span><br /><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 12px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">“</span><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 12px; font-style: italic; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">Pemuka-pemuka dari kaum Syu’aib yang menyombongkan dan berkata, ‘Sesungguhnya kami akan mengusir kamu hai Syu’aib dan orang-orang yang beriman bersamamu dari kota kami, atau kamu kembali kepada agama kami.’ Syu’aib berkata, ‘Dan apakah (kamu akan mengusir kami), kendatipun kami tidak menyukainya?</span><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 12px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">‘” [Al-A’raaf/7: 88]</span><br /><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 12px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">Namun orang yang berakal akan berlomba pada ketinggian yang tetap lagi kekal, yang di dalamnya terdapat keridhaan Allah </span><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 12px; font-style: italic; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">Subhanahu wa Ta’ala</span><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 12px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;"> dan kedekatan kepadaNya. Dan dia meninggalkan ketinggian sementara yang akan binasa, yang akan diikuti oleh kemurkaan Allah dan kemarahanNya, kerendahan hamba, kesibukannya, jauhnya dari Allah dan terusirnya (dari rahmat) Allah. Inilah ketinggian yang tercela, yaitu sikap melewati batas dan takabbur di muka bumi dengan tanpa kebenaran. Allah </span><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 12px; font-style: italic; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">Ta’ala</span><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 12px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">berfirman,</span><br /><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 12px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">“</span><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 12px; font-style: italic; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">Negeri akhirat itu, Kami jadikan untuk orang-orang yang tidak ingin ketinggian (menyombongkan diri ) dan berbuat kerusakan di (muka) bumi. Dan kesudahan (yang baik) itu adalah bagi orang-orang yang bertakwa.</span><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 12px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">” [Al-Qashash/28: 83]</span><br /><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 12px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">Adapun ketinggian yang pertama (yakni ketinggian yang tetap lagi kekal di akhirat) dan bersemanagat untuk meraihnya, maka itu terpuji. Allah </span><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 12px; font-style: italic; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">Ta’ala</span><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 12px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;"> berfirman,</span><br /><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 12px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">“</span><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 12px; font-style: italic; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">Dan untuk yang demikian itu hendaknya orang berlomba-lomba</span><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 12px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">.” [Al-Muthaffifin/83: 26]</span><br /><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 12px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">Maka disyari’atkan berlomba-lomba untuk (meraih) derajat-derajat tinggi di akhirat yang kekal, dan berusaha meraih ketinggian pada tingkatan-tingkatannya, serta bersemangat untuk itu dengan berusaha melakukan sebab-sebabnya. Dan hendaklah seseorang tidak merasa puas dengan kerendahan, padahal dia mampu meraih ketinggian.</span><br /><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 12px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;"></span><br /><span style="background-color: transparent; color: #1c1c1c; font-family: Arial; font-size: 12px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: bold; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">4- Mengikuti Hawa Nafsu. </span><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 12px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;"><br class="kix-line-break" />Ketahuilah wahai hamba Allah, bahwa kesombongan itu muncul dari sebab mengikuti hawa nafsu, karena memang hawa nafsu itu mengajak menuju ketinggian dan kemuliaan di muka bumi. Allah </span><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 12px; font-style: italic; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">Ta’ala</span><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 12px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;"> berfirman,</span><br /><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 12px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">“</span><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 12px; font-style: italic; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">Apakah setiap datang kepadamu seorang Rasul membawa sesuatu (pelajaran) yang tidak sesuai dengan keinginanmu lalu kamu menyombong; Maka beberapa orang (diantara mereka) kamu dustakan dan beberapa orang (yang lain) kamu bunuh?</span><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 12px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">” [Al-Baqarah/2: 87]</span><br /><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 12px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;"> </span><br /><span style="background-color: transparent; color: #1c1c1c; font-family: Arial; font-size: 12px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: bold; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">BAHAYA KESOMBONGAN </span><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 12px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;"><br class="kix-line-break" /></span><br /><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 12px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">Ketahuilah wahai hamba Allah yang hatinya dihiasi dengan </span><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 12px; font-style: italic; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">tawadhu’ </span><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 12px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">(rendah hati) bahwa bencana kesombongan itu sangat besar, orang-orang istimewa binasa di dalamnya, dan jarang orang yang bebas darinya, baik para ulama, ahli ibadah, atau ahli zuhud. Bagaimana bencana kesombongan itu tidak besar, sedangkan kesombongan itu:</span><br /><span style="background-color: transparent; color: #1c1c1c; font-family: Arial; font-size: 12px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: bold; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">1- Dosa Pertama Yang Dengannya Allah </span><span style="background-color: transparent; color: #1c1c1c; font-family: Arial; font-size: 12px; font-style: italic; font-variant: normal; font-weight: bold; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">Azza Wa Jalla</span><span style="background-color: transparent; color: #1c1c1c; font-family: Arial; font-size: 12px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: bold; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;"> Dimaksiati. </span><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 12px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;"><br class="kix-line-break" />Kesombongan adalah dosa pertama yang dilakukan Iblis laknatullah dalam bermaksiat kepada Allah </span><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 12px; font-style: italic; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">Azza wa jalla</span><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 12px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">. Kesombongan itu menyeret Iblis untuk menjadikan takdir sebagai alasan terus-menerus sombong. Allah </span><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 12px; font-style: italic; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">Azza wa Jalla </span><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 12px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">berfirman,</span><br /><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 12px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">“</span><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 12px; font-style: italic; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">Dan (ingatlah) ketika Kami berfirman kepada para Malaikat, ‘Sujudlah kamu kepada Adam!,’ Maka sujudlah mereka kecuali Iblis; ia enggan dan takabur dan adalah ia termasuk golongan orang-orang yang kafir.</span><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 12px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">” [Al-Baqarah/2: 34]</span><br /><span style="background-color: transparent; color: #1c1c1c; font-family: Arial; font-size: 12px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: bold; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">2- Kesombongan Merupakan Kawan Syirik Dan Penyebabnya. </span><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 12px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;"><br class="kix-line-break" />Oleh karena itulah Allah </span><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 12px; font-style: italic; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">Azza wa Jalla</span><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 12px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;"> menggabungkan antara kekafiran dengan kesombongan di dalam kitab-Nya yang mulia, Dia </span><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 12px; font-style: italic; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">Azza wa Jalla</span><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 12px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;"> berfirman,</span><br /><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 12px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">“</span><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 12px; font-style: italic; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">Lalu seluruh malaikat-malaikat itu bersujud semuanya, kecuali Iblis; dia menyombongkan diri dan adalah dia termasuk orang-orang yang kafir.</span><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 12px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">” [Shaad/38: 73-74]</span><br /><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 12px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">Allah </span><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 12px; font-style: italic; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">Azza wa Jalla</span><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 12px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;"> juga berfirman,</span><br /><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 12px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">” </span><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 12px; font-style: italic; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">(Bukan demikian) sebenarya telah datang keterangan-keterangan-Ku kepadamu lalu kamu mendustakannya dan kamu menyombongkan diri dan adalah kamu termasuk orang-orang yang kafir</span><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 12px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">.” [Az-Zumar/39: 59]</span><br /><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 12px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">Karena barangsiapa </span><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 12px; font-style: italic; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">takabbur</span><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 12px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;"> dari patuh kepada</span><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 12px; font-style: italic; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;"> al-haq</span><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 12px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;"> (kebenaran) –walaupun kebenaran itu datang kepadanya lewat tangan seorang anak kecil atau orang yang dia benci dan musuhi- , maka sesungguhnya takabburnya itu adalah kepada Allah, karena Allah adalah </span><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 12px; font-style: italic; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">Al-Haq</span><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 12px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">, perkataan-Nya adalah haq, agama-Nya adalah haq, al-haq merupakan sifat-Nya, dan </span><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 12px; font-style: italic; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">al-haq </span><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 12px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">adalah dari-Nya dan untukNya. Maka, jika seorang hamba menolak </span><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 12px; font-style: italic; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">al-haq</span><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 12px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">, </span><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 12px; font-style: italic; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">takabbur</span><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 12px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;"> dari menerimanya, maka sesungguhnya dia menolak Allah dan </span><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 12px; font-style: italic; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">takabbur </span><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 12px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">terhadap-Nya. Dan barangsiapa </span><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 12px; font-style: italic; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">takabbur</span><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 12px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;"> terhadap Allah, niscaya Allah akan menghinakannya, merendahkannya, mengecilkannya, dan meremehkannya.</span><br /><span style="background-color: transparent; color: #1c1c1c; font-family: Arial; font-size: 12px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: bold; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">3- Orang-Orang Yang Sombong Tempat Kembalinya Adalah Neraka. </span><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 12px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;"><br class="kix-line-break" />Oleh karena itulah Allah </span><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 12px; font-style: italic; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">Subhanahu wa Ta’ala</span><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 12px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;"> menjadikan neraka sebagai rumah bagi orang-orang yang sombong, sebagaimana di dalam surat Al-Ghafir ayat 76 dan surat Az-Zumar ayat 72. Allah </span><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 12px; font-style: italic; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">Azza wa Jalla</span><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 12px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;"> berfirman,</span><br /><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 12px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">“</span><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 12px; font-style: italic; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">Masukilah pintu-pintu neraka Jahannam itu, sedang kamu kekal di dalamnya”. Maka neraka Jahannam Itulah seburuk-buruk tempat bagi orang-orang yang menyombongkan diri.</span><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 12px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">” [Az-Zumar/39: 72]</span><br /><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 12px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">Dan orang-orang yang sombong adalah para penduduk neraka Jahannam, berdasarkan sabda Nabi </span><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 12px; font-style: italic; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">Shallallahu ‘alaihi wa sallam</span><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 12px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">,</span><br /><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 12px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;"></span></b><div style="text-align: right;">
<b id="internal-source-marker_0.6770586655475199" style="font-weight: normal;"><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 37px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">إِنَّ أَهْلَ النَّارِ كُلُّ جَعْظَرِيٍّ جَوَّاظٍ مُسْتَكْبِرٍ جَمَّاعٍ مَنَّاعٍ وَأَهْلُ الْجَنَّةِ الضُّعَفَاءُ الْمَغْلُوبُونَ</span></b></div>
<b id="internal-source-marker_0.6770586655475199" style="font-weight: normal;"><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 12px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">“</span><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 12px; font-style: italic; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">Sesungguhnya penduduk neraka adalah semua orang yang kasar lagi keras, orang yang bergaya sombong di dalam jalannya, orang yang bersombong, orang yang banyak mengumpulkan harta, orang yang sangat bakhil. Adapun penduduk sorga adalah orang-orang yang lemah dan terkalahkan.</span><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 12px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">” [Hadits Shahih. Riwayat Ahmad, 2/114; Al-Hakim, 2/499]</span><br /><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 12px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">Mereka akan merasakan berbagai macam siksaan di dalam Jahannam, akan diliputi kehinaan dari berbagai tempat, dan akan diminumi nanah penduduk neraka. Nabi</span><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 12px; font-style: italic; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">Shallallahu ‘alaihi wa sallam</span><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 12px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;"> bersabda,</span><br /><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 12px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;"></span></b><div style="text-align: right;">
<b id="internal-source-marker_0.6770586655475199" style="font-weight: normal;"><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 37px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">يُحْشَرُ الْمُتَكَبِّرُونَ يَوْمَ الْقِيَامَةِ أَمْثَالَ الذَّرِّ فِي صُوَرِ الرِّجَالِ يَغْشَاهُمْ الذُّلُّ مِنْ كُلِّ مَكَانٍ فَيُسَاقُونَ إِلَى سِجْنٍ فِي جَهَنَّمَ يُسَمَّى بُولَسَ تَعْلُوهُمْ نَارُ الْأَنْيَارِ يُسْقَوْنَ مِنْ عُصَارَةِ أَهْلِ النَّارِ طِينَةَ الْخَبَالِ</span></b></div>
<b id="internal-source-marker_0.6770586655475199" style="font-weight: normal;"><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 12px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">“</span><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 12px; font-style: italic; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">Pada hari kiamat orang-orang yang sombong akan digiring dan dikumpulkan seperti semut kecil, di dalam bentuk manusia, kehinaan akan meliputi mereka dari berbagai sisi. Mereka akan digiring menuju sebuah penjara di dalam Jahannam yang namanya Bulas. Api neraka yang sangat panas akan membakar mereka. Mereka akan diminumi nanah penduduk neraka, yaitu thinatul khabal (lumpur kebinasaan)</span><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 12px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">.” [Hadits Hasan. Riwayat Bukhari di dalam </span><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 12px; font-style: italic; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">al-Adabul Mufrad</span><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 12px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">, no. 557; Tirmidzi, no. 2492; Ahmad, 2/179; dan Nu’aim bin Hammad di dalam </span><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 12px; font-style: italic; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">Zawaid Az-Zuhd</span><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 12px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">, no. 151]</span><br /><span style="background-color: transparent; color: #1c1c1c; font-family: Arial; font-size: 12px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: bold; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">4- Kesombongan Merupakan Tirai Penghalang Masuk </span><a href="about:blank"><span style="background-color: transparent; color: #5f5f5f; font-family: Arial; font-size: 12px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: bold; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">Surga</span></a><span style="background-color: transparent; color: #1c1c1c; font-family: Arial; font-size: 12px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: bold; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">. </span><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 12px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;"><br class="kix-line-break" />Oleh karena itu, Allah mengusir Iblis dari surga, Dia </span><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 12px; font-style: italic; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">Azza wa Jalla</span><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 12px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;"> berfirman,</span><br /><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 12px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">“</span><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 12px; font-style: italic; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">Turunlah kamu dari surga itu; karena kamu tidak sepatutnya menyombongkan diri di dalamnya!</span><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 12px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">” [Al-A’râf/7: 13]</span><br /><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 12px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">Kesombongan itu menjadi tirai penghalang masuk surga karena menghalangi seorang hamba dari akhlaq orang-orang beriman. Orang sombong tidak menyukai untuk kaum mukminin kebaikan yang dia sukai untuk dirinya. Dia tidak mampu bersikap rendah hati dan meninggalkan hasad, dendam, dan marah. Dia juga tidak mampu manahan murka, dia tidak menerima nasehat, dan tidak selamat dari sifat merendahkan dan menggibah manusia. Tidak ada sifat yang tercela kecuali dia memilikinya.</span><br /><span style="background-color: transparent; color: #1c1c1c; font-family: Arial; font-size: 12px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: bold; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">5- Allah Tidak Mencintai Orang-Orang Yang Sombong. </span><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 12px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;"><br class="kix-line-break" />Barangsiapa yang memiliki sifat-sifatnya seperti ini, maka dia berhak mendapatkan laknat Allah, jauh dari rahmatNya, Allah memurkainya dan tidak mencintainya. Allah </span><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 12px; font-style: italic; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">Azza wa Jalla</span><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 12px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;"> berfirman,</span><br /><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 12px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">“</span><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 12px; font-style: italic; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">Maka orang-orang yang tidak beriman kepada akhirat, hati mereka mengingkari (keesaaan Allah), sedangkan mereka sendiri adalah orang-orang yang sombong. Tidak diragukan lagi bahwa sesungguhnya Allah mengetahui apa yang mereka rahasiakan dan apa yang mereka lahirkan. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong</span><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 12px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">.” [An-Nahl/16: 22-23]</span><br /><span style="background-color: transparent; color: #1c1c1c; font-family: Arial; font-size: 12px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: bold; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">6- Kesombongan Merupakan Sebab </span><span style="background-color: transparent; color: #1c1c1c; font-family: Arial; font-size: 12px; font-style: italic; font-variant: normal; font-weight: bold; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">Su-ul Khatimah </span><span style="background-color: transparent; color: #1c1c1c; font-family: Arial; font-size: 12px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: bold; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">(Keburukan Akhir Kehidupan). </span><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 12px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;"><br class="kix-line-break" />Oleh karena itu Allah memberitakan bahwa orang yang sombong dan sewenang-wenang adalah orang-orang yang Allah menutup hati mereka, sehingga mereka tidak beriman. Sehingga akhir kehidupannya buruk. Allah </span><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 12px; font-style: italic; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">Azza wa Jalla</span><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 12px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;"> berfirman,</span><br /><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 12px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">“</span><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 12px; font-style: italic; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">Demikianlah Allah mengunci mati hati orang yang sombong dan sewenang-wenang</span><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 12px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">.” [Al-Mukmin/40: 35]</span><br /><span style="background-color: transparent; color: #1c1c1c; font-family: Arial; font-size: 12px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: bold; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">7- Kesombongan Merupakan Sebab Berpaling Dari Ayat-Ayat Allah. </span><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 12px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;"><br class="kix-line-break" />Yang demikian itu karena orang yang sombong tidak bisa melihat ayat-ayat Allah yang menjelaskan dan berbicara dengan dalil-dalil yang pasti. Juga karena kesombongan itu menutupi kedua matanya, sehingga dia tidak melihat kecuali dirinya. Allah </span><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 12px; font-style: italic; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">Azza wa Jalla</span><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 12px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">berfirman,</span><br /><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 12px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">“</span><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 12px; font-style: italic; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">Aku akan memalingkan orang-orang yang menyombongkan dirinya di muka bumi</span><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 12px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">.” [Al-A’raaf/7: 146]</span><br /><span style="background-color: transparent; color: #1c1c1c; font-family: Arial; font-size: 12px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: bold; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">8- Kesombongan Merupakan Dosa Terbesar. </span><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 12px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;"><br class="kix-line-break" />Kesombongan memiliki berbagai bahaya seperti ini; maka tidak heran jika ia merupakan dosa terbesar. Nabi </span><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 12px; font-style: italic; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">Shallallahu ‘alaihi wa Sallam </span><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 12px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">bersabda,</span><br /><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 12px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;"></span></b><div style="text-align: right;">
<b id="internal-source-marker_0.6770586655475199" style="font-weight: normal;"><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 37px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">لَوْ لَمْ تَكُوْنُوْا تُذْنِبُونَ لَخِفْتُ عَلَيْكُمْ مَا هُوَ أَكْبَرُ مِنْ ذَلِكَ الْعُجْبُ الْعُجْبُ</span></b></div>
<b id="internal-source-marker_0.6770586655475199" style="font-weight: normal;"><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 12px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">“</span><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 12px; font-style: italic; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">Jika kamu tidak berbuat dosa, sungguh aku mengkhawatirkan kamu pada perkara yang lebih besar dari itu, yaitu ‘ujub, ‘ujub (kagum terhadap diri sendiri).</span><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 12px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">” [Hadist Hasan</span><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 12px; font-style: italic; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">Lighairihi</span><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 12px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">, sebagaimana di dalam </span><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 12px; font-style: italic; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">Silsilah Al-Ahadits Ash-Shahihah</span><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 12px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">, no. 658, karya Syaikh Al-Albani]</span></b></div>
<div style="background-color: transparent;">
<b id="internal-source-marker_0.6770586655475199" style="font-weight: normal;"><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 12px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;"> </span><br /><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 12px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">Sumber:</span><ol style="margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;">
<li style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 12px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; list-style-type: decimal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;"><span style="background-color: transparent; color: #1c1c1c; font-family: Arial; font-size: 12px; font-style: italic; font-variant: normal; font-weight: bold; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">At-Tawaadhu’ fii Dhauil Qur’anil Kariim was Sunnah ash-Shahiihah</span><span style="background-color: transparent; color: #1c1c1c; font-family: Arial; font-size: 12px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: bold; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;"> karya Syaikh Salim bin ‘Ied Al-Hilali </span><span style="background-color: transparent; color: #1c1c1c; font-family: Arial; font-size: 12px; font-style: italic; font-variant: normal; font-weight: bold; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">hafizhahullah, </span><span style="background-color: transparent; color: #1c1c1c; font-family: Arial; font-size: 12px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: bold; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">hlm. 35-44; Penerbit. Daar Ibnul Qayyim; Cet. 1; Th. 1410 H/1990 M</span></li>
</ol>
<div dir="ltr" style="margin-bottom: 0pt; margin-left: 54pt; margin-top: 0pt;">
<a href="http://ustadzmuslim.com/tidak-sepantasnya-seorang-manusia-menyombongkan-diri/"><span style="background-color: transparent; color: blue; font-family: Calibri; font-size: 15px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: underline; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">http://ustadzmuslim.com/tidak-sepantasnya-seorang-manusia-menyombongkan-diri/</span></a></div>
<a href="http://ustadzmuslim.com/tidak-sepantasnya-seorang-manusia-menyombongkan-diri/"><span style="background-color: transparent; color: blue; font-family: Calibri; font-size: 15px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: underline; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;"></span></a><ol start="2" style="margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;">
<li style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 12px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; list-style-type: decimal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;"><a href="http://rumaysho.com/belajar-islam/manajemen-qolbu/3273-sombong-dan-hasad-penyakit-membinasakan.html"><span style="background-color: transparent; color: blue; font-family: Calibri; font-size: 15px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: underline; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">http://rumaysho.com/belajar-islam/manajemen-qolbu/3273-sombong-dan-hasad-penyakit-membinasakan.html</span></a></li>
</ol>
</b></div>ngajikokhttp://www.blogger.com/profile/07650292908853868840noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7386222798931043460.post-50537066632211578972012-04-14T07:47:00.000-07:002012-06-18T00:00:44.584-07:00Wasiat Perpisahan Rasulullah<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://ntvirus.files.wordpress.com/2008/07/raindrop2.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="132" src="http://ntvirus.files.wordpress.com/2008/07/raindrop2.jpg" width="200" /></a></div>
<a href="http://www.majlismalamkamis.com/images/resize=29&240&500" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"></a>Materi Ngajikok oleh Bapak Husni Rois Ali tanggal 14 April 2012 di Athen Apartment 332<br />
<br />
Oleh: Ustadz Yazid bin Abdul Qadir Jawas)
<br />
<br />
<div style="text-align: justify;">
Diriwayatkan dari al-‘Irbâdh bin Sâriyah radhiyallâhu'anhu bahwa ia berkata:</div>
<div style="padding-left: 30px; text-align: justify;">
“Suatu hari
Rasûlullâh shallallâhu 'alaihi wasallam pernah shalat bersama kami,
kemudian beliau menghadap kepada kami, lalu memberikan nasehat kepada
kami dengan nasehat yang membekas pada jiwa, yang menjadikan air mata
berlinang dan membuat hati menjadi takut, maka seseorang berkata:</div>
<div style="padding-left: 60px; text-align: justify;">
‘Wahai Rasulullâh! Seolah-olah ini adalah nasehat dari orang yang akan berpisah, maka apakah yang engkau wasiatkan kepada kami?’</div>
<div style="padding-left: 30px; text-align: justify;">
Maka Rasûlullâh shallallâhu 'alaihi wasallam bersabda,</div>
<div style="padding-left: 60px; text-align: justify;">
‘Aku wasiatkan
kepada kalian agar tetap bertakwa kepada Allâh, tetaplah mendengar dan
taat, walaupun yang memerintah kalian adalah seorang budak dari
Habasyah. Sungguh, orang yang masih hidup di antara kalian
sepeninggalku, niscaya ia akan melihat perselisihan yang </div>
<a name='more'></a>banyak, maka
wajib atas kalian berpegang teguh dengan Sunnahku dan Sunnah Khulafâ
Râsyidîn yang mendapat petunjuk. Peganglah erat-erat dan gigitlah dia
dengan gigi geraham kalian. Dan jauhilah oleh kalian setiap perkara yang
baru (dalam agama), karena sesungguhnya setiap perkara yang baru itu
adalah bid‘ah, dan setiap bid‘ah itu adalah sesat.’"<br />
<div style="text-align: justify;">
<br />
<b>Takhrij Hadist</b><br />
<br />
Hadits
ini shahîh, diriwayatkan oleh Imam-imam Ahlul Hadits, di antaranya
adalah Imam Ahmad dalam Musnadnya 7/126-127, Imam Abu Dâwud no. 4607 dan
ini lafazhnya, Imam at-Tirmidzi no. 2676, Imam Ibnu Mâjah no. 42, Imam
ad-Dârimi 1/44, Imam Ibnu Hibbân dalam Shahîhnya no. 5, At-Ta’lîqâtul
Hisân dan no. 102, al-Mawârid, Imam al-Hâkim 1/95-96, Imam Ibnu Abi
‘Ashim dalam As-Sunnah no. 54-59, Imam al-Baghawi dalam Syarhus Sunnah
1/205, no. 102, Imam al-Baihaqi dalam Sunannya 10/114, Imam al-Lâlikâi
dalam Syarah Ushûl I’tiqâd Ahlis Sunnah wal Jamâ’ah 1/ 83, no. 81 dan
lain-lain.<br />
<br />
Hadits ini dishahîhkan oleh para Imam Ahlul Hadits.
Imam at-Tirmidzi rahimahullâh mengatakan, “Hadits ini hasan shahîh.”
Imam al-Bazzâr rahimahullâh mengatakan, “Hadits ini tsâbit shahîh.” Imam
Ibnu ‘Abdil Barr mengatakan, “Hadits ini tsâbit.” Imam al-Hâkim
rahimahullâh mengatakan, “Hadits ini shahîh dan tidak ada cacatnya,” dan
disetujui oleh Imam adz-Dzahabi rahimahullâh. Hadits ini dishahîhkan
juga oleh Imam al-‘Allâmah al-Muhaddits Muhammad Nâshiruddîn al-Albâni
rahimahullâh dalam Silsilah al-Ahâdîts ash-Shahîhah no. 937 dan 2735 dan
dalam Irwâ-ul Ghalîl 8/107-109, no. 2455.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br />
<b>Disyariatkannya Memberikan Nasihat</b><br />
<br />
Nabi Salallahu 'Alaihi Wassalam memberikan nasehat kepada para Sahabatnya, kemudian seorang Sahabat mengatakan:</div>
<div style="text-align: justify;">
"Wahai Rasulullâh! Nasihat ini
seakan-akan nasihat dari orang yang akan berpisah, maka apakah yang
engkau wasiatkan kepada kami?".<br />
<br />
Ini menunjukkan bahwa Nabi
Salallahu 'Alaihi Wassalam amat serius dalam memberikan nasehat tersebut
dan tidak seserius itu pada nasehat yang lainnya. Oleh karena itu, para
Sahabat paham bahwa nasehat tersebut adalah nasehat orang yang akan
berpisah, karena orang yang akan berpisah dapat mempunyai pengaruh dalam
perkataan dan perbuatan yang tidak bisa dikerjakan orang lain.
Karenanya, Nabi Salallahu 'Alaihi Wassalam memerintahkan seseorang
shalat seperti shalatnya orang yang akan berpisah, dengan demikian ia
akan mengerjakannya sesempurna mungkin.<br />
<br />
Agama adalah nasehat.
Rasulullah Salallahu 'Alaihi Wassalam bersabda yang artinya, “Agama itu
adalah nasihat, agama itu adalah nasihat, agama itu adalah nasihat.
Mereka (para Sahabat) bertanya: ‘Untuk siapa, wahai Rasulullâh?’
Rasûlullâh shallallâhu 'alaihi wasallammenjawab: ‘Untuk Allâh,
Kitab-Nya, Rasul-Nya, pemimpin kaum Muslimin atau Mukminin, dan bagi
kaum Muslimin pada umumnya.”<br />
<br />
Nasehat merupakan hak seorang
Muslim atas Muslim yang lainnya. Rasulullah Salallahu 'Alaihi Wassalam
bersabda yang artinya, “Hak orang Muslim atas Muslim lainnya ada enam.
Ditanyakan, “Apa saja keenam hak tersebut, wahai Rasulullâh?” Beliau
menjawab, “Jika engkau bertemu dengannya maka ucapkanlah salam
kepadanya, jika ia mengundangmu maka penuhilahnya, jika ia meminta
nasihat kepadamu maka nasihatilah dia, jika ia bersin kemudian memuji
Allâh maka doakan dia (dengan ucapan: yarhamukallâh), jika ia sakit maka
jenguklah, dan jika ia meninggal dunia maka antarkan (jenazah)nya.”<br />
<br />
Prinsip dalam memberikan nasehat ialah harus ikhlas semata-mata karena
Allâh Ta'ala dan mengikuti contoh Rasûlullâh shallallâhu 'alaihi
wasallam, bukan dengan membuka aib orang yang dinasehati. Sebab, orang
yang aibnya dibuka tidak akan mau menerima nasehat. Begitu juga dengan
menuduh orang lain. Orang yang dituduh, akan sulit baginya untuk
menerima nasehat karena menuduh tidaklah sama dengan memberi nasehat.
Sebaliknya juga orang yang diberikan nasehat jangan menuduh orang yang
memberikan nasehat dengan tuduhan yang jelek.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br />
<b>Keutamaan Salafush Shalih</b><br />
<br />
Perkataan al-‘Irbâdh bin Sâriyah radhiyallâhu'anhu,</div>
<div style="padding-left: 30px; text-align: justify;">
“Lalu memberikan
nasehat kepada kami dengan nasehat yang membekas pada jiwa, yang
menjadikan air mata berlinang dan membuat hati menjadi takut...”</div>
<div style="text-align: justify;">
Di dalamnya terdapat isyarat tentang
baiknya keadaan para Sahabat, bersihnya jiwa-jiwa mereka, dan selamatnya
hati-hati mereka. Mereka mengambil pelajaran dari sabda Rasûlullâh
shallallâhu 'alaihi wasallam, merasa takut tatkala mendengar firman
Allâh Ta'ala , dan ini merupakan tanda keimanan dan kebaikan. Menangis
dan rasa takut hati ketika mendengar peringatan dari firman Allâh Ta'ala
dan sabda Rasul-Nya adalah dua sifat kaum Mukminin yang dipuji oleh
Allâh Ta'ala . Seperti firman Allâh Ta'ala yang artinya,</div>
<div style="padding-left: 30px; text-align: justify;">
“Sesungguhnya
orang-orang yang beriman adalah mereka yang apabila disebut Nama Allâh
gemetar (takutlah) hatinya, dan apabila dibacakan ayat-ayat-Nya kepada
mereka, bertambah kuat imannya dan hanya kepada Rabb mereka
bertawakkal.” <br />
(Qs al-Anfâl/8:2)</div>
<div style="text-align: justify;">
Sesungguhnya orang yang menangis karena
takut kepada Allâh Ta'ala , matanya itu tidak akan disentuh api neraka.
Rasulullah Salallahu 'Alaihi Wassalam bersabda, Ada dua mata yang tidak
akan disentuh oleh api Neraka, mata yang menangis karena takut kepada
Allâh Ta'ala dan mata yang begadang untuk berjaga di jalan Allâh Ta'ala.<br />
<br />
Maksud
dari dua mata yang begadang untuk berjaga di jalan Allâh Ta'ala ialah
ketika berjuang di jalan Allâh Ta'ala melawan musuh, ia senantiasa
berjaga-jaga di perbatasan karena khawatir kaum Muslimin diserang oleh
musuh. Oleh karena itu, wajib mencintai para Sahabat radhiyallâhu'anhum,
memuliakan mereka, memohonkan ampunan dan keridhaan Allâh Ta'ala untuk
mereka, dan mengikuti contoh teladan mereka. Mereka adalah pendahulu
umat ini yang telah menyampaikan al-Qur‘ân dan Sunnah Nabi-Nya kepada
kita.</div>
<div style="text-align: justify;">
Para Ulama menjelaskan bahwa siapapun
tidak boleh mencela dan mencaci-maki para Sahabat radhiyallâhu'anhum
karena baiknya hati mereka. ‘Abdullâh bin Mas’ûd radhiyallâhu'anhu
mengatakan tentang para Sahabat Rasûlullâh shallallâhu 'alaihi wasallam,
Barangsiapa di antara kalian yang ingin mengambil teladan, hendaklah
mengambil teladan dari para Sahabat Rasûlullâh shallallâhu 'alaihi
wasallam. Karena sesungguhnya mereka adalah umat yang paling baik
hatinya, paling dalam ilmunya, paling sedikit bebannya, paling lurus
petunjuknya, dan paling baik keadaannya. Suatu kaum yang Allâh Ta'ala
telah pilih untuk menemani Nabi-Nya dan untuk menegakkan agama-Nya, maka
kenalilah keutamaan mereka serta ikutilah atsar-atsarnya karena mereka
berada di atas jalan yang lurus.<br />
<br />
Para Salafush Shalih memiliki
sekian banyak keutamaan, maka kewajiban kita adalah mencintai,
menghormati dan mengikuti jejak mereka, serta memohonkan ampunan,
rahmat, dan keridhaan Allâh Ta'ala untuk mereka. Maka dianjurkan untuk
mengucapkan radhiyallâhu ‘anhum ketika kita menyebut para Sahabat,
sebagai realisasi dari firman Allâh Ta'ala yang artinya,</div>
<div style="padding-left: 30px; text-align: justify;">
“Orang-orang yang
terdahulu lagi yang pertama-tama (masuk Islam) di antara orang-orang
Muhajirin dan Anshar serta orang-orang yang mengikuti mereka dengan
baik, Allâh ridha terhadap mereka dan mereka ridha kepada Allâh. Allâh
menyediakan bagi mereka surga-surga yang mengalir sungai-sungai di
bawahnya; mereka kekal di dalamnya selama-lamanya. Itulah kemenangan
yang besar.” <br />
(Qs at-Taubah/9:100)</div>
<div style="text-align: justify;">
<br />
Tidak boleh ada seorang pun yang
mencela dan menjelekkan para Sahabat. Nabi Salallahu 'Alaihi Wassalam
bersabda, Janganlah kalian mencaci para Sahabatku! Demi Dzat Yang diriku
berada di tangan-Nya, sungguh, jika seandainya salah seorang dari
kalian berinfak sebesar Gunung Uhud berupa emas, maka belum mencapai
nilai infak mereka meskipun (mereka infak hanya) satu mud (yaitu sepenuh
dua telapak tangan) dan tidak juga separuhnya.<br />
<br />
Karena itulah
Imam Abu Zur’ah ar-Râzi rahimahullâh (wafat th. 264 H) berkata, “Apabila
engkau melihat seseorang mencela salah seorang dari Sahabat Rasulullah
Salallahu 'Alaihi Wassalam maka ketahuilah bahwa ia adalah zindiq
(munafik). Karena sesungguhnya Rasûlullâh shallallâhu 'alaihi wasallam
itu benar, sesungguhnya al-Qur`ân itu benar, dan yang menyampaikan
al-Qur`ân kepada kita adalah mereka, para Sahabat Rasulullâh. Dan
orang-orang yang mencela itu hendak merusak persaksian kita demi
membatalkan al-Qur`ân dan Sunnah. Maka celaan itu hanyalah pantas untuk
mereka. Mereka adalah orang-orang zindiq.”<br />
<br />
Kaum Muslimin dianjurkan untuk mendoakan para Sahabat dengan doa yang terdapat di dalam al-Qur‘ân yang artinya,</div>
<div style="padding-left: 30px; text-align: justify;">
“Wahai Rabb kami,
ampunilah kami dan saudara-saudara kami yang telah beriman lebih dulu
daripada kami, dan janganlah Engkau biarkan kedengkian dalam hati kami
terhadap orang-orang yang beriman. Wahai Rabb kami, sesungguhnya Engkau
Maha Penyantun, Maha Penyayang.” <br />
(Qs al-Hasyr/59:10)</div>
<div style="text-align: justify;">
<br />
<b>Bertakwalah Kepada Allâh Ta'ala</b><br />
<br />
Sabda Rasûlullâh shallallâhu 'alaihi wasallam,</div>
<div style="padding-left: 30px; text-align: justify;">
"Aku wasiatkan kalian agar bertakwa kepada Allâh…"</div>
<div style="text-align: justify;">
Wasiat takwa adalah wasiat yang paling
mulia, wasiat yang menjamin kebahagiaan di dunia dan di akhirat bagi
orang yang berpegang teguh kepadanya. Dan wasiat takwa merupakan wasiat
Allâh Ta'ala kepada manusia generasi pertama dan akhir, sebagaimana
firman Allâh Ta'ala yang artinya,</div>
<div style="padding-left: 30px; text-align: justify;">
“Dan sungguh Kami
telah memerintahkan kepada orang yang telah diberikan kitab suci sebelum
kamu dan (juga) kepadamu agar bertakwa kepada Allâh. Tetapi jika kamu
ingkar, maka (ketahuilah) milik Allâh-lah apa yang ada di langit dan apa
yang ada di bumi dan Allâh Mahakaya, Maha Terpuji.” <br />
(Qs an-Nisâ’/4:31)</div>
<div style="text-align: justify;">
<br />
Takwa yang dimaksud menurut
penjelasan para Ulama bukan sekedar melaksanakan perintah dan menjauhi
larangan, namun harus dirinci lagi. Perintah paling besar dalam syari’at
adalah mentauhidkan Allahk dan larangan yang terbesar adalah menjauhkan
syirik.<br />
<br />
Thalq bin Habîb rahimahullâh mengatakan, “Takwa ialah
engkau melaksanakan ketaatan kepada Allâh Ta'ala dengan cahaya dari
Allâh Ta'ala karena mengharap ganjaran dari Allâh Ta'ala , dan engkau
meninggalkan perbuatan maksiat kepada Allâh Ta'ala dengan cahaya dari
Allâh Ta'ala karena takut terhadap adzab Allâh Ta'ala .<br />
<br />
Di antara
pesan Nabi Salallahu 'Alaihi Wassalam kepada kita semua ialah agar
selalu bertakwa dimana pun kita berada. Rasûlullâh shallallâhu 'alaihi
wasallam bersabda yang artinya, “Bertakwalah kepada Allâh dimana pun
engkau berada dan iringilah perbuatan buruk dengan perbuatan baik,
niscaya ia akan menghapuskannya serta bergaullah bersama manusia dengan
akhlak yang baik.</div>
<div style="text-align: justify;">
<b><br />Mendengar Dan Taat Kepada Ulil Amri (Penguasa Kaum Muslimin)</b><br />
Sabda Rasulullah Salallahu 'Alaihi Wassalam,</div>
<div style="padding-left: 30px; text-align: justify;">
"...Mendengar dan taat..."</div>
<div style="text-align: justify;">
Maksudnya, mendengar dan taat kepada
ulil amri (penguasa) kaum Muslimin. Mendengar apabila mereka berbicara
dan menaati apabila mereka memerintahkan sesuatu.<br />
<br />
Dalam surat
an-Nisâ ayat 59, Allâh Ta'ala berwasiat kepada kaum Muslimin agar mereka
menaati Allâh Ta'ala , Rasul-Nya, dan ulil amri dari kalangan kaum
Muslimin yang artinya,</div>
<div style="padding-left: 30px; text-align: justify;">
“Wahai orang-orang
yang beriman! Taatilah Allâh dan taatilah Rasul-(Nya), dan ulil amri di
antara kamu. Kemudian jika kamu berlainan pendapat tentang sesuatu maka
kembalikanlah ia kepada Allâh (al-Qur`ân) dan Rasul (Sunnahnya), jika
kamu benar-benar beriman kepada Allâh dan hari Kemudian. Yang demikian
itu lebih utama (bagimu) dan lebih baik akibatnya.” (Qs an-Nisâ’/4:59)</div>
<div style="text-align: justify;">
<br />
Rasûlullâh shallallâhu 'alaihi wasallam bersabda,</div>
<div style="padding-left: 30px; text-align: justify;">
"Tidak boleh taat
terhadap perintah yang di dalamnya terdapat maksiat kepada Allâh.
Sesungguhnya ketaatan itu hanya dalam kebajikan."</div>
<div style="text-align: justify;">
Di antara prinsip Ahlus Sunnah wal
Jama’ah adalah wajib taat kepada pemimpin kaum Muslimin selama mereka
tidak menyuruh berbuat maksiat, meskipun mereka berbuat zhalim. Karena
menaati mereka termasuk dalam ketaatan kepada Allâh Ta'ala, sedangkan
ketaatan kepada Allâh Ta'ala adalah wajib.<br />
<br />
Rasulullah Salallahu 'Alaihi Wassalam bersabda,</div>
<div style="padding-left: 30px; text-align: justify;">
"Wajib atas seorang
Muslim untuk mendengar dan taat kepada penguasa pada apa-apa yang ia
cintai atau ia benci, kecuali kalau ia disuruh untuk berbuat maksiat,
jika ia disuruh untuk berbuat maksiyat, maka tidak boleh mendengar dan
tidak boleh taat."</div>
<div style="text-align: justify;">
<br />
Imam al-Qâdhi ‘Ali bin ‘Ali bin
Muhammad bin Abil-‘Izz ad-Dimasyqi rahimahullâh (yang terkenal dengan
Ibnu Abil ‘Izz wafat th. 792 H) berkata, “Hukum menaati ulil amri adalah
wajib (selama tidak dalam kemaksiatan) meskipun mereka berbuat zhalim,
karena keluar dari ketaatan kepada mereka akan menimbulkan kerusakan
yang berlipat ganda dibanding dengan kezhaliman penguasa itu sendiri.
Bahkan bersabar terhadap kezhaliman mereka dapat melebur dosa-dosa dan
dapat melipat-gandakan pahala. Karena Allâh Ta'ala tidak akan
menguasakan mereka atas diri kita melainkan disebabkan kerusakan amal
perbuatan kita juga. Ganjaran itu bergantung pada amal perbuatan. Maka
hendaklah kita bersungguhsungguh memohon ampunan, bertaubat, dan
memperbaiki amal perbuatan. Allâh Ta'ala berfirman yang artinya, “Dan
apa saja musibah yang menimpa kamu maka adalah disebabkan oleh perbuatan
tanganmu sendiri, dan Allâh memaafkan sebagian besar (dari
kesalahankesalahan).” (Qs asy-Syûrâ/42:30) <br />
<br />
Allâh Ta'ala juga
berfirman yang artinya, “Dan demikianlah Kami jadikan sebagian
orang-orang yang zhalim itu menjadi pemimpin bagi sebagian yang lain
disebabkan apa yang mereka usahakan.” (Qs al-An’âm/6:129)<br />
<br />
Apabila rakyat ingin selamat dari kezhaliman pemimpin mereka, hendaklah mereka meninggalkan kezhaliman itu juga.”<br />
<br />
Syaikh
al-Albâni rahimahullâh berkata, “Penjelasan di atas sebagai jalan
selamat dari kezhaliman para penguasa yang ‘warna kulit mereka sama
dengan kulit kita, berbicara sama dengan bahasa kita (bahasa Arab)’
karena itu agar umat Islam selamat:</div>
<ol style="margin-left: 40px; text-align: justify;">
<li>Hendaklah kaum Muslimin bertaubat kepada Allâh Ta'ala.</li>
<li>Hendaknya mereka memperbaiki ‘akidah mereka.</li>
<li>Hendaklah mereka mendidik diri dan keluarganya di atas Islam yang
benar sebagai penerapan firman Allâh Ta'ala yang artinya, “Sesungguhnya
Allâh tidak merubah keadaan suatu kaum sebelum mereka merubah keadaan
diri mereka sendiri.” (Qs ar-Ra’d/13:11)</li>
</ol>
<div style="text-align: justify;">
<br />
Untuk menghindarkan diri dari
kezhaliman penguasa bukan dengan cara mengikuti sangkaan sebagian orang
yaitu dengan memberontak, mengangkat senjata ataupun dengan cara kudeta,
karena yang demikian itu termasuk bid’ah dan menyalahi nash-nash
syariat yang memerintahkan untuk merubah diri kita lebih dahulu. Karena
itu harus ada perbaikan kaidah dalam pembinaan, dan pasti Allâh Ta'ala
menolong hamba-Nya. Allâh Ta'ala berfirman yang artinya, “Allâh pasti
akan menolong orang yang menolong (agama)-Nya. Sungguh, Allâh
benar-benar Maha Kuat, Maha Perkasa.” (Qs al-Hajj/22:40)<br />
<br />
Imam
Ibnu Qayyim al-Jauziyyah rahimahullâh mengatakan, “Sesungguhnya di
antara hikmah Allâh Ta'ala dalam keputusan-Nya menjadikan para raja,
pemimpin, dan pelindung umat manusia berada satu jenis dengan amal
perbuatan mereka, bahkan amal perbuatan mereka seakan-akan tampak
tercermin pada pemimpin dan penguasa mereka. Jika mereka lurus, maka
akan lurus juga penguasa mereka, dan jika mereka adil, maka akan adil
pula penguasa mereka terhadap mereka, tetapi jika mereka zhalim, maka
akan zhalim pula penguasa dan pemimpin mereka. Jika tampak tipu muslihat
dan penipuan di tengah-tengah mereka, maka demikian pula yang terjadi
pada pemimpin mereka. Dan jika menolak hak-hak Allâh Ta'ala atas mereka
dan enggan memenuhinya, maka para penguasa dan pemimpin mereka pun akan
menolak hak-hak yang ada pada mereka dan kikir untuk menerapkannya pada
mereka. Dan jika dalam muamalah mereka mengambil sesuatu yang bukan
haknya dari orang-orang lemah, maka para penguasa pun akan mengambil
hal-hal yang bukan haknya serta menimpakan berbagai beban dan tugas
kepada mereka.<br />
<br />
Setiap yang mereka keluarkan (yang mereka ambil)
dari orang-orang lemah, maka akan dikeluarkan (diambil) pula oleh para
penguasa itu dari diri mereka dengan kekuatan (paksaan). Dengan demikian
amal perbuatan mereka tercermin pada amal perbuatan penguasa dan
pemimpin mereka. Dan menurut hikmah Ilâhiyyah, tidaklah diangkat seorang
pemimpin atas orang-orang jahat lagi berbuat keji, kecuali orang-orang
yang sejenis dengan mereka. Ketika pada kurun-kurun pertama merupakan
kurun yang paling baik, maka demikian itu pula para pemimpin mereka. Dan
ketika mereka mulai tercemari, maka pemimpin mereka pun mulai tercemari
pula.<br />
<br />
Dengan demikian, hikmah Allâh Ta'ala menolak jika kita di
zaman ini dipimpin oleh orang-orang seperti Mu’awiyah dan ‘Umar bin
‘Abdul ‘Aziz, apalagi orang-orang seperti Abu Bakar dan ‘Umar, tetapi
pemimpin kita itu sesuai dengan keadaan kita. Dan pemimpin orang-orang
sebelum kita pun sesuai dengan kondisi mereka. Masing-masing dari kedua
hal tersebut merupakan konsekuensi dan tuntutan hikmah Allâh Ta'ala .”<br />
<br />
Pada
masa pemerintahan ‘Ali bin Abi Thâlib radhiyallâhu'anhu ada seseorang
yang bertanya kepada beliau, “Kenapa pada zaman kamu ini banyak terjadi
pertengkaran dan fitnah, sedangkan pada zaman Abu Bakar dan ‘Umar
tidak?” ‘Ali radhiyallâhu'anhu menjawab, “Karena pada zaman Abu Bakar
dan ‘Umar yang menjadi rakyatnya adalah aku dan Sahabat yang lainnya.
Sedangkan pada zamanku yang menjadi rakyatnya adalah kalian.”<br />
<br />
Oleh
karena itu, untuk mengubah keadaan kaum Muslimin agar menjadi baik,
Allâh Ta'ala memerintahkan agar kita mengubah diri kita sendiri terlebih
dulu, bukan mengubah penguasa yang ada. Allâh Ta'ala berfirman yang
artinya, “Sesungguhnya Allâh tidak mengubah keadaan suatu kaum sebelum
mereka mengubah keadaan diri mereka sendiri.” (Qs ar-Ra’d/13:11)<br />
<br />
Kita
harus memperhatikan kewajiban mendengar dan taat kepada ulil amri. Bila
tidak, maka akan terjadi kehinaan, kekacauan, pertumpahan darah, kaum
Muslimin menjadi korban, dan lain sebagainya. Sedangkan darah kaum
Muslimin itu lebih mulia dari pada Ka’bah yang mulia dan lebih berat di
sisi Allâh Ta'ala dari pada hancurnya dunia.<br />
<br />
Rasulullah Salallahu 'Alaihi Wassalam bersabda,</div>
<div style="padding-left: 30px; text-align: justify;">
"Hancurnya dunia ini lebih ringan dosanya di sisi Allâh dari pada terbunuhnya seorang Muslim."</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>Terjadinya Perpecahan Dan Perselisihan Di Tengah Kaum Muslimin</b><br />
<br />
Sabda Rasulullah Salallahu 'Alaihi Wassalam,</div>
<div style="padding-left: 30px; text-align: justify;">
"Sungguh, orang yang masih hidup di antara kalian sepeninggalku, maka ia akan melihat perselisihan yang banyak."</div>
<div style="text-align: justify;">
Sesungguhnya perpecahan dan perselisihan dalam Islam itu tercela. Allâh Ta'ala berfirman yang artinya,</div>
<div style="padding-left: 30px; text-align: justify;">
“Dan janganlah kalian
menjadi seperti orang-orang yang bercerai-berai dan berselisih setelah
sampai kepada mereka keterangan yang jelas. Dan mereka itulah
orang-orang yang mendapat adzab yang berat." <br />
(Qs Ali ‘Imrân/3:105)</div>
<div style="text-align: justify;">
<br />
Allâh Ta'ala berfirman yang artinya:</div>
<div style="padding-left: 30px; text-align: justify;">
Sesungguhnya
orang-orang yang memecah-belah agamanya dan mereka menjadi (terpecah)
dalam golongan-golongan, sedikit pun bukan tanggung jawabmu (Muhammad)
atas mereka. Sesungguhnya urusan mereka (terserah) atas Allâh. Kemudian
Dia akan memberitahukan kepada mereka apa yang telah mereka perbuat. <br />
(Qs al-An’âm/6:159)</div>
<div style="text-align: justify;">
<br />
Syaikh ‘Abdurrahmân bin Nâshir
as-Sa’di rahimahullâh mengatakan, “Ayat ini menjelaskan bahwa agama
Islam memerintahkan untuk berjama’ah dan bersatu serta melarang
perpecahan dan perselisihan dalam prinsip agama, bahkan dalam setiap
permasalahan agama, baik yang pokok maupun cabangnya.”<br />
<br />
Rasûlullâh shallallâhu 'alaihi wasallam bersabda,</div>
<div style="padding-left: 30px; text-align: justify;">
"Ketahuilah,
sesungguhnya orang-orang Ahlul Kitab sebelum kalian telah berpecah-belah
menjadi 72 golongan. Sesungguhnya umat Islam akan berpecah-belah
menjadi 73 golongan, 72 golongan tempatnya di neraka dan hanya satu
golongan di Surga, yaitu al-Jama’âh."</div>
<div style="text-align: justify;">
Dalam riwayat lain disebutkan:</div>
<div style="padding-left: 30px; text-align: justify;">
"Semua golongan tersebut tempatnya di Neraka, kecuali satu (yaitu) yang aku dan para Sahabatku berjalan di atasnya."</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>Jalan Selamat Dari Perpecahan Dan Perselisihan</b></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman"; font-size: 12pt;"> </span>Jalan
selamat dari perpecahan dan perselisihan adalah dengan berpegang teguh
kepada al-qur-an dan as-sunnah menurut pemahaman salafush shalih. Sabda
Rasûlullâh shallallâhu 'alaihi wasallam,</div>
<div style="padding-left: 30px; text-align: justify;">
"Maka wajib atas kalian berpegang teguh kepada Sunnahku dan Sunnah Khulafâur Râsyidin yang mendapat petunjuk."</div>
<div style="text-align: justify;">
Sabda beliau Salallahu 'Alaihi Wassalam
di atas terdapat perintah untuk berpegang teguh dengan Sunnah Rasûlullâh
shallallâhu 'alaihi wasallam dan Sunnah Khulafâur Râsyidin sepeninggal
beliau. Sunnah adalah jalan yang dilalui, termasuk di dalamnya berpegang
teguh kepada keyakinan-keyakinan, perkataan-perkataan, dan perbuatan
perbuatan Nabi Salallahu 'Alaihi Wassalam dan para Khulafâur Râsyidin.
Itulah Sunnah yang paripurna. Oleh karena itu, generasi Salaf dahulu
tidak menamakan Sunnah, kecuali kepada apa saja yang mencakup ketiga
aspek tersebut. Hal ini diriwayatkan dari al-Hasan, al-Auzâ’i, dan
Fudhail bin ‘Iyâdh.<br />
<br />
Keempat Khalifah tersebut disebut Râsyidîn
karena mereka mengetahui kebenaran dan memutuskan segala perkara dengan
kebenaran. Râsyîd adalah lawan kata dari ghâwi. Ghâwi ialah orang yang
mengetahui kebenaran, namun mengamalkan kebalikannya. Sedangkan kata
Mahdiyyîn maksudnya adalah Allâh Ta'ala membimbing mereka kepada
kebenaran dan tidak menyesatkan mereka darinya. Jadi, manusia terbagi
menjadi tiga: râsyid, ghâwi, dan dhâll.<br />
<br />
Râsyid ialah orang yang
mengetahui kebenaran dan mengikutinya. Dhâll ialah orang yang tidak
mengetahui kebenaran secara total. Jadi, seluruh orang râsyid itu ialah
orang yang mendapatkan petunjuk, dan orang yang diberi petunjuk dengan
petunjuk paripurna ialah orang yang râsyid (mendapatkan petunjuk),
karena petunjuk hanya sempurna dengan mengetahui kebenaran dan
mengamalkannya.<br />
<br />
Perintah Nabi Salallahu 'Alaihi Wassalam untuk
mengikuti Sunnah beliau dan Sunnah Khulafâ Râsyidin setelah perintah
mendengar dan taat kepada ulil amri adalah bukti bahwa Sunnah para
Khulafâur Râsyidin harus diikuti seperti halnya mengikuti Sunnah Nabi
Salallahu 'Alaihi Wassalam . Ini tidak berlaku bagi Sunnah para pemimpin
selain Khulafâ Râsyidin.<br />
<br />
Ini menunjukkan bahwa kita wajib
berpegang kepada al-Qur‘ân dan Sunnah menurut pemahaman Salafush Shalih.
Selain itu, kita diwajibkan mengikuti manhaj para Salafush Shalih
karena Allâh Ta'ala menyebutkan dalam al-Qur‘ân tentang wajibnya kita
mengikuti mereka. <br />
<br />
Allâh Ta'ala berfirman yang artinya,</div>
<div style="padding-left: 30px; text-align: justify;">
“Maka jika mereka
beriman sebagaimana kamu telah beriman, sungguh, mereka telah mendapat
petunjuk; dan jika mereka berpaling, sesungguhnya mereka berada<br />
dalam permusuhan (dengan kamu). Maka Allâh akan memelihara kamu dari mereka. dan Dialah yang Maha Mendengar, Maha Mengetahui.” <br />
(Qs al-Baqarah/2:137)</div>
<div style="text-align: justify;">
<br />
Allâh Ta'ala berfirman yang artinya,</div>
<div style="padding-left: 30px; text-align: justify;">
“Dan barangsiapa
menentang Rasul (Muhammad) setelah jelas kebenaran baginya, dan
mengikuti jalan selain jalan orang-orang Mukmin, Kami biarkan dia dalam
kesesatan yang telah dilakukannya itu dan akan Kami masukkan dia ke
dalam neraka Jahannam, dan itu seburuk-buruk tempat kembali. <br />
(Qs an-Nisâ’/4:115)</div>
<div style="text-align: justify;">
<br />
Kita berpegang dengan pemahaman
Salaf, mengikuti jejak Salafus Shalih, dengan tujuan ingin selamat dunia
akhirat dan ingin masuk Surga, bukan untuk mencari kedudukan, harta,
dan ketenaran. Kita mengikuti jejak mereka supaya selamat di dunia dan
di akhirat dan agar Allâh Ta'ala memasukkan kita ke dalam Surga-Nya,
bukan untuk memperoleh kesenangan dunia, harta, jabatan, maupun
kekuasaan.<br />
<br />
Kita wajib mengikuti jejak Salafush Shalih karena
mereka adalah khairun nâs (sebaik-baik manusia), dan khairu hâdzhihil
ummah (dan sebaik-baik umat ini).<br />
<br />
Rasûlullâh shallallâhu 'alaihi wasallam bersabda,</div>
<div style="padding-left: 30px; text-align: justify;">
"Sebaik-baik manusia
adalah pada masaku ini (yaitu masa para Sahabat), kemudian yang
sesudahnya (masa Tâbi’in), kemudian yang sesudahnya (masa Tâbi’ut<br />
Tâbi’în)."</div>
<div style="text-align: justify;">
<br />
Mengenai berpegang kepada al-Qur‘ân
dan Sunnah dengan pemahaman Salafush Shalih ini, Nabi Salallahu 'Alaihi
Wassalam bukan hanya menyuruh berpegang saja. Tetapi menyuruh kita agar
memegangnya dengan sangat kuat dan erat sehingga beliau mengungkapkannya
melalui sabda beliau,</div>
<div style="padding-left: 30px; text-align: justify;">
"Gigitlah sunnah itu dengan gigi geraham kalian."</div>
<div style="text-align: justify;">
<br />
Sabda beliau merupakan kiasan tentang
kuatnya berpegang teguh kepada Sunnah. Hal itu karena sudah begitu
banyaknya fitnah dan syubhat yang ada. Kadang-kadang ada orang berpegang
pada manhaj Salaf lalu keluar dari manhaj Salaf karena banyaknya
fitnah, syubhat, dan syahwat. Fitnah terbagi menjadi dua: fitnah syahwat
dan syubhat. Fitnah syubhat ialah fitnah yang terkait dengan pemahaman,
aliran, kelompok, firqah, keyakinan, dan lainnya. Sedangkan fitnah
syahwat ialah yang berkenaan dengan harta, wanita, jabatan, kedudukan,
kekuasaan, dan lain sebagainya.<br />
<br />
Al-Imam Ibnul Qayyim rahimahullâh
mengatakan, “Rasûlullâh shallallâhu 'alaihi wasallam telah
menggabungkan Sunnah Sahabatnya dengan Sunnahnya, dan memerintahkan
untuk mengikutinya seperti memerintahkan untuk mengikuti Sunnahnya,
sampai-sampai beliau memerintahkan agar menggigitnya dengan gigi
geraham. Dan ini meliputi apa yang mereka fatwakan dan apa yang mereka
contohkan walaupun sebelumnya Nabi Salallahu 'Alaihi Wassalam tidak
melakukannya.<br />
<br />
Hal ini juga meliputi apa yang mereka fatwakan
secara keseluruhan atau sebagian besar dari mereka atau sebagian mereka
saja karena Rasûlullâh shallallâhu 'alaihi wasallam mengaitkannya dengan
apa yang disunnahkan (dicontohkan) oleh Khulafâ Râsyidin. Dan sudah
dimaklumi, jika mereka mencontohkan hal itu pada saat yang bersamaan,
maka bisa diketahui bahwa Sunnah tiap orang dari mereka (Sahabat) pada
masa beliau Salallahu 'Alaihi Wassalam adalah termasuk Sunnah Khulafâur
Râsyidin.”<br />
<br />
Hadits ini sebagai pukulan keras yang menghujam di
kepala para ahlul bid’ah yang menyelisihi manhaj Salaf, karena hal ini
ditunjukkan oleh beberapa hal:<br />
<br />
<b>Pertama: </b><br />
Rasûlullâh
shallallâhu 'alaihi wasallam menggabungkan Sunnah Khulafâur Râsyidin,
yaitu pemahaman Salaf, dengan Sunnah beliau. Ini menunjukkan bahwa Islam
tidak bisa dipahami kecuali dengan manhaj Salaf.<br />
<br />
<b>Kedua: </b><br />
Beliau
Salallahu 'Alaihi Wassalam menjadikan Sunnah Khulafâur Râsyidin sebagai
Sunnah beliau, beliau mengatakan, “Gigitlah ia dengan gigi geraham.”
Dan tidak mengatakan, “Gigitlah keduanya dengan gigi geraham.” Dengan
demikian jelaslah bahwa Sunnah Khulafâ`ur Râsyidin termasuk Sunnah
beliau Salallahu 'Alaihi Wassalam.<br />
<br />
<b>Ketiga: </b><br />
Beliau
menghadapkan (menjadikan berlawanan) semua itu dengan peringatan
terhadap bid’ah, maka hal ini menunjukkan setiap yang menyelisihi manhaj
Salaf berarti ia terjerumus dalam bid’ah tanpa ia sadari.<br />
<br />
<b>Keempat: </b><br />
Beliau
menjadikan hal itu (manhaj Salaf) sebagai solusi dari perselisihan dan
kebid’ahan, barangsiapa yang berpegang teguh kepada Sunnah Rasûlullâh
shallallâhu 'alaihi wasallam dan Sunnah Khulafâ‘ur Râsyidin maka ia
termasuk dalam golongan yang selamat kelak di hari Kiamat.<br />
<br />
<b>Kelima: </b><br />
Beliau
tidak menjadikan Sunnahnya dan Sunnah Khulafâ Râsyidin dalam
perselisihan yang banyak itu. Hal ini menunjukkan bahwa semuanya itu
berasal dari Allâh Ta'ala , karena terjadinya perselisihan yang banyak
tidak mungkin dari Allâh Ta'ala, sebagaimana dalam firman-Nya yang
artinya,</div>
<div style="padding-left: 30px; text-align: justify;">
“Sekiranya (al-Qur`ân) itu bukan dari Allâh, pasti mereka menemukan banyak hal yang bertentangan di dalamnya.” <br />
(Qs an-Nisâ’/4:82)</div>
<div style="text-align: justify;">
<br />
Dari poin-poin yang berkaitan ini
maka jelaslah bahwa jalan keselamatan dari perselisihan dan perpecahan
serta jalan untuk melindungi kehidupan dari kesesatan hawa nafsu dan
rusaknya syubhat dan syahwat adalah dengan memahami Sunnah Rasûlullâh
shallallâhu 'alaihi wasallam dengan pemahaman mereka. Karena mereka
telah mendapat bagian melimpah dari Sunnah tersebut, mereka berhasil
menempati posisi terdepan dan memimpin masa, sehingga tidak menyisakan
kesempatan bagi generasi setelahnya untuk menyusul dan menyamai mereka
karena mereka berhenti di atas petunjuk, telah dicukupkan dengan ilmu,
dan dengan ketajaman pandangan mereka melihat Sunnah Rasûlullâh
shallallâhu 'alaihi wasallam menjadi sesuatu yang paling agung di hati
mereka, paling hebat dalam jiwa mereka.<br />
<br />
Jika Rasûlullâh
shallallâhu 'alaihi wasallam mengajak mereka pada suatu perintah,
secepatnya mereka segera memenuhinya baik beramai-ramai maupun
sendiri-sendiri. Mereka segera membawa jiwa raganya untuk melaksanakan
perintah tersebut tanpa perlu bertanya tentang dalil atau buktinya.<br />
<br />
Oleh
karena itu, mereka adalah orang yang paling berhak terhadap Rasûlullâh
shallallâhu 'alaihi wasallam dan Sunnahnya, baik dalam pemahaman,
pengamalan, maupun dakwah. Dan yang wajib bagi orang setelah mereka
adalah berpegang teguh kepada manhaj mereka, agar bisa bersambung dengan
Rasûlullâh shallallâhu 'alaihi wasallam dan agama Allâh Ta'ala . Jika
tidak, maka ia bagaikan pohon buruk yang tercabut dari dalam tanah dan
ia tidak memiliki ketetapan.26<br />
<br />
Nabi Salallahu 'Alaihi Wassalam
mengabarkan tentang akan terjadinya perpecahan dan perselisihan pada
umatnya, kemudian Rasulullah Salallahu 'Alaihi Wassalam memberikan jalan
keluar agar selamat dunia dan akhirat yaitu dengan mengikuti Sunnahnya
dan Sunnah para Sahabat. Hal ini menunjukkan wajibnya mengikuti
Sunnahnya (Sunnah Nabi Salallahu 'Alaihi Wassalam) dan Sunnah para
Sahabatnya radhiyallâhu'anhum.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>Jauhilah Perbuatan Bid’ah!</b><br />
<br />
Sabda Rasûlullâh shallallâhu 'alaihi wasallam,</div>
<div style="padding-left: 30px; text-align: justify;">
"Dan jauhilah oleh
kalian perkara-perkara yang baru (dalam agama), karena sesungguhnya
setiap perkara yang baru itu adalah bid‘ah."</div>
<div style="text-align: justify;">
Yang dimaksud di sini adalah
perkara-perkara baru yang diada-adakan dalam urusan agama, bukan dalam
urusan dunia. Sebab, perkara-perkara baru yang diada-adakan dalam urusan
dunia ada yang bermanfaat dan itu merupakan kebaikan dan ada pula yang
berbahaya dan itu merupakan keburukan. Sedangkan perkara-perkara baru
yang diada-adakan dalam agama adalah buruk. Allâh Ta'ala berfirman yang
artinya,</div>
<div style="padding-left: 30px; text-align: justify;">
“Pada hari ini telah
Aku sempurnakan untuk kamu agamamu, dan telah Aku cukupkan kepadamu
nikmat-Ku, dan telah Aku ridhai Islam itu jadi agama bagimu.” <br />
(Qs al-Mâ`idah/5:3)</div>
<div style="text-align: justify;">
<br />
Rasûlullâh shallallâhu 'alaihi wasallam bersabda,</div>
<div style="padding-left: 30px; text-align: justify;">
"Tidak tertinggal
sesuatu pun yang mendekatkan ke Surga dan menjauhkan dari Neraka,
kecuali telah dijelaskan semuanya kepada kalian."</div>
<div style="text-align: justify;">
<br />
Dalam hadits di atas disebutkan, “Setiap perkara yang baru adalah bid’ah” maka apakah yang dimaksud dengan bid’ah?</div>
<div style="text-align: justify;">
<br />
<b>Definisi Bid’ah</b><br />
<br />
Imam asy-Syâthibi rahimahullâh (wafat th. 790 H) mengatakan,</div>
<div style="padding-left: 30px; text-align: justify;">
"Bid’ah adalah cara
baru dalam agama yang dibuat menyerupai syari’at dengan maksud untuk
berlebih-lebihan dalam beribadah kepada Allâh Ta'ala."</div>
<div style="text-align: justify;">
<br />
Artinya, bid’ah adalah cara baru
yang dibuat tanpa ada contoh dari syari’at. Sebab, bid’ah adalah sesuatu
yang keluar dari apa yang telah ditetapkan dalam syari’at.<br />
<br />
Ungkapan
“menyerupai syari’at” sebagai penegasan bahwa sesuatu yang diada-adakan
dalam agama itu pada hakekatnya tidak ada dalam syari’at, bahkan
bertentangan dengan syari’at dari beberapa sisi, seperti mengharuskan
cara dan bentuk tertentu yang tidak ada dalam syari’at. Juga
mengharuskan ibadah-ibadah tertentu yang dalam syari’at tidak ada
ketentuannya.<br />
<br />
Ungkapan “untuk berlebih-lebihan dalam beribadah
kepada Allâh Ta'ala“, adalah pelengkap makna bid’ah. Sebab, demikian
itulah tujuan para pelaku bid’ah, yaitu menganjurkan untuk tekun
beribadah, karena manusia diciptakan Allâh Ta'ala hanya untuk beribadah
kepada-Nya sebagaimana firman Allâh Ta'ala yang artinya,<br />
<br />
“Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka beribadah kepada-Ku.” <br />
(Qs adz-Dzâriyât/51:56)<br />
<br />
Seakan-akan
orang yang membuat bid’ah melihat bahwa maksud dalam membuat bid’ah
adalah untuk beribadah sebagaimana maksud ayat tersebut. Dia merasa
bahwa apa yang telah ditetapkan dalam syari’at tentang undang-undang dan
hukum-hukum belum mencukupi sehingga dia berlebih-lebihan dan
menambahkan serta mengulang-ulanginya.<br />
<br />
Imam al-Hâfizh Ibnu Rajab
al-Hanbali rahimahullâh (wafat th. 795 H) mengatakan, “Yang dimaksud
dengan bid’ah adalah apa yang tidak memiliki dasar hukum dalam ajaran
syari’at yang menunjukkan keabsahannya. Adapun yang memiliki dasar dalam
syari’at yang menunjukkan kebenarannya, maka secara syari’at tidaklah
dikatakan sebagai bid’ah, meskipun secara bahasa dikatakan bid’ah. Maka
setiap orang yang membuat-buat sesuatu lalu menisbatkannya kepada ajaran
agama, namun tidak memiliki landasan dari ajaran agama yang bisa
dijadikan sandaran, berarti itu adalah kesesatan. Ajaran Islam tidak ada
hubungannya dengan bid’ah semacam itu. Tak ada bedanya antara perkara
yang berkaitan dengan keyakinan, amalan ataupun ucapan, lahir maupun
bathin.<br />
<br />
Terdapat beberapa riwayat dari sebagian Ulama Salaf yang
menganggap baik sebagian perbuatan bid’ah, padahal yang dimaksud tidak
lain adalah bid’ah secara bahasa, bukan menurut syari’at.<br />
<br />
Contohnya
adalah ucapan ‘Umar bin al-Khaththâb radhiyallâhu'anhu ketika beliau
mengumpulkan kaum Muslimin untuk melaksanakan shalat malam di bulan
Ramadhan (shalat Tarawih) dengan mengikuti satu imam di masjid. Ketika
beliau radhiyallâhu'anhu keluar, dan melihat mereka shalat berjamaah.
Maka, beliau radhiyallâhu'anhu berkata, “Sebaik-baik bid’ah adalah yang
semacam ini.”<br />
<br />
Tidak diragukan lagi bahwa setiap bid’ah dalam
agama adalah sesat dan haram, berdasarkan sabda Nabi Salallahu 'Alaihi
Wassalam yang artinya,<br />
<br />
“Jauhilah oleh kalian perkara-perkara yang baru. Karena setiap perkara yang baru adalah bid’ah, dan setiap bid’ah adalah sesat.”<br />
<br />
Juga sabda beliau Salallahu 'Alaihi Wassalam yang artinya,<br />
<br />
“Barangsiapa yang mengada-adakan dalam urusan (agama) kami ini, sesuatu yang bukan bagian darinya, maka ia tertolak".<br />
<br />
Kedua
hadits di atas menunjukkan bahwa perkara baru yang dibuat-buat dalam
agama ini adalah bid’ah, dan setiap bid’ah itu sesat dan tertolak.
Bid’ah dalam agama itu diharamkan. Namun tingkat keharamannya
berbeda-beda tergantung jenis bid’ah itu sendiri.<br />
<br />
Rasûlullâh shallallâhu 'alaihi wasallam juga bersabda,<br />
<br />
"Barangsiapa yang mengerjakan suatu amalan yang tidak didasari atas perintah kami maka amalannya tertolak".<br />
<br />
Rasûlullâh
shallallâhu 'alaihi wasallam sendiri yang mengatakan amalan bid’ah itu
tertolak karena tidak terpenuhinya salah satu syarat dari dua syarat
diterimanya ibadah, yaitu mutâba’ah (mengikuti contoh Rasûlullâh
shallallâhu 'alaihi wasallam). <br />
<br />
Syarat diterimanya ibadah ada
dua: pertama, niat ikhlas karena Allâh Ta'ala dan kedua, sesuai dengan
Sunnah; yakni sesuai dengan Kitab-Nya atau yang dijelaskan Rasul-Nya dan
Sunnahnya.<br />
<br />
Jika salah satunya tidak dipenuhi, maka amalnya
tersebut tidak bernilai shalih dan tertolak, hal ini ditunjukkan dalam
firman-Nya yang artinya :</div>
<div style="padding-left: 30px; text-align: justify;">
"Barangsiapa
mengharap perjumpaan dengan Rabb-nya, maka hendaklah dia mengerjakan
amal shalih dan janganlah dia mempersekutukan dengan sesuatu pun dalam
beribadah kepada Rabb-nya".<br />
(Qs al-Kahfi/18:110)</div>
<div style="text-align: justify;">
<br />
Dalam ayat ini, Allâh Ta'ala
memerintahkan agar menjadikan amal itu bernilai shalih, yaitu sesuai
dengan Sunnah Rasûlullâh shallallâhu 'alaihi wasallam, kemudian
memerintahkan agar orang yang mengerjakan amal shalih itu mengikhlaskan
niatnya karena Allâh Ta'ala semata, tidak menghendaki selain-Nya.<br />
<br />
Al-Hâfizh
Ibnu Katsîr rahimahullâh berkata dalam tafsirnya, “Inilah dua landasan
amalan yang diterima: Pertama, ikhlas karena Allâh Ta'ala dan Kedua,
sesuai dengan Sunnah Rasûlullâh shallallâhu 'alaihi wasallam.”<br />
<br />
Menjelaskan
tentang bahaya bid’ah dan ahlul bid’ah kepada umat tidaklah termasuk
memecah-belah persatuan kaum Muslimin, bahkan menjelaskan bahaya bid’ah
dan membantah ahlul bid’ah termasuk dalam kategori jihad. Syaikhul Islam
Ibnu Taimiyyah rahimahullâh berkata,<br />
<br />
“Orang yang membantah ahlul
bid’ah adalah mujahid, sampai Yahya bin Yahya berkata, ‘Membela Sunnah
Nabi Salallahu 'Alaihi Wassalam lebih utama daripada jihad (fî
sabîlillâh).’”</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>Setiap Bid’ah Adalah Sesat</b><br />
<br />
Sabda Rasûlullâh shallallâhu 'alaihi wasallam,</div>
<div style="padding-left: 30px; text-align: justify;">
"Dan setiap bid’ah adalah sesat"</div>
<div style="text-align: justify;">
Sabda beliau di atas termasuk dari
jawâmi’ul kalim beliau di mana tidak ada sesuatu pun yang keluar
darinya, dan merupakan kaidah agung dalam prinsip-prinsip agama. Sabda
beliau tersebut mirip dengan sabda beliau, Barangsiapa yang mengada-ada
dalam urusan (agama) kami ini, sesuatu yang bukan bagian darinya, maka
ia tertolak.<br />
<br />
Jadi, siapa saja yang mengada-adakan perkara-perkara
baru dan menisbatkannya kepada agama padahal tidak memiliki landasan
hukum di agama, maka itu merupakan kesesatan dan agama berlepas diri
darinya, baik dalam masalah keyakinan, perbuatan, atau perkataan yang
tampak maupun perkataan yang tersembunyi.<br />
<br />
Imam Mâlik bin Anas radhiyallâhu'anhu mengatakan:<br />
<br />
"Barangsiapa
yang mengadakan suatu bid’ah dalam Islam yang ia pandang hal itu baik
(bid’ah hasanah), maka sungguh dia telah menuduh Nabi Muhammad Salallahu
'Alaihi Wassalam mengkhianati risalah agama ini. Karena sesungguhnya
Allâh Ta'ala telah berfirman: “Pada hari ini telah Aku sempurnakan
agamamu untukmu...” (Qs al-Mâ`idah/5:3) Maka, sesuatu yang pada hari itu
(pada masa beliau masih hidup) bukanlah ajaran agama, maka hari ini pun
sesuatu itu bukanlah ajaran agama."<br />
<br />
Maksud dari kullu bid'ah
adalah semua bid’ah. Tidak ada kata kullu bid'ah yang bermakna sebagian
bid’ah. Apakah Sebagian sesat dan sebagian tidak??!!.<br />
<br />
Apabila kita bawakan hadits yang lain, yang diriwayatkan oleh Imam an-Nasâ‘i, dari Sahabat Jâbir radhiyallâhu'anhu:<br />
<br />
"Setiap bid’ah adalah sesat dan setiap kesesatan tempatnya di Neraka."<br />
<br />
Maka
akankah mereka mengatakan bahwa ada kesesatan yang tempatnya di Surga??
Semua kesesatan tempatnya adalah Neraka. Kullu dhalâlah fin naar,
artinya setiap kesesatan tempatnya di Neraka. Kullu bid’atin dhalâlah,
artinya setiap bidah adalah sesat. Sama-sama menggunakan kata kullu. Ada
sebagian orang yang memahami kata kullu dalam “kullu bid'atin dhalâlah"
itu sebagian bid’ah, tetapi ketika mereka mengartikan “kullu dhalâlatin
finnâr” tidak diartikan sebagian kesesatan tempatnya di Neraka, tetapi
semua kesesatan tempatnya di Neraka. Inilah cara berfikir mereka yang
kontradiksi. <br />
<br />
Sabda Nabi Salallahu 'Alaihi Wassalam juga difahami
Sahabat demikian, yaitu semua perbuatan bid’ah dalam agama adalah
sesat. ‘Abdullâh bin Mas’ûd radhiyallâhu'anhu berkata,<br />
<br />
"Hendaklah
kalian mengikuti dan janganlah kalian berbuat bid’ah. Sungguh kalian
telah dicukupi (dengan Islam ini), dan setiap bid’ah adalah sesat.<br />
<br />
‘Abdullâh bin ‘Umar radhiyallâhu'anhu berkata,<br />
<br />
"Setiap bid’ah itu sesat, meskipun manusia memandang baik."<br />
<br />
Imam
Abu Muhammad al-Hasan bin ‘Ali bin Khalaf al-Barbahâri rahimahullâh
(beliau adalah Imam Ahlus Sunnah wal Jamâ’ah pada zamannya, wafat th.
329 H) berkata: <br />
<br />
“Jauhilah setiap perkara bid’ah sekecil apa pun,
karena bid’ah yang kecil lambat laun akan menjadi besar. Demikian pula
kebid’ahan yang terjadi pada umat ini berasal dari perkara kecil dan
remeh yang mirip kebenaran sehingga banyak orang terpedaya dan terkecoh,
lalu mengikat hati mereka sehingga susah untuk keluar dari jeratannya
dan akhirnya mendarah daging lalu diyakini sebagai agama. Tanpa
disadari, pelan-pelan mereka menyelisihi jalan lurus dan keluar dari
Islam.”<br />
<br />
Imam Sufyân ats-Tsauri rahimahullâh (wafat th. 161 H) berkata,<br />
<br />
"Perbuatan
bid’ah lebih dicintai oleh Iblis daripada kemaksiatan. Pelaku
kemaksiatan masih mungkin ia untuk bertaubat dari kemaksiatannya
sedangkan pelaku kebid’ahan sulit untuk bertaubat dari kebid’ahannya."<br />
<br />
Di antara contoh bid’ah yang dianggap baik oleh manusia antara lain:</div>
<ol style="margin-left: 40px; text-align: justify;">
<li style="text-align: justify;">Bid’ah Khawârij, yaitu memberontak kepada penguasa kaum Muslimin yang zhalim dan mengkafirkan pelaku dosa besar.</li>
<li>Bid’ah Syi’ah, yaitu meyakini bahwa mushaf kaum Muslimin adalah
kurang dan yang benar adalah mushaf yang ada pada mereka yang disebut
dengan mushaf Fathimah, nikah mut’ah (kawin kontrak), mengkafirkan para
Sahabat, dan lainnya.</li>
<li>Bid’ah Jahmiyah, yaitu mengingkari sifat-sifat Allâh Ta'ala,
mengatakan bahwa al-Qur‘ân adalah makhluk, meyakini bahwa Allâh Ta'ala
ada di mana-mana, dan<br />lain-lain.</li>
<li>Bid’ah Murji’ah, yaitu mereka berpendapat bahwa amal tidak masuk dalam iman, iman tidak bertambah dan berkurang, dan lain-lain.</li>
<li>Bid’ah Mu’tazilah, yaitu mereka mengatakan bahwa pelaku dosa besar
berada di satu kedudukan di antara dua kedudukan yakni tidak Muslim
tidak juga kafir, dan lain-lain.</li>
<li>Bid’ah kaum Shufi dan para penyembah kubur, yaitu tawasul dengan
kuburan dan orang shalih yang telah meninggal dunia, dzikir berjama’ah,
dan lain-lain.</li>
<li>Merayakan maulid (hari kelahiran) Nabi Muhammad Salallahu 'Alaihi Wassalam.</li>
<li>Merayakan Isrâ’ Mi’râj.</li>
<li>Merayakan tahun baru Hijriyyah.</li>
<li>Tahlilan dan mengirimkan pahala bacaan al-Qur‘ân kepada orang yang sudah mati.</li>
<li>Shalat Nishfu Sya’ban.</li>
<li>Dan bid’ah-bid’ah lainnya yang sangat banyak.</li>
</ol>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>Setiap Kesesatan Tempatnya Di Neraka</b></div>
<div style="text-align: justify;">
Dalam riwayat an-Nasâ‘i dari Jâbir bin ‘Abdillâh radhiyallâhu'anhu, Rasûlullâh shallallâhu 'alaihi wasallam bersabda,</div>
<div style="padding-left: 30px; text-align: justify;">
"Dan setiap kesesatan tempatnya di Neraka."</div>
<div style="text-align: justify;">
Yang harus diperhatikan mengenai hadits
ini bahwa kita tidak boleh memastikan orang yang berbuat bid’ah dan
maksiat itu tempatnya di Neraka. Kita tidak punya hak sama sekali.
Sebagaimana kita juga tidak boleh memastikan orang yang berbuat ketaatan
kepada Allâh Ta'ala, tempatnya di Surga. Kecuali orang-orang yang telah
ditentukan oleh Allâh Ta'ala dan Rasul-Nya Salallahu 'Alaihi Wassalam.<br />
<br />
Sabda
beliau di atas merupakan ancaman yang terdapat di dalam banyak hadits
dan ayat al-Qur‘ân sebagaimana yang disebutkan oleh para Ulama. Artinya
orang yang melakukan perbuatan bid’ah diancam masuk Neraka. Adapun
memastikan dia masuk Neraka, maka tidak boleh dilakukan dan sangat
berbahaya. Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah rahimahullâh mengatakan,
“Seseorang yang berilmu terkadang menyebutkan ancaman terhadap sesuatu
yang dipandangnya sebagai perbuatan dosa, padahal dia mengetahui bahwa
orang yang menakwilnya diampuni dan tidak terkena ancaman. Tetapi dia
menyebutkan hal itu untuk menjelaskan bahwa perbuatan dosa mengakibatkan
mendapatkan siksa. Dia hanya mengingatkan untuk menghalangi manusia
dari perbuatan yang dipandangnya sebagai dosa.”<br />
<br />
Beliau
rahimahullâh juga berkata, “Karena nash-nash ancaman bentuknya umum,
maka kita tidak menyatakan dengannya kepada orang tertentu bahwa dia
termasuk penghuni Neraka. Sebab memungkinkan tidak berlakunya hukum yang
ditetapkan pada orang yang melakukannya karena adanya penghalang yang
kuat seperti taubat, atau kebaikan-kebaikan yang menghapuskan keburukan,
atau musibah-musibah yang menghapuskan dosa, atau syafa’at yang
diterima, dan lain-lain.”<br />
<br />
Maka sabda Rasûlullâh shallallâhu
'alaihi wasallam, “Setiap kesesatan tempatnya di Neraka,” adalah sifat
bagi amal yang dilakukan seseorang dan sifat bagi buah amal yang
dilakukannya, jika tidak disusuli dengan taubat dan meninggalkannya.<br />
<br />
Kemudian
sabda beliau Salallahu 'Alaihi Wassalam, “...di Neraka.” Tidak
mengharuskan kekal di dalam Neraka atau berada lama di dalamnya. Tetapi
seseorang masuk Neraka sesuai maksiat yang dilakukannya, baik bentuknya
bid’ah maupun selainnya.<br />
<br />
Berdasarkan hal ini, berlaku hukum lain,
yaitu menghalalkan sesuatu yang diharamkan agama. Barangsiapa
menghalalkan suatu bid’ah atau selainnya dari perbuatan maksiat dengan
menghalalkan dalam hatinya padahal dia mengetahui dan mengakui bahwa
sesuatu yang dilakukan tidak memiliki dasar dalam Sunnah, bahkan dia
mengetahui bahwa tindakannya itu merupakan bentuk “mengoreksi” syariat
maka ketika itu ia berada di dalam Neraka karena dia kufur.<br />
<br />
Imam
ath-Thahawi rahimahullâh dalam kitab ‘akidahnya (hlm. 316-disertai
syarah Ibnu Abil ‘Izz) mengatakan, “Kita tidak mengkafirkan seorang pun
dari Ahlul Kiblat (kaum Muslimin) karena perbuatan dosa selama ia tidak
menghalalkannya.”<br />
<br />
Dan tidak diragukan lagi bahwa bid’ah adalah
dosa yang sangat jelas dan maksiat yang sangat nyata. Dan dalil-dalil
yang mengecamnya dan memerintahkan untuk menjauhinya sangat banyak
sekali.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Sumber: <a href="http://majalah-assunnah.com/index.php?option=com_content&view=article&id=6%20">http://majalah-assunnah.com/index.php?option=com_content&view=article&id=6 </a></div>ngajikokhttp://www.blogger.com/profile/07650292908853868840noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7386222798931043460.post-27493322684887526932012-04-08T21:29:00.000-07:002012-04-14T07:35:34.198-07:00Ajaibnya Sedekah<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjbD3Ulp45hHPNXbBWjeUc9RHdDlbCLFviAd9aG87FIQdQBG3p4B1E-LLSFRQDCC0vvl5eqgU2eYUJ0q5n1EXtb2w9AibRKTBU4ILcHfN1VGKunJp-koKXiU5uPqjxQHRzgDoS2dmrz1pwr/s1600/sedekah2.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="161" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjbD3Ulp45hHPNXbBWjeUc9RHdDlbCLFviAd9aG87FIQdQBG3p4B1E-LLSFRQDCC0vvl5eqgU2eYUJ0q5n1EXtb2w9AibRKTBU4ILcHfN1VGKunJp-koKXiU5uPqjxQHRzgDoS2dmrz1pwr/s200/sedekah2.jpg" width="200" /></a></div>
<span id="internal-source-marker_0.946120225899901" style="background-color: transparent; color: black; font-family: Calibri; font-size: 15px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: bold; text-decoration: none; vertical-align: baseline;"></span><br />
<span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Calibri; font-size: 15px; font-style: normal; font-variant: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">Materi Ngajikok oleh Bapak Dwi Joko Suroso tanggal 7 April 2012 di Athen Apartment 332.</span><br />
<span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Calibri; font-size: 15px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: bold; text-decoration: none; vertical-align: baseline;"><b> </b> </span><br />
<span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Calibri; font-size: 15px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: bold; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">Alquran > Surah Al Baqarah> Ayat 267</span><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Calibri; font-size: 15px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;"><br class="kix-line-break" /></span><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Calibri; font-size: 15px; font-style: italic; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">Hai
orang-orang yang beriman, nafkahkanlah (di jalan Allah) sebagian dari
HASIL USAHAMU YANG BAIK-BAIK dan sebagian dari apa yang Kami keluarkan
dari bumi untuk kamu. Dan JANGANLAH KAMU MEMILIH YANG BURUK-BURUK lalu
kamu nafkahkan dari padanya, padahal kamu sendiri tidak mau mengambilnya
melainkan dengan memicingkan mata terhadapnya. Dan ketahuilah, bahwa
Allah Maha Kaya lagi Maha Terpuji.</span><br />
<span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Calibri; font-size: 15px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">Allah
adalah MAHA MENEPATI JANJI, dan apa yang tertulis di Alqur'an adalah
apa yang langsung diserukan Allah kepada umatnya. Adalah sebuah kerugian
besar jika kita tidak yakin akan perkataan langsung Allah tersebut.
Coba anda baca dan renungkan apa yang langsung diserukan Allah tentang
sedekah di bagian bawah ini:</span><br />
<span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Calibri; font-size: 15px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: bold; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">Alquran > Surah Al Baqarah> Ayat 245</span><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Calibri; font-size: 15px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;"><br class="kix-line-break" /></span><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Calibri; font-size: 15px; font-style: italic; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">Siapakah
yang mau memberi pinjaman kepada Allah, pinjaman yang baik (menafkahkan
hartanya di jalan Allah), MAKA ALLAH MELIPAT GANDAKAN PEMBAYARAN
KEPADANYA DENGAN LIPAT GANDA YANG </span><br />
<a name='more'></a>BANYAK. Dan Allah menyempitkan dan
melapangkan (rezeki) dan kepada-Nya-lah kamu dikembalikan.<br />
<span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Calibri; font-size: 15px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">Dalam
ayat ini Allah dengan jelas mengatakan akan melipat gandakan, DENGAN
LIPAT GANDA YANG BANYAK bagi siapa saja yang gemar sedekah. Di akhir
kalimat ditekankan bahwa hanya Allah-lah yang bisa melapangkan atau
menyempitkan rejeki makhluk ciptaanNya.</span><br />
<span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Calibri; font-size: 15px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: bold; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">Alquran > Surah Al Baqarah> Ayat 261</span><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Calibri; font-size: 15px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;"><br class="kix-line-break" /></span><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Calibri; font-size: 15px; font-style: italic; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">Perumpamaan
(nafkah yang dikeluarkan oleh) orang-orang yang menafkahkan hartanya di
jalan Allah adalah serupa dengan sebutir benih yang menumbuhkan tujuh
bulir, pada tiap-tiap bulir: seratus biji. Allah melipat gandakan
(ganjaran) bagi siapa yang Dia kehendaki. Dan Allah Maha Luas
(karunia-Nya) lagi Maha Mengetahui.</span><br />
<span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Calibri; font-size: 15px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">Dalam
ayat ini Allah secara jelas menyebut perhitungan matematis saat kita
mengeluarkan hartanya untuk sedekah. Jika menurut perhitungan matematis
itu berarti sedekah kita akan dibalas hingga 700 kali lipat! Di akhir
ayat Allah menekankan akan membalas sedekah itu bagi siapa yang Dia
kehendaki.</span><br />
<span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Calibri; font-size: 15px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: bold; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">Alquran > Surah Al Baqarah> Ayat 274</span><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Calibri; font-size: 15px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;"><br class="kix-line-break" /></span><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Calibri; font-size: 15px; font-style: italic; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">Orang-orang
yang menafkahkan hartanya di malam dan di siang hari secara tersembunyi
dan terang-terangan, maka mereka mendapat pahala di sisi Tuhannya.
Tidak ada kekhawatiran terhadap mereka dan tidak (pula) mereka bersedih
hati.</span><br />
<span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Calibri; font-size: 15px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">Dalam
ayat ini Allah menjanjikan bagi siapa saja yang mau bersedekah, Allah
akan memeliharanya dari segala bentuk kekhawatiran dan segala bentuk
kesedihan. Anda saat ini sedang punya masalah? Makanya ayo segera
bersedekah.</span><br />
<span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Calibri; font-size: 15px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: bold; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">Alquran Surah An Nisaa Ayat 114</span><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Calibri; font-size: 15px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;"><br class="kix-line-break" /></span><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Calibri; font-size: 15px; font-style: italic; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">Tidak
ada kebaikan pada kebanyakan bisikan bisikan mereka, kecuali
bisikan-bisikan dari orang yang menyuruh (manusia) memberi sedekah, atau
berbuat makruf, atau mengadakan perdamaian di antara manusia. Dan
barang siapa yang berbuat demikian karena mencari keridaan Allah, maka
kelak Kami memberi kepadanya pahala yang besar.</span><br />
<div dir="ltr">
<table style="border-collapse: collapse; border: none;"><colgroup><col width="602"></col></colgroup><tbody>
<tr style="height: 0px;"><td style="border: 1px dotted #aaa; padding: 0px 0px 0px 0px; vertical-align: middle;"><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Calibri; font-size: 15px; font-style: italic; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;"></span></td></tr>
</tbody></table>
</div>
<br />
<span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Calibri; font-size: 15px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">Berdasarkan
Firman Allah melalui Surah An Nisa di atas maka metode IPPS ini kami
berikan dengan harapan dapat membuka hati saya hati anda dan hati setiap
orang yang membuka dan membaca web ini untuk mau dengan ikhlas
bersedekah kepada orang dan mau menebarkan semangat sedekah pada orang
lain. Allah menjanjikan pahala yang besar bagi siapa yang mau mengajak
sedekah orang lain. </span><br />
<br />
<div dir="ltr">
<table style="border-collapse: collapse; border: none;"><colgroup><col width="591"></col></colgroup><tbody>
<tr style="height: 0px;"><td style="background-color: whitesmoke; border: 1px dotted #aaa; padding: 5px 5px 5px 5px; vertical-align: middle;"><div dir="ltr" style="margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; text-align: justify;">
<span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Calibri; font-size: 15px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: bold; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">Allah sendiri telah menjanjikan</span><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Calibri; font-size: 15px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">, jika manusia mau bersedekah, maka </span><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Calibri; font-size: 15px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: bold; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">Allah</span><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Calibri; font-size: 15px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">pasti akan menggantinya dengan jumlah minimal 10 (sepuluh) kali lipat. Dan, ini ada dasar hukumnya, yaitu tertulis di dalam </span><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Calibri; font-size: 15px; font-style: italic; font-variant: normal; font-weight: bold; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">Al-Qur'an Surat: 6, Ayat: 160</span><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Calibri; font-size: 15px; font-style: italic; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">, dimana </span><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Calibri; font-size: 15px; font-style: italic; font-variant: normal; font-weight: bold; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">Allah</span><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Calibri; font-size: 15px; font-style: italic; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;"> menjanjikan balasan 10 x lipat bagi mereka yang mau berbuat baik.</span><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Calibri; font-size: 15px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;"> Bahkan di dalam </span><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Calibri; font-size: 15px; font-style: italic; font-variant: normal; font-weight: bold; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">Al-Qur'an Surat: 2, Ayat: 261</span><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Calibri; font-size: 15px; font-style: italic; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">, Allah menjanjikan balasan sampai 700 x lipat.</span></div>
<div dir="ltr" style="margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; text-align: justify;">
<span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Calibri; font-size: 15px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">Seorang Ustadz tenama Yusuf mansur bahkan memberikan gambaran menganai hitungan hitungan sedekah dengan nama </span><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Calibri; font-size: 15px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: bold; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">Matematika Sedekah</span><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Calibri; font-size: 15px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">, sungguh sangat berbeda dengan ilmu matematika yang dulu pernah kita pelajari di sekolah.</span></div>
<div dir="ltr" style="margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; text-align: justify;">
<span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Calibri; font-size: 15px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;"><br class="kix-line-break" /></span><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Calibri; font-size: 15px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: bold; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">Beliau memberikan ilustrasinya sebagai berikut:</span></div>
<div dir="ltr" style="margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; text-align: justify;">
<span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Calibri; font-size: 15px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;"><br class="kix-line-break" /></span><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Calibri; font-size: 15px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: bold; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">10 - 1 = 9</span><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Calibri; font-size: 15px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;"> ... </span><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Calibri; font-size: 15px; font-style: italic; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">ini ilmu matematika yang biasa kita terima di sekolah dulu.</span></div>
<div dir="ltr" style="margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; text-align: justify;">
<span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Calibri; font-size: 15px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;"><br class="kix-line-break" /></span><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Calibri; font-size: 15px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: bold; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">Tetapi ilmu Matematika Sedekah adalah sebagai berikut:</span></div>
<div dir="ltr" style="margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; text-align: justify;">
<span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Calibri; font-size: 15px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;"><br class="kix-line-break" /></span><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Calibri; font-size: 15px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: bold; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">10 - 1 = 19</span><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Calibri; font-size: 15px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;"> ... </span><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Calibri; font-size: 15px; font-style: italic; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">ini menggunakan dasar, bahwa </span><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Calibri; font-size: 15px; font-style: italic; font-variant: normal; font-weight: bold; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">Allah</span><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Calibri; font-size: 15px; font-style: italic; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;"> membalas 10 x lipat pemberian kita.</span></div>
<div dir="ltr" style="margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; text-align: justify;">
<span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Calibri; font-size: 15px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;"><br class="kix-line-break" /></span><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Calibri; font-size: 15px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: bold; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">Sehingga kalau dilanjutkan, maka akan ketemu ilustrasi seperti berikut ini:</span></div>
<div dir="ltr" style="margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; text-align: justify;">
<span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Calibri; font-size: 15px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;"><br class="kix-line-break" /></span><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Calibri; font-size: 15px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: bold; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">10 - 2 = 28</span></div>
<div dir="ltr" style="margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; text-align: justify;">
<span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Calibri; font-size: 15px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;"><br class="kix-line-break" /></span><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Calibri; font-size: 15px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: bold; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">10 - 3 = 37</span></div>
<div dir="ltr" style="margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; text-align: justify;">
<span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Calibri; font-size: 15px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;"><br class="kix-line-break" /></span><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Calibri; font-size: 15px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: bold; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">10 - 4 = 46</span></div>
<div dir="ltr" style="margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; text-align: justify;">
<span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Calibri; font-size: 15px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;"><br class="kix-line-break" /></span><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Calibri; font-size: 15px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: bold; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">10 - 5 = 55</span></div>
<div dir="ltr" style="margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; text-align: justify;">
<span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Calibri; font-size: 15px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;"><br class="kix-line-break" /></span><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Calibri; font-size: 15px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: bold; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">10 - 6 = 64</span></div>
<div dir="ltr" style="margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; text-align: justify;">
<span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Calibri; font-size: 15px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;"><br class="kix-line-break" /></span><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Calibri; font-size: 15px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: bold; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">10 - 7 = 73</span></div>
<div dir="ltr" style="margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; text-align: justify;">
<span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Calibri; font-size: 15px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;"><br class="kix-line-break" /></span><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Calibri; font-size: 15px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: bold; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">10 - 8 = 82</span></div>
<div dir="ltr" style="margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; text-align: justify;">
<span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Calibri; font-size: 15px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;"><br class="kix-line-break" /></span><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Calibri; font-size: 15px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: bold; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">10 - 9 = 91</span></div>
<div dir="ltr" style="margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; text-align: justify;">
<span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Calibri; font-size: 15px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;"><br class="kix-line-break" /></span><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Calibri; font-size: 15px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: bold; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">10 - 10 = 100</span></div>
<span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Calibri; font-size: 15px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: bold; text-decoration: none; vertical-align: baseline;"></span><br />
<span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Calibri; font-size: 15px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: bold; text-decoration: none; vertical-align: baseline;"></span><br />
<span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Calibri; font-size: 15px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: bold; text-decoration: none; vertical-align: baseline;"></span><br />
<div dir="ltr" style="margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; text-align: justify;">
<span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Calibri; font-size: 15px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">Nah, sungguh menarik bukan? Lihatlah hasil akhirnya. </span><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Calibri; font-size: 15px; font-style: italic; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">Kita
tinggal mengalikan dengan angka 10, berapa pun yang kita sedekah kan
atau kita berikan dengan ikhlas kepada orang lain yang membutuhkan
bantuan kita.</span><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Calibri; font-size: 15px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;"> </span><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Calibri; font-size: 15px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: bold; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">Ingatlah, balasan 10 x lipat dari Allah itu adalah balasan minimal.</span><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Calibri; font-size: 15px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;"> Dan, kita pakai balasan dari </span><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Calibri; font-size: 15px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: bold; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">Allah</span><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Calibri; font-size: 15px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;"> yang minimal saja sebagai acuan berhitung, yaitu </span><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Calibri; font-size: 15px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: bold; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">10 x lipat</span><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Calibri; font-size: 15px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">,
tidak usah berhitung yang 700 x lipat. nanti Calkulator anda Error.
Tapi hebabnya Calculator Allah mampu mengitung semua amal yang
makluknya. Oleh karena itu, kita perlu merasa </span><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Calibri; font-size: 15px; font-style: italic; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">rugi besar</span><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Calibri; font-size: 15px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;"> jika
kita hanya mengeluarkan sedekah dengan jumlah minimal. Semakin banyak
bersedekah, maka pasti semakin banyak penggantiannya dari </span><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Calibri; font-size: 15px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: bold; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">Allah SWT</span><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Calibri; font-size: 15px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">.
Tinggal kita yang mau membuka mata, bahwa pengembalian dari Allah itu
bentuknya apa? Bukalah "mata hati" kita, selalu lah berpikir positif
kepada </span><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Calibri; font-size: 15px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: bold; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">Allah</span><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Calibri; font-size: 15px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">. Bukankah </span><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Calibri; font-size: 15px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: bold; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">Allah</span><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Calibri; font-size: 15px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;"> berfirman, </span><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Calibri; font-size: 15px; font-style: italic; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">"Aku adalah sebagaimana yang diprasangkakan hamba-Ku kepada-Ku".</span><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Calibri; font-size: 15px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;"> Oleh karena itu, selalu lah berprasangka baik kepada </span><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Calibri; font-size: 15px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: bold; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">Allah</span><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Calibri; font-size: 15px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">, maka </span><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Calibri; font-size: 15px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: bold; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">Allah</span><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Calibri; font-size: 15px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;"> akan dengan serta merta menunjukkan KeMaha Kebaikan-Nya kepada kita. </span><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Calibri; font-size: 15px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: bold; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">Allah</span><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Calibri; font-size: 15px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;"> pasti membalas kebaikan kita dengan balasan yang </span><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Calibri; font-size: 15px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: bold; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">PAS,</span><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Calibri; font-size: 15px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;"> yang setimpal dengan amal perbuatan kita.</span></div>
</td></tr>
</tbody></table>
</div>
<br />
<span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Calibri; font-size: 15px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;"></span><br />
<div dir="ltr" style="margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; text-align: justify;">
<span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Calibri; font-size: 15px; font-style: italic; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">Sumber: </span><a href="http://syariah.biz/keajaiban-sedekah.php"><span style="background-color: transparent; color: blue; font-family: Calibri; font-size: 15px; font-style: italic; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: underline; vertical-align: baseline;">http://syariah.biz/keajaiban-sedekah.php</span></a></div>
<a href="http://syariah.biz/keajaiban-sedekah.php"><span style="background-color: transparent; color: blue; font-family: Calibri; font-size: 15px; font-style: italic; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: underline; vertical-align: baseline;"></span></a><br />
<ol style="margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;">
<li style="background-color: transparent; color: black; font-family: Times New Roman; font-size: 13px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; list-style-type: decimal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;"><div dir="ltr" style="margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; text-align: justify;">
<span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Calibri; font-size: 15px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">Dari
Abu Hurairah r.a., Nabi saw. bersabda, “Seandainya aku mempunyai emas
sebesar gunung Uhud, sungguh aku gembira apabila ia tidak tertinggal di
sisiku selama tiga malam, kecuali aku sediakan untuk membayar utang.”
(Bukhari, Misykât)</span></div>
</li>
<li style="background-color: transparent; color: black; font-family: Times New Roman; font-size: 13px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; list-style-type: decimal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;"><div dir="ltr" style="margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; text-align: justify;">
<span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Calibri; font-size: 15px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">Abu
Hurairah r.a. berkata bahwa Nabi saw. bersabda, “Ketika seorang hamba
berada pada waktu pagi, dua malaikat akan turun kepadanya, lalu salah
satu berkata, ‘Ya Allah, berilah pahala kepada orang yang menginfakkan
hartanya.’ Kemudian malaikat yang satu berkata, ‘Ya Allah, binasakanlah
orang-orang yang bakhil.” (Muttafaq ‘Alaih- Misykât).</span></div>
</li>
<li style="background-color: transparent; color: black; font-family: Times New Roman; font-size: 13px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; list-style-type: decimal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;"><div dir="ltr" style="margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; text-align: justify;">
<span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Calibri; font-size: 15px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">Dari
Abu Umamah r.a., Nabi saw. bersabda, “Wahai anak Adam, seandainya
engkau berikan kelebihan dari hartamu, yang demikian itu lebih baik
bagimu. Dan seandainya engkau kikir, yang demikian itu buruk bagimu.
Menyimpan sekadar untuk keperluan tidaklah dicela, dan dahulukanlah
orang yang menjadi tanggung jawabmu.” (Muslim, Misykât).</span></div>
</li>
<li style="background-color: transparent; color: black; font-family: Times New Roman; font-size: 13px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; list-style-type: decimal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;"><div dir="ltr" style="margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; text-align: justify;">
<span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Calibri; font-size: 15px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">Dari
Uqbah bin Harits r.a., ia berkata, “Saya pernah shalat Ashar di
belakang Nabi saw., di Madinah Munawwarah. Setelah salam, beliau berdiri
dan berjalan dengan cepat melewati bahu orang-orang, kemudian beliau
masuk ke kamar salah seorang istri beliau, sehingga orang-orang terkejut
melihat perilaku beliau saw. Ketika Rasulullah saw. keluar, beliau
merasakan bahwa orang-orang merasa heran atas perilakunya, lalu beliau
bersabda, ‘Aku teringat sekeping emas yang tertinggal di rumahku. Aku
tidak suka kalau ajalku tiba nanti, emas tersebut masih ada padaku
sehingga menjadi penghalang bagiku ketika aku ditanya pada hari Hisab
nanti. Oleh karena itu, aku memerintahkan agar emas itu segera
dibagi-bagikan.” (Bukhari-Misykât).</span></div>
</li>
<li style="background-color: transparent; color: black; font-family: Times New Roman; font-size: 13px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; list-style-type: decimal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;"><div dir="ltr" style="margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; text-align: justify;">
<span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Calibri; font-size: 15px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">Dari
Abu Hurairah r.a., ia berkata bahwa seseorang telah bertanya kepada
Nabi saw., “Ya Rasulullah, sedekah yang bagaimanakah yang paling besar
pahalanya?” Rasulullah saw. bersabda, “Bersedekah pada waktu sehat,
takut miskin, dan sedang berangan-angan menjadi orang yang kaya.
Janganlah kamu memperlambatnya sehingga maut tiba, lalu kamu berkata,
‘Harta untuk Si Fulan sekian, dan untuk Si Fulan sekian, padahal harta
itu telah menjadi milik Si Fulan (ahli waris).” (H.r. Bukhari,
Muslim-Misykât).</span></div>
</li>
<li style="background-color: transparent; color: black; font-family: Times New Roman; font-size: 13px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; list-style-type: decimal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;"><div dir="ltr" style="margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; text-align: justify;">
<span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Calibri; font-size: 15px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">Abu
Hurairah r.a. berkata bahwa sesungguhnya Rasulullah saw. bersabda,
“Seorang laki-laki dari Bani Israil telah berkata, ‘Saya akan
bersedekah.’ Maka pada malam hari ia keluar untuk bersedekah. Dan ia a
telah menyedekahkannya (tanpa sepengetahuannya) ke tangan seorang
pencuri. Pada keesokan harinya, orang-orang membicarakan peristiwa itu,
yakni ada seseorang yang menyedekahkan hartanya kepada seorang pencuri.
Maka orang yang bersedekah itu berkata, “Ya Allah, segala puji bagi-Mu,
sedekah saya telah jatuh ke tangan seorang pencuri.” Kemudian ia
berkeinginan untuk bersedekah sekali lagi. Kemudian ia bersedekah secara
diam-diam, dan ternyata sedekahnya jatuh ke tangan seorang wanita (ia
beranggapan bahwa seorang wanita tidaklah mungkin menjadi seorang
pencuri). Pada keesokan paginya, orang-orang kembali membicarakan
peristiwa semalam, bahwa ada seseorang yang bersedekah kepada seorang
pelacur. Orang yang memberi sedekah tersebut berkata, “Ya Allah, segala
puji bagi-Mu, sedekah saya telah sampai ke tangan seorang pezina.” Pada
malam ketiga, ia keluar untuk bersedekah secara diam-diam, akan tetapi
sedekahnya sampai ke tangan orang kaya. Pada keesokan paginya,
orang-orang berkata bahwa seseorang telah bersedekah kepada seorang
kaya. Orang yang telah memberi sedekah itu berkata, “Ya Allah, bagi-Mu
segala puji. Sedekah saya telah sampai kepada seorang pencuri, pezina,
dan orang kaya.” Pada malam berikutnya, ia bermimpi bahwa sedekahnya
telah dikabulkan oleh Allah swt. Dalam mimpinya, ia telah diberitahu
bahwa wanita yang menerima sedekahnya tersebut adalah seorang pelacur,
dan ia melakukan perbuatan yang keji karena kemiskinannya. Akan tetapi,
setelah menerima sedekah tersebut, ia berhenti dari perbuatan dosanya.
Orang yang kedua adalah orang yang mencuri karena kemiskinannya. Setelah
menerima sedekah tersebut, pencuri tersebut berhenti dari perbuatan
dosanya. Orang yang ketiga adalah orang yang kaya, tetapi ia tidak
pernah bersedekah. Dengan menerima sedekah tersebut, ia telah mendapat
pelajaran dan telah timbul perasaan di dalam hatinya bahwa dirinya lebih
kaya daripada orang yang memberikan sedekah tersebut. Ia berniat ingin
memberikan sedekah lebih banyak dari sedekah yang baru saja ia terima.
Kemudian, orang kaya itu mendapat taufik untuk bersedekah.”
(Kanzul-‘Ummâl)</span></div>
</li>
<li style="background-color: transparent; color: black; font-family: Times New Roman; font-size: 13px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; list-style-type: decimal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;"><div dir="ltr" style="margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; text-align: justify;">
<span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Calibri; font-size: 15px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">Dari
Ali r.a., Rasulullah saw. bersabda, “Segeralah bersedekah, sesungguhnya
musibah tidak dapat melintasi sedekah.” (Razin, Misykât)</span></div>
</li>
<li style="background-color: transparent; color: black; font-family: Times New Roman; font-size: 13px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; list-style-type: decimal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;"><div dir="ltr" style="margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; text-align: justify;">
<span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Calibri; font-size: 15px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">Dari
Abu Hurairah r.a., Rasulullah saw. bersabda, “Sedekah itu tidak akan
mengurangi harta. Allah swt. akan menambah kemuliaan kepada hamba-Nya
yang pemaaf. Dan bagi hamba yang tawadhu’ karena Allah swt., Allah swt.
akan mengangkat (derajatnya). (Muslim; Misykât)</span></div>
</li>
<li style="background-color: transparent; color: black; font-family: Times New Roman; font-size: 13px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; list-style-type: decimal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;"><div dir="ltr" style="margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; text-align: justify;">
<span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Calibri; font-size: 15px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">Abu
Hurairah r.a. berkata bahwa Nabi saw. bersabda, “Ketika seseorang
sedang berada di padang pasir, tiba-tiba ia mendengar suara dari awan,
‘Curahkanlah ke kebun Fulan.’ Maka bergeraklah awan itu, kemudian turun
sebagai hujan di suatu tanah yang keras berbatuan. Lalu, salah satu
tumpukan dari tumpukan bebatuan tersebut menampung seluruh air yang baru
saja turun, sehingga air mengalir ke suatu arah. Ternyata, air itu
mengalir di sebuah tempat di mana seorang laki-laki berdiri di tengah
kebun miliknya sedang meratakan air dengan cangkulnya. Lalu orang
tersebut bertanya kepada pemilik kebun, “Wahai hamba Allah, siapakah
namamu?” Ia menyebutkan sebuah nama yang pernah didengar oleh orang yang
bertanya tersebut dari balik mendung. Kemudian pemilik kebun itu balik
bertanya kepadanya, “Mengapa engkau menanyakan nama saya?” Orang itu
berkata, “Saya telah mendengar suara dari balik awan, ‘Siramilah tanah
Si Fulan,’ dan saya mendengar namamu disebut. Apakah sebenarnya amalanmu
(sehingga mencapai derajat seperti itu)?” Pemilik kebun itu berkata,
“Karena engkau telah menceritakannya, saya pun terpaksa menerangkan
bahwa dari hasil (kebun ini), sepertiga bagian langsung saya sedekahkan
di jalan Allah swt., sepertiga bagian lainnya saya gunakan untuk
keperluan saya dan keluarga saya, dan sepertiga bagian lainnya saya
pergunakan untuk keperluan kebun ini.” (Muslim, Misykât).</span></div>
</li>
<li style="background-color: transparent; color: black; font-family: Times New Roman; font-size: 13px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; list-style-type: decimal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;"><div dir="ltr" style="margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; text-align: justify;">
<span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Calibri; font-size: 15px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">Dari
Abu Hurairah r.a., Nabi saw. bersabda, “Seorang wanita pezina telah
diampuni dosanya karena ketika dalam perjalanan, ia melewati seekor
anjing yang menengadahkan kepalanya sambil menjulurkan lidahnya hampir
mati karena kehausan. Maka, wanita tersebut menanggalkan sepatu
kulitnya, lalu mengikatkannya dengan kain kudungnya, kemudian anjing
tersebut diberi minum olehnya. Maka dengan perbuatannya tersebut, ia
telah diampuni dosanya.” Seseorang bertanya, “Adakah pahala bagi kita
dengan berbuat baik kepada binatang?” Beliau saw. menjawab, “Berbuat
baik kepada setiap yang mempunyai hati (nyawa) terdapat pahala.”
(Muttafaq ‘alaih; Misykâ )</span></div>
</li>
</ol>
<div dir="ltr" style="margin-bottom: 0pt; margin-left: 18pt; margin-top: 0pt; text-align: justify;">
<span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Calibri; font-size: 15px; font-style: italic; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">Sumber: </span><a href="http://blog.its.ac.id/syafii/2009/09/02/hadist-hadist-mengenai-sedekah/"><span style="background-color: transparent; color: blue; font-family: Calibri; font-size: 15px; font-style: italic; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: underline; vertical-align: baseline;">http://blog.its.ac.id/syafii/2009/09/02/hadist-hadist-mengenai-sedekah/</span></a></div>
<a href="http://blog.its.ac.id/syafii/2009/09/02/hadist-hadist-mengenai-sedekah/"><span style="background-color: transparent; color: blue; font-family: Calibri; font-size: 15px; font-style: italic; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: underline; vertical-align: baseline;"></span></a><br />
<a href="http://blog.its.ac.id/syafii/2009/09/02/hadist-hadist-mengenai-sedekah/"><span style="background-color: transparent; color: blue; font-family: Calibri; font-size: 15px; font-style: italic; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: underline; vertical-align: baseline;"></span></a><br />
<div dir="ltr" style="margin-bottom: 0pt; margin-left: 18pt; margin-top: 0pt; text-align: justify;">
<span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Calibri; font-size: 15px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">Kisah Nyata Mengenai Sedekah dari Ustadz Yusuf Mansyur</span></div>
<div dir="ltr" style="margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; text-align: justify;">
<span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Calibri; font-size: 15px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">Banyak
orang yang memiliki penghasilan besar, namun selalu merasa tidak cukup.
Bahkan tidak jarang pengeluaran mereka lebih besar dari penghasilan
yang didapat. Mungkin diri kita pernah merasakan demikian. Maka
instropeksilah, mungkin sedekah yang kita keluarkan terlalu sedikit,
sehingga berkah yang Allah berikan juga sekedarnya. Padahal dalam surat
Al An’am ayat 160, Allah sudah janji akan melipatgandakan pahala sampai
10 kali lipat bagi mereka yang berbuat kebaikan. Jadi sebetulnya kita
tak perlu ragu untuk menyisihkan penghasilan bagi mereka yang
membutuhkan. 1 – 1 = 10, itulah ilmu sedekah. Banyak kejadian dibalik
fenomena keajaiban sedekah.<br class="kix-line-break" /><br class="kix-line-break" />Dalam kesempatan tersebut, </span><a href="http://biografi.rumus.web.id/2011/12/biografi-yusuf-mansur.html"><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Calibri; font-size: 15px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: underline; vertical-align: baseline;">Ustadz Yusuf</span></a><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Calibri; font-size: 15px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;"> memaparkan
beberapa kisah yang Insya Allah mampu meningkatkan keyakinan kita,
bahwa Allah pasti akan meliptrgandakan pahala-Nya, bila kita sedekah.
Contohlah sebuah kisah tentang seorang supir yang mengeluh karena
gajinya terlalu kecil.</span></div>
<div dir="ltr" style="margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; text-align: justify;">
<span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Calibri; font-size: 15px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">“Supir
ini datang ke Klinik Spiritual dan Konseling Wisata Hati. Dia bilang
gajinya cuma 800 ribu, padahal anaknya lima! Ia ingin gajinya jadi 1,5
juta!” ujar Ustadz Yusuf sambil duduk bersila di permadani.<br class="kix-line-break" /><br class="kix-line-break" />Dengan
bijak, Ustadz Yusuf mengajak supir itu mensyukuri terlebih dahulu apa
yang telah didapatkannya selama ini. Kemudian ia menunjukkan surat Al
An’am 160 dan surat 65 ayat 7, mengenai anjuran bagi yang kaya untuk
membagi kekayaannya dan yang mampu membagi kemampuannya.<br class="kix-line-break" /><br class="kix-line-break" />Supir itu lantas bertanya,”Kapan ayat-ayat itu dibaca dan berapa kali, Ustad?” </span><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Calibri; font-size: 15px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: bold; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">“Nah, inilah kelemahan orang kita,”</span><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Calibri; font-size: 15px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;"> potong Ustadz Yusuf sejenak, </span><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Calibri; font-size: 15px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: bold; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">“Qur’an hanya untuk dibaca!”</span></div>
<span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Calibri; font-size: 15px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: bold; text-decoration: none; vertical-align: baseline;"></span><br />
<div dir="ltr" style="margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; text-align: justify;">
<span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Calibri; font-size: 15px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">Agak
kesal dengan pertanyaan sang supir, Ustadz Yusuf menyuruhnya segera
berdiri. Kemudian ia bertanya, ”Maaf… boleh saya tanya pertanyaan yang
sifatnya pribadi? ”Supir itu mengangguk. “Nggak bakal tersinggung?”
Kembali supir itu mengangguk. “Bawa duit berapa di dompet?” desak Ustadz
Yusuf. Supir itu mengeluarkan uangnya dalam dompet, jumlahnya seratus
ribu rupiah. Langsung Ustadz Yusuf mengambilnya. “Nah, uang ini akan
saya sedekahkan, ikhlas?”<br class="kix-line-break" /><br class="kix-line-break" />Supir
itu menggaruk-garukkan kepalanya, namun sejurus kemudian mengangguk
dengan terpaksa. “Dalam tujuh hari kerja, akan ada balasan dari Allah!”
“Kalau nggak, Ustad?” “Uangnya saya kembaliin!” Mulailah sejak itu ia
menghitung hari. Hari pertama tidak ada apa-apa, demikian pula hari
kedua, bahkan pada hari ketiga uangnya hilang sejumlah 25 ribu rupiah.
Rupanya ketika ditanya Ustadz Yusuf tempo hari, sebenarnya ia bawa uang
125 ribu rupiah, namun keselip.<br class="kix-line-break" />Pada hari
keempat supir itu diminta atasannya untuk mengantar ke Jawa Tengah.
Selama empat hari empat malam mereka pergi. Begitu kembali, atasannya
memberikan sebuah amplop, </span></div>
<div dir="ltr" style="margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; text-align: justify;">
<span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Calibri; font-size: 15px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">“Ini hadiah istri kamu yang kesepian di rumah,” begitu katanya.</span><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Calibri; font-size: 15px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: bold; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">Ketika amplop itu dibuka, Subhanallah…. Jumlahnya 1,5 juta rupiah.</span><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Calibri; font-size: 15px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;"> </span></div>
<div dir="ltr" style="margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; text-align: justify;">
<span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Calibri; font-size: 15px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">Para dai muda yang menyimak cerita itu terkagum-kagum.<br class="kix-line-break" /><br class="kix-line-break" />Kemudian </span><a href="http://biografi.rumus.web.id/2011/12/biografi-yusuf-mansur.html"><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Calibri; font-size: 15px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: underline; vertical-align: baseline;">Ustadz Yusuf Mansur</span></a><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Calibri; font-size: 15px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;"> bertanya,
“Siapa yang belum nikah?” serentak hampir semua peserta mengacungkan
tangan dengan semangat, seraya bergurau. “Nah, selain untuk memanjangkan
umur, mengangkat permasalahan, sedekah juga mampu membuat orang yang
belum kawin jadi kawin, dan yang udah kawin…” “Kawin lagi???” jawab
beberapa peserta, kompak! Ustadz Yusuf tertawa, “Yang udah kawin… makin
sayang…”<br class="kix-line-break" /><br class="kix-line-break" />Lalu
mengalunlah sebuah cerita lain. Ada seorang wanita berusia 37 tahun yang
belum menikah mengikuti seminarnya. Setelah mendengarkan faedah
sedekah, wanita itu lantas pergi ke masjid terdekat dari rumahnya dan
bertanya pada penjaga masjid itu, “Maaf, Pak… kira-kira masjid ini butuh
apa? Barangkali saya bisa bantu…” “Oh, kebetulan. Kami sedang melelang
lantai keramik masjid. Semeternya 150 ribu…” Wanita itu menarik sejumlah
uang dari sakunya, yang berjumlah 600ribu. Tanpa pikir panjang ia
membeli empat meter persegi lantai tersebut,</span></div>
<div dir="ltr" style="margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; text-align: justify;">
<span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Calibri; font-size: 15px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">”Mudah-mudahan hajat saya terkabul…” harapnya.<br class="kix-line-break" /><br class="kix-line-break" />Subhanallah… Allah menunjukkan keagungan-Nya. </span><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Calibri; font-size: 15px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: bold; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">Minggu itu juga datang empat orang melamarnya!</span></div>
<div dir="ltr" style="margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; text-align: justify;">
<span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Calibri; font-size: 15px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;"> “Itulah sedekah!”<br class="kix-line-break" /><br class="kix-line-break" />Ustadz Yusuf menantang mata peserta, ”Sulit akan menjadi mudah, berat menjadi ringan… asal kita sedekah!”</span></div>
<div dir="ltr" style="margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; text-align: justify;">
<span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Calibri; font-size: 15px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">Sebuah
kisah unik lainnya terjadi. Suatu hari, seorang wartawan mengajak
Ustadz Yusuf ke Semarang, hanya untuk berpose dengan sebuah mobil
Mercedez New Eyes E 200 Compresor baru. Tak ada yang istimewa dengan
mobil itu kecuali harganya yang mahal, sekitar 725 juta rupiah, dan…
mobil itu milik seorang tukang bubur keliling!</span></div>
<span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Calibri; font-size: 15px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;"></span><br />
<span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Calibri; font-size: 15px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;"></span><br />
<div dir="ltr" style="margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; text-align: justify;">
<span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Calibri; font-size: 15px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">Loh, bagaimana bisa seorang tukang bubur punya mercy? Bisa aja kalau Allah berkehendak. Tukang </span></div>
<div dir="ltr" style="margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; text-align: justify;">
<span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Calibri; font-size: 15px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">bubur
itu tentunya tak pernah bermimpi bisa memiliki sebuah mobil Mercedez
baru. Namun kepeduliannya kepada orang tua, justru membuatnya kejatuhan
bulan.<br class="kix-line-break" /><br class="kix-line-break" />Karena orang
tuanya ingin naik haji, tukang bubur itu giat sedekah. Ia sengaja
menyediakan kaleng kembalian satu lagi, khusus uang yang ia sedekahkan.
Yang kemudian ia tabung di sebuah bank. Ketika tabungannya itu telah
mencapai 5 juta, ia mendapatkan satu poin memperebutkan sebuah mobil
mercy. </span></div>
<div dir="ltr" style="margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; text-align: justify;">
<span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Calibri; font-size: 15px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: bold; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">Dan si tukang bubur itulah yang memenangkan hadiah mobil tersebut.</span><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Calibri; font-size: 15px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;"><br class="kix-line-break" /><br class="kix-line-break" />Karena
tak mampu membayar pajaknya sebesar 25%, seorang Ustadz bernama Hasan,
pemilik Unisula, membantunya. Maka, jadilah mobil itu milik tukang
bubur.</span></div>
<div dir="ltr" style="margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; text-align: justify;">
<span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Calibri; font-size: 15px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">Kisah
terakhir, tentang hutang 100juta yang lunas hanya dengan sedekah 100
ribu rupiah. Orang ini mendengarkan ceramah seorang Ustadz yang
mengatakan, kalau sedekah itu dapat membeli penyakit, dapat membayar
hutang, dan dapat menyelesaikan masalah. Teringat hutangnya sejumlah 100
juta, ia menyedekahkan uang yang ada, sebesar 100 ribu.</span></div>
<div dir="ltr" style="margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; text-align: justify;">
<span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Calibri; font-size: 15px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">Dalam
hatinya ia berharap hutangnya dapat cepat lunas. “Dan… Allah
mengabulkan doanya secepat kilat. Begitu pulang dari pengajian, saat
menyebrang jalan, orang itu tertabrak mobil dan lunaslah hutangnya!”
seru </span><a href="http://biografi.rumus.web.id/2011/12/biografi-yusuf-mansur.html"><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Calibri; font-size: 15px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: underline; vertical-align: baseline;">Ustadz Yusuf Mansyur</span></a><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Calibri; font-size: 15px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;"> berapi-api.<br class="kix-line-break" /><br class="kix-line-break" />Semua
peserta melongo kemudian tertawa. Hampir semua menebak orang itu
meninggal, sehingga si pemilik piutang mengikhlaskan hutangnya.<br class="kix-line-break" /><br class="kix-line-break" />“Nggak!” koreksi Ustadz </span><a href="http://biografi.rumus.web.id/2011/12/biografi-yusuf-mansur.html"><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Calibri; font-size: 15px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: underline; vertical-align: baseline;">Yusuf Mansur</span></a><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Calibri; font-size: 15px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;"> cepat, “Dia cuma pingsan. Kebetulan yang nabrak orang kaya. Selain dibawa ke rumah sakit, dia juga melunasi hutangnya!”</span></div>
<div dir="ltr" style="margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; text-align: justify;">
<span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Calibri; font-size: 15px; font-style: italic; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">Sumber: </span><a href="http://www.ronywijaya.web.id/2011/12/keajaiban-sedekah-dari-yusuf-mansur-1.html"><span style="background-color: transparent; color: blue; font-family: Calibri; font-size: 15px; font-style: italic; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: underline; vertical-align: baseline;">http://www.ronywijaya.web.id/2011/12/keajaiban-sedekah-dari-yusuf-mansur-1.html</span></a><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Calibri; font-size: 15px; font-style: italic; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;"> </span></div>ngajikokhttp://www.blogger.com/profile/07650292908853868840noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-7386222798931043460.post-31439621555689485682012-04-03T08:50:00.000-07:002012-04-08T21:33:49.277-07:00Konsep Jodoh Secara Islami<span class="Apple-style-span" style="color: black; font-family: 'Times New Roman'; font-size: small; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; letter-spacing: normal; line-height: normal; orphans: 2; text-indent: 0px; text-transform: none; white-space: normal; widows: 2; word-spacing: 0px;"></span><br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://encrypted-tbn1.google.com/images?q=tbn:ANd9GcQgkWt4eIrT5tgDlvy4T7OZ87sahTc6_jTVGTPkZhJbHeWUB1Hq" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://encrypted-tbn1.google.com/images?q=tbn:ANd9GcQgkWt4eIrT5tgDlvy4T7OZ87sahTc6_jTVGTPkZhJbHeWUB1Hq" /></a></div>
<div style="background-color: transparent;">
<div style="text-align: left;">
<b id="internal-source-marker_0.7698267695959657" style="font-weight: normal;"></b><br />
<div dir="ltr" style="margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; text-align: center;">
<b id="internal-source-marker_0.7698267695959657" style="font-weight: normal;"><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Calibri; font-size: 15px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">Oleh: Heny Budi Utari</span></b></div>
</div>
<b id="internal-source-marker_0.7698267695959657" style="font-weight: normal;"></b><br />
<div dir="ltr" style="margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; text-align: center;">
<b id="internal-source-marker_0.7698267695959657" style="font-weight: normal;"><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Calibri; font-size: 15px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">Disampaikan dalam Ngajikok 17 March 2012</span></b></div>
<hr />
<b id="internal-source-marker_0.7698267695959657" style="font-weight: normal;"><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Calibri; font-size: 15px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;"></span>*<br />
<span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Calibri; font-size: 15px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: underline; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">Konsep dasar:</span></b><br />
<ol style="margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;">
<li style="background-color: transparent; color: black; font-family: Calibri; font-size: 15px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; list-style-type: decimal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;"><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Calibri; font-size: 15px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">Semua kejadian adalah pasangan</span></li>
</ol>
<b id="internal-source-marker_0.7698267695959657" style="font-weight: normal;"><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Calibri; font-size: 15px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">Firman Allah S.W.T. dalam Surat Yaasin: 36 dijelaskan:</span><img height="119px;" src="https://lh3.googleusercontent.com/whdJC7PwLdftSrmIIFQd7mHsLw88xDq2JErprEaDQhOoo55fu4GzIK7t0XeI-hjYub6VScDyH9mStQ9z-DLPI3D6ythsgaFXkpDCOi_f9OJR_B6LciE" width="580px;" /><br />
</b><br />
<div dir="ltr" style="margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; text-align: justify;">
<b id="internal-source-marker_0.7698267695959657" style="font-weight: normal;"><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Calibri; font-size: 15px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">"Maha suci Allah yang menjadikan kejadian semua berpasangan dari sesuatu yang tumbuh di bumi, dari mereka (manusia) dan dari sesuatu yang mereka tiada mengetahui." </span></b></div>
<div dir="ltr" style="margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; text-align: justify;">
<b id="internal-source-marker_0.7698267695959657" style="font-weight: normal;"><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Calibri; font-size: 15px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">Jika kita perhatikan kejadian di langit dan di bumi, jelas menampakkan kebenaran ayat ini. Setiap yang kita saksikan ada pasangannya. Ada siang dan malam, ada tinggi ada rendah, langit dan bumi. Ada yang jantan dan betina. Kemudian Allah jadikan pula malam berpasangan dengan siang meliputi alam ini. Demikian pula manusia. Atom saja yang sangat halus yang tidak dapat dilihat dengan pandangan mata terdiri dari komponen-komponen yang berpasang-pasangan. </span></b></div>
<div dir="ltr" style="margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; text-align: justify;">
<b id="internal-source-marker_0.7698267695959657" style="font-weight: normal;"><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Calibri; font-size: 15px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">Betapa indahnya kehidupan manusia ini dengan adanya pasangan di dalam kejadiannya. Betapa jemu dan bosan kehidupan ini jika yang menjadi penghuni alam lelaki semuanya</span></b></div>
<a name='more'></a><b id="internal-source-marker_0.7698267695959657" style="font-weight: normal;">, atau perempuan semuanya.<br />
</b><br />
<div dir="ltr" style="margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; text-align: justify;">
<b id="internal-source-marker_0.7698267695959657" style="font-weight: normal;"><br /></b></div>
<b id="internal-source-marker_0.7698267695959657" style="font-weight: normal;">
<ol start="2" style="margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;">
<li style="background-color: transparent; color: black; font-family: Calibri; font-size: 15px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; list-style-type: decimal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;"><div dir="ltr" style="margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; text-align: justify;">
<span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Calibri; font-size: 15px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">Keserasian hidup, ketentraman dan kelestarian</span></div>
</li>
</ol>
<div dir="ltr" style="margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; text-align: justify;">
<span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Calibri; font-size: 15px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">"Di antara tanda-tanda kebesaran-Nya ia menjadikan untuk kamu pasangan dari jenis kamu sendiri untuk kamu tinggal tenteram di sampingnya dan dijadikan di antara kamu kasih sayang dan belas kasihan. Semuanya itu menjadi tanda-tanda bagi orang-orang yang berfikir " (Ar-Ruum:21). </span></div>
<div dir="ltr" style="margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; text-align: justify;">
<span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Calibri; font-size: 15px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">Kejadian berpasangan juga sebagai saluran untuk meneruskan keturunan manusia.Allah S.WT. berfirman: </span></div>
<div dir="ltr" style="margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; text-align: justify;">
<span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Calibri; font-size: 15px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">"Wahai manusia bertakwalah kepada Tuhan kamu yang menjadikan kamu semua dari jiwa yang satu dan dijadikan daripadanya pasangannya dan berkembang daripada keduanya banyak lelaki dan perempuan... " (An-Nisa':1) </span></div>
<div dir="ltr" style="margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; text-align: justify;">
<span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Calibri; font-size: 15px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">Sudah selayaknya dalam berkehidupan ada pasangan terutama dalam meniti bahtera rumah tangga. Untuk mengetahui pasangan kita, tentu perlu pengetahuan mengenai apa pasangan atau jodoh.</span><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Calibri; font-size: 15px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: underline; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;"> </span></div>
<div dir="ltr" style="margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; text-align: justify;">
<br /></div>
<div dir="ltr" style="margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; text-align: justify;">
<span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Calibri; font-size: 15px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: underline; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">Pengetian “Jodoh”</span></div>
<div dir="ltr" style="margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; text-align: justify;">
<span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Calibri; font-size: 15px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">Pengertian 'jodoh' secara bahasa (semantik) adalah pasangan yang pas, atau pasangan yang sesuai di antara keduanya. Secara terminologi, 'jodoh' adalah pasangan yang saling membutuhkan, atau pasasangan yang sesuai, cocok, untuk saling menerima dan memberi. <br class="kix-line-break" />Pengertian 'jodoh' menurut (agama) Islam, adalah pasangan (laki-laki dan perempuan) yang "telah ditetapkan" atau "disahkan" dalam ikatan pernikahan, disebut pasangan suami-istri (pasutri) , apabila dalam perjalanan pasutri, satu di antaranya meninggal maka per-jodoh-annya putus.</span></div>
<div dir="ltr" style="margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; text-align: justify;">
<span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Calibri; font-size: 15px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">Perlukah mencari jodoh? </span></div>
<div dir="ltr" style="margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; text-align: justify;">
<span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Calibri; font-size: 15px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">Pertanyaan pertama, “benarkah jodoh sudah ditetapkan oleh Allah tanpa bisa diubah”, itu mengandung dua </span><a href="about:blank"><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Calibri; font-size: 15px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: underline; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">pertanyaan</span></a><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Calibri; font-size: 15px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;"> yang jawabannya berbeda. Karenanya, kita perlu menelaahnya satu persatu.</span></div>
<div dir="ltr" style="margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; text-align: justify;">
<br /></div>
<div dir="ltr" style="margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; text-align: justify;">
<span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Calibri; font-size: 15px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">A) Benarkah jodoh sudah ditetapkan oleh Allah? Ya, benar. Bahkan, bukan hanya jodoh. Segala hal mengenai diri kita sudah ditetapkan/</span><a href="about:blank"><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Calibri; font-size: 15px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: underline; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">ditakdirkan</span></a><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Calibri; font-size: 15px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;"> oleh Allah ketika kita berada di rahim bunda. Dalam sebuah hadits riwayat Bukhari Muslim dari Ibnu Mas’ud r.a., dikabarkan bahwa Rasulullah saw. bersabda:</span></div>
<div dir="ltr" style="margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; text-align: justify;">
<span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Calibri; font-size: 15px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">Sesungguhnya proses penciptaan setiap orang dari kalian berada di perut ibunya selama 40 hari berupa segumpal air mani. Selanjutnya ia berubah menjadi segumpal darah dalam masa yang sama. Kemudian ia berubah menjadi segumpal daging dalam masa yang sama. Lalu Allah mengutus seorang malaikat untuk meniupkan ruh kepadanya disamping diperintahkan untuk menuliskan empat perkara, yakni [1] rizkinya, [2] ajalnya, [3] perilakunya, dan [4] bahagia-celakanya.</span></div>
<div dir="ltr" style="margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; text-align: justify;">
<br /></div>
<span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Calibri; font-size: 15px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">B) Apakah jodoh (dan segala takdir lain) yang sudah ditetapkan oleh Allah itu bisa diubah? Ya dan tidak. Takdir itu tidak bisa diubah oleh manusia, tetapi </span><a href="http://muhshodiq.wordpress.com/wp-admin/%E2%80%9Dhttp:/muhshodiq.wordpress.com/2008/01/23/sebaiknya-mengubah-ataukah-memilih-takdir/%E2%80%9D"><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Calibri; font-size: 15px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: underline; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">dapat diubah oleh Allah</span></a><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Calibri; font-size: 15px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">. Allah SWT berfirman:</span><br />
<div dir="ltr" style="margin-bottom: 0pt; margin-left: 28.35pt; margin-top: 0pt;">
<span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Calibri; font-size: 15px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">“</span><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Calibri; font-size: 15px; font-style: italic; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">DihapuskanNya mana yang dikehendakiNya, dan ditetapkanNya mana yang dikehendakiNya, sebab di tanganNyalah terpegang Induk Kitab (Lauh Mahfuzh) itu.</span><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Calibri; font-size: 15px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">” (QS ar-Ra’du [13]: 39)</span></div>
<div dir="ltr" style="margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; text-align: justify;">
<span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Calibri; font-size: 15px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">Karena jodoh (dan segala takdir lain) itu hanya bisa diubah oleh Allah, apakah sebaiknya kita menunggu </span><a href="about:blank"><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Calibri; font-size: 15px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: underline; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">takdir</span></a><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Calibri; font-size: 15px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;"> dari Allah saja tanpa perlu berusaha lagi?</span></div>
<div dir="ltr" style="margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; text-align: justify;">
<span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Calibri; font-size: 15px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">Bukan begitu. Alih-alih, Allah dan Rasul-Nya telah mempersilakan kita untuk berusaha supaya Allah mengubah takdir-Nya (dari yang “buruk” ke yang “baik”). Allah SWT berfirman:</span></div>
<div dir="ltr" style="margin-bottom: 0pt; margin-left: 28.35pt; margin-top: 0pt; text-align: justify;">
<span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Calibri; font-size: 15px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">“</span><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Calibri; font-size: 15px; font-style: italic; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">Sesungguhnya Allah tidak akan mengubah </span><a href="about:blank"><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Calibri; font-size: 15px; font-style: italic; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: underline; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">keadaan</span></a><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Calibri; font-size: 15px; font-style: italic; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;"> [yang ditakdirkan pada] suatu kaum sebelum mereka [berusaha] mengubah keadaan [yang ditakdirkan pada] diri mereka sendiri.</span><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Calibri; font-size: 15px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">” (QS ar-Ra’du [13]: 11)</span></div>
<div dir="ltr" style="margin-bottom: 0pt; margin-left: 28.35pt; margin-top: 0pt; text-align: justify;">
<br /></div>
<span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Calibri; font-size: 15px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">Bagaimana Islam memandang jodoh? </span><ol style="margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;">
<li style="background-color: transparent; color: black; font-family: Calibri; font-size: 15px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; list-style-type: decimal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;"><div dir="ltr" style="margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; text-align: justify;">
<span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Calibri; font-size: 15px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">Memilih atas dasar agamanya</span></div>
</li>
</ol>
<span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Calibri; font-size: 15px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">Islam telah menetapkan terlebih dahulu pertimbangan dalam mencari pasangan dengan tujuan menjamin kesejahteraan. Rasulullah bersabda dalam haditsnya</span><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Calibri; font-size: 15px; font-style: italic; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">:<br class="kix-line-break" />“Seorang perempuan biasanya dinikahi karena empat perkara: Harta, nasab (keturunan), kecantikan dan agamanya. Maka utamakan memilih perempuan karena agamanya, kamu akan merugi bila tidak memilihnya.”</span><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Calibri; font-size: 15px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;"> (HR. Bukhari dan Muslim dari Abu Hurairah). Sabda baginda yang bermaksud: </span><br />
<span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Calibri; font-size: 15px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;"></span><br />
<div dir="ltr" style="margin-bottom: 0pt; margin-left: 28.35pt; margin-top: 0pt; text-align: justify;">
<span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Calibri; font-size: 15px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">"Janganlah mengahwini wanita-wanita kerana kecantikan. Mungkin kecantikan itu memburukkan hidup. Jangan mengahwini mereka kerana harta, mungkin harta itu menyebabkan kezaliman mereka. Tetapi kawinilah mereka atas dasar agama. Seorang sahaya yang hitam, berbibir tebal yang beragama adalah lebih baik. (Diriwayatkan oleh Ibn Majah). </span></div>
<span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Calibri; font-size: 15px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;"></span><br />
<div dir="ltr" style="margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; text-align: justify;">
<span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Calibri; font-size: 15px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">Dalam hadist tersebut Nabi Muhamad SAW memberikan tuntunan kepada kita agar memilih pasangan yang memiliki agama, maka kalian akan beruntung, fadzfar bizatiddin, taribat yadaka. Hadis itu tidak menyebut fadzfar mutadayyinatan (orang beragama) tetapi bidzatiddin, orang yang memiliki agama. Kata dzatiddin disini mengandung arti substansi (jauhar) atau sifat (ardl), jadi wanita atau pria yang dzatiddin adalah orang yang beragama secara substansial atau dapat dilihat sifat-sifatnya sebagai orang yang mematuhi agama.</span></div>
<span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Calibri; font-size: 15px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;"></span><ol start="2" style="margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;">
<li style="background-color: transparent; color: black; font-family: Calibri; font-size: 15px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; list-style-type: decimal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;"><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Calibri; font-size: 15px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">Keturunan dan Kufu'</span></li>
</ol>
<div dir="ltr" style="margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; text-align: justify;">
<span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Calibri; font-size: 15px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">Salah satu asas pertimbangan, selain daripada keagamaan seperti yang telah dijelaskan sebelum ini, ialah keturunan bakal isteri itu. Aspek yang penting yang hendak ditinjau ialah dari segi kesehatan dan keadaan hidup keluarga. Dari segi kesehatan, perlu dikaji sama ada calon isteri dan suami mempunyai keluarga yang mempunyai penyakit keturunan. Ini tidak bermakna wanita yang mempunyai keluarga yang berpenyakit tidak boleh dikawini dan dipandang hina. Apa yang dimaksudkan di sini ialah menyiapkan keluarga yang sehat dan sejahtera.</span></div>
<span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Calibri; font-size: 15px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;"></span><br />
<div dir="ltr" style="margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; text-align: justify;">
<span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Calibri; font-size: 15px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: underline; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">Tanda-tanda jodoh </span></div>
<span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Calibri; font-size: 15px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: underline; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;"></span><br />
<div dir="ltr" style="margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; text-align: justify;">
<span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Calibri; font-size: 15px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">Sesungguhnya Allah sudah menciptakan jodoh sesuai dengan kualitas diri serta keimanan yg cocok untuk sang hamba, demikian untuk dipertemukan dengan </span><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Calibri; font-size: 15px; font-style: italic; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">Timing (momentum)</span><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Calibri; font-size: 15px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;"> yg sangat tepat bagi Nya. Jadi tidak ada istilah terlalu cepat atau terlalu lambat untuk ikrarnya sebuah jodoh, semua sangat mungkin bagi Allah.</span><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Calibri; font-size: 15px; font-style: italic; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;"> </span><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Calibri; font-size: 15px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">Namun jodoh yg bagaimana yg diridhoi Allah? tentu saja yg diikat oleh akad melalui ikatan pernikahan yg sah. Seperti ayat yg paling beken, yg menghiasi kartu2 undangan pernikahan, bahkan lebih beken dari foto </span><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Calibri; font-size: 15px; font-style: italic; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">prewed</span><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Calibri; font-size: 15px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">. </span></div>
<span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Calibri; font-size: 15px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;"></span><br />
<span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Calibri; font-size: 15px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">Terus jodoh dikejar apa ditunggu? Terus kalo tidak dapat dapat gimana dong? </span><br />
<span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Calibri; font-size: 15px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;"></span><br />
<span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Calibri; font-size: 15px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;"></span><br />
<span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Calibri; font-size: 15px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;"></span><br />
<span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Calibri; font-size: 15px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: underline; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">5 Kiat mendatangkan jodoh:</span><ol style="margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;">
<li style="background-color: transparent; color: black; font-family: Calibri; font-size: 15px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; list-style-type: upper-alpha; text-decoration: none; vertical-align: baseline;"><div dir="ltr" style="margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; text-align: justify;">
<span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Calibri; font-size: 15px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">Dalam hal-hal yang berkenaan dengan aqidah dan ibadah mahdhoh (hubungan dengan Tuhan), yang islami adalah yang ada tuntunannya dari Allah dan Rasul-Nya. Sedangkan yang tidak islami: mengikuti ramalan bintang, mengikuti ramalan paranormal, melakukan “istikharah” yang tergolong bid’ah, dsb.</span></div>
</li>
</ol>
<span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Calibri; font-size: 15px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;"></span><ol style="margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;">
<li style="background-color: transparent; color: black; font-family: Calibri; font-size: 15px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; list-style-type: decimal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;"><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Calibri; font-size: 15px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">Khusnuzon kepada Alloh, hanya kepadaNya lah kita berprasangka baik.</span></li>
</ol>
<span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Calibri; font-size: 15px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">Allah berfirman:</span><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Calibri; font-size: 15px; font-style: italic; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">“Laki-laki yang baik adalah untuk perempuan yang baik, perempuan yang baik adalah untuk laki-laki yang baik (pula)” </span><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Calibri; font-size: 15px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">(QS AnNur; 26)</span><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Calibri; font-size: 15px; font-style: italic; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;"><br class="kix-line-break" /></span><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Calibri; font-size: 15px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">Ikhtiar merupakan kewajiban yg harus dilakukan oleh setiap muslim. Banyak orang bilang kalo jodoh merupakan misteri, dikarenakan bahwa kita tidak mengenal diri kita sendiri, tidak percaya dengan Iman kita dan terkadang kita berpikir bahwa kita takut akan mendapat jodoh yg tidak sesuai. </span><ol start="2" style="margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;">
<li style="background-color: transparent; color: black; font-family: Calibri; font-size: 15px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; list-style-type: decimal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;"><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Calibri; font-size: 15px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">Istighfar</span></li>
</ol>
<div dir="ltr" style="margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; text-align: justify;">
<span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Calibri; font-size: 15px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">Belum adanya jodoh bisa disebabkan oleh hubungan kita dengan Allah, keluarga, lingkungan, teman bahkan diri kita sendiri. </span></div>
<span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Calibri; font-size: 15px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;"></span><br />
<div dir="ltr" style="margin-bottom: 0pt; margin-left: 35.45pt; margin-top: 0pt;">
<span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Calibri; font-size: 15px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">Apakah pernah berbuat syirik, seperti menanyakan kepada tukang ramal, nujum, dukun dsb. Apakah anda pernah melakukan hubungan yang melampui batas atau bahkan berzina? QS. 25:68-69 : Barangsiapa yang melakukan yang demikian niscaya dia mendapat pembalasan berlipat sejak di dunia...salah satunya jdoh yang tak kunjung hadir.<br class="kix-line-break" /><br class="kix-line-break" />PERIKSA HUBUNGAN KITA DENGAN ORANG TUA, adakah anda pernah menyakiti atau mengkasari mereka karena perbuatan tersebut termasuk doa besar yang menjauhkan rahmat Allah (termasuk jodoh).<br class="kix-line-break" />QS. 17:23 : Tuhanmu telah memerintahkan supaya kamu jangan menyembah selain Dia dan hendaklah kamu berbuat baik pada ibu bapakmu dengan sebaik-baiknya, maka sekali-kali janganlah kamu mengatakan kepada keduanya perkataan ah dan janganlah kamu membentak mereka, ucapkanlah kepada mereka perkataan yang mulia.<br class="kix-line-break" /><br class="kix-line-break" />PERIKSA HUBUNGAN SILATURAHIM. Putus silaturahim berakibat putusnya rahmat (salah satu bentuknya jodoh).QS.49:10:....sesungguhnya orang2 mukmin itu bersaudara. Karena itu peliharalah persaudaraan dan peliharalah diri anda dihadapan Allah supaya kamu mendapat rahmat.<br class="kix-line-break" /><br class="kix-line-break" />PERIKSA DALAM HUBUNGAN DENGAN ORANG LAIN apakah ada yang sampai tersakiti atau terzalimi. Hindari doa orang yang teraniaya/terzalimi, karena doanya pasti dikabulkan </span></div>
<div dir="ltr" style="margin-bottom: 0pt; margin-left: 35.45pt; margin-top: 0pt;">
<span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Calibri; font-size: 15px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;"><br class="kix-line-break" />APAKAH ANDA PERNAH BERGUNJING YANG MENGARAH MENGADU DOMBA, yang menyebabkan putusnya tali silaturahim?<br class="kix-line-break" />QS 49:12 : Hai orang2 yang beriman, jauhilah kebanyakan kecurigaan, karena sebagian dari kecurigaan itu dosa. Dan janganlah mencari-cari keburukan orang dan janganlah menggunjingkan satu sama lain .</span></div>
<span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Calibri; font-size: 15px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;"></span><br />
<span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Calibri; font-size: 15px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;"></span><br />
<span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Calibri; font-size: 15px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;"></span><br />
<span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Calibri; font-size: 15px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;"></span><ol start="3" style="margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;">
<li style="background-color: transparent; color: black; font-family: Calibri; font-size: 15px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; list-style-type: decimal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;"><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Calibri; font-size: 15px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">Do’a</span></li>
</ol>
<span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Calibri; font-size: 15px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;"></span><br />
<div dir="ltr" style="margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; text-align: justify;">
<span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Calibri; font-size: 15px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">Berdoa kepada Allah agar diberikan jodoh yang baik, misalnya dengan shalat hajat atau sholat istikharah. Allah telah berjanji dalam firmannya bahwa Muslim yang baik akan mendapatkan Muslimah yang baik dan laki-laki yang buruk akan mendapatkan wanita yang buruk pula. Kita berdoa kepada Allah agar mendapatkan jodoh yang baik dengan cara yang sesuai dengan nilai-nilai Islam. Do’a dalam Al-furqon ayat 74:</span></div>
<div dir="ltr" style="margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; text-align: justify;">
<span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Calibri; font-size: 15px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;"> Doa (Robbana hablanaa min aswazinaa, waduriyatinaa, qurta’alim, wajaalna lilmutaqqina immamaa (Ya Tuhan kami anugerahkanlah kepada kami pasangan dan keturunan yang menjadi penyejuk mata hati kami dan jadikanlah kami iman bagi orang2 yang bertaqwa). Rasulullah SAW pun telah mengajarkan doa </span><a href="about:blank"><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Calibri; font-size: 15px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: underline; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">istikharah</span></a><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Calibri; font-size: 15px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;"> (menurut hadits Bukhari, Ahmad, dll), yang isinya mengandung permohonan mengubah takdir-Nya:</span></div>
<div dir="ltr" style="margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; text-align: justify;">
<span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Calibri; font-size: 15px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">“Ya Allah, sekiranya Engkau tahu bahwa urusan ini lebih baik untuk diriku, agamaku, dan kehidupanku, serta [lebih baik pula] akibatnya [di dunia dan akhirat], maka TAKDIRKANLAH dan mudahkanlah urusan ini bagiku, kemudian berkahilah aku dalam urusan ini. … dan TAKDIRKANLAH kebaikan untukku di mana pun, kemudian jadikanlah aku ridha menerimanya.“</span></div>
<ol start="4" style="margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;">
<li style="background-color: transparent; color: black; font-family: Calibri; font-size: 15px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; list-style-type: decimal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;"><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Calibri; font-size: 15px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">Tingkatkan amal dan ketaatan</span></li>
</ol>
<span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Calibri; font-size: 15px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">Meminjam istilah ustad Yusuf Mansyur tentang matematika jodoh. Terus menambah Iman & Taqwa kita agar insyaAllah sesuai dengan jodoh yg Allah kehendaki.</span><br />
<span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Calibri; font-size: 15px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">PERBAIKI/LAZIMKAN WUDHU, BIASAKAN SHOLAT AWAL WAKTU DAN SHOLAT BERJAMAAH, BERDOA/BERDZIKIR SELEPAS SHOLAT, PELIHARA SHOLAT SUNAH SEBELUM & SESUDAH SHOLAT FARDHU KECUALI SETELAH SHOLAT SHUBUH DAN ASHAR, BIASAKAN SHOLAT MALAM : TAHAJUD,HAJAT,ISTIKHOROH, TAUBAT, TASBIH, WITIR. Lakukanlah semampu anda,dasar ayat QS 22:77 : Hai orang2 yang beriman, ruku dan sujudlah kamu, sembahlah Tuhanmu dan berbuat kebaikan supaya kamu mendapatkan keberuntungan dunia dan akhirat.</span><br />
<span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Calibri; font-size: 15px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;"></span><ol start="2" style="margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;">
<li style="background-color: transparent; color: black; font-family: Calibri; font-size: 15px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; list-style-type: upper-alpha; text-decoration: none; vertical-align: baseline;"><div dir="ltr" style="margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; text-align: justify;">
<span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Calibri; font-size: 15px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">Dalam hal-hal yang berkenaan dengan muamalah (hubungan dengan manusia), yang islami adalah yang </span><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Calibri; font-size: 15px; font-style: italic; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">tidak</span><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Calibri; font-size: 15px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;"> ada larangannya dari Allah dan Rasul-Nya. Dalam hal ini, yang ada dalil larangannya tidaklah islami. Sedangkan yang tidak islami adalah yang mendekati zina (pacaran). </span></div>
</li>
</ol>
<span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Calibri; font-size: 15px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;"></span><ol start="5" style="margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;">
<li style="background-color: transparent; color: black; font-family: Calibri; font-size: 15px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; list-style-type: decimal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;"><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Calibri; font-size: 15px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">Jangan biarkan sendirian selalu banyak bergaul terutama dengan orang yang baik</span></li>
</ol>
<span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Calibri; font-size: 15px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">Jangan biarkan kita sendirian, karena syeitan akan masuk ke dalam tubuh kita bila kita sendirian dan tidak mengingat Alloh. Banyaklah bergaul dengan orang lain terutama orang yang sholeh.</span><br />
<span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Calibri; font-size: 15px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">Oleh karena itu tetap berteman yang banyak dan lakukan upaya: meminta tolong kepada orang tua untuk dicarikan jodoh yang baik. Dalam Islam sebenarnya masalah jodoh bagi muslim khususnya muslimah bukanlah menjadi tanggung jawab diri sendiri tetapi menjadi tanggung jawab orang tua ataupun wali. Bahkan pada masa Rasulullah saw, pemerintah bertanggungjawab untuk mencarikan jodoh bagi muslim dan muslimah pada masanya. Melalui mediator misalnya teman, saudara atau orang lain yang dapat dipercaya. Mencari sendiri dan utamakan bersama pihak ketiga. </span><br />
<span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Calibri; font-size: 15px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;"></span><br />
<div dir="ltr" style="margin-bottom: 0pt; margin-left: 18pt; margin-top: 0pt;">
<span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Calibri; font-size: 15px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">Bagaimana kalau sudah dapat: </span></div>
<div dir="ltr" style="margin-bottom: 0pt; margin-left: 18pt; margin-top: 0pt;">
<span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Calibri; font-size: 15px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">Menurut ustadz cinta Restu Sugiarto, kriteria minimal yg perlu kita perhatikan adala 3M </span><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Calibri; font-size: 15px; font-style: italic; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">Memaklumi, Memaafkan,</span><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Calibri; font-size: 15px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;"> dan </span><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Calibri; font-size: 15px; font-style: italic; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">Memotivasi</span><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Calibri; font-size: 15px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">. </span></div>
<span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Calibri; font-size: 15px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;"></span><br />
<div dir="ltr" style="margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; text-align: justify;">
<span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Calibri; font-size: 15px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">Allahu alam.</span></div>
<div dir="ltr" style="margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; text-align: justify;">
<span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Calibri; font-size: 15px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">Wa ‘alaikum salam warohmatullahi wabarokatuh.</span></div>
<span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Calibri; font-size: 15px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;"></span><br />
<div dir="ltr" style="margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; text-align: justify;">
<span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Calibri; font-size: 15px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: underline; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">Hasil tanya dan jawab</span><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Calibri; font-size: 15px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">:</span></div>
<ol style="margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;">
<li style="background-color: transparent; color: black; font-family: Calibri; font-size: 15px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; list-style-type: decimal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;"><div dir="ltr" style="margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; text-align: justify;">
<span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Calibri; font-size: 15px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">Seorang laki2 bila mempunyai lebih dari 1 istri kelak akan didampingi para istri di surga dan juga para bidadari, sedangkan seorang perempuan akan mendapatkan pendamping (suaminya) atau orang lain. Para istri nabi Muhammad (SAW) tidak ada yang menikah lagi setelah beliau meninggal dunia, karena kelak semua para istri akan mendampingi beliau di surga.</span></div>
</li>
<li style="background-color: transparent; color: black; font-family: Calibri; font-size: 15px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; list-style-type: decimal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;"><div dir="ltr" style="margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; text-align: justify;">
<span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Calibri; font-size: 15px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">Jika seorang wanita mempunyai lebih dari 1 suami maka kelak di surga akan didampingi oleh suami terakhirnya.</span></div>
</li>
<li style="background-color: transparent; color: black; font-family: Calibri; font-size: 15px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; list-style-type: decimal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;"><div dir="ltr" style="margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; text-align: justify;">
<span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Calibri; font-size: 15px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">Proses mencari jodoh (bila sesuai dengan kaidah Islam) tidak akan mempengaruhi keadaan rumah tangga seseorang, semua bergantung kepada pribadi (keimanan, ketaqwaan, komitmen) nenanggapi dan melaksanakan semua kewajiban dan hak2 dalam rumah tangga Islami.</span></div>
</li>
</ol>
</b></div>ngajikokhttp://www.blogger.com/profile/07650292908853868840noreply@blogger.com2tag:blogger.com,1999:blog-7386222798931043460.post-59531996203329772552012-03-26T05:51:00.000-07:002012-04-14T07:36:56.570-07:00Hasad, Api Pemakan Kebaikan<span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 16px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: bold; text-decoration: none; vertical-align: baseline;"></span><br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://encrypted-tbn3.google.com/images?q=tbn:ANd9GcSJ4gQcF_ilV0U_W4CylKz7llQX12KY7YKWExHewZ2tQLz1hyCOwQ" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://encrypted-tbn3.google.com/images?q=tbn:ANd9GcSJ4gQcF_ilV0U_W4CylKz7llQX12KY7YKWExHewZ2tQLz1hyCOwQ" /></a></div>
<div dir="ltr" style="margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; text-align: justify;">
<span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 13px; font-style: normal; font-variant: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">Materi Ngajikok oleh Bapak Fikri Waskito tanggal 24 Maret 2012 di Athen Apartment 332</span><br />
<span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 13px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: bold; text-decoration: none; vertical-align: baseline;"><br /></span><br />
<span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 13px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: bold; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">Islam Mengajarkan Akhlak Mulia</span></div>
<span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 13px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: bold; text-decoration: none; vertical-align: baseline;"></span><br />
<div dir="ltr" style="margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; text-align: justify;">
<span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 13px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">Segala puji bagi Allah </span><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 13px; font-style: italic; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">Subhaanahu wa Ta’ala,</span><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 13px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;"> yang telah memberikan kepada kita nikmat berupa Islam sebagai jalan hidup yang sempurna sebagai tuntunan hidup manusia. Salah satu tanda kesempurnaan Islam adalah betapa Islam memperhatikan Akhlak seorang muslim. </span></div>
<span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 13px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;"></span><br />
<div dir="ltr" style="margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; text-align: justify;">
<span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 13px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">Di antara tujuan utama diutusnya Nabi Muhammad </span><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 13px; font-style: italic; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">Shallallahu‘alaihi Wasallam</span><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 13px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">, selain untuk menegakkan tauhid di muka bumi, adalah untuk menyempurnakan akhlak umat manusia. Sebagaimana dijelaskan dalam sabda beliau,</span></div>
<span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 13px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;"></span><br />
<div dir="ltr" style="margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; text-align: right;">
<span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 24px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">بُعِثْتُ لِأُتَمِّمَ صَالِحَ الْأَخْلاَقِ</span></div>
<span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 24px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;"></span><br />
<div dir="ltr" style="margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; text-align: justify;">
<span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 13px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">“</span><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 13px; font-style: italic; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">Aku diutus untuk menyempurnakan akhlak yang mulia</span><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 13px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">.” (H.R. Al-Hakim dan dinilai sahih oleh beliau).</span></div>
<span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 13px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;"></span><br />
<div dir="ltr" style="margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; text-align: justify;">
<span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 13px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">Islam menjelaskan akhlak seorang muslim secara terperinci dan menyeluruh. Bagaimanakah akhlak seorang muslim kepada </span><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 13px; font-style: italic; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">Rabb</span><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 13px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">-nya, keluarganya, tetangganya, bahkan kepada hewan dan</span></div>
<a name='more'></a>tetumbuhan sekalipun. Hal ini merupakan tanda bahwa Islam memperhatikan akhlak sedemikian baik. <br />
<span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 13px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;"></span><br />
<div dir="ltr" style="margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; text-align: justify;">
<span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 13px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">Sehingga seorang muslim hendaknya selalu memperhatikan akhlaknya. Selalu menuntut ilmu untuk mengetahui dan mengamalkan akhlak yang mulia. Dan menghindari akhlak yang tidak terpuji. Karena betapa besar berat akhlak di timbangan di hari akhir nanti, sebagaimana sabda Rasulullah </span><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 13px; font-style: italic; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">Shallallahu‘alaihi Wasallam</span><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 13px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;"> dari Abu Ad-Darda` </span><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 13px; font-style: italic; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">Radhiyallaahu ‘anhu</span><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 13px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;"> :</span></div>
<span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 13px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;"></span><br />
<div dir="ltr" style="margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; text-align: right;">
<span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 24px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">مَا شَيْءٌ أَثْقَلُ فِي مِيزَانِ الْمُؤْمِنِ يَوْمَ الْقِيَامَةِ مِنْ خُلُقٍ حَسَنٍ وَإِنَّ اللَّهَ لَيُبْغِضُ الْفَاحِشَ الْبَذِيءَ</span></div>
<span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 24px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;"></span><br />
<div dir="ltr" style="margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; text-align: justify;">
<span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 13px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">“</span><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 13px; font-style: italic; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">Tidak ada sesuatu yang lebih berat dalam timbangan seorang mukmin kelak pada hari kiamat daripada akhlak yang baik. Sesungguhnya Allah amatlah murka terhadap seorang yang keji lagi mengucapkan ucapan yang jelek</span><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 13px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">.” (HR. At-Tirmidzi dan Abu Daud)</span></div>
<span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 13px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;"></span><br />
<div dir="ltr" style="margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; text-align: justify;">
<span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 13px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">Kekuatan akhlak mulia dalam menarik hati masyarakat untuk menerima dakwah Islam sangatlah besar. Telah banyak bukti sejarah yang membenarkan hal itu, mulai dari zaman Rasulullah </span><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 13px; font-style: italic; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">Shallallahu ‘alaihi Wasallam</span><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 13px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;"> sampai zaman ini.</span></div>
<span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 13px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;"></span><br />
<div dir="ltr" style="margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; text-align: justify;">
<span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 13px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">Di antara contoh nyata kekuatan akhlak adalah: sejarah masuknya Islam ke bumi pertiwi. Terlepas dari polemik panjang kapan Islam masuk ke Indonesia, para ahli sejarah yang berbicara tentang sejarah masuknya Islam ke Indonesia, mereka semua sepakat bahwa Islam masuk ke Indonesia bukan dengan pedang (baca: kekerasan). Namun Islam bisa diterima oleh masyarakat Indonesia karena mereka sangat tertarik dengan mulianya budi pekerti para pembawa Islam saat itu, sehingga mereka berbondong-bondong memeluk agama Islam dalam waktu kurang dari satu abad, karena takjub dengan keindahan akhlak yang diajarkan Islam</span></div>
<span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 13px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;"></span><br />
<div dir="ltr" style="margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; text-align: justify;">
<span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 13px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">Sebagai seorang muslim yang baik, tentulah kita harus melaksanakan Islam secara keseluruhan. Baik itu Aqidah, Ibadah kepada Allah, amalan hati, penampilan, dan akhlak mulia. Tidak ada yang menjadi inti dan kulit dalam Islam. Semua hal tersebut merupakan satu kesatuan yang harus dilaksanakan demi mendapat ridho Allah </span><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 13px; font-style: italic; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">Subhaanahu wa Ta’ala</span><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 13px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">.</span></div>
<span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 13px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;"></span><br />
<div dir="ltr" style="margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; text-align: justify;">
<span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 13px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: bold; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">Hasad, Api Pemakan Kebaikan</span></div>
<span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 13px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: bold; text-decoration: none; vertical-align: baseline;"></span><br />
<div dir="ltr" style="margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; text-align: justify;">
<span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 13px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">Salah satu akhlak yang harus kita hindari adalah hasad. Perlu diketahui bahwa iri, dengki atau hasad –istilah yang hampir sama- adalah menginginkan hilangnya nikmat dari orang lain. Asal sekedar benci orang lain mendapatkan nikmat itu sudah dinamakan hasad, itulah iri. Sifat ini merupakan sifat yang pertama kali dimiliki oleh Iblis dan sangat mungkin dimiliki oleh seluruh manusia, tanpa terkecuali. </span></div>
<span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 13px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;"></span><br />
<div dir="ltr" style="margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; text-align: justify;">
<span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 13px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">Contoh hasad, misalnya tetangga kita memiliki kelebihan harta benda, anak atau istri yang cantik jelita, kedudukan dan nama baik di masyarakat, lalu kita iri dan dengki kepadanya, baik berusaha untuk merusaknya ataupun tidak. Rasulullah memenjauhi sifat ini. Karena sifat ini bagaikan Api yang membakar kebaikan kebaikan yang kita miliki. Sebagaimana sabda beliau: </span></div>
<span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 13px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;"></span><br />
<span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 13px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;"></span><br />
<div dir="ltr" style="margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; text-align: right;">
<span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 24px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">يَّاكُمْ وَالْحَسَدَ فَإِنَّ الْحَسَدَ يَأْكُلُ الْحَسَنَاتِ كَمَا تَأْكُلُ النَّارُ الْحَطَبَ. رواه أبو داود</span></div>
<span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 24px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;"></span><br />
<div dir="ltr" style="margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; text-align: justify;">
<span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 13px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">“</span><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 13px; font-style: italic; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">Jauhkanlah diri kalian dari dengki, karena dengki akan memakan kebaikan-kebaikan sebagaimana api memakan kayu bakar</span><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 13px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">.” (HR. Abu Daud)</span></div>
<span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 13px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;"></span><br />
<div dir="ltr" style="margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; text-align: justify;">
<span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 13px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: bold; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">Hasad itu Tidak Menguntungkan, Justru Merugikan</span></div>
<span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 13px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: bold; text-decoration: none; vertical-align: baseline;"></span><br />
<div dir="ltr" style="margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; text-align: justify;">
<span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 13px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">Patut kita renungkan bersama bahwa rasa iri sebenarnya tidak pernah ada untungnya sama sekali. Yang ada hanya derita di dalam hati. Orang yang hasad pada saudaranya sama saja tidak suka pada ketentuan atau takdir Allah. Karena orang yang hasad tidak suka atas ketentuan Allah pada saudaranya. Padahal Allah yang menakdirkan saudaranya jadi kaya, saudaranya punya kedudukan, saudaranya sukses dalam bisnis, dan lainnya. Orang yang hasad sama saja menentang ketentuan ini. Allah </span><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 13px; font-style: italic; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">Ta’ala </span><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 13px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">berfirman,</span></div>
<span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 13px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;"></span><br />
<div dir="ltr" style="margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; text-align: right;">
<span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 24px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">أَهُمْ يَقْسِمُونَ رَحْمَةَ رَبِّكَ نَحْنُ قَسَمْنَا بَيْنَهُمْ مَعِيشَتَهُمْ فِي الْحَيَاةِ الدُّنْيَا وَرَفَعْنَا بَعْضَهُمْ فَوْقَ بَعْضٍ دَرَجَاتٍ لِيَتَّخِذَ بَعْضُهُمْ بَعْضًا سُخْرِيًّا وَرَحْمَةُ رَبِّكَ خَيْرٌ مِمَّا يَجْمَعُونَ</span></div>
<span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 24px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;"></span><br />
<div dir="ltr" style="margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; text-align: justify;">
<span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 13px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">“</span><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 13px; font-style: italic; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">Apakah mereka yang membagi-bagi rahmat Tuhanmu? Kami telah menentukan antara mereka penghidupan mereka dalam kehidupan dunia, dan kami telah meninggikan sebahagian mereka atas sebagian yang lain beberapa derajat, agar sebagian mereka dapat mempergunakan sebagian yang lain. Dan rahmat Tuhanmu lebih baik dari apa yang mereka kumpulkan</span><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 13px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">.” (QS. Az Zukhruf: 32). Padahal Allah yang lebih mengetahui manakah yang terbaik untuk hamba-Nya.</span></div>
<span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 13px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;"></span><br />
<div dir="ltr" style="margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; text-align: justify;">
<span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 13px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">Orang yang hasad menderitakan berbagai kerugian. Jika orang yang ia hasad terus mendapatkan nikmat, hatinya akan semakin sedih dan terus seperti itu. Bulan pertama, ia hasad karena omset saudaranya meningkat 50 %, ini kesedihan pertama. Jika bulan kedua meningkat lagi, ia pun akan semakin sedih. Begitu seterusnya, orang yang hasad tidak pernah mendapatkan untung, malah kesedihan yang terpendam dalam hati yang ia peroleh waktu demi waktu.</span></div>
<span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 13px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;"></span><br />
<div dir="ltr" style="margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; text-align: justify;">
<span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 13px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: bold; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">Hasad dapat Mengakibatkan Dosa Lain</span></div>
<span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 13px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: bold; text-decoration: none; vertical-align: baseline;"></span><br />
<div dir="ltr" style="margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; text-align: justify;">
<span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 13px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">Hasad, apabila mulai ada dalam diri kita akan memunculkan penyakit-penyakit lainnya, yaitu </span><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 13px; font-style: italic; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">kibr</span><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 13px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;"> (sombong), </span><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 13px; font-style: italic; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">ghibah</span><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 13px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;"> (menggunjing) dan </span><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 13px; font-style: italic; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">namimah</span><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 13px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;"> (menyebar fitnah, kabar bohong, adu domba). Dosa-dosa lisan tersebut sangat berat konsekuensinya. Lisan merupakan bagian tubuh yang paling banyak digunakan dalam keseharian kita. Oleh karena itu, sangat penting untuk menjaga lisan kita. Apakah banyak kebaikannya dengan menyampaikan yang haq ataupun malah terjerumus ke dalam dosa dan maksiat. </span></div>
<span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 13px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;"></span><br />
<div dir="ltr" style="margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; text-align: justify;">
<span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 13px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">Dengan tertanamnya rasa hasad dalam hati kita, maka kemungkinan bagi kita untuk melakukan dosa-dosa lisan itu sangat berat. Padahal kita mengetahui bahwa sombong dapat menjauhkan kita dari surga. Dan menggunjing dan menyebar kabar bohong tersebut bagaikan memakan bangkai saudara kita sendiri. </span></div>
<span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 13px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;"></span><br />
<div dir="ltr" style="margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; text-align: justify;">
<span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 13px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">Yang lebih parah, hasad dapat mengakibatkan ‘ain. ‘Ain itu diambil dari kata ‘ana-Ya’inu (bahasa Arab) artinya apabila ia menatapnya dengan matanya. Asalnya dari kekaguman orang yang melihat sesuatu, kemudian diikuti oleh jiwanya yang keji, kemudian menggunakan tatapan matanya itu untuk menyampaikan racun jiwanya kepada orang yang dipandangnya.</span></div>
<span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 13px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;"></span><br />
<div dir="ltr" style="margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; text-align: justify;">
<span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 13px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">Karena itu saat kita menatap sesuatu, walau awalnya kagum, namun jika kita tidak berhati-hati maka akan dapat menimbulkan penyakit ‘ain. Sehingga saat kita takjub terhadap sesuatu, maka hendaknya kita: </span></div>
<span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 13px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;"></span><br />
<div dir="ltr" style="margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; text-align: justify;">
<span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 13px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">1. Medoakan keberkahan pada apa yang dilihatnya</span></div>
<span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 13px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;"></span><br />
<div dir="ltr" style="margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; text-align: justify;">
<span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 13px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">Dari Amir bin Robi’ah </span><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 13px; font-style: italic; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">Radhiyallaahu ‘anhu</span><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 13px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">:</span></div>
<span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 13px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;"></span><br />
<div dir="ltr" style="margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; text-align: right;">
<span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 24px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِذَا رَأَى أَحَدُكُمْ مِنْ أَخِيهِ أَوْ مِنْ نَفْسِهِ أَوْ مِنْ مَالِهِ مَا يُعْجِبُهُ فَلْيُبَرِّكْهُ فَإِنَّ الْعَيْنَ حَقٌّ</span></div>
<span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 24px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;"></span><br />
<div dir="ltr" style="margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; text-align: justify;">
<span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 13px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">Rasullullah </span><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 13px; font-style: italic; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">Shallallaahu’alaihi Wa sallam</span><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 13px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;"> bersabda : “</span><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 13px; font-style: italic; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">Jika salah seorang dari kalian melihat sesuatu yang menakjubkan dari saudaranya, pada dirinya atau pada hartanya, maka doakan keberkahan padanya, karena sesungguhnya penyakit ain itu haq (benar)</span><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 13px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">”. (HR Ahmad).</span></div>
<span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 13px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;"></span><br />
<div dir="ltr" style="margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; text-align: justify;">
<span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 13px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">Di antara cara mendoakan keberkahan terhada apa yang dilihatnya adalah :</span></div>
<div dir="ltr" style="margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; text-align: right;">
<span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 24px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">بَارَكَ اللَّهُ فِيهِ</span></div>
<span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 24px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;"></span><br />
<div dir="ltr" style="margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; text-align: justify;">
<span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 13px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">“</span><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 13px; font-style: italic; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">Ya Allah Semoga Allah memberikan berkah padanya</span><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 13px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">”</span></div>
<span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 13px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;"></span><br />
<div dir="ltr" style="margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; text-align: right;">
<span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 24px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">اللَّهُمَّ بَارِكْ عَلَيْهِ</span></div>
<span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 24px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;"></span><br />
<div dir="ltr" style="margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; text-align: justify;">
<span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 13px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">“</span><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 13px; font-style: italic; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">Ya Allah berkahilah atasnya”</span></div>
<span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 13px; font-style: italic; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;"></span><br />
<div dir="ltr" style="margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; text-align: right;">
<span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 24px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">اللَّهُمَّ بَارِكْ لَهُ</span></div>
<span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 24px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;"></span><br />
<div dir="ltr" style="margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; text-align: justify;">
<span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 13px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">“</span><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 13px; font-style: italic; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">Ya Allah berkahilah baginya”</span></div>
<span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 13px; font-style: italic; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;"></span><br />
<div dir="ltr" style="margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; text-align: justify;">
<span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 13px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">2. Hendaklah mengucapkan:</span></div>
<span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 13px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;"></span><br />
<div dir="ltr" style="margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; text-align: right;">
<span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 24px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">مَا شَاءَ اللَّهُ لَا قُوَّةَ إِلَّا بِاللَّهِ</span></div>
<span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 24px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;"></span><br />
<div dir="ltr" style="margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; text-align: justify;">
<span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 13px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">“</span><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 13px; font-style: italic; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">Sungguh atas kehendak Allahlah semua ini terwujud</span><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 13px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">”</span></div>
<span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 13px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;"></span><br />
<div dir="ltr" style="margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; text-align: justify;">
<span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 13px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">Hal ini didasari firman Allah </span><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 13px; font-style: italic; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">Ta’ala</span><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 13px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;"> dalam surat Al-Kahfi ayat 39. Imam Ibnu Katsir menafsirkan ayat tersebut dengan mengatakan :”Ketika engkau masuk suatu kebun dan kau merasa takjub akan keindahannya,mengapa engkau tidak memuji Allah atas nikmat yang telah diberikan kepadamu seperti nikmat harta dan anak keturunan yang tidak diberikan kepada selain engkau dan mengapa kamu tidak mengucapkan </span><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 13px; font-style: italic; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">masya’Allah la quwwata illa billah</span><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 13px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">.</span></div>
<span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 13px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;"></span><br />
<div dir="ltr" style="margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; text-align: justify;">
<span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 13px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: bold; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">Kisah Orang yang Mendapatkan Surga karena Meninggalkan Ghibah</span></div>
<span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 13px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: bold; text-decoration: none; vertical-align: baseline;"></span><br />
<div dir="ltr" style="margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; text-align: justify;">
<span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 13px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">Betapa agung dan beratnya meninggalkan hasad, sehingga salah seorang sahabat Rasulullah </span><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 13px; font-style: italic; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">Shallallahu ‘alaihi Wasallam</span><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 13px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;"> yang meninggalkan hasad sampai dijanjikan surga</span></div>
<span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 13px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;"></span><br />
<div dir="ltr" style="margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; text-align: justify;">
<span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 13px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">Diriwayatkan dari Anas bin Malik dia berkata, “Ketika kami duduk-duduk bersama Rasulullah </span><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 13px; font-style: italic; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">Shallallahu ‘alaihi Wasallam</span><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 13px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">, tiba-tiba beliau bersabda, ‘Sebentar lagi akan datang seorang laki-laki penghuni Surga.’ Kemudian seorang laki-laki dari Anshar lewat di hadapan mereka sementara bekas air wudhu masih membasahi jenggotnya, sedangkan tangan kirinya menenteng sandal.</span></div>
<span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 13px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;"></span><br />
<div dir="ltr" style="margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; text-align: justify;">
<span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 13px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">Esok harinya Nabi </span><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 13px; font-style: italic; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">Shallallahu ‘alaihi Wasallam</span><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 13px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;"> bersabda lagi, ‘Akan lewat di hadapan kalian seorang laki-laki penghuni Surga.’ Kemudian muncul lelaki kemarin dengan kondisi persis seperti hari sebelumnya.</span></div>
<span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 13px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;"></span><br />
<div dir="ltr" style="margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; text-align: justify;">
<span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 13px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">Besok harinya lagi Rasulullah </span><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 13px; font-style: italic; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">Shallallahu ‘alaihi Wasallam</span><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 13px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;"> bersabda, ‘Akan lewat di hadapan kalian seorang lelaki penghuni Surga!!’ Tidak berapa lama kemudian orang itu masuk sebagaimana kondisi sebelumnya; bekas air wudhu masih memenuhi jenggotnya, sedangkan tangan kirinya menenteng sandal.</span></div>
<span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 13px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;"></span><br />
<div dir="ltr" style="margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; text-align: justify;">
<span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 13px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">Setelah itu Rasulullah bangkit dari tempat duduknya. Sementara Abdullah bin Amr bin Ash mengikuti lelaki tersebut, lalu ia berkata kepada lelaki tersebut, ‘Aku sedang punya masalah dengan orang tuaku, aku berjanji tidak akan pulang ke rumah selama tiga hari. Jika engkau mengizinkan, maka aku akan menginap di rumahmu untuk memenuhi sumpahku itu.’</span></div>
<span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 13px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;"></span><br />
<div dir="ltr" style="margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; text-align: justify;">
<span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 13px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">Dia menjawab, ‘Silakan!’</span></div>
<span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 13px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;"></span><br />
<div dir="ltr" style="margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; text-align: justify;">
<span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 13px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">Anas berkata bahwa Amr bin Ash setelah menginap tiga hari tiga malam di rumah lelaki tersebut tidak pernah mendapatinya sedang qiyamul lail, hanya saja tiap kali terjaga dari tidurnya ia membaca dzikir dan takbir hingga menjelang subuh. Kemudian mengambil air wudhu.</span></div>
<span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 13px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;"></span><br />
<div dir="ltr" style="margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; text-align: justify;">
<span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 13px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">Abdullah juga mengatakan, ‘Saya tidak mendengar ia berbicara, kecuali yang baik.’</span></div>
<span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 13px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;"></span><br />
<div dir="ltr" style="margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; text-align: justify;">
<span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 13px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">Setelah menginap tiga malam, saat hampir saja Abdullah menganggap remeh amalnya, ia berkata, ‘Wahai hamba Allah, sesungguhnya aku tidak sedang bermasalah dengan orang tuaku, hanya saja aku mendengar Rasulullah selama tiga hari berturut-turut di dalam satu majelis beliau bersabda, ‘Akan lewat di hadapan kalian seorang lelaki penghuni Surga.’ Selesai beliau bersabda, ternyata yang muncul tiga kali berturut-turut adalah engkau.</span></div>
<span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 13px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;"></span><br />
<div dir="ltr" style="margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; text-align: justify;">
<span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 13px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">Terang saja saya ingin menginap di rumahmu ini, untuk mengetahui amalan apa yang engkau lakukan, sehingga aku dapat mengikuti amalanmu. Sejujurnya aku tidak melihatmu mengerjakan amalan yang berpahala besar. Sebenarnya amalan apakah yang engkau kerjakan sehingga Rasulullah berkata demikian?’</span></div>
<span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 13px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;"></span><br />
<div dir="ltr" style="margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; text-align: justify;">
<span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 13px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">Kemudian lelaki Anshar itu menjawab, ‘Sebagaimana yang kamu lihat, aku tidak mengerjakan amalan apa-apa, hanya saja aku tidak pernah mempunyai rasa iri kepada sesama muslim atau hasad terhadap kenikmatan yang diberikan Allah kepadanya.’</span></div>
<span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 13px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;"></span><br />
<div dir="ltr" style="margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; text-align: justify;">
<span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 13px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">Abdullah bin Amr berkata, ‘Rupanya itulah yang menyebabkan kamu mencapai derajat itu, sebuah amalan yang kami tidak mampu melakukannya’.”. </span></div>
<span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 13px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;"></span><br />
<div dir="ltr" style="margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; text-align: justify;">
<span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 13px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: bold; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">Apakah Semua Hasad Terlarang?</span></div>
<span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 13px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: bold; text-decoration: none; vertical-align: baseline;"></span><br />
<div dir="ltr" style="margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; text-align: justify;">
<span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 13px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">Adapun ingin agar semisal dengan orang lain, namun tidak menginginkan nikmat orang lain hilang, maka ini tidak mengapa. Hasad model kedua ini disebut oleh para ulama dengan </span><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 13px; font-style: italic; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">ghibthoh</span><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 13px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">. Yang tercela adalah hasad di mana kita menginginkan hilangnya nikmat tersebut tadi. Bagaimanakah bentuk </span><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 13px; font-style: italic; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">ghibtoh</span><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 13px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;"> atau iri yang dibolehkan? </span></div>
<span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 13px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;"></span><br />
<div dir="ltr" style="margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; text-align: justify;">
<span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 13px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">Dari ‘Abdullah bin Mas’ud </span><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 13px; font-style: italic; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">Radhiyallahu ‘Anhu</span><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 13px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">, ia berkata bahwa Rasulullah </span><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 13px; font-style: italic; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">Shallallahu‘alaihi Wa sallam</span><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 13px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;"> bersabda,</span></div>
<span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 13px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;"></span><br />
<div dir="ltr" style="margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; text-align: right;">
<span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 24px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">لاَ حَسَدَ إِلاَّ فِى اثْنَتَيْنِ رَجُلٌ آتَاهُ اللَّهُ مَالاً فَسُلِّطَ عَلَى هَلَكَتِهِ فِى الْحَقِّ ، وَرَجُلٌ آتَاهُ اللَّهُ الْحِكْمَةَ ، فَهْوَ يَقْضِى بِهَا وَيُعَلِّمُهَا</span></div>
<span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 24px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;"></span><br />
<div dir="ltr" style="margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; text-align: justify;">
<span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 13px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">“</span><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 13px; font-style: italic; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">Tidak boleh hasad (ghibtoh) kecuali pada dua orang, yaitu orang yang Allah anugerahkan padanya harta lalu ia infakkan pada jalan kebaikan dan orang yang Allah beri karunia ilmu (Al Qur’an dan As Sunnah), ia menunaikan dan mengajarkannya</span><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 13px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">.” (HR Bukhori dan Muslim)</span></div>
<span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 13px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;"></span><br />
<div dir="ltr" style="margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; text-align: justify;">
<span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 13px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: bold; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">Bagaimana Bila Hati sudah Terlanjur Hasad?</span></div>
<span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 13px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: bold; text-decoration: none; vertical-align: baseline;"></span><br />
<div dir="ltr" style="margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; text-align: justify;">
<span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 13px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">Hasad tentulah dapat timbul di hati kita kapanpun itu. Agar kita tidak terjerumus dalam penyakit hati yang satu ini, maka ada beberapa kiat yang bisa kita lakukan, di antaranya: </span></div>
<span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 13px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;"></span><br />
<div dir="ltr" style="margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; text-align: justify;">
<span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 13px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: bold; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">Pertama</span><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 13px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">: Pertebal iman dan rasa yakin pada takdir Allah </span><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 13px; font-style: italic; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">Subhaanahu wa Ta’ala</span><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 13px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">, tentu saja dengan terus menambah ilmu.</span></div>
<span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 13px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;"></span><br />
<div dir="ltr" style="margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; text-align: justify;">
<span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 13px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">Orang yang hasad berarti ia menentang takdir dan ketetapan Allah </span><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 13px; font-style: italic; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">Subhaanahu wa Ta’ala</span><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 13px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">. Setiap manusia yang lahir ke dunia, telah Allah tetapkan rezekinya. Dan sesungguhnya Allah membagi rezekidan nikmat-Nya dengan ilmu-Nya. Dengan hikmah-Nya Allah Memberi kepada siapa saja yang Dia hendaki, dan dengan keadilan-Nya Dia tidak memberi kepada siapa saja yang Dia hendaki.</span></div>
<span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 13px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;"></span><br />
<div dir="ltr" style="margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; text-align: justify;">
<span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 13px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: bold; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">Kedua</span><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 13px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">: Mengingat akibat hasad yang berdampak di dunia maupun di akhirat.</span></div>
<span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 13px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;"></span><br />
<div dir="ltr" style="margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; text-align: justify;">
<span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 13px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: bold; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">Ketiga</span><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 13px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">: Selalu bersyukur dengan yang sedikit. Nabi Shallallahu‘alaihi Wasallam abersabda,</span></div>
<span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 13px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;"></span><br />
<div dir="ltr" style="margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; text-align: right;">
<span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 24px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">مَنْ لَمْ يَشْكُرِ الْقَلِيلَ لَمْ يَشْكُرِ الْكَثِيرَ</span></div>
<span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 24px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;"></span><br />
<div dir="ltr" style="margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; text-align: justify;">
<span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 13px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">“</span><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 13px; font-style: italic; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">Barang siapa yang tidak mensyukuri yang sedikit, maka ia tidak akan mampu mensyukuri sesuatu yang banyak</span><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 13px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">.” (HR. Ahmad)</span></div>
<span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 13px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;"></span><br />
<div dir="ltr" style="margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; text-align: justify;">
<span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 13px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">Mari kita pupuk rasa qona’ah dan syukur dalam diri kita. Jangan sampai kita resah dengan sesuatu yang memang bukan untuk kita. Apa yang diberikan Allah untuk kita, itulah yang terbaik. Apa yang tidak diberikan Allah, bisa jadi memang bukan hal yang kita butuhkan, bahkan bisa menimbulkan kemudharatan bagi kita. Kita memohon kepada Allah agar hati, lisan dan badan yang senantiasa bersyukur atas nikmat-Nya. Kita memohon pula agar Allah </span><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 13px; font-style: italic; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">Ta’ala</span><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 13px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;"> menjadikan hati kita ridha dengan takdir-Nya.</span></div>
<span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 13px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;"></span><br />
<div dir="ltr" style="margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; text-align: justify;">
<span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 13px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: bold; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">Keempat</span><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 13px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">: Selalu memandang orang yang di bawahnya dalam masalah dunia. Dari Abu Hurairah, Rasulullah </span><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 13px; font-style: italic; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">Shallallahu‘alaihi Wasallam</span><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 13px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;"> bersabda,</span></div>
<span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 13px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;"></span><br />
<div dir="ltr" style="margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; text-align: right;">
<span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 24px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">إِذَا نَظَرَ أَحَدُكُمْ إِلَى مَنْ فُضِّلَ عَلَيْهِ فِى الْمَالِ وَالْخَلْقِ ، فَلْيَنْظُرْ إِلَى مَنْ هُوَ أَسْفَلَ مِنْهُ</span></div>
<span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 24px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;"></span><br />
<div dir="ltr" style="margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; text-align: justify;">
<span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 13px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">“</span><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 13px; font-style: italic; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">Jika salah seorang di antara kalian melihat orang lain diberi kelebihan harta dan fisik [atau kenikmatan dunia lainnya], maka lihatlah kepada orang yang berada di bawahnya.</span><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 13px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">” (HR. Bukhari dan Muslim)</span></div>
<span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 13px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;"></span><br />
<div dir="ltr" style="margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; text-align: justify;">
<span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 13px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: bold; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">Kelima</span><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 13px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">: Banyak mendoakan orang lain yang mendapatkan nikmat dalam kebaikan karena jika kita mendoakannya, kita akan dapat yang semisalnya. Rasulullah </span><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 13px; font-style: italic; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">Shallallahu‘alaihi Wasallam</span><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 13px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;"> bersabda,</span></div>
<span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 13px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;"></span><br />
<div dir="ltr" style="margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; text-align: right;">
<span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 24px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">دَعْوَةُ الْمَرْءِ الْمُسْلِمِ لأَخِيهِ بِظَهْرِ الْغَيْبِ مُسْتَجَابَةٌ عِنْدَ رَأْسِهِ مَلَكٌ مُوَكَّلٌ كُلَّمَا دَعَا لأَخِيهِ بِخَيْرٍ قَالَ الْمَلَكُ الْمُوَكَّلُ بِهِ آمِينَ وَلَكَ بِمِثْلٍ</span></div>
<span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 24px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;"></span><br />
<div dir="ltr" style="margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; text-align: justify;">
<span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 13px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">“</span><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 13px; font-style: italic; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">Do’a seorang muslim kepada saudaranya ketika saudaranya tidak mengetahuinya adalah do’a yang mustajab (terkabulkan). Di sisinya ada malaikat (yang bertugas mengaminkan do’anya kepada saudarany). Ketika dia berdo’a kebaikan kepada saudaranya, malaikat tersebut berkata : Amin, engkau akan mendapatkan yang semisal dengannya</span><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 13px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">.” (HR. Muslim)</span></div>
<span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 13px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;"></span><br />
<div dir="ltr" style="margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; text-align: justify;">
<span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 13px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">Setelah mengetahui hal ini, masihkah ada iri pada saudara kita? Semoga Allah </span><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 13px; font-style: italic; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">Ta’ala</span><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 13px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;"> memberi taufik untuk terhindar dari penyakit yang satu ini</span></div>
<span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 13px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;"></span><br />
<div dir="ltr" style="margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; text-align: justify;">
<span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 13px; font-style: italic; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">Wallâhul Waliyyut Taufîq</span><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 13px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">. Semoga kajian ini bermanfaat untuk kita semua, terutama untuk penyusun sendiri. </span></div>
<span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 13px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;"></span><br />
<div dir="ltr" style="margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; text-align: justify;">
<span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 13px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">(Disusun oleh Fikri, di HVRL, 26 Maret 2012, 11.50 AM)</span></div>
<span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 13px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;"></span><br />
<div dir="ltr" style="margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; text-align: justify;">
<span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 13px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">Sumber dan Rujukan:</span></div>
<span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 13px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;"></span><br />
<ol style="margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;">
<li style="background-color: transparent; color: black; font-family: Times New Roman; font-size: 13px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; list-style-type: decimal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;"><div dir="ltr" style="margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; text-align: justify;">
<span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 13px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">Barometer Akhlak Mulia </span><a href="http://tunasilmu.com/barometer-akhlak-mulia.html"><span style="background-color: transparent; color: blue; font-family: Arial; font-size: 13px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: underline; vertical-align: baseline;">http://tunasilmu.com/barometer-akhlak-mulia.html</span></a></div>
</li>
<li style="background-color: transparent; color: black; font-family: Times New Roman; font-size: 13px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; list-style-type: decimal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;"><div dir="ltr" style="margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; text-align: justify;">
<span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 13px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">Berakhlak yang Mulia dan Berakidah yang Benar, </span><a href="http://ibnuabbaskendari.wordpress.com/2010/05/05/berakhlak-mulia-dan-berakidah-yang-benar/"><span style="background-color: transparent; color: blue; font-family: Arial; font-size: 13px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: underline; vertical-align: baseline;">http://ibnuabbaskendari.wordpress.com/2010/05/05/berakhlak-mulia-dan-berakidah-yang-benar/</span></a><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 13px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;"> </span></div>
</li>
<li style="background-color: transparent; color: black; font-family: Times New Roman; font-size: 13px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; list-style-type: decimal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;"><div dir="ltr" style="margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; text-align: justify;">
<span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 13px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">Mengapa Hati ini Masih Merasa iri </span><a href="http://rumaysho.com/belajar-islam/akhlak/3044-mengapa-hati-ini-masih-merasa-iri.html"><span style="background-color: transparent; color: blue; font-family: Arial; font-size: 13px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: underline; vertical-align: baseline;">http://rumaysho.com/belajar-islam/akhlak/3044-mengapa-hati-ini-masih-merasa-iri.html</span></a></div>
</li>
<li style="background-color: transparent; color: black; font-family: Times New Roman; font-size: 13px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; list-style-type: decimal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;"><div dir="ltr" style="margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; text-align: justify;">
<span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 13px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">Menjadi Penghuni Surga karena Tidak Hasad </span><a href="http://kisahmuslim.com/menjadi-penghuni-surga-karena-tidak-hasad/"><span style="background-color: transparent; color: blue; font-family: Arial; font-size: 13px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: underline; vertical-align: baseline;">http://kisahmuslim.com/menjadi-penghuni-surga-karena-tidak-hasad/</span></a></div>
</li>
<li style="background-color: transparent; color: black; font-family: Times New Roman; font-size: 13px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; list-style-type: decimal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;"><div dir="ltr" style="margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; text-align: justify;">
<span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 13px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">Ketika Hasad Menyerang </span><a href="http://muslimah.or.id/akhlak-dan-nasehat/ketika-hasad-menyerang.html"><span style="background-color: transparent; color: blue; font-family: Arial; font-size: 13px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: underline; vertical-align: baseline;">http://muslimah.or.id/akhlak-dan-nasehat/ketika-hasad-menyerang.html</span></a></div>
</li>
</ol>
<a href="http://muslimah.or.id/akhlak-dan-nasehat/ketika-hasad-menyerang.html"><span style="background-color: transparent; color: blue; font-family: Arial; font-size: 13px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: underline; vertical-align: baseline;"></span></a>ngajikokhttp://www.blogger.com/profile/07650292908853868840noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7386222798931043460.post-74221539674340789222012-02-14T06:09:00.000-08:002012-04-14T07:38:21.281-07:00Pentingnya Tarbiyah dan Tashfiyah<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj1e_X3EntVXnfaVYns2gkibtK5vlY2zlGhyR-IyjPevPH_IZpybyhyphenhyphen4ureP7ho2N7Zzi_b4_WbHFYG_QqZJZmqWdQy2PEMmByoBYhQD4w-ESMpbqOkyvT68Lq-59VYUHrPdPeUt31LfaJs/s1600/drop_ki-mizu.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj1e_X3EntVXnfaVYns2gkibtK5vlY2zlGhyR-IyjPevPH_IZpybyhyphenhyphen4ureP7ho2N7Zzi_b4_WbHFYG_QqZJZmqWdQy2PEMmByoBYhQD4w-ESMpbqOkyvT68Lq-59VYUHrPdPeUt31LfaJs/s320/drop_ki-mizu.jpg" width="240" /></a></div>
<div dir="ltr" id="internal-source-marker_0.8774888928658321" style="margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; text-align: left;">
<span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial; font-size: 13px; font-weight: bold;">Materi Ngajikok oleh Bapak Fikri Waskito tanggal 11 Februari 2012 di Athen Apartment 332.</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial; font-size: 13px; font-weight: bold;"><br /></span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial; font-size: 13px; font-weight: bold;">Islam adalah Nikmat</span></div>
<span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 13px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: bold; text-decoration: none; vertical-align: baseline;"></span><br />
<div dir="ltr" style="margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; text-align: justify;">
<span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 13px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">Segala puji bagi Allah </span><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 13px; font-style: italic; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">Subhaanahu wa Ta’ala,</span><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 13px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;"> yang telah memberikan kepada kita nikmat berupa Islam sebagai jalan hidup, dan Iman yang telah tertanam dalam hati kita. Tidak semua orang beruntung mendapatkan kenikmatan tersebut. Perjuangan Rasulullah </span><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 13px; font-style: italic; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">Shallallahu’alaihi Wasallam</span><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 13px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;"> dan para sahabat </span><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 13px; font-style: italic; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">Radhiyallaahu ‘Anhum</span><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 13px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;"> pada 14 abad yang lalulah yang telah membawa manusia dari zaman kegelapan menuju ke sebuah zaman yang cerah. Membimbing umat manusia menuju keselamatan dunia dan akhirat.</span></div>
<span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 13px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;"></span><br />
<div dir="ltr" style="margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; text-align: justify;">
<span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 13px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">Kita juga harus senantiasa berterima kasih dan mendoakan para ulama, ustadz, guru, dan orangtua kita yang telah menjadi sarana sampainya sebuah ajaran Islam yang indah ini kepada kita. Tanpa keberadaan beliau semua, belum tentu saat ini kita berada di atas kebenaran dan ketenteraman yang hakiki. </span></div>
<span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 13px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;"></span><br />
<div dir="ltr" style="margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; text-align: justify;">
<span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 13px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: bold; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">Jalan yang Panjang, Jalan yang Berliku</span></div>
<span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 13px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: bold; text-decoration: none; vertical-align: baseline;"></span><br />
<div dir="ltr" style="margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; text-align: justify;">
<span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 13px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">Islam telah sempurna setelah selesainya tugas Rasulullah </span><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 13px; font-style: italic; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">Shallallahu’alaihi Wasallam</span><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 13px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">. Sebagaimana firman terakhir Allah </span><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 13px; font-style: italic; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">Subhaanahu wa Ta’ala</span><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 13px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">: </span></div>
<span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 13px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;"></span><br />
<span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 13px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;"></span><br />
<div dir="ltr" style="margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; text-align: right;">
<span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 24px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">الْيَوْمَ أَكْمَلْت لَكُمْ دِينَكُمْ وَ أَتمَمْت عَلَيْكُمْ نِعْمَتى وَ رَضِيت لَكُمُ الاسلَمَ دِيناً</span></div>
<span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 24px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;"></span><br />
<div dir="ltr" style="margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; text-align: justify;">
<span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 13px; font-style: italic; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">“Hari ini Aku sumpurnakan agamamu dan Kulengkapi nikmatku, dan Aku ridha kepadamu Islam sebagai agama.” </span><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 13px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">(Al-Maidah:3)</span></div>
<a name='more'></a><br />
<span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 13px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;"></span><br />
<div dir="ltr" style="margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; text-align: justify;">
<span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 13px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">Sehingga telah jelas bahwa pada hari tersebut, Islam telah sempurna. Islam telah menjadi sebuah jalan hidup yang berlaku sampai akhir zaman. Rasulullah </span><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 13px; font-style: italic; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">Shallallahu’alaihi Wasallam</span><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 13px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;"> bersabda: “</span><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 13px; font-style: italic; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">Sesungguhnya tidak ada seorang nabi pun sebelumku melainkan wajib baginya untuk menunjukkan kebaikan yang dia ketahui kepada umatnya dan memperingatkan keburukan yang dia ketahui kepada mereka.</span><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 13px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">” (HR. Muslim no. 1844). Beliau </span><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 13px; font-style: italic; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">Shallallahu’alaihi Wasallam</span><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 13px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;"> juga bersabda: “</span><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 13px; font-style: italic; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">Tidaklah aku meninggalkan sesuatu dari apa yang Allâh perintahkan kepada kamu kecuali aku telah memerintahkannya, dan tidak pula aku meninggalkan sesuatu dari apa yang Allâh Ta'âla larang kepada kamu kecuali aku telah melarangnya</span><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 13px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">” (HR Baihaqi, Shahih). Bahkan Beliau </span><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 13px; font-style: italic; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">Shallallahu’alaihi Wasallam</span><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 13px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;"> juga menggarisbawahi, “</span><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 13px; font-style: italic; font-variant: normal; font-weight: bold; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">Tidaklah tersisa sesuatu pun yang bisa mendekatkan ke surga dan menjauhkan dari neraka, melainkan telah dijelaskan kepada kamu</span><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 13px; font-style: italic; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">.</span><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 13px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">”. (Hadits Shahîh. Lihat penjelasannya di dalam Ar-Risâlah karya Imam Syâfi’i, hal 93 Ta’lîq Syaikh Ahmad Syâkir. Dinukil dari ‘Ilmu Ushûlil Bida’, hlm 19.)</span></div>
<span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 13px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;"></span><br />
<div dir="ltr" style="margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; text-align: justify;">
<span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 13px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">Sehingga betapa telah jelasnya kesempurnaan agama Islam yang mencakup seluruh sendi kehidupan, mulai dari hubungan kepada Allah </span><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 13px; font-style: italic; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">Subhaanahu wa Ta’ala</span><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 13px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">, hubungan kepada sesama manusia, sampai hal-hal kecil. Kita telah diberi tuntunan, dan kita tinggal mengikutinya. </span></div>
<span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 13px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;"></span><br />
<div dir="ltr" style="margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; text-align: justify;">
<span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 13px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">Namun tentu kita semua telah mengetahui, bahwa semurni apapun suatu benda, jika semakin jauh dari sumbernya, maka semakin banyak pula kemungkinan benda tersebut ternodai. Layaknya air yang masih murni dari sebuah mata air, tentulah kemurniannya tidak sama jika kita mendapatinya di hilir. </span></div>
<span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 13px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;"></span><br />
<div dir="ltr" style="margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; text-align: justify;">
<span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 13px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">Begitu pula dengan ajaran Islam. Ketika kita melihat kondisi umat Islam akhir-akhir ini, betapa banyak perpecahan yang terjadi. Hal ini telah disampaikan oleh Rasulullah </span><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 13px; font-style: italic; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">Shallallahu’alaihi Wasallam </span><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 13px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">melalui Mu’awiyah bin Abi Sufyan </span><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 13px; font-style: italic; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">Radhiyallaahu ‘Anhu</span><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 13px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">:</span></div>
<span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 13px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;"></span><br />
<div dir="ltr" style="margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; text-align: right;">
<span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 24px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">عَنْ أَبِيْ عَامِرٍ الْهَوْزَنِيِّ عَبْدِ اللهِ بْنِ لُحَيِّ عَنْ مُعَاوِيَةَ بْنِ أَبِيْ سُفْيَانَ أَنَّهُ قَامَ فِيْنَا فَقَالَ: أَلاَ إِنَّ رَسُوْلَ اللهِ صَلَّى اللّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَامَ فِيْنَا فَقَالَ: أََلاَ إِنَّ مَنْ قَبْلَكُمْ مِنْ أَهْلِ الْكِتَابِ اِفْتَرَقُوْا عَلَى ثِنْتَيْنِ وَسَبْعِيْنَ مِلَّةً وَإِنَّ هَذِهِ الْمِلَّةَ سَتَفْتَرِقُ عَلَى ثَلاَثٍ وَسَبْعِيْنَ. ثِنْتَانِ وَسَبْعُوْنَ فِي النَّارِ وَوَاحِدَةٌ فِي الْجَنَّةِ وَهِيَ الْجَمَاعَةُ .</span></div>
<span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 24px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;"></span><br />
<div dir="ltr" style="margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; text-align: justify;">
<span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 13px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">Dari Abu ‘Amir al-Hauzaniy ‘Abdillah bin Luhai, dari Mu’awiyah bin Abi Sufyan, bahwasanya ia (Mu’awiyah) pernah berdiri di hadapan kami, lalu ia berkata: “</span><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 13px; font-style: italic; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">Ketahuilah, sesungguhnya Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah berdiri di hadapan kami, kemudian beliau bersabda, “Ketahuilah sesungguhnya orang-orang sebelum kamu dari Ahli Kitab (Yahudi dan Nasrani) terpecah menjadi 72 (tujuh puluh dua) golongan dan sesungguhnya ummat ini akan berpecah belah menjadi 73 (tujuh puluh tiga) golongan, (adapun) yang tujuh puluh dua akan masuk Neraka dan yang satu golongan akan masuk Surga, yaitu “al-Jama’ah</span><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 13px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">.” (HR Abu Dawud, Hasan)</span></div>
<span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 13px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;"></span><br />
<div dir="ltr" style="margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; text-align: justify;">
<span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 13px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">Hal itu terjawab ketika kita melihat kondisi masyarakat Islam saat ini. Ada begitu banyak kelompok-kelompok yang saling menyerang satu sama lain. Tidak sedikit dari kelompok tersebut yang menambah-nambahkan syariat Islam yang telah sempurna ini, yang terkadang berasal dari kebiasaan nenek moyang mereka. Dan semua mengklaim kebenaran dari ajaran mereka masing-masing. Sebuah kenyataan yang sangat menyedihkan. </span></div>
<span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 13px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;"></span><br />
<div dir="ltr" style="margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; text-align: justify;">
<span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 13px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">Bahkan tidak jarang, tambahan syariat yang dilaksanakan itu justru mengarah kepada kesyirikan. Padahal kita sendiri mengetahui, bahwa syirik merupakan dosa terbesar dari manusia. Dakwah Rasulullah </span><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 13px; font-style: italic; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">Shallallahu’alaihi Wasallam</span><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 13px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;"> adalah dakwah tauhid, yang memerintahkan manusia untuk hanya beribadah dan menghambakan diri kepada Allah </span><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 13px; font-style: italic; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">Subhaanahu wa Ta’ala</span><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 13px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">. Ada yang mengaku sebagai Nabi, ada yang melecehkan para sahabat, ada yang mengubah syari’at-syariat. Begitu banyak penyimpangan yang terjadi. </span></div>
<span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 13px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;"></span><br />
<div dir="ltr" style="margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; text-align: justify;">
<span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 13px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">Tentulah perpecahan ini akan membingungkan umat Islam. Manakah yang benar, manakah yang harus diikuti. Manakah yang membawa manusia kepada keselamatan. Namun Allah telah berfirman: </span></div>
<span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 13px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;"></span><br />
<span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 13px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;"></span><br />
<div dir="ltr" style="margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; text-align: right;">
<span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 24px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">فَإِن تَنَازَعْتُمْ فِي شَيْءٍ فَرُدُّوهُ إِلَى اللَّهِ وَالرَّسُولِ إِن كُنتُمْ تُؤْمِنُونَ بِاللَّهِ وَالْيَوْمِ الْآخِرِ ۚ ذَٰلِكَ خَيْرٌ وَأَحْسَنُ تَأْوِيلًا</span></div>
<span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 24px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;"></span><br />
<div dir="ltr" style="margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; text-align: justify;">
<span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 13px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">“</span><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 13px; font-style: italic; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">Kemudian jika kamu berlainan pendapat tentang sesuatu, maka kembalikanlah ia kepada Allah (Al-Quran) dan Rasul (sunnahnya), jika kamu benar-benar beriman kepada Allah dan hari kemudian. Yang demikian itu lebih utama (bagimu) dan lebih baik akibatnya</span><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 13px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">.” (QS. An-Nisa’: 59)</span></div>
<span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 13px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;"></span><br />
<div dir="ltr" style="margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; text-align: justify;">
<span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 13px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">Rasulullah </span><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 13px; font-style: italic; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">Shallallahu ‘alaihi Wasallam</span><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 13px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;"> bersabda:</span></div>
<span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 13px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;"></span><br />
<div dir="ltr" style="margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; text-align: right;">
<span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 24px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">أُوصِيكُمْ بِتَقْوَى اللَّهِ وَالسَّمْعِ وَالطَّاعَةِ وَإِنْ عَبْدٌ حَبَشِيٌّ فَإِنَّهُ مَنْ يَعِشْ مِنْكُمْ يَرَى اخْتِلَافًا كَثِيرًا وَإِيَّاكُمْ وَمُحْدَثَاتِ الْأُمُورِ فَإِنَّهَا ضَلَالَةٌ فَمَنْ أَدْرَكَ ذَلِكَ مِنْكُمْ فَعَلَيْهِ بِسُنَّتِي وَسُنَّةِ الْخُلَفَاءِ الرَّاشِدِينَ الْمَهْدِيِّينَ عَضُّوا عَلَيْهَا بِالنَّوَاجِذِ</span></div>
<span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 24px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;"></span><br />
<div dir="ltr" style="margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; text-align: justify;">
<span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 13px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">“</span><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 13px; font-style: italic; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">Aku wasiatkan kepada kalian untuk (selalu) bertakwa kepada Allah, mendengar dan taat (kepada pemimpin) meskipun (yang mempimpin kalian adalah) seorang budak habasyi. Sesungguhnya siapa saja diantara kalian yang hidup (sepeninggalku) niscaya dia akan melihat perselisihan yang sangat banyak, maka jauhilah oleh kalian perkara-perkara yang dibuat-buat, karena sesungguhnya hal itu merupakan kesesatan. Barangsiapa di antara kalian yang menjumpai hal itu maka hendaknya dia berpegang teguh dengan sunnahku dan sunnah para Khulafaur Rasyidin yang mendapat petunjuk, gigitlah sunnah-sunnah itu dengan gigi geraham.</span><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 13px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">” (HR. Abu Daud no. 4607 dan At-Tirmizi no. 2676)</span></div>
<span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 13px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;"></span><br />
<div dir="ltr" style="margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; text-align: justify;">
<span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 13px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: bold; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">Pentingnya Tarbiyah dan Tashfiyah</span></div>
<span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 13px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: bold; text-decoration: none; vertical-align: baseline;"></span><br />
<div dir="ltr" style="margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; text-align: justify;">
<span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 13px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">Melihat hal tersebut, kita menyadari betapa pentingnya tashfiyah (pemurnian) selain tarbiyah (pembinaan). Betapa pentingnya kita selalu kembali kepada ajaran Rasulullah </span><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 13px; font-style: italic; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">Shallallahu ‘alaihi Wasallam</span><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 13px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;"> dalam membina dan menyebarkan agama ini. Tarbiyah merupakan kewajiban kita, namun tentu jangan sampai kita menyampaikan sesuatu yang salah. Kita harus selalu menyampaikan sesuatu yang murni dari Islam. </span></div>
<span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 13px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;"></span><br />
<div dir="ltr" style="margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; text-align: justify;">
<span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 13px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">Menyampaikan perkara agama merupakan perkara yang berat. Membina orang di sekitar kita mengenai agama merupakan perkara yang berat. Kita harus mengingat sabda Rasulullah </span><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 13px; font-style: italic; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">Shallallahu ‘alaihi Wasallam</span><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 13px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">: </span></div>
<span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 13px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;"></span><br />
<div dir="ltr" style="margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; text-align: right;">
<span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 24px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">مَنْ دَعَا إِلَى هُدًى كَانَ لَهُ مِنَ اْلأَجْرِ مِثْلُ أُجُورِ مَنْ تَبِعَهُ لاَ يَنْقُصُ ذَلِكَ مِنْ أُجُورِهِمْ شَيْئًا وَمَنْ دَعَا إِلَى ضَلاَلَةٍ كَانَ عَلَيْهِ مِنَ اْلإِثْمِ مِثْلُ آثَامِ مَنْ تَبِعَهُ لاَ يَنْقُصُ ذَلِكَ مِنْ آثَامِهِمْ شَيْئًا</span></div>
<span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 24px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;"></span><br />
<div dir="ltr" style="margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; text-align: justify;">
<span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 13px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">“</span><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 13px; font-style: italic; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">Barangsiapa menyeru kepada petunjuk, maka dia mendapatkan pahala sebagaimana pahala-pahala orang yang mengikutinya, hal itu tidak mengurangi pahala mereka sedikitpun. Dan barangsiapa menyeru kepada kesesatan, maka dia mendapatkan dosa sebagaimana dosa-dosa orang yang mengikutinya, hal itu tidak mengurangi dosa mereka sedikitpun</span><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 13px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">”. (HR. Muslim no:2674, dari Abu Hurairah)</span></div>
<span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 13px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;"></span><br />
<div dir="ltr" style="margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; text-align: justify;">
<span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 13px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">Ketika kita melaksanakan sesuatu dan menyampaikan sesuatu yang tidak berasal dari Islam, namun mengaku hal tersebut merupakan bagian dari Islam, tentu hal tersebut akan menjadi tabungan dosa kita. Tentu kita tidak pernah menginginkan hal tersebut terjadi. Tentulah kita ingin menyeru kepada petunjuk, dan kita mendapatkan tabungan pahala karena orang-orang tersebut mengikuti kita. Bukan malah mendapatkan tabungan dosa. </span></div>
<span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 13px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;"></span><br />
<div dir="ltr" style="margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; text-align: justify;">
<span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 13px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: bold; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">Apakah Pemurnian tersebut Memang Perlu?</span></div>
<span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 13px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: bold; text-decoration: none; vertical-align: baseline;"></span><br />
<div dir="ltr" style="margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; text-align: justify;">
<span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 13px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">Barangkali kita nanti akan mendengarkan pendapat, apakah pemurnian tersebut memang perlu? Bukankah Allah </span><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 13px; font-style: italic; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">Subhaanahu wa Ta’ala</span><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 13px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;"> itu Maha Penyayang? Bukankah kita melakukan hal tersebut hanya karena kecintaan kepada Allah? Bukankah kami mempersembahkan semua macam Ibadah kami hanya kepada Allah? Bukankah yang penting adalah niatnya?</span></div>
<span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 13px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;"></span><br />
<div dir="ltr" style="margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; text-align: justify;">
<span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 13px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">Tentu saja jawabannya, kemurnian itu merupakan hal yang penting. Tentu kita tentu mengetahui bahwa segala Ibadah yang tidak berasal dari Allah </span><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 13px; font-style: italic; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">Subhaanahu wa Ta’ala</span><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 13px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">, maka akan tertolak. Sebagaimana sabda Rasulullah </span><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 13px; font-style: italic; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">Shallallahu’alaihi Wasallam</span><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 13px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">: </span></div>
<span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 13px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;"></span><br />
<div dir="ltr" style="margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; text-align: right;">
<span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 24px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">مَنْ أَحْدَثَ فِيْ أَمْرِنَا هَذَا مَا لَيْسَ مِنْهُ فَهُوَ رَدٌّ</span></div>
<span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 24px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;"></span><br />
<div dir="ltr" style="margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; text-align: justify;">
<span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 13px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">“</span><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 13px; font-style: italic; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">Barangsiapa yang mengadakan sesuatu yang baru dalam agama kami padahal ia tidak ada asalnya (dalam agama) maka sesuatu itu tertolak.</span><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 13px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">”</span></div>
<span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 13px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;"></span><br />
<div dir="ltr" style="margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; text-align: justify;">
<span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 13px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">Dalam riwayat yang lain:</span></div>
<span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 13px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;"></span><br />
<div dir="ltr" style="margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; text-align: right;">
<span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 24px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">مَنْ عَمِلَ عَمَلًا لَيْسَ عَلَيْهِ أَمْرُنَا فَهُوَ رَدٌّ</span></div>
<span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 24px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;"></span><br />
<div dir="ltr" style="margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; text-align: justify;">
<span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 13px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">“</span><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 13px; font-style: italic; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">Barangsiapa yang mengamalkan suatu amalan yang tidak termasuk dalam urusan agama kami, maka hal itu tertolak</span><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 13px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">.”</span></div>
<span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 13px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;"></span><br />
<div dir="ltr" style="margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; text-align: justify;">
<span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 13px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">Sehingga semangat dan niat saja tidak cukup bagi kita untuk melaksanakan Ibadah. Kita juga harus tahu cara yang benar untuk melaksanakannya. Di sinilah kita melihat betapa pentingnya </span><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 13px; font-style: italic; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">tashfiyah</span><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 13px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;"> selain </span><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 13px; font-style: italic; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">tarbiyah</span><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 13px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">. Pemurnian syariat harus senantiasa ditekankan saat kita membina dan mengajarkan Islam kepada orang di sekitar kita. </span></div>
<span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 13px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;"></span><br />
<div dir="ltr" style="margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; text-align: justify;">
<span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 13px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">Pernah datang tiga orang menanyakan aktivitas ibadah Beliau di rumah. Mereka tidak bertemu dengan Nabi, lantas mereka bertanya kepada 'Aisyah Radhiyallahu 'anha tentang ibadah Beliau. Setelah diberitahukan, mereka merasa ibadah beliau itu hanya sedikit. (ibadah yang mereka kerjakan terlalu sedikit). </span></div>
<span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 13px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;"></span><br />
<div dir="ltr" style="margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; text-align: justify;">
<span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 13px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">Mereka berkata: "Dimanakah kedudukan kami dibanding dengan Nabi!? Padahal beliau telah diampuni dosa-dosa beliau yang lalu maupun yang akan datang."</span></div>
<span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 13px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;"></span><br />
<div dir="ltr" style="margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; text-align: justify;">
<span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 13px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">Maka salah seorang dari mereka berkata: "Aku akan shalat malam terus menerus, tanpa tidur."</span></div>
<div dir="ltr" style="margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; text-align: justify;">
<span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 13px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">Yang lain berkata: "Aku akan puasa terus menerus tanpa berbuka." Dan yang lain berkata: "Aku tidak akan menikah selama-lamanya."</span></div>
<span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 13px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;"></span><br />
<div dir="ltr" style="margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; text-align: justify;">
<span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 13px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">Maka Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam mendatangi mereka seraya mengatakan :</span></div>
<span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 13px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;"></span><br />
<div dir="ltr" style="margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; text-align: right;">
<span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 24px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">أَنْتُمُ الَّذِيْنَ قُلْتُمْ كَذَا وَكَذَا؟ أَمَا وَاللهِ إِنِّي لأَخْشَاكُمْ للهِ وَأَتْقَاكُمْ لَهُ، لَكِنِّي أَصُوْمُ وَأُفْطِرُ، وَأُصَلِّي وَأَرْقُدُ، وَأَتَزَوَّجُ النِّسَاءَ؛ فَمَنْ رَغِبَ عَنْ سُنَّتِي فَلَيْسَ مِنِّي</span></div>
<span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 24px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;"></span><br />
<div dir="ltr" style="margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; text-align: justify;">
<span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 13px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">Kaliankah yang mengatakan begini dan begini? Adapun diriku, demi Allah, aku adalah orang yang paling takut dan paling takwa kepadaNya, tetapi aku berpuasa, juga berbuka. Aku shalat dan aku juga tidur dan aku menikahi wanita. Barangsiapa membenci sunnahku, maka ia bukan termasuk golonganku. (Muttafaqun 'alaihi).</span></div>
<span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 13px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;"></span><br />
<div dir="ltr" style="margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; text-align: justify;">
<span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 13px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">Rasulullah </span><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 13px; font-style: italic; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">Shallallahu 'alaihi wa sallam</span><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 13px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;"> menegur keras tiga orang tadi, lantaran keinginan mereka untuk keluar dari batas-batas keseimbangan dan keadilan. Walaupun niat atau tujuan mereka baik, yaitu meningkatkan kualitas diri, namun cara mereka salah. Cara tersebut akan mengeluarkan mereka dari garis fitrah yang lurus. Maka Rasulullah </span><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 13px; font-style: italic; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">Shallallahu 'alaihi wa sallam</span><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 13px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;"> pun langsung memberikan teguran dan peringatan yang keras seraya berkata: "</span><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 13px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: bold; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">Barangsiapa membenci sunnahku, maka ia bukan termasuk golonganku</span><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 13px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">."</span></div>
<span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 13px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;"></span><br />
<div dir="ltr" style="margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; text-align: justify;">
<span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 13px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">Marilah kita kembali kepada sunnah Rasulullah </span><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 13px; font-style: italic; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">Shallallahu 'alaihi wa sallam</span><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 13px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;"> dalam kehidupan kita. Karena hanya itulah yang menjamin keselamatan kita di dunia dan akhirat. </span></div>
<span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 13px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;"></span><br />
<div dir="ltr" style="margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; text-align: justify;">
<span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 13px; font-style: italic; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">Wallâhul Waliyyut Taufîq</span><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 13px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">. Semoga kajian ini bermanfaat untuk kita semua, terutama untuk penyusun sendiri. </span></div>
<span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 13px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;"></span><br />
<div dir="ltr" style="margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; text-align: justify;">
<span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 13px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">(Disusun oleh Fikri, di Athen 234, 12 Februari 2012, 4.10 PM)</span></div>
<span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 13px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;"></span><br />
<div dir="ltr" style="margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; text-align: justify;">
<span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 13px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">Sumber dan Rujukan:</span></div>
<span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 13px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;"></span><br />
<ol>
<li style="background-color: transparent; color: black; font-family: Times New Roman; font-size: 13px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; list-style-type: decimal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;"><div dir="ltr" style="margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; text-align: justify;">
<span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 13px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">Kesempurnaan Islam dan Konsekuensinya </span><a href="http://majalah-assunnah.com/index.php?option=com_content&view=article&id=269&Itemid=98"><span style="background-color: transparent; color: blue; font-family: Arial; font-size: 13px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: underline; vertical-align: baseline;">http://majalah-assunnah.com/index.php?option=com_content&view=article&id=269&Itemid=98</span></a></div>
</li>
<li style="background-color: transparent; color: black; font-family: Times New Roman; font-size: 13px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; list-style-type: decimal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;"><div dir="ltr" style="margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; text-align: justify;">
<span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 13px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">Syarah Aqidah Ahulus sunnah Wal Jama’ah, Yazid bin Abdul Qadir Jawwas, 2006. </span></div>
</li>
<li style="background-color: transparent; color: black; font-family: Times New Roman; font-size: 13px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; list-style-type: decimal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;"><div dir="ltr" style="margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; text-align: justify;">
<span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 13px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">Menuju Perbaikan Umat </span><a href="http://muslim.or.id/manhaj/menuju-perbaikan-umat.html"><span style="background-color: transparent; color: blue; font-family: Arial; font-size: 13px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: underline; vertical-align: baseline;">http://muslim.or.id/manhaj/menuju-perbaikan-umat.html</span></a></div>
</li>
<li style="background-color: transparent; color: black; font-family: Times New Roman; font-size: 13px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; list-style-type: decimal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;"><div dir="ltr" style="margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; text-align: justify;">
<span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 13px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">Tashfiyah dan Tarbiyah menuju Kejayaan Umat </span><a href="http://pengusahamuslim.com/tashfiyah-dan-tarbiyah-jalan-menuju-kejayaan-umat"><span style="background-color: transparent; color: blue; font-family: Arial; font-size: 13px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: underline; vertical-align: baseline;">http://pengusahamuslim.com/tashfiyah-dan-tarbiyah-jalan-menuju-kejayaan-umat</span></a></div>
</li>
<li style="background-color: transparent; color: black; font-family: Times New Roman; font-size: 13px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; list-style-type: decimal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;"><div dir="ltr" style="margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; text-align: justify;">
<span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 13px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">Keseimbangan dan Kemudahan dalam Islam </span><a href="http://almanhaj.or.id/content/2973/slash/0"><span style="background-color: transparent; color: blue; font-family: Arial; font-size: 13px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: underline; vertical-align: baseline;">http://almanhaj.or.id/content/2973/slash/0</span></a></div>
</li>
</ol>ngajikokhttp://www.blogger.com/profile/07650292908853868840noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7386222798931043460.post-90248399507389954292012-01-02T07:18:00.000-08:002012-01-02T07:23:48.899-08:00Mengenal Lebih Dekat dengan Sakaratul Maut dan Kematian<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhjtn-PwDHRxWZabLsDHNsmJgNwzNvvOrd3kKq3qWjIEHTrqhUL_mW6oHAcVURPtJO4jqIbEcfMi7afKXgfbv_uP5EgqEYdmbPXK5OMACFDjWWMRsnvCurQsoCBzjJwOXsZhyg4RY8aRvgC/s1600/kematian.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="185" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhjtn-PwDHRxWZabLsDHNsmJgNwzNvvOrd3kKq3qWjIEHTrqhUL_mW6oHAcVURPtJO4jqIbEcfMi7afKXgfbv_uP5EgqEYdmbPXK5OMACFDjWWMRsnvCurQsoCBzjJwOXsZhyg4RY8aRvgC/s320/kematian.jpg" width="320" /></a></div>Materi Ngajikok 1 Januari 2012 oleh Bapak Husni Rois Ali di KMITL<br />
<br />
Hidup di dunia ini tidaklah selamanya. Akan datang masanya kita berpisah dengan dunia berikut isinya. Perpisahan itu terjadi saat kematian menjemput, tanpa ada seorang pun yang dapat menghindar darinya. Karena Ar-Rahman telah berfirman:<br />
<div style="text-align: right;"><span style="font-size: large;">كُلُّ نَفْسٍ ذَائِقَةُ الْمَوْتِ وَنَبْلُوكُمْ بِالشَّرِّ وَالْخَيْرِ فِتْنَةً وَإِلَيْنَا تُرْجَعُونَ</span></div>“Setiap yang berjiwa pasti akan merasakan mati, dan Kami menguji kalian dengan kejelekan dan kebaikan sebagai satu fitnah (ujian), dan hanya kepada Kami lah kalian akan dikembalikan.” (Al-Anbiya`: 35)<br />
<div style="text-align: right;"><span style="font-size: large;">أَيْنَمَا تَكُونُوا يُدْرِكُكُمُ الْمَوْتُ وَلَوْ كُنْتُمْ فِي بُرُوجٍ مُشَيَّدَةٍ</span></div>“Di mana saja kalian berada, kematian pasti akan mendapati kalian, walaupun kalian berada di dalam benteng yang tinggi lagi kokoh.” (An-Nisa`: 78)<br />
Kematian akan menyapa siapa pun, baik ia seorang yang shalih atau durhaka, seorang yang turun ke medan perang ataupun duduk diam di rumahnya, seorang yang menginginkan negeri akhirat yang kekal ataupun ingin dunia yang fana, seorang yang bersemangat meraih kebaikan ataupun yang lalai dan malas-malasan. Semuanya akan menemui kematian bila telah sampai ajalnya, karena memang:<br />
<a name='more'></a><br />
<div style="text-align: right;"><span style="font-size: large;">كُلُّ مَنْ عَلَيْهَا فَانٍ</span></div>“Seluruh yang ada di atas bumi ini fana (tidak kekal).” (Ar-Rahman: 26)<br />
Mengingat mati akan melembutkan hati dan menghancurkan ketamakan terhadap dunia. Karenanya, Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam memberikan hasungan untuk banyak mengingatnya. Beliau bersabda dalam hadits yang disampaikan lewat shahabatnya yang mulia Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu:<br />
<div style="text-align: right;"><span style="font-size: large;">أَكْثِرُوْا ذِكْرَ هَاذمِ اللَّذَّاتِ</span></div>“Perbanyaklah kalian mengingat pemutus kelezatan (yakni kematian).” (HR. At-Tirmidzi no. 2307, An-Nasa`i no. 1824, Ibnu Majah no. 4258. Asy-Syaikh Al-Albani rahimahullahu berkata tentang hadits ini, “Hasan shahih.”)<br />
Dalam hadits di atas ada beberapa faedah:<br />
- Disunnahkannya setiap muslim yang sehat ataupun yang sedang sakit untuk mengingat mati dengan hati dan lisannya, serta memperbanyak mengingatnya hingga seakan-akan kematian di depan matanya. Karena dengannya akan menghalangi dan menghentikan seseorang dari berbuat maksiat serta dapat mendorong untuk beramal ketaatan.<br />
- Mengingat mati di kala dalam kesempitan akan melapangkan hati seorang hamba. Sebaliknya, ketika dalam kesenangan hidup, ia tidak akan lupa diri dan mabuk kepayang. Dengan begitu ia selalu dalam keadaan bersiap untuk “pergi.” (Bahjatun Nazhirin, 1/634)<br />
Ucapan Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam di atas adalah ucapan yang singkat dan ringkas, “Perbanyaklah kalian mengingat pemutus kelezatan (kematian).” Namun padanya terkumpul peringatan dan sangat mengena sebagai nasihat, karena orang yang benar-benar mengingat mati akan merasa tiada berartinya kelezatan dunia yang sedang dihadapinya, sehingga menghalanginya untuk berangan-angan meraih dunia di masa mendatang. Sebaliknya, ia akan bersikap zuhud terhadap dunia. Namun bagi jiwa-jiwa yang keruh dan hati-hati yang lalai, perlu mendapatkan nasihat panjang lebar dan kata-kata yang panjang, walaupun sebenarnya sabda Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam:<br />
<div style="text-align: right;"><span style="font-size: large;">أَكْثِرُوْا ذِكْرَ هَاذِمِ اللَّذَّاتِ </span></div>“Perbanyaklah kalian mengingat pemutus kelezatan (yakni kematian).”<br />
disertai firman Allah:<br />
<div style="text-align: right;"><span style="font-size: large;">كُلُّ نَفْسٍ ذَائِقَةُ الْمَوْتِ</span></div>“Setiap yang berjiwa pasti akan merasakan mati,” sudah mencukupi bagi orang yang mendengar dan melihat.<br />
Alangkah bagusnya ucapan orang yang berkata:<br />
<div style="text-align: right;"><span style="font-size: large;">اذْكُرِ الْمَوْتَ تَجِدُ رَاحَةً، فِي إِذْكَارِ الْمَوْتِ تَقْصِيْرُ اْلأَمَلِ</span></div>“Ingatlah mati niscaya kau kan peroleh kelegaan, dengan mengingat mati akan pendeklah angan-angan.”<br />
Adalah Yazid Ar-Raqasyi rahimahullahu berkata kepada dirinya sendiri, “Celaka engkau wahai Yazid! Siapa gerangan yang akan menunaikan shalat untukmu setelah kematianmu? Siapakah yang mempuasakanmu setelah mati? Siapakah yang akan memintakan keridhaan Rabbmu untukmu setelah engkau mati?”<br />
Kemudian ia berkata, “Wahai sekalian manusia, tidakkah kalian menangis dan meratapi diri-diri kalian dalam hidup kalian yang masih tersisa? Duhai orang yang kematian mencarinya, yang kuburan akan menjadi rumahnya, yang tanah akan menjadi permadaninya dan yang ulat-ulat akan menjadi temannya… dalam keadaan ia menanti dibangkitkan pada hari kengerian yang besar. Bagaimanakah keadaan orang ini?” Kemudian Yazid menangis hingga jatuh pingsan. (At-Tadzkirah, hal. 8-9)<br />
Sungguh, hanya orang-orang cerdas cendikialah yang banyak mengingat mati dan menyiapkan bekal untuk mati. Shahabat yang mulia, putra dari shahabat yang mulia, Abdullah bin ‘Umar radhiyallahu ‘anhuma mengabarkan, “Aku sedang duduk bersama Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam tatkala datang seorang lelaki dari kalangan Anshar. Ia mengucapkan salam kepada Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam, lalu berkata, ‘Ya Rasulullah, mukmin manakah yang paling utama?’ Beliau menjawab, ‘Yang paling baik akhlaknya di antara mereka.’<br />
‘Mukmin manakah yang paling cerdas?’, tanya lelaki itu lagi. Beliau menjawab:<br />
<div style="text-align: right;"><span style="font-size: large;">أَكْثَرُهُمْ لِلْمَوْتِ ذِكْرًا وَأَحْسَنُهُمْ لِمَا بَعْدَهُ اسْتِعْدَادًا، أُولَئِكَ أَكْيَاسٌ</span></div>“Orang yang paling banyak mengingat mati dan paling baik persiapannya untuk kehidupan setelah mati. Mereka itulah orang-orang yang cerdas.” (HR. Ibnu Majah no. 4259, dihasankan Asy-Syaikh Al-Albani rahimahullahu dalam Ash-Shahihah no. 1384)<br />
Al-Imam Al-Qurthubi rahimahullahu berkata, “Ad-Daqqaq berkata, ‘Siapa yang banyak mengingat mati, ia akan dimuliakan dengan tiga perkara: bersegera untuk bertaubat, hati merasa cukup, dan giat/semangat dalam beribadah. Sebaliknya, siapa yang melupakan mati ia akan dihukum dengan tiga perkara: menunda taubat, tidak ridha dengan perasaan cukup dan malas dalam beribadah. Maka berpikirlah, wahai orang yang tertipu, yang merasa tidak akan dijemput kematian, tidak akan merasa sekaratnya, kepayahan, dan kepahitannya. Cukuplah kematian sebagai pengetuk hati, membuat mata menangis, memupus kelezatan dan menuntaskan angan-angan. Apakah engkau, wahai anak Adam, mau memikirkan dan membayangkan datangnya hari kematianmu dan perpindahanmu dari tempat hidupmu yang sekarang?” (At-Tadzkirah, hal. 9)<br />
Bayangkanlah saat-saat sakaratul maut mendatangimu. Ayah yang penuh cinta berdiri di sisimu. Ibu yang penuh kasih juga hadir. Demikian pula anak-anakmu yang besar maupun yang kecil. Semua ada di sekitarmu. Mereka memandangimu dengan pandangan kasih sayang dan penuh kasihan. Air mata mereka tak henti mengalir membasahi wajah-wajah mereka. Hati mereka pun berselimut duka. Mereka semua berharap dan berangan-angan, andai engkau bisa tetap tinggal bersama mereka. Namun alangkah jauh dan mustahil ada seorang makhluk yang dapat menambah umurmu atau mengembalikan ruhmu. Sesungguhnya Dzat yang memberi kehidupan kepadamu, Dia jugalah yang mencabut kehidupan tersebut. Milik-Nya lah apa yang Dia ambil dan apa yang Dia berikan. Dan segala sesuatu di sisi-Nya memiliki ajal yang telah ditentukan.<br />
Al-Hasan Al-Bashri rahimahullahu berkata, “Tidaklah hati seorang hamba sering mengingat mati melainkan dunia terasa kecil dan tiada berarti baginya. Dan semua yang ada di atas dunia ini hina baginya.”<br />
Adalah ‘Umar bin Abdil ‘Aziz rahimahullahu bila mengingat mati ia gemetar seperti gemetarnya seekor burung. Ia mengumpulkan para ulama, maka mereka saling mengingatkan akan kematian, hari kiamat dan akhirat. Kemudian mereka menangis hingga seakan-akan di hadapan mereka ada jenazah. (At-Tadzkirah, hal. 9)<br />
Tentunya tangis mereka diikuti oleh amal shalih setelahnya, berjihad di jalan Allah Subhanahu wa Ta’ala dan bersegera kepada kebaikan. Beda halnya dengan keadaan kebanyakan manusia pada hari ini. Mereka yakin adanya surga tapi tidak mau beramal untuk meraihnya. Mereka juga yakin adanya neraka tapi mereka tidak takut. Mereka tahu bahwa mereka akan mati, tapi mereka tidak mempersiapkan bekal. Ibarat ungkapan penyair:<br />
Aku tahu aku kan mati namun aku tak takut<br />
Hatiku keras bak sebongkah batu<br />
Aku mencari dunia seakan-akan hidupku kekal<br />
Seakan lupa kematian mengintai di belakang<br />
Padahal, ketika kematian telah datang, tak ada seorangpun yang dapat mengelak dan menundanya.<br />
<div style="text-align: right;"><span style="font-size: large;">فَإِذَا جَاءَ أَجَلُهُمْ لاَ يَسْتَأْخِرُونَ سَاعَةً وَلاَ يَسْتَقْدِمُونَ</span></div>“Maka apabila telah tiba ajal mereka (waktu yang telah ditentukan), tidaklah mereka dapat mengundurkannya barang sesaat pun dan tidak pula mereka dapat mendahulukannya.” (An-Nahl: 61)<br />
<div style="text-align: right;"><span style="font-size: large;">وَلَنْ يُؤَخِّرَ اللهُ نَفْسًا إِذَا جَاءَ أَجَلُهَا</span></div>“Dan Allah sekali-kali tidak akan menangguhkan kematian seseorang apabila telah datang ajal/waktunya.” (Al-Munafiqun: 11)<br />
Wahai betapa meruginya seseorang yang berjalan menuju alam keabadian tanpa membawa bekal. Janganlah engkau, wahai jiwa, termasuk yang tak beruntung tersebut. Perhatikanlah peringatan Rabbmu:<br />
<div style="text-align: right;"><span style="font-size: large;">وَلْتَنْظُرْ نَفْسٌ مَا قَدَّمَتْ لِغَدْ</span></div><br />
“Dan hendaklah setiap jiwa memerhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok (akhirat).” (Al-Hasyr: 18)<br />
Al-Hafizh Ibnu Katsir rahimahullahu menjelaskan ayat di atas dengan menyatakan, “Hisablah diri kalian sebelum kalian dihisab, dan lihatlah amal shalih apa yang telah kalian tabung untuk diri kalian sebagai bekal di hari kebangkitan dan hari diperhadapkannya kalian kepada Rabb kalian.” (Al-Mishbahul Munir fi Tahdzib Tafsir Ibni Katsir, hal. 1388)<br />
Janganlah engkau menjadi orang yang menyesal kala kematian telah datang karena tiada berbekal, lalu engkau berharap penangguhan.<br />
<div style="text-align: right;"><span style="font-size: large;">وَأَنْفِقُوا مِنْ مَا رَزَقْنَاكُمْ مِنْ قَبْلِ أَنْ يَأْتِيَ أَحَدَكُمُ الْمَوْتُ فَيَقُولَ رَبِّ لَوْلاَ أَخَّرْتَنِي إِلَى أَجَلٍ قَرِيبٍ فَأَصَّدَّقَ وَأَكُنْ مِنَ الصَّالِحِينَ</span></div>“Dan infakkanlah sebagian dari apa yang telah Kami berikan kepada kalian sebelum datang kematian kepada salah seorang di antara kalian, lalu ia berkata, ‘Wahai Rabbku, mengapa Engkau tidak menangguhkan kematianku sampai waktu yang dekat hingga aku mendapat kesempatan untuk bersedekah dan aku termasuk orang-orang yang shalih?’.” (Al-Munafiqun: 10)<br />
Karenanya, berbekallah! Persiapkan amal shalih dan jauhi kedurhakaan kepada-Nya!<br />
<br />
<br />
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; mso-outline-level: 1;"><b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">A. Sakaratul Maut, Detik-Detik Yang Menegangkan Dan Menyakitkan</span></b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"><br />
<br />
Kematian akan menghadang setiap manusia. Proses tercabutnya nyawa manusia akan diawali dengan detik-detik menegangkan lagi menyakitkan. Peristiwa ini dikenal sebagai sakaratul maut. <br />
<br />
Ibnu Abi Ad-Dunya rahimahullah meriwayatkan dari Syaddad bin Aus Radhiyallahu 'anhu, ia berkata: "Kematian adalah kengerian yang paling dahsyat di dunia dan akhirat bagi orang yang beriman. Kematian lebih menyakitkan dari goresan gergaji, sayatan gunting, panasnya air mendidih di bejana. Seandainya ada mayat yang dibangkitkan dan menceritakan kepada penduduk dunia tentang sakitnya kematian, niscaya penghuni dunia tidak akan nyaman dengan hidupnya dan tidak nyenyak dalam tidurnya"[2]. <br />
<br />
Di antara dalil yang menegaskan terjadinya proses sakaratul maut yang mengiringi perpisahan jasad dengan ruhnya, firman Allah: <br />
<br />
وَجَآءَتْ سَكْرَةُ الْمَوْتِ بِالْحَقِّ ذَلِكَ مَاكُنتَ مِنْهُ تَحِيدُ<br />
<br />
"Dan datanglah sakaratul maut dengan sebenar-benarnya. Itulah yang kamu selalu lari darinya". [Qaaf: 19]<br />
<br />
Maksud sakaratul maut adalah kedahsyatan, tekanan, dan himpitan kekuatan kematian yang mengalahkan manusia dan menguasai akal sehatnya. Makna bil haq (perkara yang benar) adalah perkara akhirat, sehingga manusia sadar, yakin dan mengetahuinya. Ada yang berpendapat al haq adalah hakikat keimanan sehingga maknanya menjadi telah tiba sakaratul maut dengan kematian[3]. <br />
<br />
Juga ayat: <br />
<br />
كَلآ إِذَا بَلَغَتِ التَّرَاقِيَ {26} وَقِيلَ مَنْ رَاقٍ {27} وَظَنَّ أَنَّهُ الْفِرَاقُ {28} وَالْتَفَّتِ السَّاقُ بِالسَّاقِ {29} إِلَى رَبِّكَ يَوْمَئِذٍ الْمَسَاقُ {30}<br />
<br />
"Sekali-kali jangan. Apabila nafas (seseorang) telah (mendesak) sampai kerongkongan. Dan dikatakan (kepadanya): "Siapakah yang dapat menyembuhkan". Dan dia yakin bahwa sesungguhnya itulah waktu perpisahan. Dan bertaut betis (kiri) dengan betis (kanan). Dan kepada Rabbmulah pada hari itu kamu dihalau". [Al Qiyamah: 26-30]<br />
<br />
Syaikh Sa'di menjelaskan: "Allah mengingatkan para hamba-Nya dengan keadan orang yang akan tercabut nyawanya, bahwa ketika ruh sampai pada taraqi yaitu tulang-tulang yang meliputi ujung leher (kerongkongan), maka pada saat itulah penderitaan mulai berat, (ia) mencari segala sarana yang dianggap menyebabkan kesembuhan atau kenyamanan. Karena itu Allah berfiman: "Dan dikatakan (kepadanya): "Siapakah yang akan menyembuhkan?" artinya siapa yang akan meruqyahnya dari kata ruqyah. Pasalnya, mereka telah kehilangan segala terapi umum yang mereka pikirkan, sehingga mereka bergantung sekali pada terapi ilahi. Namun qadha dan qadar jika datang dan tiba, maka tidak dapat ditolak. Dan dia yakin bahwa sesungguhnya itulah waktu perpisahan dengan dunia. Dan bertaut betis (kiri) dengan betis (kanan), maksudnya kesengsaraan jadi satu dan berkumpul. Urusan menjadi berbahaya, penderitaan semakin sulit, nyawa diharapkan keluar dari badan yang telah ia huni dan masih bersamanya. Maka dihalau menuju Allah Ta'ala untuk dibalasi amalannya, dan mengakui perbuatannya. Peringatan yang Allah sebutkan ini akan dapat mendorong hati-hati untuk bergegas menuju keselamatannya, dan menahannya dari perkara yang menjadi kebinasaannya. Tetapi, orang yang menantang, orang yang tidak mendapat manfaat dari ayat-ayat, senantiasa berbuat sesat dan kekufuran dan penentangan".[4]<br />
<br />
Sedangkan beberapa hadits Nabi yang menguatkan fenomena sakaratul maut: <br />
Imam Bukhari meriwayatkan dari 'Aisyah Radhiyallahu 'anhuma, ia bercerita (menjelang ajal menjemput Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam) <br />
<br />
إِنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَانَ بَيْنَ يَدَيْهِ رَكْوَةٌ أَوْ عُلْبَةٌ فِيهَا مَاءٌ فَجَعَلَ يُدْخِلُ يَدَيْهِ فِي الْمَاءِ فَيَمْسَحُ بِهِمَا وَجْهَهُ وَيَقُولُ لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ إِنَّ لِلْمَوْتِ سَكَرَاتٍ ثُمَّ نَصَبَ يَدَهُ فَجَعَلَ يَقُولُ فِي أخرجه البخاري ك الرقاق باب سكرات الموت و في المغازي باب مرض النبي ووفاته. الرَّفِيقِ الْأَعْلَى حَتَّى قُبِضَ وَمَالَتْ<br />
<br />
"Bahwa di hadapan Rasulullah ada satu bejana kecil dari kulit yang berisi air. Beliau memasukkan tangan ke dalamnya dan membasuh muka dengannya seraya berkata: "Laa Ilaaha Illa Allah. Sesungguhnya kematian memiliki sakaratul maut". Dan beliau menegakkan tangannya dan berkata: "Menuju Rafiqil A'la". Sampai akhirnya nyawa beliau tercabut dan tangannya melemas"[5]<br />
<br />
Dari Anas Radhiyallahu anhu, berkata:<br />
<br />
عَنْ أَنَسٍ قَالَ لَمَّا ثَقُلَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ جَعَلَ يَتَغَشَّاهُ فَقَالَتْ فَاطِمَةُ عَلَيْهَا السَّلَام وَا أخرجه البخاري في المغازي باب مرض النبي ووفاته.اليَوْمِ َرْبَ أَبَاهُ فَقَالَ لَهَا لَيْسَ عَلَى أَبِيكِ كَرْبٌ بَعْدَ <br />
<br />
"Tatkala kondisi Nabi makin memburuk, Fathimah berkata: "Alangkah berat penderitaanmu ayahku". Beliau menjawab: "Tidak ada penderitaan atas ayahmu setelah hari ini…[al hadits]" [6]<br />
<br />
Dalam riwayat Tirmidzi dengan, 'Aisyah menceritakan: <br />
<br />
عَنْ عَائِشَةَ قَالَتْ مَا أَغْبِطُ أَحَدًا بِهَوْنِ مَوْتٍ بَعْدَ الَّذِي رَأَيْتُ مِنْ شِدَّةِ مَوْتِ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أخرجه الترمذي ك الجنائز باب ما جاء في التشديد عند الموت وصححه الألباني <br />
<br />
"Aku tidak iri kepada siapapun atas kemudahan kematian(nya), sesudah aku melihat kepedihan kematian pada Rasulullah".[7]<br />
<br />
Dan penderitaan yang terjadi selama pencabutan nyawa akan dialami setiap makhluk. Dalil penguatnya, keumuman firman Allah: "Setiap jiwa akan merasakan mati". (Ali 'Imran: 185). Dan sabda Nabi: "Sesungguhnya kematian ada kepedihannya". Namun tingkat kepedihan setiap orang berbeda-beda. [8]<br />
<br />
</span><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span style="font-size: 12pt;">B. Liang Kubur Awal Perjalanan Kita di Akhirat</span></b><b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"></span></b></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Khalifah kaum muslimin yang ketiga Utsman bin Affan <i>radhiyallahu’anhu</i> jika melihat perkuburan beliau menangis mengucurkan air mata hingga membasahi jenggotnya.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Suatu hari ada seorang yang bertanya:</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">تذكر الجنة والنار ولا تبكي وتبكي من هذا؟</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto;"><i><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">“Tatkala mengingat surga dan neraka engkau tidak menangis, mengapa engkau menangis ketika melihat perkuburan?”</span></i><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"> Utsman pun menjawab, <i>“Sesungguhnya aku pernah mendengar Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:</i></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">إن القبر أول منازل الآخرة فإن نجا منه فما بعده أيسر منه وإن لم ينج منه فما بعده أشد منه</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto;"><i><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">“Sesungguhnya liang kubur adalah awal perjalanan akhirat. Jika seseorang selamat dari (siksaan)nya maka perjalanan selanjutnya akan lebih mudah. Namun jika ia tidak selamat dari (siksaan)nya maka (siksaan) selanjutnya akan lebih kejam.”</span></i><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"> (HR. Tirmidzi, beliau berkata, “hasan gharib”. Syaikh al-Albani menghasankannya dalam <i>Misykah al-Mashabih</i>)</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">C<b style="mso-bidi-font-weight: normal;">. Hadits tentang keadaan orang beiman dan orang kaifr saat kematian</b></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Bagaimanakah perjalanan seseorang jika ia telah masuk di alam kubur? Hadits panjang al-Bara’ bin ‘Azib yang diriwayatkan oleh Imam Ahmad dan dishahihkan oleh Imam al-Hakim dan Syaikh al-Albani menceritakan perjalanan para manusia di alam kuburnya:</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto;"><i><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Suatu hari kami mengantarkan jenazah salah seorang sahabat Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam dari golongan Anshar. Sesampainya di perkuburan, liang lahad masih digali. Maka Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam pun duduk (menanti) dan kami juga duduk terdiam di sekitarnya seakan-akan di atas kepala kami ada burung gagak yang hinggap. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam memainkan sepotong dahan di tangannya ke tanah, lalu beliau mengangkat kepalanya seraya bersabda, “Mohonlah perlindungan kepada Allah dari adzab kubur!” Beliau ulangi perintah ini dua atau tiga kali.</span></i><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto;"><i><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Kemudian beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Seandainya seorang yang beriman sudah tidak lagi menginginkan dunia dan telah mengharapkan akhirat (sakaratul maut), turunlah dari langit para malaikat yang bermuka cerah secerah sinar matahari. Mereka membawa kain kafan dan wewangian dari surga lalu duduk di sekeliling mukmin tersebut sejauh mata memandang. Setelah itu turunlah malaikat pencabut nyawa dan mengambil posisi di arah kepala mukmin tersebut. Malaikat pencabut nyawa itu berkata, ‘Wahai nyawa yang mulia keluarlah engkau untuk menjemput ampunan Allah dan keridhaan-Nya’. Maka nyawa itu (dengan mudahnya) keluar dari tubuh mukmin tersebut seperti lancarnya air yang mengalir dari mulut sebuah kendil. Lalu nyawa tersebut diambil oleh malaikat pencabut nyawa dan dalam sekejap mata diserahkan kepada para malaikat yang berwajah cerah tadi lalu dibungkus dengan kafan surga dan diberi wewangian darinya pula. Hingga terciumlah bau harum seharum wewangian yang paling harum di muka bumi.</span></i><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto;"><i><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Kemudian nyawa yang telah dikafani itu diangkat ke langit. Setiap melewati sekelompok malaikat di langit mereka bertanya, ‘Nyawa siapakah yang amat mulia itu?’ ‘Ini adalah nyawa fulan bin fulan’, jawab para malaikat yang mengawalnya dengan menyebutkan namanya yang terbaik ketika di dunia. Sesampainya di langit dunia mereka meminta izin untuk memasukinya, lalu diizinkan. Maka seluruh malaikat yang ada di langit itu ikut mengantarkannya menuju langit berikutnya. Hingga mereka sampai di langit ketujuh. Di sanalah Allah berfirman, ‘Tulislah nama hambaku ini di dalam kitab ‘Iliyyin. Lalu kembalikanlah ia ke (jasadnya di) bumi, karena darinyalah Aku ciptakan mereka (para manusia), dan kepadanyalah Aku akan kembalikan, serta darinyalah mereka akan Ku bangkitkan.’</span></i><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto;"><i><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Lalu nyawa tersebut dikembalikan ke jasadnya di dunia. Lantas datanglah dua orang malaikat yang memerintahkannya untuk duduk. Mereka berdua bertanya, ‘Siapakah rabbmu?’, ‘Rabbku adalah Allah’ jawabnya. Mereka berdua kembali bertanya, ‘Apakah agamamu?’, ‘Agamaku Islam’ sahutnya. Mereka berdua bertanya lagi, ‘Siapakah orang yang telah diutus untuk kalian?’ “Beliau adalah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam” jawabnya. ‘Dari mana engkau tahu?’ tanya mereka berdua. ‘Aku membaca Al-Qur’an lalu aku mengimaninya dan mempercayainya’. Tiba-tiba terdengarlah suara dari langit yang menyeru, ‘(Jawaban) hamba-Ku benar! Maka hamparkanlah surga baginya, berilah dia pakaian darinya lalu bukakanlah pintu ke arahnya’. Maka menghembuslah angin segar dan harumnya surga (memasuki kuburannya) lalu kuburannya diluaskan sepanjang mata memandang.</span></i><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto;"><i><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Saat itu datanglah seorang (pemuda asing) yang amat tampan memakai pakaian yang sangat indah dan berbau harum sekali, seraya berkata, ‘Bergembiralah, inilah hari yang telah dijanjikan dulu bagimu’. Mukmin tadi bertanya, ‘Siapakah engkau? Wajahmu menandakan kebaikan’. ‘Aku adalah amal salehmu’ jawabnya. Si mukmin tadi pun berkata, ‘Wahai Rabbku (segerakanlah datangnya) hari kiamat, karena aku ingin bertemu dengan keluarga dan hartaku.</span></i><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto;"><i><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Adapun orang kafir, di saat dia dalam keadaan tidak mengharapkan akhirat dan masih menginginkan (keindahan) duniawi, turunlah dari langit malaikat yang bermuka hitam sambil membawa kain mori kasar. Lalu mereka duduk di sekelilingnya. Saat itu turunlah malaikat pencabut nyawa dan duduk di arah kepalanya seraya berkata, ‘Wahai nyawa yang hina keluarlah dan jemputlah kemurkaan dan kemarahan Allah!’. Maka nyawa orang kafir tadi ‘berlarian’ di sekujur tubuhnya. Maka malaikat pencabut nyawa tadi mencabut nyawa tersebut (dengan paksa), sebagaimana seseorang yang menarik besi beruji yang menempel di kapas basah. Begitu nyawa tersebut sudah berada di tangan malaikat pencabut nyawa, sekejap mata diambil oleh para malaikat bermuka hitam yang ada di sekelilingnya, lalu nyawa tadi segera dibungkus dengan kain mori kasar. Tiba-tiba terciumlah bau busuk sebusuk bangkai yang paling busuk di muka bumi.</span></i><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto;"><i><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Lalu nyawa tadi dibawa ke langit. Setiap mereka melewati segerombolan malaikat mereka selalu ditanya, ‘Nyawa siapakah yang amat hina ini?’, ‘Ini adalah nyawa fulan bin fulan’ jawab mereka dengan namanya yang terburuk ketika di dunia. Sesampainya di langit dunia, mereka minta izin untuk memasukinya, namun tidak diizinkan. Rasulullah membaca firman Allah:</span></i><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">لا تفتح لهم أبواب السماء ولا يدخلون الجنة حتى يلج الجمل في سم الخياط</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto;"><i><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">“Tidak akan dibukakan bagi mereka (orang-orang kafir) pintu-pintu langit dan mereka tidak akan masuk surga, sampai seandainya unta bisa memasuki lobang jarum sekalipun.”</span></i><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"> (QS. Al-A’raf: 40)</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto;"><i><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Saat itu Allah berfirman, ‘Tulislah namanya di dalam Sijjin di bawah bumi’, Kemudian nyawa itu dicampakkan (dengan hina dina). Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam membaca firman Allah ta’ala:</span></i><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">وَمَن يُشْرِكْ بِاللهِ فَكَأنَّمَا خَرَّ مِنَ السَّمَاءِ فَتَخْطَفُهُ الطَّيْرُ أَوْ تَهْوِي بِهِ الرِّيْحُ فِي مَكَانٍ سَحِيْقٍ</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto;"><i><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">“Barang siapa mempersekutukan sesuatu dengan Allah, maka adalah ia seolah-olah jatuh dari langit lalu disambar oleh burung, atau diterbangkan angin ke tempat yang jauh.”</span></i><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"> (QS. Al-Hajj: 31)</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto;"><i><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Kemudian nyawa tadi dikembalikan ke jasadnya, hingga datanglah dua orang malaikat yang mendudukannya seraya bertanya, ‘Siapakah rabbmu?’, ‘Hah hah… aku tidak tahu’ jawabnya. Mereka berdua kembali bertanya, ‘Apakah agamamu?’ “Hah hah… aku tidak tahu’ sahutnya. Mereka berdua bertanya lagi, ‘Siapakah orang yang telah diutus untuk kalian?’ “Hah hah… aku tidak tahu’ jawabnya. Saat itu terdengar seruan dari langit, ‘Hamba-Ku telah berdusta! Hamparkan neraka baginya dan bukakan pintu ke arahnya’. Maka hawa panas dan bau busuk neraka pun bertiup ke dalam kuburannya. Lalu kuburannya di ‘press’ (oleh Allah) hingga tulang belulangnya (pecah dan) menancap satu sama lainnya.</span></i><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto;"><i><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Tiba-tiba datanglah seorang yang bermuka amat buruk memakai pakaian kotor dan berbau sangat busuk, seraya berkata, ‘Aku datang membawa kabar buruk untukmu, hari ini adalah hari yang telah dijanjikan bagimu’. Orang kafir itu seraya bertanya, ‘Siapakah engkau? Wajahmu menandakan kesialan!’, ‘Aku adalah dosa-dosamu’ jawabnya. ‘Wahai Rabbku, janganlah engkau datangkan hari kiamat’ seru orang kafir tadi.</span></i><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"> (HR. Ahmad dalam <i>Al-Musnad</i> (XXX/499-503) dan dishahihkan oleh al-Hakim dalam <i>Al-Mustadrak</i> (I/39) dan al-Albani dalam <i>Ahkamul Janaiz</i> hal. 156)</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal;"><br />
</div><div class="MsoListParagraph" style="line-height: normal; mso-add-space: auto; mso-list: l0 level1 lfo2; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-indent: -18.0pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">1.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> <b> </b></span></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"><b>1. KABAR GEMBIRA UNTUK ORANG-ORANG YANG BERIMAN. </b><br />
<br />
Malaikat memberi kabar gembira kepada insan mukmin dengan ampunan dengan ridla Allah untuknya. Secara tegas dalam kitab-Nya, Allah menyatakan bahwa para malaikat menghampiri orang-orang yang beriman, dengan mengatakan janganlah takut dan sedih serta membawa berita gembira tentang syurga. Allah berfirman:<br />
<br />
إِنَّ الَّذِينَ قَالُوا رَبُّنَا اللهُ ثُمَّ اسْتَقَامُوا تَتَنَزَّلُ عَلَيْهِمُ الْمَلاَئِكَةُ أَلآتَخَافُوا وَلاَتَحْزَنُوا وَأَبْشِرُوا بِالْجَنَّةِ الَّتِي كُنتُمْ تُوعَدُونَ {30} نَحْنُ أَوْلِيَاؤُكُمْ فِي الْحَيَاةِ الدُّنْيَا وَفِي اْلأَخِرَةِ وَلَكُمْ فِيهَا مَاتَشْتَهِي أَنفُسُكُمْ وَلَكُمْ فِيهَا مَاتَدَّعُونَ <br />
<br />
"Sesungguhnya orang-orang yang berkata: "Rabb kami adalah Allah kemudian mereka beristiqomah, maka para malaikat turun kepada mereka (sembari berkata):" Janganlah kamu bersedih dan bergembiralah kamu dengan (memperoleh) syurga yang telah dijanjikan Allah kepadamu. Kamilah pelindung-pelindungmu di dunia dan akhirat di dalamnya kamu memperoleh apa yang kamu inginkan dan memperoleh (pula) di dalamnya apa yang kamu minta. Sebagai hidangan (bagimu) dari Rabb Yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang". [Fushshilat: 30]<br />
<br />
Ibnu Katsir mengatakan: "Sesungguhnya orang-orang yang ikhlas dalam amalannya untuk Allah semata dan mengamalkan ketaatan-Nya berdasarkan syariat Allah niscaya para malaikat akan menghampiri mereka tatkala kematian menyongsong mereka dengan berkata "janganlah kalian takut atas amalan yang kalian persembahkan untuk akhirat dan jangan bersedih atas perkara dunia yang akan kalian tinggalkan, baik itu anak, istri, harta atau agama sebab kami akan mewakili kalian dalam perkara itu. Mereka (para malaikat) memberi kabar gembira berupa sirnanya kejelekan dan turunnya kebaikan". <br />
<br />
Kemudian Ibnu Katsir menukil perkataan Zaid bin Aslam: "Kabar gembira akan terjadi pada saat kematian, di alam kubur, dan pada hari Kebangkitan". Dan mengomentarinya dengan: "Tafsiran ini menghimpun seluruh tafsiran, sebuah tafsiran yang bagus sekali dan memang demikian kenyataannya".<br />
<br />
Firman-Nya: "Kamilah pelindung-pelindungmu di dunia dan akhirat maksudnya para malaikat berkata kepada orang-orang beriman ketika akan tercabut nyawanya, kami adalah kawan-kawan kalian di dunia, dengan meluruskan, memberi kemudahan dan menjaga kalian atas perintah Allah, demikian juga kami bersama kalian di akhirat, dengan menenangkan keterasinganmu di alam kubur, di tiupan sangkakala dan kami akan mengamankan kalian pada hari Kebangkitan, Penghimpunan, kami akan membalasi kalian dengan shirathal mustaqim dan mengantarkan kalian menuju kenikmatan syurga".[10]<br />
<br />
Dalam ayat lain, Allah mengabarkan kondisi kematian orang mukmin dalam keadaan baik dengan firman-Nya:<br />
<br />
الَّذِينَ تَتَوَفَّاهُمُ الْمَلاَئِكَةُ طَيِّبِينَ يَقُولُونَ سَلاَمٌ عَلَيْكُمُ ادْخُلُوا الْجَنَّةَ بِمَا كُنتُمْ تَعْمَلُونَ<br />
<br />
"(Yaitu) orang-orang yang diwafatkan dalam keadaan baik oleh para malaikat dengan mengatakan (kepada mereka): "Salamun 'alaikum (keselamatan sejahtera bagimu)", masuklah ke dalam syurga itu disebabkan apa yang telah kamu kerjakan". [An Nahl: 32]<br />
. <br />
Syaikh Asy Syinqithi mengatakan: "Dalam ayat ini, Allah menyebutkan bahwa orang yang bertakwa, yang melaksanakan perintah Rabb mereka dan menjauhi larangan-Nya akan diwafatkan para malaikat yaitu dengan mencabut nyawa-nyawa mereka dalam keadaan thayyibin (baik), yakni bersih dari syirik dan maksiat, (ini) menurut tafsiran yang paling shahih, (juga) memberi kabar gembira berupa syurga dan menyambangi mereka mereka dengan salam…[11]<br />
<br />
<b>2. MENGAPA RASULULLAH SHALLALLAHU 'ALAIHI WA SALLAM MENDERITA SAAT SAKARATUL MAUT? </b><br />
Kondisi umum proses pencabutan nyawa seorang mukmin mudah lagi ringan. Namun kadang-kadang derita sakarul maut juga mendera sebagian orang sholeh. Tujuannya untuk menghapus dosa-dosa dan juga mengangkat kedudukannya. Sebagaimana yang dialami Rasulullah. Beliau Shallallallahu 'alaihi wa sallam merasakan pedihnya sakaratul maut seperti diungkapkan Bukhari dalam hadits 'Aisyah di atas.<br />
<br />
Ibnu Hajar mengatakan: "Dalam hadits tersebut, kesengsaran (dalam) sakaratul maut bukan petunjuk atas kehinaan martabat (seseorang). Dalam konteks orang yang beriman bisa untuk menambah kebaikannya atau menghapus kesalahan-kesalahannya"[12]<br />
<br />
Menurut Al Qurthubi dahsyatnya kematian dan sakaratul maut yang menimpa para nabi, maka mengandung manfaat :<br />
<br />
Pertama : Supaya orang-orang mengetahui kadar sakitnya kematian dan ia (sakaratul maut) tidak kasat mata. Kadang ada seseorang melihat orang lain yang akan meninggal. Tidak ada gerakan atau keguncangan. Terlihat ruh keluar dengan mudah. Sehingga ia berfikir, perkara ini (sakaratul maut) ringan. Ia tidak mengetahui apa yang terjadi pada mayat (sebenarnya). Tatkala para nabi, mengabarkan tentang dahsyatnya penderitaan dalam kematian, kendati mereka mulia di sisi Allah, dan kemudahannya untuk sebagian mereka, maka orang akan yakin dengan kepedihan kematian yang akan ia rasakan dan dihadapi mayit secara mutlak, berdasarkan kabar dari para nabi yang jujur kecuali orang yang mati syahid. <br />
<br />
Kedua : Mungkin akan terbetik di benak sebagian orang, mereka adalah para kekasih Allah dan para nabi dan rasul-Nya, mengapa mengalami kesengsaraan yang berat ini?. Padahal Allah mampu meringankannya bagi mereka?. Jawabnya, bahwa orang yang paling berat ujiannya di dunia adalah para nabi kemudian orang yang menyerupai mereka dan orang yang semakin mirip dengan mereka seperti dikatakan Nabi kita. Hadits ini dikeluarkan Bukhari dan lainnya. Allah ingin menguji mereka untuk melengkapi keutamaan dan peningkatan derajat mereka di sisi-Nya. Ini bukan sebuah aib bagi mereka juga bukan bentuk siksaan. Allah menginginkan menutup hidup mereka dengan penderitaan ini meski mampu meringankan dan mengurangi (kadar penderitaan) mereka dengan tujuan mengangkat kedudukan mereka dan memperbesar pahala-pahala mereka sebelum meninggal. Tapi bukan berarti Allah mempersulit proses kematian mereka melebihi kepedihan orang-orang yang bermaksiat. Sebab (kepedihan) ini adalah hukuman bagi mereka dan sanksi untuk kejahatan mereka. Maka tidak bisa disamakan".[13]<br />
<br />
<b>3. KABAR BURUK DARI PARA MALAIKAT KEPADA ORANG-ORANG KAFIR.</b><br />
<br />
Secara ekspilisit, Al Quran telah menjelaskan bahwa para malaikat akan memberi kabar buruk kepada orang kafir dengan siksa. Allah berfirman: "<br />
"Alangkah dahsyatnya sekiranya kamu melihat di waktu orang-orang yang zhalim (berada) dalam tekanan-tekanan sakaratul maut, sedang para malaikat mumukul dengan tangannya, (Sambil berkata): "Keluarkan nyawamu". Di hari ini kamu dibalas dengan siksaan yang sangat menghinakan, karena kamu selalu mengatakan terhadap Allah (perkataan) yang tidak benar dan (karena) kamu selalu menyombongkan diri terhadap ayat-ayatnya". [Al An'am: 93]<br />
<br />
Maksudnya, para malaikat membentangkan tangan-tangannya untuk memukuli dan menyiksa sampai nyawa mereka keluar dari badan. Karena itu, para malaikat mengatakan: "Keluarkan nyawamu". Pasalnya, orang kafir yang sudah datang ajalnya, malaikat akan memberi kabar buruk kepadanya yang berbentuk azab, siksa, belenggu, dan rantai, neraka jahim, air mendidih dan kemurkaan Ar Rahman (Allah). Maka nyawanya bercerai-berai dalam jasadnya, tidak mau taat dan enggan untuk keluar. <br />
<br />
Para malaikat memukulimya supaya nyawanya keluar dari tubuhnya. Seketika itu, malaikat mengatakan: "Di hari ini kamu dibalas dengan siksaan yang sangat menghinakan, karena kamu selalu mengatakan terhadap Allah (perkataan) yang tidak benar dan (karena) kamu selalu menyombongkan diri terhadap ayat-ayatnya".. artinya pada hari ini, kalian akan dihinakan dengan penghinaan yang tidak terukur karena mendustakan Allah dan (lantaran) kecongkakan kalian dalam mengikuti ayat-ayat-Nya dan tunduk kepaada para rasul-Nya.<br />
<br />
Saat detik-detik kematian datang, orang kafir mintai dikembalikan agar bisa masuk Islam. Sedangkan orang yang jahat mohon dikembalikan ke dunia untuk bertaubat, dan beramal sholeh. Namun sudah tentu, permintaan mereka tidak akan terkabulkan. Allah berfirman:<br />
<br />
حَتَّى إِذَا جَآءَ أَحَدَهُمُ الْمَوْتَ قَالَ رَبِّ ارْجِعُونِ {99} لَعَلِّي أَعْمَلُ صَالِحًا فِيمَا تَرَكْتُ كَلآ إِنَّهَا كَلِمَةٌ هُوَ قَآئِلُهَا وَمِن وَرَآئِهِم بَرْزَخٌ إِلَى يَوْمِ يُبْعَثُونَ {100}<br />
<br />
"(Demikianlah keadaan orang-orang kafir), hingga apabila datang kematian kepada seseorang dari mereka, dia berkata: "Ya Rabbi kembalikan aku ke dunia. Agar aku berbuat amal sholeh terhadap yang telah aku tinggalkan. Sekali-kali tidak. Sesungguhnya itu adalah perkataan yang diucapkannya saja. Dan di hadapan mereka ada dinding sampai hari mereka dibangkitkan". [Al Mukminun: 99-100]<br />
<br />
Setiap orang yang teledor di dunia ini, baik dengan kekufuran maupun perbuatan maksiat lainnya akan dilanda gulungan penyesalan, dan akan meminta dikembalikan ke dunia meski sejenak saja, untuk menjadi orang yang insan muslim yang sholeh. Namun kesempatan untuk itu sudah hilang, tidak mungkin disusul lagi. Jadi, persiapan harus dilakukan sejak dini dengan tetap memohon agar kita semua diwafatkan dalam keadaan memegang agama Allah. Wallahu a'lamu bishshawab. Washallallahu 'ala Muhamaad wa 'ala alihi ajmain.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"><br />
<b>D. UPAYA KITA</b></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Itulah dua model kehidupan orang yang telah masuk liang kubur. Jika kita menginginkan untuk menjadi orang yang dibukakan baginya pintu ke surga dan diluaskan liang kuburnya seluas mata memandang maka mari kita berusaha untuk memperbanyak untuk beramal saleh di dunia ini.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Suatu amalan tidak akan dianggap saleh hingga memenuhi dua syarat:</span></div><ol start="1" type="1"><li class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-list: l1 level1 lfo1; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; tab-stops: list 36.0pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Ikhlas</span></li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-list: l1 level1 lfo1; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; tab-stops: list 36.0pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Sesuai dengan tuntunan Rasulullah <i>shallallahu ‘alaihi wa sallam</i></span></li>
</ol><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Banyak sekali dalil-dalil dari Al-Qur’an maupun hadits-hadits Nabi <i>shallallahu ‘alaihi wa sallam</i> yang merupakan landasan dua syarat di atas.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Di antara dalil syarat pertama adalah firman Allah ta’ala:</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">وَمَا أُمِرُوا إِلا لِيَعْبُدُوا اللَّهَ مُخْلِصِينَ لَهُ الدِّينَ حُنَفَاءَ وَيُقِيمُوا الصَّلاةَ وَيُؤْتُوا الزَّكَاةَ وَذَلِكَ دِينُ الْقَيِّمَةِ</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto;"><i><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">“Padahal mereka tidak disuruh kecuali supaya menyembah Allah dengan memurnikan ketaatan kepada-Nya dalam agama yang lurus, dan supaya mereka mendirikan shalat dan menunaikan zakat, dan yang demikian itulah agama yang lurus.”</span></i><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"> (QS. Al-Bayyinah: 5)</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Di antara dalil syarat kedua adalah sabda Nabi <i>shallallahu ‘alaihi wa sallam</i>,</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">من عمل عملاً ليس عليه أمرنا فهو رد</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto;"><i><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">“Barang siapa yang melakukan suatu amalan yang tidak sesuai dengan petunjukku, maka amalan itu akan ditolak.”</span></i><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"> (HR. Muslim dalam <i>Shahih</i>-nya (III/1344 no 1718))</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Allah menghimpun dua syarat ini dalam firman-Nya di akhir surat Al-Kahfi:</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">قُلْ إِنَّمَا أَنَا بَشَرٌ مِثْلُكُمْ يُوحَى إِلَيَّ أَنَّمَا إِلَهُكُمْ إِلَهٌ وَاحِدٌ فَمَنْ كَانَ يَرْجُو لِقَاءَ رَبِّهِ فَلْيَعْمَلْ عَمَلا صَالِحًا وَلا يُشْرِكْ بِعِبَادَةِ رَبِّهِ أَحَدًا</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto;"><i><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">“Barang siapa mengharap perjumpaan dengan Tuhannya, maka hendaklah ia mengerjakan amal yang saleh dan janganlah ia mempersekutukan seorang pun dalam beribadat kepada Tuhannya.”</span></i><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"> (QS. Al-Kahfi: 110)</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Maka mari kita manfaatkan kehidupan dunia yang hanya sementara ini untuk benar-benar beramal saleh. Semoga kelak kita mendapatkan kenikmatan di alam kubur serta dihindarkan dari siksaan di dalamnya, amin.</span></div><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;"><br clear="all" style="mso-special-character: line-break; page-break-before: always;" /> </span> <br />
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;"><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">E. Mati Husnul Khotimah dengan kalimat Laa ilaha illallah</span></b></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;"><i><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Segala puji bagi Allah, Rabb semesta alam. Shalawat dan salam kepada Nabi kita Muhammad, keluarga dan sahabatnya</span></i><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">. </span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Sebuah kisah yang pantas direnungkan. Akankah kematian kita bisa baik seperti ini. Semoga Allah memudahkan kita mati dalam keadaan husnul khotimah (akhir yang baik).</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Nabi <i>shallallahu ‘alaihi wa sallam</i> bersabda,</span></div><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: center;"><span style="font-family: "Tahoma","sans-serif"; font-size: 12pt;">مَنْ</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"> </span><span style="font-family: "Tahoma","sans-serif"; font-size: 12pt;">كَانَ</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"> </span><span style="font-family: "Tahoma","sans-serif"; font-size: 12pt;">آخِرُ</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"> </span><span style="font-family: "Tahoma","sans-serif"; font-size: 12pt;">كَلَامِهِ</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"> </span><span style="font-family: "Tahoma","sans-serif"; font-size: 12pt;">لَا</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"> </span><span style="font-family: "Tahoma","sans-serif"; font-size: 12pt;">إِلَهَ</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"> </span><span style="font-family: "Tahoma","sans-serif"; font-size: 12pt;">إِلَّا</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"> </span><span style="font-family: "Tahoma","sans-serif"; font-size: 12pt;">اللهُ</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"> </span><span style="font-family: "Tahoma","sans-serif"; font-size: 12pt;">دَخَلَ</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"> </span><span style="font-family: "Tahoma","sans-serif"; font-size: 12pt;">الجَنَّةَ</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto;"><i><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">“Barang siapa yang akhir perkataannya adalah ‘lailaha illallah’, maka dia akan masuk surga.”</span></i><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"> (HR. Abu Daud. Dikatakan shohih oleh Syaikh Al Albani dalam Misykatul Mashobih no. 1621)</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Melihat hadits tersebut, kami teringat pada sebuah kisah yang sangat menarik dan menakjubkan. Kisah ini diceritakan oleh Al Khotib Al Baghdadi, dalam <b><i>Tarikh Bagdad</i> 10/335</b>. Berikut kisah tersebut.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Abu Ja’far At Tusturi mengatakan, “Kami pernah mendatangi Abu Zur’ah Ar Rozi yang dalam keadaan sakaratul maut di Masyahron. Di sisi Abu Zur’ah terdapat Abu Hatim, Muhammad bin Muslim, Al Munzir bin Syadzan dan sekumpulan ulama lainnya. Mereka ingin mentalqinkan Abu Zur’ah dengan mengajari hadits talqin sebagaimana sabda Nabi <i>shallallahu ‘alaihi wa sallam</i>,</span></div><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: center;"><span style="font-family: "Tahoma","sans-serif"; font-size: 12pt;">لَقِّنُوا</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"> </span><span style="font-family: "Tahoma","sans-serif"; font-size: 12pt;">مَوْتَاكُمْ</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"> </span><span style="font-family: "Tahoma","sans-serif"; font-size: 12pt;">لاَ</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"> </span><span style="font-family: "Tahoma","sans-serif"; font-size: 12pt;">إِلَهَ</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"> </span><span style="font-family: "Tahoma","sans-serif"; font-size: 12pt;">إِلاَّ</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"> </span><span style="font-family: "Tahoma","sans-serif"; font-size: 12pt;">اللَّهُ</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto;"><i><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">“Talqinkanlah (tuntunkanlah) orang yang akan meninggal di antara kalian dengan bacaan: ‘laa ilaha illallah’.”</span></i><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"> (HR. Muslim no. 2162)</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Namun mereka malu dan takut pada Abu Zur’ah untuk mentalqinkannya. Lalu mereka berkata, “Mari kita menyebutkan haditsnya (dengan sanadnya/ jalur periwayatannya).”</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Muhammad bin Muslim lalu mengatakan, “Adh Dhohak bin Makhlad telah menceritakan kepada kami, (beliau berkata), dari Abdul Hamid bin Ja’far, (beliau berkata), dari Sholih” Kemudian Muhammad tidak meneruskannya.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Abu Hatim kemudian mengatakan, “Bundar telah menceritakan kepada kami, (beliau berkata), Abu ‘Ashim telah menceritakan kepada kami, (beliau berkata), dari Abdul Hamid bin Ja’far, (beliau berkata), dari Sholih.” Lalu Abu Hatim juga tidak meneruskannya dan mereka semua diam.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Kemudian Abu Zur’ah yang berada dalam sakaratul maut mengatakan, “Bundar telah menceritakan kepada kami, (beliau berkata), Abu ‘Ashim telah menceritakan kepada kami, (beliau berkata), dari Abdul Hamid bin Ja’far, (beliau berkata), dari Sholih bin Abu ‘Arib, (beliau berkata), dari Katsir bin Murroh Al Hadhromiy, (beliau berkata), dari Mu’adz bin Jabal <i>radhiyallahu ‘anhu</i>, beliau berkata,Rasulullah <i>shallallahu ‘alaihi wa sallam</i> bersabda,</span></div><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: center;"><span style="font-family: "Tahoma","sans-serif"; font-size: 12pt;">مَنْ</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"> </span><span style="font-family: "Tahoma","sans-serif"; font-size: 12pt;">كَانَ</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"> </span><span style="font-family: "Tahoma","sans-serif"; font-size: 12pt;">آخِرُ</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"> </span><span style="font-family: "Tahoma","sans-serif"; font-size: 12pt;">كَلَامِهِ</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"> </span><span style="font-family: "Tahoma","sans-serif"; font-size: 12pt;">لَا</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"> </span><span style="font-family: "Tahoma","sans-serif"; font-size: 12pt;">إِلَهَ</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"> </span><span style="font-family: "Tahoma","sans-serif"; font-size: 12pt;">إِلَّا</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"> </span><span style="font-family: "Tahoma","sans-serif"; font-size: 12pt;">اللهُ</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"> </span><span style="font-family: "Tahoma","sans-serif"; font-size: 12pt;">دَخَلَ</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"> </span><span style="font-family: "Tahoma","sans-serif"; font-size: 12pt;">الجَنَّةَ</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Setelah itu, Abu Zur’ah <i>rahimahullah</i> langsung meninggal dunia.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Abu Zur’ah meninggal pada akhir bulan Dzulhijjah tahun 264 H.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto;"><b><span style="color: red; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Renungan</span></b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Lihatlah kisah Abu Zur’ah. Akhir nafasnya, dia tutup dengan kalimat syahadat laa ilaha illallah. Bahkan beliau rahimahullah mengucapkan kalimat tersebut sambil membawakan sanad dan matan hadits, yang hal ini sangat berbeda dengan kebanyakan orang-orang yang berada dalam sakaratul maut.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Kondisi yang berbeda, mungkin kita pernah menyaksikan ada yang mati malah dengan keadaan yang sungguh menunjukkan akhir hidup yang jelek. Kita mungkin pernah mendengar ada seorang penyanyi, yang meninggal mengucapkan </span><a href="http://rumaysho.com/hukum-islam/umum/2627-saatnya-meninggalkan-musik.html" target="_blank"><b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">syair lagu "<i>I love You full</i>"</span></b></a><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">. Kalimat terbaik yang seharusnya jadi penutup kehidupan adalah kalimat Laa ilaha ilallah. Lantas apakah keadaan semacam artis itu adalah baik? Coba renungkan.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Oleh karena itu, marilah kita persiapkan bekal ini untuk menghadapi kematian kita. Tidak ada bekal yang lebih baik daripada bekal kalimat tauhid ‘laa ilaha illallah’ ini. Namun ingat! Tentu saja kalimat laa ilaha illallah bisa bermanfaat dengan memenuhi syarat-syaratnya, dengan selalu memohon pertolongan dan hidayah Allah.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto;"><i><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Ya Hayyu, Ya Qoyyum</span></i><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">. Wahai Zat yang Maha Hidup lagi Maha Kekal. Dengan rahmat-Mu, kami memohon kepada-Mu. Perbaikilah segala urusan kami dan janganlah Engkau sandarkan urusan tersebut pada diri kami, walaupun hanya sekejap mata. <i>Amin Yaa Mujibbas Sa’ilin</i>.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal;"><br />
</div><div style="color: black;"><b>F. PENUTUP</b></div>kita akan mengalami kematian yang entah kapan datangnya dan di mana datangnya. Kita pun dengan yakin akan menghadapi kehidupan kedua saat dibangkitkan. Sungguh ayat-ayat berikut bisa sebagai renungan berharga. Allah <i>Ta’ala</i> berfirman,<br />
<div align="center" style="text-align: center;"><span style="font-family: "Tahoma","sans-serif";">قُلْ</span> <span style="font-family: "Tahoma","sans-serif";">إِنَّ</span> <span style="font-family: "Tahoma","sans-serif";">الْمَوْتَ</span> <span style="font-family: "Tahoma","sans-serif";">الَّذِي</span> <span style="font-family: "Tahoma","sans-serif";">تَفِرُّونَ</span> <span style="font-family: "Tahoma","sans-serif";">مِنْهُ</span> <span style="font-family: "Tahoma","sans-serif";">فَإِنَّهُ</span> <span style="font-family: "Tahoma","sans-serif";">مُلَاقِيكُمْ</span> <span style="font-family: "Tahoma","sans-serif";">ثُمَّ</span> <span style="font-family: "Tahoma","sans-serif";">تُرَدُّونَ</span> <span style="font-family: "Tahoma","sans-serif";">إِلَى</span> <span style="font-family: "Tahoma","sans-serif";">عَالِمِ</span> <span style="font-family: "Tahoma","sans-serif";">الْغَيْبِ</span> <span style="font-family: "Tahoma","sans-serif";">وَالشَّهَادَةِ</span> <span style="font-family: "Tahoma","sans-serif";">فَيُنَبِّئُكُمْ</span> <span style="font-family: "Tahoma","sans-serif";">بِمَا</span> <span style="font-family: "Tahoma","sans-serif";">كُنْتُمْ</span> <span style="font-family: "Tahoma","sans-serif";">تَعْمَلُونَ</span></div>“<i>Katakanlah: "Sesungguhnya kematian yang kamu lari daripadanya, maka sesungguhnya kematian itu akan menemui kamu, kemudian kamu akan dikembalikan kepada (Allah), yang mengetahui yang ghaib dan yang nyata, lalu Dia beritakan kepadamu apa yang telah kamu kerjakan"</i>.” (QS. Al Jumu’ah [62] : 8)<br />
Kematian akan tetap menghampiri seseorang, walaupun dia berusaha bersembunyi di dalam benteng yang kokoh. Allah Ta’ala berfirman,<br />
<div align="center" dir="RTL" style="direction: rtl; text-align: center; unicode-bidi: embed;"><span lang="AR-SA">أَيْنَمَا تَكُونُواْ يُدْرِككُّمُ الموت وَلَوْ كُنتُمْ فِي بُرُوجٍ مُّشَيَّدَةٍ</span></div>“<i>Di mana saja kamu berada, kematian akan mendapatkan kamu, kendatipun kamu di dalam benteng yang tinggi lagi kokoh</i>.” (QS. An Nisa’ [4] : 78)<span dir="RTL" lang="AR-SA"></span><br />
Jadi, kematian (maut) adalah benar adanya.<br />
<div align="center" dir="RTL" style="direction: rtl; text-align: center; unicode-bidi: embed;"><span lang="AR-SA">وَجَاءَتْ سَكْرَةُ الْمَوْتِ بِالْحَقِّ ذَلِكَ مَا كُنْتَ مِنْهُ تَحِيدُ</span></div>“<i>Dan datanglah sakaratul maut dengan sebenar-benarnya. Itulah yang kamu selalu lari daripadanya</i>.” (QS. Qaaf [50] : 19)<span dir="RTL" lang="AR-SA"></span><br />
Manfaatkanlah umur yang Allah berikan dengan sebaik-baiknya, janganlah sia-siakan. Rasulullah <i>shallallahu ‘alaihi wa sallam</i>,<br />
<div align="center" dir="RTL" style="direction: rtl; text-align: center; unicode-bidi: embed;"><span lang="AR-SA">اِغْتَنِمْ خَمْسًا قَبْلَ خَمْسٍ : شَبَابَكَ قَبْلَ هَرَمِكَ وَ صِحَّتَكَ قَبْلَ سَقَمِكَ وَ غِنَاكَ قَبْلَ فَقْرِكَ وَ فَرَاغَكَ قَبْلَ شَغْلِكَ وَ حَيَاتَكَ قَبْلَ مَوْتِكَ</span></div>“<i>Ambillah lima perkara sebelum lima perkara: [1] Waktu mudamu sebelum datang waktu tuamu, [2] Waktu sehatmu sebelum datang waktu sakitmu, [3] Masa kayamu sebelum datang masa kefakiranmu, [4] Masa luangmu sebelum datang masa sibukmu, [5] Hidupmu sebelum datang kematianmu</i>.” (HR. Al Hakim dalam Al Mustadroknya, dikatakan oleh Adz Dzahabiy dalam At Talkhish berdasarkan syarat Bukhari-Muslim. Hadits ini dikatakan shohih oleh Syaikh Al Albani dalam Al Jami’ Ash Shogir)<span dir="RTL" lang="AR-SA"></span><br />
Al Fudhail bin ‘Iyadh mengatakan,<br />
<div align="center" dir="RTL" style="direction: rtl; text-align: center; unicode-bidi: embed;"><span lang="AR-SA">كَفَى بِالمَوْتِ وَاعِظًا</span></div>“<i>Cukuplah kematian sebagai peringatan (berharga)</i>.” (Diriwayatakan oleh Al Baihaqi dalam <i>Az Zuhd</i>)<span dir="RTL" lang="AR-SA"></span><br />
Dengan ingat akan mati, seseorang akan bersegera beramal dan tidak panjang angan-angan. Semoga risalah singkat ini bisa sebagai pengingat yang berharga.<br />
<br />
Sumber:<br />
<a href="http://almanhaj.or.id/content/2570/slash/0">http://almanhaj.or.id/content/2570/slash/0</a> <br />
<a href="http://muslim.or.id/akhlaq-dan-nasehat/liang-kubur-awal-perjalanan-kita-di-akhirat.html">http://muslim.or.id/akhlaq-dan-nasehat/liang-kubur-awal-perjalanan-kita-di-akhirat.html</a> <br />
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;"><a href="http://rumaysho.com/belajar-islam/teladan/3057-mati-husnul-khotimah-dengan-kalimat-qlaa-ilaha-illallahq.html"><i><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">http://rumaysho.com/belajar-islam/teladan/3057-mati-husnul-khotimah-dengan-kalimat-qlaa-ilaha-illallahq.html</span></i></a><i><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"> </span></i></div><a href="http://rumaysho.com/belajar-islam/tafsir-al-quran/3006-engkau-akan-mengalami-2-kematian-dan-2-kehidupan.html">http://rumaysho.com/belajar-islam/tafsir-al-quran/3006-engkau-akan-mengalami-2-kematian-dan-2-kehidupan.html</a> <br />
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;"><i><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"><a href="http://www.darussalaf.or.id/stories.php?id=1154">http://www.darussalaf.or.id/stories.php?id=1154</a> </span></i></div>ngajikokhttp://www.blogger.com/profile/07650292908853868840noreply@blogger.com3tag:blogger.com,1999:blog-7386222798931043460.post-18579264462646060152011-12-29T07:16:00.000-08:002011-12-29T07:20:08.180-08:00ETOS KERJA DALAM PERSFEKTIF ISLAM<div style="text-align: justify;"><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjNlTKWdBqXUEnofQW8GD11-nCTCOzNd-1woJZJnSrhPb9kuMJCxM5QlH0e-jD-2caJ_YsoJTVQL6ApPTrG_HmRsNWPZnbv07Fsel9jkWjhNDp9rBpj59pQunQ6hM2Yn6_-zyoFLjWC24sq/s1600/mencintai-pekerjaan.gif" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="178" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjNlTKWdBqXUEnofQW8GD11-nCTCOzNd-1woJZJnSrhPb9kuMJCxM5QlH0e-jD-2caJ_YsoJTVQL6ApPTrG_HmRsNWPZnbv07Fsel9jkWjhNDp9rBpj59pQunQ6hM2Yn6_-zyoFLjWC24sq/s200/mencintai-pekerjaan.gif" width="200" /></a></div>Materi ngajikok sabtu 10 Desember 2011 di Athen Apartment 216 oleh Bapak Dwi Joko Suroso.<br />
<br />
Oleh : H. Jazuli Suryadhi, S.Ag, M.SI.* </div><div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Sering muncul pernyataan bahwa bangsa Indonesia memiliki etos kerja yang rendah. Secara sosiologis kita harus mengakui bahwa umat Islam merupakan bagian terbesar dari bangsa ini. Bertolak dari realita ini, umat Islam Indonesia dengan ajaran Islamnya merupakan kelompok yang pertama kali bertanggungjawab terhadap pembinaan dan pengembangan etos kerja bangsa tercinta. </div></div><div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Etos kerja yang rendah ini, ber-implikasi menempatkan umat Islam termarjinalisasi dalam ekonomi. Kelompok terbesar dari bangsa ini sering dikalahkan dalam bidang ekonomi oleh kelompok minoritas tanpa rnelalui perebutan kekuasaan,tetapi cukup melalui solidaritas antara sesama mereka. Untuk melakukan perbaikan ekonomi ini, etos kerja yang tinggj perlu dimiliki, di samping peningkatan sumber daya manusia dan ukhuwah islamiyah.<br />
<a name='more'></a> </div></div><div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div><div style="text-align: justify;">Padahal Rasulullah yang menjadi tokoh sentral umat Islam adalah seorang pengemban amanah yang luar biasa universal dan multikomplek. Beliau seorang pemimpin negara, Kepala rumah tangga, narasumber dari berbagai permasalahan ummat, seorang pengusaha, abul yatama (bapak dari banyak anak asuh) dll. Seluruh amanah tersebut sangat mustahil dapat terselesaikan tanpa didukung dengan etos kerja yang baik. </div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Maka saat kita berbicara tentang etos kerja Islami, maka beliaulah orang yang paling pantas menjadi rujukan. Dan berbicara tentang etos kerja Rasulullah sama artinya dengan berbicara bagaimana beliau menjalankan peran-peran dalam hidupnya. </div></div><div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><b></b><br />
<div style="text-align: justify;"><b><span class="Apple-style-span" style="font-weight: normal;"><b>Pendahuluan </b></span></b></div></div><div><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-weight: bold;"><br />
</span></div><div style="text-align: justify;">a. Konsep Kerja dalam Islam </div><div style="text-align: justify;">“Bekerjalah kamu, maka Allah dan Rasul-Nya serta orang-orang mukmin akan melihat pekerjaanmu itu, dan kamu akan dikembalikan kepada (Allah) Yang mengetahui akan yang gaib dan yang nyata, lalu diberitakan-Nya kepada kamu apa yang telah kamu kerjakan” (al-Qur’an Surat At-Taubah ayat 105) </div><div style="text-align: justify;">“Sesungguhnya Allah tidak akan mengubah nasib manusia sebelum mereka mengubah apa yang ada pada dirinya. (al-Qur’an Surat Ar-Ra’du ayat 11). </div><div style="text-align: justify;"> “dan bahwasannya seorang manusia tidak akan memperoleh selain apa yang telah diusahakannya”. (al-Qur’an Surat Al-Najm ayat 39). </div><div style="text-align: justify;">Kemuliaan seorang manusia itu bergantung kepada apa yang dilakukannya. Dengan itu, sesuatu amalan atau pekerjaan yang mendekatkan seseorang kepada Allah adalah sangat penting serta patut untuk diberi perhatian. Amalan atau pekerjaan yang demikian selain memperoleh keberkahan serta kesenangan dunia, juga ada yang lebih penting yaitu merupakan jalan atau tiket dalam menentukan tahap kehidupan seseorang di akhirat kelak; apakah masuk golongan ahli syurga atau sebaliknya.Istilah ‘kerja’ dalam Islam bukanlah semata-mata merujuk kepada mencari rezeki untuk menghidupi diri dan keluarga dengan menghabiskan waktu siang maupun malam, dari pagi hingga sore, terus menerus tak kenal lelah, tetapi kerja mencakup segala bentuk amalan atau pekerjaan yang mempunyai unsur kebaikan dan keberkahan bagi diri, keluarga dan </div><div style="text-align: justify;">masyarakat sekelilingnya serta negara. </div><div style="text-align: justify;">Islam menempatkan kerja atau amal sebagai kewajiban setiap muslim. Kerja bukan sekedar upaya mendapatkan rezeki yang halal guna memenuhi kebutuhan hidup, tetapi mengandung makna ibadah seorang hamba kepada Allah, menuju sukses di akhirat kelak. Oleh sebab itu, muslim mesti menjadikan kerja sebagai kesadaran spiritualnya. Dengan semangat ini, setiap muslim akan berupaya maksimal dalam melakukan pekerjaannya. la berusaha menyelesaikan setiap tugas dan pekerjaan yang menjadi tanggungjawabnya dan berusaha pula agar setiap hasil kerjanya menghasilkan kualitas yang baik dan memuaskan. Dengan kata lain, ia akan menjadi orang yang terbaik dalam setiap bidang yang ditekuninya. Ada dua tahapan yang harus dilakukan seseorang agar prestasi kerja meningkat dan kerjapun bernilai ibadah. </div></div><div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Pertama, Kerja Ikhlas. Betapa banyak para pekerja dalam melaksanakan pekerjaannya dengan tekun, cerdas, gigih dan penuh tanggungjawab namun jauh dari nilai-nilai keikhlasan akhirnya menjadi petaka. Bekerja dengan dilandasi keikhlasan adalah suatu keharusan agar materi dari hasil kerja didapat sementara pahala diraih. Sesuai dengan doa yang seringkali dibaca ‘fiddunya hasanah wafil akhiroti hasana…”Dan katakanlah : “Bekerjalah kamu, maka Allah dan Rasul-Nya serta orang-orang mukmin akan melihat pekerjaanmu itu, dan kamu akan dikembalikan kepada (Allah) Yang mengetahui akan yang gaib dan yang nyata, lalu diberitakanNya kepada amu apa yang telah kamu kerjakan” (al-Qur’an Surat At-Taubah ayat 105) </div></div><div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Kedua, Kerja keras dan cerdas. Ukuran kerja keras adalah kesempatan berbuat, tanpa pamrih, bekerja maksimal dan Kepasifan dalam menghadapi pekerjaan membatasi seseorang tidak berusaha meningkatkan kemampuan profesionalismenya. Profesionalisme biasanya dijadikan ukuran dalam peningkatan prestasi di setiap pekerjaan. Dalam mengerjakan sesuatu, seorang muslim selalu melandasinya dengan mengharap ridha Allah. Ini berimplikasi bahwa ia tidak boleh melakukan sesuatu dengan sembrono, sikap seenaknya, dan secara acuh tak acuh. </div></div><div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Sehubungan dengan ini, optimalisasi nilai hasil kerja berkaitan erat dengan konsep ihsan. Ihsan berkaitan dengan etos kerja, yaitu melakukan pekerjaan dengan sebaik mungkin, sesempurna mungkin atau seoptimal mungkin “Sesungguhnya Allah tidak akan mengubah nasib manusia sebelum mereka mengubah apa yang ada pada dirinya. (al-Qur’an Surat Ar-Ra’du ayat 11). </div><div style="text-align: justify;"> “dan bahwasannya seorang manusia tidak akan memperoleh selain apa yang telah diusahakannya”. (al-Qur’an Surat Al-Najm ayat 39).</div><div style="text-align: justify;">Dengan kata lain, orang yang berkerja adalah mereka yang menyumbangkan jiwa dan tenaganya untuk kebaikan diri, keluarga, masyarakat dan negara tanpa menyusahkan orang lain. Oleh karena itu, kategori ahli Syurga seperti yang digambarkan dalam Al-Qur’an bukanlah orang yang mempunyai pekerjaan/jabatan yang tinggi dalam suatu perusahaan/instansi sebagai manajer, direktur, teknisi dalam suatu bengkel dan sebagainya. Tetapi sebaliknya Al-Quran menggariskan golongan yang baik lagi beruntung (al-falah) itu adalah orang yang banyak taqwa kepada Allah, khusyu sholatnya, baik tutur katanya, memelihara pandangan dan kemaluannya serta menunaikan tanggung jawab sosialnya seperti mengeluarkan zakat dan lainnya. Golongan ini mungkin terdiri dari pegawai, supir, tukang sapu ataupun seorang yang tidak mempunyai pekerjaan tetap. Sifat-sifat di ataslah sebenarnya yang menjamin kebaikan dan kedudukan seseorang di dunia dan di akhirat kelak. Jika membaca hadits-hadits Rasulullah SAW tentang ciri-ciri manusia yang baik di sisi Allah, maka tidak heran bahwa diantara mereka itu ada golongan yang memberi minum anjing kelaparan, mereka yang memelihara mata, telinga dan lidah dari perkara yang tidak berguna, tanpa melakukan amalan sunnah yang banyak dan </div><div style="text-align: justify;">seumpamanya. </div></div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div><div style="text-align: justify;">b. Etos Kerja Rasulullah sebagai uswah (contoh)</div><div style="text-align: justify;">Rasulullah SAW menjadikan kerja sebagai aktualisasi keimanan dan ketakwaan. Rasul bekerja bukan untuk menumpuk kekayaan duniawi. Beliau bekerja untuk meraih keridaan Allah SWT.Suatu hari Rasulullah SAW berjumpa dengan Sa’ad bin Mu’adz Al-Anshari. Ketika itu Rasul melihat tangan Sa’ad melepuh, kulitnya gosong kehitam-hitaman seperti terpanggang matahari. “Kenapa tanganmu?,” tanya Rasul kepada Sa’ad. “Wahai Rasulullah,” jawab Sa’ad, “Tanganku seperti ini karena aku mengolah tanah dengan cangkul itu untuk mencari nafkah keluarga yang menjadi tanggunganku”. Seketika itu beliau mengambil tangan Sa’ad dan menciumnya seraya berkata, “Inilah tangan yang tidak akan pernah disentuh api neraka”. </div><div style="text-align: justify;">Dalam kisah lain disebutkan bahwa ada seseorang yang berjalan melalui tempat Rasulullah SAW. Orang tersebut sedang bekerja dengan sangat giat dan tangkas. Para sahabat kemudian bertanya, “Wahai Rasulullah, andaikata bekerja semacam orang itu dapat digolongkan jihad fi sabilillah, maka alangkah baiknya.” Mendengar itu Rasul pun menjawab, “Kalau ia bekerja untuk menghidupi anak-anaknya yang masih kecil, itu adalah fi sabilillah; kalau ia bekerja untuk menghidupi kedua orangtuanya yang sudah lanjut usia, itu adalah fi sabilillah; kalau ia bekerja untuk kepentingan dirinya sendiri agar tidak meminta-minta, itu juga fi sabilillah.” (HR Ath-Thabrani). </div><div style="text-align: justify;">Bekerja adalah manifestasi amal saleh. Bila kerja itu amal saleh, maka kerja adalah ibadah. Dan bila kerja itu ibadah, maka kehidupan manusia tidak bisa dilepaskan dari kerja. Bukankah Allah SWT menciptakan manusia untuk beribadah kepada-Nya? Kisah di awal menggambarkan betapa besarnya penghargaan Rasulullah SAW terhadap kerja. Kerja apapun itu selama tidak menyimpang dari aturan yang ditetapkan agama. Demikian besarnya penghargaan beliau, sampai-sampai dalam kisah pertama, manusia teragung ini “rela” mencium tangan Sa’ad bin Mu’adz Al-Anshari yang melepuh lagi gosong. Rasulullah SAW, dalam dua kisah tersebut, memberikan motivasi pada umatnya bahwa bekerja adalah perbuatan mulia dan termasuk bagian dari jihad. Rasulullah SAW adalah sosok yang selalu berbuat sebelum beliau memerintahkan para </div><div style="text-align: justify;">sahabat untuk melakukannya. Hal ini sesuai dengan tugas beliau sebagai ushwatun hasanah; teladan yang baik bagi seluruh manusia. Maka saat kita berbicara tentang etos kerja islami, maka beliaulah orang yang paling pantas menjadi rujukan. Dan berbicara tentang etos kerja Rasulullah SAW sama artinya dengan berbicara bagaimana beliau menjalankan peran-peran dalam hidupnya. </div></div><div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Ada lima peran penting yang diemban Rasulullah SAW, yaitu : </div><div style="text-align: justify;">Pertama, Sebagai Rasul. Peran ini beliau jalani selama 23 tahun. Dalam kurun waktu tersebut beliau harus berdakwah menyebarkan Islam; menerima, menghapal, menyampaikan, dan menjelaskan tak kurang dari 6666 ayat Alquran; menjadi guru (pembimbing) bagi para sahabat; dan menjadi hakim yang memutuskan berbagai pelik permasalahan umat-dari mulai pembunuhan sampai perceraian. </div></div><div style="text-align: justify;">Kedua, Sebagai kepala negara dan pemimpin sebuah masyarakat heterogen. Tatkala memegang posisi ini Rasulullah SAW harus menerima kunjungan diplomatik “negara-negara sahabat”. Rasul pun harus menata dan menciptakan sistem hukum yang mampu menyatukan kaum Muslimin, Nasrani, dan Yahudi, mengatur perekonomian, dan setumpuk masalah lainnya. </div><div><div style="text-align: justify;">Ketiga, Sebagai panglima perang. Selama hidup tak kurang dari 28 kali Rasul memimpin pertempuran melawan kafir Quraisy. Sebagai panglima perang beliau harus mengorganisasi lebih dari 53 pasukan kaveleri bersenjata. Harus memikirkan strategi perang, persedian logistik, keamanan, transportasi, kesehatan, dan lainnya. </div><div style="text-align: justify;">Keempat, sebagai kepala rumahtangga. Dalam posisi ini Rasul harus mendidik, membahagiakan, dan memenuhi tanggung jawab-lahir batin-terhadap para istri beliau, tujuh anak, dan beberapa orang cucu. Beliau dikenal sebagai sosok yang sangat perhatian terhadap keluarganya. Di tengah kesibukannya Rasul pun masih sempat bercanda dan menjahit sendiri bajunya. </div><div style="text-align: justify;">Kelima, Sebagai seorang pebisnis. Sejak usia 12 tahun pamannya Abu Thalib sudah mengajaknya melakukan perjalanan bisnis ke Syam, negeri yang saat ini meliputi Syria, Jordan, dan Lebanon. Dari usia 17 hingga sekitar 20 tahun adalah masa tersulit dalam perjalanan bisnis Rasul karena beliau harus mandiri dan bersaing dengan pemain pemain senior dalam perdagangan regional. Usia 20 hingga 25 tahun merupakan titik keemasan entrepreneurship Rasulullah SAW terbukti dengan “terpikatnya” konglomerat Mekah, Khadijah binti Khuwailid, yang kemudian melamarnya menjadi suami. Afzalurrahman dalam bukunya, Muhammad Sebagai Seorang Pedagang (2000: 5-12), mencatat bahwa Rasul pun sering terlibat dalam perjalanan bisnis ke berbagai negeri seperti Yaman, Oman, dan Bahrain. Dan beliau mulai mengurangi kegiatan bisnisnya ketika mencapai usia 37 tahun. Adalah kenyataan bila Rasulullah SAW mampu menjalankan kelima perannya tersebut dengan sempurna, bahkan menjadi yang terbaik. Tak heran bila para ilmuwan, baik itu yang Muslim maupun non-Muslim, menempatkan beliau sebagai orang yang paling berpengaruh. </div></div><div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">c. Kesimpulan </div><div style="text-align: justify;">Bekerja adalah manifestasi amal saleh. Bila kerja itu amal saleh, maka kerja adalah ibadah. Dan bila kerja itu ibadah, maka kehidupan manusia tidak bisa dilepaskan dari kerja. Bukankah Allah SWT menciptakan manusia untuk beribadah kepadaNya Seorang muslim dalam mengerjakan sesuatu selalu melandasinya dengan mengharap ridha Allah. Ini berimplikasi bahwa ia tidak boleh melakukan sesuatu dengan sembrono, sikap seenaknya, dan secara acuh tak acuh. Sehubungan dengan ini, optimalisasi nilai hasil kerja berkaitan erat dengan konsep ihsan. Ihsan berkaitan dengan etos kerja, yaitu melakukan pekerjaan dengan sebaik mungkin, sesempurna mungkin atau seoptimal mungkin. Allah mewajibkan atas segala sesuatu, sebagaimana firman-Nya, “Yang membuat segala sesuatu yang Dia ciptakan sebaik-baiknya“. (QS. As-Sajdah ayat 7). </div></div><div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Selain itu muslim pun dalam dianjurkan mengerjakan sesuatu secara sungguh-sungguh dan teliti sehingga rapi, ndah, tertib dan bersesuaian dengan yang lain dari bagian-bagiannya. Allah SWT berfirman, “Seni ciptaan Allah yang membuat dengan teliti (atqana) segala sesuatu” (QS. An-Naml ayat 88). </div></div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div>*Ketua Harian DKM Masjid Manarul ‘Amal UMB <br />
*Ketua Yayasan Islam Syifa Fikriya. </div><div><br />
Referensi : <br />
• Al-Qur’an dan Hadits cetakan Departemen Agama RI. <br />
• Sirroh Nabawiyah, Said Ramadhan Al-Buthy. <br />
• Konsep Kerja dalam Islam, Dr. Asyraf Abd Rahman</div></div>ngajikokhttp://www.blogger.com/profile/07650292908853868840noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7386222798931043460.post-31024095217129639422011-12-24T00:20:00.001-08:002011-12-24T00:25:24.480-08:00Saya Tidak Tahu<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEilhhM2POXY4etyg5kmY-5PVubdHE-SiI2mK_XJTTvADpVZl4Tz3LNKA-mqgI3subJlHXgDMucCyfFFafr0zGVo9ViFCbE9i5QD9PA5kfTVVRS2bLODksAfIwlAyfYknlzeyp23AEMA6VUV/s1600/ilmu2.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="150" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEilhhM2POXY4etyg5kmY-5PVubdHE-SiI2mK_XJTTvADpVZl4Tz3LNKA-mqgI3subJlHXgDMucCyfFFafr0zGVo9ViFCbE9i5QD9PA5kfTVVRS2bLODksAfIwlAyfYknlzeyp23AEMA6VUV/s200/ilmu2.jpg" width="200" /></a></div><span class="Apple-style-span" style="color: black; font-family: 'Times New Roman'; font-size: small; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; letter-spacing: normal; line-height: normal; orphans: 2; text-indent: 0px; text-transform: none; white-space: normal; widows: 2; word-spacing: 0px;"></span><br />
<div style="background-color: transparent;"><b id="internal-source-marker_0.53371089277789" style="font-weight: normal;"></b><br />
<div dir="ltr" style="margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; text-align: justify;"><span style="color: black; font-size: x-small;"><span style="font-family: Arial;">Materi Ngajikok 24 Desember 2011 oleh Bapak Fikri Waskito di Athen Apartment 216</span></span><br />
<span style="color: black;"><span style="font-family: Arial;"> </span></span><b id="internal-source-marker_0.53371089277789" style="font-weight: normal;"><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 13px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: bold; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;"><br />
</span></b><br />
<b id="internal-source-marker_0.53371089277789" style="font-weight: normal;"><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 13px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: bold; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">Menuntut Ilmu itu Wajib</span></b></div><b id="internal-source-marker_0.53371089277789" style="font-weight: normal;"><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 13px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: bold; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;"></span><br />
<div dir="ltr" style="margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; text-align: justify;"><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 13px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">Tidak diragukan lagi, bahwa di kehidupan dunia -</span><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 13px; font-style: italic; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">yang bersifat sementara</span><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 13px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">- ini, ilmu Agama menjadi sesuatu yang selalu melekat dalam kehidupan kita sehari-hari. Manusia sebagai makhluk ciptaan Allah </span><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 13px; font-style: italic; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">Subhaanahu wa Ta’ala</span><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 13px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">, tentulah harus selalu menyadari mengapa dia diciptakan. Dan harus selalu mencari tahu bagaimana caranya agar dapat mendekatkan diri kepada Allah </span><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 13px; font-style: italic; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">Subhaanahu wa Ta’ala</span><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 13px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">. Karena itulah, manusia harus memiliki keinginan untuk mengetahui hal-hal tersebut. Sebagaimana apa yang disampaikan Rasulullah </span><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 13px; font-style: italic; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">Shallallahu’alaihi Wasallam</span><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 13px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">: </span></div><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 13px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;"></span><br />
<div dir="ltr" style="margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; text-align: right;"><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 24px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">طَلَبُ الْعِلْمِ فَرِيضَةٌ عَلَى كُلِّ مُسْلِمٍ</span></div><div dir="ltr" style="margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; text-align: justify;"><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 15px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;"><br class="kix-line-break" /></span><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 13px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">“Menuntut ilmu merupakan kewajiban atas setiap muslim.” (HR. Ibnu Majah no:224, dan lainnya dari Anas bin Malik)</span></div><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 13px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;"></span><br />
<div dir="ltr" style="margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; text-align: justify;"><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 13px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">Menuntut ilmu tentu ada tahap-tahapnya. Ilmu apa yang wajib kita pelajari terlebih dahulu? Tentu saja ilmu mengenai segala yang diwajibkan kepada kita. </span></div><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 13px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;"></span><br />
<div dir="ltr" style="margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; text-align: justify;"><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 13px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">Jika seorang anak sudah </span><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 13px; font-style: italic; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">baligh </span><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 13px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">(setiap muslim yang sudah baligh, berarti sudah </span><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 13px; font-style: italic; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">mukallaf</span><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 13px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;"> -</span><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 13px; font-style: italic; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">dibebani dengan syariat</span><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 13px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">-), maka pertama-tama yang harus dipelajari adalah dua kalimat syahadat dan memahami maknanya. Hal ini merupakan tauhid yang menjadi hal paling dasar dari Islam. Jika sudah tiba waktunya untuk mendirikan shalat, maka dia harus mempelajari cara bersuci (</span><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 13px; font-style: italic; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">thaharah</span><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 13px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">) dan shalat. Jika tiba bulan Ramadhan, dia harus mempelajari puasa. </span></div><a name='more'></a><br />
<span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 13px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;"></span><br />
<div dir="ltr" style="margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; text-align: justify;"><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 13px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">Selain itu, jika dia mempunyai harta benda dan waktunya telah mencapai satu tahun (</span><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 13px; font-style: italic; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">hau</span><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 13px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">l), maka dia harus mempelajari masalah zakat. Jika tiba musim haji dan memungkinkan baginya untuk pergi berhaji, maka dia harus mempelajari manasik haji dan hal-hal yang berkaitan dengan pelaksanaan haji. Seorang muslim juga harus mengetahui apa yang diwajibkan dan diharamkan kepadanya baik dari segi </span><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 13px; font-style: italic; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">muamalah</span><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 13px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">, makanan, dan lain sebagainya. </span></div><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 13px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;"></span><br />
<div dir="ltr" style="margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; text-align: justify;"><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 13px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">Karena itulah, menuntut ilmu agama seperti yang disebutkan di atas sangat penting dan mulia. Setelah ilmu-ilmu yang wajib tersebut kita ketahui, maka barulah kita teruskan mencari ilmu yang lainnya tanpa melupakan ilmu pokok tersebut. </span></div><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 13px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;"></span><br />
<div dir="ltr" style="margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; text-align: justify;"><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 13px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: bold; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">Berhati-hatilah Berbicara mengenai Agama</span></div><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 13px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: bold; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;"></span><br />
<div dir="ltr" style="margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; text-align: justify;"><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 13px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">Proses pencarian ilmu tidak akan bisa terlepas dari dakwah. Menyampaikan, mendengarkan, bertanya, dan menjawab. Proses belajar inilah yang menyampaikan ilmu yang </span><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 13px; font-style: italic; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">haq</span><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 13px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;"> ini sejak zaman Rasulullah </span><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 13px; font-style: italic; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">Shallallahu’alaihi Wasallam</span><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 13px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;"> sampai zaman kita saat ini. Para ulama terdahulu tersebut telah mencurahkan sebagian besar dari hidupnya untuk bergelut dengan ilmu. Betapa mulianya proses ini, dan semoga Allah </span><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 13px; font-style: italic; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">Subhaanahu wa Ta’ala</span><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 13px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;"> selalu merahmati semua yang menyampaikan ilmu ini kepada kita.</span></div><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 13px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;"></span><br />
<div dir="ltr" style="margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; text-align: justify;"><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 13px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">Namun yang harus kita perhatikan dengan baik dari proses dakwah ini adalah: </span><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 13px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: bold; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">berbicara tentang agama harus didasari dengan ilmu</span><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 13px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">. Memang benar bahwa Islam tidak akan pernah tersebar tanpa ada yang menyampaikan. Namun bukan berarti setiap orang berhak untuk menyampaikan mengenai agama, apalagi tanpa ilmu yang mendasari perkataan tersebut. Kita diperintahkan untuk bertanya mengenai agama kepada orang yang berilmu. Sebagaimana firman Allah </span><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 13px; font-style: italic; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">Subhaanahu wa Ta’ala</span><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 13px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">:</span></div><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 13px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;"></span><br />
<div dir="ltr" style="margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; text-align: right;"><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 24px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">فَاسْأَلُوا أَهْلَ الذِّكْرِ إِنْ كُنْتُمْ لَا تَعْلَمُونَ</span></div><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 24px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;"></span><br />
<div dir="ltr" style="margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; text-align: justify;"><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 13px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">“… maka bertanyalah kepada orang yang mempunyai pengetahuan jika kamu tidak mengetahui”. (QS. An Nahl: 43).</span></div><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 13px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;"></span><br />
<div dir="ltr" style="margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; text-align: justify;"><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 13px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">Namun di zaman ini bermunculan tulisan-tulisan yang berkaitan dengan agama, jawaban-jawaban atas pertanyaan-pertanyaan agama, artikel-artikel yang berkaitan tentang agama, buku bermacam-macam membicarakan permasalahan-permasalahan agama yang bermacam-macam.</span></div><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 13px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;"></span><br />
<div dir="ltr" style="margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; text-align: justify;"><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 13px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">Semuanya memberi fatwa, semuanya berbicara tentang sebuah permasalahan agama. Tidak sedikit, ada yang mengatakan, “Ini halal, itu haram, ini mubah, itu dianjurkan, ini makruh, ini wajib, itu sunnah, ini syirik, itu bid’ah, tanpa ada dalil satupun dari Al Quran atau As Sunnah berdasarkan pemahaman para sahabat </span><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 13px; font-style: italic; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">Radhiyallahu ‘anhuma</span><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 13px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">.</span></div><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 13px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;"></span><br />
<span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 13px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">Allah </span><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 13px; font-style: italic; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">Subhaanahu wa Ta’ala</span><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 13px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;"> berfirman:</span><br />
<div dir="ltr" style="margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; text-align: right;"><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 24px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">وَلاَ تَقْفُ مَا لَيْسَ لَكَ بِهِ عِلْمٌ إِنَّ السَّمْعَ وَالْبَصَرَ وَالْفُؤَادَ كُلُّ أُوْلاَئِكَ كَانَ عَنْهُ مَسْئُولاً</span></div><div dir="ltr" style="margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; text-align: justify;"><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 13px; font-style: italic; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">“Dan janganlah kamu mengikuti apa yang kamu tidak mempunyai pengetahuan tentangnya. Sesungguhnya pendengaran, penglihatan dan hati, semuanya itu akan diminta pertanggunganjawabnya</span><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 13px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">.” (QS. Al-Isra’ : 36)</span></div><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 13px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;"></span><br />
<div dir="ltr" style="margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; text-align: justify;"><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 13px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">Ibnu Katsir </span><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 13px; font-style: italic; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">rahimahullah</span><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 13px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;"> berkata: “Kesimpulan penjelasan yang mereka sebutkan adalah: bahwa Allah </span><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 13px; font-style: italic; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">Ta’ala</span><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 13px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;"> melarang berbicara tanpa ilmu, yaitu (berbicara) hanya dengan persangkaan yang merupakan perkiraan dan khayalan.” (Tafsir Al-Qur’anul Azhim, surat Al-Isra’:36)</span></div><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 13px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;"></span><br />
<div dir="ltr" style="margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; text-align: justify;"><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 13px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">Setiap orang hendaknya senantiasa menjauhkan diri dan merasa takut mengatakan tentang Allah </span><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 13px; font-style: italic; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">Ta’ala</span><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 13px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;"> tanpa ilmu, sebab hal tersebut bukan termasuk perkara duniawi yang akal bisa berperan di dalamnya. Jika perkara itu adalah perkara duniawi yang akal bisa berperan di dalamnya, seseorang sepatutnya menunggu (tidak tergesa-gesa) dan hendaknya memikirkan (terlebih dahulu).</span></div><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 13px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;"></span><br />
<div dir="ltr" style="margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; text-align: justify;"><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 13px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">Jangan sampai kita bermudah-mudahan dalam memberikan pendapat mengenai agama, apalagi sampai berfatwa. Ingatlah kita kepada perkataan salah seorang sahabat, Ibnu Mas’ud </span><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 13px; font-style: italic; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">Radhiyallaahu’anhu</span><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 13px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;"> : ”Sesungguhnya yang berfatwa kepada manusia di setiap apa yang ditanyakan kepadanya, adalah benar-benar orang gila”. </span></div><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 13px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;"></span><br />
<div dir="ltr" style="margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; text-align: justify;"><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 13px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: bold; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">Katakanlah, Saya Tidak Tahu</span></div><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 13px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: bold; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;"></span><br />
<div dir="ltr" style="margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; text-align: justify;"><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 13px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">Seorang muslim, di antara akhlaknya adalah tidak tergesa-gesa dan hendaknya mengatakan. “Saya tidak tahu” tentang masalah yang memang tidak diketahuinya. Orang yang menyatakan, “Saya tidak tahu.”, ia mengetahui kapasitas dirinya dan berpedoman pada kejujuran.</span></div><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 13px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;"></span><br />
<div dir="ltr" style="margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; text-align: justify;"><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 13px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">Perkataan “Saya tidak tahu” sama sekali bukan perkataan yang memalukan. Perkataan tersebut justru dapat menyelamatkan sang penanya maupun yang ditanya dari perkara menyesatkan. Hendaknya seorang muslim lebih malu untuk mengatakan sesuatu tanpa didasari ilmu dibandingkan berkata “Saya tidak tahu”. </span></div><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 13px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;"></span><br />
<div dir="ltr" style="margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; text-align: justify;"><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 13px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">Mengapa kita harus malu untuk mengatakan “Saya tidak tahu”? Sementara Malaikat Jibril </span><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 13px; font-style: italic; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">‘Alaihissalam</span><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 13px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;"> dan Rasulullah </span><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 13px; font-style: italic; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">Shallallahu ‘alaihi wasallam</span><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 13px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;"> saja mengatakan: “Saya tidak tahu”? Kita bisa menyimaknya di kisah yang diriwayatkan oleh Imam Ahmad </span><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 13px; font-style: italic; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">Rahimahullah</span><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 13px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;"> melalui sahabat Jubair bin Muth’im </span><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 13px; font-style: italic; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">radhiyallahu ‘anhu</span><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 13px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">, beliau bercerita:</span></div><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 13px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;"></span><br />
<div dir="ltr" style="margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; text-align: right;"><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 24px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">أنَّ رَجُلاً أَتَى النَّبِىَّ -صلى الله عليه وسلم- فَقَالَ يَا رَسُولَ اللَّهِ أَىُّ الْبُلْدَانِ شَرٌّ قَالَ فَقَالَ « لاَ أَدْرِى ». فَلَمَّا أَتَاهُ جِبْرِيلُ عَلَيْهِ السَّلاَمُ قَالَ « يَا جِبْرِيلُ أَىُّ الْبُلْدَانِ شَرٌّ ». قَالَ لاَ أَدْرِى حَتَّى أَسْأَلَ رَبِّى عَزَّ وَجَلَّ. فَانْطَلَقَ جِبْرِيلُ عَلَيْهِ السَّلاَمُ ثُمَّ مَكَثَ مَا شَاءَ اللَّهُ أَنْ يَمْكُثَ ثُمَّ جَاءَ فَقَالَ يَا مُحَمَّدُ إِنَّكَ سَأَلْتَنِى أَىُّ الْبُلْدَانِ شَرٌّ فَقُلْتُ لاَ أَدْرِى وَإِنِّى سَأَلْتُ رَبِّى عَزَّ وَجَلَّ أَىُّ الْبُلْدَانِ شَرٌّ فَقَالَ أَسْوَاقُهَ</span><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 13px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">ا.</span></div><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 13px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;"></span><br />
<div dir="ltr" style="margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; text-align: justify;"><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 13px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">“Seseorang mendatangi Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam dan bertanya: “Wahai Rasulullah, daerah manakah yang paing buruk?”, beliau menjawab: “</span><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 13px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: bold; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">Aku tidak tahu</span><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 13px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">”, ketika Jibril ‘alaihissalam mendatangi beliau, beliau bertanya: “Wahai Jibril, daerah manakah yng paling buruk?”, Jibril menjawab: “</span><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 13px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: bold; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">Aku tidak tahu</span><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 13px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">, tunggu sampai aku bertanya kepada Rabbku Azza wa Jalla”, lalu Jibril ‘alahissalam pun pergi, kemudian berdiam sesuai kehendak Allah Ta’ala, kemudian Jibril ‘alahissalam datang dan berkata: “Wahai Muhammad, sesungguhnya engkau bertanya kepadaku tentang daerah manakah yang paling buruk? dan aku jawab; aku tidak tahu, dan sungguh aku telah bertanya kepada Rabbku Azza wa Jalla tentang daerah mana yang paling buruk?”, Dia (Allah Azza wa Jalla) menjawab: “Pasar-pasarnya”.”</span></div><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 13px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;"></span><br />
<div dir="ltr" style="margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; text-align: justify;"><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 13px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">Tampak jelas bagaimana akhlak Malaikat Jibril </span><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 13px; font-style: italic; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">‘Alaihissalam</span><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 13px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;"> dan Rasulullah </span><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 13px; font-style: italic; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">Shallallahu ‘alaihi wasallam </span><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 13px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">dalam menghadapi pertanyaan yang tidak diketahui jawabannya, dan dengan mudah menjawab tidak tahu. Dan ada begitu banyak kisah yang sampai kepada kita tentang para sahabat </span><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 13px; font-style: italic; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">radhiyallaahu ‘anhuma</span><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 13px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;"> yang sangat sering mengatakan “Saya tidak tahu”, “Allah dan Rasul-Nya yang lebih tahu”, ataupun "</span><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 13px; font-style: italic; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">Wallaahu a'lam</span><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 13px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">" ketika menghadapai permasalahan yang benar-benar tidak diketahui. Padahal sudah jelas bagaimana tingkat keilmuan mereka semua. Bagaimana dengan kita? </span></div><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 13px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;"></span><br />
<div dir="ltr" style="margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; text-align: justify;"><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 13px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: bold; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">Contoh Hal yang Kita Harus Menahan Diri untuk Berpendapat</span></div><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 13px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: bold; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;"></span><br />
<div dir="ltr" style="margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; text-align: justify;"><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 13px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">Sebetulnya dalam semua hal yang berkaitan dengan Agama Islam ini, kita harus menahan diri untuk berpendapat tanpa ilmu. Namun di sini akan diberikan beberapa contoh hal yang kita harus menahan diri untuk berpendapat di dalamnya. </span></div><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 13px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;"></span><ol><li style="background-color: transparent; color: black; font-family: 'Times New Roman'; font-size: 13px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; list-style-type: decimal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;"><div dir="ltr" style="margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; text-align: justify;"><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 13px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: bold; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">Halal, haram, dan hukum lainnya</span></div></li>
</ol><div dir="ltr" style="margin-bottom: 0pt; margin-left: 36pt; margin-top: 0pt; text-align: justify;"><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 13px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">Sudah merupakan pengetahuan bagi kita, bahwa Islam mengatur segala sendi kehidupan dari hal yang besar sampai hal yang kecil. Pengaturan tersebut berupa perintah dan juga larangan. Seluruh pengaturan tersebut merupakan rancangan dari Allah </span><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 13px; font-style: italic; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">Subhaanahu wa Ta’ala</span><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 13px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;"> demi kebaikan manusia. Setiap yang diperintahkan Allah </span><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 13px; font-style: italic; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">Subhaanahu wa Ta’ala</span><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 13px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;"> pastilah memiliki manfaat dan setiap yang dilarang oleh Allah </span><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 13px; font-style: italic; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">Subhaanahu wa Ta’ala </span><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 13px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">pastilah memiliki </span><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 13px; font-style: italic; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">madhorot</span><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 13px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">.</span></div><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 13px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;"></span><br />
<div dir="ltr" style="margin-bottom: 0pt; margin-left: 36pt; margin-top: 0pt; text-align: justify;"><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 13px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">Dan setiap yang halal dan haram sudah dijelaskan oleh Allah </span><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 13px; font-style: italic; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">Subhaanahu wa Ta’ala </span><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 13px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">baik secara langsung maupun melalui perkataan Rasulullah </span><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 13px; font-style: italic; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">Shallallahu ‘alaihi wasallam</span><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 13px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">. Sehingga setiap kita berbicara mengenai hukum sesuatu, baik halal, haram, maupun hukum yang lainnya, hendaknya kita senantiasa mengacu pada Al-Qur’an dan Hadits. </span></div><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 13px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;"></span><br />
<div dir="ltr" style="margin-bottom: 0pt; margin-left: 36pt; margin-top: 0pt; text-align: justify;"><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 13px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">Jangan sampai kita sampai mendahulukan akal dan hawa nafsu kita dalam mengatakan sesuatu itu halal maupun haram. Jangan sampai karena kita menyukai sesuatu yang haram, kemudian mencari pembenaran dengan mengatakan bahwa hal itu halal. Dan juga sebaliknya, jangan sampai karena kita tidak menyukai sesuatu yang halal, kemudian mencari pembenaran dengan mengatakan hal tersebut haram.</span></div><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 13px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;"></span><br />
<div dir="ltr" style="margin-bottom: 0pt; margin-left: 36pt; margin-top: 0pt; text-align: justify;"><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 13px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">Allah </span><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 13px; font-style: italic; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">Ta’ala</span><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 13px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;"> berfirman:</span></div><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 13px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;"></span><br />
<div dir="ltr" style="margin-bottom: 0pt; margin-left: 36pt; margin-top: 0pt; text-align: right;"><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 24px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">وَلاَ تَقُولُوا لِمَا تَصِفُ أَلْسِنَتُكُمُ الْكَذِبَ هَذَا حَلاَلٌ وَهَذَا حَرَامٌ لِّتَفْتَرُوا عَلَى اللهِ الْكَذِبَ إِنَّ الَّذِينَ يَفْتَرُونَ عَلَى اللهِ الْكَذِبَ لاَ يُفْلِحُونَ</span></div><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 24px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;"></span><br />
<div dir="ltr" style="margin-bottom: 0pt; margin-left: 36pt; margin-top: 0pt; text-align: justify;"><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 13px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">Dan janganlah kamu mengatakan terhadapa apa yang disebut-sebut oleh lidahmu secara dusta “ini halal dan ini haram”, untuk mengada-adakan kebohongan terhadap Allah. Sesungguhnya orang yang mengada-adakan kebohongan terhadap Allah tiadalah beruntung. (QS. An-Nahl (16): 116)</span></div><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 13px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;"></span><br />
<div dir="ltr" style="margin-bottom: 0pt; margin-left: 36pt; margin-top: 0pt; text-align: justify;"><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 13px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">Kita harus selalu yakin bahwa setiap yang diperintahkan Allah </span><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 13px; font-style: italic; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">Subhaanahu wa Ta’ala</span><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 13px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;"> pastilah memiliki manfaat dan setiap yang dilarang oleh Allah </span><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 13px; font-style: italic; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">Subhaanahu wa Ta’ala </span><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 13px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">pastilah memiliki </span><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 13px; font-style: italic; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">madhorot</span><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 13px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">. Dan tidak semua perintah tersebut dapat kita pahami dengan keterbatasan akal kita. Sehingga jangan sampai kita menuruti hawa nafsu kita dalam menghalalkan dan mengharamkan sesuatu. </span></div><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 13px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;"></span><ol start="2"><li style="background-color: transparent; color: black; font-family: 'Times New Roman'; font-size: 13px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; list-style-type: decimal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;"><div dir="ltr" style="margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; text-align: justify;"><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 13px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: bold; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">Vonis terhadap seseorang</span></div></li>
</ol><div dir="ltr" style="margin-bottom: 0pt; margin-left: 36pt; margin-top: 0pt; text-align: justify;"><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 13px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">Telah datang keterangan-keterangan kepada kita apa itu definisi syirik, bid’ah, fasik, dan juga penyimpangan-penyimpangan lain yang ada pada diri manusia. Namun memberi vonis kepada individu tertentu, itu tidak bisa dilakukan oleh setiap orang. Masalah vonis semacam tersebut merupakan hal yang sangat berat konsekuensinya. Karena semua hal tersebut berkaitan dengan syariat, maka vonisnya pun harus berdasarkan syariat. </span></div><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 13px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;"></span><br />
<div dir="ltr" style="margin-bottom: 0pt; margin-left: 36pt; margin-top: 0pt; text-align: justify;"><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 13px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">Secara umum, vonis dibagi menjadi dua, yaitu vonis </span><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 13px; font-style: italic; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">muthlaq</span><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 13px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;"> (umum) dan vonis </span><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 13px; font-style: italic; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">mu’ayyan</span><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 13px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;"> (individu). Vonis </span><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 13px; font-style: italic; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">muthlaq</span><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 13px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;"> itu hal yang diperbolehkan, selama ada hukumnya dari Al-Qur’an dan Hadits. Contoh vonis </span><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 13px; font-style: italic; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">muthlaq</span><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 13px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;"> adalah: Siapa yang datang ke dukun, kemudian membenarkan dan percaya pada perkataannya, maka ia jatuh pada kekafiran. Ini bersifat umum. Namun ketika kita melihat fulan mengunjungi dukun dan membenarkan perkataannya, kita tidak bisa serta merta menuduh si fulan telah kafir. Vonis </span><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 13px; font-style: italic; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">mu’ayyan</span><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 13px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;"> semacam ini memiliki syarat-syarat yang harus dipenuhi, di mana hanya ahli ilmulah yang bisa melakukannya.</span></div><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 13px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;"></span><br />
<div dir="ltr" style="margin-bottom: 0pt; margin-left: 36pt; margin-top: 0pt; text-align: justify;"><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 13px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">Ketika kita sembarangan melakukan vonis terhadap seseorang, maka kita dapat diancam dengan perkataan Rasulullah </span><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 13px; font-style: italic; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">Shallallahu ‘alaihi wasallam</span><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 13px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">: </span></div><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 13px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;"></span><br />
<div dir="ltr" style="margin-bottom: 0pt; margin-left: 36pt; margin-top: 0pt; text-align: right;"><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 24px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">لاَ يَرْمِى رَجُلٌ رَجُلاً بِالْفُسُوقِ ، وَلاَ يَرْمِيهِ بِالْكُفْرِ ، إِلاَّ ارْتَدَّتْ عَلَيْهِ ، إِنْ لَمْ يَكُنْ صَاحِبُهُ كَذَلِك</span></div><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 24px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;"></span><br />
<div dir="ltr" style="margin-bottom: 0pt; margin-left: 36pt; margin-top: 0pt; text-align: justify;"><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 13px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">“Tidaklah seorang menuduh orang lain dengan kefasikan dan kekafiran, kecuali akan kembali kepada penuduhnya apabila orang yang dituduh tidak seperti itu.” (HR. Al-Bukhari (5698))</span></div><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 13px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;"></span><br />
<div dir="ltr" style="margin-bottom: 0pt; margin-left: 36pt; margin-top: 0pt; text-align: justify;"><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 13px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">Karena itulah kita harus selalu menahan diri dalam memvonis seseorang yang berkaitan dengan hal semacam itu. </span></div><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 13px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;"></span><ol start="3"><li style="background-color: transparent; color: black; font-family: 'Times New Roman'; font-size: 13px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; list-style-type: decimal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;"><div dir="ltr" style="margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; text-align: justify;"><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 13px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: bold; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">Tafsir terhadap Al-Qur’an dan Hadits</span></div></li>
</ol><div dir="ltr" style="margin-bottom: 0pt; margin-left: 36pt; margin-top: 0pt; text-align: justify;"><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 13px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">Al-Qur’an dan Hadits merupakan dua yang yang ditinggalkan kepada kita sebagai pedoman hidup kita. Namun terkadang kita masih belum dapat memahami makna yang terkandung dalam dalil. </span></div><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 13px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;"></span><br />
<div dir="ltr" style="margin-bottom: 0pt; margin-left: 36pt; margin-top: 0pt; text-align: justify;"><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 13px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">Suatu hal yang sangat berbahaya, apabila kita memaknai Al-Qur’an dan hadits hanya dengan akal kita sendiri. Apalagi jika kita memiliki ilmu alat untuk memahaminya (contoh, ilmu ushul tafsir). </span></div><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 13px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;"></span><br />
<div dir="ltr" style="margin-bottom: 0pt; margin-left: 36pt; margin-top: 0pt; text-align: justify;"><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 13px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">Barangkali kita sering mendengar orang yang menafsirkan ayat-ayat Al-Qur’an dengan hawa nafsu dan keterbatasan akal tersendiri, dengan mengatakan “menurut saya seperti ini”, atau “ayat ini maksudnya tentu seperti ini”. Perkataan semacam ini sangat berbahaya dalam memahami agama Islam yang </span><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 13px; font-style: italic; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">haq</span><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 13px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;"> ini. </span></div><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 13px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;"></span><br />
<div dir="ltr" style="margin-bottom: 0pt; margin-left: 36pt; margin-top: 0pt; text-align: justify;"><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 13px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">Tentu saja kita harus memahami Al-Qur’an dan Hadits sesuai dengan maksud yang dimaksudkan oleh pencipta syariat tersebut. Siapakah yang paling memahami Al-Qur’an dan Hadits? Tentu saja Rasulullah </span><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 13px; font-style: italic; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">Shallallahu ‘alaihi wasallam. </span><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 13px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">Sehingga Rasulullah </span><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 13px; font-style: italic; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">Shallallahu ‘alaihi wasallam </span><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 13px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">adalah guru terbaik dalam memahami Islam ini</span><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 13px; font-style: italic; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">. </span><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 13px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">Dan yang mendapat kesempatan untuk diajar langsung oleh guru terbaik ini adalah para sahabat </span><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 13px; font-style: italic; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">radhiyallaahu ‘anhum</span><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 13px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">. Sehingga tentu saja kita harus memahaminya juga sesuai dengan pemahaman para sahabat. Tidak heran jika Rasulullah </span><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 13px; font-style: italic; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">Shallallahu ‘alaihi wasallam</span><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 13px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;"> bersabda:</span></div><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 13px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;"></span><br />
<div dir="ltr" style="margin-bottom: 0pt; margin-left: 36pt; margin-top: 0pt; text-align: right;"><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 24px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">خَيْرُ النَّاسِ قَرْنِي ثُمَّ الَّذِينَ يَلُونَهُمْ ثُمَّ الَّذِينَ يَلُونَهُمْ</span></div><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 24px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;"></span><br />
<div dir="ltr" style="margin-bottom: 0pt; margin-left: 36pt; margin-top: 0pt; text-align: justify;"><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 13px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">“Sebaik-baik manusia adalah generasiku (yaitu generasi sahabat), kemudian orang-orang yang mengiringi mereka (yaitu generasi tabi’in), kemudian orang-orang yang mengiringi mereka (yaitu generasi tabi’ut tabi’in).” (Hadits mutawatir, Bukhari, no. 2652, 3651, 6429; Muslim, no. 2533; dan lainnya). </span></div><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 13px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;"></span><br />
<div dir="ltr" style="margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; text-align: justify;"><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 13px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: bold; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">Berijtihad dapat 2 Pahala?</span></div><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 13px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: bold; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;"></span><br />
<div dir="ltr" style="margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; text-align: justify;"><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 13px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">Barangkali telah sampai kepada suatu hadits yang mengatakan bahwa kita boleh berijtihad. Karena jika benar mendapatkan 2 pahala, dan jika salah mendapatkan 1 pahala. Apakah kita harus tetap mengatakan “saya tidak tahu”? Kita dapat melihatnya dalam sabda Rasulullah </span><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 13px; font-style: italic; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">Shallallaahu ‘alaihi wa sallam</span><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 13px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">: </span></div><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 13px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;"></span><br />
<div dir="ltr" style="margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; text-align: right;"><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 24px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">إِذَا حَكَمَ الْحَاكِمُ فَاجْتَهَدَ فَأَصَابَ فَلَهُ أَجْرَانِ، وَإِذَا حَكَمَ فَاجْتَهَدَ فَأَخْطَأَ فَلَهُ أَجْرٌ وَاحِدٌ.</span></div><div dir="ltr" style="margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; text-align: justify;"><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 13px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">“Apabila seorang hakim menghukumi satu perkara, lalu berijtihad dan benar, baginya dua pahala. Dan apabila ia menghukumi satu perkara, lalu berijtihad dan keliru, baginya satu pahala”. (HR Bukhori dan Muslim)</span></div><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 13px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;"></span><br />
<div dir="ltr" style="margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; text-align: justify;"><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 13px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">Jelaslah bahwa yang boleh berijtihad adalah seorang mujtahid. Artinya seorang yang memiliki ilmu untuk melakukan ijtihad. Tidak setiap orang dapat berfatwa dan menentukan hukum suatu hal yang berkaitan dengan agama. Sehingga sedapat mungkin kita harus selalu menahan diri dalam menghukumi sesuatu yang berkaitan dengan agama. </span></div><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 13px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;"></span><br />
<div dir="ltr" style="margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; text-align: justify;"><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 13px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: bold; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">Saya Tidak Tahu merupakan Setengah Ilmu</span></div><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 13px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: bold; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;"></span><br />
<div dir="ltr" style="margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; text-align: justify;"><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 13px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">Sebagai penutup, marilah kita merenungkan firman Allah </span><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 13px; font-style: italic; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">Subhaanahu wa Ta’ala</span><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 13px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">: </span></div><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 13px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;"></span><br />
<div dir="ltr" style="margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; text-align: right;"><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 24px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">وَمَن لَّمْ يَحْكُم بِمَآ أَنزَلَ اللهُ فَأُوْلاَئِكَ هُمُ الْكَافِرُونَ</span></div><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 24px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;"></span><br />
<div dir="ltr" style="margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; text-align: justify;"><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 13px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">“Barang siapa yang tidak memutuskan menurut apa yang diturunkan Allah, maka mereka itu adalah orang-orang yang kafir.” (QS. Al-Maidah :44)</span></div><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 13px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;"></span><br />
<div dir="ltr" style="margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; text-align: justify;"><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 13px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">Betapa kerasnya ancaman yang ditujukan pada seseorang yang memutuskan sesuatu tidak menurut apa yang diturunkan oleh Allah </span><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 13px; font-style: italic; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">Ta’ala</span><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 13px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">. Karena itu, marilah kita senantiasa menyadari ketidaktahuan kita akan ilmu agama, dan juga senantiasa menuntut ilmu agar mengetahui apa yang harusnya kita ketahui.</span></div><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 13px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;"></span><br />
<div dir="ltr" style="margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; text-align: justify;"><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 13px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">Dan apabila datang pertanyaan kepada kita mengenai apa yang tidak kita ketahui, janganlah malu untuk mengatakan </span><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 13px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: bold; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">saya tidak tahu</span><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 13px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">. Ingatlah selalu perkataan Imam asy-Sya'bi </span><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 13px; font-style: italic; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">rahimahullah</span><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 13px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;"> : "</span><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 13px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: bold; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">Kalimat 'saya tidak tahu' adalah setengah ilmu</span><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 13px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">". (Riwayat ad-Darimi 1/ 63; al-Khathib dalam al-Faqih wal Mutafaqih, juz 2/173; Baihaqi dalam al-Madkhal no. 810. Lihat Hilyatul 'Alimi al-Mu'alim hal. 65)</span></div><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 13px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;"></span><br />
<div dir="ltr" style="margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; text-align: justify;"><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 13px; font-style: italic; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">Wallaahu a’lam</span><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 13px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">. Semoga kajian ini bermanfaat untuk kita semua, terutama untuk penyusun sendiri. </span></div><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 13px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;"></span><br />
<div dir="ltr" style="margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; text-align: justify;"><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 13px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">(Disusun oleh Fikri, di Athen 234, 24 Desember 2011, 2.54 PM)</span></div><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 13px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;"></span><br />
<div dir="ltr" style="margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; text-align: justify;"><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 13px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">Sumber dan Rujukan:</span></div><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 13px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;"></span><ol><li style="background-color: transparent; color: black; font-family: 'Times New Roman'; font-size: 13px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; list-style-type: decimal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;"><div dir="ltr" style="margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; text-align: justify;"><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 13px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">Wajib Mencari Ilmu (Ilmu Apa?) </span><a href="http://abul-jauzaa.blogspot.com/2010/02/wajib-mencari-ilmu-ilmu-apa.html"><span style="background-color: transparent; color: #0070c0; font-family: Arial; font-size: 13px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: underline; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">http://abul-jauzaa.blogspot.com/2010/02/wajib-mencari-ilmu-ilmu-apa.html</span></a></div></li>
<li style="background-color: transparent; color: black; font-family: 'Times New Roman'; font-size: 13px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; list-style-type: decimal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;"><div dir="ltr" style="margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; text-align: justify;"><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 13px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">Bahaya Bicara Agama tanpa Ilmu </span><a href="http://muslim.or.id/akhlaq-dan-nasehat/bahaya-bicara-agama-tanpa-ilmu.html"><span style="background-color: transparent; color: #0070c0; font-family: Arial; font-size: 13px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: underline; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">http://muslim.or.id/akhlaq-dan-nasehat/bahaya-bicara-agama-tanpa-ilmu.html</span></a></div></li>
<li style="background-color: transparent; color: black; font-family: 'Times New Roman'; font-size: 13px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; list-style-type: decimal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;"><div dir="ltr" style="margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; text-align: justify;"><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 13px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">Menanggapi Maraknya Fatwa-Fatwa Tanpa Ilmu Dari Sebagian Kaum Muslimin </span><a href="http://moslemsunnah.wordpress.com/2011/01/16/menanggapi-maraknya-fatwa-fatwa-tanpa-ilmu-dari-sebagian-kaum-muslimin/"><span style="background-color: transparent; color: #0070c0; font-family: Arial; font-size: 13px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: underline; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">http://moslemsunnah.wordpress.com/2011/01/16/menanggapi-maraknya-fatwa-fatwa-tanpa-ilmu-dari-sebagian-kaum-muslimin</span><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 13px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: underline; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">/</span></a></div></li>
<li style="background-color: transparent; color: black; font-family: 'Times New Roman'; font-size: 13px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; list-style-type: decimal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;"><div dir="ltr" style="margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; text-align: justify;"><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 13px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">Hukum dan Bahaya Berfatwa Tanpa Ilmu </span><a href="http://akhwat.web.id/muslimah-salafiyah/fatwa-ulama/hukum-dan-bahaya-berfatwa-tanpa-ilmu/"><span style="background-color: transparent; color: #0070c0; font-family: Arial; font-size: 13px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: underline; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">http://akhwat.web.id/muslimah-salafiyah/fatwa-ulama/hukum-dan-bahaya-berfatwa-tanpa-ilmu</span><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 13px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: underline; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">/</span></a></div></li>
<li style="background-color: transparent; color: black; font-family: 'Times New Roman'; font-size: 13px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; list-style-type: decimal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;"><div dir="ltr" style="margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; text-align: justify;"><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 13px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">Belajar Mengucapkan Saya Tidak Tahu </span><a href="http://abuayaz.blogspot.com/2010/05/belajar-mengucapkan-saya-tidak-tahu.html"><span style="background-color: transparent; color: #0070c0; font-family: Arial; font-size: 13px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: underline; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">http://abuayaz.blogspot.com/2010/05/belajar-mengucapkan-saya-tidak-tahu.html</span></a></div></li>
<li style="background-color: transparent; color: black; font-family: 'Times New Roman'; font-size: 13px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; list-style-type: decimal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;"><div dir="ltr" style="margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; text-align: justify;"><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 13px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">Belajarlah untuk Mengucapkan Saya Tidak Tahu </span><a href="http://moslemsunnah.wordpress.com/2011/01/25/belajarlah-untuk-mengatakan-saya-tidak-tahu/"><span style="background-color: transparent; color: #0070c0; font-family: Arial; font-size: 13px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: underline; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">http://moslemsunnah.wordpress.com/2011/01/25/belajarlah-untuk-mengatakan-saya-tidak-tahu/</span></a></div></li>
<li style="background-color: transparent; color: black; font-family: 'Times New Roman'; font-size: 13px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; list-style-type: decimal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;"><div dir="ltr" style="margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; text-align: justify;"><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 13px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">Ketika Agama telah Mengharamkan </span><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Calibri; font-size: 15px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">Ketika Agama telah Mengharamkan </span><a href="http://muslim.or.id/fiqh-dan-muamalah/ketika-agama-telah-mengharamkan.html"><span style="background-color: transparent; color: #0070c0; font-family: Arial; font-size: 13px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: underline; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">http://muslim.or.id/fiqh-dan-muamalah/ketika-agama-telah-mengharamkan.html</span></a></div></li>
</ol></b></div>ngajikokhttp://www.blogger.com/profile/07650292908853868840noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7386222798931043460.post-57903830190294830992011-12-23T21:56:00.000-08:002011-12-23T22:13:22.080-08:00Waktu-waktu Shalat<div style="text-align: center;"><a href="http://ngajiman.files.wordpress.com/2011/03/posisimatahari1.png" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img alt="" class="aligncenter size-medium wp-image-462" height="214" src="http://ngajiman.files.wordpress.com/2011/03/posisimatahari1.png?w=270&h=214" title="PosisiMatahari" width="270" /></a>Diambil dari blognya ngajimod <a href="http://ngajiman.wordpress.com/2011/03/12/waktu-waktu-sholat-dan-batas-akhir-waktu-sholat/%20">http://ngajiman.wordpress.com/2011/03/12/waktu-waktu-sholat-dan-batas-akhir-waktu-sholat/ </a></div><div style="text-align: center;"><b><br />
</b></div><div style="text-align: justify;">Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:</div><div style="text-align: justify;"><b>إِنَّ الصَّلاَةَ كَانَتْ عَلَى الْمُؤْمِنِينَ كِتَابًا مَوْقُوتًا</b></div><div style="text-align: justify;">“<i>Sesungguhnya shalat itu merupakan kewajiban yang ditetapkan waktunya bagi kaum mukminin</i>.” (An-Nisa`: 103)</div><div style="text-align: justify;"><b>أَقِمِ الصَّلاَةَ لِدُلُوكِ الشَّمْسِ إِلَى غَسَقِ اللَّيْلِ وَقُرْءَانَ الْفَجْرِ إِنَّ قُرْءَانَ الْفَجْرِ كَانَ مَشْهُودًا</b></div><div style="text-align: justify;">“<i>Dirikanlah shalat dari sesudah matahari tergelincir sampai gelap malam dan dirikan pula shalat subuh. Sesungguhnya shalat subuh itu disaksikan oleh malaikat</i>.” (Al-Isra`: 78)<br />
<a name='more'></a></div><div style="text-align: justify;">Shalat dianggap sah dikerjakan apabila telah masuk waktunya. Dan shalat yang dikerjakan pada waktunya ini memiliki keutamaan sebagaimana ditunjukkan dalam hadits Abdullah bin Mas’ud radhiyallahu ‘anhu:</div><div style="text-align: justify;"><b>سَأَلْتُ النَّبِيَّ صلى الله عليه وسلم: أَيُّ الْعَمَلِ أَحَبُّ إِلَى اللهِ؟ قَالَ: الصَّلاَةُ عَلَى وَقْتِهَا. قَالَ: ثُمَّ أَيُّ؟ قَالَ: بِرُّ الْوَالِدَيْنِ. قَالَ: ثُمَّ أَيُّ؟ قَالَ: الْجِهَادُ فِي سَبِيْلِ اللهِ</b></div><div style="text-align: justify;"><i>Aku pernah bertanya kepada Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam, “Amal apakah yang paling dicintai oleh Allah?” Beliau menjawab, “Shalat pada waktunya.” “Kemudian amalan apa?” tanya Ibnu Mas`ud. “Berbuat baik kepada kedua orangtua,” jawab beliau. “Kemudian amal apa?” tanya Ibnu Mas’ud lagi. “Jihad fi sabilillah,” jawab beliau.”</i> (HR. Al-Bukhari no. 527 dan Muslim no. 248)</div><div style="text-align: justify;">Sebaliknya, bila shalat telah disia-siakan untuk dikerjakan pada waktunya maka ini merupakan musibah karena menyelisihi petunjuk Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam. Anas bin Malik radhiyallahu ‘anhu, seperti yang dikisahkan Az-Zuhri rahimahullahu, ia berkata, “<i>Aku masuk menemui Anas bin Malik di Damaskus, saat itu ia sedang menangis. Aku pun bertanya, ‘Apa gerangan yang membuat anda menangis?’ Ia menjawab, ‘Aku tidak mengetahui ada suatu amalan yang masih dikerjakan sekarang dari amalan-amalan yang pernah aku dapatkan di masa Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam kecuali hanya shalat ini saja. Itupun shalat telah disia-siakan untuk ditunaikan pada waktunya’</i>.” (HR. Al-Bukhari no. 530)</div><div style="text-align: justify;">Ada beberapa hadits yang merangkum penyebutan waktu-waktu shalat. Di antaranya hadits Abdullah bin ‘Amr ibnul ‘Ash radhiyallahu ‘anhuma, ia berkata:</div><div style="text-align: justify;"><b>سُئِلَ رَسُوْلُ اللهِ صلى الله عليه وسلم عَنْ وَقْتِ الصَّلَوَاتِ، فَقَالَ: وَقْتُ صَلاَةِ الْفَجْرِ مَا لَمْ يَطْلُعْ قَرْنُ الشَّمْسِ الْأَوَّلِ، وَوَقْتُ صَلاَةِ الظُّهْرِ إِذَا زَالَتِ الشَّمْسُ عَنْ بَطْنِ السَّمَاءِ مَا لَمْ يَحْضُرِ الْعَصْرُ، وَوَقْتُ صَلاَةِ الْعَصْرِ مَا لَمْ تَصْفَرَّ الشَّمْسُ وَيَسْقُطْ قَرْنُهَا الْأَوَّلُ، وَوَقْتُ صَلاَةِ الْمَغْرِبِ إِذَا غَابَتِ الشَّمْسُ مَا لَمْ يَسْقُطِ الشَّفَقُ، وَوَقْتُ صَلاَةِ الْعِشَاءِ إِلَى نِصْفِ اللَّيْلِ</b></div><div style="text-align: justify;">Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam ditanya tentang waktu shalat (yang lima), beliau pun menjawab, “<i>Waktu shalat fajar adalah selama belum terbit sisi matahari yang awal. Waktu shalat zhuhur apabila matahari telah tergelincir dari perut (bagian tengah) langit selama belum datang waktu Ashar. Waktu shalat ashar selama matahari belum menguning dan sebelum jatuh (tenggelam) sisinya yang awal. Waktu shalat maghrib adalah bila matahari telah tenggelam selama belum jatuh syafaq1. Dan waktu shalat isya adalah sampai tengah malam</i>.” (HR. Muslim no. 1388)</div><div style="text-align: justify;"><span id="more-457"></span></div><div style="text-align: justify;">Demikian pula hadits Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, disebutkan bahwa Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:</div><div style="text-align: justify;"><b>إِنَّ لِلصَّلاَةِ أَوَّلاً وَآخِرًا، وَإِنَّ أَوَّلَ وَقْتِ صَلاَةِ الظُّهْرِ حِيْنَ تَزُوْلُ الشَّمْسُ وَآخِرُ وَقْتِهَا حِيْنَ يَدْخُلُ وَقْتُ الْعَصْرِ، وَإِنَّ أَوَّلَ وَقْتِ صَلاَةِ الْعَصْرِ حِيْنَ يَدْخُلُ وَقْتَهَا وَإِنَّ آخِرَ وَقْتِهَا حِيْنَ تَصْفَرُّ الشَّمْسُ، وَإِنَّ أَوَّلَ وَقْتِ الْمَغْرِبِ حِيْنَ تَغْرُبُ الشَّمْسُ وَإِنَّ آخِرَ وَقْتِهَا حِيْنَ يَغِيْبُ الْأُفُقُ، وَإِنَّ أَوَّلَ وَقْتِ الْعِشَاءِ الْآخِرَةِ حِيْنَ يَغِيْبُ الْأُفُقُ وَإِنَّ آخِرَ وَقْتِهَا حِيْنَ يَنْتَصِبُ اللَّيْلُ، وَإِنَّ أَوَّلَ وَقْتِ الْفَجْرِ حِيْنَ يَطْلُعُ الْفَجْرُ وَإِنَّ آخِرَ وَقْتِهَا حِيْنَ تَطْلُعُ الشَّمْسُ</b></div><div style="text-align: justify;">“<i>Sesungguhnya shalat itu memiliki awal dan akhir waktu. Awal waktu shalat zhuhur adalah saat matahari tergelincir dan akhir waktunya adalah ketika masuk waktu ashar. Awal waktu shalat ashar adalah ketika masuk waktunya dan akhir waktunya saat matahari menguning. Awal waktu shalat maghrib adalah ketika matahari tenggelam dan akhir waktunya ketika tenggelam ufuk. Awal waktu shalat isya adalah saat ufuk tenggelam dan akhir waktunya adalah pertengahan malam. Awal waktu shalat fajar adalah ketika terbit fajar dan akhir waktunya saat matahari terbit.”</i> (HR. At-Tirmidzi no. 151 dan selainnya. Asy-Syaikh Albani rahimahullahu berkata tentang hadits ini, “<i>Sanad hadits ini shahih di atas syarat Syaikhani (Al-Bukhari dan Muslim). Dishahihkan oleh Ibnu Hazm, namun oleh Al-Bukhari dan selainnya disebutkan bahwa hadits ini mursal. Pernyataan ini dibantah oleh Ibnu Hazm dan selainnya. Dalam hal ini Ibnu Hazm benar, terlebih lagi hadits ini memiliki syahid dari hadits Abdullah bin ‘Amr ibnul ‘Ash radhiyallahu ‘anhuma</i>.” (Ats-Tsamarul Mustathab fi Fiqhis Sunnah wal Kitab, 1/56 dan Ash-Shahihah no. 1696)</div><div style="text-align: justify;">Ibnu Abbas radhiyallahu ‘anhuma berkata, “Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:</div><div style="text-align: justify;"><b>أَمَّنِي جِبْرِيْلُ عليه السلام عِنْدَ الْبَيْتِ مَرَّتَيْنِ، فَصَلَّى بِيَ الظُّهْرَ حِيْنَ زَالَتِ الشَّمْسُ وَكَانَتْ قَدْرَ الشِّرَاكِ، وَصَلَّى بِيَ الْعَصْرَ حِيْنَ كَانَ ظِلُّهُ مِثْلَهُ، وَصَلَّى بِيَ –يَعْنِي الْمَغْرِبَ– حِيْنَ أَفْطَرَ الصَّائِمُ، وَصَلَّى بِيَ الْعِشَاءَ حِيْنَ غَابَ الشَّفَقُ، وَصَلَّى بِيَ الْفَجْرَ حِيْنَ حَرُمَ الطَّعَامُ وَالشَّرَابُ عَلَى الصَّائِمِ، فَلَمَّا كَانَ الْغَدُ صَلَّى بِيَ الظُّهْرَ حِيْنَ كَانَ ظِلُّهُ مِثْلَهُ، وَصَلَّى بِيَ الْعَصْرَ حِيْنَ كَانَ ظِلُّهُ مِثْلَيْهِ، وَصَلَّى بِيَ الْمَغْرِبَ حِيْنَ أَفْطَرَ الصَّائِمُ، وَصَلَّى بِيَ الْعِشَاءَ إِلَى ثُلُثِ اللَّيْلِ وَصَلَّى بِيَ الْفَجْرَ فَأَسْفَرَ، ثُمَّ الْتَفَتَ إِلَيَّ فَقَالَ: يَا مُحَمَّدُ، هَذَا وَقْتُ الْأَنْبِيَاءِ مِنْ قَبْلِكَ وَالْوَقْتُ مَا بَيْنَ هَذَيْنِ الْوَقْتَيْنِ</b></div><div style="text-align: justify;">“<i>Jibril mengimamiku di sisi Baitullah sebanyak dua kali2. Ia shalat zhuhur bersamaku ketika matahari telah tergelincir dan kadar bayangan semisal tali sandal. Ia shalat ashar bersamaku ketika bayangan benda sama dengan bendanya. Ia shalat maghrib bersamaku ketika orang yang puasa berbuka3. Ia shalat isya bersamaku ketika syafaq telah tenggelam. Ia shalat fajar bersamaku ketika makan dan minum telah diharamkan bagi orang yang puasa4. Maka tatkala keesokan harinya, Jibril kembali mengimamiku dalam shalat zhuhur saat bayangan benda sama dengan bendanya. Ia shalat ashar bersamaku saat bayangan benda dua kali bendanya. Ia shalat maghrib bersamaku ketika orang yang puasa berbuka. Ia shalat isya bersamaku ketika telah berlalu sepertiga malam. Dan ia shalat fajar bersamaku dan mengisfar5kannya. Kemudian ia menoleh kepadaku seraya berkata, “Wahai Muhammad, inilah waktu shalat para nabi sebelummu dan waktunya juga berada di antara dua waktu yang ada6.”</i> (HR. Abu Dawud no. 393, Asy-Syaikh Albani rahimahullahu berkata tentang hadits ini dalam Shahih Abi Dawud, “Hasan shahih.”)</div><div style="text-align: justify;">Pada pembahasan mengenai waktu-waktu shalat ini kami akan memulai dari shalat subuh terlebih dahulu walaupun kebanyakan ulama memulainya dari shalat zhuhur. Wallahul muwaffiq ‘ilash shawab.</div><div style="text-align: justify;">Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah rahimahullahu berkata, “<i>Sekelompok pengikut mazhab kami (mazhab Hambali) seperti Al-Khiraqi dan Al-Qadhi pada sebagian kitabnya serta selain keduanya, memulai dari waktu shalat zhuhur. Di antara mereka ada yang memulai dengan shalat fajar/subuh seperti Abu Musa, Abul Khaththab, dan Al-Qadhi pada satu pembahasan, dan ini yang lebih bagus karena shalat wustha (shalat pertengahan) adalah shalat ashar. Shalat ashar bisa menjadi shalat wustha apabila shalat fajar merupakan shalat yang awal7</i>.” (Al-Ikhtiyarat dalam Al-Fatawa Al-Kubra, 1/45)</div><div style="text-align: justify;">1 Cahaya kemerah-merahan yang terlihat di arah barat setelah matahari tenggelam.</div><div style="text-align: justify;">2 Yakni dalam dua hari untuk mengajariku tata cara shalat dan waktu-waktunya. (‘Aunul Ma’bud, Kitab Ash-Shalah, bab fil Mawaqit)</div><div style="text-align: justify;">3 Yaitu saat matahari tenggelam dan masuk waktu malam dengan dalil firman Allah Subhanahu wa Ta’ala:</div><div style="text-align: justify;"><b>ثُمَّ أَتِمُّوا الصِّيَامَ إِلَى الَّيْلِ</b></div><div style="text-align: justify;">“<i>Kemudian sempurnakanlah puasa hingga malam hari.</i>”</div><div style="text-align: justify;">4 Awal terbitnya fajar yang kedua berdasarkan firman Allah Subhanahu wa Ta’ala:</div><div style="text-align: justify;"><b>وَكُلُوا وَاشْرَبُوا حَتَّى يَتَبَيَّنَ لَكُمْ الْخَيْطُ اْلأَبْيَضُ مِنَ الْخَيْطِ اْلأَسْوَدِ مِنَ الْفَجْرِ</b></div><div style="text-align: justify;">“<i>Makan dan minumlah kalian hingga jelas bagi kalian benang yang putih dari benang yang hitam dari fajar (jelas terbitnya fajar).”</i></div><div style="text-align: justify;">5 Lihat keterangan tentang isfar dalam pembahasan waktu shalat fajar yang akan datang setelahnya.</div><div style="text-align: justify;">6 Dengan demikian boleh mengerjakan shalat di awal waktunya, di pertengahan dan di akhir waktu. (‘Aunul Ma’bud, Kitab Ash-Shalah, bab fil Mawaqit)</div><div style="text-align: justify;">7 Sehingga bila diurutkan menjadi sebagai berikut:</div><div style="text-align: justify;">Shalat pertama: shalat fajar, kedua: shalat zhuhur, ketiga: shalat ashar, keempat: shalat maghrib, kelima: shalat isya.</div><div style="text-align: justify;">Dengan demikian shalat ashar jatuh pada pertengahan, sehingga diistilahkan shalat wustha.</div><div style="text-align: justify;"><b>Shalat Fajar atau Shalat Subuh</b></div><div style="text-align: justify;">Shalat subuh ini memiliki dua nama yaitu fajar dan subuh. Al-Qur`an menyebutkan dengan nama shalat fajar sedangkan As-Sunnah kadang menyebutnya dengan nama fajar dan di tempat lain disebutkan dengan nama subuh. (Al-Majmu’, 3/48)</div><div style="text-align: justify;">Awal waktu shalat fajar adalah saat terbitnya fajar kedua atau fajar shadiq1 sebagaimana ditunjukkan dalam hadits Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu di atas. Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam biasa mengerjakan shalat ini di waktu ghalas, bahkan terkadang beliau selesai dari shalat fajar dalam keadaan alam sekitar masih gelap (waktu ghalas), sebagaimana ditunjukkan dalam hadits Aisyah radhiyallahu ‘anha:</div><div style="text-align: justify;"><b>كُنَّا نِسَاءُ الْمُؤْمِنَاتِ يَشْهَدْنَ مَعَ رَسُوْلِ اللهِ صلى الله عليه وسلم صَلاَةَ الْفَجْرِ مُتَعَلِّفَاتٍ بِمُرُوْطِهِنَّ، ثُمَّ يَنْقَلِبْنَ إِلَى بُيُوْتِهِنَّ حِيْنَ يَقْضِيْنَ الصَّلاَةَ لاَ يَعْرِفُهُنَّ أَحَدٌ مِنَ الْغَلَسِ</b></div><div style="text-align: justify;"><i>“Kami wanita-wanita mukminah ikut menghadiri shalat fajar bersama Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam dalam keadaan berselimut (menyelubungi tubuh) dengan kain-kain kami, kemudian mereka (para wanita tersebut) kembali ke rumah-rumah mereka ketika mereka selesai menunaikan shalat dalam keadaan tidak ada seorang pun mengenali mereka karena waktu ghalas (sisa gelapnya malam).”</i> (HR. Al-Bukhari no. 578 dan Muslim no. 1455)</div><div style="text-align: justify;">Al-Hafizh Ibnu Hajar Al-Asqalani rahimahullahu berkata, “<i>Hadits ini menunjukkan disunnahkannya bersegera dalam mengerjakan shalat subuh di awal waktu</i>.” (Fathul Bari, 2/74)</div><div style="text-align: justify;">Demikian pula yang dikatakan Al-Imam Nawawi rahimahullahu. Dan ini merupakan mazhab Malik, Asy-Syafi’i, Ahmad dan jumhur, menyelisihi Abu Hanifah yang berpendapat bahwa isfar (waktu sudah terang) lebih utama/afdhal. (Al-Minhaj, 5/145)</div><div style="text-align: justify;">Al-Imam Ibnu Qudamah rahimahullahu berkata, “Adapun shalat subuh maka dikerjakan waktu ghalas lebih afdhal. Demikian pendapat Malik, Asy-Syafi’i, dan Ishaq2 rahimahumullah. Juga diriwayatkan dari Abu Bakr, ‘Umar, Ibnu Mas’ud, Abu Musa, Ibnuz Zubair, dan ‘Umar bin Abdil ‘Aziz apa yang menunjukkan hal tersebut. Ibnu Abdil Bar rahimahullahu3 berkata, “Telah shahih dari Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam, dari Abu Bakr, ‘Umar, dan ‘Utsman g, bahwa mereka semuanya mengerjakan shalat subuh di waktu ghalas. Dan suatu hal yang mustahil bila mereka meninggalkan yang afdhal dan melakukan yang tidak afdhal, sementara mereka adalah orang-orang yang puncak dalam mengerjakan perkara-perkara yang afdhal. Diriwayatkan dari Al-Imam Ahmad rahimahullahu, beliau berpandangan bahwa yang utama adalah melihat keadaan makmum. Bila mereka berkumpul di waktu isfar maka yang afdal mengerjakannya di waktu isfar karena Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam melakukan perbuatan yang seperti ini dengan melihat berkumpulnya jamaah dalam penunaian shalat isya, sebagaimana diriwayatkan oleh Jabir radhiyallahu ‘anhu. Sehingga demikian pula yang berlaku pada shalat fajar. Ats-Tsauri dan ashabur ra`yi berkata, “Yang afdal shalat subuh dikerjakan waktu isfar dengan dalil hadits yang diriwayatkan oleh Rafi’ ibnu Khadij, ia berkata, “Aku pernah mendengar Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:</div><div style="text-align: justify;"><b>أَسْفِرُوْا بِالْفَجْرِ فَإِنَّهُ أَعْظَمُ لِلْأَجْرِ</b></div><div style="text-align: justify;">“<i>Lakukanlah shalat fajar dalam keadaan isfar (sudah terang), karena hal itu lebih memperbesar pahala.”</i> (Al-Mughni, Kitab Ash-Shalah, Fashl At-Taghlis li Shalatish Shubhi)4</div><div style="text-align: justify;">Adapun hadits asfiru bil fajri di atas maknanya/tafsirnya adalah “Hendaklah kalian selesai dari mengerjakan shalat fajar pada waktu isfar (karena shalat yang demikian lebih besar pahalanya).” <i>Bukan awal masuknya ke shalat fajar, tapi akhir dari mengerjakan shalat fajar. Caranya tentu dengan memanjangkan bacaan dalam shalat ini. Bukan perintah untuk mengerjakan shalat subuh di waktu isfar. Hal ini sebagaimana juga dijelaskan dari riwayat bahwa Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah selesai dari shalat fajar ini pada waktu isfar (hari sudah terang), tatkala seseorang sudah mengenali wajah teman duduknya. Sebagaimana kata Abu Barzah Al-Aslami radhiyallahu ‘anhu, “Beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam selesai dari shalat subuh tatkala seseorang telah mengenali siapa yang duduk di sebelahnya5.</i>” (HR. Al-Bukhari no. 541 dan Muslim no. 1460)</div><div style="text-align: justify;">Al-Imam Al-Albani rahimahullahu berkata, “Hadits di atas memang harus, mau tidak mau, ditafsirkan/dimaknakan seperti ini, agar sabda beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam ini mencocoki perbuatan beliau yang terus beliau lakukan, berupa masuk ke dalam penunaian shalat subuh di waktu ghalas sebagaimana telah lewat. Makna ini yang dikuatkan oleh Al-Hafizh Ibnul Qayyim rahimahullahu dalam I’lamul Muwaqqi’in. Dan yang mendahului Ibnul Qayyim dalam pentarjihan ini adalah Al-Imam Ath-Thahawi dari kalangan Hanafiyyah, dan beliau panjang lebar dalam menetapkan hal ini (1/104-109). Beliau berkata, <i>“Ini merupakan pendapat Abu Hanifah, Abu Yusuf, dan Muhammad.” Walaupun apa yang dinukilkan oleh Ath-Thahawi dari tiga imam ini menyelisihi pendapat yang masyhur dari mazhab mereka dalam kitab-kitab mazhab yang menetapkan disunnahkannya memulai shalat subuh di waktu isfar.”</i> (Ats-Tsamarul Mustathab, 1/81)</div><div style="text-align: justify;">Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam pada kenyataannya memang tidak pernah mengerjakan shalat fajar ini di waktu isfar kecuali hanya sekali. Dalam hadits Abu Mas’ud Al-Anshari radhiyallahu ‘anhu disebutkan:</div><div style="text-align: justify;"><b>وَصَلَّى الصُّبْحَ مَرَّةً بِغَلَسٍ، ثُمَّ صَلَّى مَرَّةً أُخْرَى فَأَسْفَرَ بِهَا ثُمَّ كَانَتْ صَلاَتُهُ بَعْدَ ذَلِكَ الْغَلَسَ حَتَّى مَاتَ لَمْ يَعُدْ إِلَى أَنْ يُسْفِرَ</b></div><div style="text-align: justify;"><i>“Rasulullah sekali waktu shalat subuh pada waktu ghalas lalu pada kali lain beliau mengerjakannya di waktu isfar. Kemudian shalat subuh beliau setelah itu beliau kerjakan di waktu ghalas hingga beliau meninggal, beliau tidak pernah lagi mengulangi pelaksanaannya di waktu isfar.”</i> (HR. Abu Dawud no. 394, dihasankan Al-Imam Al-Albani rahimahullahu dalam Shahih Abi Dawud)</div><div style="text-align: justify;"><b>Mendapati Satu Rakaat Fajar</b></div><div style="text-align: justify;">Telah kita ketahui bahwa akhir waktu shalat fajar adalah ketika matahari terbit, sehingga keadaan seseorang yang baru mengerjakan satu rakaat fajar kemudian ketika hendak masuk pada rakaat kedua matahari terbit maka dia mendapati shalat subuh. Hal ini sebagamana ditunjukkan hadits Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam:</div><div style="text-align: justify;"><b>مَنْ أَدْرَكَ مِنَ الصُّبْحِ رَكْعَةً قَبْلَ أَنْ تَطْلُعَ الشَّمْسُ فَقَدْ أَدْرَكَ الصُّبْحَ، وَمَنْ أَدْرَكَ رَكْعَةً مِنَ الْعَصْرِ قَبْلَ أَنْ تَغْرُبَ الشَّمْسُ فَقدْ أدْرَكَ الْعَصْرَ</b></div><div style="text-align: justify;"><i>“Siapa yang mendapati satu rakaat subuh sebelum matahari terbit maka sungguh ia telah mendapatkan shalat subuh dan siapa yang mendapati satu rakaat ashar sebelum matahari tenggelam maka sungguh ia telah mendapatkan shalat ashar</i>.” (HR. Al-Bukhari no. 579 dan Muslim no. 1373)</div><div style="text-align: justify;">Al-Imam An-Nawawi rahimahullahu berkata tentang hadits di atas, “<i>Ini merupakan dalil yang sharih/jelas tentang orang yang telah mengerjakan satu rakaat subuh atau ashar kemudian keluar waktu kedua shalat tersebut sebelum orang itu mengucapkan salam (sebelum sempurna dari amalan shalatnya, pent.), maka ia tetap harus menyempurnakannya sampai selesai dan shalatnya pun sah. Dinukilkan adanya kesepakatan dalam penunaian shalat ashar. Adapun dalam shalat subuh ada perselisihan. Al-Imam Malik, Asy-Syafi’i, Ahmad, dan ulama seluruhnya berpendapat subuh juga demikian, menyelisihi Abu Hanifah yang mengatakan, ‘Shalat subuh yang sedang dikerjakannya batal dengan terbitnya matahari karena telah masuk waktu larangan mengerjakan shalat, beda halnya dengan tenggelamnya matahari.’ Namun hadits ini merupakan hujjah yang membantahnya.”</i> (Al-Minhaj, 5/109)</div><div style="text-align: justify;">Hukum di atas adalah bagi orang yang mengakhirkan waktu shalat sampai ke waktu yang sempit tersebut. Adapun bagi orang yang tertidur atau lupa maka tidak hilang baginya waktu shalat selama-lamanya walaupun telah keluar dari seluruh waktunya, selama memang ia tidak mengerjakannya karena tertidur atau karena lupa. Waktu mereka mengerjakannya adalah ketika ingat atau saat terbangun dari tidur.</div><div style="text-align: justify;">Ketiduran dari mengerjakan shalat ini pernah dialami oleh Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam dan para sahabat beliau dikarenakan kelelahan yang sangat. Sebagaimana disebutkan dalam hadits Abu Qatadah radhiyallahu ‘anhu, ia berkata, “Kami berjalan bersama Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam pada suatu malam. Sebagian orang yang ikut rombongan berkata, ‘Seandainya anda berhenti sebentar untuk beristirahat dengan kami, wahai Rasulullah!’ Beliau menjawab, ‘Aku khawatir kalian akan ketiduran dari mengerjakan shalat.’ Bilal berkata, ‘Aku yang akan membangunkan kalian.’ Maka para sahabat yang lain pun berbaring tidur sedangkan Bilal menyandarkan punggungnya ke tunggangannya. Namun ternyata ia dikuasai oleh kantuk hingga tertidur. Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam terbangun sementara matahari telah terbit. Beliau pun bersabda, ‘Wahai Bilal, apa yang tadi engkau katakan? Katanya engkau yang membangunkan kami?’ Bilal menjawab, ‘Aku sama sekali belum pernah tertidur seperti tidurku kali ini.’ Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:</div><div style="text-align: justify;"><b>إِنَّ اللهَ قَبَضَ أَرْوَاحَكُمْ حِيْنَ شَاءَ، وَردَّهَا عَلَيْكُمْ حِيْنَ شَاءَ، يَا بِلاَلُ، قُمْ فَأَذِّنْ بِالنَّاسِ بِالصَّلاَةِ. فَتَوَضَّأَ، فَلَمَّا ارْتَفَعَتِ الشَّمْسُ وَابْيَاضَّتْ قاَمَ فَصَلَّى</b></div><div style="text-align: justify;">“<i>Sesungguhnya Allah menahan ruh-ruh kalian kapan Dia inginkan dan Dia mengembalikannya pada kalian kapan Dia inginkan. Wahai Bilal! Bangkit lalu kumandangkan azan untuk memanggil manusia guna mengerjakan shalat.” Beliau lalu berwudhu, tatkala matahari telah meninggi dan memutih, beliau bangkit untuk mengerjakan shalat</i>.” (HR. Al-Bukhari no. 595)</div><div style="text-align: justify;">Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:</div><div style="text-align: justify;"><b>أَمَا إِنَّهُ لَيْسَ فِي النَّوْمِ تَفْرِيْطٌ، إِنَّمَا التَّفْرِيْطُ عَلَى مَنْ لَمْ يُصَلِّ الصَّلاَةَ حَتَّى يَجِيْءَ وَقْتُ الصَّلاَةِ الْأُخْرَى، فَمَنْ يَفْعَلْ ذَلِكَ فَلْيُصَلِّهَا حِيْنَ تَنَبَّهَ لَهَا</b></div><div style="text-align: justify;">“<i>Sesungguhnya tertidur dari mengerjakan shalat bukanlah sikap tafrith (menyia-nyiakan). Hanyalah merupakan tafrith bila seseorang tidak mengerjakan shalat hingga datang waktu shalat yang lain (dalam keadaan ia terjaga dan tidak lupa). Maka siapa yang tertidur (atau lupa) sehingga belum mengerjakan shalat, hendaklah ia mengerjakannya ketika terjaga/ketika sadar/ingat.”</i> (HR. Muslim no. 1560)</div><div style="text-align: justify;">Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu berkata menyampaikan sabda Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam:</div><div style="text-align: justify;"><b>مَنْ نَسِيَ الصَّلاَةَ فَلْيُصَلِّهَا إِذَا ذَكَرَهَا، فَإِنَّ اللهَ قَالَ: أَقِمِ الصَّلاَةَ لِذِكْرِيْ</b></div><div style="text-align: justify;">“<i>Siapa yang lupa dari mengerjakan shalat, maka hendaklah ia mengerjakannya ketika ingat, karena Allah berfirman: ‘Tegakkanlah shalat untuk mengingat-Ku’</i>.”(HR. Muslim no. 1558)</div><div style="text-align: justify;">1 Karena fajar ada dua, fajar pertama yang disebut fajar kadzib dan fajar kedua yang disebut fajar shadiq. Fajar shadiq ini muncul tersebar dalam keadaan melintang di ufuk.</div><div style="text-align: justify;">2 Juga pendapat Al-Imam Ahmad, Abu Tsaur, Al-Auza’i, Dawud bin ‘Ali, dan Abu Ja’far Ath-Thabari. (Nailul Authar, 1/466)</div><div style="text-align: justify;">3 Lihat At-Tamhid, 1/141. 4 HR. At-Tirmidzi no. 154, dishahihkan Al-Imam Al-Albani rahimahullahu dalam Shahih Sunan At-Tirmidzi.</div><div style="text-align: justify;">5 Karena di zaman itu tidak ada penerangan lampu, sehingga mereka mengerjakan shalat subuh dalam keadaan gelap. Sampai-sampai seseorang tidak tahu siapa yang shalat di sebelahnya. Beda halnya dengan keadaan masjid-masjid di zaman sekarang yang selalu terang benderang dengan cahaya lampu.</div><div style="text-align: justify;"><b>Shalat Zhuhur</b></div><div style="text-align: justify;">Awal waktu zhuhur adalah saat matahari tergelincir (waktu zawal) dan akhir waktunya adalah ketika masuk waktu ashar. Jabir bin Samurah radhiyallahu ‘anhu berkata:</div><div style="text-align: justify;"><b>كَانَ النَّبِيُّ صلى الله عليه وسلم يُصَلِّي الظُّهْرَ إِذَا دَحَضَتِ الشَّمْسُ</b></div><div style="text-align: justify;">“<i>Adalah Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam shalat zhuhur ketika matahari tergelincir.”</i> (HR. Muslim no. 1403)</div><div style="text-align: justify;">Hadits ini menunjukkan disenanginya menyegerakan shalat zhuhur, demikian pendapat Asy-Syafi’i rahimahullahu dan jumhur ulama. (Al-Minhaj 5/122, Al-Majmu’ 3/56)</div><div style="text-align: justify;">Anas bin Malik radhiyallahu ‘anhu berkata:</div><div style="text-align: justify;"><b>كُنَّا إِذَا صَلَّيْنَا خَلْفَ رَسُوْلِ اللهِ صلى الله عليه وسلم بِالظَّهَائِرِ، سَجَدْنَا عَلَى ثِيَابِنَا اتِّقَاءَ الْحَرِّ</b></div><div style="text-align: justify;">“<i>Kami bila mengerjakan shalat zhuhur di belakang Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam, kami sujud di atas pakaian kami dalam rangka menjaga diri dari panasnya matahari di siang hari.”</i> (HR. Al-Bukhari no. 542 dan Muslim no. 1406)</div><div style="text-align: justify;">Al-Hafizh Ibnu Hajar Al-’Asqalani rahimahullahu menyatakan, “<i>Hadits ini menunjukkan disegerakannya pelaksanaan shalat zhuhur walaupun dalam kondisi panas yang sangat. Ini tidaklah menyelisihi perintah untuk ibrad (menunda shalat zhuhur sampai agak dingin, pent.), akan tetapi hal ini untuk menerangkan kebolehan shalat di waktu yang sangat panas, sekalipun ibrad lebih utama.” </i>(Fathul Bari, 2/32)</div><div style="text-align: justify;">Seperti disinggung di atas bahwa untuk shalat zhuhur ada istilah ibrad, yaitu menunda pelaksanaan shalat zhuhur sampai agak dingin. Ini dilakukan ketika hari sangat panas sebagai suatu pengecualian/pengkhususan dari penyegeraan shalat zhuhur. Jumhur berkata, “Disenangi ibrad dalam shalat zhuhur kecuali pada waktu yang memang dingin.” (Nailul Authar, 1/427)</div><div style="text-align: justify;">Dalam hal ini ada hadits dari Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam:</div><div style="text-align: justify;"><b>إِذَا اشْتَدَّ الْحَرُّ فَأَبْرِدُوْا عَنِ الصَّلاَةِ، فَإِنَّ شِدَّةَ الْحَرِّ مِنْ فَيْحِ جَهَنَّمَ</b></div><div style="text-align: justify;"><i>“Apabila panas yang sangat maka akhirkanlah shalat zhuhur sampai waktu dingin karena panas yang sangat merupakan semburan hawa neraka jahannam</i>.” (HR. Al-Bukhari no. 533 dan Muslim no. 1394)</div><div style="text-align: justify;">Hikmah dari ibrad ini adalah untuk memperoleh kekhusyukan, karena dikhawatirkan bila shalat dalam keadaan panas yang sangat akan menyulitkan seseorang untuk khusyuk. (Al-Majmu’ 3/64)</div><div style="text-align: justify;"><b>Bagaimana Mengetahui Waktu Zawal?</b></div><div style="text-align: justify;">Matahari telah zawal artinya matahari telah miring/condong dari tengah-tengah langit setelah datangnya tengah hari. Hal itu diketahui dengan munculnya bayangan seseorang/suatu benda di sebelah timur setelah sebelumnya bayangan di sisi barat hilang. Siapa yang hendak mengetahui hal tersebut maka hendaknya ia mengukur bayangan matahari. Manakala matahari semakin tinggi maka bayangan itu akan berkurang dari arah barat dan terus berkurang. Pas di tengah hari, saat matahari tepat di tengah-tengah langit, pengurangan bayangan tersebut berhenti. Nah, ketika matahari telah miring/bergeser dari tengah langit kembali bayangan muncul dan semakin bertambah serta jatuhnya di sisi timur. Awal pertama kali muncul di sisi timur itulah yang dinamakan waktu zawal. (Al-Ma’unah 1/196, At-Tahdzib lil Baghawi 2/9, Asy-Syarhul Kabir lil Rafi’i 1/367-368, Al-Majmu’ 3/28-29, Al-Mabsuth 1/133, Syarhu Muntaha Al-Iradat 1/133)</div><div style="text-align: justify;"><b>Akhir Waktu Zhuhur</b></div><div style="text-align: justify;">Waktu shalat zhuhur masih terus berlangsung selama belum datang waktu shalat ashar dan bayangan seseorang sama dengan tinggi orang tersebut. Seperti ditunjukkan dalam hadits Abdullah bin ‘Amr radhiyallahu ‘anhuma, bahwasanya Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:</div><div style="text-align: justify;"><b>وَقْتُ الظُّهْرِ إِذَا زَالَتِ الشَّمْسُ، وَكَانَ ظِلُّ الرَّجُلِ كَطُوْلِهِ مَا لَمْ يَحْضُرِ الْعَصْرُ</b></div><div style="text-align: justify;"><i>“Waktu shalat zhuhur adalah bila matahari telah tergelincir dan bayangan seseorang sama dengan tingginya selama belum datang waktu ashar</i>.” (HR. Muslim no. 1387)</div><div style="text-align: justify;"><i>Apakah bayangan zawal ikut digabungkan ke bayangan benda/sesuatu untuk menunjukkan keluarnya/habisnya waktu zhuhur dan telah masuknya waktu ashar, ataukah tidak digabungkan?</i></div><div style="text-align: justify;">Sebagai contoh, ada seseorang tingginya 165 cm, dan tinggi/panjang bayangannya ketika zawal 20 cm. Maka apakah keluarnya waktu zhuhur dan masuknya waktu ashar dengan menambahkan tinggi seseorang dengan tinggi/panjang bayangannya ketika zawal (165 ditambah 20) sehingga tinggi/panjang bayangan menjadi 185 cm, atau cukup tinggi/panjang bayangan 165 cm?</div><div style="text-align: justify;">Al-Qarrafi rahimahullahu berkata, “<i>Awal waktu ikhtiyari pada shalat zhuhur adalah pada saat zawal, dan ini berlangsung sampai panjang bayangan benda semisal dengan bendanya, (dihitung) setelah panjang bayangan benda ketika zawal.”</i> (Adz-Dzakhirah 2/13)</div><div style="text-align: justify;">Dikatakan dalam Raudhatu Ath-Thalibin (1/208), “<i>Waktu zhuhur selesai apabila bayangan seseorang sama dengan tingginya, selain bayangan yang tampak ketika zawal</i>.”</div><div style="text-align: justify;">Ibnu Hazm rahimahullahu berkata, <i>“Awal waktu zhuhur saat matahari mulai tergelicir dan miring/condong (ke barat). Maka tidak halal sama sekali melakukan shalat zhuhur sebelum itu, dan bila dikerjakan maka shalat tersebut tidaklah mencukupi. Waktu shalat zhuhur terus berlangsung sampai bayangan segala sesuatu sama dengan bendanya tanpa memperhitungkan bayangan yang muncul saat awal zawalnya matahari, tetapi yang dihitung/dianggap adalah yang lebih dari bayangan zawal tersebut.”</i> (Al-Muhalla, 2/197)</div><div style="text-align: justify;">Ibnu Qudamah rahimahullahu berkata, “<i>Akhir waktu zhuhur adalah bila bayangan segala sesuatu sama dengan tingginya, setelah menambahkan bayangan sesuatu tersebut dengan bayangan tatkala zawal/matahari tergelicir.” </i>(Al-Kafi, 1/120)</div><div style="text-align: justify;">Penulis Zadul Mustaqni’ menyebutkan, “<i>Waktu zhuhur dari zawal sampai bayangan sesuatu sama dengan sesuatu tersebut setelah (ditambah) dengan bayangan zawal.”</i></div><div style="text-align: justify;">Asy-Syaikh Muhammad bin Shalih Al-’Utsaimin rahimahullahu dalam syarahnya terhadap ucapan penulis tersebut mengatakan, “<i>Di saat matahari terbit, sesuatu yang tinggi akan memiliki bayangan yang jatuh ke arah barat. Kemudian bayangan tersebut akan berkurang sesuai kadar tingginya matahari di ufuk. Demikian seterusnya hingga bayangan tersebut berhenti dari pengurangan. Tatkala bayangan tersebut berhenti dari pengurangan, kemudian bayangan itu bertambah walau hanya satu rambut maka itulah zawal dan dengannya masuklah waktu zhuhur. Ucapan penulis “setelah (ditambah) dengan bayangan zawal” maksudnya bayangan yang tampak saat matahari tergelincir (zawal) tidaklah terhitung. Pada waktu kita yang sekarang ini, tatkala matahari radhiyallahu ‘anhumaondong ke selatan maka bagi setiap sesuatu yang tinggi pasti memiliki bayangan yang selalu ada di arah utaranya. Bayangan ini tidaklah teranggap. Bila bayangan ini mulai bertambah maka letakkanlah tanda pada tempat awal penambahannya. Kemudian bila bayangan itu memanjang dari mulai tanda yang telah diberikan sampai setinggi (sepanjang) benda (sesuatu yang tinggi tersebut) berarti waktu zhuhur sudah berakhir dan telah masuk waktu ashar</i>.” (Asy-Syarhul Mumti’, 2/102)</div><div style="text-align: justify;">Pendapat seperti ini yang bisa kami kumpulkan dari beberapa kitab, di antaranya Al-Ma’unah (1/196), Mawahibul Jalil (1/388), Majmu’ Fatawa (23/267), Ar-Raudhul Murbi’ (1/100), Syarhu Muntaha Al-Iradat (1/133), Mughnil Muhtaj (1/249), At-Tahdzib lil Baghawi (2/9), Al-Hawil Kabir (2/14), Ad-Durarus Saniyyah (4/216,219,220,222), Adhwa`ul Bayan, Tafsir Surah An Nisa` ayat 103, dan beberapa kitab yang lainnya.</div><div style="text-align: justify;"><b>5. Shalat Isya</b></div><div style="text-align: justify;">Awal waktu shalat Isya adalah saat tenggelamnya syafaq dan akhir waktunya ketika pertengahan malam, sebagaimana ditunjukkan dalam hadits Abdullah bin ‘Amr ibnul Ash radhiyallahu ‘anhuma, ia berkata:</div><div style="text-align: justify;"><b>سُئِلَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَنْ وَقْتِ الصَّلَوَاتِ، فَقَالَ: وَقْتُ صَلاَةِ الْفَجْرِ مَا لَمْ يَطْلُعْ قَرْنُ الشَّمْسِ الْأَوَّلِ، وَوَقْتُ صَلاَةِ الظُّهْرِ إِذَا زَالَتِ الشَّمْسُ عَنْ بَطْنِ السَّمَاءِ مَا لَمْ يَحْضُرِ الْعَصْرُ، وَوَقْتُ صَلاَةِ الْعَصْرِ مَا لَمْ تَصْفَرَّ الشَّمْسُ وَيَسْقُطْ قَرْنُهَا الْأَوَّلُ، وَوَقْتُ صَلاَةِ الْمَغْرِبِ إِذَا غَابَتِ الشَّمْسُ مَا لَمْ يَسْقُطِ الشَّفَقُ، وَوَقْتُ صَلاَةِ الْعِشَاءِ إِلَى نِصْفِ الْلَيْلِ</b></div><div style="text-align: justify;">Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam ditanya tentang waktu shalat (yang lima), beliau pun menjawab,<i> “Waktu shalat fajar adalah selama belum terbit sisi matahari yang awal. Waktu shalat zhuhur apabila matahari telah tergelincir dari perut (bagian tengah) langit selama belum datang waktu Ashar. Waktu shalat ashar selama matahari belum menguning dan sebelum jatuh (tenggelam) sisinya yang awal. Waktu shalat maghrib adalah bila matahari telah tenggelam selama belum jatuh syafaq. Dan waktu shalat isya adalah sampai tengah malam.” </i>(HR. Muslim no. 1388)</div><div style="text-align: justify;">Demikian pula hadits Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, disebutkan bahwa Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:</div><div style="text-align: justify;"><b>إِنَّ لِلصَّلاَةِ أَوَّلاً وَآخِرًا، وَإِنَّ أَوَّلَ وَقْتِ صَلاَةِ الظُّهْرِ حِيْنَ تَزُوْلُ الشَّمْسُ وَآخِرُ وَقْتِهَا حِيْنَ يَدْخُلُ وَقْتُ الْعَصْرِ، وَإِنَّ أَوَّلَ وَقْتِ صَلاَةِ الْعَصْرِ حِيْنَ يَدْخُلُ وَقْتُهَا وَإِنَّ آخِرَ وَقْتِهَا حِيْنَ تَصْفَرُّ الشَّمْسُ، وَإِنَّ أَوَّلَ وَقْتِ الْمَغْرِبِ حِيْنَ تَغْرُبُ الشَّمْسُ وَإِنَّ آخِرَ وَقْتِهَا حِيْنَ يَغِيْبُ الْأُفُقُ، وَإِنَّ أَوَّلَ وَقْتِ الْعِشَاءِ الْآخِرَةِ حِيْنَ يَغِيْبُ الْأُفُقُ وَإِنَّ آخِرَ وَقْتِهَا حِيْنَ يَنْتَصِبُ اللَيْلُ، وَإِنَّ أَوَّلَ وَقْتِ الْفَجْرِ حِيْنَ يَطْلُعُ الْفَجْرُ وَإِنَّ آخِرَ وَقْتِهَا حِيْنَ تَطْلُعُ الشَّمْسُ</b></div><div style="text-align: justify;">“<i>Sesungguhnya shalat itu memiliki awal dan akhir waktu. Awal waktu shalat zhuhur adalah saat matahari tergelincir dan akhir waktunya adalah ketika masuk waktu ashar. Awal waktu shalat ashar adalah ketika masuk waktunya dan akhir waktunya saat matahari menguning. Awal waktu shalat maghrib adalah ketika matahari tenggelam dan akhir waktunya ketika tenggelam ufuk. Awal waktu shalat isya adalah saat ufuk tenggelam dan akhir waktunya adalah pertengahan malam. Awal waktu shalat fajar adalah ketika terbit fajar dan akhir waktunya saat matahari terbit</i>.” (HR. At-Tirmidzi no. 151 dan selainnya. Lihat Ash-Shahihah no. 1696)</div><div style="text-align: justify;">Dalam hadits Ibnu Abbas radhiyallahu ‘anhuma tentang Jibril mengimami Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam shalat lima waktu selama dua hari berturut-turut, disebutkan sabda beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam:</div><div style="text-align: justify;"><b>وَصَلىَّ بِي الْعِشَاءَ حِيْنَ غَابَ الشَّفَقُ</b></div><div style="text-align: justify;"><i>“…Dan Jibril shalat Isya denganku ketika tenggelamnya syafaq….”</i> (HR. Abu Dawud no. 393, Al-Imam Al-Albani rahimahullahu berkata tentang hadits ini dalam Shahih Abi Dawud, “Hasan shahih.”)</div><div style="text-align: justify;">Selain itu, ada pula hadits lain yang menunjukkan akhir waktu isya adalah pertengahan malam. Seperti hadits Anas bin Malik radhiyallahu ‘anhu, ia berkata:</div><div style="text-align: justify;"><b>أَخَّرَ النَّبِيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ صَلاَةَ الْعِشَاءِ إِلَى نِصْفِ اللَّيْلِ ثُمَّ صَلَّى، ثُمَّ قَالَ: قَدْ صَلَّى النَّاسُ وَنَامُوْا، أَمَّا إِنَّكُمْ فِي صَلاَةٍ مَا انْتَظَرْتُمُوْهَا</b></div><div style="text-align: justify;"><i>Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam mengakhirkan shalat isya sampai pertengahan malam kemudian beliau shalat, lalu berkata, “Sungguh manusia telah shalat dan mereka telah tidur, adapun kalian terhitung dalam keadaan shalat selama kalian menanti waktu pelaksanaan shalat.”</i> (HR. Al-Bukhari no. 572 dan Muslim no. 1446)</div><div style="text-align: justify;">Demikian pula hadits Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu secara marfu’:</div><div style="text-align: justify;"><b>لَوْلاَ أَنْ أَشُقَّ عَلَى أُمَّتِي لَأَمَرْتُهُمْ أَنْ يُؤَخِّرُوا الْعِشَاءَ إِلَى ثُلُثِ اللَّيْلِ أَوْ نِصْفِهِ</b></div><div style="text-align: justify;">“<i>Seandainya tidak memberati umatku niscaya aku akan memerintahkan mereka untuk mengakhirkan shalat isya sampai sepertiga atau pertengahan malam</i>.” (HR. At-Tirmidzi no. 167, dishahihkan Al-Imam Al-Albani rahimahullahu dalam Shahih Sunan At-Tirmidzi)</div><div style="text-align: justify;">Juga hadits Abu Sa’id Al-Khudri radhiyallahu ‘anhu, ia berkata:</div><div style="text-align: justify;"><b>صَلَّيْنَا مَعَ رَسُوْلِ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ صَلاَةَ الْعَتَمَةِ، فَلَمْ يَخْرُجْ حَتَّى مَضَى نَحْوٌ مِنْ شَطْرِ اللَّيْلِ، فَقَالَ: خُذُوْا مَقَاعِدَكُمْ. فَأَخَذْنَا مَقَاعِدَنَا فَقَالَ: إِنَّ النَّاسَ قَدْ صَلُّوا وَأَخَذُوْا مَضَاجِعَهُمْ، وَإِنَّكُمْ لَنْ تَزَالُوْا فِي صَلاَةٍ ماَ انْتَظَرْتُمُ الصَّلاَةَ ،وَلَوْلاَ ضَعْفُ الضَّعِيْفِ وَسَقْمُ السَّقِيْمِ لَأَخَّرْتُ هَذِهِ الصَّلاَةَ إِلىَ شَطْرِ اللَّيْلِ</b></div><div style="text-align: justify;"><i>Kami pernah hendak shalat isya bersama Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam namun beliau tidak keluar dari tempat tinggalnya (menuju ke masjid) hingga berlalu sekitar pertengahan malam. Beliau lalu berkata, “Tetaplah di tempat duduk kalian.” Kami pun menempati tempat duduk kami. Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam lalu bersabda, “Sungguh saat seperti ini orang-orang telah selesai mengerjakan shalat isya dan telah menempati tempat berbaring (tempat tidur) mereka. Dan sungguh kalian terus menerus teranggap dalam keadaan shalat selama kalian menanti shalat. Seandainya bukan karena kelemahan orang yang lemah dan sakitnya orang yang sakit niscaya aku akan mengakhirkan shalat isya ini sampai pertengahan malam.”</i> (HR. Abu Dawud no. 422, dishahihkan Al-Imam Al-Albani rahimahullahu dalam Shahih Sunan Abi Dawud)</div><div style="text-align: justify;">Dalam Al-Qamus disebutkan, “Malam adalah dari tenggelamnya matahari sampai terbitnya fajar shadiq atau terbitnya matahari.” Adapun dalam istilah syar’i, secara zahir malam itu berakhir dengan terbitnya fajar. Berdasarkan hal ini kita mengetahui bahwa tengah malam itu diukur dari tenggelamnya matahari sampai terbitnya fajar. Pertengahan waktu antara keduanya itulah yang disebut tengah malam sebagai akhir waktu shalat isya. Adapun setelah tengah malam ini bukanlah waktu pelaksanaan shalat fardhu, tapi waktu untuk melaksanakan shalat sunnah/nafilah seperti tahajjud. (Asy-Syarhul Mumti’ 2/115)</div><div style="text-align: justify;"><b>Apa yang Dimaksud dengan Syafaq?</b></div><div style="text-align: justify;">Ulama berbeda pendapat tentang apa yang dimaksud dengan syafaq yang merupakan tanda habisnya waktu maghrib dan masuknya waktu isya.</div><div style="text-align: justify;">Mayoritas mereka berpendapat bahwa syafaq itu adalah warna kemerahan di langit sebagaimana pendapat yang diriwayatkan dari ‘Umar ibnul Khaththab, ‘Ali bin Abi Thalib, Ibnu ‘Umar, Ibnu ‘Abbas, Abu Hurairah, ‘Ubadah ibnush Shamit, dan Syaddad bin Aus g. Demikian pula pendapat Mak-hul dan Sufyan Ats-Tsauri. Ibnul Mundzir menghikayatkan pendapat ini dari Ibnu Abi Laila, Malik, Ats-Tsauri, Ahmad, Ishaq, Abu Yusuf, Muhammad bin Al-Hasan, Abu Tsaur dan Dawud.</div><div style="text-align: justify;">Sebagian lagi berpandangan syafaq adalah warna putih, seperti pendapat Abu Hanifah, Zufar dan Al-Muzani. Diriwayatkan pula hal ini dari Mu’adz bin Jabal radhiyallahu ‘anhu, ‘Umar bin Abdil Aziz, Al-Auza’i, dan dipilih oleh Ibnul Mundzir. (Al-Majmu’ 3/44, 45, At-Tahdzib lil Baghawi, 2/10, Asy-Syarhul Kabir lil Rafi’i 1/372, Nailul Authar 1/456)</div><div style="text-align: justify;">Namun yang rajih (kuat) adalah pendapat pertama, karena pemaknaan syafaq dengan warna kemerahan di langit itulah yang dikenal di kalangan orang-orang Arab, dan ini disebutkan dalam syair-syair mereka. Demikian pula penjelasan yang diberikan oleh para ahli bahasa seperti Al-Azhari. Ia berkata, “Syafaq menurut orang Arab adalah humrah (warna kemerah-merahan di langit).”</div><div style="text-align: justify;">Ibnu Faris berkata dalam Al-Mujmal: Al-Khalil berkata: <i>“Syafaq adalah humrah yang muncul sejak tenggelamnya matahari sampai waktu isya yang akhir.”</i> (Al-Majmu’, 3/45)</div><div style="text-align: justify;">Al-Hafizh Ibnu Katsir rahimahullahu ketika menafsirkan surat Al-Insyiqaq memilih pendapat yang menyatakan bahwa yang dimaukan dengan syafaq adalah humrah. Beliau menukilkan pendapat ini dari sejumlah besar ahlul ilmi. (Tafsir Al-Qur`anil Azhim, 8/279)</div><div style="text-align: justify;">Al-Imam Ash-Shan’ani rahimahullahu berkata dalam Subulus Salam (2/31): “<i>Saya katakan, ‘Pembahasan ini adalah pembahasan dari sisi bahasa. Yang menjadi rujukan dalam hal ini tentunya ahli bahasa (Arab), sementara Ibnu ‘Umar radhiyallahu ‘anhuma termasuk ahli bahasa dan orang Arab (mengerti bahasa Arab) yang murni, maka ucapannya merupakan hujjah1, walaupun ucapannya itu hukumnya mauquf.”</i></div><div style="text-align: justify;">Dalam Al-Qamus disebutkan, syafaq adalah humrah di ufuk, dari tenggelamnya matahari sampai isya dan mendekati isya atau mendekati ‘atamah.</div><div style="text-align: justify;"><b>Disenangi Mengakhirkan Shalat Isya’</b></div><div style="text-align: justify;">Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam menyenangi mengakhirkan shalat isya, sebagaimana diisyaratkan dalam beberapa hadits di atas, ditambah pula hadits berikut ini:</div><div style="text-align: justify;">Aisyah radhiyallahu ‘anha berkata:</div><div style="text-align: justify;"><b>أَعْتَمَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ بِالْعِشَاءِ حَتَّى نَادَاهُ عُمَرُ: الصَّلاَةُ، نَامَ النِّسَاءُ وَالصِّبْيَانُ. فَخَرَجَ فَقَالَ: مَا يَنْتَظِرُهَا أَحَدٌ مِنْ أَهْلِ الْأَرْضِ غَيْرُكُمْ. قَالَ: وَلاَ يُصَلَّى يَوْمَئِذٍ إِلاَّ بِالْمَدِيْنَةِ، وَكاَنُوْا يُصَلُّوْنَ فِيْمَا بَيْنَ أَنْ يَغِيْبَ الشَّفَقُ إِلَى ثُلُثِ اللَّيْلِ الْأَوَّلِ</b></div><div style="text-align: justify;"><i>Rasulullah mengakhirkan shalat isya hingga malam sangat gelap sampai akhirnya Umar menyeru beliau, “Shalat. Para wanita dan anak-anak telah tertidur2.” Beliau akhirnya keluar seraya bersabda, “Tidak ada seorang pun dari penduduk bumi yang menanti shalat ini kecuali kalian3.” Rawi berkata, “Tidak dikerjakan shalat isya dengan cara berjamaah pada waktu itu kecuali di Madinah. Nabi beserta para sahabatnya menunaikan shalat isya tersebut pada waktu antara tenggelamnya syafaq sampai sepertiga malam yang awal.”</i> (HR. Al-Bukhari no. 569 dan Muslim no. 1441)</div><div style="text-align: justify;">Juga hadits Mu’adz bin Jabal radhiyallahu ‘anhu:</div><div style="text-align: justify;"><b>أَبْقَيْنَا النَّبِيَّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فِي صَلاَةِ الْعَتَمَةِ، فَأَخَّرَ حَتَّى ظَنَّ الظَّانُّ أَنَّهُ لَيْسَ بِخَارِجٍ، وَالْقَائِلُ مِنَّا يَقُوْلُ: صَلَّى. فَإِنَّا لَكَذَلِكَ حَتَّى خَرَجَ النَّبِيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَالُوْا لَهُ كَماَ قَالُوْا. فَقَالَ لَهُمْ: أَعْتِمُوْا بِهَذِهِ الصَّلاَةِ، فَإِنَّكُمْ قَدْ فَضَّلْتُمْ بِهَا عَلَى سَائِرِ الْأُمَمِ وَلَمْ تُصَلِّهَا أُمَّةٌ قَبْلَكُمْ</b></div><div style="text-align: justify;"><i>Kami menanti Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam dalam shalat isya (‘atamah), ternyata beliau mengakhirkannya hingga seseorang menyangka beliau tidak akan keluar (dari rumahnya). Seseorang di antara kami berkata, “Beliau telah shalat.” Maka kami terus dalam keadaan demikian hingga Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam keluar, lalu para sahabat pun menyampaikan kepada beliau apa yang mereka ucapkan. Beliau bersabda kepada mereka, “Kerjakanlah shalat isya ini di waktu malam yang sangat gelap (akhir malam) karena sungguh kalian telah diberi keutamaan dengan shalat ini di atas seluruh umat. Dan tidak ada satu umat sebelum kalian yang mengerjakannya.”</i> (HR. Abu Dawud no. 421, dishahihkan Al-Imam Al-Albani rahimahullahu dalam Shahih Sunan Abi Dawud)</div><div style="text-align: justify;">Namun Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam tidak mengharuskan umatnya untuk terus mengerjakannya di akhir waktu disebabkan adanya kesulitan. Dalam pelaksanaan shalat isya berjamaah di masjid, beliau melihat jumlah orang-orang yang berkumpul di masjid untuk shalat, sedikit atau banyak. Sehingga terkadang beliau menyegerakan shalat isya dan terkadang mengakhirkannya. Bila beliau melihat para makmum telah berkumpul di awal waktu maka beliau mengerjakannya dengan segera. Namun bila belum berkumpul beliau pun mengakhirkannya.</div><div style="text-align: justify;">Hal ini ditunjukkan dalam hadits Jabir radhiyallahu ‘anhuma, ia mengabarkan:</div><div style="text-align: justify;"><b>كَانَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يُصَلِّي الظُّهْرَ بِالْهَاجِرَةِ وَالْعَصْرَ وَالشَّمْسُ نَقِيَّةٌ وَالْمَغْرِبَ إِذَا وَجَبَتْ وَالْعِشَاءَ أَحْيَانًا يُؤَخِّرُهَا وَأَحْيَانًا يُعَجِّلُ، كَانَ إِذَا رَآهُمْ قَدِ اجْتَمَعُوْا عَجَّلَ وَإِذَا رَآهُمْ أَبْطَأُوْا أَخَّرَ …</b></div><div style="text-align: justify;">“<i>Adalah Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam shalat zhuhur di waktu yang sangat panas di tengah hari, shalat ashar dalam keadaan matahari masih putih bersih, shalat maghrib saat matahari telah tenggelam dan shalat isya terkadang beliau mengakhirkannya, terkadang pula menyegerakannya. Apabila beliau melihat mereka (para sahabatnya/jamaah isya) telah berkumpul (di masjid) beliau pun menyegerakan pelaksanaan shalat isya, namun bila beliau melihat mereka terlambat berkumpulnya, beliau pun mengakhirkannya….” </i>(HR. Al-Bukhari no. 565 dan Muslim no. 1458)</div><div style="text-align: justify;">Asy-Syaikh Muhammad bin Shalih Al-Utsaimin rahimahullahu berkata, “<i>Yang afdhal/utama bagi para wanita yang shalat di rumah-rumah mereka adalah mengakhirkan pelaksanaan shalat isya, jika memang hal itu mudah dilakukan.</i>” (Asy-Syarhul Mumti’ 2/116)</div><div style="text-align: justify;">Bila ada yang bertanya, “<i>Manakah yang lebih utama, mengakhirkan shalat isya sendirian atau melaksanakannya secara berjamaah walaupun di awal waktu?” Jawabannya, kata Asy-Syaikh Muhammad bin Shalih Al-Utsaimin rahimahullahu, adalah shalat bersama jamaah lebih utama. Karena hukum berjamaah ini wajib (bagi lelaki), sementara mengakhirkan shalat isya hukumnya mustahab. Jadi tidak mungkin mengutamakan yang mustahab daripada yang wajib</i>. (Asy-Syarhul Mumti’ 2/116, 117)</div><div style="text-align: justify;"><b>Keutamaan Menanti Pelaksanaan Shalat Isya</b></div><div style="text-align: justify;">Siapa yang menanti ditegakkannya shalat isya secara berjamaah bersama imam, maka ia terhitung dalam keadaan shalat selama masa penantian tersebut. Hal ini dinyatakan dalam hadits Anas bin Malik radhiyallahu ‘anhu yang telah lewat penyebutannya di atas:</div><div style="text-align: justify;"><b>أَخَّرَ النَّبِيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ صَلاَةَ الْعِشَاءِ إِلَى نِصْفِ اللَّيْلِ ثُمَّ صَلَّى ثُمَّ قَالَ: قَدْ صَلَّى النَّاسُ وَنَامُوْا، أَمَّا إِنَّكُمْ فِي صَلاَةٍ مَا انْتَظَرْتُمُوْهَا</b></div><div style="text-align: justify;"><i>Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam mengakhirkan shalat isya sampai pertengahan malam kemudian beliau shalat, lalu berkata, “Sungguh manusia telah shalat dan mereka telah tidur, adapun kalian terhitung dalam keadaan shalat selama kalian menanti waktu pelaksanaan shalat.”</i> (HR. Al-Bukhari no. 572 dan Muslim no. 1446)</div><div style="text-align: justify;"><b>Dibenci Tidur Sebelum Isya dan Berbincang Setelahnya</b></div><div style="text-align: justify;">Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam membenci tidur sebelum isya dan berbincang-bincang setelahnya4. Dalam hal ini Abu Barzah Al-Aslami radhiyallahu ‘anhu berkata:</div><div style="text-align: justify;"><b>كَانَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَسْتَحِبُّ أَنْ يُؤَخِّرَ الْعِشَاءَ، وَكَانَ يَكْرَهُ النَّوْمَ قَبْلَهَا وَالْحَدِيْثَ بَعْدَهَا</b></div><div style="text-align: justify;">“<i>Adalah Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam menyenangi mengakhirkan shalat isya. Dan beliau membenci tidur sebelum shalat isya dan berbincang -bincang setelahnya.”</i> (HR. Ibnu Majah no. 701, dishahihkan Al-Imam Al-Albani rahimahullahu dalam Shahih Sunan Ibni Majah)</div><div style="text-align: justify;">Ibnu Mas’ud radhiyallahu ‘anhu berkata:</div><div style="text-align: justify;"><b>جَدَبَ لَنَا رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ السَّمَرَ بَعْدَ الْعِشَاءِ</b></div><div style="text-align: justify;">“<i>Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam memperingatkan kami dari berbincang-bincang setelah isya.”</i> (HR. Ahmad 1/388-389, 410, Ibnu Majah no. 703, dishahihkan Al-Imam Al-Albani rahimahullahu dalam Ash-Shahihah no. 2435)</div><div style="text-align: justify;">At- Tirmidzi rahimahullahu berkata, “<i>Kebanyakan ahlul ilmi membenci tidur sebelum shalat isya dan ngobrol setelahnya. Sebagian mereka memberi keringanan dalam hal ini. Abdullah ibnul Mubarak rahimahullahu berkata, ‘Kebanyakan hadits menunjukkan makruhnya’.”</i> (Sunan At-Tirmidzi, 1/110)</div><div style="text-align: justify;">Larangan tidur sebelum isya ini ditujukan kepada orang yang dengan sengaja melakukannya. Adapun orang yang tidak kuasa menahan kantuknya sehingga jatuh tertidur, maka diberikan pengecualian. Hal ini ditunjukkan dalam hadits Aisyah radhiyallahu ‘anha di atas dalam pembahasan disenanginya mengakhirkan shalat isya, tentang tertidurnya para wanita dan anak-anak yang ikut menanti shalat isya berjamaah di masjid, sementara Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam tidak mengingkari tidur mereka. (Fathul Bari, 2/66)</div><div style="text-align: justify;">Demikian pula hadits Ibnu ‘Umar radhiyallahu ‘anhuma:</div><div style="text-align: justify;"><b>أَنَّ رَسُوْلَ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ شُغِلَ عَنْهَا لَيْلَةً، فَأَخَّرَهَا حَتَّى رَقَدْنَا فِي الْمَسْجِدِ ثُمَّ اسْتَيْقَظْنَا ثُمَّ رَقَدْنَا ثُمَّ اسْتَيْقَظْنَا ثُمَّ خَرَجَ عَلَيْنَا النَّبِيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ ثُمَّ قَالَ: لَيْسَ أَحَدٌ مِنْ أَهْلِ الْأَرْضِ يَنْتَظِرُ الصَّلاَةَ غَيْرُكُمْ. وَكَانَ ابْنُ عُمَرَ لاَ يُبَالِي أَقَدَّمَهَا أَوْ أَخََّرَهَا، إِذَا كَانَ لاَ يَخْشَى أَنْ يَغْلِبَهَا النَّوْمُ عَنْ وَقْتِهَا وَكَانَ يَرْقُدُ قَبْلَهَا</b></div><div style="text-align: justify;"><i>Suatu malam Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam tersibukkan dari mengerjakan shalat isya di awal waktu, maka beliau mengakhirkannya hingga kami tertidur di masjid kemudian kami terbangun, lalu kami tidur lagi kemudian terbangun. Lalu keluarlah Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam menemui kami, kemudian beliau bersabda: “Tidak ada seorang pun dari penduduk bumi yang menanti shalat ini selain kalian.” Adalah Ibnu Umar tidak memedulikan apakah ia mendahulukan atau mengakhirkannya, apabila ia tidak khawatir tertidur pulas/nyenyak dari mengerjakannya pada waktunya. Adalah Ibnu Umar tidur sebelum shalat isya.”</i> (HR. Al-Bukhari no. 570)</div><div style="text-align: justify;">Dalam riwayat Abdurrazzaq, dari Ma’mar, dari Ayyub, dari Nafi’, disebutkan bahwa terkadang Ibnu ‘Umar radhiyallahu ‘anhuma tertidur sebelum mengerjakan shalat isya dan beliau memerintahkan orang untuk membangunkannya. (Fathul Bari, 2/68)</div><div style="text-align: justify;">Ibnul ‘Arabi berkata, <i>“Tidur sebelum shalat isya ini boleh bagi orang yang yakin bahwa ia biasanya terbangun sebelum habisnya waktu shalat isya atau bersamanya ada orang yang akan membangunkannya.”</i> (Nailul Authar, 1/461)</div><div style="text-align: justify;">Adapun tentang berbincang-bincang setelah shalat isya, maka yang dimaksudkan adalah obrolan yang sebenarnya mubah bila dilakukan di selain waktu ini. Bila suatu obrolan makruh diperbincangkan pada waktu lain selain setelah isya, tentunya lebih sangat lagi dimakruhkan bila dilakukan setelah isya. Sementara perbincangan yang memang dibutuhkan maka tidaklah dimakruhkan dilakukan setelah isya. Demikian pula berbicara tentang perkara kebaikan seperti membaca hadits Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam, diskusi ilmu, cerita tentang orang-orang shalih, berbincang dengan istri, tamu, dan semisalnya. (Al-Majmu’ 3/44, Syarhu Muntaha Al-Iradat 1/135)</div><div style="text-align: justify;">Al-Imam Al-Albani rahimahullahu berkata, “<i>Yang zahir dari sejumlah hadits yang datang dalam bab ini adalah dibencinya berbincang dan begadang (setelah shalat isya), kecuali dalam perkara mengandung kebaikan bagi orang yang berbicara atau kebaikan bagi kaum muslimin</i>.” (Ats-Tsamarul Mustathab fi Fiqhis Sunnah wal Kitab, 1/75)</div><div style="text-align: justify;">Ada beberapa hadits yang menunjukkan pengecualian dari kemakruhan tersebut:</div><div style="text-align: justify;">1. Umar ibnul Khaththab radhiyallahu ‘anhu mengabarkan:</div><div style="text-align: justify;"><b>كَانَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَسْمُرُ مَعَ أَبِي بَكْرٍ فِي الْأَمْرِ مِنْ أََمْرِ الْمُسْلِمِيْنَ وَأَنَا مَعَهُمَا</b></div><div style="text-align: justify;"><i>“Adalah Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam berbincang-bincang (setelah shalat isya) bersama Abu Bakr dalam satu perkara kaum muslimin, dan aku bersama keduanya.”</i> (Diriwayatkan At-Tirmidzi no. 169, dishahihkan Al-Imam Al-Albani rahimahullahu dalam Shahih Sunan At-Tirmidzi)</div><div style="text-align: justify;">2. Ibnu Abbas radhiyallahu ‘anhuma berkata:</div><div style="text-align: justify;"><b>رَقَدْتُ فِي بَيْتِ مَيْمُوْنَةَ لَيْلَةً كَانَ النَّبِيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عِنْدَهَا لِأَنْظُرَ كَيْفَ صَلاَةُ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ بِاللَّيْلِ، قَالَ: فَتَحَدَّثَ النَّبِيُ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَعَ أَهْلِهِ سَاعَةً ثُمَّ رَقَدَ</b></div><div style="text-align: justify;">“<i>Aku pernah tidur di rumah Maimunah (istri Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam, bibi Ibnu ‘Abbas, pent.) pada suatu malam sementara Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam ada (giliran bermalam, pent.) di rumah Maimunah. Aku sengaja bermalam untuk melihat bagaimana cara shalat Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam di waktu malam. Kata Ibnu Abbas, “(Setelah shalat isya, pent.) Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam berbincang-bincang dengan istrinya beberapa saat kemudian beliau tidur.”</i> (HR. Muslim)</div><div style="text-align: justify;">3. Anas bin Malik radhiyallahu ‘anhu mengabarkan bahwa Usaid bin Hudhair dan seorang laki-laki lain dari Anshar berbincang-bincang di sisi Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam pada suatu malam untuk suatu urusan mereka berdua, hingga berlalu sesaat dari waktu malam. Sementara malam itu sangatlah gelap. Keduanya kemudian keluar dari sisi Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam untuk pulang ke tempat mereka dan di tangan masing-masingnya ada tongkat. Maka tongkat salah satu dari keduanya bercahaya menerangi keduanya, hingga mereka berjalan dalam cahaya tongkat tersebut. Hingga ketika keduanya berpisah, menempuh jalan berbeda, tongkat yang satunya (yang semula tidak mengeluarkan cahaya, pent.) juga bercahaya. Maka masing-masing pun berjalan dalam cahaya tongkatnya hingga tiba di tempat keluarganya. (Diriwayatkan Ibnu Nashr dari Abdurrazzaq, kata Al-Imam Albani rahimahullahu, “Sanadnya shahih di atas syarat sittah.” Ats-Tsamarul Mustathab fi Fiqhis Sunnah wal Kitab, 1/76)</div><div style="text-align: justify;">4. Abu Sa’id, maula Anshar berkata, “Adalah Umar tidak membiarkan adanya orang yang berbicara setelah shalat isya. Beliau berkata, ‘Kembalilah kalian (jangan terus ngobrol setelah shalat isya. pent.), mudah-mudahan Allah Subhanahu wa Ta’ala memberi rizki kepada kalian dengan kalian bisa mengerjakan satu shalat, atau kalian bisa tahajjud.’ Lalu ‘Umar sampai ke tempat kami. Ketika itu aku sedang duduk bersama Ibnu Mas’ud, Ubai bin Ka’b dan Abu Dzar. Umar bertanya, ‘Untuk apa kalian duduk di sini?’ Kami menjawab, ‘Kami ingin berdzikir kepada Allah.’ ‘Umar pun ikut duduk bersama mereka. (Diriwayatkan oleh Ath-Thahawi 2/391, Ats-Tsamarul Mustathab fi Fiqhis Sunnah wal Kitab, 1/77)</div><div style="text-align: justify;"><b>Dibencinya Menamakan Isya dengan ‘Atamah</b></div><div style="text-align: justify;">Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:</div><div style="text-align: justify;"><b>لاَ تَغْلِبَنَّكُمُ الْأَعْرَابُ عَلَى اسْمِ صَلاَتِكُمُ الْعِشَاءِ، فَإِنَّهَا فِي كِتَابِ اللهِ الْعِشَاءُ وَإِنَّهَا تُعْتِمُ بِحِلاَبِ الْإِبِلِ</b></div><div style="text-align: justify;">“<i>Jangan sekali-kali orang-orang A’rab (Badui) mengalahkan kalian dalam penamaan shalat isya kalian ini, karena shalat ini dalam kitabullah disebut isya5 dan ia diakhirkan saat diperahnya unta</i>.” (HR. Muslim no. 1454)</div><div style="text-align: justify;">Dalam riwayat Ahmad disebutkan:</div><div style="text-align: justify;"><b>إِنَّمَا يَدْعُوْنَهَا الْعَتَمَةَ لِإِعْتَامِهِمْ بِالْإِبِلِ</b></div><div style="text-align: justify;"><i>“(Orang-orang A’rab) menyebut isya dengan atamah, karena mereka mengakhirkan pemerahan unta sampai malam sangat gelap (dan di saat itulah dilaksanakan shalat isya, pent.).</i>” (Kata Al-Imam Albani rahimahullahu: “Sanadnya shahih di atas syarat Muslim.” Ats-Tsamarul Mustathab, 1/77)</div><div style="text-align: justify;">Namun bila sekali-sekali maka boleh dipakai istilah shalat ‘atamah, karena Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah bersabda dalam hadits yang terdapat dalam Ash-Shahihain:</div><div style="text-align: justify;"><b>وَلَوْ يَعْلَمُوْنَ مَا فِي الصُّبْحِ وَالْعَتَمَةِ لَأَتَوْهُمَا وَلَوْ حَبْوًا</b></div><div style="text-align: justify;">“<i>Seandainya mereka mengetahui keutamaan/pahala yang didapatkan dalam shalat subuh dan atamah (secara berjamaah di masjid, pent.) niscaya mereka akan mendatanginya walaupun dengan merangkak.”</i></div><div style="text-align: justify;">Ibnul Qayyim rahimahullahu berkata, “Ada yang mengatakan bahwa hadits ini sebagai nasikh (penghapus) hadits yang melarang penamaan isya dengan ‘atamah. Adapula yang mengatakan sebaliknya. Namun yang benar adalah apa yang menyelisih dua pendapat ini, karena tidak diketahuinya tarikh. Dan sebenarnya tidak ada pertentangan di antara kedua hadits ini. Dengan demikian, Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam tidaklah melarang penamaan isya dengan ‘atamah secara mutlak. Namun beliau hanya melarang bila sampai nama yang syar’i, yaitu isya, sampai ditinggalkan. Karena isya adalah nama yang Allah Subhanahu wa Ta’ala sebutkan dalam Al-Qur`an, sementara nama ‘atamah telah mengalahkannya. Apabila shalat ini dinamakan isya namun terkadang ia disebut ‘atamah maka tidaklah apa-apa. Wallahu a’lam.</div><div style="text-align: justify;">Dalam hadits ini ada penjagaan dari Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam terhadap nama-nama yang Allah Subhanahu wa Ta’ala berikan terhadap ibadah-ibadah yang ada. Sehingga nama tersebut tidak ditinggalkan, lalu nama yang tidak dari Allah Subhanahu wa Ta’ala justru diutamakan, sebagaimana yang dilakukan orang-orang belakangan. Di mana mereka meninggalkan lafadz-lafadz nash dan lebih mengutamakan/mengedepankan istilah-istilah yang baru. Karena hal ini, terjadilah kerusakan yang Allah Subhanahu wa Ta’ala sajalah yang mengetahuinya.” (Zadul Ma’ad, 2/9)</div><div style="text-align: justify;">Wallahu ta’ala a’lam bish-shawab.</div><div style="text-align: justify;">1 Karena didapatkan riwayat mauquf dari Ibnu ‘Umar radhiyallahu ‘anhuma, beliau memaknakan syafaq dengan humrah, diriwayatkan oleh Al-Baihaqi dan Ad-Daraquthni.</div><div style="text-align: justify;">2 Wanita dan anak-anak yang ikut menanti shalat isya di masjid. ‘Umar menyeru demikian karena menyangka Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam mengakhirkan shalat isya karena lupa. (Al-Minhaj, 5/139)</div><div style="text-align: justify;">3 Dalam riwayat Muslim diterangkan bahwa hal itu terjadi sebelum tersebarnya Islam di tengah manusia.</div><div style="text-align: justify;">4 Ada yang mengatakan bahwa hikmah pelarangan berbincang setelah shalat isya adalah agar jangan sampai hal itu menjadi sebab seseorang meninggalkan qiyamul lail (shalat malam), atau ia tenggelam dalam obrolan kemudian tertidur pulas setelahnya hingga habis waktu shalat subuh. (Al-Majmu’ 3/44, Fathul Bari, 2/66)</div><div style="text-align: justify;">5 Yaitu dalam firman Allah Subhanahu wa Ta’ala dalam surah An-Nur ayat 58:</div><div style="text-align: justify;"><b>وَمِنْ بَعْدِ صَلَاةِ الْعِشَاءِ</b></div><div style="text-align: justify;">Sumber: <a href="http://drussalaf.or.id/">http://drussalaf.or.id</a> offline <a href="http://qurandansunnah.wordpress.com/semua-artikel-islam/" target="_blank">Penulis : Al-Ustadz Abu Ishaq Muslim Al-Atsari Judul: Waktu-waktu Shalat</a></div><div style="text-align: justify;">s </div>ngajikokhttp://www.blogger.com/profile/07650292908853868840noreply@blogger.com0