Thursday, 6 December 2012

Jin dan keutamaan menghindari gangguannya

Materi ngajikok oleh : Heny Budi Utari
Tanggal : 17 November 2012
Dikutip dari berbagai sumber

Bismillahirrahmannirohiim,
Assalamu ‘alaikum warahmatullahi wabarakatuh,
Dalam al Baqarah ayat 1-3 telah dijelaskan tanda-tanda orang yang bertaqwa:
“alif lam mim. Kitab (Al Quran) ini tidak ada keraguan padanya, petunjuk bagi mereka yang bertaqwa, (yaitu) mereka yang beriman kepada yang ghaib, yang mendirikan shalat, dan menafkahkan sebagian rezeki yang Kami anugerahkan kepada mereka..” (Al Baqarah 1-3)
Semua ciptaan Allah yang ghaib adalah: Malaikat, Iblis, Jin, dan Manusia
Tak ada satupun dari golongan kaum muslimin yang mengingkari keberadaan jin. Ahli kitab dari kalangan Yahudi dan Nashrani pun mengakui eksistensinya.   Bahkan dalam Al-qur’an ada surat tersendiri yaitu surat Al-jin (72).  Mengetahui dan beriman kepada Allah dan mahluknya meningkatkan derajad keimanan kita. Namun kalau kepercayaan terhadap yang ghaib tidak menggunakan ilmu yang benar maka akan mendekati syirik.
Dia adalah Tuhan yang mengetahui yang ghaib, maka Dia tidak memperlihatkan kepada seorang pun tentang yang ghaib itu. Kecuali kepada Rasul yang diridhai-Nya, maka sesungguhnya Dia mengadakan penjaga-penjaga (malaikat) di muka dan di belakangnya. Supaya Dia mengetahui, bahwa sesungguhnya rasul-rasul itu telah menyampaikan risalah-risalah Tuhannya, sedang (sebenarnya) ilmu-Nya meliputi apa yang ada pada mereka, dan Dia menghitung segala sesuatu satu persatu. (Al-Jin: 26-28).

SEJARAH DAN KEHIDUPAN JIN

Penciptaan jin sebelum penciptaan manusia
Dalam Alquran terdapat banyak ayat yang menceritakan tentang Jin. Diantaranya:
1.      Surah Al-Hijr ayat 26 – 27:Artinya: “Dan sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dari tanah liat yang kering kerontang yang berasal dari lumpur hitam yang diberi bentuk dan Kami telah ciptakan Jin sebelum di ciptakan manusia dari api yang sangat panas.” Jadi Jin lebih dahulu diciptakan daripada manusia.
2.      Surah Ar-Rahman ayat 15:
Artinya: “Dia (Allah) menciptakan Jann (Jin) dari nyala api (Pucuk api yang menyala-nyala atau Maarij)”

3.      Surah Al-’Araf ayat 12:
Artinya: “Engkau ciptakan aku (kata Iblis) dari api sedangkan kau ciptakan dia (Adam) dari tanah.”

4.      Dari Hadis Nabi saw yang telah diriwayatkan oleh Muslim ra:
“Malaikat diciptakan dari cahaya, Jaan diciptakan dari lidah api sedangkan Adam diciptakan dari sesuatu yang telah disebutkan kepada kamu (tanah).”

Secara pasti, kaum jin adalah makhluk hidup, berakal dan mereka melakukan segala sesuatu dengan kehendak. Karena jin lebih dulu ada, maka Allah mendahulukan penyebutannya daripada manusia ketika menjelaskan bahwa mereka diperintah untuk beribadah seperti halnya manusia. Allah berfirman:
Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka beribadah kepadaKu.” (Adz-Dzariyat: 56)
Penggambaran tentang jin
Jin menurut bahasa (Arab) berasal dari kata ijtinan, al jinnu, secara harfiah berarti sesuatu yang berkonotasi “tersembunyi” atau “tidak terlihat”. Maka segala sesuatu yang tertutup berarti tersembunyi. Jadi, jin itu disebut dengan jin karena keadaannya yang tersembunyi.
Surat   Al-A’raf Ayat 72:
“Sesungguhnya ia dan pengikut-pengikutnya melihat kamu dari suatu tempat yang kamu tidak bisa melihat mereka.”

Syaikhuna Muqbil bin Hadist mengatakan: “Jin memiliki roh dan jasad. Hanya saja mereka dapat berubah-ubah bentuk dan menyerupai sosok tertentu, serta mereka bisa masuk dari tempat manapun.
Nabi memerintahkan kepada kita agar menutup pintu-pintu sembari beliau mengatakan: ‘Sesungguhnya setan tidak dapat membuka yang tertutup’. Beliau memerintahkan agar kita menutup bejana-bejana dan menyebut nama Allah SWT atasnya. Demikian pula bila seseorang masuk ke rumahnya kemudian membaca bismillah, maka setan mengatakan: ‘Tidak ada kesempatan menginap’. Jika seseorang makan dan mengucapkan bismillah, maka setan berkata: ‘Tidak ada kesempatan menginap dan bersantap malam’.” (Nashihatii li Ahlis Sunnah Minal Jin)
Tempat tinggal jin
Kaum jin memiliki tempat tinggal yang berbeda-beda. Jin muslim yang shalih bertempat tinggal di masjid dan tempat-tempat yang baik. Sedangkan jin yang jahat dan merusak, mereka tinggal di kamar mandi dan tempat-tempat yang kotor. (Nashihatii li Ahlis Sunnah Minal Jin). Alam tempat berdiamnya Jin adalah di lautan, daratan, di udara dan di Alam Mithal yaitu suatu alam yang terletak diantara alam manusia dan alam malaikat. Oleh sebab itu orang tua kita selalu berpesan agar anak-anaknya segera kembali ke rumah apabila tiba waktu maghrib dan pintu serta jendela rumah harus di tutup, agar tidak dimasuki oleh setan dan Iblis.
Sebagaimana sebuah hadist yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari dari Rasulullah:
“Bila kamu menghadapi malam atau kamu telah berada di sebagian malam maka tahanlah anak-anakmu karena sesungguhnya setan berkeliaran ketika itu dan apabila berlalu sesuatu ketika malam maka tahanlah mereka dan tutuplah pintu-pintu rumahmu serta sebutlah nama Allah, padamkan lampu-lampu mu serta sebutlah nama Allah, ikatlah minuman mu serta sebutlah nama Allah dan tutuplah sisa makanan mu serta sebutlah nama Allah (ketika menutupnya) “

Tulang dan kotoran hewan adalah makanan jin. Di dalam sebuah hadits, Rasulullah n berkata kepada Abu Hurairah :
“Carikan beberapa buah batu untuk kugunakan bersuci dan janganlah engkau carikan tulang dan kotoran hewan.” Abu Hurairahzberkata: “Aku pun membawakan untuknya beberapa buah batu dan kusimpan di sampingnya. Lalu aku menjauh hingga beliau menyelesaikan hajatnya.”
Aku bertanya: “Ada apa dengan tulang dan kotoran hewan?”
Beliau menjawab: “Keduanya termasuk makanan jin. Aku pernah didatangi rombongan utusan jin dari Nashibin, dan mereka adalah sebaik-baik jin. Mereka meminta bekal kepadaku. Maka aku berdoa kepada Allah untuk mereka agar tidaklah mereka melewati tulang dan kotoran melainkan mereka mendapatkan makanan.” (HR. Al-Bukhari no. 3860 dari Abu Hurairah z, dalam riwayat Muslim disebutkan : “Semua tulang yang disebutkan nama Allah padanya”.

Tujuan kehidupan Iblis dan jin atau manusia yang bersifat syeitan:
Iblis adalah wazan dari fi’il, diambil dari asal kata al-iblaas yang bermakna at-tai`as (putus asa) dari rahmat Allah. Mereka adalah musuh nomer wahid bagi manusia, musuh bagi Adam dan keturunannya. Dengan kesombongan dan analoginya yang rusak serta kedustaannya, mereka berani menentang perintah Allah saat mereka enggan untuk sujud kepada Adam.
Allah berfirman:
“Dan (ingatlah) ketika Kami berfirman dalam surah Al A’raf 11 kepada para malaikat: ‘Sujudlah kamu kepada Adam,’. maka sujudlah mereka kecuali Iblis. Ia enggan dan takabur, dan adalah ia termasuk golongan orang-orang yang kafir.” (Al-Baqarah: 34). Malah dengan analoginya yang menyesatkan, Iblis menjawab:
Aku lebih baik darinya: Engkau ciptakan aku dari api sedang dia Engkau ciptakan dari tanah.” (Al-A’raf: 12)Sejak itu iblis memproklamirkan tugasnya seperti dalam Surah Al-Araf :16 dan 17.
Ayat 16: Iblis menjawab: karena engkau telah menyesatkan aku, pasti aku akan selalu menghalangi mereka dari jalanMu yang lurus.
Syeitan akan menggoda manusia dari arah manapun juga untuk menggelincirkan manusia.
Ayat 17: kemudian aku pasti akan mendatangi mereka dari depan, dari belakang, dari kanan dan dari kiri mereka. Dan Engkau tidak akan mendapati kebanyakan mereka bersyukur.
Sumpah mereka untuk menggoda Bani Adam terus berlangsung sampai hari kiamat setelah mereka berhasil menggoda Abul Basyar (bapak manusia) Adam AS dan vonis sesat dari Allah SWT untuk mereka. Allah mengingatkan kita dengan firman-Nya:
Hai anak Adam, janganlah sekali-kali kamu dapat ditipu oleh setan sebagaimana ia telah mengeluarkan kedua ibu bapakmu dari surga. Ia menanggalkan pakaian kedua-nya untuk memperlihatkan kepada keduanya auratnya. Sesungguhnya ia dan pengikut-pengikutnya melihat kamu dari suatu tempat yang kamu tidak bisa melihat mereka. Sesungguhnya Kami telah menjadikan setan-setan itu pemimpin-pemimpin bagi orang-orang yang tidak beriman.” (Al-A’raf: 27)        
  
 Allah  berfirman:
Sesungguhnya setan itu adalah musuh bagimu, maka anggaplah ia musuhmu, karena sesungguhnya setan-setan itu hanya mengajak golongannya supaya mereka menjadi penghuni neraka yang menyala-nyala.” (Fathir: 6)
Dan berkatalah syaitan tatkala perkara (hisab) telah diselesaikan: “Sesungguhnya Allah telah menjanjikan kepadamu janji yang benar, dan akupun telah menjanjikan kepadamu tetapi aku menyalahinya. Sekali-kali tidak ada kekuasaan bagiku terhadapmu, melainkan (sekedar) aku menyeru kamu lalu kamu mematuhi seruanku, oleh sebab itu janganlah kamu mencerca aku akan tetapi cercalah dirimu sendiri. Aku sekali-kali tidak dapat menolongmu dan kamupun sekali-kali tidak dapat menolongku. Sesungguhnya aku tidak membenarkan perbuatanmu mempersekutukan aku (dengan Allah) sejak dahulu.” Sesungguhnya orang-orang yang zalim itu mendapat siksaan yang pedih. (QS Ibrahim 22)
Dan Allah telah memperingatkan:
“Patutkah kamu mengambil dia dan turunan-turunannya sebagai pemimpin selain-Ku, sedangkan mereka adalah musuhmu? Amat buruklah Iblis itu sebagai pengganti (Allah) bagi orang-orang yang dzalim.” (Al-Kahfi: 50)
Jin itu ada tiga macam. sesuai sabda rasulullah, “jin ada tiga macam. pertama, jin yang mempunyai sayap, mereka bisa terbang di udara. kedua, jin berupa ular-ular dan kalajengking. dan ketiga, jin yang bertempat tinggal dan pindah-pindah serta berpetualang.” (HR Thabrani dan Hakim)
 

CARA MENGHINDARI GANGGUAN JIN
1.      Mohon Perlindungan kepada Allah
Allah berfirman, “Dan jika setan mengganggumu dengan suatu gangguan, maka mohonlah perlindungan kepada Allah. Sesungguhnya Dia Maha Mendengar, Maha Mengetahui.” (QS. Al-A’raf:200).

Selain itu, Adi Bin Tsabit meriwayatkan dari Sulaiman bin Shard, katanya, “Sungguh aku tahu ada kalimat sekiranya seseorang mengucapkannya, niscaya sirna sesuatu yang menggelisahkannya. Jika seseorang mengucapkan Ta’awudz.
2.      Membaca Surat Al-Falaq dan Surat An-Nas
Kedua surat tersebut memang memiliki pengaruh yang dahsyat terhadap kejahatan dan gangguan setan. Diriwayatkan bahwa Rasulullah selalu membacanya setiap malam saat akan tidur.
3.      Membaca Ayat Kursi
Mungkin anda ingat pada kisah yang diriwayatkan oleh Abu Hanifah saat beliau menjaga tugas tempat penyimpanan zakat Ramadhan. Ada pencuri yang mencuri ke gudang tersebut tiga malam beturut-turut. Pada malam pertama dan kedua, karena kasihan Abu Hurairah melepaskannya. Tapi pada malam ketiga Abu Hurairah bersikeras tak akan melepaskannya walaupun si pencuri memohon-mohon. Abu Hurairah berniat menghadapkan si pencuri pada Rasulullah. Tapi akhirnya Abu Hurairah melepaskannya juga karena si pencuri mengajari Abu Hurairah ayat Kursi. Belakangan diketahui bahwa si pencuri adalah setan yang menyamar.

Khasiat Ayat Kursi memang luar biasa. Disebutkan, bila ayat Kursi dibaca saat akan tidur, maka orang tersebut akan senantiasa dijaga oleh penjaga dari Allah dan tak akan didekati setan sampai pagi.
4.      Membaca Surat Al-Baqarah
Rasulullah pernah bersabda, “Janganlah kalian menjadikan rumah-rumah kalian seperti kuburan. Sesungguhnya rumah yang didalamnya surat Al-Baqarah dibaca tidak dimasuki setan.”

5.      Membaca Akhir Surat Al-Baqarah
Rasulullah pernah bersabda, “Sesungguhnya Allah menulis satu kitab 2000 tahun sebelum menciptakan mahluk. Dia menurunkan darinya dua ayat yang dijadikan-Nya sebagai penutup surat Al-Baqarah. Tidaklah keduanya dibaca dalam suatu rumah tiga malam (berturut-turut) lantas setan menetap disana.”

6.      Membaca Tiga Ayat Pertama Surat Al-Mukmin dan Ayat Kursi
Rasulullah bersabda, “Barangsiapa membaca tiga ayat pertama surat Al-Mukmin dan ayat Kursi di pagi hari, niscaya dia dijaga dengannya sampai sore. Dan barangsiapa membacanya disore hari, niscaya dia dijaga dengannya sampai pagi.”

7.      Membaca bacaan berikut:
LAAILAAHAILLALLAAHU WAHDAHULAA SYARIIKALAH. LAHULMULKU WA LAHULHAMDU WAHUWA ‘ALAKULLI SYAIINKODIIR.

8.      Wudhu dan Shalat
Kedua hal tersebut merupakan perkara terbesar untuk membentengi diri dari setan, terutama saat diliputi amarah dan syahwat. Maka bila seseorang sedang bergejolak kemarahannya, berwudhulah dan shalatlah, maka kemarahan tersebut akan mereda.

9.      Tidak Berlebihan dalam Pandangan, Bicara, Makan, dan Bergaul.
Seringkali setan dapat menguasai seorang manusia dari keempat pintu tersebut.

10.  Memperbanyak Dzikir pada Allah SWT
Nabi telah menyampaikan lewat Hadits bahwwa seorang hamba hanya bisa menjaga hatinya dari godaan setan dengan berdzikir pada Allah. Jika seorang hamba mengingat Allah, maka setan akan menjauh dan begitu pula sebaliknya.

Lalu, apa bedanya jin, iblis, dan setan ? pada hakikatnya sama. Iblis itu merupakan jin yang durhaka kepada Allah (masih ingatkan kisah di Al Quran tentang pengusiran iblis ini dari surga?). Atau bisa juga disebut setan yang berasal dari golongan jin. jadi yang namanya setan itu bukan makhluk, tetapi sifat. Makanya setan tidak hanya berasal dari golongan jin, tapi juga dari golongan manusia (QS An Naas).
 

0 comments:

Post a Comment