Bagaimana Istiqamah setelah Ramadhan

Yuk, gali lebih dalam menganai bagaimana istiqamah setelah bulan Ramadhan :)

Pengaruh Makanan Halal dan Haram

Ketahui dalil-dalil mengenai pengaruh makanan halal dan haram bagi kita..

Berobat dalam Islam

Bagaimana sih, berobat menurut Islam?

Sabar, Syukur, dan Istighfar

Kunci kebahagiaan.. :)

Petugas Kajian

Yuk, kita tengok. Siapa saja pemateri, pembaca tafsir, moderator, petugas kebersihan, dan petugas konsumsi?

Thursday, 29 December 2011

ETOS KERJA DALAM PERSFEKTIF ISLAM

Materi ngajikok sabtu 10 Desember 2011 di Athen Apartment 216 oleh Bapak Dwi Joko Suroso.

Oleh : H. Jazuli Suryadhi, S.Ag, M.SI.* 

Sering muncul pernyataan bahwa bangsa Indonesia memiliki etos kerja yang rendah. Secara sosiologis kita harus mengakui bahwa umat Islam merupakan bagian terbesar dari bangsa ini. Bertolak dari realita ini, umat Islam Indonesia dengan ajaran Islamnya merupakan kelompok yang pertama kali bertanggungjawab terhadap pembinaan dan pengembangan etos kerja bangsa tercinta. 

Etos kerja yang rendah ini, ber-implikasi menempatkan umat Islam termarjinalisasi dalam ekonomi. Kelompok terbesar dari bangsa ini sering dikalahkan dalam bidang ekonomi oleh kelompok minoritas tanpa rnelalui perebutan kekuasaan,tetapi cukup melalui solidaritas antara sesama mereka. Untuk melakukan perbaikan ekonomi ini, etos kerja yang tinggj perlu dimiliki, di samping peningkatan sumber daya manusia dan ukhuwah islamiyah.

Saturday, 24 December 2011

Saya Tidak Tahu



Materi Ngajikok 24 Desember 2011 oleh Bapak Fikri Waskito di Athen Apartment 216
 

Menuntut Ilmu itu Wajib

Tidak diragukan lagi, bahwa di kehidupan dunia -yang bersifat sementara- ini, ilmu Agama menjadi sesuatu yang selalu melekat dalam kehidupan kita sehari-hari. Manusia sebagai makhluk ciptaan Allah Subhaanahu wa Ta’ala, tentulah harus selalu menyadari mengapa dia diciptakan. Dan harus selalu mencari tahu bagaimana caranya agar dapat mendekatkan diri kepada Allah Subhaanahu wa Ta’ala. Karena itulah, manusia harus memiliki keinginan untuk mengetahui hal-hal tersebut. Sebagaimana apa yang disampaikan Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam:

طَلَبُ الْعِلْمِ فَرِيضَةٌ عَلَى كُلِّ مُسْلِمٍ

“Menuntut ilmu merupakan kewajiban atas setiap muslim.” (HR. Ibnu Majah no:224, dan lainnya dari Anas bin Malik)

Menuntut ilmu tentu ada tahap-tahapnya. Ilmu apa yang wajib kita pelajari terlebih dahulu? Tentu saja ilmu mengenai segala yang diwajibkan kepada kita.

Jika seorang anak sudah baligh (setiap muslim yang sudah baligh, berarti sudah mukallaf -dibebani dengan syariat-), maka pertama-tama yang harus dipelajari adalah dua kalimat syahadat dan memahami maknanya. Hal ini merupakan tauhid yang menjadi hal paling dasar dari Islam. Jika sudah tiba waktunya untuk mendirikan shalat, maka dia harus mempelajari cara bersuci (thaharah) dan shalat. Jika tiba bulan Ramadhan, dia harus mempelajari puasa.

Friday, 23 December 2011

Waktu-waktu Shalat


Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:
إِنَّ الصَّلاَةَ كَانَتْ عَلَى الْمُؤْمِنِينَ كِتَابًا مَوْقُوتًا
Sesungguhnya shalat itu merupakan kewajiban yang ditetapkan waktunya bagi kaum mukminin.” (An-Nisa`: 103)
أَقِمِ الصَّلاَةَ لِدُلُوكِ الشَّمْسِ إِلَى غَسَقِ اللَّيْلِ وَقُرْءَانَ الْفَجْرِ إِنَّ قُرْءَانَ الْفَجْرِ كَانَ مَشْهُودًا
Dirikanlah shalat dari sesudah matahari tergelincir sampai gelap malam dan dirikan pula shalat subuh. Sesungguhnya shalat subuh itu disaksikan oleh malaikat.” (Al-Isra`: 78)

Esensi Bulan Zulhijjah

Materi Ngajikok 26 November 2011 oleh Bapak Adi Marindra di Athen Apartment 216

Keutamaan Sepuluh Hari Pertama Dzulhijah

Adapun keutamaan beramal di sepuluh hari pertama Dzulhijah (bulan 12 pada kalender Hijriah) diterangkan dalam hadits Ibnu ‘Abbas radhiyallahu ‘anhuma berikut,


« مَا مِنْ أَيَّامٍ الْعَمَلُ الصَّالِحُ فِيهَا أَحَبُّ إِلَى اللَّهِ مِنْ هَذِهِ الأَيَّامِ ». يَعْنِى أَيَّامَ الْعَشْرِ. قَالُوا يَا رَسُولَ اللَّهِ وَلاَ الْجِهَادُ فِى سَبِيلِ اللَّهِ قَالَ « وَلاَ الْجِهَادُ فِى سَبِيلِ اللَّهِ إِلاَّ رَجُلٌ خَرَجَ بِنَفْسِهِ وَمَالِهِ فَلَمْ يَرْجِعْ مِنْ ذَلِكَ بِشَىْءٍ ».

“Tidak ada satu amal sholeh yang lebih dicintai oleh Allah melebihi amal sholeh yang dilakukan pada hari-hari ini (yaitu 10 hari pertama bulan Dzul Hijjah).” Para sahabat bertanya: “Tidak pula jihad di jalan Allah?” Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam menjawab, “Tidak pula jihad di jalan Allah, kecuali orang yang berangkat jihad dengan jiwa dan hartanya namun tidak ada yang kembali satupun.“

Tuesday, 20 December 2011

Jejak Khilafah dan Syariat Islam Di Indonesia

Materi Ngajikok 17 Desember 2011 oleh Bapak Andik Pribadi di Athen Apartment 318

Oleh Maman Kh.
Tegaknya syariat Islam tidak lepas dari keberadaan penguasa kaum Muslim yang menerapkan hukum Islam, menjaga akidah Islam, melindungi kepentingan umat Islam, dan melakukan dakwah Islam. Penguasa tersebut sering disebut sebagai khalifah, imam, amirul mukminin, atau sultan.

Terlepas dari soal penamaan ini, penguasa kaum Muslim pada dasarnya adalah penguasa otoritatif yang diakui keberadaannya oleh kaum Muslim; mereka menjaga dan membela kaum Muslim dari berbagai pihak yang mencoba menganggu eksistensi kaum Muslim serta memelihara kaum Muslim sedunia.

Saturday, 3 December 2011

Tahun Baru Islam 1 Muharram

materi ngajikok 3 Desember 2011 oleh Bapak Lesnanto di Athen Apartment 216.

Seperti kita ketahui bahwa perhitungan awal tahun hijriyah dimulai dari hijrahnya Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam.

1. Bulan Muharram adalah Bulan yang Mulia
Ketahuilah bulan Muharram adalah bulan yang teramat mulia, yang mungkin banyak di antara kita tidak mengetahuinya. Namun banyak di antara kaum muslimin yang salah kaprah dalam menyambut bulan Muharram atau awal tahun. Silakan simak pembahasan berikut.


1a Bulan Muharram Termasuk Bulan Haram
Dalam agama ini, bulan Muharram (dikenal oleh orang Jawa dengan bulan Suro), merupakan salah satu di antara empat bulan yang dinamakan bulan haram. Lihatlah firman Allah Ta’ala berikut.

إِنَّ عِدَّةَ الشُّهُورِ عِنْدَ اللَّهِ اثْنَا عَشَرَ شَهْرًا فِي كِتَابِ اللَّهِ يَوْمَ خَلَقَ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضَ مِنْهَا أَرْبَعَةٌ حُرُمٌ ذَلِكَ الدِّينُ الْقَيِّمُ فَلَا تَظْلِمُوا فِيهِنَّ أَنْفُسَكُمْ


Friday, 2 December 2011

ISTIGHFAR

Materi Ngajikok  12 November 2011, di ruang 218 Athen Apartment oleh Ibu Dewi Eka Murniati

Dalam kehidupan sehari-hari, terkadang secara sengaja atau tidak sengaja kita melakukan perbuatan dosa. Dosa ibarat debu, yang jika menempel dan tidak segera dibersihkan akan menyebabkan karat di hati. Sedangkan sarana membersihkan dosa adalah dengan bertobat dan membaca istighfar.
Allah adalah Dzat yang Maha Pengampun. Allah sangat mencintai hamba-Nya yang mau bertaubat, dan sangat murka terhadap hamba-Nya yang senantiasa melakukan maksiat.

Makna dan Urgensi Istighfar

Dilihat dari asal kata, istighfar berasal dari kata غَفَر يَغْفِر (ghofaro yaghfiru) yang bermakna mengampuni atau memaafkan. Lafazh ini mengikuti wazan إستفعل يستفعل إستفعال (istaf'ala yastaf'ilu istif'al), sehingga istighfar mengandung arti meminta ampunan.

Sebagai hamba Alloh yang tidak luput dari salah dan dosa, selayaknya kita memperbanyak istighfar kepada Alloh SWT. Dalam hadits yang diriwayatkan oleh Abu Hurairoh RA Rosululloh SAW bersabda: